BAB I PENDAHULUAN. pengiriman dan biaya yang wajar ( Herjanto, 2008 ). dengan mutu yang berstandar maka perusahaan tersebut akan sulit untuk

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. maupun ekspor. Hal ini karena propinsi Lampung memiliki potensi lahan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaannya dapat mengurangi biaya seminimal mungkin. Di dalam. memiliki perencanaan dan pengandalian produksi yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. ditemui dan digemari masyarakat Indonesia. Buah ini sangat baik apabila

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktivitas tersebut dapat diukur ciri-ciri mutu dari produk yang ada,

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. Agroindustri semakin berkembang pesat. Seiring dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga harus sehat dan variatif. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan minat konsumen terhadap produk instan dan daging banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau oleh daya beli masyarakat tercantum dalam UU no. 18, th Pangan yang aman merupakan faktor yang penting untuk

No. 1071, 2014 BPOM. Pangan. Olahan yang Baik. Cara Produksi. Sertifikasi. Tata Cara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi sendiri berasal dari bahsa arab

BAB I PENDAHULUAN. Toko Daging & Swalayan Sari Ecco merupakan salah satu industri

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan penyusunan dan penelitian tugas akhir ini dilakukan di Usaha Kecil Menengah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap perusahaan yang ingin

MAKALAH STANDARISASI MUTU PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan yang berdampingan dengan teknologi yang mempermudah

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tanaman apotek hidup. Jahe yang memiliki nama latin Zingiber

BAB I PENDAHULUAN. mencegah dan berupaya memperbaiki faktor-faktor penyebab kerusakan. menemui atau mendapati produk yang rusak.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berbasis agroindustri semakin ketat. Selain itu, ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. olahan susu. Produk susu adalah salah satu produk pangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita hidup di dunia ini dilengkapi dengan lima indra yaitu penglihatan,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam kehidupan keseharian manusia tidak bisa lepas

Tugas Manajemen Mutu Terpadu. 3. Penanganan dan pengolahan Penanganan dan pengolahan cumi-cumi beku sesuai SNI :2010.

BAB I PENDAHULUAN. pangan yang ada. Betapapun tinggi nilai gizi suatu bahan pangan atau. maka makanan tersebut tidak ada nilainya lagi.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri keripik pisang milik Bapak Heriyanto di

STANDAR MUTU PRODUK OLAHAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROVINSI DIY

DWI PURNOMO FTIP - UNPAD

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan komoditas pangan lebih bermanfaat untuk pemenuh kebutuhan gizi dan

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi globalisasi yang semakin cepat kemajuannya memicu persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi, makanan harus baik, dan aman untuk dikonsumsi.

Undang-undang Pangan No. 7/1996

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Namun tidak sedikit pula pelaku usaha kuliner yang gulung tikar alias

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang memproduksinya lebih meningkatkan kuantitas dan kualitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada masa sekarang ini industri manufaktur telah

PENGUATAN USAHA PRODUKSI KEMBANG GOYANG DI NGAMPIN AMBARAWA

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengatur setiap prosesnya dengan baik, mulai dari bahan baku,

BAB I PENDAHULUAN. di sembarang tempat. Selain itu sumber bahan baku tersebut harus melalui

1. PENDAHULUAN. buah dan sayur termasuk produk yang cepat rusak (perishable).

BAB I PENDAHULUAN. Strategi ini dapat membuat konsumen yang berkunjung ke daerah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari sumber daya manusia tentang perkembangan sektor industri di

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi

I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia pada saat ini kian pesat, terutama di

g. Pemeliharaan dan Program Higiene Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produk yang akan dikonsumsi. Kualitas produk yang baik serta harga yang

BAB I PENDAHULUAN. mutu yang baik maka konsumen akan tertarik dan percaya produk yang dihasilkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern saat ini hampir semua orang membutuhkan camilan atau

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman saat ini banyak terdapat kemajuan-kemajuan

