NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU 1 Indikator Negara Berkembang dan Negara Maju 1.1 Indikator Kuantitatif - Dihitung Jumlah dan Kepadatan

dokumen-dokumen yang mirip
NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU 1 Indikator Negara Berkembang dan Negara Maju 1.1 Indikator Kuantitatif - Dihitung Jumlah dan Kepadatan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia

7 Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Real Estat, Usaha Persewaan, dan

NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU 1 Indikator Negara Berkembang dan Negara Maju 1.1 Indikator Kuantitatif - Dihitung Jumlah dan Kepadatan

Daftar negara yang warganya perlu visa untuk melewati perbatasan eksternal Negara Schengen dan daftar negara yang tidak memerlukannya.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG

Cluister di Oslo, pada tanggal 03 Desember Afganistan 3 Desember September Maret 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2010

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA

Tarif IDD Kartu SIM Nilai Tersimpan Rekanan

Tarif IDD Kartu SIM Nilai Tersimpan Rekanan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

M A K A L A H. Tentang : Negara Maju Dan Berkembang. Disusun Oleh :

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG

A. Pengertian Negara Maju dan Negara Berkembang

KETENTUAN INTERNASIONAL TENTANG HAK ASASI MANUSIA. Lembar Fakta No. 2. Kampanye Dunia untuk Hak Asasi Manusia

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN II DAN JANUARI JUNI TAHUN 2016

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2017

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2016

PRODUKSI PANGAN DUNIA. Nuhfil Hanani AR

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

KAPAL KAPAL KERETA BUS UDARA LAUT API

William E. Connor & Associates Ltd. Instruksi-instruksi Melakukan Telepon Bebas Pulsa Internasional

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014

PT.PRESSTI ASIA INDONESIA

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA OPERASIONAL GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BANTEN TAHUN 2016

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia.

PENGEMBANGAN NEGARA MAJU DAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Perdagangan Indonesia menerima permohonan perpanjangan Tindakan Pengamanan, maka Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia melakukan pe

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat

ULANGAN HARIAN I. : Potensi SDA dan SDM

PRODUK IMPOR BERUPA BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT (COTTON YARN OTHER THAN SEWING THREAD) YANG DIKENAKAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN

TABEL 62. PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI MENURUT NEGARA TUJUAN D.I YOGYAKARTA TAHUN

Elaun - Tugas Rasmi Luar Negara

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

Paket Verifikasi Rencana Jalur 3. Sebagai sebuah Organisasi Internasional, IBLCE menggunakan Bahasa Inggris British dalam Publikasinya.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MARET 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbuka (open market operation/omos). Menurut Federal Reserve,


PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 54/PMK.011/2011 TENTANG

Penyataan tentang Garansi Terbatas

VI. PEREDARAN HASIL HUTAN

A. Kakitangan (Bagi kerja lapangan,seminar,bengkel & dll) / Academic staff (workshop,fieldwork,seminar and others)

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2015

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN III DAN JANUARI SEPTEMBER TAHUN 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2014

Country Names - Bahasa Malay

Ekonomi Pertanian di Indonesia

2015, No c. bahwa dengan beralihnya status Bandar Udara Polonia ke Bandar Udara Internasional Kualanamu dan Bandar Udara Selaparang ke Bandar Ud

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

Toshiba Global Commerce Solutions Pernyataan Garansi Terbatas

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

MENTERI KEUANGANN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN TENTANG. Tindakan. Perdagangan. dan Tindakan. b. bahwaa. barang. yang.

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/PMK.010/2017

Pernyataan Garansi Terbatas Lenovo

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, dalam kata lain cadangan migas Indonesia akan semakin menipis.

Latihan Ulangan Semsester 1 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI

ORGANISASI INTERNASIONAL ILO (INTERNASIONAL LABOUR ORGANIZATION) MAKALAH

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

KK/BP(S)/DS10/791/441/6 Jld.2(s.k. 3/2009)(8) KEMENTERIAN KEWANGAN SURAT PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 8 TAHUN 2010

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : PER-16/BC/2011 Tanggal : 20 April 2011

BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014

6 Semua negara di Oceania, kecuali Australia dan Selandia Baru (New Zealand).

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 55/PMK.011/2011 TENTANG

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU FEBRUARI 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

MOHON PERHATIAN PRESENTASI AKAN SEGERA DIMULAI

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2015

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

Nama:bayu prasetyo pambudi Nim: Analisis negara maju negara berkembang

PRODUK IMPOR BERUPA BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT YANG DIKENAKAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015

