ORGANISASI INTERNASIONAL ILO (INTERNASIONAL LABOUR ORGANIZATION) MAKALAH
|
|
- Hendri Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ORGANISASI INTERNASIONAL ILO (INTERNASIONAL LABOUR ORGANIZATION) MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari Bapak Pepen Supendi, S.Pd., M.M., Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI Disusun oleh: Kelompok 4 Kelas XI.IPA.1 Aditya Febryantama Eef Saeful Milah Merryana Marhanah Oktavianry Riko Mohammad Sidik Siti Maemunah Tiara Sukmaningsih SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANTARUJEG Alamat : Jalan Siliwangi No. 119 Bantarujeg, Majalengka
2 LEMBAR PERSEMBAHAN Manisnya keberhasilan akan menghapus pahitnya kesabaran. Nikmatnya memperoleh kemenangan akan menghilangkan letihnya perjuangan. DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG Sesungguhnya kebenaran hanya milik Allah dan segala kekurangan berasal dari manusia Segala sesuatu hanya milik Allah dan akan kembali kepada-nya Karya ilmiah ini dipersembahkan untuk: kedua orang tua, guru pembimbing, dan teman-teman kelas XI IPA 1 2
3 LEMBAR PENGESAHAN Makalah ini disahkan dan disetujui oleh: Pembimbing, Pepen Supendi, S.Pd., M.M. NIP Disetujui oleh; Kepala Sekolah, Wali Kelas, Drs. Ridwanullah, M.Pd.I. Anneu Meillina Restu, S.Pd. NIP NIP - 3
4 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena berkat rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul Organisasi Internasional ILO (International Labour Organization). Penulis menyusun karya tulis ini dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam penyusunan karya tulis ini penulis banyak mengalami tantangan dan hambatan. Akan tetapi, karena berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya penyusunan karya tulis ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, sudah selayaknya penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada yang terhormat. 1. Bapak Pepen Supendi, S.Pd., M.M., selaku guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan bimbingan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini; 2. Ibu Anneu Meilina Restu, S.Pd., selaku wali kelas XI IPA 1; 3. Bapak Drs. Ridwanullah, M.Pd.I., selaku kepala SMAN 1 Bantarujeg; 4. orang tua yang telah banyak memberikan doa sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan dengan lancar; dan 5. teman-teman yang telah memberikan dorongan dan bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis sadari bahwa pembuatan karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena masih banyak kekurangan, kesalahan, dan kekeliruan, baik 4
5 dalam penulisan maupun dalam penyajian. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna perbaikan pada masa yang akan datang. Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat, terutama bagi pembaca dan semua pihak yang memerlukan karya tulis ini. Bantarujeg, Mei 2017 Penulis, 5
6 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PERSEMBAHAN...ii LEMBAR PENGESAHAN...iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI...vi BAB I PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang...1 B. Rumusan Masalah...3 C. Tujuan Penulisan...3 D. Defenisi Operasional...3 BAB II PEMBAHASAN...5 A. Sejarah Terbentuknya Organisasi Internasional ILO...5 B. Prinsip dan Tujuan Berdirinya ILO...6 C. Tugas- Tugas ILO...6 D. Struktur Organisasi ILO...8 E. Kebijakan ILO...8 F. Negara-Negara Anggota ILO...9 BAB III PENUTUP...11 A. Kesimpulan...11 B. Saran...11 DAFTAR PUSTAKA
7 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi Internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh anggota masyarakat internasional secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang bertujuan menciptakan perdamaian dunia dalam tata hubungan internasional. Selain itu, organisasi internasional juga merupakan organisasi yang dibentuk secara permanen yang didirikan atas dasar sebuah traktat (kesepakatan) yang lebih bersifat multilateral daripada bilateral dengan tujuan-tujuan tertentu. Dari sini kita bisa pahami bahwa organisasi internasional itu lebih cenderung kepada kerjasama antara lebih dari dua negara. Adapun tujuan dari adanya organisasi internasional yaitu untuk mewujudkan dan memelihara perdamaian dunia, serta keamanan internasional dengan berbagai variasi cara yang dipilih oleh organisasi internasional yang bersangkutan di antara cara dan upaya yang disediakan hukum internasional. Selain itu, organisasi internasional juga bertujuan untuk mengatur serta meningkatkan kesejahteraan dunia maupun negara anggota, melalui berbagai cara yang dipilih dan sesuai dengan organisasi internasional yang bersangkutan. Organisasi perburuhan internasional atau kerap disebut dengan ILO (International Labour Organization) merupakan badan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) yang terus berupaya mendorong terciptanya peluang bagi seseorang yang ingin memperoleh pekerjaan yang layak dan produktif secara 1
8 2 bebas, adil, aman, dan bermartabat. ILO dalah satu-satunya badan triparit PBB yang mengundang perwakilan pemerintah, pengusaha dan pekerja untuk bersamasama menyusun suatu program dan kebijakan. ILO juga merupakan sebuah badan global yang bertanggung jawab untuk menyusun dan mengawasi standar-standar ketenagakerjaan internasional. ILO berupaya memastikan bahwa standar-standar ketenagakerjaan ini dihormati baik secara prinsip maupun praktiknya. Tujuan utama ILO adalah untuk mempromosikan hak-hak di tempat kerja, mendorong terciptanya peluang kerja yang layak, meningkatkan perlindungan sosial, serta memperkuat kontak sosial untuk mengatasi permasalahanpermasalahan yang terkait dengan dunia kerja. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak perubahan-perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang, misalnya perubahan teknologi, internasionalisasi ekonomi, serta perubahan dalam struktur sosial. Globalisasi ekonomi dan terbukanya pasar negara di berbagai belahan dunia berlangsung dengan pesat. Dampak dari perubahan global ini dirasakan dalam sektor ketenagakerjaan, kondisi pabrik atau tempat bekerja, sistem pengupahan, hingga struktur serikat buruh/pekerja. Perubahan-perubahan yang berlangsung saat ini memperjelas tantangan yang harus dihadapi oleh serikat buruh/pekerja. Berdasarkan uraian di atas kelompok kami akan menyusun makalah mengenai lembaga yang berkaitan dengan ketenagakerjaan yaitu Organisasi Internasional ILO (International Labour Organization).
