BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Banyubiru berjumlah 140 anak yang terdiri mulai dari kelas I sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatatan Pabelan Kabupaten Semarang karena penggunaan metode yang selama ini digunakan di SD Negeri Kauman Lor 01 kurang bervariasi sehingga siswa mudah bosan. Hal ini merupakan salah satu penyebab hasil belajar siswa menjadi kurang maksimal. Pada pra siklus yang telah dilakukan oleh peneliti siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 13 siswa, sedangkan 12 siswa lainnya belum memenuhi KKM. Untuk KKM yang telah ditentukan pada SD Negeri Kauman Lor 01 yaitu 63. Maka perlu ditingkatkan hasil belajar IPA dengan pokok bahasan energi dengan penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation pada kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01. 3.1.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2015/2016. Jumlah siswa kelas IV ada 25 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. 3.1.3 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah hasil belajar IPA, yaitu kemampuan peserta didik dalam memahami materi energi. 3.1.4 Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan April. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2016 dan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 April 2016. 17

18 3.1.5 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti. Dari nama tersebut sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Arikunto (2007:2) mendefinisikan: penelitian tindakan kelas melalui paparan gabungan definisi dari kata Penelitian, Tindakan, Kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama oleh guru. Jadi, Arikunto (2007:3) berkesimpulan bahwa: penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan siswa. Suhardjono (2007:58) mendefinisikan: penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Rustam (2004:1) mendefinisikan: penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Beberapa definisi di atas, penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakantindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Prosedur pelaksanaan yang dikembangkan oleh Kasbolah & Kasihani (1998:113) yaitu melalui empat tahap meliputi (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi.

19 3.1.6 Desain Penelitian Pelaksanaan penelitian dibuat beberapa siklus untuk mempermudah langkah penelitian, mulai dari tahap analisis kurikulum, melakukan study pustaka, melakukan observasi awal, menemukan masalah kemudian mengidentifikasi masalah, merencanakan langkah awal tindakan dengan menyusun rencana tindakan, melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana tindakan ke 1, kemudian mereflesikan kembali. Setelah selesai satu siklus yang diakhiri dengan refleksi maka diperbaiki pada siklus berikutnya. Desain penelitian yang dilakukan diadaptasi dari model penelitian tindakan kelas menurut Kasbolah & Kasihani (1998:113). Alur penelititan tindakan kelas seperti pada Gambar 3.1 berikut:

20 Analisis dan refleksi tindakan I Masalah Observasi tindakan I Siklus I Pelaksanaan tindakan I Rencana tindakan I Hasil, temuan, kesimpulan, dan rekomendasi Analisis dan refleksi tindakan I Observasi tindakan II Siklus II Rencana tindakan II Pelaksanaan tindakan II Hasil, temuan, kesimpulan dan rekomendasi 3.2 Variabel Penelitian Gambar 3.1 Bagan Desain Penelitian menurut Kasbolah & Kasihani (1998:113) Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:61). Hatch dan Farhadi (dalam Sugiyono, 2010:61) berpendapat bahwa variabel penelitian pada dasarnya adalah seseorang, atau objek, yang mempunyai variasi

21 antara satu orang dengan y ang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Dalam penelitian ini ada 2 variabel, yaitu: 1. Variabel bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). 2. Variabel terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pokok bahasan Energi. 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan dalam penelitian ini merupakan kegiatan yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi. 3.3.1 Rencana Siklus I 1) Tahap Perencanaan a. Permohonan Ijin Meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas IV untuk melaksanakan observasi, wawancara kepada guru kelas IV. b. Observasi dan Wawancara Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal tentang kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang secara keseluruhan dan keadaan proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPA. c. Indentifikasi Masalah Indentifikasi dan klarifikasi perencanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe group investigation oleh siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar. a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), alat dan bahan percobaan, Lembar Kerja Siswa (LKS), alat evaluasi akhir siklus. 2) Tindakan

22 Rencana penelitian ini berupa prosedur kerja penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas. Pelaksanaan siklus I sesuai dengan perencanaan yang diprogramkan dalam 2 kali pertemuan, yaitu: a. Pertemuan 1 1) Tahap Pengelompokan a. Siswa terlebih dahulu dibagi menjadi 5 kelompok dengan berhitung 1-5. b. Persiapan alat peraga, media dan sumber materi pembelajaran. c. Guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian mengkondisikan siswa ke dalam suasana belajar yang kondusif. d. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran yaitu energi dan perubahannya. 2) Tahap Perencanaan a. Menjelaskan pokok-pokok dan langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran group investigation (GI) yaitu siswa akan melakukan percobaan. b. Guru membagi subtopik pada setiap kelompok dengan setiap ketua kelompok maju kedepan mengambil undian yang berisi sub topik yang akan di investigasi dalam wilayah pokok bahasan energi panas. c. Siswa berkumpul berdasarkan kelompok dan berdiskusi sesuai subtopik. b. Pertemuan 2 1) Penyelidikan a. Guru menyiapkan alat peraga dan media yang mendukung proses pembelajaran dan bahan-bahan lain. b. Guru menjelaskan perintah pengerjaan lembar kerja siswa atau percobaan yang akan dilakukan siswa.

