BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan teman baru, 20% menganggap instant massaging paling cepat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dari Interconnected

BAB II LANDASAN TEORI

FENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PUSAT PENGEMBANGAN ANAK IO-970 ABRAHAM MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan

PENDAHULUAN. bermunculan. Diawali dengan adanya kemudian friendster dan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang. membutuhkan orang lain untuk dapat mempertahankan hidupnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komputer membawa pengaruh yang cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS XI IS 3 SMA NEGERI 1 TENGARAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

SKRIPSI. Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

PENGGUNAAN TERAPI MUSIK UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA BK-FKIP UKSW SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu

PENINGKATAN BUDI PEKERTI MELALUI TEHNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi kehidupan manusia terutama untuk kepentingan interaksi sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil penelitian Yahoo!-TNSNet Index, aktivitas internet yang paling

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y

BAB I PENDAHULUAN. sosial merupakan saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya

, 2015 PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA SMK NEGERI 4 BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, penggunaan internet telah merasuk pada hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Zaman era modern seperti sekarang ini teknologi sudah sangat. berkembang dengan pesat. Diantara sekian banyak teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini sudah menjadi bagian yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIER MELALUI MODUL LAYANAN INFORMASI KARIER BERBANTUAN KOMPUTER PADA SISWA KELAS VIII SMP KRISTEN 2 SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bertukar pikiran, berbagi informasi dan cenderung memerlukan bantuan orang lain tidak terbatas

BAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting untuk dilakukan. Media adalah bentuk perantara dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Keberadaan internet sebagai media komunikasi baru memiliki kelebihan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mempunyai kepribadian yang berbeda-beda. Menurut Hurlock

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang

MENINGKATKAN HARGA DIRI PADA KORBAN BULLYING, DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BANDAR KABUPATEN BATANG

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berada direntang usia tahun (Monks, dkk, 2002). Menurut Haditono (dalam

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 3 SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

PENGGUNAAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENGURANGI KONFORMITAS NEGATIF SISWA KELAS XII TATA BOGA 2 SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak situs di dalamnya termasuk situs jejaring social. Mendengar kata-kata

DAMPAK NEGATIF dan POSITIF SOCIAL NETWORKING

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN TEKNIK KEGIATAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI POSITIF PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN AISYIYAH SALATIGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial atau yang biasa dikenal dengan facebook. Dalam perkembangan teknologi tersebut, handphone juga ikut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

2 gambar terbaik untuk mengatur kesan yang baik kepada orang lain. Hal ini terlihat, data dari Taylor Nelson Sofres (TNS) tahun 2015 tercatat lebih da

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

MENINGKATKAN KUALITAS KEBIASAAN BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOMEROOM PADA SISWA KELAS XII A SMK PGRI 1 SALATIGA SKRIPSI

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. menyimpang. Namun kini di beberapa Negara seperti Amerika, banyak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi

MENURUNKAN KECANDUAN FACEBOOK DENGAN KONSELING KELOMPOK BEHAVIORAL PADA SISWA KELAS 8E SMP N 10 SALATIGA SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda communion yang dalam. persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

2015 HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING DALAM MENINGKATKAN SELF-EFFICACY SISWA KELAS XI TEI B SMK N 2 SALATIGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi berdampak

BAB I PENDAHULUAN. Perceptions of Personal and Group Discrimination menyatakan bahwa dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Internet atau interconnection networking telah membentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari manusia tentunya tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. individu maupun kelompok. Ramlan (1985: 48) membagi bahasa menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. media dengan surat kabar, radio, televisi dan telepon dalam memenuhi kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. khalayak ramai sesuai dengan kebutuhannya. Koneksi internet inilah yang. masyarakat baik secara pribadi maupun instansi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya

BAB I PENDAHULUAN. serba praktis dan canggih dalam melakukan berbagai aktivitas. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB I PENDAHULUAN. nasional dan muatan lokal. Dan dibuatlah Suplemen Kurikulum berbagai macam sumber ilmu, tidak hanya dari guru kelas saja.

