ANALISA PRODUKTIVITAS DAN RISIKO DI PT.PETROKIMIA GRESIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA PRODUKTIVITAS DAN RISIKO DI PT.PETROKIMIA GRESIK"

Transkripsi

1 ANALISA PRODUKTIVITAS DAN RISIKO DI PT.PETROKIMIA GRESIK Dosen Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc., Ph.D Dosen Ko-pembimbing Syarifa Hanoum, ST, MT Anisatur Rohmah Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 1

2 Pendahuluan-Latar Belakang pupuk 2

3 Permasalahan Permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah bagaimana melakukan analisis produktifitas di PT. Petrokimia Gresik dan mengidentifikasikan risiko yang dapat menggagalkan tercapaianya target produktifitas serta menyiapkan mitigasi resiko. Tujuan Penelitian Mengidentifikasi indikator produktivitas kerja pada pabrik II dengan produk pupuk Phonska. Mengukur tingkat produktivitas dengan menggunakan metode OMAX. Mengidentifikasi risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian target produktivitas. Merumuskan langkah-langkah mitigasi risiko. 3

4 Ruang Lingkup Pengamatan hanya dilakukan pada Pabrik II dengan produksi produk Phonska. Analisis risiko dilakukan berdasarkan data historis selama 10 bulan dari bulan Januari sampai dengan Oktober pada tahun 2007, 2008, dan Manfaat Penelitian Mengetahui indikator produktivitas yang sesuai di PT. Petrokimia Gresik Dapat mengetahui risiko yang mempengaruhi produktivitas di PT. Petrokimia Gresik. Memberikan masukan bagi perusahaan mengenai langkah mitigasi risiko yang perlu dilakukan. 4

5 Tinjauan Pustaka Menurut pendapat Summanth (1984) produktivitas adalah perbandingan antara output dengan input. Input merupakan sumber daya yang digunakan seperti tenaga kerja, modal, energi, bahan baku, dan sebagainya. output merupakan hasil produksi baik berupa produk atau jasa yang dihasilkan dari suatu proses produksi dengan menggunakan input yang tersedia. 5

6 Model-model Pengukuran produktivitas Kendrick - Creamer Model Indeks produktivitas total = Indeks produktivitas parsial = Craig-Harris Model pt = total produktivitas, L = input tenaga kerja, C = input modal, R = input bahan baku dan Q = total output, Ot = output. pt= Output (harga)per periode tertentu Setiap satu input (harga)per periode tertentu Output (harga)per periode tertentu Setiap satu input (harga) per periode tertentu Ot L C R Q 6

7 Model Akuntansi Produktivitas produktivitas Total = nilai nilai moneter produksi moneter untuksemua input pada proses produksi produktivitas Parsial = nilai moneter nilai moneter produksi untuk satu input pada proses produksi The American Productivity Center Model Keuntungan = = Penjualan Biaya Output dr kuantitas produk (harga) input dr kuantitas produk (harga per unit) = produktivitas (Harga faktor pemulihan) 7

8 Objective Matrix (OMAX) OMAX merupakan metode pengukuran produktivitas parsial ditiap bagian perusahaan dan penilaian dilakukan terhadap kriteria kulitas yang berhubungan dengan kinerja perusahaan tersebut 8

9 Manajemen Risiko 9

10 M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N 10

11 M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N 11

12 Gambaran Umum Perusahaan PT. Petrokimia Gresik Alamat : Jl. A. Yani Gresik Produk : pupuk urea,pupuk ZA,pupuk SP 36,pupuk Phonska,DAP,ZK,NPK. Non pupuk : amoniak,asam fosfat,asam sulfat,sement retarder,alumunium florida, karbondioksida cair,es kering,grude gypsum,puirified gypsum dan asam chlorida. Jasa : Fabrikasi &kontruksi, pengoperasian pabrik,rancang bangun &perekayasaan,analisa uji mekanik&mekanik,etc. 12

13 Pengukuran Produktivitas 13

14 Data Pencapaian Tahun 2009 Kolom 1 : hasil produksi (ton) Kolom 2 : target produksi (ton) Kolom 3 : jumlah pekerja x jumlah jam kerja (jo) Kolom 4 : pemakaian listrik (Kwh) Kolom 5 : pemakaian air (m3) Kolom 6 : pemakaian gas alam (MMBU) Kolom 7 : target jam kerja mesin (jam) Kolom 8 : jam aktual mesin (jam) Kolom 9 : pemakaian bahan baku Asam Fosfat (ton) Kolom 10 : pemakaian ZA (ton) Kolom 11 : pemakaian Urea (ton) Kolom 12 : pemakaian KCl (ton) Kolom 13 : pemakaian bahan baku lainnya (ton) 14

15 Data pemakaian input tahun 2009 (target) Kolom 1 : hasil produksi (ton) Kolom 2 : target produksi (ton) Kolom 3 : jumlah pekerja x jumlah jam kerja (jo) Kolom 4 : pemakaian listrik (Kwh) Kolom 5 : pemakaian air (m3) Kolom 6 : pemakaian gas alam (MMBU) Kolom 7 : target jam kerja mesin (jam) Kolom 8 : jam aktual mesin (jam) Kolom 9 : pemakaian bahan baku Asam Fosfat (ton) Kolom 10 : pemakaian ZA (ton) Kolom 11 : pemakaian Urea (ton) Kolom 12 : pemakaian KCl (ton) Kolom 13 : pemakaian bahan baku lainnya (ton) 15

