BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi yang semakin pesat turut mempengaruhi tren gaya hidup masyarakat. Penyedia layanan operator selular, Telkomsel salah satunya melakukan berbagai macam inovasi untuk mempertahankan loyalitas para pelanggan. Menyadari bahwa ponsel merupakan alat yang selalu dibawa oleh masyarakat selain dompet, maka Telkomsel melakukan inovasi dengan menggabungkan fungsi ponsel dengan dompet. Dengan ide tersebut, muncullah layanan mobile wallet Telkomsel yang diberi nama T-Cash. Mobile wallet adalah suatu bentuk terbaru dari pembayaran elektronik. Mobile wallet memungkinkan penggunanya untuk melakukan berbagai jenis transaksi, baik itu pembayaran, pembelian barang atau jasa, transfer dan layanan lainnya melalui ponsel mereka. Layanan ini dimaksudkan untuk memenuhi pelanggan yang menginginkan adanya layanan non tunai. Sehingga ponsel dapat berfungsi layaknya penyedia uang yang siap untuk digunakan dengan cara yang mudah, cepat, dan aman. Layanan mobile wallet sangat menarik sebagai alternatif pembayaran dan pendapatan bagi operator. Akan tetapi, para operator seluler harus berusaha agar para pelanggan bisa tertarik dan loyal menggunakan aplikasi ini. 1
2 Mobile Wallet dari provider Telkomsel yaitu T-Cash sudah dibuat di Indonesia sejak tahun 2006. Pertumbuhan pengguna T-Cash juga meningkat dari tahun ke tahun. Data pengguna T-Cash pada tahun 2011 sebesar 8 juta pengguna sampai dengan pada tahun 2015 pengguna T-Cash telah mencapai 17 juta pengguna di Indonesia. Meskipun pertumbuhan pengguna T-Cash sudah meningkat, tapi dari keseluruhan total pengguna T-Cash yang ada, jumlah pengguna T-Cash yang aktif dan berbasis Near Field Communication (NFC) sangat sedikit dan jauh dari target, yaitu hanya sebesar 300.000 pengguna sampai pada tahun 2015 atau 1,76 persen saja dari keseluruhan pengguna T-Cash. Dengan pertumbuhan mobile wallet T-Cash yang selalu meningkat setiap tahunnya, Telkomsel menargetkan untuk pengguna T-Cash pada tahun 2016 adalah sebesar 20 juta pengguna dan menargetkan pengguna T-Cash yang aktif dan berbasis NFC minimal adalah 30 persen dari seluruh pengguna T-Cash atau sebesar 5-6 juta pengguna. Perilaku konsumen merupakan kegiatan-kegiatan individu yang langsung terlibat dalam jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan. Menurut penelitian Arsita Ika Adiyanti (2015), keputusan penggunaan e-money dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : pendapatan, manfaat atau kegunaan produk, kemudahan penggunaan, daya tarik promosi, dan kepercayaan. Kegunaan produk merupakan sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Dalam penelitian Junita FS (2016), Nur FP (2015), Arsita IA (2015) menyatakan bahwa kegunaan produk berpengaruh positif terhadap minat menggunakan e-money.
3 Sedangkan menurut penelitian Imam A (2016) menyatakan bahwa variabel kegunaan produk tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan e-money. Kemudahan penggunaan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Dalam penelitian Junita FS (2016), Nur FP (2015), Arsita IA (2015) menyatakan bahwa kemudahan penggunaan berpengaruh positif terhadap minat menggunakan e- money. Sedangkan menurut penelitian Eka WD (2015) menyatakan bahwa variabel kemudahan penggunaan tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan e-money. Daya tarik promosi adalah Suatu usaha yang bertujuan untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat. Dalam penelitian Arsita IA (2015) menyatakan bahwa daya tarik promosi berpengaruh positif terhadap minat menggunakan e-money. Sedangkan menurut penelitian Imam A(2016) menyatakan bahwa variabel daya tarik promosi tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan e-money. Minat merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap sikap perilaku dan juga merupakan sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang dalam melakukan apa yang mereka lakukan. Dalam penelitian Heijden (2004), Nugroho&Hery (2012), Junita FS (2016) menyatakan bahwa minat berpengaruh pada keputusan menggunakan e-money. Sedangkan menurut penelitian Moon & Kim (2001) menyatakan bahwa minat hanyalah sebagai motivasi dan tanpa lasan yang jelas untuk menentukan keputusan penggunaan e-money.