9 3 B. Rumusan Masalah berikut. Adapun rumusan masalah yang dapat penulis rincikan adalah sebagai 1) Bagaimana sejarah terbentuknya organisasi internasional ILO? 2) Bagaimana prinsip dan tujuan didirikannya ILO? 3) Bagaimana tugas-tugas ILO dalam menghadapi ketenagakerjaan? 4) Bagaimana struktur organisasi internasional ILO? 5) Bagaimana aturan/kebijakan yang diterapkan ILO? 6) Seberapa banyak anggota-anggota yang turut serta dalam ILO? C. Tujuan Penulisan Adapun tujan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut. 1) Untuk mengetahui sejarah terbentuknya organisasi internasional ILO. 2) Untuk mengetahui prinsip dan tujuan didirikannya ILO. 3) Untuk mengetahui tugas-tugas ILO dalam menghadapi ketenagakerjaan. 4) Untuk mengetahui struktur organisasi internasional ILO. 5) Untuk mengetahui aturan/kebijakan yang diterapkan ILO. 6) Untuk mengetahui banyaknya anggota-anggota yang turut serta dalam ILO. D. Defenisi Operasional Adapun yang menjadi defenisi operasional dalam makalah ini adalah sebagai berikut. 1) Organisasi internasional adalah suatu organisasi yang didirikan atas dasar suatu traktat yang lebih bersifat multilateral daripada bilateral dan dengan criteria tujuan tertentu. 2) ILO (International Labour Organization) adalah salah satu badan di bawah naungan PBB yang bertujuan untuk memberikan pedoman dalam menciptakan undang-undang perburuhan yang berkaiatan dengan hak-hak juga kewajiban buruh/pekerja.
10 4
11 BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Terbentuknya Organisasi Internasional ILO Organisasi Ketenagakerjaan Internasional (ILO) dibentuk berdasarkan Traktat Versailles pada tahun 1919 bersamaan dengan berdirinya Liga Bangsa- Bangsa (LBB). Dalam perkembangannya, pada tahun 1945 ILO menjadi Badan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sampai dengan tahun 2001, anggota ILO berjumlah 174 negara. ILO dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan keadilan sosial bagi masyarakat diseluruh dunia, khususnya kaum pekerja. Dalam Mukadimah Konstitusi ILO dinyatakan bahwa perdamaian abadi hanya mungkin tercipta ata dasar keadilan sosial. Syarat-syarat kerja masih mencerminkan ketidakadilan dan selama hal tersebut masih terjadi, maka berbagai goncangan yang terjadi akan mengancam keserasian dan ketentraman hidup masih akan terus terjadi. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan syarat-syarat kerja dan norma kerja serta upaya mengatasi masalah pengangguran. Untuk melaksanakan gagasan tersebut, maka ILO mempunyai tugas utama yaitu merumuskan kebijaksanaan dan program internasional untuk memperbaiki lapangan pekerjaan dan kehidupan para pekerja; menyusun standar ketenagakerjaan internasional untuk dijadikan pedoman bagi Negara anggota dalam membuat dan melaksanakan kebijakan ketenagakerjaan khususnya dalam membuat peraturan perundangan ketenagakerjaan. 5
12 6 ILO merupakan organisasi internasional satu-satunya yang beranggotakan tiga unsur yaitu unsur Pemerintah, unsur Pengusaha, unsur Pekerja. Seluruh kebijakan dan program ILO dirumuskan dan ditetapkan oleh ketiga unsur tersebut. B. Prinsip dan Tujuan Berdirinya ILO Organisasi ini berdiri atas prinsip filosofi bahwa perdamaian menyeluruh dan abadi hanya dapat dicapai bila didasarkan pada keadilan sosial. Unsur penting dalam keadilan sosial antara lain penghargaan atas HAM, standar hidup yang layak, kondidi kerja yang manusiawi, kesempatan kerja dan keamanan ekonomi. Tujuan berdirinya ILO menciptakan keadilan sosial bagi masyarakat diseluruh dunia, khususnya kaum pekerja/buruh. Fungsi ILO disamping sebagai pembuat standar perburuhan internasional, juga melaksanakan program operasional dan pelatihan-pelatihan perburuhan. Untuk itu tugas utama ILO adalah: 1) Terciptanya perlindungan hak-hak pekerja/buruh; 2) Memperluas lapangan pekerjaan; dan 3) Meningkatkan taraf hidup para pekerja/buruh. C. Tugas- Tugas ILO Konferensi Perburuhan Internasional (International Labor Conference) yang digelar setiap tahun merupakan forum internasional untuk mendiskusikan problem sosial dan perburuhan di seluruh dunia, merumuskan peraturan standar perburuhan dan garis kebijakan umum ILO. Tiap dua tahun, Konferensi Perburuhan Internasional mengadopsi
13 7 anggaran dan program kerja ILO yang dibiayai oleh iuran negara-negara anggota ILO. Setiap negara anggota ILO diwajibkan mengirim delegasi ke Konferensi (dua wakil pemerintah, dua wakil pengusaha, dan seorang wakil pekerja). Semua wakil memiliki hak yang sama untuk terlibat dalam diskusi maupun dalam pengambilan keputusan melalui pemungutan suara. ILO adalah satu-satunya organisasi di mana pengusaha dan buruh/pekerja dua pihak yang menjadi partner sosial dalam proses ekonomi- duduk sejajar dan berpartisipasi dengan pihak pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan program. ILO mendorong pemberlakuan metode tripartite di setiap negara anggota dan mendorong terjalinnnya dialog sosial, di mana serikat buruh/pekerja dan asosiasi pengusaha sama-sama berperan dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan dalam lingkup sosial dan ekonomi. Selama periode antara satu Konferensi ke Konferensi berikutnya, ILO dipimpin oleh sebuah badan bernama Governing Body yang memiliki 56 anggota (terdiri dari 28 wakil pemerintah, 14 wakil pengusaha, dan 14 wakil buruh/pekerja). Markas ILO atau International Labor Office berlokasi di Jenewa, Swiss. Meski demikian, sistem administrasi dan manajemen ILO dijalankan secara terdesentralisasi melalui kantor regional dan kantor cabang di lebih dari 40 negara. Pengembangan sektor perburuhan dan sosial yang terkait dengan isu-isu ekonomi khusus dibahas dalam