16 Data Pemakaian Input 2009 Kolom 1 : hasil produksi (ton) Kolom 2 : target produksi (ton) Kolom 3 : jumlah pekerja x jumlah jam kerja (jo) Kolom 4 : pemakaian listrik (Kwh) Kolom 5 : pemakaian air (m3) Kolom 6 : pemakaian gas alam (MMBU) Kolom 7 : target jam kerja mesin (jam) Kolom 8 : jam aktual mesin (jam) Kolom 9 : pemakaian bahan baku Asam Fosfat (ton) Kolom 10 : pemakaian ZA (ton) Kolom 11 : pemakaian Urea (ton) Kolom 12 : pemakaian KCl (ton) Kolom 13 : pemakaian bahan baku lainnya (ton) 16

17 Data Pemakaian Input 2007 Kolom 1 : hasil produksi (ton) Kolom 2 : target produksi (ton) Kolom 3 : jumlah pekerja x jumlah jam kerja (jo) Kolom 4 : pemakaian listrik (Kwh) Kolom 5 : pemakaian air (m3) Kolom 6 : pemakaian gas alam (MMBU) Kolom 7 : target jam kerja mesin (jam) Kolom 8 : jam aktual mesin (jam) Kolom 9 : pemakaian bahan baku Asam Fosfat (ton) Kolom 10 : pemakaian ZA (ton) Kolom 11 : pemakaian Urea (ton) Kolom 12 : pemakaian KCl (ton) Kolom 13 : pemakaian bahan baku lainnya (ton) 17

18 OMAX bulan Januari 18

19 Perkembangan Produktivitas Perkembangan Produktivitas (%) Perkembangan Produktivitas Januari Februari Maret April Mei Bulan Juni Juli Agustus September Oktober 19

20 Identifikasi Risiko 20

21 Jumlah kerugian Tenaga Kerja Januari Jumlah kerugian= jam orang yang hilang x gaji karyawan = 660 x Rp = Rp Analisa Risiko April Jumlah kerugian= jam orang yang hilang x gaji karyawan = 572 x Rp = Rp Februari Jumlah kerugian= jam orang yang hilang x gaji karyawan = 528 x Rp = Rp Maret Jumlah kerugian= jam orang yang hilang x gaji karyawan = 660 x Rp = Rp Mei Jumlah kerugian= jam orang yang hilang x gaji karyawan = 528 x Rp = Rp Juni Jumlah kerugian= jam orang yang hilang x gaji karyawan = 616 x Rp =Rp

22 Juli Jumlah kerugian= jam orang yang hilang x gaji karyawan = 528 x Rp =Rp September Jumlah kerugian= jam orang yang hilang x gaji karyawan = 660 x Rp =Rp Oktober Jumlah kerugian= jam orang yang hilang x gaji karyawan = 660 x Rp =Rp Total Biaya Rp

23 Kerugian produktivitas energi Jumlah kerugian listrik = jumlah pemakaian(kwh) x harga per Kwh = x Rp. 594,69 = Rp Jumlah kerugian Air = jumlah pemakaian(m3) x harga per m3 = 90 x Rp = Rp Jumlah kerugian gas alam = jumlah pemakaian(mmbu) x harga per MMbu = 5912,79 x Rp = Rp

24 Jumlah kerugian pemakaian material Asam Fosfat Januari Jumlah Kerugian = jumlah pemakaian (ton) x harga asam fosfat per ton = 865,14 x Rp = Rp Februari Jumlah Kerugian = jumlah pemakaian (ton) x harga asam fosfat per ton = 1069,59 x Rp = Rp Maret Jumlah Kerugian = jumlah pemakaian (ton) x harga asam fosfat per ton = 1189,43x Rp = Rp

25 Mei Jumlah Kerugian = jumlah pemakaian (ton) x harga asam fosfat per ton = 800,74 x Rp = Rp Juni Jumlah Kerugian = jumlah produk cacat (ton) x harga produk per ton = 878,72 x Rp = Rp Agustus Jumlah Kerugian = jumlah pemakaian (ton) x harga asam fosfat per ton = x Rp = Rp September Jumlah Kerugian = jumlah produk cacat (ton) x harga produk per ton = 1914,05 x Rp = Rp Total Biaya Rp

26 ZA April Jumlah Kerugian = jumlah pemakaian (ton) x harga ZA per ton = 1334,30 x Rp = Rp Mei Jumlah Kerugian = jumlah pemakaian (ton) x harga ZA per ton = 414,05x Rp = Rp Juni Jumlah Kerugian = jumlah pemakaian (ton) x harga ZA per ton = 1746,25 x Rp = Rp Total Biaya Rp

27 Urea Jumlah Kerugian = jumlah pemakaian (ton) x harga urea per ton = 239 x Rp = Rp Bahan-bahan lain Jumlah Kerugian = jumlah pemakaian (ton) x harga bahan lain per ton = 2,6 x Rp = Rp

28 KCl Maret Jumlah Kerugian = jumlah pemakaian (ton) x harga KCl per ton = 1392 x Rp = Rp Mei Jumlah Kerugian = jumlah pemakaian (ton) x harga KCl per ton = 4055 x Rp = Rp Juni Jumlah Kerugian = jumlah pemakaian (ton) x harga KCl per ton = 2979 x Rp = Rp Juli Jumlah Kerugian = jumlah pemakaian (ton) x harga KCl per ton = 741,06 x Rp = Rp Total Biaya Rp

29 Jumlah kerugian Mesin April Jumlah Kerugian = (mesin rusak(jam) x jumlah produksi per jam(ton)) x harga produk per ton = (11,76 x 57) x Rp = Rp Juni Jumlah Kerugian = (mesin rusak(jam) x jumlah produksi per jam(ton)) x harga produk per ton = (29,52 x 58) x Rp = Rp September Jumlah Kerugian = (mesin rusak(jam) x jumlah produksi per jam(ton)) x harga produk per ton = (23,04 x 50) x Rp = Rp Total Biaya Rp

