ABSTRAK Fatma Kusuma Wardani, 1008486 Analisis Penentuan Portofolio Efisien Saham Pada Sepuluh Sekuritas Dalam Perusahaan Perbankan Kata Kunci : Portofolio yang efisien, Markowitz (xii + 39 + lampiran) Portofolio adalah penganekaragaman (diversifikasi) pada beberapa peluang investasi yang dilakukan oleh investor perorangan atau lembaga. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui tingkat keuntungan rata - rata yang diharapkan dan risiko dari portofolio yang dibentuk dari masing masing sekuritas dan memberikan gambaran suatu pemilihan portofolio efisien dari portofolio yang dibentuk dalam penelitian ini. Jenis data yang diperoleh adalah data sekunder yang didapat dari catatan laporan tertulis yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui situs www.idx.co.id dan yahoo finance, yaitu harga penutupan (closing price) setiap bulan, selama 48 bulan periode Januari 008 sampai dengan Desember 011. Banyak penelitian yang memilih saham dan portofolio yang efisien berdasarkan tingkat keuntungan (expected return) terbesar dengan tingkat risiko tertentu. Oleh karena itu, dalam penelitian ini untuk menentukan portofolio efisien yang berdasarkan tingkat keuntungan terbesar dengan tingkat risiko tertentu, yaitu portofolio 4 dengan komposisi dana saham BMRI 10%, BBRI 6% dan BBCA 10%, BBNI 0%, BNGA 10%, BDMN 5%, PNBN 10%, BNLI 10%, BNII 15% dan BBTN 4% menghasilkan expected return sebesar 0,00 dan standar deviasi sebesar 0,3900. Daftar Pustaka ( 001-011 )
ABSTRACT Fatma Kusuma Wardani, 1008486 Analysis Determination of Portfolio Stock Efficient on Ten (10) Securities in Banking Companies Subject : Efficient Portfolio, Markowitz (xii + 39 + lampiran) Portfolio is diversification on some investation chance which done by individual investor or an establishment. The purpose of this research is to knowing the average expected return that expected and the risk from portfolio that created from each securities and give a description of efficient portfolio selection from created portfolio in this research. Type of data obtained is secondary data which obtained from notes written report published by Bursa Efek Indonesia (BEI) on website www.idx.co.id and yahoo finance, that is closing price every month, during on 48 month period of Januari 008 until Desember 011. Many research that choice stock and portfolio that efficient based on the biggest expected return with a certain level of risk. Therefore, in this research for determinate efficient portfolio based on the biggest expected return with a certain level of risk, that is portfolio 4 with composition stock funds BMRI 10%, BBRI 6% dan BBCA 10%, BBNI 0%, BNGA 10%, BDMN 5%, PNBN 10%, BNLI 10%, BNII 15% and BBTN 4% resulted expected return 0,00 and standard deviation 0,3900. Bibliography ( 001-011 )
Latar Belakang Masalah Seiring membaiknya kondisi perekonomian Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami fluktuasi, hal ini terjadi pada tahun 011 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia hanya tumbuh 3,18% dibandingkan tahun 010 sebesar 45% memang kecil sekali akan tetapi jika kita mau membandingkan dengan negara-negara di dunia lainnya, Indonesia masih lebih baik. Oleh sebab itu, peluang IHSG di tahun 01 berpotensi semakin baik terlebih Indonesia masih menjadi negara favorit bagi para investor asing untuk berinvestasi dan diharapkan memang masih banyak dana-dana asing yang akan masuk pada tahun ini untuk memperkuat perekonomian Indonesia. Peran pasar modal merupakan salah satu pilar kekuatan dan indikator ekonomi Indonesia saat ini dan masa depan yang harus terus dikembangkan sebagai sebuah sistem arsitektur ekonomi yang strategis dan efisien. Investor saham berharap agar tingkat keuntungan yang akan diterima di masa mendatang terus meningkat. Akan tetapi risiko tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, melainkan hanya dapat dikurangi yaitu dengan cara mengkombinasikan atau mendiversifikasikan investasinya pada lebih dari satu jenis saham dengan mempertimbangkan risiko dan tingkat pengembalian dari saham-saham tersebut, sehingga terbentuklah portofolio yang diinginkan. Perkembangan perekonomian di Indonesia khususnya pasar modal banyak didominasi jasa jasa perbankan. Perbankan memegang peran penting dalam perekenomian nasional, memiliki peran yang strategis sebagaimana jantung memompa darah, mendistribusikan uang yang merupakan darah bagi perekonomian ke berbagai sektor yang ada dan masih mendominasi menjadi perusahaan yang paling