14 8 pertemuan sektoral bipartit dan tripartite. Sebuah komite pakar menyiapkan rancangan panduan/materi pelatihan keahlian, pelatihan peningkatan manajerial, keselamatan dan kesehatan kerja, hubungan perburuhan, dan isu-isu pekerja anak dan perempuan. Pertemuan regional juga digelar untuk mendiskusikan hal-hal yang berkembang di wilayah tersebut. ILO memiliki hubungan konsultatif tetap dengan empat organisasi serikat perburuhan internasional yang terlibat aktif dalam kegiatankegiatan ILO. Organisasi tersebut adalah; 1) International Confederation of Free Trade Unions (ICFTU), 2) World Confederation of Labor (WCL) 3) World Federation of Trade Union (WFTU) 4) Organization of African Trade Union Unity (OATUU) D. Struktur Organisasi ILO Struktur organisasi ILO terdir 3 (tiga) badan, yaitu: 1) Sidang Umum atau Konferensi Perburuhan Internasional (International Labour Conference atau ILC), merupakan forum pleno ILO yang mempunyai kekuasan tertinggi dalam memutuskan semua aktivitas ILO. 2) Badan Pengurus atau Governing Body, merupakan badan pengambil keputusan. 3) Kantor Perburuhan Internasional, merupakan sekretariat permanen ILO. E. Kebijakan ILO Kebijakan ILO mengenai kemitraan aktif (active partnership) pertama kali diperkenalkan tahun Tujuannya untuk makin mendekatkan ILO dengan unsur-unsur tripartit di negara anggota dan terus
15 9 meningkatkan pelayanan teknis yang diprogramkan. Unsur penting dalam konsep kemitraan aktif ini adalah dibentuknya 16 tim multidisiplin regional yang memungkinkan ILO merespon kebutuhankebutuhan akan bantuan teknis secara lebih cepat. Bantuan khusus diberikan kepada serikat buruh/pekerja dalam kerangka kebijakan kemitraan aktif. Prioritas dari kemitraan aktif adalah pemberian bantuan dan nasinat teknis dalam penerapan standar perburuhan internasional, khususnya konvensi dasar ILO tentang pokok-pokok hak asasi manusia. Tim multidispiliner ini berisi pakar-pakar kegiatan pekerja/buruh. Tim ini bertanggungjawab mendorong partisipasi serikat buruh/pekerja dalam kegiatan-kegiatan ILO dan memastikan bahwa program dan proyek yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan serikat buruh/pekerja secara efektif. F. Negara-Negara Anggota ILO Austria, Azerbaijan, Bahama, Bahrain, Bangladesh, Barbados, Belarus, Belgia, Belize, Benin, Bolivia, Bosnia dan Herzegovina, Botswana, Brazil, Bulgaria, Burkina, Faso, Burundi, Kamboja, Kamerun, Kanada, Cape Verde, Chad, Chile, Cina, Kolumbia, Komoro, Kongo, Kosta Rika, Côte d'ivoire, Kroasia, Kuba, Siprus, Republik Ceko, Kongo, Denmark, Djibouti, Dominika, Ekuador, Mesir, El Salvador, Equatorial Guinea, Eritrea, Estonia, Etiopia, Fiji, Finlandia, Perancis, Gabon, Gambia, Georgia, Jerman, Ghana, Yunani, Grenada, Guatemala, Guinea, Guinea-Bissau, Guyana, Haiti, Honduras, Hongaria, Islandia, India, Indonesia, Iran (Republik Islam), Irak, Irlandia, Israel, Italia, Jamaika, Jepang, Jordan,
16 10 Kazakhstan, Kenya, Kiribati, Kuwait, Kyrgyz Stan, Latvia, Libanon, Lesotho, Liberia, Jamahiriya Arab Libya, Lithuania, Luxembourg, Madagaskar, Malawi, Malaysia, Mali, Malta, Mauritania, Mauritius, Meksiko, Mongolia, Montenegro, Mozambik, Myanmar, Namibia, Nepal, Belanda, Selandia Baru, Nikaragua, Niger, Nigeria, Norwegia, Oman, Pakistan, Panama, Papua Nugini, Paraguai, Peru, Pilipina, Polandia, Portugal, Qatar, Rumania, Federasi Rusia, Rwanda, Saint Kitts dan Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent dan Grenadines, Samoa, San Marino, Sao Tome dan Principe, Arab Saudi, Senegal, Serbia, Seychelles, Sierra Leone, Singapura, Slowakia, Slovenia, Kepulauan Solomon, Somalia, Afrika Selatan, Spanyol, Sri Lanka, Sudan, Suriname, Swaziland, Swedia, Switzerland, Tajikistan, Tanzania, Thailand, Timor-Leste, Togo, Trinidad dan Tobago, Tunisia, Turki, Turkmenistan, Uganda, Ukraina, Uni Emirat Arab, United Kingdom, Amerika Serikat, Uruguay, Uzbekistan, Vanuatu, Venezuela, Vietnam, Yaman, Zambia, Zimbabwe. Sumber:
17 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO adalah bagian dari badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dibawah dewan ekonomi dan sosial yang terus berupaya mendorong terciptanya peluang bagi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan produktif secara bebas, adil, aman dan bermartabat. ILO sendiri mempunyai tujuan yaitu mempromosikan hak-hak di tempat kerja, mendorong terciptanya peluang kerja yang layak, meningkatkan perlindungan sosial serta memperkuat dialog untuk mengatasi permasalahanpermasalahan yang terkait dengan dunia kerja. Masalah yang dihadapi oleh dunia saat ini adalah masalah pemutusan hubungan kerja akibat dari dampak krisis global. Peran ILO dalam menghadapi dampak dari krisis tersebut adalah dengan mengadakan berbagai konvensikonvesi sehingga dapat memberikan solusi dalam masalah tersebut. B. Saran Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini dunia telah memasuki era global dimana peran ILO sangat penting dalam mendorong terciptanya keadilan bagi semua orang untuk hidup yang layak. Namun demikian diperlukan kerjasama yang baik antara ILO dengan negara itu sendiri sehingga tujuan-tujuan ILO dapat 11
