BAB IV PENGUMPULAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3 METODOLOGI. 3.3 Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. data yang diperoleh pada bab ini akan digunakan untuk mengukur nilai indikator

3 METODOLOGI. Gambar 2 Peta lokasi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN.

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA

Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja

PENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA HASIL. mengetahui kondisi perusahaan dari waktu ke waktu selama pengukuran

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Lampiran 1 Kuesioner penentuan sasaran KUESIONER PENENTUAN SASARAN

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

ABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA

PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERBASIS MODEL OBJECTIVE MATRIX ( OMAX ) PADA PRODUKSI PLASTIK CV. ISKASARI JAYA WARU - SIDOARJO SKRIPSI

Analisis Produktivitas dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di PT. X

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. situasi yang menggambarkan bangkitnya kembali perekonomian yang telah

ANALISA PRODUKTIVITAS DAN RISIKO DI PT.PETROKIMIA GRESIK

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DAN RISIKO PADA PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK MESIN (SKM) (Studi Kasus Pada PT. Cakra Guna Cipta Malang)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 BAB II LANDASAN TEORI

Nurul Hazmi Hamidah, Panji Deoranto, Retno Astuti

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang

ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI KEJU MOZZARELLA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

ANALISA PENCAPAIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PENGGUNAAN MESIN LAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL OMAX DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. strategi pengembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia atau yang sering

BAB I PENDAHULUAN. yang disesuaikan dengan jumlah order yang dimiliki oleh suatu industri, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas dapat digunakan oleh perusahaan sebagai pedoman atau

ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering

Pengukuran Produktivitas Proses Produksi Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUKURAN KINERJA PADA PT. PLN CABANG MEDAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM

BAB II LANDASAN TEORI. produksi dilakukan proses pengolahan input menjadi output. Semakin sedikit

BAB I PENDAHULUAN. dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat

Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX)

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan adalah memperoleh keuntungan. Perusahaan harus memiliki

ANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK GULA GEMPOLKEREP MOJOKERTO. Oleh: Sudiyarto dan Waskito

Joko Susetyo Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS DI PT. TIGA MANUNGGAL SYNTHETIC INDUSTRIES DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC

BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Blocher/Chen/Lin (2007:306) mengemukakan bahwa produktivitas adalah rasio output

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SINAR REJEKI MESINDO

Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) *

BAB I PENDAHULUAN. erat dengan motivasi karyawan dalam bekerja. Perusahaan sudah tentu

Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan dan Arum Tri Astuti;

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) *

BAB I PENDAHULUAN. maupun wisatawan mancanegara. Dengan peran ini, Yogyakarta menjadi

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. SINAR GALUH PRATAMA CHANDRA GUNAWAN D

ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR SKRIPSI. Oleh: ALFIANA AFIFI NIM:

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PRODUKSI TEH GELAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (Studi Kasus : PT CS2 POLA SEHAT)

ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI DI PABRIK GULA TOELANGAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA X SIDOARJO DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

EVALUASI EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN POLIS PADA PT AJ CENTRAL ASIA RAYA DENGAN METODE LINE BALANCING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

*Penulis Korespondensi:

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Flow Chart Proses Produksi

Jadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M Denpasar, Bali, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

Keywords : Parsial Productivity, Objective Matrix (OMAX), Productivity Index

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS MESIN CETAK DI PT XY MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah

Analisa Produktivitas Pada Divisi Produksi PT. XYZ Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Profl Singkat PT. Delta Dunia Sandang Tekstil. Jalan Raya Semarang-Demak KM 14 Desa Tambakroto Kecamatan Sayung

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

Aluwi Jurnal MIX, Volume IV, No. 2, Juni 2014 ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL DEPARTEMEN PRODUKSI DENGAN METODE OMAX DI PT GANDUM MAS KENCANA

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan atau pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya, melalui transformasi

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang

BAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil

ZHAFIRA HADYAN

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA PT. XYZ. Disusun Oleh : ANGELA CLARA BERNADIA S

Transkripsi:

BAB IV PENGUMPULAN DATA 4.1 GambaranUmumPerusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan PT. XYZ adalah suatu perusahaan manufactur pembuatan resin paper dan textile. Berdasarkan filosofi manajemen kepuasan pelangan, sumberdaya manusia yang terbaik, dan rasionalisme. PT. XYZ akan membuat setiap usahanya menjadi perusahaan resin yang dapat bersaing didalam dan diluar negeri dan upaya terbaik untuk membangun Ultimate Value of Customers. PT. XYZ Jl. Raya manis curug Tangerang 15820 Indonesia 4.1.2 Kebijakan Mutu Perusahaan PT.XYZ sebagai perusahaan kimia berkomitmen untuk memenuhi kepuasan pelanggan melalui keunggulan mutu produk dan pelayanan serta selalu melakukan peningkatan kesinambungan. 60

4.1.4 Hasil dan Jam Kerja Ketenaga kerjaan Tabel 4.1 Tabel ketenaga kerjaan Jadwal Kerja Shift Hari Waktu (WIB) Non shift senin s/d jum'at 08.30-16.30 Sabtu 08.30-14.30 Shift I senin s/d jum'at 07.00-15.00 Sabtu 07.00-12.00 Shift II senin s/d jum'at 15.00-23.00 Sabtu 12.00-17.00 Shift III senin s/d jum'at 23.00-07.00 Sabtu 17.00-22.00 Jadwal Satpam Shift I 08.00-16.00 Shift II 16.00-24.00 Shift III 24.00-08.00 4.1.5 Proses Gambar 4.2 Gambar Peta Produksi 61

4.2 Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan pada pengukuran produktivitas OMAX yaitu: A. Data produk yang dihasilkan/produksi aktual B. Data jumlah produk yang baik C. Data jumlah produk yang diperbaiki D. Data jumlah pemakaian listrik E. Data jumlah jam kerja normal F. Data jumlah jam lembur 62