4 Menurut penelitian terdahulu terdapat perbedaan hasil yang mempengaruhi keputusan penggunaan E-Money seperti yang dijelaskan pada tabel 1.1 Tabel 1.1 Research Gap No Variabel Reserch Gap 1 Kegunaan Produk Ika PW (2012), Junita FS (2016), Nur FP (2015), Arsita IA (2015) menyatakan bahwa kegunaan produk berpengaruh positif terhadap minat menggunakan e-money. Imam A (2016) menyatakan bahwa variabel kegunaan produk tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan e-money. 2 Kemudahan Penggunaan Ika PW (2012) Junita FS (2016), Nur FP (2015), Arsita IA (2015) menyatakan bahwa kemudahan penggunaan berpengaruh positif terhadap minat menggunakan e-money. Eka WD (2015) menyatakan bahwa variabel kemudahan penggunaan tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan e-money. 3 Daya Tarik Promosi Arsita IA (2015) menyatakan bahwa daya tarik promosi berpengaruh positif terhadap minat menggunakan e-money. Imam A (2016) menyatakan bahwa variabel daya tarik promosi tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan e-money. 4 Minat Pelanggan Heijden (2004), Nugroho&Hery(2012), Junita FS(2016) menyatakan bahwa minat berpengaruh pada keputusan menggunakan e-money Moon & Kim (2001) menyatakan bahwa minat hanyalah sebagai motivasi dan tanpa lasan yang jelas untuk menentukan keputusan penggunaan e- money. Sumber : Penelitian terdahulu
5 Berdasarkan latar belakang permasalahan dan research gap penelitian terdahulu, maka penulis mengambil judul Pengaruh Kegunaan Produk, Kemudahan Penggunaan, Daya Tarik Promosi, dan Minat Pelanggan terhadap Keputusan Penggunaan T-Cash (study kasus pada Pelanggan di GraPARI Telkomsel Semarang). 1.2 Perumusan Masalah T-Cash adalah salah satu produk e-money yang diluncurkan Telkomsel dimana jumlah pengguna aktif layanan T-Cash masih sangat sedikit dan adanya research gap dari masing-masing penelitian. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana cara meningkatkan minat pelanggan terhadap keputusan penggunaan Mobile Wallet Telkomsel Cash (T-Cash) di Semarang. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh kegunaan produk terhadap minat penggunaan T- Cash pada pelanggan di Grapari Telkomsel Semarang. 2. Bagaimana pengaruh kemudahan penggunaan terhadap minat penggunaan T-Cash pada pelanggan di Grapari Telkomsel Semarang. 3. Bagaimana pengaruh daya tarik promosi terhadap minat penggunaan T- Cash pada pelanggan di Grapari Telkomsel Semarang 4. Bagaimana pengaruh minat pengguna T-Cash terhadap keputusan penggunaan T-Cash pada pelanggan di Grapari Telkomsel Semarang.