menguntungkan pada saat ini. Menurut data statistik perbankan yang dikutip dari Detik Finance pada tanggal 0 Mei 01 dari Bank Indonesia (BI), terdapat sepuluh bank terbesar di Indonesia, yaitu PT Bank Mandiri Tbk dengan aset Rp 493,05 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dengan aset Rp 456,38 triliun, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan aset Rp 380.97 triliun, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dengan aset Rp 89,458 triliun, PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan aset Rp 164,47 triliun, PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan aset Rp 17,18 triliun, PT Pan Indonesia Bank Tbk (Panin) dengan aset Rp 118,991 triliun, PT Bank Permata Tbk dengan aset Rp 101,54 triliun, PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) dengan aset Rp 91,335 triliun, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dengan aset Rp 89,77 triliun. Berbagai pilihan terhadap saham yang diperjualbelikan menuntut perusahaan harus cermat dalam mempertimbangkan keuntungan dan risiko. Oleh karena itu, perlu dibahas analisis penentuan portofolio saham pada sepuluh sekuirtas dalam perusahaan perbankan.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas berbagai pilihan terhadap saham yang diperjualbelikan menuntut perusahaan harus cermat dalam mempertimbangkan keuntungan dan risiko, maka penulisan dapat merumuskan masalah, yaitu berapa tingkat keuntungan ratarata yang diharapkan dan risiko dari portofolio yang dibentuk dari masing masing sekuritas dan investasi portofolio dengan komposisi manakah yang dapat membentuk investasi yang efisien. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tingkat keuntungan rata - rata yang diharapkan dan risiko dari portofolio yang dibentuk dari masing masing sekuritas.. Memberikan gambaran suatu pemilihan portofolio efisien dari portofolio yang dibentuk dalam penelitian ini. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini yang mungkin dapat diambil untuk akademis yaitu sebagai referensi mahasiswa dalam pembelajaran mengenai penelitian yang diambil dan dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan. Sedangkan untuk praktisi dapat dijadikan pertimbangan dalam pengelolaan investasi saham di Indonesia. Objek dan Teknik Pengumpulan Data Objek penelitian ini adalah sekuritas atau saham yang digolongkan pada sektor perbankan pada BEI, yaitu saham Bank Mandiri (Persero) Tbk, saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), saham Bank Bank Central Asia Tbk (BCA), saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), saham PT Bank CIMB Niaga Tbk, saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk, saham PT Pan Indonesia Bank Tbk (Panin), saham PT Bank Permata Tbk, saham PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) dan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Data yang diperoleh adalah data sekunder yang di dapat dari catatan laporan tertulis yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui situs www.idx.co.id dan yahoo finance, yaitu harga penutupan (closing price) setiap bulan, selama 48 bulan periode Januari 008 sampai dengan Desember 011.
Metode Analisis Langkah-langkah penyelesaian pembentukan portofolio dengan metode portofolio Markowitz adalah sebagai berikut: 1. Langkah pertama adalah dengan menghitung return (tingkat keuntungan) saham bulanan masing-masing sekuritas. R i.t = Ln (P i.t+1 / P i.t ) Keterangan: Rit : Tingkat keuntungan dari saham i pada periode ke-t Pit : Harga saham i pada periode ke-t Pit + 1 : Harga saham i pada periode ke-t + 1. Setelah mengetahui return (tingkat keuntungan) saham bulanan, selanjutunya mencari expected return (tingkat keuntungan yang diharapkan) dari masing-masing sekuritas. N Rij i 1 ER ( i ) N Keterangan: E(Ri) : Tingkat keuntungan rata-rata yang diharapkan dari saham i Rij : Tingkat keuntungan dari saham i pada periode ke-j N : Banyaknya periode yang terjadi 3. Lalu menghitung resiko (standar deviasi dan varians) dari masing-masing sekuritas untuk mengetahui resiko dari masing-masing sekuritas. Rij E( R ) i j 1 i N Keterangan: E(Ri) : Tingkat keuntungan rata-rata yang diharapkan dari saham i N Rij : Tingkat keuntungan dari saham i pada periode ke-j N : Banyaknya periode yang terjadi σi : Standar Deviasi (Tingkat Resiko) σi : Varians 4. Menghitung koefisien korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Perhitungan koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan bantuan program statistik SPSS versi 17.