30 Penentuan Peluang PELUANG Penurunan tenaga kerja = (9/10)*100=90% Kelebihan penggunaanlistrik =(1/10)*100=10% Kelebihan penggunaan air = (1/10)*100=10% Kelebihan penggunaan gas alam = (1/10)*100=10% Kelebihan penggunaan asam fosfat =(7/10)*100=70% Kelebihan penggunaan ZA = (3/10)*100=30% Kelebihan penggunaan urea = (1/10)*100=10% Kelebihan penggunaan KCl = (4/10)*100=40% Kelebihan penggunaan bahan lain =(1/10)*100=10% Penurunan kerja mesin =(3/10)*100=30% 30

31 Likelihood Keterangan Likelihood 1. Rare < 20% dari jumlah pengamatan produktifitas per 10 bulan 2. Unlikely 20%-40% dari jumlah pengamatan produktifitas per 10 bulan 3. Possible 41%-60% dari jumlah pengamatan produktifitas per 10 bulan 4. Likely 61%-80% dari jumlah pengamatan produktifitas per 10 bulan 5. Almost Certai > 81% dari jumlah pengamatan produktifitas per 10 bulan 31

32 Evaluasi Risiko Peta Risiko Warna Risk Rating Extreme Risk High Risk Moderate Risk Low Risk 32

33 Risk Treatment Keterangan : Avoid the risk = memutuskan untuk tidak melakukan aktifitas tersebut atau mengunakan cara lain untuk mendapatkan hasil yang sama. Transfer the risk = memindahkan semua tanggung jawab yang berisiko kepada pihak lain yang memiliki kemampuan atau keahlian yang lebih untuk mengontrol risiko tersebut. Control the risk = mengurangi kemungkinan risiko tersebut terjadi ataupun konsekuensi yang diakibatkannya. 33

34 Tindakan Rekomendasi Tenaga Kerja Jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk penurunan tenaga kerja sebesar Rp Hal yang harus dilakukan yaitu memberikan upah tambahan apabila karyawan melakukan lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya. Menurut data dan hasil diskusi dari pihak perusahaan yang terkait, dalam sebulan tiap karyawan maksimal lembur sebanyak 15 jam. Maka jam lebur tiap karyawan dikalikan dengan 44 karyawan Pabrik II pupuk Phonska, sehingga jam lembur keselurahan 660 jam per pabrik II pupuk Phonska. Upah yang akan dibayarkan kepada karyawan untuk tiap jamnya sebesar Rp Gaji karyawan Rp dikalikan dengan jumlah karyawan 44 orang, sehingga hasilnya adalah Rp

35 Biaya Upah lembur = 660 x Rp = Rp Biaya total tenaga kerja = Rp Rp = Rp Manfaat yang didapatkan jika memberikan upah lembur pada karyawan adalah sebagai berikut : Manfaat = Rp Rp = Rp Berdasarkan perhitungan biaya dan manfaat di atas maka didapatkan rasio perbandingan sebagai berikut: Rasio = manfaat / biaya = Rp / Rp = 1,002 35

36 Pemakaian asam fosfat Pembersihan line feeding yang buntu Pembersihan line ditangani oleh operator unit reaktor dan granulasi. Operator dalam 1 shift berjumlah 2 orang sehingga dalam 1 hari berjumlah 6 orang. Penambahan frekuensi pembersihan line akan menimbulkan biaya tambahan karena adanya penambahan beban kerja untuk operator yaitu sebesar Rp Biaya yang dibutuhkan untuk meproduksi 1 ton pupuk Phonska sebesar Rp Produk pupuk Phonska yang cacat akan di recycle (daur ulang) yang akan menghabiskan biaya setengah dari biaya produksi pupuk Phonska yaitu Rp Biaya proses produksi dan biaya recycle didapatkan dari brainstorming dengan pihak perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan buku bulanan tahun 2007, 2008, dan 2009 jumlah produk yang cacat tertinggi yang dihasilkan di bagian produksi adalah 104 ton. Biaya yang dibutuhkan untuk pembersihan line dalam 1 bulan adalah sebagai berikut: 36

37 Jumlah pengurangan produk cacat (12% x 104) = 12,48 ton. Biaya yang bisa dihemat adalah biaya untuk me-recycle produk cacat yaitu sebesar: = jumlah pengurangan cacat x biaya recycle = 12,48 x Rp = Rp Berdasarkan perhitungan biaya dan manfaat di atas maka didapatkan rasio perbandingan sebagai berikut: Rasio = manfaat / biaya = Rp / Rp =

38 Total biaya = biaya operator + biaya air = Rp Rp = Rp Manfaat yang didapatkan jika melakukan penambahan pembersihan line adalah terjadi pengurangan jumlah cacat 12%. 12% didapatkan dari hasil adjusment dengan pihak yang memegang kendali atas kelangsungan Pabrik II pupuk Phonska. 38

39 Pembersihan screen Biaya produksi yang dikeluarkan untuk 1 ton Phonska sebesar Rp Phonska yang cacat akan di-recycle dimana pada proses ini membutuhkan biaya 1/2 dari total biaya produksi yaitu sebesar Rp Biaya proses produksi dan biaya recysle didapatkan dari buku laporan tahunan perusahaan tahun Operator yang bertugas membersihkan screen adalah operator unit finishing dan screen (bagian produksi) dimana dalam 1 shift terdiri dari 2 orang sehingga 1 hari ada 6 orang operator. Jika terjadi penambahan frekuensi cleaning, maka terdapat biaya tambahan karena adanya penambahan beban kerja untuk operator yaitu sebesar Rp Dalam 1 bulan, rata-rata jumlah produk yang cacat di bagian produksi adalah 104 ton. Biaya yang dibutuhkan untuk pembersihan screen dalam 1 bulan adalah sebagai berikut: 39

