BAB II BAHAN RUJUKAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Rivai dalam bukunya yang berjudul manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan (2009;2) menyatakan :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni untuk menerapkan fungsifungsi

BAB II LANDASAN TEORI

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen Pengertian Manajemen

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur manusia ini berkembang

II. LANDASAN TEORI. oleh Malayu S.P. Hasibuan (2003 : 1), yang mengartikan bahwa:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia membahas dan mengemukakan bagaimana suatu organisasi mengolah

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia. 1. Menurut Tulus dalam Suharyanto dan Hadna (2005:16);

II. LANDASAN TEORI. mencapai keberhasilan. Tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan organisasi dapat

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Disiplin berasal dari kata disple yang artinya patuh, patuh baik

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

Oleh: Roswaty,SE.MSi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia. Sesuai dengan identifikasi masalah yang diuraikan, maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. kumpulan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage. dengan pencapaian sasaran, organisasi secara efektif dan efisien.

Bab II LANDASAN TEORI. dapat digunakan guna memenuhi kebutuhan itu sendiri. Tugas manajemen yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. harga, kartu penduduk, bagan organisasi, foto-foto dan lain sebagainya.

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA RESTORAN DAN ISTANA KUE CITA RASA DIPONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Manullang (2004:5) menyatakan bahwa : Manajemen adalah seni dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan melalui proses yang diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen pada dasarnya memiliki arti yang sangat luas, pengertian manajemen dapat diartikan sebagai suatu seni dalam menghadapi atau menyelesaikan suatu pekerjaan dengan bantuan orang lain. Berbagai ahli mengungkapkan betapa pentingnya manajemen bagi organisasi dalam mencapai tujuannya. oleh para ahli. Berikut adalah beberapa definisi tentang manajemen yang ditulis Menurut Malayu SP. Hasibuan dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia ( 2001; 1) berikut: Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber Daya Manusia dan sumber sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Kolonel Kal ( Purn ) Susilo Martoyo, SE dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia (1998;3) Manajemen adalah bekerja dengan orang orang untuk menentukan, menginterprestasikan dan mencapai tujuan tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi fungsi perencanaan, pengorganisasian penyusunan personalia atau kepegawaian, pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan. Unsur Man ( manusia ) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu Manajemen yang disebut Manajemen Sumber Daya Manusia, yang merupakan terjemahan dari Man Power Management yang mengatur unsur manusia. Penulis lain menyebutnya dengan istilah Manajemen Kepegawaian ataupun Manajemen Personalia. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting dan untuk memberdayakannya, perusahaan memerlukan strategi 6

7 tertentu sehingga dapat menghasilkan produktifitas semaksimal mungkin.untuk mengelola tenaga kerja ini diperlukan adanya Manajemen Sumber Daya Manusia. Para Ahli menyimpulkan garis besar dari pendapat pendapat tersebut, dengan membuat suatu pengertian diantaranya adalah : Menurut Edwin B. Flippo, seperti yang dikutip oleh Marwansyah dan Mukaram dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia ( 2000 : 4 ), mengemukakan bahwa: Manajemen sumber Daya Manusia adalah sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas fungsi pengadaan dan pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan Sumber Daya Manusia agar berbagai tujuan individu organisasi dan masyarakat dapat tercapai. Sedangkan menurut T.Hani Handoko dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia (1999;4) : Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun organisasi. Manajemen Sumber Daya Manusia dapat dikembangkan oleh perusahaan yaitu dengan mengadakan berbagai macam kegiatan. Misalnya mengadakan pengarahan atau memberikan pendidikan pelatihan bagi para karyawan. Perusahaan harus benar benar menyeleksi para karyawan yang akan bekerja, dengan demikian karyawan yang dipilihnya tidak sembarangan dan dapat mengurangi tidak perlu dikeluarkan. biaya biaya yang seharusnya Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memberikan kesempatan bukan hanya kepada calon karyawan yang berpengalaman saja, tetapi juga perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan yang belum berpengalaman untuk dapat kesempatan bekerja.

