BAB I PENDAHULUAN. berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari sejarah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah lahir hingga wafat sampai diteruskan oleh para sahabatsahabatnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkankurangnya minat untuk mempelajari mata pelajaran sejarah. kebudayaan Islam,dan rendahnya prestasi belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Volume 07, Nomor 01, Juni 2016

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an/hadits, Akidah dan Akhlak, Fikih/Ibadah dan Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian baik jasmani maupun rohani ke arah yang lebih baik dalam

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Melalui Metode Talking Stick Pada Siswa Kelas 4 SD Darul Ulum Kebonsari Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Volume 07, Nomor 02, Desember Kata Kunci: Peningkatan Kemampuan Pemahaman, Talking Stick

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. beberapa penelitian terdahulu yang ada relevansinya dengan judul skripsi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Volume 07, Nomor 01, Juni 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SILABUS PEMBELAJARAN. Alokasi Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Indikator. Sumber Belajar (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Meningkatkan Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pencapaian suatu tujuan pendidikan. Oleh sebab itu,

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Asemrowo Surabaya untuk mengamati berbagai kendala yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Secara detail dalam Undang-Undang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darul

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hayat. Berbagai desain model dan metode pembelajaran di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada.

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan

Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan, sebab siswa melakukan kegiatan belajar karena guru

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang mempunyai objek

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan dan penghayatan terhadap Al-asma, Al-husna, serta penciptaan

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. mengajar itulah yang disebut dengan pembelajaran. Ada dua hal tentang belajar;

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berkaitan dengan mata pelajaran Sejarah kebudayaan Islam, yang telah diteliti

BAB I PENDAHULUAN. Rukun Islam adalah pokok-pokok utama ajaran islam. Kita semua sebagai

URGENSI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MATAPELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana dipahami bahwa para remaja berkembang secara integral,

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

SKRIPSI. Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam. Oleh : NUR INAYATI NIM JURUSAN TARBIYAH

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal kehidupan umat manusia berabad- abad silam, untaian sejarah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. awalan men, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa:

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran geografi yang dilakukan di SMA Negeri 3 Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami. telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat.

BAB II PRESTASI BELAJAR SKI MELALUI STRATEGI READING ALOUD

BAB I PENDAHULUAN. yang demokratis serta bertanggung jawab. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mendapatkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. konkret; sejak bayi seorang anak yang hidup di lingkungan serigala, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan penelitian pendahuluan melalui wawancara dengan salah

SILABUS PEMBELAJARAN: S K I

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Pembelajaran bahasa juga dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menelaah tentang asal usul perkembangan, peranan kebudayaaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari sejarah masyarakat Arab pra-islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW, sampai dengan masa Khulafaurrasyidin. Secara subtansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam memiliki konstribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut: a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam. 1

2 b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan. c. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah. d. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau. e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam 1. Adapun beberapa permasalahan yang muncul itu sebagai berikut: 1. Permasalahan yang dialami guru, antara lain:. a. Adanya kesulitan guru dalam menentukan pilihan bahan pelajaran untuk persiapan mengajar. b. Adanya kesulitan guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang cocok dengan bahan ajar. 1 Peraturan menteri agama RI NOMOR 2 TAHUN 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah.hal.34

3 c. Adanya kesulitan guru dalam menciptakan variasi kegiatan pembelajaran. d. Minimnya sarana pelatihan dan pengembangan di sekolah. 2. Permasalahan yang muncul dari siswa antara lain : a. Adanya anggapan siswa bahwa pelajaran SKI, tentang peristiwa dan akhir hayat Rasullullah merupakan materi yang menyulitkan sehingga siswa cenderung mengabaikan. b. Adanya anggapan siswa bahwa guru akan selalu memberi nilai minimal 6 (enam) dalam buku laporan setiap semester dari beberapa hasil ulangan harian ataupun ulangan semester. c. Hasil belajar siswa Kelas V MI H ACHMAD ALI KECAMATAN BENOWO SURABAYA tahun pelajaran 2010-2011 dalam mata pelajaran SKI masih rendah, Oleh karena itu perlu mendapat perhatian yang lebih dari guru. Berdasarkan permasalahan yang muncul dan adanya keinginan untuk meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran, maka permasalahanpermasalahan yang muncul saat terjadi pada proses pembelajaran harus dicari alternatif pemecahannya. Salah satu bentuk alternatif yang dapat dilakukan untuk mengubah dan memperbaiki proses pembelajaran tersebut adalah dengan penelitian tindakan kelas. Dalam hal ini Guru merupakan pemeran utama dalam Penelitian Tindakan Kelas. PTK atau Penelitian Tindakan Kelas sebagai penelitian

4 tindakan berbeda dengan penelitian kelas. Faktor pendorong pada penelitian kelas biasanya keinginan untuk mengetahui atau keinginan untuk mengembangkan sesuatu. Sehingga dalam penelitian kelas guru berperan hanya sebagai objek penelitian,yang kadang-kadang hasilnya pun tidak dapat dimanfaatkan oleh guru itu sendiri. Berbeda dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Faktor pendorong pada PTK adalah keinginan untuk memperbaiki kinerja guru. Dengan demikian, guru berperan sebagai subjek penelitian yang merancang penelitian serta mengimplementasikannya. 2 Berdasarkan kenyataan di lapangan, memang ada sebagian siswa yang agak mampu memahami materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah, namun prosentasenya sangat kecil yakni 32,14% dengan nilai rata-rata 58,57. Berdasarkan kenyataan seperti ini, maka perlu diusahakan secara optimal agar siswa mampu meningkatkan kemampuan memahami materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah. Dengan asumsi peserta didik adalah orang yang sudah mampu berpikir kritis, dan sudah mampu membedakan mana yang baik dan tidak baik untuk diri mereka. Disamping itu peserta didik juga dapat menggunakan kemampuan otak mereka dalam belajar tanpa harus dipaksa. Berdasarkan alasan tersebut,seorang guru dapat menyampaikan materi pendidikan dengan strategi yang bervariasi, dan tentunya melibatkan peserta didik secara aktif. 2 Prof.DR.H.Wina Sanjaya, M.PD,Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta:Prenada Media Group,2009 hal 27.