40 Total biaya = biaya operator + biaya air = Rp Rp = Rp Manfaat yang didapatkan jika melakukan penambahan pembersihan screen adalah terjadi pengurangan jumlah cacat 10%. 10% didapatkan dari hasil adjusment dengan pihak yang memegang kendali atas kelangsungan Pabrik II pupuk Phonska. 40

41 Jumlah pengurangan produk cacat =10%x104=10,4 ton. Biaya yang bisa dihemat adalah biaya untuk me-recycle produk cacat yaitu sebesar: = jumlah pengurangan cacat x biaya recycle = 10,4 x Rp = Rp Berdasarkan perhitungan biaya dan manfaat didapatkan rasio perbandingan sebagai berikut: di atas maka Rasio = manfaat / biaya = Rp / Rp = 3,07 41

42 Tindakan Rekomendasi Manfaat Biaya Rasio (manfaat/biaya) Pemberian upah lembur Rp Rp ,002 Pembersihan line feeding Rp Rp ,69 Pembersihan screen Rp Rp ,07 Bila rasio > 1 maka rekomendasi dapat diterapkan 42

43 Kesimpulan 1. Indikator produktivitas yang sesuai untuk digunakan di PT. Petrokimia Gresik Pabrik II pupuk Phonska adalah: Produktivitas tenaga kerja, Produktivitas energi pemakaian listrik, air dan gas alam Produktivitas material pada pemakaian bahan baku asam fosfat, ZA, urea, KCl dan bahanbahan lain (ammonia dan asam sulfat), Produktivitas mesin. 2. Tingkat produktivitas Pabrik II Phonska: Januari tingkat produktivitas sebesar minus 3%. Februari tingkat produktivitas sebesar 19,15%. Maret tingkat produktivitas sebesar minus 3,57%. April tingkat produktivitas sebesar minus 3,54%. Mei tingkat produktivitas sebesar 4,36%. Juni tingkat produktivitas sebesar minus 26,42%. Juli tingkat produktivitas sebesar 40,45%. Agustus tingkat produktivitas sebesar 12,46%. September tingkat produktivitas sebesar minus 18,13%. Oktober tingkat produktivitas sebesar 20,04%. Pada bulan Januari, Maret, April, Juni, dan September terjadi penurunan produktivitas. 43

44 3. Risiko diidentifikasi pada tiap indicator produktivitas, sehingga risiko yang teridentifikasi sebagai berikut : Produktivitas tenaga kerja Risiko yang teridentikasi adalah penurunan tenaga kerja. Produktivitas energi. Risiko yang teridentikasi adalah kelebihan dalam pemakaian energi listrik, air dan gas alam. Produktivitas material Risiko yang teridentikasi adalah kelebihan dalam pemakaian bahan baku asam fosfat, ZA, urea, KCl, dan bahan-bahan lain. Produktivitas mesin Risiko yang teridentikasi adalah penurunan kerja mesin. 44

45 4. Mitigasi risiko yang dilakukan yaitu pembersihan line feeding yang buntu, pembersihan screen dan penghematan penggunaan bahan baku asam fosfat. Saran Untuk membuat ukuran dampak dapat memperhatikan biaya agar mudah menghitung perbandingannya dan besarnya jumlah kerugian yang dikeluarkan perusahaan untuk menanggung risiko. Semua data perusahaan hendaknya didokumentasikan dengan baik sehingga memudahkan pencarian apabila diperlukan. 45

46 Daftar Pustaka Andhita, Lenni Citra. (2009). Perencanaan Pengelolaan Risiko Terjadinya Loss Money dan Penggunaan Rekening Talangan pada Ssitem Pembayaran Listrik Online Pola PPOB (Studi Kasus : PT. Raharja Sinergi Komunikasi). Tugas Akhir, Teknik Industri ITS, Surabaya Cooper, Dale F. (2007). Tutoril Notes : The Australian And New Zealand Standard On Risk Management AS/NZS 4360:2004. International Broadleaf Capital International PTY LTD. URL: Diakses tanggal 22 Juli Hans, D. Allender. (2001). Awakening The Power Of The Objective Matriks. Industrial Management Edisi November/Desember 1997 (2001) Shukla, Dre.Hitesh J.(2004). Accounting For Productivity : A New Dimension. MBA Departement, Saurashtra Univeersity. PT.Petrokimia Gresik. (2007). Laporan Bulanan 2007 PT. Petrokimia Gresik. Gresik, PT.Petrokimia Gresik. PT.Petrokimia Gresik. (2008). Laporan Tahunan 2008 PT. Petrokimia Gresik. Gresik, PT.Petrokimia Gresik. PT.Petrokimia Gresik. (2009). Laporan Bulanan 2009 PT. Petrokimia Gresik. Gresik, PT.Petrokimia Gresik Sumanth, David J. (1985). Productivity Engineering and Management. McGraw Hill, Singapore Theresia, Linda. (2004). Diktat Kuliah Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Produktivitas. Institut Teknologi Indonesia. Diakses tanggal 28 Januari Widati, Ranny (2009). Analisa Peningkatan Kualitas Pada Pupuk Phonska Dengan Pendekatan Quality Risk Management Di PT. Petrokimia Gresik. Tugas Akhir, Teknik Industri ITS, Surabaya Widha C, Dewi (2003). Pengukuran, Evaluasi Dan Usulan Perbaikan produktivitas Dengan Menggunakan Model OMAX (Studi Kasus di Bagian Produksi PT. X Gresik). Tugas Akhir, Teknik Industri ITS, Surabaya Wertz, Julie., Miller, David (2006). Expected Productivity - Based Risk Analysis In Conceptual Design. Massachussetts Institute of Technology, USA. Diakses tanggal 4 Agustus