5. Menghitung expected return (tingkat keuntungan) dari portofolio. N E( Rp) X i. E( Ri) i 1 Keterangan: E(Rp) : Tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio Xi : Proporsi dana yang di investasikan pada saham i E(Ri) : Tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham i 6. Menghitung resiko (standar deviasi) dari portofolio yang telah dibentuk. σp = X A σ A + X B σ B + X C σ C + X d σ d + X e σ e + X f σ f + X g σ g + X h σ h + X i σ i + X j σ j + (X A X B ρ AB σ A σ B ) + ( X A X C ρ AC σ A σ C ) + (X A X D ρ AD σ A σ D ) + ( X A X E ρ AE σ A σ E ) + ( X A X F ρ AF σ A σ F ) + ( X A X G ρ AG σ A σ G ) + ( X A X H ρ AH σ A σ H ) + ( X A X I ρ AI σ A σ I ) + ( X A X J ρ AJ σ A σ J ) + ( X B X C ρ BC σ B σ C ) + ( X B X D ρ BD σ B σ D ) + ( X B X E ρ BE σ B σ E ) + ( X B X F ρ BF σ B σ F ) + ( X B X G ρ BG σ B σ G ) + ( X B X H ρ BH σ B σ H ) + ( X B X I ρ BI σ B σ I ) + ( X B X J ρ BJ σ B σ J ) + ( X C X D ρ CD σ C σ D ) + ( X C X E ρ CE σ C σ E ) + ( X C X F ρ CF σ C σ F ) + ( X C X G ρ CG σ C σ G ) + ( X C X H ρ CH σ C σ H ) + ( X C X I ρ CI σ C σ I ) + ( X C X J ρ CJ σ C σ J ) + ( X D X E ρ DE σ D σ E ) + ( X D X F ρ DF σ D σ F ) + ( X D X G ρ DG σ D σ G ) + ( X D X H ρ DH σ D σ H ) + ( X D X I ρ DI σ D σ I ) + ( X D X J ρ DJ σ D σ J ) + ( X E X F ρ EF σ E σ F ) + ( X E X G ρ EG σ E σ G ) + ( X E X H ρ EH σ E σ H ) + ( X E X I ρ EI σ E σ I ) + ( X E X J ρ EJ σ E σ J ) + ( X F X G ρ FG σ F σ G ) + ( X F X H ρ FH σ F σ H ) + ( X F X I ρ FI σ F σ I ) + ( X F X J ρ FJ σ F σ J ) + ( X G X H ρ GH σ G σ H ) + ( X G X I ρ GI σ G σ I ) + ( X G X J ρ GJ σ G σ J ) + (X H X I ρ HI σ H σ I ) + ( X H X J ρ HJ σ H σ J ) + ( X I X J ρ IJ σ I σ J ) Keterangan : σp X σ ρ variabel lain : Risiko portofolio : Proporsi dana yang di investasikan pada saham : Kovarians saham : Koefisien korelasi, menunjukkan keeratan hubungan suatu variabel dengan 7. Kemudian memilih portofolio yang efisien berdasarkan tingkat keuntungan terbesar.
Pembahasan Tingkat Keuntungan Rata-Rata Bank 10 Terbesar Sekuritas 008 009 010 011 4 Tahun BMRI -0,073 0,09703 0,03514 0,01573 0,0415 BBRI -0,070 0,05656 0,0335 0,03469 0,0105 BBCA -0,00174 0,05818 0,0558 0,03374 0,0199 BBNI -0,05975 0,10808 0,07047 0,01811 0,03075 BNGA -0,01484 0,05816 0,0969-0,0319 0,0163 BDMN -0,05477 0,07075 0,01818-0,03107-0,0060 PNBN 0,00873 0,04039 0,03977-0,091 0,01361 BNLI -0,039 0,05478 0,08745-0,01690 0,01904 BNII 0,0808 0,00818 0,11497-0,046 0,01960 BBTN 0 0 0,04894-0,00044 0,0190 Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa sekuritas BDMN menghasilkan tingkat keuntungan rata-rata selama 4 tahun bernilai negatif, yaitu 0,6% artinya jika rata-rata harga saham Rp 4.550, maka kemungkinan sekuritas BDMN akan mengalami kerugian sebesar Rp 13. Kerugian ini jika dilihat dari harga saham per bulan, BDMN mengalami banyak penurunan harga saham dibandingkan kenaikan harga saham perbulannya. Penurunan harga saham per bulan pada BDMN bisa disebabkan karena perubahan permintaan dan penawaran, yaitu pergerakan suku bunga bank, tingkat inflasi, nilai tukar rupiah dan kinerja perusahaan (yang dilihat dari laba dan deviden) serta faktor sosial dan politik. Keuntungan tertinggi tahun 008 dimiliki oleh sekuritas BNII, tahun 009 dimiliki oleh sekurtitas BBNI, tahun 010 dimiliki oleh sekuritas BNII, tahun 011 dimiliki oleh sekuritas BBRI dan selama 4 tahun dimiliki oleh sekuritas BBNI. Keuntungan terendah tahun 008 dimiliki oleh sekuritas BBNI, tahun 009 dimiliki oleh sekurtitas BBTN, tahun 010 dimiliki oleh sekuritas BDMN, tahun 011 dimiliki oleh sekuritas BNII dan selama 4 tahun dimiliki oleh sekuritas BDMN.