8 2.1.1 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Adapun tujuan dari Manajemen Sumber Daya Manusia pada umumnya adalah untuk meningkatkan efektifitas Sumber Daya Manusia dalam organisasi, sebab didalamnya terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk memproses, menempatkan, menggunakan karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahan perusahaan dan kemampuan karyawan sebagaimana diungkapkan oleh : Hani T.Handoko dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia edisi ketiga 1992: terdapat tiga tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu : Untuk memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif dengan cara menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan dan mengevaluasikan serta memelihara karyawan dalam jumlah dan tipe yang tepat. 2.1.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Edwin B. Flippo dalam bukunya Principle of Personal Management (1998;8), fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebagai berikut : Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia adalah Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengarahan, pengembangan dan pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu dalam mencapai tujuan perusahaan individu dan masyarakat. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu realisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu dengan mendapatkan Sumber Daya Manusia yang benar benar sesuai dengan keinginan perusahaan baik skill maupun pendidikan dan lain sebagainya. Fungsi dari Manjemen Sumber Daya Manusia menurut Edwin B. Flippo dalam bukunya Manajemen Personalia ( 1998;4-7), dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

9 A. Fungsi fungsi Manajemen 1. Perencanaan ( Planning ) Perencanaan adalah bagi manajer personalia perencanaan berarti penentuan program personalia yang akan membantu tercapainya sasaran yang telah disusun untuk perusahaan itu. 2. Pengorganisasian ( Organizing ) Pengorganisasian adalah alat untuk mencapai tujuan berarti melakukan penyusunan organisasi dengan menentukan pembagian kerja, hubungan kerja, pendelegasian, wewenang pengintegrasian dan koordinasi dalam struktur organisasi. 3. Pengarahan ( Directing ) Pengarahan adalah suatu kegiatan yang mengarahkan semua karyawan agar pekerjaan yang dilakukan karyawan dapat berjalan dengan efektif. 4. Pengendalian ( Controling ) Pengendalian adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan pengaturan kegiatan agar sesuai dengan rencana personalia yang sebelumnya telah dirumuskan berdasarkan analisis terhadap sasaran dasar organisasinya. B. Fungsi fungsi Operasional 1. Pengadaan ( Pro Curement ) Pengadaan adalah fungsi operasional pertama dari Manajemen Personalia adalah berupa usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperoleh untuk menyelesaikan sasaran organisasi yang termasuk fungsi ini adalah penentuan Manajemen Sumber Daya Manusia dan penarikkannya serta seleksi dan penempatannnya. 2. Pengembangan ( Development ) Pengembangan adalah dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan antara lain :

10 Teknis Teoritis konseptual dengan moral karyawan, melalui pendidikan dan pelatihan untuk prestasi kerja yang tepat. 3. Kompensasi ( Compensation ) Kompensasi dalam fungsi ini dapat diartikan sebagai pemberian penghargaan atau balas jasa secara langsung atau tidak langsung kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikannya kepada perusahaan secara adil dan layak untuk mencapai tujuan organisasi. 4. Pengintegrasian ( Integration ) Pengintegrasian adalah menyangkut keinginan organisasi dan masyarakat untuk membuat berbagai kebijaksanaan perusahaan haruslah disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan untuk memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya dalam lingkungan organisasi. 5. Pemeliharaan ( Maintenance ) Pemeliharaan adalah merupakan suatu kegiatan untuk mempertahankan kondisi fisik, mental dan loyalitas seorang karyawan yang baik agar dapat memperbaiki kondisi kondisi yang buruk serta memperbaiki dan mempertahankan kondisi kondisi peralatan perusahaan. 2.2 Disiplin Kerja Disiplin kerja sangat penting dalam mempengaruhi perkembangan dari suatu perusahaan dan disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan produktifitas kerja. Tanpa adanya sistem kerja maka karyawan akan bekerja sesuai dengan keinginan diri sendiri, karena tidak ada hukum atau bentuk peraturan yang harus mereka turuti. Sikap dari seseorang dapat dilihat dari pekerjaannya, apabila seorang karyawan itu menyukai pekerjaannya maka mereka akan bersikap disiplin dan bertanggungjawab dalam setiap pekerjaannya.

