IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF AYAM WARENG TANGERANG DI UPT BALAI PEMBIBITAN TERNAK DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK DESA CURUG WETAN KECAMATAN CURUG KABUPATEN TANGERANG Andika Mahendra*, Indrawati Yudha Asmara, Dani Garnida Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan UNPAD Tahun 4 Email : andikamah@gmail.com ABSTRAK Penelitian mengenai identifikasi sifat-sifat kualitatif ayam Wareng telah dilaksanakan di Unit Pelayanan Ternak (UPT) Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak Desa Curug Wetan Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang sejak tanggal September 4 sampai dengan 8 September 4. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik sifat-sifat kualitatif ayam Wareng Tangerang sebagai masukan untuk pelestarian sumber daya genetik ternak. Pengambilan data dilakukan secara sensus dan data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa ayam Wareng jantan dan betina memiliki warna paruh hitam (60%), dengan bentuk jengger tunggal (85%), sementara jengger, cuping dan pial berwarna merah (00%), Ayam Wareng juga memiliki lingkar mata kuning (90%), warna kulit putih (00%), warna bulu tubuh hitam (00%) dengan warna shank kuning (%). Hasil penelitian menunjukan bahwa hanya warna bulu saja yang dapat dijadikan ciri khas ayam Wareng Tangerang, sedangkan sifat-sifat kualitatif lainnya tidak bisa dijadikan ciri khas karena hampir sama dengan bangsa ayam lokal lainnya. Kata Kunci : sifat kualitatif, ayam wareng, sumber daya genetik. ABSTRACT A research to identify the qualitative traits of Tangerang Wareng chickens was carried out at Technical sevice unit Center for animal breeding and forage in Curug Wetan village Curug Subdistrict, District of Tangerang from to 8 September 4. The aim of this research was to identify the qualitative traits of Tangerang Wareng chicken as inputs for the genetic resources conservation. The data collection procedure used cencus technique and the data was analised using descriftive analysis. The results showed that both male and female chickens were characterized by black colour beaks (60%) and single combs (85%), while their combs, wattles and lobes are red (00%). The chickens were also characterized by yellow eye ring (90%), with white skin (00%), and black plumages (00%), whereas their shanks are yellow (%). The results showed that only the plumage colour represents the specific characteristic of Tangerang Wareng chickens, while other qualitative characteristic are not specific to the chikens because the characteristic are similar to other local chikens. Keywords : qualitative traits, Tangerang Wareng chickens, genetic resources. PENDAHULUAN Ayam lokal Indonesia memiliki sifat unik dan sebagian besar masih digolongkan sebagai ayam setengah liar (semi-domestication), karena kehidupannya masih tergantung pada Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
lingkungan alam sekitar. Ayam lokal mempunyai variasi yang sangat tinggi baik secara fenotipik maupun secara genotipik, sehingga masing-masing memiliki kelebihan dan keunggulan yang berbeda-beda. Dengan sumber daya genetik ternak (SDGT) tersebut, Indonesia berpotensi menjadi penghasil bibit ayam yang baik melalui pemuliaan bibit ayam lokal. Ayam Wareng merupakan salah satu jenis ayam lokal Indonesia yang banyak ditemukan dan diakui masyarakat Tangerang sebagai SDGT daerahnya. Ayam Wareng disebut juga ayam Wareng Tangerang ataupun ayam Rusia. Pada awalnya ayam ini berasal dari telur yang dimiliki oleh Bapak Armin di Desa Pasir Gadung Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang pada awal 9. Telur tersebut berasal dari temannya yang dikirim dari Rusia. Ayam milik Bapak Armin ini diperkembangbiakan lebih lanjut dan tersebar di wilayah Kabupaten Tangerang (Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang, 08). Informasi genetik diperlukan untuk mengetahui mutu genetik suatu ternak yang nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam seleksi maupun persilangan. Performa suatu individu dapat dikelompokan ke dalam sifat kualitatif dan kuantitatif. Kemurnian dari suatu bangsa ternak dapat diketahui melalui identifikasi sifat kualitatifnya. Penelitin ini dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat kualitatif ayam Wareng Tangerang. Objek dan Metode. Objek Penelitian Objek penelitiaan yang digunakan yaitu 5 ekor ayam Wareng betina dan 5 ekor ayam Wareng jantan umur 4 bulan yang berada di UPT BPTHPT Desa Curug Wetan Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang. 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode sensus. Pengamatan dilakukan terhadap seluruh ayam Wareng Tangerang dewasa jantan dan betina yang berada UPT BPTHPT Desa Curug Wetan Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 2