G. Data jumlah tenaga kerja H. Data jumlah tenaga kerja absen Data pada nomer satu sampai dengan delapan tersebut dikelompokan menjadi dua kelompok, yang pertama adalah data untuk periode dasar yang mana data periode tahun 2011 sampai dengan juni 2013 dan digunakan untuk membentuk performasi standar awal pada matrik sasaran (OMAX), sedangkan data yang digunakan pengukuran produktivitas adalah dari Januari-juni 2013. Table 4.2 Data Hasil Produksi Tahun 2011 Bulan A B C D F G H I (ton) (ton) (ton) (Kwh) (jam) (jam) (orang) (orang) Januari 1380 1376,8 3,2 10741,5 314 16 20 2 Pebruari 1224 1220,9 3,1 11764,5 272 16 20 3 Meret 1479,8 1476,5 3,3 10230 337 13 20 1 April 1363,5 1360,1 3,4 10310 319 13 20 2 Mei 1398,4 1395,1 3,3 10741,5 314 16 20 1 Juni 1291,5 1288 3,5 10260 300 17 19 1 Juli 1435,85 1432,75 3,1 10761,5 319 17 19 2 Agustus 1291,5 1289 2,5 9818,5 286 16 19 3 September 1353 1350,2 2,8 10250 272 16 19 2 Oktober 1426,45 1420,95 5,5 10771,5 319 16 19 1 63

2012 November 1444,8 1441,8 3 11253 328 17 19 1 Desember 1482,25 1477,25 5 10641,5 333 16 18 2 Januari 1393,8 1390,8 3 10750,5 314 14 18 3 Februari 1403 1400,6 2,4 9708,5 342 14 18 2 Maret 1417,05 1412,05 5 10771,5 314 16 18 2 April 1382,3 1379,3 3 10320 314 16 18 3 Mei 1414,7 1411,2 3,5 10767,5 319 16 18 1 Juni 1440,55 1437,55 3 11597,93 319 14 18 1 Juli 1449,6 1447,4 2,2 10063,43 328 10 18 3 Agustus 1160,9 1158,1 2,8 11496,82 281 10 18 1 September 1374,75 1372,05 2,7 11262,04 305 10 18 1 Oktober 1466,4 1463,3 3,1 10967,93 314 10 18 2 November 1421,4 1418,7 2,7 10886,43 314 12 18 2 Desember 1368,4 1365,3 3,1 10922,04 300 10 18 1 Data produksi: Data yang digunakan yaitu data produksi aktual dan produksi plan. Produksi aktual merupakan jumlah produksi yang dihasilkan selama satu bulan, sedangkan produksi plan merupakan rencana dan produk yang harus diproduksi dari tahun 2012 sampai dengan juni 2013. Data Tenaga Kerja: Data tenaga kerja yang digunakan yaitu data total operator/tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja didepartement produksi dari periode 2012 sampai dengan juni 2013. Data Produk yang diperbaiki: 64

Data produk yang diperbaiki digunakan yaitu jumlah produk yang diperbaiki terjadi didepartement produksi setiap bulan ditahun 2012 sampai dengan juni 2013. Data produk cacat untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4. Data Waktu Tenaga Kerja: Data waktu tenaga kerja merupakan total jam yang digunakan operator/tenaga kerja selama satu bulan. Data yang digunakan yaitu data jam tenaga kerja pada tahun 2012 sampai dengan juni 2013. Data Waktu Lembur: Data waktu lembur diperoleh yaitu jam lembur actual dan jam lembur plan departement produksi selama tahun 2012 sampai dengan juni 2013. Data Pemakaian Listrik: Data pemakaian listrik diperoleh yaitu data kwh listrik pada departement produksi dari periode 2012 sampai dengan juni 2013. 4.3 Pengolahan Data Pada penerapan pengukuran produktivitas OMAX ini, penulis membagi menjadi dua tahapan yaitu tahap pembuatan standar matriks OMAX dan tahap pengoperasian matrix omax. 4.3.1 Tahap Pembuatan Standart Matriks OMAX 65

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam melakukan pengukuran produktivitas dengan metode OMAX. Pada tahap ini penulis akan menentukan standart matrik yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Dalam menentukan standart matrik terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan menentukan kriteria / rasio, perhitungan rasio, nilai sasaran pencapaian 3, 10, dan 0 menetukan sasaran jangka pendek, dan menentukan bobot tiap kriteria / rasio yang diukur. 4.3.2 Menentukan Kriteria dan Perhitungan Dalam menetapkan kriteria ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain: - Manajer diharapkan dapat mengarahkan perhatian dengan langkah yang lebih baik, bila kriteria jumlahnya seidkit. Kriteria yang tidak diperlukan hanya merupakan pemborosan dalam hal ini diperlukan analisis yang cukup baik, apakah kriteria akan dikombinasikan atau dihilangkan. - Menitik beratkan pada pengukuran yang sedang dijalankan. Biasanya kriteria dalam matrik menggunakan rasio yang telah dipantau oleh perusahaan, dalam menganalisis ktriteria yang mungkin diperlukan, ada beberapa kategori yang perlu diperhatikan, yaitu efisiensi, efektifitas dan inferensial Adapun kriteria saat ini yang paling dominan mempengaruhi tingkat produktivitas antara lain. 1. Kriteria efisiensi 66

Menunjukan bagaimana pengunaan sumber daya perusahan, seperti tenaga kerja, energi, material serta modal yang sehemat mungkin, adapun yang termasuk pada kriteria ini antara lain: 1 = 2 = 3 = 2. Kriteria efektivitas Menunjukan bagaimana perusahaan mencapai hasil bila dilihat dari sudut akurasi dan kualitasnya, yang termasuk pada kriteria ini antara lain: 4 = 5 = 3. Kriteria inferensial. Menunjukan suatu kriteria yang tidak secara langsung mempengaruhi produktivitas tetapi apabila diikut sertakan dalam matrik dapat membantu perhitungan variable yang mempengaruhi beberapa faktor mayor, yang termasuk pada kriteria ini antara lain: 67