6 1.3 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini ditetapkan beberapa tujuan berdasarkan permasalahanyang dihadapi. Adapun tujuan penelitian ini antara lain: 1. Menganalisis pengaruh kegunaan produk terhadap minat penggunaan T- Cash pada pelanggan di Grapari Telkomsel Semarang. 2. Menganalisis pengaruh kemudahan penggunaan terhadap minat penggunaan T-Cash pada pelanggan di Grapari Telkomsel Semarang. 3. Menganalis pengaruh daya tarik promosi terhadap minat penggunaan T- Cash pada pelanggan di Grapari Telkomsel Semarang. 4. Menganalisis pengaruh minat pengguna T-Cash terhadap keputusan penggunaan T-Cash pada pelanggan di Grapari Telkomsel Semarang. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Kegunaan teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan terutama dalam ilmu bidang ekonomi manajemen pemasaran berkaitan dengan faktor faktor yang mempengaruhi keputusan penggunaan T-Cash. 1.4.2 Kegunaan Praktis Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan dan masukan bagi pihak Telkomsel. Dengan mengetahui penelitian ini diharapkan berguna dalam memberikan informasi tambahan bagi Telkomsel dalam rangka pengembangan layanan untuk lebih baik dan bermanfaat bagi penggunanya. Serta
7 memberikan kontribusi untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang penggunaan mobile wallet tentang pengaruh kegunaan, kemudahan, daya tarik promosi dan minat pelanggan terhadap keputusan penggunaan T-Cash.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah konstruk atau hal yang sedang diteliti yang merupakan simbol yang diberi angka atau nilai. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yang digunakan, yaitu Variabel Bebas (Independent Variable), dan Variabel Terikat (Dependent Variable). 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel yang dipilih dalam penelitian ini meliputi Kegunaan Produk (X1), Kemudahan Penggunaan(X2), Daya Tarik Promosi (X3). 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat yaitu variabel yang nilainya tergantung dari variabel lain, dimana nilainya akan berubah jika variabel yang mempengaruhinya berubah. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Minat (Y1) yang berdampak pada keputusan Penggunaan T-Cash (Y2). 29
30 3.1.2 Definisi Operasional Definisi operasional adalah spesifikasi dari variabel -variabel penelitian yang secara nyata berhubungan dengan realitas yang akan diukur. Berikut ini tabel dari definisi operasional pada penelitian ini : Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel NAMA NO VARIABEL 1 Kegunaan Produk 2 Kemudahan Penggunaan 3 Daya Tarik Promosi DEFINISI VARIABEL Kemanfaatan didefinisikan sebagai sejauh mana penggunaan suatu teknologi dapat meningkatkan performa mereka dalam bekerja. (Davis et al;1989) Kemudahan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. (Jogiyanto;2007) Promosi merupakan sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. (Alma;2004) 4 Minat Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada suatu objek atau menyenangi suatu objek (sumaidi suryabrata;1988) 5 Keputusan Penggunaan T- Cash Keputusan untuk membeli atau menggunakan suatu produk (Haubl;1996) INDIKATOR 1. transaksi lebih cepat 2. transaksi lebih praktis 3. transaksi lebih teliti 4. bertransaksi lebih aman 1. jaringan merchant yang luas 2. kelancaran transaksi 3. kemudahan isi ulang 4. biaya transaksi rendah 1. iklan yang mudah mendapat perhatian 2. iklan yang menarik 3. iklan yang mempengaruhi 4. Promo diskon 1. Keinginan mendatangi outlet 2. Keinginan belajar 3. Keinginan mencoba 4. Keinginan mengikuti orang lain 1. Kebutuhan akan produk 2. Penggunaan ulang produk 3. Pencarian informasi baru 4. Kepuasan Sumber : Dikembangkan dalam penelitian ini
31 3.2 Obyek Penelitian, Unit Sampel, Populasi dan Penentuan Sampel 3.2.1 Obyek Penelitian dan Unit Sampel Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah keputusan menggunakan T-Cash. Unit sampel yang digunakan adalah pelanggan yang memutuskan memakai T-Cash dan menggunakan stiker T-Cash di GraPARI Telkomsel Semarang. Sebagian dari pelanggan dari GraPARI Telkomsel Semarang sudah menggunakan produk e-money t-cash. Hal tersebut yang menjadi dasar kenapa pelanggan dari GraPARI Telkomsel Semarang dipilih sebagai unit sampel penelitian. 3.2.2 Populasi dan Penentuan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Sedangkan menurut Ferdinand (2006) populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa dan yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan dari GraPARI Telkomsel Semarang (GraPARI Banyumanik, GraPARI Citraland, dan GraPARI Pahlawan) yang sudah memutuskan memakai T-Cash lebih dari 2 bulan dansudah menggunakan stiker T-Cash. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui secara pasti, maka dilakukan pengambilan sampel untuk penelitian ini.
