TEKNOLOGI INFORMASI adalah suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi itu sendiri. Dengan demikian berdasarkan definisi tersebut, terlihat bahwa komputer hanya merupakan salah satu produk dalam domain teknologi informasi. Printer, sistem pengkabelan, modem, router. SISTEM INFORMASI merupakan suatu kumpulan dari komponenkomponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Jadi teknologi informasi hanya merupakan salah satu komponen kecil dalam aktivitas perusahaan. Komponen-komponen lainnya adalah: proses dan prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan, pemasok, rekanan, pemerintah, dan sebagainya. Dengan berpegang pada definisi-definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan yang sangat erat antara sistem informasi dan teknologi informasi. Dalam perspektif demandsupply, dapat dilihat bahwa sistem informasi merupakan kebutuhan (demand) perusahaan dalam menjalankan kegiatan manajemen sehari-hari, sementara teknologi informasi adalah jawaban (supply) terhadap kebutuhan perusahaan tersebut.
MINIMIZE RISK Setiap bisnis memiliki resiko, terutama berkaitan dengan faktor-faktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek ekternal lain yang berada diluar control perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecasting, financial advistory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.
REDUCE COST Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu: Eleminasi proses Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call center untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan. Simplifikasi proses Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen teknologi informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui situs perusahaan tanpa perlu datang ke bagian pelayanan order. Integrasi proses Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga). Otomatisasi proses Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran klasik dari teknologi informasi.
Add Value Pernanan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebi jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang. Crew new realities Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e- business semacan e-commerce, e-procurement, e- customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis
Kesesuaian TI dan Bisnis Melakukan sinergi antara external dan internal domain Pilihan strategis external harus selaras dengan pengaturan internal => umum dalam bisnis Domain TI: Strategi untuk TI harus terlihat pada external domain: menentukan posisi/formula perusahaan dalam pasaran produk TI TI => enabler: menentukan atau membentuk strategi bisnis (tidak hanya berfungsi sebagai response/support terhadap kebutuhan strategi bisnis). Integrasi Fungsional TI bagi perusahaan: Strategi bisnis dan strategi TI, pada tingkat eksekusi dan fungsional. Operasional bisnis dan infrastruktur TI Hubungan antara administrasi proses bisnis dan proses TI supaya eksekusi strategi dapat dilaksanakan. Fungsional sering disebut kemampuan TI untuk memberikan solusi bagi proses bisnis (lebih efisien, efektif, reduced cost).
Perencanaan strategis akan memberikan gambaran bagaimana cara pendekatan untuk melakukan perencanaan teknologi informasi secara strategis dalam perusahaan. Perencanaan strategis sangat penting dilihat dari berbagai aspek, antara lain: Strategi Bisnis, Perkembangan Teknis Global, Kebutuhan Aplikasi dan Infrastruktur, Sumber Daya Manusia, Keuangan dan lain-lain. Semua elemen-elemen ini perlu dijadikan satu sehingga rencana akhir (TI Plan) merupakan suatu rencana yang menyeluruh dan didukung perusahaan secara utuh. Oleh sebab itu, pendekatan strategis jangan sampai memberikan rencana yang kaku, tapi dia harusnya menjadi sebuah lingkungan sistem informasi bisnis yang bisa beradaptasi begitu ada perubahan dalam lingkungan (environment).
Menetapkan Kebutuhan Bisnis dan Informasi Mendefinisikan Sasaran SI Memilih Strategi SI Membangun Rencana Implementasi
Meningkatkan operasi bisnis Mempromosikan innovasi bisnis Mengunci pelanggan dan pemasok Menghambat pendatang baru Membangun suatu platform TI yang strategis
Mengurangi biaya untuk tenaga kerjanya dan ATK. Waktu mengerjakan yang lebih cepat Pengambilan keputusan yang lebih cepat. Menghemat baiaya promosi dan pemasaran. Mampu terintegrasi dengan perusahaan lain.