PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PEMBERIAN REWARD DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMAN 2 SOLOK SELATAN Eti Andriani 1, Mareta Kemala Sari 2, Erita 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat andrianieti93@gmail.com ABSTRACT This study aims to analyze:the influence of parent education, reward and school environment on the motivation to learn economics students of class XI IPS SMA N 2 Solok Selatan. The type of research is associative research. The study population is all students of class XI IPS SMA N 2 Solok Selatan totaling 105 people. Sampling technique using proportional random sampling with the number of samples as many as 82 people.technique of data analysis of descriptive analysis and inductive analysis. The result of research indicate that: 1) parent education level have positive and significant effect to student learning motivation, shown by coefficient value equal to 0,049. The value of this coefficient is significant because the value of tcount 2.126>ttabel 1,989.2) reward giving positive and significant influence on students' learning motivation, which is shown by the coefficient value of 0.563. The value of this coefficient is significant because the value of t count 4,662>ttabel 1,989, 3) school environment has a significant effect on student learning motivation, which is shown by coefficient value of 0.353. The value of this coefficient is significant because the value of tcount 2.159>ttable 1,989, 4) parental education level, reward and the school environment on student learning motivation, which is shown by the value of Fcount 22.014>Ftabel 2. Keywords :Influence of parents' education level, the reward system and the school environme PENDAHULUAN Dalam keseluruhan upaya pendidikan, proses belajar mengajar (PBM) merupakan aktivitas yang paling penting, karena melalui proses ini lah tujuan pendidikan akan tercapai dalam bentuk perubahan perilaku peserta didik. Untuk mewujudkan tujuan proses belajar mengajar, banyak faktor yang dapat menjadi penentu. Ada tiga unsur yang harus ada dalam proses belajar mengajar yaitu (1) peserta didik (siswa/siswa) dengan segala
karakteristik nya untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui kegiatan belajar, (2) pengajar (guru/guru) yang selalu mengusahakan terciptanya situasi yang tepat untuk belajar sehingga memungkinkan untuk terjadinya proses pengalaman belajar, dan (3) tujuan, yaitu sesuatu yang diharapkan setelah adanya kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Reward artinya ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan. Reward sebagai alat pendidikan diberikan ketika seorang anak melakukan sesuatu yang baik, atau telah berhasil mencapai sebuah tahap perkembangan tertentu, atau tercapai nya sebuah terget. Dalam konsep pendidikan, reward merupakan salah satu alat untuk peningkatan motivasi para peserta didik. Dalam proses belajar, motivasi siswa perlu ditumbuh dan kembangkan, karena tanpaa danya factor pendorong siswa untuk berbuat menyenangi dalam mengikuti setiap mata pelajaran akan menimbulkan sikap malas pada siswa dan akibatnya ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan tidak dapat dikuasai dengan baik sehingga tujuan pendidikan tidak tercapai
Tabel 1. Nilai Rata-rata UN dan Akreditasi Sekolah SMA Negeri di Kabupaten SolokSelatan Tahun 2016/201 NamaSekolah Akreditasi Rata-rata Nilai UN SMA N 1 Solokselatan A 62.73 SMA N 2 Solok Selatan B 52.63 SMA N 3 Solok Selatan A 56.37 SMA N 4 Solok Selatan B 55.51 SMA N 5 Solok Selatan A 54.35 SMA N 6 Solok Selatan B 36,74 SMA N 7 Solok Selatan B 57,13 Sumber: Referensi Data Kemendikbut, 2017 Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat dilihat dari tujuh SMA Negeri yang berada di Solok Selatan ada empats ekolah yang memiliki akreditasi B salah satunya SMA N 2 Solok Selatan. Dari empat sekolah yang memiliki akreditasi B SMA N 2 Solok Selatan yang mempunyai nilai UN terendah kedua. Sedangkan SMA N 2 Solok Selatan terletak dekat dengan jalan raya dan pusat keramaian dan aksesnya lebih mudah. SMA N 2 Solok Selatan juga termasuk SMA yang telah lama berdiri yaitu pada tahun 1991. Tetapi dibandingkan dari SMA N yang lain di Solok Selatan SMA 2 Solok Selatan sangat lambat perkembangkan nya ini bisa dilihat dari nilai UN nya dan akreditasinya. METODE PENELITIAN Menurut (Siregar, 2013:405-406) mengatakan bahwa regresi linear berganda adalah untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variable bebas (independent) terhadap satu variable terikat