23 c. Siswa mulai melakukan percobaan sesuai dengan topik yang telah di dapat. 2) Pengorganisasian a. Siswa bekerja dalam kelompok, melakukan percobaan. b. Guru bersama siswa saling memberikan penguatan. c. Setiap kelompok membuat hasil laporan dari percobaan yang telah dilakukan dengan mengisi pertanyaan di lembar kerja siswa yang telah di siapkan guru. 3) Presentasi a. Perwakilan dari setiap kelompok diminta memaparkan atau mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas secara bergiliran. b. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya tentang apa yang belum dimengerti. c. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil percobaan dari hasil diskusi serta memberikan penguatan tentang energi dan perubahannya. 4) Evaluasi a. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran mengenai energi dan perubahannya. b. Pada akhir siklus guru memberikan soal tes siklus I. 3) Pengamatan (Observasi) Dalam tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan oleh peneliti tentang jalannya kegiatan belajar mengajar secara menyeluruh dari kegiatan awal, inti dan akhir yang dilaksanakan pada pertemuan I dan II yang dibantu oleh 2 observer. Hasil pengamatan dimasukkan dalam lembar observasi sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya. 4) Refleksi Analisis dilakukan dengan cara mengukur baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Data yang diperoleh dikumpulkan kemudian

24 disimpulkan bagaimana hasil belajar siswa. Kemudian direfleksikan hasil analisis yang telah dikerjakan. a. Apakah terjadi peningkatan hasil belajar IPA setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI)? b. Berapakah jumlah siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar? 3.3.2 Rencana Siklus II 1) Rencana Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II yakni satu kali pertemuan tatap muka (2x35 menit). Adapun pelaksanaan tindakan pembelajaran tentang energi bunyi dan energi alternatif dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi energi bunyi dan energi alternatif. b. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan anggota tiap kelompok 5 anak dari jumlah peserta didik 25 anak. c. Guru memanggil ketua kelompok untuk mengambil gulungan kertas yang berisi topik topik yang akan diinvestigasi atau dikerjakan bersama kelompoknya. Setiap kelompok mengerjakan tugas kelompok pada lembar kerja kelompok, dan siswa saling membantu satu sama lain dalam kelompoknya. d. Setelah selesai, kelompok mempresentasikan hasil kerjanya secara bergiliran. Siswa bersama guru membahas jawaban yang dikerjakan kelompok dan menyimpulkannya. e. Kegiatan akhir pembelajaran melakukan evaluasi secara tertulis. 2) Pelaksanaan Tindakan Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan yang telah dirancang (RPP) yang terdapat dalam lampiran. 3) Tahap Pengamatan (Observasi) Selama proses tindakan Siklus II dilakukan pengamatan secara seksama dan fokus pada masalah penelitian. Mencatat hasil pengamatan

25 pada catatan lapangan dan lembar observasi. Pada saat proses pengamatan, yang dilakukan yakni: a. Saat pembelajaran menggunakan model group investigation, maka harus diobservasi kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. b. Melakukan penilaian hasil dan membuat laporan hasil temuan. 4) Tahap Refleksi a. Mengidentifikasi kesulitan dan hambatan pelaksanaan siklus II. b. Menganalisis hasil pengamatan lembar observasi, catatan lapangan dan hasil tes kemudian dikaji. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan wawancara, dokumentasi, observasi, dan tes. 3.4.1 Wawancara Wawancara yang dilakukan kepada guru kelas dan 25 siswa kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara dilakukan berulang kali yang bertujuan untuk mendapatkan informasi pada setiap proses pembelajaran yang dapat dijadikan refleksi untuk perbaikan pada proses pembelajaran. 3.4.2 Kajian Dokumen Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data atau keteranganketerangan yang relevan dan dibutuhkan dalam penelitian. Data ini diperoleh dari dokumen yang dimiliki guru kelas. Metode ini digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa dan nilai ulangan harian semester 2 tahun ajaran 2015/2016 pada mata pelajaran IPA.

26 3.4.3 Observasi Observasi lapangan untuk mengamati aktifitas siswa dan peneliti selama proses pembelajaran. Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan oleh peneliti, dan lembar observasi peneliti untuk memperoleh data tentang jalannya proses pembelajaran sesuai dengan RPP dan juga melihat tingkat efektifitas proses serta hasil pembelajaran. 3.4.4 Tes Tes merupakan alat ukur untuk pengumpulan data dimana dalam memberikan respon atas pertanyaan dalam instrumen, peserta didorong untuk menunjukkan penampilan maksimalnya. Tes digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Tes ini diberikan setelah akhir pembelajaran (Purwanto, 2013:63). Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk tes objektif yang meliputi tes pilihan ganda yang digunakan untuk mengukur pemahaman siswa pada ranah kognitif. Tes yang diberikan kepada siswa bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa mengenai pelajaran IPA dengan materi energi dan perubahannya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation. 3.5 Instrumen Pengumpulan Data Sebelum melakukan Penelitian Tindakan Kelas di buat berbagai input instrumental yang akan digunakan untuk memberi tindakan dalam PTK seperti rencana pelaksanaan. Selain itu juga dibuat perangkat pembelajaran yang berupa: (1) Lembar observasi kegiatan mengajar guru, (2) lembar observasi kegiatan siswa, dan (4) lembar evaluasi. Kisi-kisi lembar observasi dan indikator penilaian aktivitas kegiatan guru dan siswa dapat dilihat pada Tabel 3.1, 3.2, 3.3, dan 3.4.