18 12 tercapai. Jadi pemerintah mempunyai peranan yang cukup besar dalam masalah ketenagakerjaan dan perburuhan. Khusus untuk Indonesia, peran ILO masih sangat diperlukan dalam perbaikan sistem ketenagakerjaan di Indonesia. Mengingat negara Indonesia merupakan negara yang mempunyai tenaga kerja yang cukup besar baik yang ada didalam negeri maupun diluar negeri. Isu yang berkembang saat ini ialah masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Kekeurangan yang dapat dikoreksi oleh pemerintah mengenai masalah Tenaga Kerja Indonesia yaitu : 1. Membantu para TKI yang mengalami masalah keuangan dengan memberikan modal dan pinjaman. 2. Menjamin keamanan para TKI. 3. Meningkatkan pengawasan pemerintah dan menegakkan hukum terhadap perekrut yang legal maupun illegal. 4. Menjamin kontrak kerja. 5. Perbaikan sistem kontak kerja yang memiliki kekuatan hokum. 6. Serius dalam penanganan TKI yang ditahan dipusat-pusat penahanan. 7. Penyebaran informasi yang memadai dan sistem penyelesaian resolusi yang formal.
19 DAFTAR PUSTAKA
Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia
Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia Berikut ini adalah daftar negara-negara yang telah terkena atau telah, atau sedang maupun bom curah. Catatan disertakan di bagian bawah tabel untuk menunjukkan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2016 HUKUM. Keimigrasian. Kunjungan. Bebas Visa. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG BEBAS VISA KUNJUNGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciDaftar negara yang warganya perlu visa untuk melewati perbatasan eksternal Negara Schengen dan daftar negara yang tidak memerlukannya.
Daftar negara yang warganya perlu visa untuk melewati perbatasan eksternal Negara Schengen dan daftar negara yang tidak memerlukannya. A. Daftar negara yang warganya perlu visa untuk melewati perbatasan
Lebih terperinci7 Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Real Estat, Usaha Persewaan, dan
Tabel 8.4.4. Penggunaan Kerja Asing Di Indonesia Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Pekerjaan/Jabatan sampai dengan 31 Mei 2010 Jenis Pekerjaan/Jabatan Usaha Produksi, No Lapangan Usaha Kepemimpina Tata
Lebih terperinciCluister di Oslo, pada tanggal 03 Desember Afganistan 3 Desember September Maret 2012
LAMPIRAN Negara-negara yang sudah mendatangani dan meratifikasi konvensi Bom Cluister di Oslo, pada tanggal 03 Desember 2008 Convention on Cluster Munition Negara Penandatangan Meratifikasi Mulai Berlaku
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2010
LAMPIRAN Lampiran 1. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2010 No Kota IPK 1 Denpasar 6.71 2 Tegal 6.26 3 Surakarta 6.00 4 Yogyakarta 5.81 5 Manokwari 5.81 6 Gorontalo 5.69 7 Tasikmalaya 5.68 8 Balikpapan
Lebih terperinciTarif IDD Kartu SIM Nilai Tersimpan Rekanan
Kartu SIM Nilai Tersimpan Rekanan Afrika Selatan Albania Algeria American Samoa Amerika Serikat Andorra Angola Anguilla Antartika Antigua & Barbuda Arab Saudi Argentina Armenia Aruba Ascension Australia
Lebih terperinciTarif IDD Kartu SIM Nilai Tersimpan Rekanan
Kartu SIM Nilai Tersimpan Rekanan Afrika Selatan 27 sambungan telap $1.00 seluler $2.00 Albania 355 $14.44 Algeria 213 $15.00 American Samoa 684 $11.69 Amerika Serikat 1 $0.20 Andorra 376 $11.88 Angola
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.699, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Bea masuk. Impor. Benang kapas. Pengenaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96/PMK.011/2014 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN
Lebih terperinci2017, No Perdagangan Indonesia menerima permohonan perpanjangan Tindakan Pengamanan, maka Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia melakukan pe
No.1292, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan. Impor Produk Canai Lantaian dari Besi atau Baja Bukan Paduan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN NOMOR P.2/II-KEU/2010 TENTANG PEDOMAN HARGA SATUAN
Lebih terperinciPRODUK IMPOR BERUPA BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT (COTTON YARN OTHER THAN SEWING THREAD) YANG DIKENAKAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 87/PMK.011/2011 TENTANG : PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT (COTTON YARN OTHER THAN SEWING THREAD)
Lebih terperinci1 of 4 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 87/PMK.011/2011 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT (COTTON YARN OTHER THAN SEWING
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1142, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Pengamanan Impor Barang. Kawat Besi/Baja. Bea masuk. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.011/2012 TENTANG PENGENAAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 54/PMK.011/2011 TENTANG
Menimbang Mengingat PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 54/PMK.011/2011 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK TALI KAWAT BAJA (STEEL WIRE ROPES) DENGAN POS TARIF 7312.10.90.00
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.217, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA HUKUM. Imigrasi. Visa. Bebas. Kunjungan. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN
Lebih terperinciLampiran I Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : PER-16/BC/2011 Tanggal : 20 April 2011
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : PER-16/BC/2011 Tanggal : 20 April 2011 DAFTAR NEGARA-NEGARA YANG DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN
MENTERI KEUANGAN SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 155/PMK.010/2015 TENT ANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK STEEL WIRE ROD DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER!