32 Menurut Sugiyono (2004), sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel (Ferdinand, 2006). Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik non-probability sampling yaitu teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dijadikan sampel. Metode pengambilan sampelnya menggunakan Purposive sampling, teknik penentuan sampel yang bertujuan subyektif, karena telah diketahui dan dipahami bahwa informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan informasi yang dikehendaki dan memenuhi kriteria yang ditentukan. Responden yang dipilih adalah siapa saja pelanggan yang datang ke GraPARI Telkomsel Semarang yang sudah memutuskan memakai T-Cash lebih dari 2 bulan dan menggunakan stikernya. Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus : n = Z 2 4(Moe) 2 Keterangan : n = Jumlah sample Z =Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1,96
33 Moe = Margin Of Error Max, yaitu tingkat kesalahan maksimal pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan Dengan menggunakan margin of error max sebesar 10%, maka jumlah sampelminimal yang dapat diambil sebesar : n = 1,96 2 4(0,10) 2 n = 96,04 Berdasarkan pedoman pengambilan sampel di atas, maka jumlah sampel yang digunkan dalam penelitian ini adalah sebesar 96 responden. 3.3 Jenis Dan Sumber Data Data adalah segala sesuatu yang diketahui atau dianggap mempunyai sifat bisa memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan (Supranto, 2001). Data yang digunakandalam penelitian ini adalah data primer. 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden. Kuesioner tersebut berisi pertanyaan tertutup dan terbuka yang berkaitan dengan indikator dari variabel kegunaan produk, kemudahan penggunaan, daya tarik promosi, minat dan keputusan pelanggan mengguanakan T-cash. Pengukuran variabel
34 dilakukan dengan Skala Likert yang menggunakan metode scoring. Untuk mengukur sikap responden terhadap setiap pertanyaan adalah sebagai berikut : Sangat setuju (SS) = diberi skor 5 Setuju (S) = diberi skor 4 Netral (N) = diberi skor 3 Tidak Setuju (TS) = diberi skor 2 Sangat tidak setuju (STS) = diberi skor 1 3.5 Metode Analisis 3.5.1 Analisis Kualititatif Analisis Kualititatif Adalah analisis yang bersifat dari keterangan yang diperoleh dan didapat serta digunakan sebagai pedoman untuk memberi saran. Pada analisis kualitatif ini menggunakan pertanyaan terbuka. Terdapat dua macam analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu diskripsi atau gambaran responden yang menggambarkan tentang karakteristik responden dan deskripsi variabel yang menggambarkan jawaban responden atas indikator-indikator variabel. 3.5.2 Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif adalah suatu analisis data yang diperlukan untuk mengolah data yang diperoleh dari hasil kuesioner berdasarkan metode statistik. Ada dua syarat penting yang berlaku pada analisis ini, yaitu keharusan data yang valid dan reliable. Analisis ini digunakan dengan
35 menggunakan uji statistik data yang dikumpulkan dan diolah dengan menggunakan program SPSS 23 untuk menguji reliabilitas dan validitas sesuai dengan instrument penelitian. 3.5.2.1 Uji Kualitas Data 3.5.2.1.1 Uji Validitas Valid berarti instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur (Ferdinand, 2006). Standar validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis corrected item corelation pada program spss 23. Dasar pengambilan keputusan untuk menguji validitas butir angket adalah : Jika r hitung positif dan r hitung > 0.2 maka variabel tersebut valid. Jika r hitung tidak positif serta r hitung < 0.2 maka variabel tersebut tidak valid 3.5.2.1.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas atau kepercayaan mengandung pengertian apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Jadi kata kunci untuk syarat kualifikasi suatu instrumen pengukuran adalah konsistensi, atau tidak berubah-ubah (Sugiyono, 2004). Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, dan dari data yang diperoleh dianalisis dengan tertentu. Teknik reliabilitas semacam ini disebut Interbal Consistency. Karena dalam penelitian ini jawaban dari instrumen bersifat berjenjang atau tidak bersifat dikotomi (mempunyai dua alternatif jawaban) maka digunakan teknik pengujian dengan metode Alpha Cronbach (Sugiyono, 2004).