11 2.2.1 Pengertian Disiplin Kerja Disiplin Kerja dibuat oleh perusahaan untuk menertibkan para karyawan dan disiplin kerja itu dibuat sesuai dengan persetujuan pihak perusahaan untuk ditaati. Tanpa adanya persetujuan para karyawan, maka akan mengakibatkan hal hal yang tidak diinginkan dan merugikan kedua belah pihak. Adapun pengertian Disiplin Kerja dikemukakan oleh para ahli ahli antara lain: Malayu SP. Hasibuan dalam bukunya Dasar kunci keberhasilan Manajemen sumber daya Manusia. (2001;193) Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan orang orang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma norma sosial yang berlaku. Sedangkan menurut T. Hani Handoko dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (1998;208) Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar standar organisasi. Menurut Keith Davis yang dikutip oleh Dr. AA. Anwar Prabu Mangkunegara, Drs. M.si.Psi, dalam bukunya Manajemen sumber daya manusia perusahaan. (2001;129) Disiplin kerja adalah sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperoleh pedoman pedoman organisasi. Dari definisi diatas tampak adanya beberapa pengertian yang berlainan tentang pengertian disiplin. Ada yang menganggap bahwa disiplin berbentuk hukuman, ada juga yang berpendapat disiplin adalah suatu kondisi dimana pegawai berperilaku sesuai dengan peraturan perusahaan. Dari pendapat Hasibuan dan T. Hani Handoko, tampak adanya usaha dari pihak manajemen untuk mendidik guna membentuk dan memperbaiki sikap dan perilaku pegawai, sehingga mempunyai

12 kesadaran untuk melaksanakan peraturan perusahaan. Untuk itu akan lebih tepat jika digunakan istilah pendisiplinan. 2.2.2 Kegunaan Disiplin Kerja Dalam menentukan kedisiplinan para karyawan tidaklah mudah,karena hanya sebagian orang yang memahami betapa pentingnya kedisiplinan dalam bekerja. Adapun kegunaan dari Kedisiplinan kerja ditujukan untuk: 1. Mendorong para pegawai untuk mentaati kebijaksanaan dari setiap peraturan peraturan kepegawaian dan organisasi secara menyeluruh. 2. Memanfaatkan penggunaan prasarana dan sarana, barang dan jasa, secara optimal meningkatkan produktivitas kerja. 3. Mendorong pelaksanaan pekerja sesuai dengan ketentuan ketentuan yang berlaku. 2.2.3 Bentuk bentuk Disiplin Kerja Disiplin Kerja adalah suatu bentuk dari pencapaian tujuan perusahaan, sehingga disiplin kerja semakin hari semakin berkembang dengan berbagai bentuk pendisiplinan. Beberapa bentuk pendisiplinan kerja menurut : Dr. AA. Anwar Prabu Mangkunegara, Drs. M.si.Psi, dalam bukunya Manajemen sumber Daya Manusia Perusahaan (2001;129) pendisiplinan terbagi 2 bentuk : a. Disiplin Preventif Disiplin Preventif adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan sehingga penyelewengan penyelewengan dapat dicegah. Suatu sistem khusus disiplin progresif yaitu: 1. Pelanggaran pertama akan diberikan peringatan secara lisan dan supervisior. 2. Pelanggaran kedua diberikan peringatan tertulis.