Lebih terperinciKETENTUAN INTERNASIONAL TENTANG HAK ASASI MANUSIA. Lembar Fakta No. 2. Kampanye Dunia untuk Hak Asasi Manusia
KETENTUAN INTERNASIONAL TENTANG HAK ASASI MANUSIA Lembar Fakta No. 2 Kampanye Dunia untuk Hak Asasi Manusia 1 LATAR BELAKANG Ketentuan Internasional tentang Hak Asasi Manusia terdiri dari DUHAM, Kovenan
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA
REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA Triwulan IV dan Januari Desember Tahun 2017 Jakarta, 30 Januari 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) - RI DAFTAR ISI I. TRIWULAN IV DAN JANUARI - DESEMBER 2017:
Lebih terperinciMENTERI KEUANGANN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN TENTANG. Tindakan. Perdagangan. dan Tindakan. b. bahwaa. barang. yang.
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.011/2012 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR BARANG YANG BERBENTUK KOTAKK
Lebih terperinciMENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/PMK.010/2017
MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/PMK.010/2017 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK CANAl LANTAIAN DARI
Lebih terperinciJUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015
JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015 NO NEGARA LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 A F R I K A 2 0 2 2 AFGHANISTAN 61 63 124 3 ALJAZAIR
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 55/PMK.011/2011 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 55/PMK.011/2011 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK TALI KAWAT BAJA (STEEL WIRE ROPES) DENGAN POS TARIF EX 7312.10.10.00 DENGAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN
Lebih terperinciJUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015
JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015 NO NEGARA LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 A F R I K A 2 0 2 2 AFGHANISTAN 61 61 122 3
Lebih terperinciMENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2/PMK.010/2018 TENT ANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2/PMK.010/2018 TENT ANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK I DAN H SECTION DARI
Lebih terperinciM A K A L A H. Tentang : Negara Maju Dan Berkembang. Disusun Oleh :
M A K A L A H Tentang : Negara Maju Dan Berkembang Disusun Oleh : KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr..Wb Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-03.GR.01.06 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH-01.GR.01.06 TAHUN 2010
Lebih terperinciPRODUK IMPOR BERUPA BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT YANG DIKENAKAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN
LAMPIRAN I PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 6 /PMK.OII/2014 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT MENTERI I
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL Fitri Dwi Lestari UNIVERSITAS GUNADARMA 1 IF2151/Relasi dan Fungsi 2 KONSEP IDEOLOGI Ideologi sebagai penegas identitas bangsa atau untuk menciptakan rasa kebersamaan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 87/PMK.011/2011 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 87/PMK.011/2011 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT (COTTON YARN OTHER THAN SEWING THREAD) DENGAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER-3/BC/2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN
Lebih terperinciMENTER! KEUANGA.N REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 165/PMK.010/2015 TENT ANG
MENTER! KEUANGA.N SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 165/PMK.010/2015 TENT ANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK COATED PAPER DAN PAPER BOARD DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1321, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 PERUBAHAN KEDELAPAN
Lebih terperinciPerjanjian Lisensi untuk Kode Mesin
Perjanjian Lisensi untuk Kode Mesin PEMILIK MESIN DI MANA KODE MESIN DIPASANG MENERIMA HAK-HAK TERTENTU DAN BERHAK UNTUK MENGGUNAKAN KODE MESIN DAN MENERIMA TUGAS DAN KEWAJIBAN YANG TERKAIT DENGAN KODE
Lebih terperinciBUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG
BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG PENETAPAN STANDAR BIAYA PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI DAN LUAR NEGERI LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO
Lebih terperinciPaket Verifikasi Rencana Jalur 3. Sebagai sebuah Organisasi Internasional, IBLCE menggunakan Bahasa Inggris British dalam Publikasinya.
Paket Verifikasi Rencana Jalur 3 Sebagai sebuah Organisasi Internasional, IBLCE menggunakan Bahasa Inggris British dalam Publikasinya. Daftar Isi Kontak Informasi... 3 Penyerahan Rencana Jalur 3 Anda...
