PERSEPSI PESERTA DIDIK PADA GURU BK DILIHAT DARI BUDAYA DI SMA NEGERI 1 SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT

Peni Putri Ninda Sari * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons ** Yasrial Chandra, M.Pd **

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BK DI KELAS XI MIPA SMA NEGERI 3 PADANG ABSTRACT

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG FUNGSI TES INTELEGENSI DI SMA 11 NEGERI PADANG. Oleh: DAFIT SATRIA* Fitria Kasih ** Nofrita ** ABSTRACT

PROFIL PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA PGRI 3 PADANG By:

KOMUNIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN TEMAN SEBAYA DI SMK NEGERI 4 PADANG By:

PROFIL KETERAMPILAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU BK DALAM LAYANAN INFORMASI ABSTRACT

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PROFIL BENTUK KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:

Keywords: Group Guidance Services, learning skills, Junior High School Students

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

Oleh: Taufik. Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Padang Sumatera Barat

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM:

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU DI SMA KARTIKA I-5 PADANG Oleh: ABSTRACT

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

PERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA YANG DIBERIKAN GURU BK SMAN 1 KUBUNG

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

PROFIL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA ADABIAH 2 PADANG JURNAL

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG LAYANAN PENGUSAAN KONTEN DI KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN OLEH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Puji Yani Pratama* Marwisni Hasan** Nofrita**

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PESERTA DIDIK DI SMKN 4 PADANG

PERSIAPAN MAHASISWA MENGIKUTI PERKULIAHAN STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 18 PADANG ABSTRACT

PROFIL PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KECAMATAN RAO INDUK KABUPATEN PASAMAN TIMUR E-JURNAL

PROFIL ASPIRASI KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA PGRI 1 PADANG ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI LAYANAN INFORMASI

UPAYA GURU PEMBIMBING DAN GURU MATA PELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

PENERAPAN KETERAMPILAN DASAR DALAM KONSELING KELOMPOK OLEH GURU BK DI KELAS VIII SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL

PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG. Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**))

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

PROFIL PERILAKU BULLYING PESERTA DIDIK DI SEKOLAH (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 1 Panti Kabupaten Pasaman) ABSTRACT

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT

BENTUK PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM PERUBAHAN KURIKULUM DI KELAS XI SMA NEGERI 6 PADANG JURNAL PENELITIAN

FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI KOTA PADANG.

Keyword: Reinforcement, Learning BK, Information Service

RARA NINGRUM NPM:

Oleh: Mardiatun* Rahma Wira Nita, M.Pd., Kons.** Citra Imelda Usman, M.Pd., Kons.**

FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEMATANGAN EMOSI REMAJA DALAM INTERAKSI SOSIAL KELAS XI DI SMA PGRI I PADANG JURNAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK ARTIKEL

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

Faktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.

PROFIL SELF- MANAGEMENT

FAKTOR PENGHAMBAT BELAJAR YANG DIALAMI WARGA BELAJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) SURYA KECAMATAN NANGGALO PADANG.

Amelia Atika 1,Kamaruzzaman 2

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA N 12 PADANG. Oleh: Dedi Miswar. Fitria Kasih Rahma Wira Nita

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:

PROFIL MINAT PESERTA DIDIK MENGIKUTI KONSELING KELOMPOK KELAS VII DI SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG JURNAL FIRDILA ARIESTA NPM:

PERSEPSI PESERTA DIDIK KELAS XII TENTANG PENDIDIKAN SEKS DI SMA NEGERI 1 NAN SABARIS PAUH KAMBAR PARIAMAN JURNAL

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SIGUHUNG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM.

PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DI KELURAHAN BUNGO PASANG TABING PADANG Oleh:

KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 2 LEMBANG JAYA. Oleh:

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK DALAM PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG

PROFIL AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ABSTRACT

STRATEGI BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MENJADI PENGURUS OSIS DI SMP NEGERI 24 PADANG ARTIKEL

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN TES PSIKOLOGIS ARTIKEL

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL

ARTIKEL. Oleh: PRIMA EKA PUTRA NPM:

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 11 PADANG. Oleh : Deni Okto Nengsi. Fitria Kasih Gusneli

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

JURNAL PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 2 PARIAMAN

PENGARUH KONDISI FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA PUBERTAS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTsN PARAK LAWAS PADANG. Oleh.

INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK BERPRESTASI DALAM BELAJAR DI SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH JURNAL MARISA NANDA

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER DI KELAS XI SMA N 2 BAYANG

Oleh: Eldawati. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK

FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DENGAN GURU MATA PELAJARAN DI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN JURNAL PENELITIAN

PERSEPSI GURU BK TENTANG KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMA NEGERI 5 SOLOK SELATAN. Muldani Iksan

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KETERAMPILAN GURU BK DALAM MEMBERIKAN LAYANAN INFORMASI DI SMP N 1 PASAMAN

Transkripsi:

1 PERSEPSI PESERTA DIDIK PADA GURU BK DILIHAT DARI BUDAYA DI SMA NEGERI 1 SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI Sartika Mursib 1, Fitria Kasih 2, Mori Dianto 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat sartika_mursib@yahoo.co.id ABSTRACT This research is based on differences in cultural background, can form a different perception on everyone. This research aims to describe: (1) Student perceptions of school conselor viewed from the culture in the creativity (cipta) element. (2) Students' perceptions of school conselor are viewed from the culture within the initiative (karsa) element. (3) The Students perception of school conselor is seen from the culture within the elements of taste (rasa). The research is a descriptive quantitative research, with of reaserch population 625 and sample 59, teken used technique puposive sampling. Research data obtained through questionnaire and processed using percentage technique. The results show must: (1) Student perceptions in the creativity (cipta) element of the good category. (2) Students' perceptions in the initiative (karsa) element of the good category. (3) The Students perception in the elements of taste (rasa) the good category. This research is recommended to student and school conselor. Keywords: perception, cultural, conselor, student. PENDAHULUAN Persepsi merupakan pengkajian awal ekspresi mengenai orang lain. Proses ini terjadi sejak individu dilahirkan karena masa tersebut adalah awal mula individu secara langsung berhubungan dengan lingkungan sosialnya. Menurut Leavitt, 1978 (Sobur, 2003:445),persepsi dalam arti sempit merupakan penglihatan, yaitu bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan, yaitu bagaimana seseorang memandang dan mengartikan sesuatu. Pandangan individu terhadap sesuatu merupakan landasan yang menjadi dasar pembentukan perilaku individu. Menurut Siraev dan David (2012:131) bahwa secara keseluruhan, kondisi lingkungan, aktifitas-aktifitas yang ada dalam lingkungan, beserta pengalaman akan menentukan perbedaan dan persamaan kultural dalam hal sensasi dan persepsi. Berbicara tentang kultur, tentunya tidak dapat dipisahkan dari aktifitas-aktifitas yang ada dalam lingkungan yang dilakukan secara turun temurun oleh

2 masyarakat untuk memenuhi kehidupannya yanng disebut dengan kebudayaan. Oleh karena itu persepsi tidak dapat dipisahkan dari manusia, dan manusia tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan. Dalam Widagdho (2008:18), budaya dalam bahasa Belanda (cultuure), dalam bahasa Inggris (cuture) yang berasal dari perkataan latin Colere yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dalam segi arti culture sebagai segala daya aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Djojodigumo, 1957 (Widagdho, 2008:20) mengatakan bahwa, Kebudayaan atau budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa. 1) Cipta, kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia segala hal yang ada dalam pengalamannya, yang meliputi pengalaman lahir dan batin. Hasil cipta berupa ilmu pengetahuan. 2) Karsa, kerinduan manusia untuk menginsyafi tentang hal sangkan paran. Dari mana manusia sebelum lahir (sangkan), dan kemana manusia sesudah mati (paran). Hasilnya berupa norma-norma keagamaan/kepercayaan. 3) Rasa, kerinduan manusia akan keindahan, sehingga menimbulkan dorongan untuk menikmati keindahan-keindahan manusia. Manusia merindukan keindahan dan menolah keburukan/kejelekan. Buah perkembangan rasa ini terjelma dalam bentuk berbagai norma keindahan yang kemudian menghasilkan berbagai macam kesenian. Cipta, karsa, dan rasa yang dimiliki oleh individu dalam budaya yang berbeda tentu tidaklah sama. Hal ini dapat dipengaruhi oleh proses belajar dan pengalaman individu menjadi bagian dari suatu budaya. Perbedaan budaya ini ditemukan oleh peneliti di SMA Negeri 1 Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Terdapat perbedaan budaya yang sangat kental, yaitu budaya Mentawai dan budaya Minang. Mayoritasnya adalah guru dan peserta didik berasal dari budaya Mentawai yang beragama Kristiani, dan sebagian kecilnya guru dan peserta didik berasal dari budaya Minang yang beragama Islam. Perbedaan budaya ini memiliki pengaruh tersendiri dalam pelaksanaan proses pendidikan, termasuk dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Berdasarkan obervasi yang dilakukan selama PLBK Sekolah dari bulan Agustus hingga September 2016,