BAB III METODE PELAKSANAAN

Tuna loin segar Bagian 2: Persyaratan bahan baku

II. TINJAUAN PUSTAKA. digoreng menggunakan minyak hingga buah pisang berubah warna dan teksturnya

I. PENDAHULUAN. pada situasi krisis moneter yang melanda lndonesia saat ini harus memikul

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju dan pesatnya kondisi pasar industri menuntut perusahaan

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN(MAHASISWA) TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIRO ADMINISTRASI UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS EFISIENSI BIAYA PENGENDALIAN MUTU TERPADU PADA PT. INDONESIA ANTIQUE SURAKARTA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

I. PENDAHULUAN. diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan produk-produk pangan untuk tetap dapat hidup dan. menyehatkan, aman untuk dikonsumsi dan praktis untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Permintaan konsumen terhadap industri otomotif, khususnya mobil di

BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG

A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU PRODUSEN KERIPIK INDUSTRI RUMAH TANGGA DI TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG TENTANG LABEL MAKANAN TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. Produk pangan berkembang pesat dengan munculnya kreasi-kreasi baru.

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

I. PENDAHULUAN. produk yang praktis dan digemari adalah chicken nugget. Chicken nugget

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

Pengendalian Mutu Produk Agroindustri KULIAH PENGANTAR AGROINDUSTRI

PERBEDAAN KANDUNGAN PROTEIN, ZAT BESI DAN DAYA TERIMA PADA. PEMBUATAN BAKSO DENGAN PERBANDINGAN JAMUR TIRAM (Pleurotus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK DEPTH INTERVIEW WAWANCARA MENDALAM. 1. Daftar wawancara Kepala Lembaga Pembinaan dan Perlindungan

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan adanya peningkatan perkembangan industri dan perubahan secara

BAB I PENDAHULUAN. Perindustrian saat ini sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Kepiting (Scylla Serrata) kulit lunak beku Bagian 1: Spesifikasi

BAB V PENUTUP. Implementasi kebijakan sertifikasi keamanan pangan pada Industri Rumah

BAB I PENDAHULUAN. Faktor penggerak organisasi yang paling utama adalah sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

Deputi III Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM RI. PKPA Tahun 2017

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. atau berwirausaha. Kepuasan konsumen merupakan salah satu fokus utama dalam

SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN DIVERSIFIKASI KEMASAN KERIPIK DI CV. ASA-CIPTO ROSO (Didanai Hibah Hi-Link DIKTI) Oleh ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Dalam hal ini yang dimaksud makanan adalah segala sesuatu. pembuatan makanan atau minuman. 1

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengawasan agar produk pangan yang dihasilkan sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu perusahaan ingin dapat bersaing dengan baik untuk jangka waktu yang panjang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Mutu atau kualitas merupakan salah satu faktor yang penting dan sangat menentukan keberhasilan suatu produk menembus pasarnya, disamping faktor lain yaitu harga serta pelayanan. Produk yang bermutu akan memiliki daya saing yang besar serta tingkat keterimaan konsumen terhadap produk juga besar. Mutu menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan dari perusahaan dalam melakukan proses produksi dan menghasilkan produk. Mutu produk harus mampu memenuhi faktor keinginan konsumen seperti kesesuaian kebutuhan dengan pengguna, pemuasan terhadap keinginan pemakai, kesesuaianya dengan hukum yang berlaku, ketepatan waktu pengiriman dan biaya yang wajar ( Herjanto, 2008 ). Dalam era perdagangan yang semakin pesat dan berkembang setiap produsen harus mampu untuk menghasilkan produk yang memenuhi standar mutu minimal yang telah ditetapkan atau berdasarkan standar mutu nasional sebagai acuannya. Jika suatu perusahaan tidak mampu menghasilkan produk dengan mutu yang berstandar maka perusahaan tersebut akan sulit untuk bersaing dengan perusahaan yang sama didalam negeri, apalagi bersaing dalam pasaran dunia. Selain itu, perusahaan juga harus mampu untuk mempertahankan kualitas dari produk yang dihasilkan atau bahkan meningkatkan kualitas produk tersebut. Langkah yang dapat dilakukan oleh 1