Makalah Geografi NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG. Disusun oleh: R.A Adelia Sharfina Rosanti

BAB II GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI. astronomis, Jepang berada antara 30 LU - 46 LU dan 128 BT 179 BT. Luas

Perkembangan Ekspor Impor Oktober 2017 Provinsi Nusa Tenggara Barat

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua

Ringkasan Eksekutif. Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Oktober 2014

Transkripsi:

NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU 1 Indikator Negara Berkembang dan Negara Maju 1.1 Indikator Kuantitatif - Dihitung 1.1.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk 1.1.2 Tingkat Pertumbuhan Penduduk 1.1.3 Angka Beban Tanggungan 1.1.4 Usia Harapan Hidup 1.2 Indikator Kualitatif - dibandingkan 1.2.1 Etos Kerja dan Pola Pikir 1.2.2 Tingkat Pendidikan 1.2.3 Mata Pencaharian 1.2.4 Tingkat Kesehatan 1.2.5 Tingkat Pendapatan 1.2.6 Kesadaran Hukum 1.2.7 Pelaksanaan HAM 2 Ciri-Ciri Negara Berkembang dan Negara maju 2.1 Ciri - ciri Negara Maju 2.1.1 Pendapatan per Kapita Tinggi 2.1.2 Tingkat Pendidikan dan penguasaan teknologinya Tinggi 2.1.3 Produktifitas Penduduk Tinggi/Produktif 2.1.4 Pertumbuhan penduduk kecil 2.1.5 Kegiatan ekonomi berbasis industri dan jasa 2.1.6 Sebagian besar penduduk tinggal di perkotaan 2.1.7 Lingkungan Fisik baik - Sebagian berada di belahan bumi Utara 2.1.8 Tingkat kesehatan dan Angka harapan hidup tinggi 2.1.9 Perbandingan lapangan kerja dengan pencari kerja seimbang. 2.1.10 Daya beli masyarakat sudah tinggi 2.1.11 Kualitas kerjanya rata-rata tinggi 2.1.12 Angka pengangguran dan kriminalitas dapat ditekan 2.1.13 Angka beban tanggungannya atau depency rationya rendah 2.1.14 Kesadaran hukum dan pelaksanaan HAM tinggi 2.2 Ciri - ciri Negara Berkembang 2.2.1 Pendapatan per Kapita Rendah 2.2.2 Tingkat Pendidikan Rendah 2.2.3 Produktifitas Penduduk Rendah/Konsumtif 2.2.4 Pertumbuhan penduduk dan beban tanggungan Tinggi 2.2.5 Ketergantungan terhadap Produksi Pertanian dan Ekspor Produk Primer 2.2.6 Sebagian besar penduduk tinggal di pedesaan 2.2.7 Lingkungan Fisik jelek/tidak layak- Sebagian berada di belahan bumi Selatan 2.2.8 Kesehatan dan Angka harapan hidup rendah 2.2.9 Daya beli masyarakatnya rendah 2.2.10 Tingkat kemiskinan penduduknya masih tinggi 2.2.11 Ketergantungan terhadap negara lain tinggi dan mudah terpengaruh 2.2.12 Kualitas atau tingkat keahlian dan keterampilan tenaga kerjanya masih rendah 2.2.13 Tingkat Kualitas atau tingkat keahlian dan keterampilan tenaga kerjanya masih rendah 2.2.14 Jumlah lapangan kerja dengan tenaga kerja yang ada tidak seimbang 2.2.15 Tingkat pengangguran yang tinggi berdampak pada tingginya angka kriminalitas pengangguran semu (under employment) yang ditunjukkan oleh orangorang pedesaan dan perkotaan yang bekerja kurang dari apa yang dapat mereka kerjakan (harian, mingguan, atau musiman). Pengangguran semu ini juga termasuk mereka yang biasanya bekerja secara penuh (full time) tetapi produktivitasnya begitu rendah sehingga dengan 1