Hasil dan Pembahasan. Sifat Kualitatif Bagian Kepala Tabel menunjukan bahwa warna paruh ayam Wareng Tangerang yang teridentifikasi di UPT BPTHPT adalah warna hitam dan kuning. total warna hitam sebesar 60% dan kuning 40%. Warna hitam lebih dominan (53%) dibandingkan dengan warna kuning (47%) pada ayam betina. Demikian juga pada ayam jantan, paruh didominasi warna hitam (%), sementara warna kuning hanya. Bentuk jengger yang teridentifikasi pada ayam Wareng Tangerang di UPT BPTHPT yaitu bentuk tunggal dan Strawberry. total bentuk jengger tunggal sebesar 85% dan strawberry 5%. Proporsi bentuk jengger tunggal pada jantan adalah 40%, sementara pada betina 00 %. Bentuk jengger strawberry hanya ditemukan pada ayam jantan sebanyak 60%. NO Tabel. Sifat Kualitatif Ayam Wareng Tangerang Bagian Kepala Sifat Kualitatif (Peubah yang Diamati) Warna Paruh N ( ) 4 ( ) 8 7 53 47 Total 60 40 2 Bentuk Jengger -Single -Strawberry 2 3 5 40 60 00 85 5 3 Warna Jengger 4 Warna lingkar Mata 4 4 6.66 93.33 0 90 5 Warna Cuping 6 Warna Pial Warna jengger, cuping dan pial pada ayam Wareng di UPT teridentifikasi warna merah. Proporsi warna merah pada jengger, cuping dan pial pada jantan dan betina masing-masing Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 3
00%. Warna lingkar mata (eye ring) ayam Wareng di UPT teridentifikasi berwarna merah dan kuning. total yang memiliki warna lingkar mata kuning sebesar 90% dan merah 0%. Proporsi lingkar mata kuning pada jantan sebesar %, sementara pada betina sebesar 93,33%. dan proporsi warna lingkar mata merah pada jantan sebesar %, sementara pada betina 6,66%. 2. Sifat Kualitatif Bagian Badan dan Shank Tabel 2 menunjukan warna kulit ayam wareng 00% berwarna putih baik pada jantan dan betina. Pada warna bulu leher, warna Bulu dada dan perut, warna bulu punggung dan sayap bagian luar serta warna bulu ekor didominasi warna hitam(00%) baik jantan maupun betina. Warna bulu hitam dominan pada bagian-bagian tubuh ayam Wareng Tangerang dapat dijadikan ciri khas atau identitasnya karena menurut Iskandar (04), bahwa ayam Wareng yang sekarang berkembang di Tangerang diklaim sebagai ayam berbulu hitam. NO Tabel 2. Sifat Kualitatif Ayam Wareng Tangerang Bagian Badan Sifat Kualitatif (Peubah yang Diamati) N ( ) ( ) Total Warna Kulit -Putih 2 Warna bulu leher 3 2 5 60 40 00 90 0 3 Warna bulu dada dan perut 4 Warna bulu punggung 5 Warna bulu sayap bagian luar 6 Warna bulu ekor 7 Warna shank 5 5 00 73,33 26,66 Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 4
Ayam Wareng memiliki warna shank kuning dan warna shank hitam. total ayam Wareng yang memiliki warna shank kuning sebesar % dan shank hitam %. Proporsi shank warna kuning sebesar 73,33% pada betina, sementara pada jantan sebesar 00%. Warna shank hitam hanya ditemukan pada ayam betina dengan proporsi sebesar 26,66%. Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hanya warna bulu saja yang dapat dijadikan ciri khas ayam Wareng Tangerang. Secara garis besar sifat-sifat kualitatif ayam Wareng Tangerang di UPT sebagai berikut; dominasi warna pada paruh adalah hitam (60%), pada jengger, cuping dan pial adalah merah (00%), sementara bentuk jengger didominasi bentuk tunggal (85%). Dominasi warna pada lingkar mata (eye ring) adalah kuning (90%), sementara keseluruhan Ayam Wareng yang diamati memiliki warna kulit putih (00%). Keseluruhan ayam Wareng yang diamati berwarna bulu badan hitam (00%) dengan shank didominasi warna kuning (%) Daftar Pustaka Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang. 08. Pedoman Budidaya Ternak Ayam Wareng, Tangerang. Hardjosubroto. 994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. Grasido. Jakarta. Iskandar, S., A. R. Setioko, Soni Sopiyana, Tike Sartika, Yosep Saepudin, Endang Wahyu, Resmi Hernawati dan Enok Mardiah. 04. Konservasi In-Situ Aym Pelung, Aym Sentul dan Ayam Kedu dan Karakterisasi Sifat Kuantitatif dan Kualitatif Ayam Sedayu, Wareng dan Ciparage. Bogor. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 5