ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PERIODE 2011-2015 Nama : Gita Nurul Azania NPM : 23213757 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dra. Retno Suwiyanti, MM
Latar Belakang Perbankan sebagai alat ukur tingkat perekonomian suatu negara agar dapat dikatakan stabil atau tidak. Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, mengawasi peredaran mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan uang atau benda-benda berharga, dan membiayai usaha-usaha perusahaan. Kegiatan usaha bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan. Menganalisis tingkat kesehatan PT. Bank Rakyat Indonesia menggunakan metode RGEC
Rumusan Masalah 1. Bagaimana tingkat kesehatan bank pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk ditinjau dari Risk Profile? 2. Bagaimana tingkat kesehatan bank pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk ditinjau dari Good Coorporate Governance? 3. Bagaimana tingkat kesehatan bank pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk ditinjau dari Earning? 4. Bagaimana tingkat kesehatan bank pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk ditinjau dari Capital?
Batasan Masalah 1. Analisis yang digunakan untuk menilai apakah bank dalam keadaan sehat atau tidak sehat dengan pendekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital) dimana pada variabel Risk Profile hanya menggunakan indikator pengukuran pada faktor risiko kredit dan risiko likuiditas. 2. Data yang digunakan adalah Laporan Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia periode 2011-2015, yaitu selama lima tahun Tujuan Penelitian Untuk mengetahui tingkat kesehatan PT. Bank Rakyat Indonesia pada periode tahun 2011 sampai tahun 2015 dengan menggunakan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital).
Manfaat Penelitian Manfaat praktis : Menjadi bahan evaluasi apabila PT. Bank Rakyat Indonesia memiliki tingkat kesehatan yang tidak sesuai ketetapan Bank Indonesia sehingga memperbaiki hal yang kurang baik tersebut dan apabila bank tersebut memiliki tingkat kesehatan sesuai dengan ketetapan Bank Indonesia diharapkan bisa mempertahankannya bahkan bisa meningkatkan sampai predikat maksimal dan sesuai ekspetasi. Manfaat Akademis : Bagi kalangan akademisi, penelitian ini diharapkan memberikan tambahan acuan untuk penelitian-penelitian sejenis dan penelitian-penelitian selanjutnya.
Objek Penelitian Metode Penelitian Objek penelitian ini adalah PT. Bank Rakyat Indonesia Data / Variabel Laporan Keuangan Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia pada periode tahun 2011 sampai tahun 2015. Metode Pengumpulan Data / Variabel Pengumpulan data dilakukan dengan mempelajari buku buku yang berkaitan dengan metode RGEC dan pengumpulan data sekunder Alat Analisis yang Digunakan Analisis Deskriptif dengan cara mendeskripsikannya melalui tabel dan analisis kuantitatif dengan menggunakan rumus rumus rasio RGEC
. Risk Profile PL PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tahun Kredit Bermasalah Total Kredit NPL Predikat 2011 Rp 6.839.793 Rp 294.514.970 2,32% Sehat 2012 Rp 6.636.896 Rp 362.006.544 1,83% Sangat Sehat 2013 Rp 7.299.835 Rp 448.344.856 1,63% Sangat Sehat 2014 Rp 9.079.572 Rp 510.696.841 1,78% Sangat Sehat 2015 Rp 12.184.136 Rp 581.094.544 2,10% Sehat Sumber : Laporan Keuangan Tahunan BRI (Data diolah sendiri) Berdasarkan dari perhitungan dan penilaian pada penyajian data, hasil tersebut menunjukkan penurunan NPL dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dan mengalami kenaikan pada tahun 2014 ke tahun 2015. Tahun 2011 NPL BRI sebesar 2,32%, tahun 2012 sebesar 1,83%, tahun 2013 sebesar 1,63% kemudian NPL BRI mengalami kenaikan pada tahun 2014 dan 2015 menjadi 1,78% dan 2,10%. NPL BRI dikategorikan sangat sehat. Semakin tinggi NPL maka bank tersebut tidak sehat. NPL yang tinggi menyebabkan menurunnya laba yang akan diterima oleh bank.
LDR PT Bank Rakyat Indonesia Tahun Total Kredit Dana Pihak Ketiga LDR Predikat 2011 Rp 294.514.970 Rp 384.264.345 76,64% Sangat Sehat 2012 Rp 362.006.544 Rp 450.166.383 80,41% Sangat Sehat 2013 Rp 448.344.856 Rp 504.281.382 88,90% Cukup Sehat 2014 Rp 510.696.841 Rp 622.321.846 82,06% Sangat Sehat 2015 Rp 581.094.544 Rp 668.995.379 86,86% Cukup Sehat Sumber : Laporan Keuangan Tahunan BRI (Data diolah sendiri) Berdasarkan dari perhitungan dan penilaian pada penyajian data, hasil tersebut menunjukkan kenaikan LDR dari tahun 2011 sampai dengan 2013,, sedangkan pada tahun 2014 mengalami penurunan dan pada tahun 2015 mengalami kenaikan kembali. Pada tahun 2011 sebesar 76,64%, tahun 2012 sebesar 80,41%, tahun 2013 sebesar 88,90%. Pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 82,06% dan pada tahun 2015 naik menjadi 86,86%. Semakin tinggi LDR memberikan indikasi semakin rendahnya likuiditas bank yang bersangkutan, hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar.