pengurangan-pengurangan jam kerja tidak akan mempunyai pengaruh yang berarti terhadap jumlah out put. Bentuk yang kedua adalah pengangguran terbuka (open employment) yaitu orang-orang yang mampu dan sangat ingin bekerja tetapi tidak ada pekerjaan yang tersedia bagi mereka. Keadaan ini berarti menuntut bahwa lapangan kerja harus diciptakan dan harus disediakan sesuai dengan perkembangan jumlah tenaga kerja. 3 Tahapan Perkembangan suatu Negara 3.1 Tahap Masyarakat Tradisional 1) kondisi masyarakat yang belum produktif 2) cara berproduksi dan pola perekonomian yang dijalankan masih tradisional 3) sistem dan pola kerja yang telah ada masih bersifat tradisi/turun temurun 4) perekonomian dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri (belum berorientasi pasar) 5) mata pencaharian masyarakat di sektor pertanian. 3.2 Tahap Pra Kondisi Lepas Landas 1) terjadi perubahan pola kerja dan sistem di segala bidang, baik sosial, ekonomi, budaya, dan politiknya 2) sudah mengenal dan menggunakan teknologi untuk lebih produktif dan efisien 3) sudah muncul kesadaran menabung yang lebih produktif di lembaga - lembaga keuangan 4) kegiatan perekonomian terus bergerak ke arah kemajuan. 3.3 Tahap Lepas Landas 1) semakin berkembangnya usaha-usaha produksi 2) terciptanya berbagai pembaruan yang lebih produktif dan efisien di segala bidang 3) sektor produksi merupakan sektor dominan yang memacu pertumbuhan ekonomi 4) semakin meningkatnya pendapatan perkapita dan pendapatan nasional. 3.4 Tahap Gerak Menuju Kematangan 1) sektor ekonomi mengalami pertumbuhan yang terus menerus 2) penggunaan teknologi modern pada masyarakat semakin meluas 3) semakin mantapnya struktur ekonomi negara 4) negara mampu mengin estasikan pendapatan nasionalnya serta 5) industri modern semakin berkembang, terutama industri yang padat modal. 3.5 Tahap Konsumsi Massa Tinggi 1) semakin meningkatnya pendapatan masyarakat, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hingga pada tingkat pemenuhan kebutuhan sekunder bahkan tersier. 2) perkembangan industri mencapai tahap tertinggi dengan kemampuan sumber daya manusia yang sudah mencapai taraf ahli. 4 Peta Persebaran Negara Maju dan Negara Berkembang 2

Kesimpulan : Sebagian besar negara maju ada di belahan bumi utara. Sedangkan sebagian besar negara berkembang berada di belahan bumi selatan. Negara maju yang berada di belahan bumi selatan adalah Australia dan Selandia Baru 4.1.1 Benua Eropa 1) Austria 8) Republik Ceko 15) Rusia 22) Malta 2) Belgia 9) Yunani 16) Spanyol 23) Norwegia 3) Denmark 10) Irlandia 17) Swedia 24) San Marino 4) Estonia 11) Italia 18) Inggris 25) Slovenia 5) Finlandia 12) Luxemburg 19) Hongaria 26) Swiss 6) Perancis 13) Belanda 20) Islandia 27) Siprus 7) Jerman 14) Portugal 21) Monako 28) Vatikan 4.1.2 Benua Amerika 1) Kanada 2) Amerika Serikat (USA- AS) 4.1.3 Benua Asia 1) Jepang a) Letak Astronomis : 30º LU-47º LU dan 128º BT-146º BT; Geografis Di kawasan Asia timur yang terpisah dari daratan Asia di sebelah timur benua Asia sebelah barat Samudera Pasifik; Batas-batas : utara adalah Laut Okhstosk, Timur adalah Samudera Pasifik, Selatan adalah L. Cina timur dan L. Filipina, dan barat adalah Laut Jepang dan Selat Korea; b) Kepadatan Penduduk Luas negara Jepang sekitar 377.837 km² dengan jumlah penduduk mencapai 127.333.000 jiwa. Rata-rata kepadatan penduduk Jepang sekitar 323 jiwa/km². Keadaan penduduk : Pada tahun 1998, jumlah penduduk Jepang adalah 126.400.000 jiwa. Pertumbuhan penduduk 0,3% dan kepadatannya adalah 326 jiwa/km². Penduduk Jepang termasuk Induk bangsa Mongoloid, suku bangsa aslinya adalah suku bangsa Aino yang tinggal di P. Hokkaido. Penduduk Jepang yang terpadat adalah di P. Honsu dan bagian utara P.Khyushu; c) Bidang Ekonomi Pendapatan Perkapita : Pendapatan perkapitanya yang tinggi (mencapai 31.410 US dollar). d) Bidang Pertanian Daratan Jepang banyak terdapat gunung dan pegunungan, sehingga topografinya relatif kasar. Kondisi ini menyebabkan Jepang memiliki luas wilayah pertanian yang tidak begitu luas, yaitu hanya 16 dari seluruh wilayah daratannya. Akan tetapi, meskipun luas wilayah pertaniannya relatif sempit, Jepang ternyata mampu menghasilkan produk pertanian yang berkualitas. Hal ini 3