36 Dalam melakukan perhitungan Alpha, digunakan alat bantu program komputer yaitu SPSS for Windows version 23 dengan menggunakan model Alpha. Sedangkan dalam pengambilan keputusan reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari 0,700 (Ghozali, 2011). 3.5.3 Uji Asumsi Klasik 3.5.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsi bahwa nilai residual mengikuti nilai distribusi normal/ tidak (Imam Ghozali, 2011). Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan uji statistik non parametrik kolomagorovsmirnov. Uji ini digunakan untuk menguji apakah residual terdistribusi secara normal atau tidak. Jika tingkat signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal (Imam Ghozali, 2011). 3.5.3.2 Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah melihat dari nilai Variance
37 Inflantion Faktor (VIF), dan nilai tolerance. Apabila nilai tolerance mendekati 1, serta nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi (Ghozali, 2011). 3.5.3.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili sebagai ukuran (kecil, sedang, besar). Ada beberapa cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada pengujian heteroskedastisitas dengan metode grafik lazim dipergunakan meskipun menimbulkan bias, karena pengamatan antara satu pengamat dengan pengamat lain bias menimbulkan perbedaan persepsi. Oleh karena itu, penggunaan uji statistik diharapkan menghilangkan unsur bias tersebut. Salah satu uji statistik yang lazim dipergunakan adalah uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya (Gujarati, 2004). Sebagai pengertian dasar, residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi dan absolut adalah nilai mutlaknya. Dasar analisis :
38 Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 persen, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2011). 3.5.4 Analisis Regresi Bertahap Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk menganalisa pengaruh beberapa variabel bebas atau independen terhadap suatu variabel tidak bebas atau dependen secara bersama-sama. Persamaan Regresi Linear Berganda dalam penelitian ini : = + + + (Persamaan 1)... (1) = + (Persamaan 2)... (2) Dimana: Y1 Y2 = Minat = Keputusan Penggunaan T-Cash = Koefisien regresi X1 X2 X3 = Kegunaan Produk = Kemudahan Penggunaan = Daya Tarik Promosi e1, e2 = residual atau prediction error 3.5.5 Uji Hipotesis
39 Yaitu pengujian koefisien regresi individual yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent (X) secara individual mempengaruhi langkah-langkah variabel dependent (Ghozali,2013). Perumusan Hipotesisnya : 1) Ho : b1 0 yang berarti tidak ada pengaruh signifikan anatara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. 2) Ha : b1 > 0 yang berarti ada pengaruh signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Penentuan nilai kritis dimana tingkat signifikansi α = 5 % Kesimpulan : Ho diterima Ha ditolak bila signifikasi α > 0,05 Ho ditolak Ha diterima bila signifikasi α < 0,05 3.5.6 Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted R 2 ) Uji R 2 atau uji determinasi merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi, atau dengan kata lain angka tersebut dapat mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan data sesungguhnya. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 (R 2 = 0), artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila R 2 = 1, artinya variasi dari Y
40 secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Dengan kata lain bila R 2 = 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis regresi. Dengan demikian baik atau buruknya suatu persamaan regresi ditentukan oleh R 2 nya yang mempunyai nilai antara nol dan satu. Menurut Santoso dalam buku (Priyatno, 2008:81), Adjusted R square adalah R square yang telah disesuaikan nilai ini selalu lebih kecil dari R square dari angka ini bisa memiliki harga negatif, bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R 2 sebagai koefisien determinasi.