Trend selama 4 tahun yang mengalami peningkatan keuntungan adalah sekuritas BBNI, BNGA dan BNLI. Mengalami penurunan BMRI, BDMN dan PNBN, sedangkan yang mengalami peningkatan dan penurunan adalah BBRI, BBCA, BNII dan BBTN. Tingkat Risiko Bank 10 Terbesar Sekuritas 008 009 010 011 4 Tahun BMRI 0,1695 0,137 0,104 0,088 0,1333 BBRI 0,1647 0,195 0,1818 0,090 0,1488 BBCA 0,1185 0,106 0,0838 0,055 0,097 BBNI 0,19 0,16 0,1 0,0761 0,1707 BNGA 0,183 0,15 0,0811 0,0994 0,1454 BDMN 0,1783 0,1075 0,079 0,0633 0,186 PNBN 0,1569 0,1151 0,115 0,106 0,1301 BNLI 0,1159 0,1479 0,1630 0,0446 0,1353 BNII 0,3533 0,1553 0,667 0,051 0,1851 BBTN 0 0,0756 0,1455 0,133 0,1030 Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat risiko tertinggi tahun 008 dimiliki oleh sekuritas BNII, tahun 009 dimiliki oleh sekurtitas BBNI, tahun 010 dimiliki oleh sekuritas BNII, tahun 011 dimiliki oleh sekuritas BBTN dan selama 4 tahun dimiliki oleh sekuritas BNII. Tingkat risiko terendah tahun 008 dimiliki oleh sekuritas BBTN, tahun 009 dimiliki oleh sekurtitas BBTN, tahun 010 dimiliki oleh sekuritas BNGA, tahun 011 dimiliki oleh sekuritas BNLI dan selama 4 tahun dimiliki oleh sekuritas BBCA. Trend selama 4 tahun yang mengelami peningkatan risiko adalah sekuritas BNLI dan BBTN. Mengalami penurunan BMRI, BBCA, BNGA dan BDMN, sedangkan yang mengalami peningkatan dan penurunan adalah BBRI, BBNI dan BNII.
BMRI BBRI BBCA BBNI BNGA BDMN PNBN BNLI BNII BBTN Perhitungan Koefisien Korelasi dengan Menggunakan SPSS s BMRI BBRI BBCA BBNI BNGA BDMN PNBN BNLI BNII BBTN 1.739 **.75 **.567 **.535 **.509 **.473 **.41 **.134.387 ** Sig. (-tailed).000.000.000.000.000.001.004.374.008.739 ** 1.668 **.690 **.483 **.30 *.338 *.394 **.11.531 **.739 Sig. (-tailed).000.000.000.001.046.05.008.434.000 N 44 44 44 43 44 44 44 44 44 44.75 **.668 ** 1.356 *.40.485 **.396 **.34 * -.117.99 * Sig. (-tailed).000.000.016.109.001.006.08.440.044.567 **.690 **.356 * 1.577 **.95 *.419 **.593 **.73.4 Sig. (-tailed).000.000.016.000.049.004.000.069.110 N 45 43 45 45 45 45 45 45 45 45.535 **.483 **.40.577 ** 1.53.475 **.363 *.434 **.66 Sig. (-tailed).000.001.109.000.090.001.013.003.074.509 **.30 *.485 **.95 *.53 1.49.141 -.056.89 Sig. (-tailed).000.046.001.049.090.095.350.711.05.473 **.338 *.396 **.419 **.475 **.49 1.410 **.083.68 Sig. (-tailed).001.05.006.004.001.095.005.583.07.41 **.394 **.34 *.593 **.363 *.141.410 ** 1.49.330 * Sig. (-tailed).004.008.08.000.013.350.005.095.05.134.11 -.117.73.434 ** -.056.083.49 1.000 Sig. (-tailed).374.434.440.069.003.711.583.095 1.000.387 **.531 **.99 *.4.66.89.68.330 *.000 1 Sig. (-tailed).008.000.044.110.074.05.07.05 1.000 **. is significant at the 0.01 level (-tailed). *. is significant at the 0.05 level (-tailed). Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa, hubungan tingkat keuntungan antara sekuritas BMRI dengan sekuritas BBRI bernilai positif, yaitu sebesar 0,739, artinya ada kecenderungan kalau tingkat keuntungan BMRI naik diikuti dengan kenaikan BBRI, dan sebaliknya. Diantara hubungan tingkat keuntungan tersebut, hubungan antara sekuritas BMRI dengan sekuritas BBRI yang paling kuat. Hubungan yang paling lemah ditunjukkan pada hubungan
