BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat disebabkan oleh faktor. alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Boyolali disebelah utara, Kabupaten Sukoharjo disebelah timur, Kabupaten Gunung Kidul (DI Yogyakarta) disebelah selatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. gempa bumi. Gempa bumi merupakan pergerakan (bergesernya) lapisan. batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi.

BAB I PENDAHULUAN. satu bukti kerawanan gempa tersebut adalah gempa tektonik yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Klaten merupakan daerah dengan potensi bencana yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, yang dapat terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, yang. serta melampaui kemampuan dan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada episentrum LU BT (

BAB 1 PENDAHULUAN. Gempa bumi merupakan bencana alam yang relatif sering terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan baik oleh faktor alam dan/ faktor non-alam maupun faktor

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. tiga lempeng tektonik dunia yaitu Hindia-Australia di Selatan, Pasifik di

BAB I PENDAHULUAN. 141 BT. Letak lintang yang berada di 6 LU 11 LS memberi pengaruh pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Gempa bumi merupakan bencana alam yang relatif sering terjadi di

RINGKASAN RANCANGAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. dan dikepung oleh tiga lempeng utama (Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik),

ANALISIS KERENTANAN SOSIAL GEMPABUMI DI KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Klaten merupakan Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kota

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali (Jateng)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Geografi

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN pulau besar dan kecil dan diantaranya tidak berpenghuni.

BAB I. yaitu lempeng Eurasia, lempeng Samudera Hindia- Benua Australia dan lempeng

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Klaten merupakan bagian dariprovinsi Jawa Tengah, yang

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan, beras, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. 35 Bujur Timur dan 70` 36 70` 56 Lintang Selatan. Batas. Timur adalah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar,

BAB I PENDAHULUAN. dan 10 Kelurahan, dengan luas ha. Kabupaten Klaten merupakan BT dan LS LS.

(SP2010) merupakan dasar. administrasi terkecil. tim. dasar. tangga. Klaten, Agustus 2010 BPS Kabupaten. Klaten Kepala,

BAB I PENDAHULUAN. karena produksi padi Indonesia yang masih rendah dan ditambah dengan. diperbaiki dengan manajemen pascapanen yang benar.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat (Sudibyakto, 2011).

BUPATI KLATEN BUPATI KLATEN,

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh faktor alam, atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia masih merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perkonomian

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi berasal dari kata co dan operation, yang mengandung arti kerjasama untuk mencapai tujuan (Widiyanti dan

BAB III TRANSPORTASI ANGKUTAN JALAN RAYA KABUPATEN KLATEN

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN. NOMOR : /PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/ /2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pengantar. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berada di tiga lempeng tektonik dunia, yaitu: Lempeng Indo-

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan korban penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-undang nomor 24 tahun 2007). Australia yang bergerak relative ke Utara dengan lempeng Euro-Asia yang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Surakarta terletak antara BT BT dan. lainnya seperti Semarang maupun Yogyakarta.

PENYUSUNAN USULAN PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN

Analisis Stakeholder dalam Pengurangan Risiko Banjir di Kabupaten Klaten

PENGETAHUAN SISWA SMA MTA SURAKARTA KELAS X DAN KELAS XI TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat S-1

BAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

BAB III TINJAUAN KAWASAN / WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. empat lempeng raksasa, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Hindia-Australia,

BAB I PENDAHULUAN. Kepulauan Indonesia secara geografis terletak di 6 LU - 11 LS dan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga sistim pengairan air yang terdiri dari sungai dan anak sungai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan Pipa Air Minum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan korban jiwa, kerugian harta benda kerusakan lingkungan,

BAB I PENDAHULUAN. empat lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Euro-Asia di bagian utara,

Sebelum melaksnakan pembelajaran guru terlebih dulu membuat Rencana Proses Pembelajaran (RPP), judul penelitian ini terkait dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Gerakan ketiga

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN. NOMOR : 4/PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/XI/2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN. NOMOR : 11/PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/II/2018 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berada pada belahan bumi dengan iklim monsoon tropis yang sangat

menyatakan bahwa Kabupaten Klaten memiliki karakter wilayah yang rentan terhadap bencana, dan salah satu bencana yang terjadi adalah gempa bumi.