6 = 7 = Kriteria diatas merupakan kriteria produktivitas yang pada saat ini merupakan suatu masalah yang pada saat ini harus ditanggulangi karena kriteria tersebut memegang peranan penting dalam upaya memperbaikai dan meningkatkan produktivitas pada PT.XYZ, selain itu manajemen PT. XYZ juga mempunyai komitmen untuk memperbaiki produktivitas terutama pada departemen produksi. 4.3.2.1.Penjelasan Kriteria Pada pembahasan ini akan dijelaskan secara lengkap dan terperinci mengenai rasio kriteria produktivitas yang diperoleh, yang berhubungan dengan kriteria produktivitas diatas: 1. Kriteria Total Produk yang dihasilkan/jumlah Tenaga Kerja (ton/orang) rasio yang membentuk kriteria ini adalah: 1 = Keterangan: Total produk yang dihasilkan: julamh produk yang diproduksi oleh perusahaan selama satu bulan termasuk yang cacat/ Reject. Total tenaga kerja: jumlah tenaga kerja yang bekerja di line produksi selama satu bulan. 68

2. Kriteria Total Produk yang dihasilkan/jumlah Waktu Tenaga Kerja (ton/jam) rasio yang membentuk kriteria ini adalah: 2 = Keterangan: Jumlah waktu tenaga kerja : jam kerja yang terpakai: jumlah jam kerja yang dilakukan jumlah tenaga kerja per hari kali jumlah hari kerja selama satu bulan. 3. Kriteria Total Produk yang dihasilkan/jumlah Pemakaian Listrik (ton/kwh) 3 = Keterangan: Jumlah Pemakaian Listrik : jumlah pemakaian listrik yang digunakan oleh perusahaan selama satu bulan. 4. Kriteria Total produk yang diperbaiki/total Produk yang dihasilkan (%) yang membentuk kriteria ini: 4 = Keterangan: 69

Jumlah Produk yang diperbaiki : total produk cacat dan yang diperbaikin selama satu bulan. 5. Kriteria Total Produk yang diperbaiki/total Produk yang Baik (%) yang membentuk kriteria ini: 5 = Keterangan: Jumlah Produk yang baik: total produk yang baik tanpa diperbaiki selama satu bulan. 6. Kriteria Total Jam Kerja Lembur/Total Jam Kerja Normal yang membentuk kriteria ini: 6 = Keterangan: Jumlah Jam lembur Aktual : jumlah jam lembur yang terpakai selama satu bulan. Jumlah Jam Kerja Normal: waktu kegiatan operasioanal pabrik yang kan telah ditentukan dan seharusnya dilaksanakan selama satu bulan. 7. Kriteria Total Tenaga Kerja Absen/ Total Tenaga Kerja yang membentuk kriteria ini: 7 = 70

Keterangan: Jumlah Absensi Tenaga Kerja: Jumlah tenaga kerja yang absen selama satu bulan Total Tenaga Kerja: jumlah semua tenaga kerja didepartemen produksi. Setelah menentukan jenis kriteria/ rasio produktivitas yang akan diukur, maka langkah selanjutnya menghitung kriteria/rasio produktivitas tersebut. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui nilai dari tiap rasio yang telah ditentukan. Nilai rasio tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 4.3.3 Perhituangn Produktivitass tahun 2011-2012 Tahun Bulan 1 2 3 4 5 6 7 71

Januari 69 4,394904 0,128474 0,002319 0,00232423 0,05095541 0,1 Februari 61,2 4,5 0,104042 0,002533 0,00253911 0,05882353 0,15 Maret 73,99 4,391098 0,144653 0,00223 0,00223502 0,03857567 0,05 April 68,175 4,274295 0,13225 0,002494 0,00249982 0,04075235 0,1 Mei 69,92 4,453503 0,130187 0,00236 0,00236542 0,05095541 0,05 2011 Juni 67,973684 4,305 0,125877 0,00271 0,00271739 0,05666667 0,052632 Juli 75,571053 4,501097 0,133425 0,002159 0,00216367 0,05329154 0,105263 Agustus 67,973684 4,515734 0,131537 0,001936 0,00193949 0,05594406 0,157895 September 71,210526 4,974265 0,132 0,002069 0,00207377 0,05882353 0,105263 Oktober 75,076316 4,47163 0,132428 0,003856 0,00387065 0,05015674 0,052632 Nopember 76,042105 4,404878 0,128392 0,002076 0,00208073 0,05182927 0,052632 Desember 82,347222 4,451201 0,13929 0,003373 0,00338467 0,04804805 0,111111 Januari 77,433333 4,438854 0,12965 0,002152 0,00215703 0,04458599 0,166667 Februari 77,944444 4,102339 0,144513 0,001711 0,00171355 0,04093567 0,111111 Maret 78,725 4,512898 0,131555 0,003528 0,00354095 0,05095541 0,111111 April 76,794444 4,402229 0,133944 0,00217 0,00217502 0,05095541 0,166667 Mei 78,594444 4,434796 0,131386 0,002474 0,00248016 0,05015674 0,055556 2012 Juni 80,030556 4,515831 0,124208 0,002083 0,00208688 0,04388715 0,055556 Juli 80,533333 4,419512 0,144046 0,001518 0,00151997 0,0304878 0,166667 Agustus 64,494444 4,131317 0,100976 0,002412 0,00241775 0,03558719 0,055556 September 76,375 4,507377 0,122069 0,001964 0,00196786 0,03278689 0,055556 Oktober 81,466667 4,670064 0,133699 0,002114 0,0021185 0,03184713 0,111111 November 78,966667 4,526752 0,130566 0,0019 0,00190315 0,03821656 0,111111 Desember 76,022222 4,561333 0,125288 0,002265 0,00227056 0,03333333 0,055556 Jumlah 1247,9713 75,52872 2,233603 0,04215 0,04226067 0,85241145 1,698538 rata2 73,410074 4,442866 0,131388 0,002479 0,00248592 0,05014185 0,099914 4.4 Pengolahan data Tabel 4.3 Perhitungan 4.4.1 Penentukan Nilai Masing-masing Kriteria / Setelah perhitungan nilai rasio untuk masing-masing kriteria, maka proses selanjutnya adalah menentukan atau menghitung skor. Mula-mula skor yang didapat adalah skor 0, skor 3 dan skor 10. Nilai skor 0 adalah nilai terburuk dati tiap rasio yang diukur mulai periode awal hingga periode akhir pengukuran. Nilai 72