antara sekuritas BBCA dengan sekuirtas BNII yang bernilai negatif, yaitu sebesar 0,117. Ini berarti bahwa ada kecenderungan kalau tingkat keuntungan BBCA turun diikuti dengan penurunan BNII, dan sebaliknya. Faktor koefisien korelasi antar tingkat keuntungan saham akan mempengaruhi risiko portofolio. Proporsi Investasi pada Portofolio Kesepuluh Sekuritas (Dalam persen) Kondisi Portofolio Proporsi Dana BMRI BBRI BBCA BBNI BNGA BDMN PNBN BNLI BNII BBTN I 1 0 10 5 10 10 15 4 10 6 10 II 10 0 10 5 10 10 15 4 10 6 III 3 6 10 0 10 5 10 10 15 4 10 IV 4 10 6 10 0 10 5 10 10 15 4 V 5 4 10 6 10 0 10 5 10 10 15 VI 6 15 4 10 6 10 0 10 5 10 10 VII 7 10 15 4 10 6 10 0 10 5 10 VIII 8 10 10 15 4 10 6 10 0 10 5 IX 9 5 10 10 15 4 10 6 10 0 10 X 10 10 5 10 10 15 4 10 6 10 0 Portofolio Expected Return dan Standar Deviasi Portofolio (Dalam %) Komposisi Dana BMRI BBRI BBCA BBNI BNGA BDMN PNBN BNLI BNII BBTN E(Rp) 1 0 10 5 10 10 15 4 10 6 10 0,0169 0,3794 10 0 10 5 10 10 15 4 10 6 0,0160 0,3800 3 6 10 0 10 5 10 10 15 4 10 0,017 0,3691 4 10 6 10 0 10 5 10 10 15 4 0,00 0,3900 5 4 10 6 10 0 10 5 10 10 15 0,0171 0,3807 6 15 4 10 6 10 0 10 5 10 10 0,0154 0,3741 7 10 15 4 10 6 10 0 10 5 10 0,0161 0,3790 8 10 10 15 4 10 6 10 0 10 5 0,0179 0,3759 9 5 10 10 15 4 10 6 10 0 10 0,0178 0,3866 10 10 5 10 10 15 4 10 6 10 0 0,0185 0,3745 Σp Berdasarkan Tabel di atas maka dapat dianalisis bahwa dari penelitian sebelumnya yang memiliki kesamaan topik, penelitian tersebut banyak yang memilih saham dan portofolio yang efisien berdasarkan tingkat keuntungan (expected return) terbesar dengan tingkat risiko tertentu. Oleh karena itu, dalam penelitian ini untuk menentukan portofolio
efisien yang berdasarkan tingkat keuntungan terbesar dengan tingkat risiko tertentu, yaitu portofolio 4 dengan komposisi dana saham BMRI 10%, BBRI 6% dan BBCA 10%, BBNI 0%, BNGA 10%, BDMN 5%, PNBN 10%, BNLI 10%, BNII 15% dan BBTN 4% menghasilkan expected return sebesar 0,00 dan standar deviasi sebesar 0,3900. Kesimpulan Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa trend selama 4 tahun yang mengalami peningkatan keuntungan rata-rata adalah sekuritas BBNI, BNGA dan BNLI. Bank yang mengalami penurunan BMRI, BDMN dan PNBN. Bank yang selama 4 tahun mengelami peningkatan risiko adalah sekuritas BNLI dan BBTN. Bank yang mengalami penurunan risiko BMRI, BBCA, BNGA dan BDMN. Portofolio efisien yang ditentukan berdasarkan tingkat keuntungan terbesar dengan tingkat risiko tertentu, yaitu portofolio 4 dengan komposisi dana saham BMRI 10%, BBRI 6% dan BBCA 10%, BBNI 0%, BNGA 10%, BDMN 5%, PNBN 10%, BNLI 10%, BNII 15% dan BBTN 4% menghasilkan expected return sebesar 0,00 dan standar deviasi sebesar 0,3900. Saran Pemilihan alternatif komposisi dana yang lebih banyak, serta masih banyak bankbank umum yang ada di Indonesia yang tidak termasuk dalam sepuluh bank terbesar di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).