3 peneliti menemukan beberapa fenomena sepserti adanya peserta peserta didik memilih-milih Guru BK dalam mendapatkan pelayanan bimbingan dan konseling, peserta didik tidak acuh dan tidak mau tau dengan Guru BK yang berbeda budaya. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti mengungkap bahwa, peserta didik merasa dirinya tidak pantas dekat dengan Guru BK yang berbeda budaya, peserta didik merasa tidak diterima oleh Guru BK yang berbeda budaya, peserta didik sulit membina komunikasi yang baik dengan Guru BK yang berbeda budaya. Bertitik tolak dari fenomena lapangan yang terjadi di SMA Negeri 1 Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Persepsi Peserta Didik pada Guru BK Dilihat dari Budaya di SMA Negeri 1 Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengungkap dan menggambarkan bagaimana: 1. Guru BK dilihat dari budaya dalam unsur cipta. 2. Guru BK dilihat dari budaya dalam unsur karsa. 3. Guru BK dilihat dari budaya dalam unsur rasa. Persepsi merupakan stimulus dapat datang dari luar, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu sendiri. Menurut Davidoff, 1981 (Walgito, 2004:89), Persepsi merupakan aktifitas yang integred dalam diri individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif dalam persepsi. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam persepsi dapat dikemukakan karena perasaan, kemampuan berpikir, pengalamanpengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersepsi suatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antara individu satu dengan individu yang lain. Persepsi itu bersifat individual. Sedangkan inti penting dari budaya adalah pandangan yang bertujuan untuk mempermudah hidup dengan mengajarkan orang-orang bagaimana cara beradaptasi dengan lingkungannya. Seperti dalam dunia pendidikan formal, peserta didik dan Guru BK memiliki persepsi dan kebudayaannya masing-masing. Guru BK merupakan tenaga ahli dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Menurut

4 Hidayat (2013:114), Guru BK memiliki peranan untuk mendorong perkembangan individu, membantu memecahkan masalah, dan mendorong tercapainya kesejahteraan individu secara fisik, psikologis, intelektual, emosional ataupun spiritual. Maka Guru BK merupakan profesi yang menuntut tingkat keahlian yang tinggi untuk melaksanakan tugasnya dan memenuhi kebutuhan peserta didik berdasarkan norma-norma yang berlaku. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 03 April sampai dengan tanggal 01 Juni 2017. Pengambilan data penelitian bertempat di SMA Negeri 1 Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tanggal 10 Mei 2017 sampai dengan tanggal 13 Mei 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Studi deskriptif pada dasarnya dipersiapkan untuk memperoleh informasi mengenai status fenomena. Menurut Suryabrata (2014:75), penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian untuk membuat penafsiran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, maka populasi dari penelitian ini yaitu seluruh peserta didik di SMA Negeri 1 Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai yang pernah mendapatkan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, yang berjumlah 625 orang. Untuk penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik puposive sampling. Adapun kriteria dalam penarikan sampel ini yaitu peserta didik kelas XI berbudaya Mentawai yang pernah mendapatkan pelayanan bimbingan dan konseling dengan Guru BK berbudaya Minang di SMA Negeri 1 Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan total sampel 59 orang. Selanjutnya pengolahan data menggunakan teknik analisis persentase, menggunakan rumus yang dinyatakan Sudjana, 2001 (Gunawan, 2016:47) yaitu: HASIL DAN PEMBAHASAN A. Persepsi Peserta Didik pada Guru BK Dilihat dari Budaya Secara Umum Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dideskripsikan persepsi peserta didik pada Guru BK dilihat dari budaya secara umum berada pada