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Risiko-risiko yang berpotensi mengganggu kualitas produk antara lain gangguan

Lebih terperinci

ANALISA PENINGKATAN KUALITAS PADA PUPUK PHONSKA DENGAN PENDEKATAN QUALITY RISK MANAGEMENT DI PT. PETROKIMIA GRESIK

ANALISA PENINGKATAN KUALITAS PADA PUPUK PHONSKA DENGAN PENDEKATAN QUALITY RISK MANAGEMENT DI PT. PETROKIMIA GRESIK TUGAS AKHIR RI 1592 ANALISA PENINGKATAN KUALITAS PADA PUPUK PHONSKA DENGAN PENDEKATAN QUALITY RISK MANAGEMENT DI PT. PETROKIMIA GRESIK RANNY WIDATI NRP 2505 100 043 Dosen Pembimbing Ir.Moses L. Singgih,

Lebih terperinci

ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.

ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT. ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.PETROKIMIA GRESIK Diajukan Oleh: Septian Hari Pradana 2410100020 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK

PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK IGP Raka Arthama, Patdono Soewignjo, Nurhadi Siswanto, Stefanus Eko Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DAN RISIKO PADA PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK MESIN (SKM) (Studi Kasus Pada PT. Cakra Guna Cipta Malang)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DAN RISIKO PADA PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK MESIN (SKM) (Studi Kasus Pada PT. Cakra Guna Cipta Malang) PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DAN RISIKO PADA PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK MESIN (SKM) (Studi Kasus Pada PT. Cakra Guna Cipta Malang) THE MEASUREMENT OF PRODUCTIVITY AND RISK IN MACHINE KRETEK CIGARETTE (SKM)

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Riani Nurdin, Yasrin Zabidi Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Jl.

Lebih terperinci

perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator

perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator Persaingan bisnis yang sangat kompetitif saat ini menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT. King Manufacture) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja

Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja organisasi total, yaitu kemampuan memperoleh keuntungan Tanpa

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DATA 4.1 GambaranUmumPerusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan PT. XYZ adalah suatu perusahaan manufactur pembuatan resin paper dan textile. Berdasarkan filosofi manajemen kepuasan pelangan,

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian ini disajikan dalam langkah-langkah seperti yang terdapat pada gambar dibawah ini. Penyajian secara sistematis dibuat agar

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) *

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) * Reka Integra ISSN:2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE

Lebih terperinci

Kata Kunci Risk Management, boiler, HAZOP, emergency response plan, SIL

Kata Kunci Risk Management, boiler, HAZOP, emergency response plan, SIL 1 ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.PETROKIMIA GRESIK Septian Hari Pradana, Ronny Dwi Noriyati, Ali Musyafa Jurusan

Lebih terperinci

Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control

Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control (Studi Kasus : Pada Perusahaan Distributor Minuman) Alverda

Lebih terperinci

Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO BERDASARKAN KONSEP RISK MANAGEMENT DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO)

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO BERDASARKAN KONSEP RISK MANAGEMENT DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO BERDASARKAN KONSEP RISK MANAGEMENT DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) Yuanita Farida Anggraini, Patdono Soewignjo, Stefanus Eko Wiratno Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)

ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut) Dosen: Christian Ramos K PRODUCTIVITY COSTS (Biaya Produktivitas) ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut) REFERENSI: HANSEN & MOWEN, Managerial Acconting (BOOK) 1 Produktivitas: Pengukuran

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT

PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

MINIMASI KETERLAMBATAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DAN FISHBONE DIAGRAM

MINIMASI KETERLAMBATAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DAN FISHBONE DIAGRAM C.8 MINIMASI KETERLAMBATAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DAN FISHBONE DIAGRAM Gatot Basuki HM. 1*, Minto Basuki 2 1) Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bridgestone Tire Indonesia, merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan produk ban. Agar perusahaan tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. 3.3 Pengumpulan Data

3 METODOLOGI. 3.3 Pengumpulan Data 20 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juli - September 2011 di Dok Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Balai Teknologi Penangkapan Ikan (UPT BTPI), Muara Angke, Jakarta.

Lebih terperinci

Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya

Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya Sutiyono FTI-UPN Veteran Jawa Timur Abstraksi Pengukuran produktivitas itu penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat oleh karena itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat oleh karena itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di dunia Industri dari tahun ketahun berkembang sangat pesat oleh karena itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu memiliki kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering digunakan dalam pengukuran kinerja suatu perusahaan. Produktivitas menunjukkan seberapa baik perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produktivitas 1 Produktivitas dapat digambarkan dalam dua pengertian yaitu secara teknis dan finansial. Pengertian produktivitas secara teknis adalah pengefesiensian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan 3.1.1 Studi Pendahuluan Hal pertama yang dilakukan pada setiap penelitian adalah melakukan studi pendahuluan. Penelitian

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL Anwar 1, Syarifuddin 2, Sri Deza Kurnia Devi 3 Mahasiswa Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Langkah pengumpulan dan pengolahan data telah selesai dilakukan dan telah disajikan dalam bab sebelumnya yaitu bab 4 (empat), maka proses selanjutnya adalah proses analisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. King Manufacture merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur mold & dies. Adapun strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk meresponi permintaan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULA DA SARA 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang sudah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Adapun rasio yang berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Produktivitas, Metode Marvin E. Mundell, Diagram Sebab Akibat, Output

