2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu sistem yang penting untuk meningkatkan sumber daya manusia. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (pasal 1) menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran secara aktif mengembalikan potensi dirinya. Pada penelitian ini yang akan diteliti adalah mata pelajaran IPA kelas IV SD pada Semester 2 dengan materi gaya. Seperti yang diketahui oleh umum bahwa manusia saling berinteraksi dengan alam. Tujuan pengajaran IPA adalah agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Pemahaman konsep-konsep tersebut tidak akan berjalan dengan baik apabila terlepas dari kegiatan mengajar. Menurut Witherington dalam Marno (2008: 37), Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan kegiatan belajar siswa. peran guru bukan saja sebagai pengajar melainkan sebagai pembimbing belajar, pemimpin belajar dan fasilitator belajar. Untuk mencapai tujuan pengajaran guru harus mempunyai cara atau strategi dalam memilih metode pengajaran yang tepat. Hal ini sangat penting karena dengan penggunaan metode yang tepat dalam pembelajaran akan memaksimalkan dalam proses dan hasil belajar. Penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar dan mengajar (KBM). Menurut Witherington dalam Marno (2008: 37), Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan kegiatan belajar siswa. Hal ini mengandung pengertian bahwa proses mengajar oleh guru menghadirkan proses belajar pada pihak siswa yang berwujud perubahan tingkah laku, meliputi perubahan ketrampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi. Sehingga tampak bahwa titik berat peran guru bukan saja sebagai pengajar melainkan sebagai pembimbing belajar, pemimpin belajar dan fasilitator belajar. Untuk mencapai tujuan
3 pengajaran guru harus mempunyai cara atau strategi dalam memilih metode pengajaran yang tepat. Hal ini sangat penting karena dengan penggunaan metode yang tepat dalam pembelajaran akan memaksimalkan dalam proses dan hasil belajar. Apabila dalam proses belajar mengajar IPA, guru tidak menggunakan alat peraga atau media, maka sulit bagi siswa untuk menyerap konsep-konsep pelajaran yang disampaikan guru sehingga berdampak pada kurangnya tingkat keberhasilan siswa dalam belajar. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini mengandung arti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa. 1.2 Permasalahan Penelitian Dalam kenyataan yang terjadi di SD Negeri 1 Somogede, dalam proses belajar mengajar guru dalam menyampaikan materi pelajaran belum menggunakan metode dan media yang tepat. Khususnya pada pembelajaran IPA dalam penyampaiannya guru masih bersifat dominan. Selain guru bersifat dominan, materi yang disampaikan pada siswa hanya bersifat informatif dan menghafal. Dengan keadaan seperti ini siswa dalam menerima materi IPA merasa kesulitan dan membosankan pada akhirnya siswa malas saat mengikuti pelajaran. Ditunjang dengan keadaan kelas yang kurang kondusif karena teterbatasan sarana dan prasarana mengakibatkan siswa banyak yang kurang konsentrasi dalam kegiatan belajar mengajar. Banyak siswa bercakap-cakap dengan teman sebangku. Hal tersebut berimbas pada penyerapan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dan kemudian terlihat nyata pada saat siswa disuruh maju untuk mengerjakan tugas yang diberikan, dimana masih banyak siswa didapati kesulitan dalam menyelesaikan tugas tersebut. Hampir 65% siswa selalu mengadakan aktivitas tidak bermanfaat dengan pembelajaran yang sedang berlangsung. Keadaan seperti ini mengakibatkan prestasi belajar siswa rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai ulangan kelas IV A mata pelajaran IPA yang rata-rata nilainya 64. Hal ini juga terlihat disaat guru memberikan evaluasi dimana siswa mendapatkan hasil dibawah KKM bahkan masih terdapat beberapa peserta didik
4 yang hasil rata-rata ulangan harian yang dilakukan oleh guru masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 70. Hal ini terlihat di SD Negeri 1 Somogede dengan KKM mata pelajaran IPA 70 sebanyak 18 siswa atau 60% belum mencapai standar pada KKM yang telah ditentukan, sedangkan 12 siswa atau 40% yang mencapai nilai KKM. Dengan rata-rata nilai ulangan harian 64 dengan sekor maksimal yang diperoleh 80 dan skor minimal diperoleh 50. 1.3 Pemecahan Masalah Berdasarkan pengamatan pada saat observasi yang telah dilakukan di SD NEGERI 1 Somogede, pembelajaran yang diterapkan guru masih menggunakan metode ceramah yang kurang bervariasi, seharusnya dalam pembelajaran guru menggunakan media yang tepat untuk menyampaikan bahan pelajaran, khususnya mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar. Oleh karena itu, maka perlu pemilihan media yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran yang memungkinkan dapat memfasilitasi hal tersebut adalah media CD interaktif. Media CD interaktif dapat membantu mempertajam pesan yang disampaikan dengan kelebihannya menarik indera dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara pandangan, suara, dan gerakan. Dengan menggunakan media CD interaktif diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan yaitu 70, terutama dalam mata pelajaran IPA pada materi Gaya. Dari latar belakang tersebut peneliti ingin melakukan penelitian mengenai Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo Pada Semester 2 Tahun 2011/2012. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut Apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran CD interaktif terhadap peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV
5 di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo pada Semester 2 tahun 2011/2012. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan media pembelajaran CD interaktif terhadap peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo pada semester 2 tahun 2011/2012. 1.5.2 Tujuan Penelitian Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengetahui besarnya dampak yang ditimbulkan dari penggunaan lingkungan alam sekitar terhadap hasil belajar siswa kelas rendah dalam pembelajaran tematik. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya dibidang pendidikan. Adapun manfaatnya antara lain: 1. Bagi Guru Dapat memberikan pengetahuan baru bagi guru mengenai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPA melalui penggunaan media pembelajaran CD interaktif terhadap peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012. Memberikan alternatif pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif dengan menggunakan media pembelajaran CD interaktif yang menarik sehingga siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. 2. Bagi Siswa Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012.
6 Meningkatkan dan memotivasi siswa untuk belajar lebih aktif dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan melalui penggunaan media pembelajaran CD interaktif. 3. Bagi Sekolah Dapat memperbaiki dan memberikan alternatif variasi pembelajaran IPA siswa kelas IV di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012.