Lebih terperinciWilliam E. Connor & Associates Ltd. Instruksi-instruksi Melakukan Telepon Bebas Pulsa Internasional
William E. Connor & Associates Ltd. Instruksi-instruksi Melakukan Telepon Bebas Pulsa Internasional Telepon-telepon Dalam Negeri (Amerika Serikat, Kanada & Guam): 1. Melakukan Panggilan Telepon (888) 832-8357
Lebih terperinciLaporan Keluarga Angkat (sedikitnya diisi 1 kali selama Inbound tinggal bersama keluarga angkat, dan bila dirasa perlu)
Laporan Keluarga Angkat (sedikitnya diisi 1 kali selama Inbound tinggal bersama keluarga angkat, dan bila dirasa perlu) Nama Inbound * Host Club * Nama Club Konselor * Lama tinggal sampai saat ini* Negara
Lebih terperinciCountry Names - Bahasa Malay
Country Names - Bahasa Malay English Afghanistan Åland Islands Albania Algeria American Samoa Andorra Angola Anguilla Antigua and Barbuda Argentina Armenia Aruba Ascension Island Australia Austria Azerbaijan
Lebih terperinciJUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012
JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012 Bulan : Januari 2012 Lokasi pengambilan tiket masuk No Negara Asal 1 Afrika Selatan 3 1 4 4 3 7 - - - 11 2 Amerika Serikat 258 315
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.268, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Bea Masuk. Impor. Dextrose. Monohydrate
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA 268, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Bea Masuk. Impor. Dextrose. Monohydrate PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 133/PMK.011/2009 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 57/PMK.OIl/20Il TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK KAWAT BlNDRAT
MENTERIKEUANGAN SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 57/PMK.OIl/20Il TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK KAWAT BlNDRAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN II DAN JANUARI JUNI TAHUN 2016
Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest
Lebih terperinciKAPAL KAPAL KERETA BUS UDARA LAUT API
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR : 82 TAHUN 2014 TANGGAL : 19 DESEMBER 2014 TENTANG : PERJALANAN DINAS Jenis dan Kelas Angkutan Pejabat Negara dan Pegawai Negeri Sipil NO. URAIAN KAPAL KAPAL KERETA
Lebih terperinciMENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN
MENTER! KEUANGAN SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 12/PMK.Ol0/2015 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK I DAN H SECTION DARI BAJA PADUAN LAINNYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKETAHANAN PANGAN DAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA
1 KETAHANAN PANGAN DAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA Pangan dan Hak Assasi Manusia Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia sehingga pemenuhannya menjadi salah satu hak asasi yang harus dipenuhi
Lebih terperinciNEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU 1 Indikator Negara Berkembang dan Negara Maju 1.1 Indikator Kuantitatif - Dihitung Jumlah dan Kepadatan
NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU 1 Indikator Negara Berkembang dan Negara Maju 1.1 Indikator Kuantitatif - Dihitung 1.1.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk 1.1.2 Tingkat Pertumbuhan Penduduk 1.1.3 Angka Beban
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU XI PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 20 Maret 2017 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XI PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 20 Maret 2017 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 4 kasus yaitu 2 (satu) kasus
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 58/PMK.Oll/2011
MENTER I KEUANGAN REPUBLIK INDONESiA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 58/PMK.Oll/2011 TENTANG PENGENAAN SEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK SERUPA KAIN TENUNAN DARI KAPAS YANG DIKELANTANG
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN SEMENTARA TERHADAP IMPOR TEPUNG GANDUM
MENTERIKEUANGAN REPUBlIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 193/PMKOll/2012 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN SEMENTARA TERHADAP IMPOR TEPUNG GANDUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciTABEL 62. PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI MENURUT NEGARA TUJUAN D.I YOGYAKARTA TAHUN
TABEL 62. PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI MENURUT NEGARA TUJUAN D.I YOGYAKARTA TAHUN 2010-2015 No 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Destination Country 1 Malaysia 1.807 1.320 1.178 804 1.334
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN, REPUBUK INDONESIA SALINAN
MENTERI KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 176/PMIC 011/2011 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK BERUPA TERPAL DARI
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA
REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA Triwulan I Tahun 2018 Jakarta, 30 April 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) - RI DAFTAR ISI I. TRIWULAN I 2018: Dibanding Tahun 2017 II. TRIWULAN I 2018: Sektor,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187jPMK.Ollj2012
MENTERIKEUANGAN SALINAN '''. PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 187jPMK.Ollj2012 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA OPERASIONAL GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BANTEN TAHUN 2016
PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA OPERASIONAL GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BANTEN TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa Gubernur
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 54/PMK.Oll/2011 TENTANG
MENTERIKEUANGAN SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 54/PMK.Oll/2011 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK TALI KAWAT BAJA (STEEL WIRE ROPES) DENGAN POS TARIF 7312.10.90.00