dipengaruhi oleh kesuburan tanah dan kemampuan sumber daya manusia dalam mengolah dan berinovasi di bidang pertanian, terutama dalam pemanfaatan teknologi dalam menciptakan farietas- farietas baru unggulan, pupuk, alat-alat pertanian dan obat-obatan. Hasil-hasil pertanian Jepang antara lain : padi, kentang, jagung, sayursayuran, teh, jeruk, dan apel. e) Bidang Perikanan dan Peternakan Ikan merupakan bahan makanan kegemaran mayoritas penduduk Jepang. Oleh karena itulah pemenuhan akan konsumsi ikan (terutama ikan laut) di Jepang sangat tinggi. Hal ini didukung oleh adanya pertemuan arus panas dan arus dingin (Kuroshio dan Oyashio) di perairan Jepang, sehingga air laut di Jepang menjadi hangat. Lingkungan air yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin (hangat) menjadi kesukaan habitat/kehidupan ikan. Sehingga wajar laut di Jepang kaya akan ikan. Hasil hasil perikanan Jepang meliputi : ikan salmon, makarel, tuna, hiu, haring, dan paus. Kesemuanya itu sebagian dikonsumsi langsung dan sebagian lagi diolah sebagai makanan kaleng. Adapun peternakan yang banyak berkembang di Jepang adalah peternakan babi, ayam, dan sapi. f) Bidang Industri Jepang merupakan negara industri besar. Saat ini Jepang menduduki peringkat kedua setelah Amerika Serikat sebagai negara industri besar di dunia. Produk industri Jepang telah tersebar ke berbagai pelosok dunia. Produk-produk tersebut meliputi produk permainan, barang elektronik, mobil/otomotif, obat-obatan/bahan kimia, tekstil, bahan makanan olahan, semen, kertas dan barang cetakan, kamera, dan alat transportasi. Bahkan, saat ini hasil industri otomotif Jepang merupakan hasil industri otomotif terbesar dunia. Hasil pembangunan negara Jepang di bidang industri ini sangat luar biasa, mengingat Jepang miskin sumber bahan mineral, sehingga sebagian besar bahan baku industri tersebut diimpor dari negara lain, termasuk dari Indonesia. g) Bidang Perdagangan Perdagangan di Jepang sangat maju pesat. Salah satu politik dagang yang sangat terkenal adalah Politik Dumping. Politik dumping adalah suatu politik dagang Jepang yang menetapkan harga jual di pasar luar negeri lebih murah dibandingkan di dalam negeri dengan tujuan menguasai pasar luar negeri. Setelah pasar luar negeri dikuasai, harga akan dinaikan perlahan lahan sampai harga di luar negeri lebih mahal di bandingkan di dalam negeri. h) Kota - kota Utama Pusat Ekonomi Jepang : 4

Tokyo : Tokyo, merupakan ibukota Jepang, sekaligus sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, dan pendidikan bertaraf internasional. Osaka : Osaka, merupakan kota terbesar kedua Jepang, sekaligus sebagai pusat industri tekstil. Nagoya : Nagoya, merupakan pusat industri pesawat terbang, otomotif, lokomotif, dan industri besar lainnya. Keberadaan kota ini oleh orang Jepang dianggap sebagai ibukota Jepang di wilayah tengah. Kyoto : Kyoto, merupakan ibukota Jepang hingga tahun 1868, kota ini sekarang berkembang sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan. Ginza : Ginza, merupakan pusat hiburan, bisnis, dan perdagangan bertaraf internasional. 2) Singapura 4) Korea Selatan 6) Taiwan 3) Hongkong 5) Israel 4.1.4 Benua Australia dan Oceania 1) Australia 2) Selandia Baru 4.2 Negara Berkembang 4.2.1 Benua Eropa 1) Albania 6) Georgia 11) Makedonia 16) Romania 2) Azerbaijan 7) Kroasia 12) Montenegro 17) Serbia 3) Bosnia dan Hersogovina 8) Kosovo 13) Ukrania 18) Turki 4) Bulgaria 9) Latvia 14) Moldova 5) Belarus 10) Lituania 15) Polandia 4.2.2 Benua Amerika 1) Argentina 2) Brazil a) Letak Astronomis : 5 LU - 34 LS dan 35 BB - 74 BB. Geografis Secara Geografis bagian utara berbatasan dengan Venezuela, Guyana, Suriname, Guyana Perancis. Sebelah selatan berbatasan dengan Bolivia, Paraguay, Argentina, Uruguay. Sebelah barat berbatasan dengan Kolombia dan Peru. Sebelah timur berbatasan dengan Samudera Atlantik. b) Kepadatan Penduduk Luas negara ini mencapai 8.547.404 km dengan jumlah penduduk sekitar 184.101.110 jiwa. Rata-rata kepadatan penduduk di Brasil hanya sekitar 22 jiwa/km. Mayoritas penduduknya masih tinggal di daerah pedesaan dengan tingkat penghasilan yang belum begitu tinggi. c) Bidang Ekonomi Pendapatan Perkapita : Pendapatan perkapitanya hanya 2.590 US dollar. Bidang Pertanian dan Kehutanan Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian negara Brasil dan menyumbangkan sekitar 45 persen dari komoditas ekspornya. Ekspor Brasil (hasil Pertanian dan Hutan) : kopi utama dunia, the, rempah-rempah, kapas, cokelat, tembakau, kayu, jagung, tebu, bahan konstruksi dan pembuatan bubur kayu (pulp) sebagai bahan baku kertas. Bidang Perikanan Perikanan menyokong 3 dari kebutuhan protein masyarakatnya. Dua per tiga hasil perikanan dipenuhi dari hasil perikanan laut sedangkan sisanya dipenuhi dari hasil perikanan darat. 5