ABSTRAK. Kata kunci : Produktivitas, Metode Marvin E. Mundell, Diagram Sebab Akibat, Output Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 14 Nomor 2-2015 ISSN 123.456.7890 PENGUKURAN DAN PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI WOODEN CARPET DI CV NATURAL PALEMBANG Iunike

Lebih terperinci

PENILAIAN RISIKO OPERASIONAL PEKERJAAN BANGUNAN KAPAL BARU DI PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE MATRIK RISIKO

PENILAIAN RISIKO OPERASIONAL PEKERJAAN BANGUNAN KAPAL BARU DI PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE MATRIK RISIKO Inovasi Hasil Riset dan Teknologi Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut PENILAIAN RISIKO OPERASIONAL PEKERJAAN BANGUNAN KAPAL BARU DI PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK DEPARTEMEN PRODUKSI II A PT. PETROKIMIA GRESIK (01 Juni 30 Juni 2015) Diajukan oleh : Kevin Jonathan Marlie (NRP. 5203012025) Chynthia Devi Hartono (NRP. 5203012045) JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Ditambah lagi banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan,

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Ditambah lagi banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa sekarang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga persaingan antar perusahaan pun semakin ketat. Ditambah lagi

Lebih terperinci

Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan dan Arum Tri Astuti;

Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan dan Arum Tri Astuti; PENGUKURAN PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PRODUK PANEL BOX PT. DWIMUKTI GRAHA ELEKTRINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang)

ANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang) ANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang) ANALYSIS OF PRODUCTIVITYBY USINGTHE AMERICAN PRODUCTIVITY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bab I : Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Walaupun Indonesia tengah mengalami krisis ekonomi yang berlangsung sejak pertengahan tahun 1997 lalu, namun dunia usaha di Indonesia masih terus

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Metode Pengumpulan Data Pengukuran Produktivitas Dengan Metode Marvin E Mundel Berikut ini akan disajikan data yang diperlukan dalam pengolahan data dengan menggunakan

Lebih terperinci

Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya

Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya Andreas Arif Gunawan GO 1, Liem Yenny Bendatu 2 Abstract: PT Sumber Rubberindo Jaya is a company that produces

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Pada pembahasan ini akan diuraikan hubungan antara faktor-faktor input dengan hasil pengukuran produktivitas yang telah dilakukan. Pembahasan ini dimaksudkan untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian secara sistematik, sehingga akan memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. 3.1 Tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menjalankan strategi

BAB I PENDAHULUAN. internasional. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menjalankan strategi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, setiap perusahaan dihadapkan pada suatu persaingan yang sangat ketat. Hal ini dikarenakan munculnya pasar bebas dunia yang pada

Lebih terperinci

Analisis Risiko Dengan Mengunakan Standart Australia/New Zealand dan Standart COSO Enterprise Risk Management

Analisis Risiko Dengan Mengunakan Standart Australia/New Zealand dan Standart COSO Enterprise Risk Management Analisis Risiko Dengan Mengunakan Standart Australia/New Zealand dan Standart COSO Enterprise Risk Management Zamroni 1,*, Iksan 1 1 Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin, Jl Raya Bungah No 01 Bungah Gresik

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, sebagai berikut : 6.1. Mahasiswa mengetahui tentang standar unit. 6.2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia industri sangat ketat, khususnya dalam industri sepatu, hanya perusahaan yang memiliki sistem distribusi dan produksi yang baik

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI Bakhtiar, Diana, Fariz Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh bakti66@yahoo.com

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, sebagai berikut : 7.1. Mahasiswa mengetahui tentang standar unit. 7.2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas suatu perusahaan biasanya diakui sebagai faktor kesuksesan

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas suatu perusahaan biasanya diakui sebagai faktor kesuksesan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Efektivitas suatu perusahaan biasanya diakui sebagai faktor kesuksesan jangka panjang. Kesuksesan ini dapat diukur dengan melihat pencapaian tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. SALAMA NUSANTARA DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. SALAMA NUSANTARA DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. SALAMA NUSANTARA DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri DESY WULANDARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV Cihanjuang Inti Teknik merupakan perusahaan yang bergaerak dibidang minuman tradisional atau minuman ringan yang dimana CV. Cihanjuang Inti Teknik (Cintek)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu dibuat tahapan-tahapan dari penelitian itu sendiri. Adapun tahapan dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di CV. Panyileukan)

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di CV. Panyileukan) Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.0 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 205 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Tahapan AHP 5.1.1 Kuesioner Tahap Pertama Dari hasil kalkulasi pada Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa rasio 2 yaitu perbandingan antara total produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

Nurjannah. Pendahuluan

Nurjannah. Pendahuluan Nurjannah Pendahuluan Adalah suatu mata kuliah yang berisi prinsip prinsip dan teknik teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik. Teknik dan prinsip kerja yang dicari adalah sistem

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PENDAHULUAN Sirajuddin, Putiri Bhuana Katili, Koko Cahyana Jaya Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sultan

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir Statistika ITS, 12 Januari 2011

Seminar Tugas Akhir Statistika ITS, 12 Januari 2011 Tabel ringkasan hasil perhitungan waktu normal (lanjutan) No 6 7 Proses Operasi Proses penggabungan bagian-bagian dompet Proses penjahitan 8 Proses finishing 9 Proses pengkilapan Variabel Rata-rata Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

BAB III METODOLOGI PENILITIAN BAB III METODOLOGI PENILITIAN 3.1 Metode Penilitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS MESIN CETAK DI PT XY MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS MESIN CETAK DI PT XY MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS MESIN CETAK DI PT XY MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh : Nama : Khoerul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menghasilkan suatu barang. Pentingnya masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menghasilkan suatu barang. Pentingnya masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas merupakan salah satu faktor penting yang digunakan dalam pengukuran kinerja suatu perusahaan. Produktivitas memberikan gambaran pada perusahaan dalam