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2017
Invest in remarkable indonesia indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in Invest
Lebih terperinciPenyataan tentang Garansi Terbatas
Penyataan tentang Garansi Terbatas Bagian 1 Syarat-syarat Umum Pernyataan tentang Garansi Terbatas ini termasuk Bagian 1 - Syarat-syarat Umum, Bagian 2 - Syarat-syarat Khusus Negara, dan Bagian 3 - Informasi
Lebih terperinciA. Kakitangan (Bagi kerja lapangan,seminar,bengkel & dll) / Academic staff (workshop,fieldwork,seminar and others)
A. Kakitangan (Bagi kerja lapangan,seminar,bengkel & dll) / Academic staff (workshop,fieldwork,seminar and others) Kadar Elaun Makan, Bayaran Sewa Hotel Dan Elaun Lojing Semasa Berkursus Termasuk Menghadiri
Lebih terperinciPRODUKSI PANGAN DUNIA. Nuhfil Hanani AR
49 PRODUKSI PANGAN DUNIA Nuhfil Hanani AR Produksi Pangan dunia Berdasarkan data dari FAO, negara produsen pangan terbesar di dunia pada tahun 2004 untuk tanaman padi-padian, daging, sayuran dan buah disajikan
Lebih terperinciElaun - Tugas Rasmi Luar Negara
Elaun - Tugas Rasmi Luar Negara Gred Elaun Makan Hotel Lodging Utama/Khas A keatas 370.00 Actual (Standard Suite) Appendix 1 Utama/Khas B dan C 340.00 Actual (Standard Room) Appendix 1 53 to 54 320.00
Lebih terperinciPaket Aplikasi Short-Term Provider (Penyedia Jangka Pendek)
Paket Aplikasi Short-Term Provider (Penyedia Jangka Pendek) Diperuntukkan bagi penyedia pendidikan yang sedang mengajukan Continuing Education Recognition Points (s) untuk kegiatan kependidikan mereka
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi berbeda
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Definisi Aplikasi Aplikasi dapat didefinisikan sebagai suatu program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi berbeda dengan sistem
Lebih terperinciPernyataan Garansi Terbatas Lenovo
Pernyataan Garansi Terbatas Lenovo L814-0010-00 8/2014 Bab 1 Persyaratan Umum Pernyataan Garansi Terbatas ini terdiri dari Bab 1 - Persyaratan Umum, Bab 2 - Persyaratan Khusus Negara, dan Bab 3 - Informasi
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU XIII PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 3 April 2017 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XIII PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 3 April 2017 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 5 kasus yaitu 2 (dua) kasus
Lebih terperinciKEBIJAKAN DANONE UNTUK PEMASARAN PRODUK PENGGANTI AIR SUSU IBU (PASI)
KEBIJAKAN DANONE UNTUK PEMASARAN PRODUK PENGGANTI AIR SUSU IBU (PASI) KEBIJAKAN DANONE UNTUK PEMASARAN PRODUK PENGGANTI AIR SUSU IBU (PASI) (KEBIJAKAN DANONE PEMASARAN PRODUK PENGGANTI ASI) Versi Versi
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
POKOK BAHASAN SISTEM EKONOMI INDONESIA 1 ISU STRATEGIS 1. KEMAKMURAN 2. Pembangunan Berkelanjutan 3. Keadilan Sosial di Era Desentralisasi 4. Faktor Kunci Daya Saing Bangsa 2 KONDISI EKONOMI Potret Indonesia
Lebih terperinciToshiba Global Commerce Solutions Pernyataan Garansi Terbatas
Toshiba Global Commerce Solutions Pernyataan Garansi Terbatas Bagian 1 Ketentuan Umum Pernyataan Garansi Terbatas ini meliputi Bagian 1 - Ketentuan Umum, Bagian 2 - Ketentuan Khusus Negara, dan Bagian
Lebih terperinciVI. PEREDARAN HASIL HUTAN
VI. PEREDARAN HASIL HUTAN VI.1. Ekspor Produk Kayu Olahan Ekspor produk kayu olahan, terdiri dari : kelompok kayu gergajian (HS 447), veneer (HS 448), papan partikel (HS 441), kayu lapis (HS 4412), papan
Lebih terperinciIndonesia dalam Menyampaikan Energi. Hivos
Mengkatalisasi Masyarakat Sipil Indonesia dalam Menyampaikan Energi Berkelanjutan untuk Semua Eco Matser Hivos Hivos 2011 1 Isi 1. Tujuan workshop SE4ALL 2. Latar belakang SE4ALL, apa, kapan, dan siapa?
Lebih terperinciStatuta. Komisariat Tinggi
Statuta Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan PengunGsi RESOLUSI MAJELIS UMUM 428 (V) 14 Desember 1950 STATUTA KOMISARIAT TINGGI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA URUSAN PENGUNGSI dengan suatu
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN III DAN JANUARI SEPTEMBER TAHUN 2016
Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest
Lebih terperinciPROSEDUR KOMUNIKASI. Lembar Fakta No. 7. Kampanye Dunia untuk Hak Asasi Manusia
PROSEDUR KOMUNIKASI Lembar Fakta No. 7 Kampanye Dunia untuk Hak Asasi Manusia PENGANTAR Siapapun dapat mengajukan masalah hak asasi manusia untuk diperhatikan PBB, dan ribuan orang di seluruh dunia melakukannya
Lebih terperinciKerja layak bagi pekerja rumah tangga
Konferensi Perburuhan Internasional Sesi ke-100 2011 Laporan IV (2B) Kerja layak bagi pekerja rumah tangga Kantor Perburuhan Internasional, Jenewa ISBN 978-92-2-023107-4 (cetak) ISSN 978-92-2-023108-1
Lebih terperinciPENILAIAN STANDAR KUALIFIKASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) DI BIDANG PENANAMAN MODAL
LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BKPM NOMOR : 6 TAHUN 2011 TANGGAL : 18 JULI 2011 PENILAIAN STANDAR KUALIFIKASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) DI BIDANG PENANAMAN MODAL A. IDENTITAS Instansi penyelenggara
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2016
Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest
Lebih terperinciKK/BP(S)/DS10/791/441/6 Jld.2(s.k. 3/2009)(8) KEMENTERIAN KEWANGAN SURAT PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 8 TAHUN 2010
KK/BP(S)/DS10/791/441/6 Jld.2(s.k. 3/2009)(8) KEMENTERIAN KEWANGAN SURAT PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 8 TAHUN 2010 Semua Ketua Setiausaha Kementerian Semua Ketua Jabatan Persekutuan PINDAAN PEKELILING