13 3. Pelanggaran yang lebih jauh akan diberikan tindakan pendisiplinan yang lebih berat yang kemudian diikuti oleh suatu tindakan terakhir yang berupa tindakan pemberhentian atau dischange. b. Disiplin Konektif Disiplin Konektif adalah suatu bentuk kegiatan yang diambil untuk menangani setiap pelanggaran-pelanggaran terhadap peraturan dan mencoba untuk menghindari tindakan lebih lanjut kegiatan ini sering berupa atau bentuk hukuman yang disebut dengan tindakan pendisiplinan. Suatu sistem khusus yang berguna dalam pendisiplinan konektif adalah : 1. Peringatan pertama dengan mengkomunikasikan semua peraturan terhadap karyawan. 2. Sedapat mungkin kedisiplinan diterapkan supaya karyawan dapat memahami hubungan peristiwa yang dialami oleh karyawan. 3. Konsisten yaitu para karyawan yang melakukan kesalahan yang sama maka hendaknya diberikan sanksi yang sesuai dengan kesalahan yang mereka buat. 4. Tidak bersifat pribadi maksudnya tindakan pendisiplinan ini tidak memandang secara individual tetapi siapa yang melanggar akan dikenakan ssanksi yang berlaku bagi perusahaan. 2.2.4 Sasaran Tindakan Pendisiplinan Disiplin Kerja dilaksanakan bersama sama agar tercipta suasana yang baik, tanpa memandang tindakan atau jabatan maupun yang lainnya. Disiplin kerja dibentuk dan dilaksanakan oleh siapa saja yang bekerja. Ada beberapa sasaran tindakan pendisiplinan yaitu sebagai berikut :

14 1. Untuk memperbaiki pelanggatan pelanggaran. 2. Menjaga berbagai standar kelompok, supaya tetap konsistensi dan efektif sebagai penunjang dari disiplin kerja. Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan untuk menunjang pencapaian pelaksanaan disiplin kerja yang baik menurut Drs. Alex Nitisemitro dalam bukunya Manajemen Personalia (1996;8) terbagi atas: 1. Kesejahteraan Apabila suatu organisasi memaksakan kedisiplinan yang tinggi tanpa peningkatan kesejahteraan maka kemungkinan hal ini dapat dilaksanakan hanya untuk jangka pendek saja. 2. Ancaman Ancaman diberikan bukan merupakan hukuman tetapi lebih ditekankan agar mereka melaksanakan kebiasaan yang dianggap baik oleh organisasinya. 3. Ketegasan Ketegasan terhadap peraturan harus dijaga agar pelanggaran yang dilakukan oleh seorang pekerja tidak dibiarkan berlarut larut dan tidak diikuti oleh karyawan lain. 4. Menunjang teguran Sesuai Dengan Kondisi Kemampuan Kedisplinan yang telah ditegakkan haruslah sesuai dengan kemampuan daripada pegawai. 5. Teladan Pemimpin Teladan pemimpin ini mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menegakkan kedisiplinan pemimpin yang merupakan contoh bagi bawahannya. 6. Partisipasi Dengan adanya partisipasi ini karyawan akan merasa bahwa peraturan tentang ancaman adalah hasil persetujuan bersama.

15 2.2.5 Prosedur Pendisiplinan Setiap Perusahaan tidak akan terlepas masalah walaupun kedisiplinan sudah ditegakkan. Berikut adalah jenis jenis masalah dalam pendisiplinan kerja menurut: David Stephen Problem, dalam bukunya Human Resources Management Concept and Practices ( 2000 : 446 ) Jenis jenis masalah pendisiplinan adalah sebagai berikut : a. Kehadiran Merupakan masalah yang serius dalam sebuah perusahaan hal ini dikarenakan banyak organisasi gagal untuk meluruskan tujuan pekerjaan dengan tujuan organisasi. Jika pekerja atau karyawan tidak dapat berhubungan dengan organisasi maka hal ini dapat menyebabkan kurangnya kehadiran. b. Tingkah Laku Ketika Bekerja Tingkah laku ketika bekerja merupakan satu hal yang menyangkut Unsubordination conceptly seperti: berkelahi, berjudi, kegagalan untuk memakai alat alat pengaman, ketidakpedulian dan sesuatu yang paling hangat didiskusikan adalah ketergantungan alkohol dan obat obatan. c. Ketidakjujuran Menyangkut pada karakter daripada karyawan yang bekerja d. Aktivitas Diluar Perusahaan Merupakan suatu kegiatan pekerjaan yang dilakukan diluar perusahaan tetapi mempengaruhi kegiatan kerja mereka atau memberi gambaran buruk terhadap organisasi seperti bekerjasama dengan organisasi pesaing. Untuk menghilangkan masalah kedisiplinan kerja, maka perusahaan harus bekerja keras agar masalah yang sering terjadi tidak terulang terus menerus, tetapi perlu diperbaiki agar perusahaan dapat dipandang dengan baik oleh kalangan luar.