skor 3 adalah nilai rata-rata dari enam bulan pertama, nilai yang didapatkan dari periode awal hingga periode ke enam. Setelah didapat nilai rasio untuk skor 0, 3 dan 10, maka perlu dihitung nilai rasio untuk skor 1dan 2 serta 4,5,6, 7, 8, dan 9. Nilai untuk skor tersebut didapat drai perhitungan menggunakan rumus interpolasi dengan menggunakan data yang sudah ada, yaitu nilai 0, 3, dan 10. Penentuan nilai skore 3: Diperoleh dari nilai rata-rata enam bulan periode pertama. Tabel 4.4 Perhitungan Skore 3 No. KRITERIA PRODUKTIVFITAS SATUAN SKORE 3 1. EFISIENSI 1.Total produk yang dihasilkan/ Jumlah tenaga kerja ton/orang 2.Total produk yang dihasilkan/ total jam kerja ton/jam 3. Total produk yang dihasilkan/ total pemakaian listrik ton/kwh 2. EFEKTIVITAS 1. Total produk yang diperbaiki/total produk yang dihasilkan % 2. Total produk yang diperbaiki/ total produk yang baik % 3. INFERENSIAL 1. Total jam kerja lembur/ total jam kerja % 2. Total karyawan Absen/ Total Karyawan % 73,41007 4,4428 0,1314 0,002479 0,02486 0,0501 0,0991 73

Penentuan nilai skore 10 Nilai diperoleh dari nilai tertingi/ tingkat pencapaian tertinggi Tabel 4.5 Perhitungan Skor 10 No. KRITERIA PRODUKTIVFITAS SATUAN SKORE 10 1. EFISIENSI 1.Total produk yang dihasilkan/ Jumlah tenaga kerja 2.Total produk yang dihasilkan/ total jam kerja ton/orang ton/jam 3. Total produk yang dihasilkan/ total pemakaian listrik ton/kwh 2. EFEKTIVITAS 1. Total produk yang diperbaiki/total produk yang dihasilkan 2. Total produk yang diperbaiki/ total produk yang baik % 3. INFERENSIAL 1. Total jam kerja lembur/ total jam kerja % 2. Total karyawan Absen/ Total Karyawan % Penentuan nilai skore 0 % 82,3472 4,9742 0,1446 0,0024 0,0024 0,0495 0,0838 Nilai skor 0 adalah merupakan nilai terburuk dan kriteria-kriteria yang pernah dicapai selama periode tahun 2011 sampai dengan 2012 pada PT. XYZ. Pada penentuan skor 0 ini sama seperti pada penentuan skor 10, hanya saja pada skor 10 untuk nilai yang tertinggi sedangkan pada skor 0 ini adalah nilai yang terendah. 74

Berikut adalah table penetapan sasaran skor 0 untuk PT.XYZ, sebagai berikut: Tabel 4.6 Perhitungan Skore 0 No. KRITERIA PRODUKTIVFITAS SATUAN SKORE 0 1. EFISIENSI 1.Total produk yang dihasilkan/ Jumlah tenaga kerja 2.Total produk yang dihasilkan/ total jam kerja ton/orang ton/jam 3. Total produk yang dihasilkan/ total pemakaian listrik ton/kwh 2. EFEKTIVITAS 1. Total produk yang diperbaiki/total produk yang dihasilkan 2. Total produk yang diperbaiki/ total produk yang baik % 3. INFERENSIAL 1. Total jam kerja lembur/ total jam kerja % 2. Total karyawan Absen/ Total Karyawan % Penentuan sasaran jangka pendek (skor 4 sampai dengan 9 dan 1 sampai dengan % 61,2 4,3792 0,1276 0,0038 0,0034 0,0588 0,1667 2) Nilai skor empat sampai sembilan disebut juga sasaran jangka pendek. Setelah dasar pengukuran dan sasaran ditentukan, maka perlu didefinisikan nilai langkah-langkah antara sebagai sasaran menengah. Nilai ini kemudian diisikan antara skor/level tingkat tiga sampai level tingkat 10 dan level 0 sampai level 3 pada pengoperasian matrik. Hal ini dilakukan karena sasaran jangka panjang tidak bisa diperoleh langsung tetapi harus melalui tahap-tahap pengembangan. Tiap-tiap sasaran jangkapendek adalah merupakan langkah-langkah yang memberi performance untuk menunju sasaran jangka panjang selama periode waktu tertentu. Metode yang paling umum dan sederhana yang digunakan untuk mengisikan nilai sasaran antara adalah metode linear, yaitu bergerak maju dengan 75

interval yang sama ditambahkan atau dikurangkan ketika bergerak dari level satu ke level lainnya. Nilai interval dapat dicari dengan cara membagi selisih antara level yang diketahui (level 0, 3 dan 10),berikut adalah contoh perhitungan nilai interval/level pada tiap tingat pada 1. Total produk yang dihasilkan/jumlah tenaga kerja (ton/orang). Diketahui: Skor/Level 0 = 61,2 Skor /level 3 =73,41007 Skor/ level 10 =82,3472 Kenaikan pada level 1 dan 2 dapat dilakukan dengan cara interpolasi, yaitu: berikut: 1: 4,070025 Level 1 = 61,2 +4,070025 = 65,27002 Level 2 = 65,27002 + 4,070025 = 69,34005 Kenaikan pada level 4 sampai dengan 9 dapat dilakukan pula dengan cara interpolasi. 1,276732 Selanjutnya seperti contoh diatas untuk menghitung level pada rasio-rasio lain. Jadi: 76