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU XXVI PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 3 Juli 2017 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XXVI PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 3 Juli 2017 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 32 kasus yaitu 2 (dua) kasus
Lebih terperinciPT.PRESSTI ASIA INDONESIA
PT.PRESSTI ASIA INDONESIA HUBUNGI : RUSWANDI MOBILE: 085360472726 /087880708027 Specialist Import Door To Door PT.PRESSTI ASIA INDONESIA Jl. Raya Lenteng Agung Kv 22 No.20 Jakarta Tel : (62 21) 7888 6595Fax
Lebih terperinciMENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN
MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137.1/PMK.Oll/2014 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK CANAl LANTAIAN DARI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Objek Penelitian Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999,
Lebih terperinciIndonesia Terpilih Kembali Sebagai Anggota ITU Council
Indonesia Terpilih Kembali Sebagai Anggota ITU Council Indonesia berhasil terpilih kembali sebagai anggota ITU Council periode 2014-2018 pada sidang ITU Plenipotentiary Conference 2014 (PP-14) yang diselenggarakan
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU I PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 8 Januari 2018 pukul WIB
LAPORAN MINGGU I PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 8 Januari 2018 pukul 12.00 WIB I. Poliomielitis Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 107 kasus yaitu 13 (Dua Belas) kasus WPV1 di Afganistan,
Lebih terperinci2015, No c. bahwa dengan beralihnya status Bandar Udara Polonia ke Bandar Udara Internasional Kualanamu dan Bandar Udara Selaparang ke Bandar Ud
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.387, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Keenam. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciBAB II. KAJIAN PUSTAKA
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Algoritma Backtracking Graf merupakan cikal bakal dari Depth First Search, Depth First Search merupakan graf khusus atau sering disebut dengan pohon pencarian. 1. Pengertian depth
Lebih terperinciSEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA ESTONIA LATVIA LITHUANIA DENMARK INGGRIS BELANDA IRLANDIA POLANDIA JERMAN BELGIA REPUBLIK CEKO SLOWAKIA HONGARIA
SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA PORTUGAL IRLANDIA LUKSEMBURG INGGRIS BELGIA SPANYOL BELANDA PERANCIS DENMARK JERMAN SLOVENIA AUSTRIA ITALIA POLANDIA KROASIA RUMANIA BULGARIA YUNANI ESTONIA LATVIA LITHUANIA
Lebih terperinciBAB 6 BAB Bab 6: Demokrasi Melalui Kemitraan: Pengalaman Perserikatan Antar-Parlemen (Inter-Parliamentary Union)
BAB 6 BAB 6 212 Bab 6: Demokrasi Melalui Kemitraan: Pengalaman Perserikatan Demokrasi Melalui Kemitraan: Pengalaman Perserikatan Antar-Parlemen (Inter-Parliamentary Union) CHRISTINE PINTAT TEMA YANG DIMUNCULKAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUSLIK INDONESIA 108/PMK.Oll/2013_ TENTANG
MENTEAI I(EUANGAN AEPUOL/J( INDONESIA- SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUSLIK INDONESIA NOMOR 108/PMK.Oll/2013_ TENTANG PENGENAAN SEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK CASING DAN TUBING
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU XXVIII PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 17 Juli 2017 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XXVIII PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 17 Juli 2017 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 34 kasus yaitu 3 (tiga) kasus
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU LII PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 1 Januari 2018 pukul WIB
LAPORAN MINGGU LII PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 1 Januari 2018 pukul 15.00 WIB I. Poliomielitis Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 106 kasus yaitu 12 (Dua Belas) kasus WPV1 di
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU XXIII PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 12 Juni 2017 pukul WIB
LAPORAN MINGGU XXIII PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 12 Juni 2017 pukul 10.00 WIB I. Poliomielitis A. Situasi Global Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 11 kasus yaitu 2 (dua) kasus
Lebih terperinciPerjanjian Ekspres Keuntungan Paspor Internasional
Perjanjian Ekspres Keuntungan Paspor Internasional Berdasarkan Perjanjian ini, Klien dapat memesan Produk yang Memenuhi Syarat (Eligible Product - "EP") dari IBM. Detail terkait EP disediakan dalam Lampiran,
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014
Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest
Lebih terperinciLAPORAN MINGGU 3 PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 22 Januari 2018 pukul WIB
LAPORAN MINGGU 3 PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 22 Januari 2018 pukul 12.00 WIB I. Poliomielitis Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 107 kasus yaitu 14 (Empat Belas) kasus WPV1 di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbuka (open market operation/omos). Menurut Federal Reserve,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebijakan Moneter Amerika Serikat Fed menjalankan kebijakan moneter terutama melalui operasi pasar terbuka (open market operation/omos). Menurut Federal Reserve, operasi pasar
Lebih terperincifruiffly Dominica, Guyana, rance, Haiti, Jamaica, Puerto rico, USA 5. Bactrocera jarvisi Fiji fruitfly Oceania: Australia
Lampiran 1 Lalat buah yang masuk daiam daftar OPTK beserta daerah sebar pada buah ape1 (Pyrus malus)'. No. Nama llmiah Nama Umum Daerah Sebar 1. Anastrepha fraterculus South American America: Argentina,
Lebih terperinciBagian II. Bab III Proses Eksekusi Anggaran
Bagian II Bab III Proses Eksekusi Anggaran Bab ini menyajikan gambaran prosedur dasar yang diikuti setiap pemerintah dalam mengeksekusi anggaran dan dokumen-dokumen yang diperlukan pemerintah untuk mencatat
Lebih terperinci