5 kategori baik, dengan persentase 52,54%. Widaghdo (2008:21), menjelaskan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Maka dari pengalaman bermasyarakat tersebutlah individu akan memperoleh persepsi terhadap sesuatu. Oleh karena itu, persepsi, manusia, masyarakat dan budaya merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan. Individu akan mempersepsikan sesuatu tergantung bagaimana dengan pengalamannya, baik pengalaman secara individual, maupun pengalaman dalam kehidupan sosial. Tidak hanya itu, perbedaan budaya diantara individu akan membentuk cara pandang tersendiri bagi individu terutama dalam ekspresi mengenai orang lain. Berdasarkan penjelasan tersebut dan berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa persepsi individu tidak hanya dipengaruhi oleh budaya, namun banyak hal yang dapat mempengaruhi persepsi seperti kepribadian, emosi, status sosial, usia, jenis kelamin dan sebagainya. B. Persepsi Peserta Didik pada Guru Unsur Cipta 1. Persepsi Peserta Didik pada Guru Ide/Gagasan budaya dalam ide/gagasan berada pada kategori baik, dengan persentase tertinggi 59,32%. Seperti yang dikemukakan oleh Siraev dan David (2013:130), bahwa pengalaman pribadi mempengaruhi sensasi dan persepsi seseorang, jika banyak dari kelompok tertentu berbagi pengalaman yang serupa, maka akan ada kesamaan atau pola persepsi dalam kelompok tersebut. Persepsi peserta didik dalam ide/gagasan berkaitan dengan kreatifitas Guru BK dan respon Guru BK terhadap pandangan dan pendapat peserta didik yang dapat

6 memunculkan persepsi tersendiri bagi peserta didik pada Guru BK. 2. Persepsi Peserta Didik pada Guru Cara Pandang budaya dalam cara pandang berada pada kategori sangat baik, dengan persentase tertinggi 55,95%. Menurut Levit, 1978 (Sobur, 2003:445) bahwa persepsi dalam arti sempit ialah pengelihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu dan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Cara pandang merupakan hasil dari pesersepsi dan juga merupakan unsur dari kebudayaan. Seperti yang kita ketahui bahwa cara pandang setiap individu baik yang satu budaya ataupun yang berbeda budaya tidaklah sama. Oleh karena itu, individu akan cenderung mempersepsikan sesuatu tergantung dari sudut pandang individu terhadap sesuatu itu sendiri. Berdasarkan penjelasan dan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi peserta didik pada Guru BK yang berbeda budaya dalam cara pandang rata-rata berada pada kategori sangat baik. Persepsi peserta didik berkaitan dengan cara pandang peserta didik pada pribadi Guru BK, pandangan peserta didik pada hubungan sosial Guru BK, dan pelayanan bimbingan dan konseling yang didapatkan oleh peserta didik di sekolah. Pandangan peserta didik pada Guru BK merupakan landasan bagi peserta didik dalam mempersepsikan Guru BK dapat dijadikan sebagai panutan. 3. Persepsi Peserta Didik pada Guru Norma budaya dalam norma berada pada kategori baik, dengan persentase tertinggi 49,16%. Menurut Burner

7 dan Godman, 1947 (Sobur, 2003:496), bahwa sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat akan berpengaruh pula terhadap persepsi. Persepsi peserta didik berkaitan dengan norma-norma atau aturan yang dimiliki oleh Guru BK yang berbeda budaya, dan bagaiamana cara Guru BK menghargai norma yang dimiliki oleh peserta didik yang berbeda budaya. Oleh karena itu, hal tersebut dapat membentuk persepsi tersendiri bagi peserta didik pada Guru BK. C. Persepsi Peserta Didik pada Guru Unsur Karsa 1. Persepsi Peserta Didik pada Guru Agama budaya dalam agama berada pada kategori baik, dengan persentase tertinggi 62,71%. Menurut Sobur (2003:461), bahwa persepsi seseorang pada umumnya ditentukan oleh sifat struktur secara keseluruhan, bila seseorang masuk kedalam kelompok tertentu, semua sifat individu yang berkaitan dengan sifat kelompok akan dipengaruhi oleh keanggotaan kelompok. Guru BK dalam agama berkatan dengan bagaiaman cara Guru BK menghargai perbedaan agama yang dimiliki oleh peserta didik, dan berkaitan dengan bagaimana cara Guru BK bersikap adil pada peserta didik tanpa membeda-bedakan agama yang dimiliki oleh peserta didik. 2. Persepsi Peserta Didik pada Guru Bahasa budaya dalam bahasa berada pada kategori baik, dengan persentase tertinggi 55,93%. Seperti menurut Siraev dan David (2012:131) bahwa secara keseluruhan, kondisi