Level 4 = +1,276732= 74,68681 Level 5 = 74,68681+ 1,276732=75,96354 Level 6 = 72,3681 +1,276732= 77,24027 Level 7 = 74,3639 +1,276732= 78,517 Level 8 = 76,3597 +1,276732= 79,79374 Level 9 = 78,3555 +1,276732= 81,07047 Level 10 = 80,3514 +1,276732 =82,3472 Tabel skor untuk semua rasio Table 4.7 Perhitungan semua rasio 1 rasio2 rasio3 rasio4 rasio5 rasio6 rasio7 level 10 82,3472 4,9742 4,9742 0,0017 0,0015 0,0305 0,05 level 9 81,07047 4,898295 4,28237 0,001811 0,001923 0,033306 0,057131 level 8 79,79374 4,82239 3,59054 0,001923 0,002063 0,036112 0,064261 level 7 78,517 4,746485 2,898709 0,002034 0,002204 0,038918 0,071392 level 6 77,24027 4,670581 2,206879 0,002145 0,002345 0,041724 0,078522 level 5 75,96354 4,594676 1,515049 0,002257 0,002486 0,04453 0,085653 level 4 74,68681 4,518771 0,823219 0,002368 0,002627 0,047336 0,092783 level 3 73,41007 4,442866 0,131388 0,002479 0,002486 0,050142 0,099914 level 2 69,34005 4,329344 0,121259 0,00292 0,012991 0,053028 0,122176 level1 65,27002 4,215822 0,111129 0,00336 0,023495 0,055914 0,144438 level 0 61,2 4,1023 0,101 0,0038 0,034 0,0588 0,1667 Dalam tabel Matrix OMAX, masing-masing skor dari 0 sampai 10 mempunyai kategori produktivitas yang berbeda-beda dari sangat buruk hingga sangat baik. Semakin tinggi skornya, maka kategorinya sangat baik. 77

Tabel 4.8 Tabel kategore skor Kategori skor Skor Kategori 10 Sangat baik 9 8 7 Baik 6 5 4 Sedang 3 2 1 Buruk 0 Sangat buruk 4.5 Pengoperasian OMAX Pengumpulan dan pengolahan data mulai dari penentuan kriteria, penentuan skor 3, penentuan skor 10 dan penentuan skor 0 telah dilakukan diatas, dengan demikian telah didapatkan suatu pengukuran tingkat produktivitas model OMAX yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat produktivitas periode januari sampai dengan juni 2013. Adapun model pengoperasiannya dapat dilihat pada halam berikut: 78

Tabel 4.9 Table Obejektive Matrix PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PT.XYZ Kriteria EFEKTIVITAS EFISIENSI INFERENSIAL Produktivitas 1 2 3 4 5 6 7 nilai aktual Target 82,3472 4,9742 4,9742 0,0017 0,0015 0,0305 0,0500 81,0705 4,8983 4,2824 0,0018 0,0019 0,0333 0,0571 skor aktual 79,7937 4,8224 3,5905 0,0019 0,0021 0,0361 0,0643 78,5170 4,7465 2,8987 0,0020 0,0022 0,0389 0,0714 77,2403 4,6706 2,2069 0,0021 0,0023 0,0417 0,0785 75,9635 4,5947 1,5150 0,0023 0,0025 0,0445 0,0857 74,6868 4,5188 0,8232 0,0024 0,0026 0,0473 0,0928 73,4101 4,4429 0,1314 0,0025 0,0025 0,0501 0,0999 69,3400 4,3293 0,1213 0,0029 0,0130 0,0530 0,1222 65,2700 4,2158 0,1111 0,0034 0,0235 0,0559 0,1444 61,2000 4,1023 0,1010 0,0038 0,0340 0,0588 0,1667 LEVEL 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Bobot NILAI PERFORMANCE INDICATOR CURRENT PREVIOUS INDEX 79

4.5.1 Menetapkan Sasaran Akhir (skor 10) 4.5.1.1 Penentuan bobot masing-masing Periode dasar merupakan performasi yang digunakan sebagai standar mulamula atau standar awal pada peningkatan dalam menggunakan metode OMAX, bobot diletakkan/ditulis pada kolom weight, dan untuk sasaran diletakkan/ditulis pada kolom sasaran (dibawah baris performance). Periode dasar merupakan penjumlahan dari seluruh bobot yang telah diidentifikasi, untuk itu manajemen PT.XYZ menetapkan bobot dan sasaran sebagai berikut: Sasaran akhir atau target yang ingindicapai adalah berdasarkan kebijakan dan kemampuan dari perusahaan PT. XYZ berikut adalah target yang dimaksud: 1 (Hasil Produksi Aktual yang dihasilkan/jumlah tenaga kerja) Sasaran akhir yang diinginkan perusahaan untuk rasio 1 adalah adanya perbaikan pemakainan tenaga kerja sebesar 23% dari rata rata nilai KPI 6 bulan terrasio akhir tahun 2011-2012. 2 (Hasil Produksi Aktual yang dihasilkan / Jumlah jam kerja) Sasaran akhir yang diinginkan perusahaan untuk rasio 2 adalah adanya perbaikan waktu kerja sebesar 25% dari rata-rata nilai KPI 6 bulan terakhir rasio tahun 2011-2012. 3 (Hasil Produksi Aktual yang dihasilkan/jumlah pemakaian listrik) Sasaran akhir yang diinginkan perusahaan adalah adanya perbaikan energi sebesar 20% dari rata rata nilai KPI 6 bulan terakhir tahun 2011-2012. 80

4 ( Total Produk yang diperbaiki/ total produk yang dihasilkan) Sasaran akhir yang diinginkan perusahaan adalah adanya penurun produk cacat menjadi 0.06% dari total produksi rata-rata nilai KPI 6 bulan terakhir 2011-2012. 5 (Total produk yang diperbaiki /total produk yang baik) Sasaran akhir yang diinginkan adalah penurunan produk cacat menjadi 0,06% dari produk yang baik yang dihasilkan. 6 (Jumlah Tenaga Kerja Absen/Total Tenaga Kerja) Target yang diinginkan perusahaan adalah 0%, karena semakin sedikit jumlah tenaga kerja yang absen semakin cepat dan efisien dalam melakukan produksi. 7 (total jam lembur/jam kerja normal) Target yang diinginkan perusahaan adalah 0%, karena semakin sedikit jumlah jam kerja lembur semakin cepat dan efisien dalam melakukan produksi. Berikut dapat dilihat nilai target/sasaran akhri dari masing masing rasio produktivitas, pada tabel dibawah ini: Table 4.10 Perhitungan Target dan Bobot Nilai Tahap Awal (Rata-rata dari nilai KPI 6 bulan terakir periode 2012) Target Bobot 1 76,3097 77,952972 16 2 4,4694 5,474 16 3 0,1261 0,159375 15 4 0,0020 0,000144 13 5 0,0020 0,000144 13 6 0,0337 0,000495 13 7 0,0926 0,000838 14 81