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Multimedia Web Conference merupakan suatu website yang memiliki sistem

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat pesat. Salah satunya adalah internet, internet merupakan hasil dari kemajuan teknologi buatan manusia. Dewasa ini setiap orang dapat mengakses internet dengan berbagai macam cara, seperti melalui Internet Cafe atau warnet, jaringan internet melalui telepon rumah, tempat yang menyediakan hotspot area, bahkan melalui telepon seluler yang dilengkapi fitur koneksi internet. Dengan demikian internet dapat diakses setiap saat oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Penelitian yang dilakukan Pew Internet dan American Life Project (2001) di Amerika menemukan bahwa internet memiliki peran penting dalam kehidupan remaja, sebesar 48% digunakan untuk meenjalin hubungan dengan teman, 32% menggunakan fasilitas yang terdapat pada internet untuk mendapatkan teman baru, 20% menganggap instant massaging paling cepat untuk membuat kesepakatan dengan teman. Weiss (2005) menemukan bahwa 87% dari remaja setiap hari menggunakan internet, Pesan Teks Instan, Chat Room, dan Web pribadi, adalah beberapa situs yang sering digunakan untuk berinteraksi leh remaja. Sedangkan hasil penelitian Yahoo dan Taylor Nelson Sofres (TNS) Indonesia didapat hasil pengguna internet Indonesia ternyata sebagian besar cenderung berusia muda sebanyak 64 persen yang berusia 15-24 tahun. 1

Bagi sebagian orang internet merupakan salah satu media untuk meningkatkan produktifitas dalam bekerja, meningkatkan kemampuan, sebagai sumber pustaka tanpa batas dan bahkan menjadikan internet sebagai lahan bisnis yang menggiurkan. Layanan internet tidak semuanya menunjukan dampak positif namun bagi sebagian orang internet justru membawa dampak negatif yang disebut sebagai kecanduan internet. Perkembangan dari layanan internet adalah munculnya layanan jejaring sosial. Sanjaya (2009), mengatakan jejaring atau jejaring sosial (sosial networking) adalah penggunaan sebuah website suatu bidang sosial yang mana untuk menghubungkan orang-orang atau antar manusia yang memiliki kesamaan minat personal atau profesional, tempat tinggal, pendidikan di sekolah tertentu dan lainnya, jaringan ini didefinisikan sebagai perangkat hubungan yang tidak tampak atau maya yang terjadi pada cyberapace (dunia maya). Sebagian orang menggunakan jejaring sosial dunia maya tersebut untuk menjalin hubungan dengan orang lain ditempat berbeda, saling bertukar pikiran atau bahkan berkenalan dengan orang lain. Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak diminati remaja jaman sekarang adalah Path, Instagram, Facebook, Twitter, dan Forsquare. Layanan internet yang fenomenal yang sampai saat ini masih digemari remaja adalah Facebook karena melalui Facebook para pengguna bisa menandakan eksistensi dirinya di dunia maya. Purwanto (2007) menyatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang melibatkan dua orang atau lebih terhadap dialog yang terbuka, jujur, dan hangat. Seperti pada kejadian yang penulis amati, 2

mahasiswa Bimbingan dan Konseling UKSW yaitu kecenderungan siswa menggunakan jejaring sosial Facebook daripada melakukan komunikasi interpersonal. Walaupun dewasa ini banyak fitur di jejaring sosial yang bisa mendukung komunikasi interpersonal seperti Skype, Video Call, Face Time,dan lain lain. Tetapi hal ini tidak bisa dikatakan komunikasi interpersonal secara tatap muka. Karena fitur tersebut adalah media komunikasinya. Dan di media tersebut juga memiliki banyak penghalang untuk kita berkomunikasi secara langsung atau tatap muka. Seperti conthnya kekuatan sinyal, pencahayaan, serta kecanggihan alat yang digunakan. Jejaring sosial Facebook semakin lama semakin berkembang, dengan berbagai fiturnya bisa dimanfaatkan lebih jauh tidak hanya untuk memberi kabar tentang keberadaannya saja lebih dari itu Facebook digunakan sebagai sarana pengganti kehidupan kita di dunia maya, seperti : mengirim pesan, berkirim foto, ruang untuk saling bertukar pikiran, dan segalanya. Dibagian inilah mulai muncul sebab kehadiran jejaring sosial Facebook yang bisa melakukan segalanya dalam berkomunikasi tersebut hampir mengambil alih seluruh aktifitas asli kita didunia nyata, sehingga orang lebih banyak melakukan aktifitas lewat dunia maya ketimbang dunia nyata. Hal-hal ini berdampak pula pada kemampuan komunikasi interpersonal yang semakin menurun sesudah munculnya Facebook. Sekaligus memiliki dampak langsung dalam menurunnya pembentukan karakter yang terbentuk dari komunikasi interpersonal. 3