8 lingkungan, aktifitas-aktifitas yang ada dalam lingkungan, beserta pengalaman akan menentukan perbedaan dan persamaan kultural dalam hal sensasi dan persepsi. Guru BK dalam bahasa berkaitan dengan kelancaran komunikasi Guru BK dengan peserta didik, pemahaman Guru BK terhadap bahasa daerah yang digunakan oleh peserta didik yang berbeda budaya, pemahaman peserta didik terhadap bahasa yang digunakan oleh Guru BK yang berbeda budaya. Hal ini dapat membentuk persepsi tersendiri bagi peserta didik terhadap Guru BK yang berbeda budaya. 3. Persepsi Peserta Didik pada Guru Pengetahuan budaya dalam pengetahuan berada pada kategori baik, dengan persentase tertinggi 66,10%. Menurut Sobur (2003:496), bahwa kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun menetap pada diri seseorang akan mempengaruhi persepsi orang tersebut. Guru BK dalam pengetahuan berkaitan dengan bagaiamana pengetahuan dan pemahaman Guru BK terhadap budaya yang peserta didik, dan berkaitan dengan bagaiamana pengetahuan peserta didik terhadap budaya Guru BK. D. Persepsi Peserta Didik pada Guru Unsur Rasa 1. Persepsi Peserta Didik pada Guru Keindahan budaya dalam keindahan berada pada kategori baik dengan persentase tertinggi 57,63%. Menurut Lefrancois, 1974 (Sobur, 2003:472), melalui alat inderalah seseorang dapat memperoleh

9 pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Guru BK dalam keidahan berkaitan dengan, penampilan Guru BK, kerapian dan kebersihan Guru BK, kepedulian Guru BK terhadap kebersihan lingkungan sekitar. Hal tersebut akan membentuk persepsi tersendiri pada Guru BK yang berbeda budaya. 2. Persepsi Peserta Didik pada Guru Emosi budaya dalam emosi berada pada kategori sangat baik, dengan persentase tertinggi 50,85%. Menurut Sobur (2003:473), persepsi merupakan cara manusia menangkap rangsangan, memberi arti pada rangsangan, dan pada tingkat pembentukan psikologis hingga munculnya perasaan. Guru BK dalam emosi berkaitan dengan rasa peduli Guru BK terhadap peserta didik, kehangatan Guru BK pada peserta didik, dan minat serta ketertarikan pesertadidik dalam mengikuti layanan dengan Guru BK. Hal tersebut dapat membentuk persepsi tersendiri peserta didik pada Guru BK berkaitan dengan emosi. 3. Persepsi Peserta Didik pada Guru Tindakan budaya dalam tindakan berada pada kategori baik, dengan persentase tertinggi 55,93%. Menurut Walgito (2004:90), respon merupakan akibat dari persepsi yang dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk. Guru BK dalam tindakan berkaitan dengan penerimaan Guru BK terhadap peserta didik, kecakapan Guru BK dalam memberikan pelayanan bimbingan dan konseling,

10 serta kesanggupan Guru BK dalam menjaga kerahasiaan permasalahan peserta didik. Hal ini juga dapat membentuk persepsi tersendiri bagi peserta didik pada Guru BK dalam hal tindakan. KEPUSTAKAAN Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfa Beta. Suryabrata, Sumadi. (2014). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers. Walgito, Bimo. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yohyakarta: Andi. Widagdho, Djoko. (2008). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Yusuf, A. Muri. (2005). Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press. Couto, Nasbahry. (2010). Psikologi Persepsi Dalam Desain Komunikasi Visual. Padang: UNP Press. Gunawan, Hardi Putra. (2016). Pengaruh Kekerasan terhadap Kepriadian (Skripsi). Padang: Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat. Hidayat, Dede Rahmat. (2013). Bimbingan Konseling Kesehatan Mental di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Samovar, Larry A. (2010). Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika. Siraev, Eric B. dan Levy A David. (2012). Psikologi Lintas Kultural. Jakarta: Kencana. Sobur, Alex. (2003). Psikologi dalam Lintas Sejarah. Bandung: Pustaka Setia.