(dependen). Disini akan dilihat hubungan antara 4 variabel yaitu tingkat pndidikan orang tua (X1) reward (X2) lingkungan sekolah (X3) Motivasi belajar (Y) sebagai variable terikat (Arikunto, 2014:338) secara umum regresi linear berganda dapat di rumuskan sebagai berikut: = a + + + +e Keterangan: Y = Motivasi belajar siswa(variabel terikat ) a = Nilai Konstanta b 1,2,3 = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan) = Koefisien regresi = Koefisien regresi = Koefisien regresi = tingkat pendidikan orang tua = pemberian reward = lingkungan sekolah = Standar Error HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang TuaTerhadap Motivasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Solok Selatan Hasil analisis menunjukan bahwa koefisien regrsi tingkat pendidikan orang tua sebesar 0,049 dan nilai 2,126 >t tabel 1,989 dengan tingkat level signifikan 0,037< 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa Ho ditolak & Ha diterima sehingga koefisien regrsi adalah signifikan. Jadi, tingkat pendidikan orang tua berhubungan positif secara signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 2 Solok Selatan. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua maka akan meningkat pula motivasi belajar siswa. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah tingkat pendidikan orang tua, maka semakin rendah pula motivasi belajar siswa. Di dalam dunia pendidikan, motivasi sangatlah penting untuk menunjang prestasi belajar anak, oleh sebab itu orang tua perlu untuk memberi motivasi belajar anak. Hasbullah (2006:44) tanggung jawab orang tua salah satunya adalah memberi motivasi kepada anak baik motivasi moral maupun motivasi belajar kepada anak. Pengetahuan dan pengalaman orang tua tentunya sangat berpengaruh terhadap cara
orang tua dalam memberikan motivasi belajar anak. Usaha untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang tinggi bisa di dapatkan orang tua melalui jalur pendidikan formal. Orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi diharapkan mempunyai pengetahuan yang tinggi tentang apa saja yang harus dilakukan dalam menunjang keberhasilan belajar anak terutama dalam memberikan motivasi belajar Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ariyo widodo, (2015) meneliti tentang hubungan tingkat pendidikan orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V A di SDN Rejondani Madurejo Prambanan Sleman Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan tingkat pendidikan orang tua dengan Motivasi belajar Siswa kelas V SD Negeri 76/1 Sungai Buluh Hasil analisis menunjukan bahwa koefisien regrsi pemberian reward sebesar 0,563 dan nilai 4,662 >t tabel 1,989 dengan tingkat level signifikan 0,000< 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa Ho ditolak &Ha diterima sehingga koefisien regrsi adalah signifikan. Jadi, pemberian reward berhubungan positif secara signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 2 Solok Selatan. Hal tinggi pemberian reward maka akan meningkat pula motivasi belajar siswa. Berdasarkan penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa pemberian reward bertujuan untuk memotivasi belajar siswa. reward alat pendidikan yang mudah di laksanakan dan sangat menyenangkan bagi para siswa. untuk itu, reward suatu proses pendidikan sangat dibutuhkan kebenarannya demi meningkatkan motivasi belajar. 2. Pengaruh Lingkungan sekolah Terhadap Motivasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Solok Selatan Hasil analisis menunjukan bahwa koefisien regrsi lingkungan sekolah sebesar 0,353 dan nilai 2,159 >t tabel 1,989 dengan tingkat level signifikan 0,034< 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa Ho
ditolak & Ha diterima sehingga koefisien regrsi adalah signifikan. Jadi, lingkungan sekolah berhubungan positif secara signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 2 Solok Selatan. Hal bagus lingkungan sekolah maka akan meningkat pula motivasi belajar siswa. Lingkungan sekolah di SMA N 2 Solok Selatan dapat dilihat dari metode mengajar, relasi guru dan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah dan standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar serta tugas rumah. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Relasi guru dengan siswa terjalin dengan baik. Begitu juga dengan metode mengajar yang dilaksanakan juga tergolong baik. Indikator alat pelajaran dan waktu sekolah sama-sama tergolong baik. Sekolah SMA N 2 Solok menyediakan buku pendukung dan juga labor komputer serta media belajar seperti papan tulis, penghapus da spidol sekaligus penetapan waktu sekolah juga dientukan pihak sekolah dengan baik untuk waktu shalat, istirahat maupun waktu belajar Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian ira oktaviana, (2015) meneliti tentang Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Motivasi Belajar Murid kelas V sekolah dasar. Berdasarkan hasil penelitian ada hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dan lingkungan sekolah tenrhadap motivasi belajar siswa Berdasarkan pengujian hipotesisi yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa Pengaruh Tingkat pendidikan orang tua, pemberian reward, dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Solok Selatan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel uji f yang menyatakan bahwa F hitung 22,014> F tabel 2,72 dengan nilai probalitas (sig) = 0,000. Karena nilai sig < 0,05. Selain itu, berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi diperoleh nilai square sebesar 0,458 yang artinya 45,8% perubahan pada variabel dependen (motivasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (pengaruh tingkat
pendidikan orang tua dan motivasi belajar). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Pengaruh Tingkat pendidikan orang tua, pemberian reward, dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Solok Selatan. Oleh karena itu meningkatkan Pengaruh Tingkat pendidikan orang tua, pemberian reward, dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar Hal ini sesuai dengan teori yang telah dikemungkakan oleh beberapa ahli. KESIMPULAN Penelitian ini melakukan pengujian terhadap Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua, Pemberian reward, dan Lingkungan sekolah Terhadap Motivasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Solok Selatan.Dari pengujian analisis regresi dengan menggunakan SPSS, dapat disimpulkan bahwa: 1) Hasil analisis menunjukan bahwa koefisien regrsi tingkat pendidikan orang tua sebesar 0,049 dan nilai 2,126 >t tabel 1,989 dengan tingkat level signifikan 0,037< 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa Ho ditolak & Ha diterima sehingga koefisien regrsi adalah signifikan. Jadi, tingkat pendidikan orang tua berhubungan positif secara signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 2 Solok Selatan. Hal tinggi tingkat pendidikan orang tua maka akan meningkat pula motivasi belajar siswa. 2) Hasil analisis menunjukan bahwa koefisien regrsi pemberian reward sebesar 0,563 dan nilai 4,662 >t tabel 1,989 dengan tingkat level signifikan 0,000< 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa Ho ditolak & Ha diterima sehingga koefisien regrsi adalah signifikan. Jadi, pemberian reward berhubungan positif secara signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 2 Solok Selatan. Hal
tinggi pemberian reward maka akan meningkat pula motivasi belajar siswa. 3) Hasil analisis menunjukan bahwa koefisien regrsni lingkungan sekolah sebesar 0,353 dan nilai 2,159 >t tabel 1,989 dengan tingkat level signifikan 0,034< 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa Ho ditolak & Ha diterima sehingga koefisien regrsi adalah signifikan. Jadi, lingkungan sekolah berhubungan positif secara signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 2 Solok Selatan. Hal bagus lingkungan sekolah maka akan meningkat pula motivasi belajar siswa. 4) Berdasrkan kerangka Tabel anova diperoleh nilai F untuk model analisa regresi linier berganda sebesar F hitung 22,014 > F tabel 2,72 dengan nilai probalitas (sig) = 0,000. Karena nilai sig < 0,05 maka keputusanya adalah H0 ditolak dan Ha diterima oleh sebab itu, pengujian secara individual dapat dilakukan atau dilanjutkan. Hal ini juga menunjukan bahwa secara bersama-sama tingkat pendidikan orang tua, pemberian reward dan lingkungan sekolah memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA N 2 Solok Selatan. DAFTAR PUSTAKA Arinkunto, S. (2014) prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta Ariyo widodo. (2015). hubungan tingkat pendidikan orang tua dengan motivasi belajar siswa SD kelas V. Hasbullah. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Raja Grafi). jakarta. Ira oktaviana. (2015). pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas V sekolah dasar didaerah binaan
1 kecamatan kabupaten batang Siregar, S. (2013). Statistik para metrik untuk penelitian kuantitatif. dilengkapi dengan perhitungan manual dan aplikasi SPSS Vers. 17. Jakarta: PT. Bumi Aksara..