perusahaan dalam usaha untuk menghasilkan, mempertahankan dan meningkatkan produk dengan kualitas atau mutu yang sesuai dengan standar adalah dengan melakukan pengendalian mutu terhadap produk yang dihasilkan. Pengendalian ini dapat dilakukan mulai dari bahan baku, proses produksi, produk akhir, tahap pengemasan sampai penyimpanan. Pengendalian mutu dari suatu produk saat ini harus disesuaikan dengan standar yang digunakan. Salah satu standar yang berlaku di Indonesia yaitu SNI dan lembaga yang berwenang yaitu BPOM. SNI merupakan satusatunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia, sedangkan BPOM adalah lembaga pemerintah yang berperan penting untuk melindungi masyarakat dari produk olahan pangan yang membahayakan kesehatan konsumen. SNI ini merupakan dokumen yang berisikan ketentuan teknis maupun pedoman dari suatu kegiatan atau hasilnya untuk tujuan mencapai keteraturan suatu standar, sehingga kualitas dari produk tersebut dapat dipertahankan dan sesuai dengan kuliatas produk seharusnya. PT. Kepurun Pawana Indonesia merupakan salah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang agrowisata serta industri dengan sistem pertanian terpadu. Perusahaan ini memiliki beberapa rumah produksi yaitu keripik buah, bakso, dan nugget. Pada rumah produksi keripik buah khususnya untuk produksi keripik buah pisang dalam proses produksinya masih terdapat ketidaksesuaian hasil keluaran dari keripik buah yang diolah. Contohnya untuk keadaan yang meliputi bau, rasa, warna, tekstur dan tingkat keremukan 2

atau keutuhan produk, jika tidak sesuai dengan spesifikasi yang dianjurkan atau ditetapkan oleh perusahaan maupun standar nasional maka hal tersebut dapat mengurangi mutu dari produk. Sehingga, untuk meminimalkan kondisi keadaan produk dilakukan pengujian dengan cara menguji kesesuaian hasil produk berdasarkan SNI 01-4315-1996 Keripik Pisang dan CPPOB-IRT dari BPOM tentang pengendalian proses dan penyimpanan yang berlaku sehingga konsistensi dari produk dapat dipertahankan. B. Perumusan Masalah Dari permasalahan yang ditimbulkan, maka rumusan masalah yang dapat dirinci adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana proses pengolahan keripik pisang di PT Kepurun Pawana Indonesia 2. Bagaimana kesesuaian proses pengolahan berdasarkan CPPB-IRT tentang pengendalian proses dan penyimpanan serta bahan baku berdasarkan SNI 7422:2009 Pisang 3. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan ketidaksesuaian hasil akhir produk keripik pisang. C. Batasan Masalah Pembatasan masalah dapat mempermudah evaluasi proses pengolahan keripik pisang di rumah produksi keripik buah PT Kepurun Pawana 3

Indonesia, dengan tujuan agar permasalahan yang dibahas lebih fokus. Adapun batasan masalahnya yaitu : 1. Proses produksi dan pengolahan keripik pisang di PT Kepurun Pawana Indonesia. 2. Perbandingan proses pengolahan dan penyimpanan yang diterapkan dengan CPPOB-IRT 2012 3. Perhitungan kecacatan produk keripik pisang dengan menggunakan pareto dan ishikawa. D. Tujuan 1. Mengetahui proses pengolahan keripik pisang di PT Kepurun Pawana Indonesia. 2. Membandingkan bahan baku pisang dengan SNI 7422:2009 Pisang, pengendalian proses dan penyimpanan dengan CPPOB-IRT 2012 dan hasil produksi dengan SNI 01-4315-1996 Keripik Pisang. 3. Mengetahui faktor-faktor penyebab ketidaksesuaian mutu produk. E. Manfaat 1. Dapat mengurangi produk yang tidak sesuai atau produk cacat dengan standar yang digunakan. 2. Mengetahui sebab dan akibat dari produk yang tidak sesuai dengan standar. 4

3. Dapat menghindari penyebab ketidaksesuai produk selama proses pengolahan. 4. Dapat menghasilkan produk secara maksimal dengan mutu yang baik dan sesuai dengan harapan konsumen. 5. Dapat meningkatkan kualitas dan mempertahankan kualitas produk olahan keripik buah. 5