Jumlah dari keseluruhan nilai tersebut diatas tidak boleh melebihi/kurang dari 100. Nilai hasil perhitungan terhadap masing-masaing skor, bobot dan perioda dasar diatas selanjutnya dimasukkan kedalam matriks sasaran OMAX sesuai kolom dan nilainya seperti yang telah ditetapkan diatas. 4.5.1.2 Periode pengukuran yang dilakukan. Data-data yang telah diperoleh sebelumnya untuk pengoperasian matrik OMAX masih kurang yaitu data yang untuk mengisi level performance,data tersebut adalah data terkini dan dari divisi produksi PT.XYZ tahun 2013, adapun data yang penulis kumpulkan sama persis seperti data tahun lalu, hanya data ditahun 2013 ini periodenya januari sampai dengan juni 2013. 4.5.1.3 Indikator pencapaian Perhitungan disini masih sama seperti perhitungan tahun lalu, hanya periodenya saja yang berbeda (periode januari sampai juni 2013). Adapun pengukuran dari setiap kriteria produktivitas dapat terlihat sebagai berikut. kriteria produktivitas, 1 (Total produksi yang dihasilkan/jumlah tenaga kerja) Tabel 4.10 Tabel Kriteria produktivitas rasio 1 No. Periode total produk Jumlah tenaga 1 yang dihasilkan (ton) kerja (orang) (ton/orang) 1. Januari 1439,3 18 79,9611 2. Februari 1396 18 77,5556 3. Maret 1328,8 18 73,8222 4. April 1465,4 18 81,4111 5. Mei 1463,2 18 81,2889 6. Juni 1332,6 18 74,0333 82

2 ( Total produksi yang dihasilkan/jumlah jam kerja) Tabel 4.11 Tabel Kriteria produktivitas rasio 2 No. Periode total produk Jumlah jam 2 yang dihasilkan (ton) kerja (jam) (ton/hari) 1. Januari 1439,3 314 4,5838 2. Februari 1396 300 4,6533 3. Maret 1328,8 291 4,5663 4. April 1465,4 328 4,7726 5. Mei 1463,2 323 4,8396 6. Juni 1332,6 291 4,5794 3 (Total produk yang dihasilkan /jumlah listrik yang digunakan) Tabel 4.12 Tabel Kriteria produktivitas rasio 3 No. Periode total produk jumlah pemakaian 3 yang dihasilkan (ton) listrik (kwh) (ton/kwh) 1. Januari 1439,3 316 4,5547 2. Februari 1396 310 4,5032 3. Maret 1328,8 301 4,4146 4. April 1465,4 317 4,6227 5. Mei 1463,2 314 4,9783 6. Juni 1332,6 286 4,6594 4 (Total produk yang diperbaiki/ Total produk yang dihasilkan) Tabel 4.13 Tabel Kriteria produktivitas rasio 4 total produk total produk 4 No. Periode yang dihasilkan yang diperbaiki (ton) (ton) (%) 1. Januari 2,8 1439,3 0,0019 2. Februari 3 1396 0,0021 3. Maret 2,5 1328,8 0,0019 4. April 2,6 1465,4 0,0018 5. Mei 2,9 1463,2 0,0020 6. Juni 2,7 1332,6 0,0020 83

5 ( Total produk yang diperbaiki/total produk yang baik) Tabel 4.14 Tabel Kriteria produktivitas rasio 5 No. Periode total produk total produk 5 yang diperbaiki (ton) yang baik (ton) (%) 1. Januari 2,8 1436,5 0,0019 2. Februari 3 1393 0,0022 3. Maret 2,5 1326,3 0,0019 4. April 2,6 1463 0,0018 5. Mei 2,9 1460,9 0,0020 6. Juni 2,7 1329,9 0,0020 6 ( Total tenaga kerja absen/total tenaga kerja) Tabel 4.15 Tabel Kriteria produktivitas rasio 6 No. Periode Total tenaga kerja Total tenaga kerja 6 Absen (orang) (orang) (%) 1. Januari 1 18 0,0556 2. Februari 1 18 0,0556 3. Maret 1 18 0,0556 4. April 1 18 0,0556 5. Mei 1 18 0,0556 6. Juni 1 18 0,0556 7 (Total jam lembur/ Total jam kerja normal) Tabel 4.16 Tabel Kriteria produktivitas rasio 7 No. Periode Total jam kerja Total jam kerja 7 lembur (jam) normal (jam) (%) 1. Januari 18 314 0,0573 2. Februari 16 300 0,0533 3. Maret 16 291 0,0550 4. April 20 328 0,0610 5. Mei 18 323 0,0557 6. Juni 16 291 0,0550 84

Untuk selanjutnya dari indikator pencapaian ini kemudian dimasukkan kedalam matriks level performance, setelah itu dilanjutkan level skor diisi. Perhitungan ini dilakukan setiap bulan selama periode pengukuran yaitu periode januari sampai dengan juni 2013. Berikut adalah tahap penggunaan OMAX selengkapnya. 85