Lebih terperinci

Chapter 3 PERILAKU BIAYA

Chapter 3 PERILAKU BIAYA Chapter 3 PERILAKU BIAYA 2 Perilaku Biaya Biaya Tetap BIAYA Biaya Variabel Biaya Campuran 3 BIAYA TETAP (FIXED COST) Adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan tetap konstan dalam rentang yang relevan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI LABORATORIUM PLASTIK INJEKSI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI LABORATORIUM PLASTIK INJEKSI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI LABORATORIUM PLASTIK INJEKSI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA Mada Jimmy Fonda Arifianto 1 ; Edi Santoso 2 ABSTRACT Article presents manufacture information system

Lebih terperinci

Penerapan Lean Manufacturing untuk Mengidentifikasi dan Meminimasi Waste Pada Pt. Mutiara Dewi Jayanti

Penerapan Lean Manufacturing untuk Mengidentifikasi dan Meminimasi Waste Pada Pt. Mutiara Dewi Jayanti JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Penerapan Lean Manufacturing untuk Mengidentifikasi dan Meminimasi Waste Pada Pt. Mutiara Dewi Jayanti Hanum Febrilliani Valentine,

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MODEL MUNDEL DAN APC UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : PT.

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MODEL MUNDEL DAN APC UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : PT. PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MODEL MUNDEL DAN APC UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : PT. ITS Jakarta) Robertus Tang Herman*), Faisal Safa*), Rhiren R. Mukti*) Binus University,

Lebih terperinci

Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX)

Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX) Petunjuk Sitasi: Azlia, W., Arifianto, E. Y., & Noegroho, I. (2017). Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F258-264).

Lebih terperinci

ARINA ALFI FAUZIA

ARINA ALFI FAUZIA ARINA ALFI FAUZIA 6507040029 IDENTIFIKASI RESIKO PADA DAPUR INDUKSI MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODES AND EFFECT ANALYSIS) DAN RCA (ROOT CAUSE ANALYSIS) SERTA EVALUASI MANAJEMEN TANGGAP DARURAT (STUDI

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS OPERATOR MESIN CNC MILLING DENGAN PRODUCTIVITY EVALUATION TREE (PET) MODEL

UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS OPERATOR MESIN CNC MILLING DENGAN PRODUCTIVITY EVALUATION TREE (PET) MODEL UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS OPERATOR MESIN CNC MILLING DENGAN PRODUCTIVITY EVALUATION TREE (PET) MODEL OLEH : REZA MUHAMAD IQBAL NIM 12.10207 reza_bigboy@yahoo.com ABSTRAK Dengan semakin berkembangnya

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti)

ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti) ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti) Prima Fithri 1, Indra Firdaus 2 1 Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

ERGONOMI & APK - I KULIAH 1: INTRODUCTION

ERGONOMI & APK - I KULIAH 1: INTRODUCTION ERGONOMI & APK - I KULIAH 1: INTRODUCTION By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENILAIAN: Kehadiran (10%) UTS (30%) Penilaian pada poin ini terbagi atas nilai: Kuis bobot 10% Ujian MID bobot 20% Tugas (20%)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berkompetisi antar perusahaan industri kini semakin tinggi, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk selalu memperbaiki kinerja sistem industri yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERBASIS MODEL OBJECTIVE MATRIX ( OMAX ) PADA PRODUKSI PLASTIK CV. ISKASARI JAYA WARU - SIDOARJO SKRIPSI

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERBASIS MODEL OBJECTIVE MATRIX ( OMAX ) PADA PRODUKSI PLASTIK CV. ISKASARI JAYA WARU - SIDOARJO SKRIPSI ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERBASIS MODEL OBJECTIVE MATRIX ( OMAX ) PADA PRODUKSI PLASTIK CV. ISKASARI JAYA WARU - SIDOARJO SKRIPSI Disusun Oleh : AGUSTINA FATMAWATI 0942010051 YAYASAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional Sistem Mananejem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. PETROKIMIA GRESIK

Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional Sistem Mananejem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. PETROKIMIA GRESIK Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional Sistem Mananejem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. PETROKIMIA GRESIK Ferraz Romadiaty 1 dan Eko Nurmianto 2 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENYIAPAN TRANSAKSI: PENGIDENTIFIKASIAN, PENGUKURAN, DAN PENDOKUMENTASIAN

PENYIAPAN TRANSAKSI: PENGIDENTIFIKASIAN, PENGUKURAN, DAN PENDOKUMENTASIAN PENYIAPAN TRANSAKSI: PENGIDENTIFIKASIAN, PENGUKURAN, DAN PENDOKUMENTASIAN 1. ARTI PENTING PENYIAPAN TRANSAKSI Penyiapan transaksi merupakan tahap penginputan, yaitu menjadikan transaksi siap untuk diolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor

BAB I PENDAHULUAN. produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan agroindustri memiliki tujuan memberi nilai tambah pada produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang semua bekerja secara

Lebih terperinci

4 BAB IV PEMECAHAN MASALAH

4 BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4 BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi penelitian proyek akhir ini disusun untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan penelitian yang berisi tahapan-tahapan kegiatan yang

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK MANAJEMEN PABRIK P R O G R A M D I P L O M A IV F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

PROGRAM STUDI TEKNIK MANAJEMEN PABRIK P R O G R A M D I P L O M A IV F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 PENGUKURAN DAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL APC (AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER) DI PT. PANTJA SURYA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Mengikuti Sidang Sarjana Sains Terapan Oleh MUHAMMAD