Bidang Pertambangan Pertambangan menyumbangkan 8,6 persen devisa bagi negara. Tambang di Brasil : bijih besi (utama), emas, minyak, timah, nikel, aluminium, kapur, intan, batu mulia. d) Bidang Industri Industri yang berkembang di Brasil, antara lain : industri baja, tekstil, semen, pengolahan makanan, petrokimia, perakitan pesawat dan mobil, barangbarang kimia dan elektronik. e) Bidang Perdagangan Ekspor : mobil dan suku cadang, besi dan baja, kopi, teh, cokelat, tebu, rempah-rempah, produk makanan, dan ternak olahan. Impor : minyak dan produk olahannya, mesin-mesin mobil, kelistrikan, dan bahan-bahan kimia organik. f) Kota - kota Utama Brasil Brasilia : merupakan ibukota dan pusat pemerintahan, pendidikan, dan kebudayaan. Sao Paulo : merupakan kota pusat industri, hampir 40 industri Brasil terdapat di kota ini. Jenis industri yang dominan adalah otomotif, tekstil, dan petrokimia. Rio de Jeneiro: merupakan kota pelabuhan laut utama yang sangat ramai. Di kota ini juga terdapat industri bahan-bahan kimia dan gelas Porto Alegre : merupakan pusat industri pengolahan bahan makanan. 3) Bolivia 8) Ekuador 13) Haiti 18) Panama 23) Uruguay 4) Chili 9) Elsavador 14) Honduras 19) Paragua 24) Venezuela 5) Kolombia 10) Grenada 15) Jamaika 20) Peru 6) Kostarica 11) Guetamala 16) Meksiko 21) Suriname 7) Republik Dominika 12) Guyana 17) Nikaragua 22) Trinidad and Tobago 4.2.3 Benua Asia 1) Indonesia 8) Turkmenistan 15. India 22) Tajikistan 2) Malaysia 9) Uzbekistan 16. Korea Utara 23) Fiji 3) Brunnei Darussalam 10) Afganistan 17. Laos 24) Papua Nugini 4) Armenia 11) Bangladesh 18. Myanmar 25) Timor Leste 5) Kazaksthan 12) Bhutan 19. Nepal 26) dll 6) Kirgistan 13) Kamboja 20. Pakistan 7) Mongolia 14) China 21. Palestina 4.2.4 Benua Afrika 1) Algeria 10) Burundi 19) Lisotho 28) Rwanda 2) Djibouti 11) Kamerun 20) Liberia 29) Senegal 3) Libya 12) Republik Afrika Tengah 21) Madagaskar 30) Afrika Selatan 4) Mauritania 13) Republik Kongo 22) Malawi 31) Tanzania 5) Maroko 14) Ethiopia 23) Mali 32) Togo 6) Sudan 15) Gabon 24) Mauritus 33) Uganda 7) Tunesia 16) Gambia 25) Mazambik 34) Zimbabwe 8) Angola 17) Ghana 26) Namibia 35) Zambia 9) Algeria 18) Kenya 27) Nigeria 36) Mesir 4.2.5 Benua Australia dan Ocenia 1) Kribati 4) Nauru 7) Solomon 10) Fanuatu 2) Kepulauan Marshall 5) Palao 8) Tonga 3) Federasi Mikronesia 6) Samoa 9) Tovalu Good Luck 6