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PERIODE 2012 PT. XYZ Kriteria EFEKTIVITAS EFISIENSI INFERENSIAL Produktivitas 1 2 3 4 5 6 7 nilai aktual 76,3097 4,4694 0,1261 0,0020 0,0020 0,0337 0,0925 LEVEL Target 82,3472 4,9742 4,9742 0,0017 0,0015 0,0305 0,0500 10 81,0705 4,8983 4,2824 0,0018 0,0019 0,0333 0,0571 9 79,7937 4,8224 3,5905 0,0019 0,0021 0,0361 0,0643 8 78,5170 4,7465 2,8987 0,0020 0,0022 0,0389 0,0714 7 77,2403 4,6706 2,2069 0,0021 0,0023 0,0417 0,0785 6 75,9635 4,5947 1,5150 0,0023 0,0025 0,0445 0,0857 5 74,6868 4,5188 0,8232 0,0024 0,0026 0,0473 0,0928 4 73,4101 4,4429 0,1314 0,0025 0,0025 0,0501 0,0999 3 69,3400 4,3293 0,1213 0,0029 0,0130 0,0530 0,1222 2 65,2700 4,2158 0,1111 0,0034 0,0235 0,0559 0,1444 1 61,2000 4,1023 0,1010 0,0038 0,0340 0,0588 0,1667 0 skor aktual 5 5 2 7 8 8 5 Bobot 16 16 15 13 13 13 14 NILAI 80 80 30 91 104 104 70 PERFORMANCE INDICATOR 559 Tabel 4.17 Tabel Pengukuran Produktivitas Awal 86

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PERIODE JANUARI 2013 PT. XYZ Kriteria EFISIENSI EFEKTIVITAS INFERENSIAL Produktivitas 1 2 3 4 5 6 7 Nilai Aktual 79,9611 4,5838 4,5547 0,0019 0,0019 0,0556 0,0573 Target 82,3472 4,9742 4,9742 0,0017 0,0015 0,0305 0,0500 81,0705 4,8983 4,2824 0,0018 0,0019 0,0333 0,0571 79,7937 4,8224 3,5905 0,0019 0,0021 0,0361 0,0643 78,5170 4,7465 2,8987 0,0020 0,0022 0,0389 0,0714 77,2403 4,6706 2,2069 0,0021 0,0023 0,0417 0,0785 75,9635 4,5947 1,5150 0,0023 0,0025 0,0445 0,0857 74,6868 4,5188 0,8232 0,0024 0,0026 0,0473 0,0928 73,4101 4,4429 0,1314 0,0025 0,0025 0,0501 0,0999 69,3400 4,3293 0,1213 0,0029 0,0130 0,0530 0,1222 65,2700 4,2158 0,1111 0,0034 0,0235 0,0559 0,1444 LEVEL 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 61,2000 4,1023 0,1010 0,0038 0,0340 0,0588 0,1667 0 Skor Aktual 8 4 9 8 9 2 9 Bobot 16 16 15 13 13 13 14 NILAI 128 64 135 104 117 26 126 PERFORMANCE INDICATOR 700 559 20,14 Tabel 4.18 Tabel Pengukuran Produktivitas Bulan Januari 2013 87

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PERIODE PEBRUARI 2013 PT. XYZ EFEKTIVITAS EFISIENSI INFERENSIAL Produktivitas 1 2 3 4 5 6 7 Nilai Aktual 77,5556 4,6533 4,4146 0,0020 0,0019 0,0556 0,0533 Target 82,3472 4,9742 4,9742 0,0017 0,0015 0,0305 0,0500 81,0705 4,8983 4,2824 0,0018 0,0019 0,0333 0,0571 79,7937 4,8224 3,5905 0,0019 0,0021 0,0361 0,0643 78,5170 4,7465 2,8987 0,0020 0,0022 0,0389 0,0714 77,2403 4,6706 2,2069 0,0021 0,0023 0,0417 0,0785 75,9635 4,5947 1,5150 0,0023 0,0025 0,0445 0,0857 74,6868 4,5188 0,8232 0,0024 0,0026 0,0473 0,0928 73,4101 4,4429 0,1314 0,0025 0,0025 0,0501 0,0999 69,3400 4,3293 0,1213 0,0029 0,0130 0,0530 0,1222 65,2700 4,2158 0,1111 0,0034 0,0235 0,0559 0,1444 LEVEL 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 61,2000 4,1023 0,1010 0,0038 0,0340 0,0588 0,1667 0 Skor Aktual 6 5 9 7 9 2 10 Bobot 16 16 15 13 13 13 14 NILAI 96 80 135 91 117 26 140 PERFORMANCE INDICATOR 700 685 2,142857 Tabel 4.19 Tabel Pengukuran Produktivitas Pebruari 88

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PERIODE MARET 2013 PT. XYZ Produktivitas EFEKTIVITAS EFISIENSI INFERENSIAL 1 7 2 3 4 5 6 LEVEL Nilai Aktual 73,8222 4,5663 4,5547 0,0019 0,0019 0,0556 0,0550 Target 82,3472 4,9742 4,9742 0,0017 0,0015 0,0305 0,0500 81,0705 4,8983 4,2824 0,0018 0,0019 0,0333 0,0571 79,7937 4,8224 3,5905 0,0019 0,0021 0,0361 0,0643 78,5170 4,7465 2,8987 0,0020 0,0022 0,0389 0,0714 77,2403 4,6706 2,2069 0,0021 0,0023 0,0417 0,0785 75,9635 4,5947 1,5150 0,0023 0,0025 0,0445 0,0857 74,6868 4,5188 0,8232 0,0024 0,0026 0,0473 0,0928 73,4101 4,4429 0,1314 0,0025 0,0025 0,0501 0,0999 69,3400 4,3293 0,1213 0,0029 0,0130 0,0530 0,1222 65,2700 4,2158 0,1111 0,0034 0,0235 0,0559 0,1444 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 61,2000 4,1023 0,1010 0,0038 0,0340 0,0588 0,1667 0 Skor Aktual 3 4 9 8 9 2 10 Bobot 16 16 15 13 13 13 14 NILAI 48 64 135 104 117 26 140 PERFORMANCE INDICATOR 634 685-8,04416 89