Lebih terperinci

PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA

PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Tenaga Kerja PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul 1. Produktifitas dan biaya tenaga kerja

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL TERHADAP LABA DI PERUSAHAAN

ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL TERHADAP LABA DI PERUSAHAAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL TERHADAP LABA DI PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT JAKARANA TAMA FOOD INDUSTRY) The Partial Productivity Analysis Of The Firm s Earnings (Case Study On PT Jakarana Tama Food

Lebih terperinci

Jenis. Urea Ammonia

Jenis. Urea Ammonia PENETUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN SUKU CADANG PADA PRODUK AMONIA DAN UREA DI PT. XYZ UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE INVENTORI TAK TENTU BERISIKO TERKENDALI 1 Anissa Wulandari,

Lebih terperinci

Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) *

Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) * Reka Integra ISSN 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Analisis Peningkatan tivitas Di Lantai si dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan adalah banyaknya jumlah unit pengantongan semen (packing plant) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan adalah banyaknya jumlah unit pengantongan semen (packing plant) yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri semen merupakan salah satu industri prospektif saat ini. Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyebutkan pada tahun 2012 kebutuhan semen nasional mencapai

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Tenaga Kerja : Pengendalian dan Akuntansi Biaya (Labor : Controlling and Accounting for Costs) Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Tenaga Kerja : Pengendalian dan Akuntansi Biaya (Labor : Controlling and Accounting for Costs) Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tenaga Kerja : Pengendalian dan Akuntansi Biaya (Labor : Controlling and Accounting for Costs) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber input yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber input yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah Untuk melakukan pemecahan masalah dan analisa pengolahan data, maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber input yang dibutuhkan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur Pengukuran Efisiensi pada Bagian Produksi Genteng di PT. Wisma Wira Jatim Surabaya dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Farida Pulansari ST.MT Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jawa

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN BAB V ANALISA PEMBAHASAN Pengumpulan dan pengolahan data telah dilakukan dan disajikan pada bab sebelumnya yaitu bab EMPAT, selanjutnya hasilnya akan dianalisis dan diinterpretasikan untuk setiap kriteria

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Produktivitas merupakan satu hal yang sangat penting bagi perusahaan sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran produktivitas dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBAIKAN EFISIENSI PROSES ANTI KARAT DI PT INTI PANTJA PRESS INDUSTRI

ANALISIS PERBAIKAN EFISIENSI PROSES ANTI KARAT DI PT INTI PANTJA PRESS INDUSTRI ANALISIS PERBAIKAN EFISIENSI PROSES ANTI KARAT DI PT INTI PANTJA PRESS INDUSTRI Oki Septavian Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Rendahnya tingkat pelayanan merupakan masalah utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Proses Pembuatan Tahu 1. Pencucian 2. Penggilingan 3. Pemasakan 4. Penyaringan 5. Pencetakan 6. Pemotongan 7. Penggorengan Identifikasi Bahaya dengan JSA (Job

Lebih terperinci

Analisis Pengukuran Produktivitas Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Di PT YPMI

Analisis Pengukuran Produktivitas Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Di PT YPMI Analisis Pengukuran Produktivitas Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Di PT YPMI Kisworo 1, Putiri Bhuana Katili 2, Sirajuddin 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri atau perindustrian merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang tidak hanya melakukan pengolahan bahan baku menjadi produk yang memiliki nilai lebih dalam penggunaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Blocher/Chen/Lin (2007:306) mengemukakan bahwa produktivitas adalah rasio output

BAB I PENDAHULUAN. Blocher/Chen/Lin (2007:306) mengemukakan bahwa produktivitas adalah rasio output BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan mempunyai tujuan. Tujuan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan melakukan operasinya. Proses

Lebih terperinci

BAB 5. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB 5. HASIL dan PEMBAHASAN 53 BAB 5 HASIL dan PEMBAHASAN 5.1 Data Pendukung Data-data yang didapat untuk menyelesaikan masalah produktivitas diperoleh dengan melakukan observasi secara langsung di lapangan maupun dari data-data

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Tidak bisa dipungkiri bahwa dari tahun ke tahun penerapan ilmu

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Tidak bisa dipungkiri bahwa dari tahun ke tahun penerapan ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tidak bisa dipungkiri bahwa dari tahun ke tahun penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pendidikan terus mengalami peningkatan. Penerapan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS: PENGUKURAN, PELAPORAN DAN PENGENDALIAN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS: PENGUKURAN, PELAPORAN DAN PENGENDALIAN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS: PENGUKURAN, PELAPORAN DAN PENGENDALIAN HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 Definisi Kualitas Kualitas adalah ukuran relatif dari kebaikan. Mendefinisikan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era perdagangan bebas, saat ini persaingan dunia usaha dan perdagangan semakin kompleks dan ketat. Hal tersebut tantangan bagi Indonesia yang sedang

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE GREEN PRODUCTIVITY PADA INDUSTRI PENGOLAHAN TEMPE

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE GREEN PRODUCTIVITY PADA INDUSTRI PENGOLAHAN TEMPE PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE GREEN PRODUCTIVITY PADA INDUSTRI PENGOLAHAN TEMPE Muhammad Yusuf Jurusan Teknik Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak 28 Kompleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun wisatawan mancanegara. Dengan peran ini, Yogyakarta menjadi

BAB I PENDAHULUAN. maupun wisatawan mancanegara. Dengan peran ini, Yogyakarta menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia. Propinsi ini kerap dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and Accounting for Cost. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and Accounting for Cost. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1 Akuntansi Biaya Modul ke: Labor: Controlling and Accounting for Cost Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja Produktivitas

Lebih terperinci