BAB III TINJAUAN KAWASAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Undang- bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Rahayu, Harkunti P (2009) didefinisikan sebagai. ekonomi.meminimalkan risiko atau kerugian bagi manusiadiperlukan

BAB I PENDAHULUAN. bahaya gempabumi cukup tinggi. Tingginya ancaman gempabumi di Kabupaten

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Lempeng Euro-Asia dibagian Utara, Lempeng Indo-Australia. dibagian Selatan dan Lempeng Samudera Pasifik dibagian Timur.

BAB I PENDAHULUAN. terletakm pada 3 pertemuan lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Euro-Asia

ANALISIS KERENTANAN SOSIAL GEMPABUMI DI KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulstiwa dan berada pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Data bencana di BAKORNAS menyebutkan bahwa antara telah

BAB I PEDAHULUAN. yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non alam maupun. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 ).

ANALISIS KESEIMBANGAN PRODUKSI DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN TAHUN SKRIPSI

ANALISIS RISIKO BENCANA KEKERINGAN DI KABUPATEN KLATEN

DAFTAR ISI. 3.2 Analisa Kemampuan Keuangan Daerah... III Kebijakan Umum Anggaran... III. 29

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KE SEKTOR NON PERTANIAN TERHADAP KETERSEDIAAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III TINJAUAN KECAMATAN JUWIRING, KLATEN

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KEBERADAAN TRANSPORTASI UMUM ANGKUTAN DESA TERHADAP PERGERAKAN PENDUDUK DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN. Publikasi Karya Ilmiah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang mempunyai

STUDI PEMILIHAN LOKASI (SITE SELECTION) TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH KABUPATEN KLATEN

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.

KESIAPSIAGAAN GURU SMAN 1 PRAMBANAN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI. Agustian Deny Ardiansyah 1.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. Samudera Pasifik yang bergerak kearah barat-barat laut dengan kecepatan sekitar 10

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana merupakan rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (Krishna S.Pribadi, dkk, 2008). Kabupaten Klaten merupakan salah satu wilayah Indonesia yang pernah terjdi gempa bumi. Bencana gempa bumi yang pernah terjadi di Klaten pada tanggal 27 Mei 2006, mengakibatkan kurang lebih 5500 jiwa kehilangan nyawa, ribuan warga luka-luka dan kehilangan keluarga serta hartanya. Bencana gempa bumi tersebut mengguncang daerah Klaten dan sekitarnya dengan kekuatan 5,9 Skala Richter dengan pusat gempa terletak di daerah selatan Yogyakarta (M Irham, Rina, Zhukrufudin, 2007). Bencana gempa bumi mengakibatkan kematian dan luka-luka, adapun data korban bencana akibat gempa bumi di wilayah kabupaten Klaten menurut Badan Penanggulangan bencana daerah adalah sebagai berikut: 1

2 Tabel I.1 Data Korban Akibat Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Klaten Tahun 2006 KECAMATAN MENINGGAL LUKA-LUKA Wedi 335 2.799 Gantiwarno 331 9.136 Prambanan 196 1.655 Jogonalan 35 482 Bayat 35 1.214 Cawas 35 1.035 Trucuk 27 392 Karangdowo 10 290 Ceper 11 128 Kalikotes 9 187 Kebonarum 6 97 Klaten Selatan 6 27 Pedan 4 157 Manisrenggo 8 2 Karangnongko 3 36 Karanganom 3 14 Juwiring 3 374 Klaten Tengah 1 21 Klaten Utara 0 3 Wonosari 0 26 Delanggu 0 19 Jatinom 2 0 Polanharjo 0 0 Kemalang 2 7 Tulung 0 8 Ngawen 2 18 Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah Klaten 2006 Adapun dapat diketahui berdasrakan peta korban akibat bencana gempa bumi sebagai berikut:

Batas Batas Batas Gambar I.1. Peta Korban Akibat Bencana Gempa Bumi Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten mu 9169000 9156000 9143000 439000 mt Kemalang Manisrenggo Prambanan Jogonalan 452000 Karangnongko Jatinom Kebonarum Gantiwarno KABUPATEN BOYOLALI Tulung Karanganom KABUPATEN KLATEN Ngawen Klaten Utara Klaten Tengah Klaten Selatan Kalikotes Wedi Rawa Jombor Polanharjo Bayat Ceper Trucuk KECAMATAN GANTIWARNO 465000 Delanggu Pedan Cawas Wonosari Juwiring Karangdowo 478000 Ü KABUPATEN SUKOHARJO 9169000 9156000 9143000 7 0'0" 6 0'0" LS PETA KORBAN KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN TAHUN 2006 Skala 1:250.000 2,5 1,25 0 2,5 5 7,5 10 Km Proyeksi...: Transverse Mercator Grid Koordinat...: Universal Transverse Mercator Zona...: 49 S Datum...: WGS 1984 Jawa Barat LEGENDA 109 30'0" BT Provinsi Kabupaten Kecamatan Jalan Arteri/Utama Jalan Kereta Api Sungai Korban Gempa Bumi (Jiwa) <500 LAUT JAWA Rawa Jombor 500-1000 >1000 Jawa Tengah 111 0'0" 6 0'0" 7 0'0" PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 8 0'0" SAMUDERA HINDIA D.I.Y Jawa Timur 8 0'0" Daerah Penelitian 9130000 439000 452000 465000 478000 9130000 109 30'0" 111 0'0" Sumber: 1. Peta Rupa Bumi Indonesia BIG Skala 1:25.000 2. BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Klaten Disusun Oleh: ALIKHA INDAH NURCAHYANINGSIH A610100089 3

4 Kabupaten Klaten terletak diantara 110 26'14"BT - 110 47'51"BT dan 7 32'19"LS - 7 48'33"LS. Klaten memiliki ketinggian antara 100-400m dpl. Batas administrasi administrasi Kabupaten Klaten sebelah timur adalah Kabupaten Sukoharjo. Selatan adalah Kabupaten Gunng Kidul. Barat adalah kabupaten Sleman, dan sebelah Utara adalah Kabupaten Boyolali. Secara administratif Kabupaten Klaten dibagi menjadi 26 kecamatan, 391 desa dan 10 kelurahan dengan luas wilayah keseluruhan seluas 65.556 ha (655,56 km 2 ) atau seluas 2,014% dari luas Propinsi Jawa Tengah, yang luasnya seluas 3.254.412 ha Kabupaten Klaten terletak diantara Gunung Merapi dan Pegunungan Seribu (Klaten dalam angka, 2005). Berdasarkan letak administratif Kabupaten Klaten, sumber gempa tersebut berpusat pada kedalaman 33 km, tepatnya terletak 37 km dari garis pantai dengan episentrum di dasar Samudra Hindia pada koordinat 8.26 LS 110.31 BT. Aktifitas gempa telah memicu pergerakan sesar di wilayah Kabupaten Klaten dan sekitarnya, patahan aktif tersebut diidentifikasi membentuk garis lurus dimulai dari pusat gempa pada koordinat 8,007 LS- 110, 286 BT kilometer dari garis pantai Parangtritis (M Irham, Rina, Zhukrufudin, 2007). Akibat dari bencana gempa bumi di Kabupaten Klaten berdampak pada sektor ekonomi, sosial dan pendidikan. Pada sektor ekonomi sebagaian besar mata pencaharian masyarakat kabupaten Klaten adalah petani dan buruh. Sarana prasarana seperti gedung, Industri, rusak akibat bencana gempa bumi sehingga masyarakat tidak dapat berkerja, oleh karena itu perekonomian

5 masyarakat di wilayah Kabupaten Klaten dan sektarnya terganggu dan menurun draktis akibat bencan gempa bumi. sedangkan pada sektor sosial dan budaya masyarakat beranggapan bahwa tidak ada tanda-tanda bencana gempa bumi sehingga belum ada kesiapan saat terjadi bencana gempa. Gantiwarno merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Klaten yang terkena dampak bencana gempa bumi, Wilayah Kecamatan Gantiwarno mengalami kerusakan tinggi, dan dapat di lihat dari tebel berikut ini: Tabel I. 2 Rekapitulasi Tingkat Kecamatan Gantiwarno Akibat Bencana Gempa Bumi Di Kabupaten Klaten Tahun 2006 DESA TOTAL BERAT RINGAN Ceporan 537 212 80 Towangsan 429 75 243 Baturan 196 224 90 Muruh 629 155 17 Mlese 775 0 0 Mutihan 604 262 93 Jabung 948 133 36 Gesikan 602 56 21 Kragilan 570 247 209 Ngandong 674 61 5 Sawit 352 138 65 Kreten 370 245 75 Jogoprayan 203 211 128 Katekan 146 194 111 Karangturi 175 228 211 Gentan 82 174 154 Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah Klaten 2006 Adapun dapat diketahui berdasarkan peta kerusakan rumah akibat bencana gempa bumi sebagai berikut:

Batas Batas Batas Gambar I.2. Peta Kerusakan Rumah Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten Tahun 2006 mu 9144000 9140000 448000 mt KECAMATAN JOGONALAN SMP N 2 GANTIWARNO Muruh Katekan Sawit S. Dengken g Mutihan S. Dengkeng Kerten Baturan S.Birin Mlese KECAMATAN GANTIWARNO S. Dengke ng Ngandong Ceporan PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 452000 Jabung Towangsan Gesikan S.Birin Kragilan KECAMATAN WEDI S. Dengkeng S.Birin Jogoprayan Karangturi 456000 «Gentan 9144000 9140000 BT 7 34'30" 7 45'0" PETA KERUSAKAN RUMAH KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN TAHUN 2006 Skala 1:50.000 0 0,5 1 1,5 2 Km Proyeksi : Tranverse Mercator Grid koordinat : Universe Tranverse Mercator Zona : 49 S Datum : WGS - 1984 LEGENDA Kantor Kecamatan Kantor Desa Sekolah Provinsi Kecamatan Desa Jalan Lain Jalan Lokal Sungai Kerusakan Rumah (Unit) 110 30'0" LS 410,000000 410,000001-800,000000 800,000001-1451,000000 Kabupaten Boyolali Kabupaten Klaten Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 110 40'30" 110 51'0" Kabupaten Sukoharjo Daerah Penelitian 7 34'30" 7 45'0" 110 30'0" 110 40'30" 110 51'0" 9136000 448000 452000 456000 9136000 Sumber: 1. Peta Rupa Bumi Indonesia BIG Skala 1:25.000 2. Cek Lapangan 27 Januari 2014 3. BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Klaten Disusun oleh: ALIKHA INDAH NURCAHYANINGSIH A610100089 PENDIDIKAN GEOGRAFI 6

7 Sektor pendidikan adalah salah satu pembangunan yang terkena dampak gempa bumi. Berdasarkan data posko gempa bumi, dinas pendidikan DIY per 1 Juni 2006, jumlah bangunan yang rusak mencapai 1470 sekolah, baik SLB, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK termasuk Perguruan Tinggi. Sedangkan jumlah korban mencapai 222 orang terdiri dari 108 meinggal meliputi 24 guru, 2 karyawan dan 82 siswa. Luka berat tercatat 82 siswa dan luka ringan (Joko Martono, 2006). SMP Negeri 2 Gantiwarno merupakan salah satusektor pendidikan sekolah yang terkena bencana gempa bumi di wilayah Kabupaten Klaten. Hasil wawancara dengan Agnes Martini, selaku Kepala sekolah di SMP Negeri 2 Gantiwarno diperoleh informasi bahwa : Akibat terjadi bencana gempa bumi, SMP Negeri 2 Gantiwarno tidak dapat melakukan kegiatan pembelajaran dan sekolah mengalami kerusakan yang mengikibatkan salah satu bangunan ruang kelas hancur dan roboh rata dengan tanah. Kejadian tersebut tidak ada korban jiwa karena pada saat terjadi gempa para siswa dan guru serta perangakat sekolah tidak ada di sekolah, kejadian itu masih pagi sehingga warga sekolah tidak ada di dalam sekolah dan mereka masih berada di rumah masing-masing, seandainya gempa bumi terjadi saat proses pembelajaran di kelas mungkin banyak korban jiwa yang meninggal. Berdasarkan hal tersebut pemerintah pada akhirnya memandang perlunya untuk penetapan kebijakan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana yang lebih serius secara terencana dan berkelanjutan. Kebijakan tersebut tertuang dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana. Kesiapsiagaan merupakan tindakan yang dilakukan dalam rangka mengantisipasi suatau bencana untuk memastikan bahwa tindakan yang