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan pada 50 mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 di Universitas Kristen Satya Wacana ditemukan bahwa mahasiswa yang memiliki intensitas penggunaan jejaring sosial Facebok dan kemampuan komunikasi interpersonal kategori tinggi, sedang, dan rendah seperti tampak pada tabel berikut : Tabel 1.1 Tabel Hasil Skala Penggunaan Jejaring Sosial Facebook Pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling Angkatan 2012 Interval Kategori Frekuensi Presentase (%) 22 43 Rendah 5 10 % 44 65 Sedang 28 56 % 66 88 Tinggi 17 34% Total 50 100% Tabel 1.2 Tabel Hasil Skala Komunikasi Interpersonal Pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling Angkatan 2012 Interval Kategori Frekuensi Presentase (%) 40 79 Rendah 20 40 % 80 119 Sedang 27 54 % 120 160 Tinggi 3 6 % Total 50 100% Dari tabel 1.1 dapat diketahui terdapat 17 mahasiswa mempunyai intensitas penggunaan jejaring sosial Facebook dengan kategori tinggi, terdapat 28 mahasiswa memiliki intensitas penggunaan jejaring sosial Facebook dengan kategori sedang dan 5 siswa memiliki intensitas penggunaan jejaring sosial Facebook dengan kategori rendah. Dari tabel 1.2 dapat diketahui terdapat 3 siswa mempunyai kemampuan interpersonal dengan kategori tinggi, terdapat 27 siswa memiliki kemampuan interpersonal dengan kategori sedang dan 20 siswa memiliki kemampuan interpersonal dengan kategori rendah. Oleh karena itu kemampuan komunikasi 4

interpersonal dengan kategori rendah tersebut perlu dikembangkan. Apabila kemampuan interpersonal mahasiswa yang berkategori rendah tidak diatasi maka mahasiswa akan mengalami hambatan dalam bersosialisasi. Karena salah satu kemampuan yang harus dimiliki konselor adalah kemampuan berkomunkasi interpersonal secara baik agar dapat memberi pertolongan kepada konselinya atau kliennya. Teknik sosiodrama dianggap efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal karena dalam Pratiwi (2009) menyebutkan salah satu manfaat dari sosiodrama adalah untuk melatih individu tidak saja mengerti persoalan sosiologis, tetapi juga melatih individu untuk ikut merasakan perasaaan dan pikiran orang lain bila berhubungan dengan sesama manusia. Dengan kata lain sosiodrama juga melatih kemampuan komunikasi interpersonal seorang individu dengan individu lainnya. Facebook adalah jejaring sosial yang mempunyai kegunaan hampir sama dengan Instagram, Path, dan Twiter. Sejak Facebook dapat diakses oleh siapa saja yang memiliki alamat email pada tahun 2006, banyak orang yang memiliki akun Facebook, dan termasuk juga memiliki akun disitus ini adalah mahasiswa. Mahasiswa adalah salah salah satu pengguna paling aktif pada jejaring sosial ini. Facebook dimanfaatkan mahasiswa Progdi BK angkatan 2012 untuk menyampaikan ide dan gagasan, siswa juga dapat menambah teman maya, bahkan ada yang berkumpul dengan membuat komunitas atau grup. Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumber (terutama guru 5

pembimbing) yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Layanan bimbingan kelompok merupakan media pengembangan diri untuk dapat berlatih berbicara, menanggapi, memberi, menerima pendapat orang lain, membina sikap dan perilaku yang normatif serta aspek-aspek positif lainnya yang pada gilirannya individu dapat mengembangkan potensi diri serta dapat meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal yang dimiliki (Sukardi, 2003). Menurut Eisenberg dan Delancy (1997) dalam Mappiare mengemukakan ada 11 ciri ciri kualitas pribadi konselor yang efektif (DYP Mugiharso dan Mulawarman, 2007). Ciri ciri tersebut adalah salah satunya berkomunikasi dengan hati hati dan menghargai orang orang yang mereka upayakan dibantu. Hal ini didukung dengan penelitian dari Umi Handayani (2013) dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Siswa Terisolir Melalui Teknik Sosiodrama Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Indralaya Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik sosiodrama dapat meningkatkan kemampuan komunikasi siswa terisolir. Sebelum tindakan, semua siswa memiliki kemampuan komunikasi interpersonal pada kategori rendah. Setelah tindakan siklus pertama, kemampuan komunikasi interpersonal mengalami peningkatan dalam kategori sedang dan setelah tindakan siklus kedua, ternyata kemampuan komunikasi interpersonal siswa mengalami peningkatan kembali dari kategori sedang menjadi tinggi. Dengan demikian dapat direkomendasikan bahwa teknik sosiodrama dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal siswa terisolir. 6