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PERIODE APRIL 2013 PT. XYZ EFEKTIVITAS EFISIENSI INFERENSIAL Produktivitas 1 7 2 3 4 5 6 Nilai Aktual 81,4111 4,7726 4,6227 0,0018 0,0016 0,0556 0,0610 LEVEL Target 82,3472 4,9742 4,9742 0,0017 0,0015 0,0305 0,0500 10 81,0705 4,8983 4,2824 0,0018 0,0019 0,0333 0,0571 9 79,7937 4,8224 3,5905 0,0019 0,0021 0,0361 0,0643 8 78,5170 4,7465 2,8987 0,0020 0,0022 0,0389 0,0714 7 77,2403 4,6706 2,2069 0,0021 0,0023 0,0417 0,0785 6 75,9635 4,5947 1,5150 0,0023 0,0025 0,0445 0,0857 5 74,6868 4,5188 0,8232 0,0024 0,0026 0,0473 0,0928 4 73,4101 4,4429 0,1314 0,0025 0,0025 0,0501 0,0999 3 69,3400 4,3293 0,1213 0,0029 0,0130 0,0530 0,1222 2 65,2700 4,2158 0,1111 0,0034 0,0235 0,0559 0,1444 1 61,2000 4,1023 0,1010 0,0038 0,0340 0,0588 0,1667 0 Skor Aktual 9 7 9 9 10 2 9 Bobot 16 16 15 13 13 13 14 NILAI 144 112 135 117 130 26 126 PERFORMANCE INDICATOR 790 685 13,29114 Tabel 4.21 Tabel Pengukuran Produktivitas Bulan April 2013 90

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PERIODE MEI 2013 PT. XYZ EFEKTIVITAS EFISIENSI INFERENSIAL Produktivitas 1 2 3 4 5 6 7 Nilai Aktual 81,2889 4,8396 4,9783 0,0020 0,0016 0,0556 0,0557 Target 82,3472 4,9742 4,9742 0,0017 0,0015 0,0305 0,0500 81,0705 4,8983 4,2824 0,0018 0,0019 0,0333 0,0571 79,7937 4,8224 3,5905 0,0019 0,0021 0,0361 0,0643 78,5170 4,7465 2,8987 0,0020 0,0022 0,0389 0,0714 77,2403 4,6706 2,2069 0,0021 0,0023 0,0417 0,0785 75,9635 4,5947 1,5150 0,0023 0,0025 0,0445 0,0857 74,6868 4,5188 0,8232 0,0024 0,0026 0,0473 0,0928 73,4101 4,4429 0,1314 0,0025 0,0025 0,0501 0,0999 69,3400 4,3293 0,1213 0,0029 0,0130 0,0530 0,1222 65,2700 4,2158 0,1111 0,0034 0,0235 0,0559 0,1444 LEVEL 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 61,2000 4,1023 0,1010 0,0038 0,0340 0,0588 0,1667 0 Skor Aktual 9 8 10 7 10 2 9 Bobot 16 16 15 13 13 13 14 NILAI 144 128 150 91 130 26 126 PERFORMANCE INDICATOR 795 790 0,628931 Tabel 4.22 Tabel Pengukuran Produktivitas Bulan Mei 2013 91

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PERIODE JUNI 2013 PT. XYZ EFEKTIVITAS EFISIENSI INFERENSIAL Produktivitas 1 2 3 4 5 6 7 Nilai Aktual 74,0333 4,5794 4,6594 0,0020 0,0020 0,0556 0,0550 Target 82,3472 4,9742 4,9742 0,0017 0,0015 0,0305 0,0500 81,0705 4,8983 4,2824 0,0018 0,0019 0,0333 0,0571 79,7937 4,8224 3,5905 0,0019 0,0021 0,0361 0,0643 78,5170 4,7465 2,8987 0,0020 0,0022 0,0389 0,0714 77,2403 4,6706 2,2069 0,0021 0,0023 0,0417 0,0785 75,9635 4,5947 1,5150 0,0023 0,0025 0,0445 0,0857 74,6868 4,5188 0,8232 0,0024 0,0026 0,0473 0,0928 73,4101 4,4429 0,1314 0,0025 0,0025 0,0501 0,0999 69,3400 4,3293 0,1213 0,0029 0,0130 0,0530 0,1222 65,2700 4,2158 0,1111 0,0034 0,0235 0,0559 0,1444 LEVEL 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 61,2000 4,1023 0,1010 0,0038 0,0340 0,0588 0,1667 0 Skor Aktual 3 4 9 8 9 2 9 Bobot 16 16 15 13 13 13 14 NILAI 48 64 135 104 117 26 126 PERFORMANCE INDICATOR 620 795-28,2258 Tabel 4.23 Tabel Pengukuran Produktivitas Bulan Juni 2013 92

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan matrikx, maka didapatkan total indikator pencapaian produktivitas (prestasi PT. XYZ) selama satu semester tahun 2013. Besarnya nilai indikator ini sesungguhnya dari divisi produksi PT. XYZ, sehingga dengan melihat peningkatan dan kemunduran dalam nilai indikator maka untuk meningkatkan dan mempertahankan produktivitas perusahaan. Besar nilai pencapaian indikator ini dapat digunakan untuk melihat kriteria produktivitas apa saja yang mempunyai hubungan paling besar dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas. Sehingga dapat dipilih skala prioritas utama kriteria yang harus mendapatkan perhatian manajemen dalam usaha meningkatkan produktivitas pabrik pada khususnya produktivitas perusahaan pada umumnya. Setelah pengolahan data dilakukan, maka untuk dapat memberikan gambaran dan pandangan serta memudahkan dalam menganalisa hasil yang didapat dari pengolahan data, untuk itu dapat dilakukan dengan membuat trend data yang telah dihasilkan. Dengan adanya trend tersebut sehingga akan terlihat perbandingan indikator pencapaian sebelum dan saat ini/sekarang dari periode yang telah dilakukan pengukuran pencapaiannya. Analisa Indeks Produktivitas Dari hasil pengolahan data yang dilakukan di atas, dapat diketahui indeks produktivitas pada periode pengukuran, adapun rumus untuk menghitung indeks produktivitas, adalah dengan rumus sebagai berikut: Indeks Produktivitas = % 93

Indeks produktivitas dari bulan januari sampai juni 2013, adalah sebagai berikut: No. Periode Tahun 2013 Performance Indicatore Sekarang Sebelum Indek 1. Januari 700 391 20.14% 2. Februari 685 700-2,19% 3. Maret 634 685-8,04% 4. April 790 634 19,75% 5. Mei 795 790 0,63% 6. Juni 620 795-28,23% Table 4.24 Tabel Performance Indicator 94