BAB IV,. :, :? GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN ' \. Letak Geografis dan Keadaan Daerah Kotamadya Pekanbaru.,. Kotamadya Daerah Tingkat I I Pekanbaru terletak.ntara 101 14' - 101 34' BT dan 0 25' - 0 45' LU, engan batas wilayah Kotamadya Pekanbaru adaiah sebagai -erikut: Sebelah Utara dan Timur berbatasan dengan v/ilayah Kabupaten Tingkat I I Bengkalis. Sebelah Selatan dan Barat berbatasan dengan v;ilayah Kabupaten Tingkat I I Kampar.. ;;;r,i:> Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 987 tanggal 7 September 1987 Daerah Kotamadya jkanbaru diperluas dari + 62,96 "KIO.^ menjadi 44 6, 50 terdiri dari 8 kecamatan dan 4 5 kelurahan/desa. i r i hasil pengukuran/pematokan di lapangan oleh BPN.ngkat I Riau maka ditetapkan luas wilayah Kotamadya ;kanbaru adaiah 632,26 km^. Pada tahun 1997 diketahui mlah penduduk Kotamadya Pekanbaru sebanyak 512.123 wa dengan. perincian 260.596 jiwa laki-laki dan rempuan berjumlah 251.527 jiwa... --.-t.: w 65
Dengan meningkatnya kegiatan pembangunan menyebabkan meningkatkan kegiatan penduduk di segala bidang yang pada akhirnya meningkatkan pula tuntutan dan kebutuhan dan kebutuhan masyarakat terhadap penyediaan fasilitas dan utilitas perkotaan serta kebutuhan-kebutuhan lainnya. Untuk lebih terciptanya tertib pemerintahan dan pembinaan wilayah yang cukup luas.maka dibentuklah kelurahan/desa baru dengan surat Keputusan Gubernur KDK Tingkat I No. 83/11/1993 tanggal 5 Februari 1993 menjadi 49 kelurahan/desa. ' 1. Kecamatan Tampan, terdiri atas 4 desa/kelurahan 2. Kecamatan Bukit Raya, t e r d i r i atas 11 desa/kelurahan,, 5. Kecamatan Lima Puluh, terdiri atas 4 desa/kelurahan -. 4. Kecamatan Sail, terdiri atas 3 desa/kelurahan 5. Kecamatan Pekanbaru Kota terdiri, atas 6 desa /kelurahan 6. Kecamatan Sukajadi, terdiri atas 8 desa/kelurahan 7. Kecamatan Senapelan, terdiri atas 6 desa / kelurahan ' ^ 8. Kecamatan Rumbai, terdiri atas 7 desa/kelurahan Kotamadya Pekanbaru daerahnya relatif datar, struktur tanah pada umumnya terdiri dari jenis alluvial iengan pasir. Sedangkan pinggiran kota pada umumnya
67 terdiri dari jenis tanah argonosol dan humus yang merupakan rawa-rawa yang bersifat asam sangat korosif untuk besi...,.i. v-., Kotamadya Pekanbaru dibelah oleh Sungai Siak yang mengalir dari barat ke timur memiliki beberapa anak sungai antara lain: Sungai Umban Sari, Air Hitam, Sibam, Setukul, Pengambang, Ukai, Sago, Senapelan, Limau dan Tam.pan. Sungai Siak juga merupakan jalur perhubungan lalu lintas perekonomian rakyat pedalaman ke kota serta dari daerah lainnya. Kotamadya Pekanbaru pada umumnya beriklim tropis iengan suhu udara maksimum bsrkisar anatara 33,4 C - 35,4 c dan suhu minimun berkisar antara 19,4"C-22,0. 3urah hujan antara 700-1200 ir-. per tahun dengan keadaan uusim berkisar antara Bulan September sampai dengan "ebruari adaiah musim hujan dan pada bulan Maret sampai \gustus bermusim kemarau. Kelembapan maksimal antara 38% -100%. Kelembapan minimal antara 44%-55%. 3. Perkembangan Industri dan Perdagangan Perkembangan Industri di Kotamadya Pekanbaru leningkat dari tahun ke tahun. Perkembangan indutri 'esar, sedang dan kecil serta jumlah tenaga kerja lasing-masing industri dapat dilihat pada tabel IV.1
68 Tabel IV.1 Perkembangan Industri Kecil, Sedang dan Besar di Kotamadya Pekanbaru Tahun 1995-1997 Thn Industri Besar Industri Sedang Industri Kecil Perusahaan Tenaga Perusahaan Tenaga Perusahaan Tenaga Kerja Kerja Ker j a 1995 10 8577 11 415 2134 9767 1996 10 8577 11 415 2193 10192 1997 10 8574 23 536 2272 11690 3umber : Kantor Departemen Perindustrian Kotamadya Pekanbaru Perkembangan perdagangan antar pulau dari oeberapa jenis kom.oditas khususnya kayu di Kotamadya Pekanbaru selana tahun 1S96-1997 terlihat dari tabel )erikut. Tabel IV.2 Bongkar Muat Barang Antar Pulau Di Pelabuhan Pekanbaru Tahun 1996-1997 (Dalam Ton/M^ ' ' JENIS BARANG 1996 1997 BONGKRR MUAT BONGKAR MUAT Plywood 32184,58 129649,76 131162 Kayu Gergajian 422261,00 64538,08 - - Kayu Logs (M^ ) 121616,38 182712,52 192931 91540 Pulp 8134,GO 720883,00 34617 882773 umber : Pekanbaru Dalam Angka, 1997. Aktivitas Perusahaan. _.. Perusahaan pengusahaan hutan merupakan perusahaan smegang HPH yang memproduksi logs sebagai bahan baku i^i, IPKH. Proses produksi hasil hutan untuk