5 Hal ini dilakukan dengan tujuan agar peserta didik mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar dan kalau bisa di usahakan untuk menumbuhkan daya kreatifitas sehingga mampu membuat inovasi-inovasi. Strategi pembelajaran ini umum disebut dengan Strategi Pembelajaran Aktif. 3 Selain itu, berdasarkan persoalan yang dihadapi guru di lapangan, salah satu alternativ yang dapat dilakukan guru adalah merubah teknik pembelajaran konvensional ke teknik lain yang sesuai dengan materi pembelajaran tersebut. Teknik yang sesuai untuk meningkatkan pemahaman konsep Sejarah dan Kebudayaan Islam adalah dengan metode pembelajaran Jigsaw. Yakni metode pembelajaran kooperatif di mana siswa, bukan guru, yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam melaksanakan pembelajaran. Tujuan dari Jigsaw ini adalah mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi sendirian 4.. Metode pembelajaran Jigsaw merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. 3 Hisyam Zaini,dkk.Strategi Pembelajaran aktif,yogyakarta:pustaka Insan Madani,2008,hal xiii 4 http://sunartombs.wordpress.com

6 Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain. 5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang seperti yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: a. Bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran Jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI tentang materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW kelas V MI H ACHMAD ALI KECAMATAN BENOWO SURABAYA? b. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas V MI H. ACHMAD ALI KECAMATAN BENOWO SURABAYA dengan metode pembelajaran Jigsaw pada mata pelajaran SKI tentang materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW? C. Tindakan yang Dipilih Tindakan yang dipilih untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi akhir hayat rasulullah mata pelajaran SKI tersebut adalah dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw. Penggunaan metode pembelajaran Jigsaw ini dikarenakan Metode Pembelajaran Jigsaw menekankan kepada proses kerjasama tim dalam mencari dan menemukan pemahaman. Metode jigsaw 5 Hisyam Zaini,dkk.Strategi Pembelajaran aktif,yogyakarta:pustaka Insan Madani,2008,hal 56

7 adalah teknik pembelajaran kooperatif di mana siswa, bukan guru, yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam melaksanakan pembelajaran. Tujuan dari Jigsaw ini adalah mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi sendirian. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan (Lie, A., 1994). 6 D. Tujuan Penelitian, Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk : a. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran SKI dengan diterapkannya pembelajaran Metode pembelajaran Jigsaw pada siswa kelas V MI H. ACHMAD ALI KECAMATAN BENOWO SURABAYA. b. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI tentang materi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW kelas V MI H. ACHMAD ALI KECAMATAN BENOWO SURABAYA setelah diterapkannya metode pembelajaran Jigsaw. 6 http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/31/cooperative-learning-teknik-jigsaw

8 E. Ruang Lingkup Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan di kelas dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw mengenai peristiwa akhir hayat rasulullah pada siswa kelas V MI H. Achmad Ali Kecamatan Benowo Surabaya semester genap tahun ajaran 2010/ 2011, dilakukan sebanyak 2 siklus. 2. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam penelitian ini adalah membuat pembelajaran kooperatif di kelas dengan membagi siswa menjadi 4 kelompok dan setiap anggota dalam kelompok tersebut diberi sub materi yang berbeda beda, dengan harapan setiap siswa mampu menguasai sub materi yang diberikan guru kepadanya dan kemudian menjelaskan sub materi tersebut kepada teman teman sekelompoknya, sehingga materi yaang cukup banyak tersebut dapat dipelajari bersama sama. Setelah selesai diskusi kelompok, siswa diberi lembar post tes sebagai evaluasi. 3. Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan mennggunakan alat pengukuran berupa tes yang disusun secara terencana, baik tertulis, lisan, ataupun perbuatan. Dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud berupa nilai ulangan harian yang diperoleh siswa pada materi akhir hayat Rasulullah mata pelajaran SKI.

9 F. Manfaat Penelitian, Kemampuan siswa kelas Kelas V MI H. Achmad Ali Kecamatan Benowo Surabaya tahun pelajaran 2010-2011 dalam memahami pelajaran SKI belumlah optimal. Dengan menerapkan metode pembelajaran Jigsaw yang berbentuk penelitian tindakan kelas ini, diharapkan akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah. Oleh karena itu, penelitian ini dipandang sangat penting bagi: 1. Kepala Sekolah, dapat mengetahui secara langsung kondisi pembelajaran SKI di siswa Kelas V MI H. Achmad Ali Kecamatan Benowo Surabaya tahun pelajaran 2010-2011 dalam memahami materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah. 2. Bagi guru, akan terbantu secara teoritik maupun praktis dalam mencari solusi permasalahan pengajaran SKI dalam mengajarkan materi Peristiwa akhir hayat Rasulullah. 3. Bagi siswa, dapat terbantu dalam belajar tentang materi pelajaran SKI khususnya tentang Peristiwa akhir hayat Rasulullah.