Hal ini juga didukung dengan penelitian dari Shandra Setya Pancawati (2014) dengan judul Meningkatkan komunikasi interpersonal melalui layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama pada remaja Karang Taruna Citra Suara Muda Soka Salatiga. Hasil kedua kelompok diuji homogenitas menghasilkan p=0.753 (p=0.050) artinya ada perbedaan yang signifikan sehingga penelitian dapat dilanjutkan. Setelah diberikan treatment, terjadi peningkatan skala komunikasi interpersonal pada kelompok eksperimen. Peningkatan tersebut terlihat dari perbedaan yang signifikan dari hasil pre test dan post test kelompok eksperimenyaitu p=0.012=0.050, dengan peningkatan mean rank 4.80 dari mean rank hasil pre test skala komunikasi interpersonal 3.10, sedangkan mean rank hasil post test skala komunikasi interpersonal 7.90. Dengan demikian, layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama dapat meningkatkan komunikasi interpersonal pada remaja Karang Taruna Citra Suara Muda Soka Salatiga. Berdasarkan pemaparan diatas juga berdasarkan penelitian sebelumnya yang memperoleh hasil dan temuan yang berbeda dengan teori, peneliti tertarik untuk meneliti Peningkatan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pengguna Jejaring Sosial Facebook dengan Teknik Sosiodrama pada Mahasiswa Angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah kemampuan komunikasi interpersonal Mahasiswa Angkatan 2012 7

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Pengguna Jejaring Sosial Facebook dapat ditingkatkan melalui Teknik Sosiodrama?. 1.3 Tujuan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui signifikasi peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal Pengguna Jejaring Sosial Facebook dengan Teknik Sosiodrama pada Mahasiswa Angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 1.4 Manfaat Penelitian Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat antara lain sebagai berikut : 1. Secara Teoritis a. Penilitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal Pengguna Jejaring Sosial Facebook dengan Teknik Sosiodrama pada Mahasiswa Angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. b. Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya pada kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas. 2. Secara Praktis a. Bagi penulis, dapat menambah pengalaman dan ketrampilan dalam mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal Pengguna Jejaring Sosial Facebook dengan Teknik Sosiodrama pada 8

Mahasiswa Angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. b. Bagi mahasiswa, panelitian ini dapat memberikan gambaran tentang penggunaan teknik sosiodrama terhadap kemampuan komunikasi interpersonal Pengguna Jejaring Sosial Facebook pada Mahasiswa Angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. c. Bagi peneliti lainnya, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang studi peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal Pengguna Jejaring Sosial Facebook dengan Teknik Sosiodrama pada Mahasiswa Angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 1.5 Sistematika Penulisan Bab I dengan judul Pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab II dengan judul Landasan Teori, yang berisi Komunikasi Interpersonal, Pengertian Komunikasi Interpersonal, Aspek- Aspek Komunikasi Interpersonal, Manfaat Komunikasi Interpersonal, Faktor yang Berpengaruh dalam Komunikasi Interpersonal, Jejaring sosial Facebook, Pengertian Jejaring Sosial Facebook, Penggunaan Jejarig Sosial Facebook, Aspekaspek Intensitas Penggunaan Facebook, Sosiodrama, Pengertian Sosiodrama, Tujuan Sosiodrama, Manfaat Sosiodrama, 9

Langkah-Langkah Sosiodrama, Kelebihan dan Kekurangan Sosiodrama, Temuan Penelitian yang relevan, Hipotesis. Bab III dengan judul Metode Penelitian, yang berisi Jenis Penelitian dan Desain Penelitian, Subjek Penelitian, Variabel Penelitian, Definisi Operasional Variabel, Tekhnik Pengumpulan Data, Skala Kemampuan Komunikasi Interpersonal, Skala Penggunaa Situs Jejaring Sosial Facebook, Analisis Data, Analisis Uji Validitas, Analisis Uji Realibilitas, Teknik Analisis Data. Bab IV dengan judul Analisis dan Pembahasan, yang berisi Deskripsi Subjek Penelitian, Pelaksanaan Penelitian, Pretest, Posttest, Analisis Data, Uji Hipotesis, Pembahasan. Bab V dengan judul Penutup, yang berisi kesimpulan, Saran. 10