69 -Tiendapatkan logs memerlukan waktu yang panjang, dimulai dari penanaitian, pemeliharaan dan pemungutan, bergantung lari riap (growth) tegakan hutan yang akan ditentukan 3leh rotasi/daur tanaman. Untuk hutan alam dengan 5 i l v i k u l t u r Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) iiperlukan rotasi tebang 35 tahun. Sedang untuk hutan lanaman, daur ditetapkan sesuai dengan kelas perusahaan itau jenis tanaman yang diusahakan untuk fast growing ipecies, dan untuk daur ekonomis paling cepat 8 tahun. Proses produksi bagi perusahaan pemegang KPK iimulai dari penyusunan Rencana Karya Pengusahaan Hutan RKPH) yang berisi pedoman, arah dan filosofi erusahaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan serta nyajikan data, analisis, prospek perusahaan dan encana-rencana kegiatan yang diajukan kepada Dirjen engusahaan Hutan. Kemudian RKPH dijabarkan melalui encana Karya Lima Tahunan (RKL) yang selanjutnya ijabarkan lagi kedalam Rencana Karya Tahunan (RKT) ang merupakan penyesuaian dan operasionalisasi tahunan ari RKL. Didalam RKT, perusahaan merabuat rencana blok ebangan yang sudah disahkan Kepala Dinas Kehutanan ropinsi Dati I Riau. Berdasarkan RKT inilah perusahaan smulai kegiatan pengusahaan hutan untuk menghasilkan
70 Realisasi RKT memiliki beberapa tahap, yaitu : Penataan Areal Kerja - Pada tahap i n i perusahaan melakukan Tata Batas HPH dan membuat batas Blok RKT serta petak kerja yang akan dilaksanakan dalam tahun berjalan. Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP) ITSP dilakukan oleh Cruiser yang telah mendapat sertifikasi dari Departemen Kehutanan. Rekapitulasi ITSP i n i harus dikukuhkan oleh Direktur Produksi. Dalam pelaksanaan ITSP, Cruiser akan menginventarisir jenis-jenis pohon beserta diameternya yang berada di lokasi tebang. Berdasarkan hasil cruising i n i perusahaan sudah dapat memperkirakan volum.e produksi yang akan dihasilkan dalam lokasx penebangan. Pemiukaan Wilayah Hutan Pada tahap i n i perusahaan membuka wilayah hutan dengan pembuatan jalan baik berupa jalan koridor, jalan utama maupun jalan cabang untuk memudahkan dalam pelaksanaan penebangan. Penebangan Proses penebangan hanya boleh dilakukan dalam areal kerja yang telah ditetapkan. Adapun peralatan yang
biasa digunakan untuk menunjang pelaksanaan penebangan adaiah sebagai berikut : a. Road Construction :.,, (1) Rel.,..,..,...^..^ (2) Motor Grader, (3) : ; Road Roller ^.., (4) : Shovel / Pay Loader (5) Dumpt Truck.,,, ^ b. Skiding and Yarding : ^. ~,.. (1) Skiding Tractor (2) ; : Ongkak (3) - Lori cr.jr: c. Kculing and Loading :,,. (1),, Roda l o r i.. U) Lori (3) Log Loader > (4) Crana y y ^, ^ (5) Lokomotif i.v, ; t\l. n..-w ^ a-.;. - d. Lain-lain : (1) Pompong : -, (2) Chain Saw Pembinaan Hutan :r.' i Pembinaan Hutan dilakukan dengan berbagai kegiatan, antara lain : -rj ;, ^ r... ^. -
72 Pembebasan, yaitu melalui pembuatan jalur pembabatan, peneresan, peracunan pohon pengganggu serta melalui pencatatan pohon yang dibebaskan dan jenis tumbuhan pengganggu yang dimatikan. Inventarisasi Tegakan Tinggal (ITT) yang dilakukan di lokasi blok tebangan RKT. Pengadaan Bibit / Persemaian. Pengayaan / Rehabilitasi yang dilakukan di area bekas tebangan, bekas Tempat PenimJDunan Kayu (TPK), dan di bekas jalan cabang. Pemeliharaan Tanaman Pengayaan / Rehabilitasi dengan melakukan penyiangan dan pengairan, penyulaman tanaman, pem.angkasan pohon pengganggu, peneresan pohon pengganggu dan penjarangan. Penelitian dibidang pertumbuhan riap tegakan tinggal (petak ukur permanen), konservasi hutan alam perawan dan penelitian populasi tegakan. Pengelolaan Dampak lingkungan baik dari segi Kawasan Lindung, Fisik Kimia, Biologi, dan Sosial Ekonomi Budaya. HPH Bina Desa melalui bantuan bagi pertanian menetap, peningkatan ekonomi, pembangunan sarana dan prasarana, pembangunan sosial budaya
73 serta pelestarian sumber daya hayati dan lingkaingan. i. Pemeliharaan batas. j. Penanaman Kiri Kanan Jalan. k. Penanaman Tanah Kosong. 5. Pengamanan dan Perlindungan Hutan ~ a. Pencegahan terhadap gangguan hutan dengan - - ^ b. Menempatkan tenaga keamanan di lokasi HPH. c. Konservasi plasma nutfah dengan membuat papan larangan.. d. Pencegahan terhadap kebakaran hutan dengan pembuatan menara api. e. Pengendalian ham.a dan penyakit berupa penyuluhan penggunaan pestisida. f. Perlindungan flora dan fauna dengan membuat papan larangan berburu. g. Perlindungan terhadap sumber mata air, sungai dan danau dengan melaksanakan penebangan jauh dari sungai.