2. Good Corporate Governance (GCG) Tahun Nilai Komposit Keterangan 2011 1,30 Sangat Baik 2012 1,31 Sangat Baik 2013 1,29 Sangat Baik 2014 1,14 Sangat Baik 2015 1,17 Sangat Baik Sumber : Laporan Tata Kelola Perusahaan BRI Berdasarkan penilaian pada penyajian data, nilai komposit BRI dari tahun 2011 2015 dikategorikan sangat baik karena kurang dari 1,5. Hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan GCG BRI sangat sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia sehingga menjadikan Bank Rakyat Indonesia sebagai salah satu bank yang mempunyai keberhasilan dan berkelanjutan usaha.
3. Earnings ROA PT Bank Rakyat Indonesia Tahun Laba Sebelum Pajak Total Aset ROA Predikat 2011 Rp 18.755.880 Rp 469.899.284 3,99% Sangat Sehat 2012 Rp 23.859.572 Rp 551.336.790 4,32% Sangat Sehat 2013 Rp 27.910.066 Rp 626.182.926 4,45% Sangat Sehat 2014 Rp 30.859.073 Rp 801.955.021 3,84% Sangat Sehat 2015 Rp 32.494.018 Rp 878.426.312 3,69% Sangat Sehat Sumber : Laporan Keuangan Tahunan BRI (Data diolah sendiri) Berdasarkan dari perhitungan dan penilaian pada penyajian data, hasil tersebut menunjukkan kenaikan ROA dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dan mengalami penurunan pada tahun 2014 dan 2015. Pada tahun 2011 sebesar 3,99%, tahun 2012 sebesar 34,32%, tahun 2013 sebesar 4,45%, kemudian pada tahun 2014 sebesar 3,84% dan tahun 2015 sebesar 3,69%. Menurunnya tingkat ROA ini dikarenakan perolehan laba pada tahun 2013 tidak bisa mengimbangi bertambahnya penggunaan aset pada tahun tersebut.
NIM PT Bank Rakyat Indonesia Tahun Pendapatan Bunga Bersih Aktiva Produktif NIM Predikat 2011 Rp 34.427.076 Rp 432.647.000 7,95% Sangat Sehat 2012 Rp 36.483.766 Rp 499.042.000 7,31% Sangat Sehat 2013 Rp 44.106.271 Rp 568.546.000 7,75% Sangat Sehat 2014 Rp 51.442.410 Rp 728.094.000 7,06% Sangat Sehat 2015 Rp 58.279.767 Rp 781.931.000 7,45% Sangat Sehat Sumber : Laporan Keuangan Tahunan BRI (Data diolah sendiri) Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa faktor earnings BRI dengan menggunakan rumus NIM pada tahun 2011 sampai dengan 2015 mengalami penurunan dan kenaikan. Pada tahun 2011 sebesar 7,95%, tahun 2012 sebesar 7,31%, tahun 2013 sebesar 7,75%, kemudian pada tahun 2014 sebesar 7,06% dan tahun 2015 sebesar 7,45%. Walaupun mengalami fluktuasi, secara keseluruhan NIM BRI dalam kategori sangat sehat karena memiliki NIM diatas 3%.
4. Capital CAR PT Bank Rakyat Indonesia Tahun Modal ATMR CAR Predikat 2011 Rp 41.815.988 Rp 279.602.642 14,95% Sangat Sehat 2012 Rp 55.133.677 Rp 325.352.028 16,94% Sangat Sehat 2013 Rp 69.472.036 Rp 408.858.393 16,99% Sangat Sehat 2014 Rp 85.706.557 Rp 468.182.076 18,30% Sangat Sehat 2015 Rp 110.580.617 Rp 537.074.938 20,58% Sangat Sehat Sumber : Laporan Keuangan Tahunan BRI (Data diolah sendiri) Berdasarkan dari perhitungan dan penilaian pada penyajian data, hasil tersebut menunjukkan kenaikan CAR dari tahun 2011 sampai dengan 2015. Pada tahun 2011 sebesar 14,95%, tahun 2012 sebesar 16,94%, tahun 2013 sebesar 16,99%, kemudian pada tahun 2014 sebesar 18,30% dan tahun 2015 sebesar 20,58%. BRI mendapatkan predikat sangat sehat, karena BRI memiliki rasio CAR lebih dari 12%.
Sekian & Terima Kasih