8 dilakukan dapat dilaksanakan secara tepat dan efektif pada saat dan setelah terjadi bencana(krishna S.Pribadi, dkk, 2008). Asep Hilman (2009) dalam buku berjudul Integrasi Pengurangan Resiko Bencana, mengemukakan bahwa pendidikan kebencanaan di tingkat persekolahan membantu anak-anak memainkan peranan penting dalam penyelamatan hidup dan perlindungan anggota masyarakat pada saat kejadian bencana. Menyelenggarakan pendidikan tentang resiko bencana ke dalam kurikulum sekolah sangat membantu dalam membangun kesadaran akan isu tersebut di lingkungan masyarakat. Sebagai tambahan terhadap peran penting mereka di dalam pendidikan formal, sekolah juga harus mampu melindungi anak-anak dari suatu kejadian bencana alam. Investasi dalam memperkuat struktur gedung sekolah sebelum suatu bencana terjadi, akan mengurangi biaya/anggaran jangka panjang, melindungi generasi muda penerus bangsa, dan memastikan kelangsungan kegiatan belajar-mengajar setelah kejadian bencana. Menurut Oemar Hamalik (1986:9), Media pembelajaran adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di Sekolah. Media pembelajaran kebencanaan merupakan suatu alat atau bahan yang dapat meningkatakan pengetahuan siswa terhadap bencana, dengan menggunakan media pembelajaran dapat mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran dan membuat prosespembelajaran lebih menarik.

9 Pendidikan kebencanaan di Sekolah dapat dilakukan dengan mengunakan media sehingga siswa dapat mengatahui tindakan apa yang akan dilakukan saat terajdi bencana dan sebagai bentuk dan upaya pengurangan resiko bencana. Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran penting untuk menerapkan pendidikan kebencanaan. Pendidikan kebencanaan dapat diterapkan melalui media pembelajarankesiapsiagaan bencana. Upaya ini merupakan kegiatan tanggap menghadapi bencana. Siswa sebagai peserta didik yang paling rentan terhadap bencana dan dapat meningkatkan kesiapsiagaannya menghadapi bencana melalui kegiatan ini. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti ingin mengajukan penelitian dengan judul PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP NEGERI 2 GANTIWARNO KLATEN

10 B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah berdasarkan latar belakang tersebut sebagai berikut: 1. Kurangnya kesiapsiagaan siswa SMP Negeri 2 Gantiwarno terhadap bencana gempa bumi. 2. Belum diintregasikannya pendidikan kebencanaan di Sekolah sehingga siswa belum mampu memahami konsep kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pengidentifikasian masalah serta adanya keterbatasan waktu penelitan dan kemampuan, penulis membatasi masalah yang berkaitan dengan kesiapsiagaan siswa terhadap bencana gempa bumi serta pengaruh media pembelajaran kebencanaan terhadap tingkat kesiapsiagaan siswa dalam mengahadai bencana gempa bumi. Siswa merupakan kelompok rentan yang perlu dilindungi dan secara perlu ditingkatkan pengetahuan dan ketrampilannya. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat kesiapsiagaan Siswa SMP Negeri 2 Gantiwarno terhadap bencana gempa bumi? 2. Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran kebencanaan terhadap tingkat kesiapsiagaan siswa SMP Negeri 2 Gantiwarno?

11 E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui tingkat kesiapsiagaan Siswa SMP Negeri 2 Gantiwarno terhadap bencana gempa bumi. 2. Mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran kebencanaan terhadap tingkat kesiapsiagaan siswa SMP Negeri 2 Gantiwarno. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini memberi dua manfaat, yaitu manfaat yang berupa sumbangan teoritis dan manfaat yang berupa sumbangan praktis. 1. Manfaat Teoritis Memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitan lain khususnya berkaitan tentang kesiapiagaan dalam menghadapi bencana gempa bumi di Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis Penelitian sangat bermanfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan melatih dalam menerapkan ilmu yang dipelajari selama ini. Selain itu penelitian ini juga bermanfaat sebagai syarat untuk meraih gelar kesarjanaan Strata 1 pada fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Surakarta.

12 b. Bagi Pemerintah Daerah/Kota Memberikan gambaran untuk perencanaan pelatihan tentang kebencanaan dalam menghadapi bencana guna pengurangan resiko bencana di kalangan siswa. c. Bagi Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi peneliti yang lain terutama masalah peran siswa dalam menghadapi bencana di lingkup pendidikan d. Bagi Pihak Sekolah SMP Negeri 2 Gantiwano Sebagai pertimbangan dalam penerapan kebijakan sekolah guna penerapan pendidikan mengenai kebencana dikalangan siswa SMP Negeri 2 Gantiwarno. e. Bagi Universitas Muhammadiyah Surakarta Bertambahnya kazanah ilmu pengetahuan pendidikan kesiapsiagaan bencana pada sekolah tempat dilaksanakannya penelitian dan lingkungan hidup Universitas Muhammadiyah Surakarta.