16 Disiplin dalam kegiatan kerja dapat dilihat berdasarkan : 1. Kehadiran Seorang karyawan yang disiplin adalah karyawan yang menghargai waktu, yaitu dengan memenuhi peraturan peraturan yang berlaku bagi setiap perusahaan yaitu datang dan pulang tepat pada waktu yang telah ditentukan. Kewajiban karyawan adalah memberitahu atasan jika tidak masuk baik dikarenakan sakit ataupun izin selama alasan tersebut dapat dikabulkan. Faktor absensi yang rendah menunjukkan pada adanya masalah kedisiplinan yang tinggi bagi suatu perusahaan. Akibat dari tingkat absen yang tinggi adalah sebagai beikut : Nama karyawan, nomor karyawan, tanggal, alasan tidak hadir, alamat, jenis kelamin. 2. Jam Kerja Karyawan harus mengikuti standar jam kerja setiap hari sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan setiap perusahaan memiliki jam kerja yang berbeda. Untuk kerja yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa pekerjaan diselesaikan dengan seefesien mungkin pada tingkat kualitas tinggi serta pada waktu yang bersamaan untuk memperbolehkan para pegawai dan pengawas menentukan jadwal pada batas batas waktu tertentu. 3. Tanggungjawab Dalam tanggung jawab ini karyawan diberi batas waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan bagaimana tanggung jawab yang dimiliki setiap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tanggung jawab merupakan suatu hal yang terpenting dalam proses produksi dan sebagai petunjuk sampai seberapa jauh karyawan melakukan pekerjaannya. Setiap karyawan yang melaksanakan ketiga faktor ini adalah karyawan yang menghargai pekerjaannya dan karyawan yang tidak mementingkan diri sendiri melainkan juga mementingkan perusahaannya, maka daripada itu karyawan yang sudah melaksanakan disiplin kerja

17 harus lebih baik lagi dalam mempertahankan sikap berdisiplin. Dan bagi perusahaan haruslah memiliki timbal balik agar ada keseimbangan antara perusahaan dengan karyawan. Manusia yang sukses adalah manusia yang mampu mengatur hidupnya dan mengendalikan dirinya yang menyangkut pengaturan dari cara hidup dan cara kerjanya. Maka erat hubungannya antara manusia sukses dengan pribadi yang berdisiplin 2.2.6 Alasan Terjadinya Absensi Karyawan Beberapa alasan yang dapat mengakibatkan terjadinya absensi antara lain menurut Michael J.Lucius dalam bukunya personal Manajemen (1991:9) mengemukakan bahwa alasan sering digunakan seorang karyawan jika tidak masuk kerja antara lain: 1. Sakit, merupakan alasan yang paling sering digunakan sehingga dapat mencapai 2. jumlah yang palin tinggi dari alasan alasan yang lain dan jumlahnya mencapai 50% 3. Terjadinya kecelakaan kerja 4. Jam kerja yang terlalu padat 5. Pengawasan yang kurang baik 6. Kurangnya minat dan tanggungjawab serta adanya perasaan tidak diperlukan atau tidak berguna 7. Kondisi yang terlalu berat dan upah yang menurun setelah menerima upah 8. Transportasi jarak rumah yang terlalu jauh atau cuaca yang buruk,kunjungan saudara dari luar kota 9. Sikap dan pikiran yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan sosiologis. Dengan Alasan alasan yang ada seringkali perusahaan lebih lagi meningkatkan kedisiplinan karyawan agar tidak merugikan perusahaan itu sendiri.

18