27 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Alat ObservasiAktivitas Guru No. Aspek Yang Diamati Nomor Item 1. Pra pembelajaran 1, 2, 3 2. Kegiatan Awal 4, 5, 6 3. Kegiatan Inti a. Tahap Pengelompokan 7, 8, 9 b. Tahap Perencanaan 10, 11 c. Tahap Penyelidikan 12, 13, 14, 15 d. Tahap Pengorganisasian 16, 17, 18 4. Kegiatan Akhir a. Tahap Laporan Penelitian 19, 20 b. Tahap Evaluasi 21, 22 Penilaian: Ya Tidak Keterangan Tabel 3.2 Kisi-Kisi Alat ObservasiAktivitas Siswa No. Aspek Yang Diamati Nomor Item 1. Pra pembelajaran 1, 2, 3 2. Kegiatan Awal 4, 5, 6 3. Kegiatan Inti a. Tahap Pengelompokan 7, 8, 9 b. Tahap Perencanaan 10, 11 c. Tahap Penyelidikan 12, 13, 14, 15 d. Tahap Pengorganisasian 16, 17, 18 4. Kegiatan Akhir a. Tahap Laporan Penelitian 19, 20 b. Tahap Evaluasi 21, 22 Keterangan: 1. Skor 1 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh kurang dari 20% seluruh kelompok. 2. Skor 2 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari 21% dan tidak lebih dari 40% seluruh kelompok. 3. Skor 3 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari 41% dan tidak lebih dari 60% seluruh kelompok. 4. Skor 4 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari 61% dan tidak lebih dari 80% seluruh kelompok.

28 5. Skor 5 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari 81% sampai 100% seluruh kelompok. Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Tabel 3.3 Kisi-KisiSoal Evaluasi Siswa Siklus I Kompetensi Indikator Siklus I Dasar 8.1 1. Menyebutkan sumber-sumber Mendeskripsikan energi energi panas dan bunyi yang 2. Menyebutkan sumber energi terdapat di panas yang terdapat di lingkungan lingkungan sekitar sekitar serta sifat-sifatnya. 3. Menjelaskan perpindahan energi panas 4. Menunjukkan perpindahan energi panas Nomor Item 1,2,5,15 6,11,12,14 3,7,8,10 4,9,13 Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Tabel 3.4 Kisi-KisiSoal Evaluasi Siswa Siklus II Kompetensi Indikator Siklus I Dasar 8.1 1. Menyebutkan sumber energi Mendeskripsikan bunyi yang terdapt di energi panas dan lingkungkan sekitar bunyi yang terdapat di 2. Menjelaskan berbagai lingkungan perambatan bunyi sekitar serta sifat-sifatnya. 3. Menyebutkan model perubahan energi gerak menjadi energi bunyi 4. Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya. 6 Nomor Item 1,2,3,4,5 7,8, 9,10,11,12, 13,14,15

29 3.6 Indikator Kinerja Mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolok ukurnya adalah sistem belajar tuntas yaitu pencapaian nilai KKM = 63. Keberhasilan belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai 63 dan apabila sebanyak 80% siswa telah mencapai nilai diatas 70 maka dikatakan tuntas secara klasikal. 3.7 Analisis Data Teknik untuk menganalisis data dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif sederana menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil tes pra siklus, siklus I dan hasil tes siklus II. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada materi pembelajaran energi dan penggunaannya. Pelaksanaan analisis yaitu dengan cara menghitung jumlah nilai hasil tes untuk seluruh siswa, dan dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 80% populasi kelas telah tuntas belajar. Cara mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa dan hasil belajar secara klasikal dari populasi kelas dapatdirumuskan seperti berikut: Ketuntasan Siswa = Ketuntasan Klasikal = 3.7.1 Uji Validitas Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen pada tiap-tiap butir soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran group investigation. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diujicobakan di kelas uji coba yaitu kelas 5 SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Menurut Azwar dalam Priyatno (2010:90) menyatakan

30 bahwa semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tapi menurunkan batas kriteria dibawah 0,20 sangat tidak disarankan, kemudian peneliti menganalisis tingkat kevaliditasannya dengan bantuan SPSS 16 for windows. Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam menguji kevaliditasan soal evaluasi. Hasil uji coba validitas soal siklus I dan siklus II pada SD Negeri Padaan 02 dapat dilihat pada Tabel 3.5 dan 3.6. No. Soal Corrected Item-Total Correlation Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I Keterangan No. Soal Corrected Item-Total Correlation Keterangan VAR00001.582 Valid VAR00016.474 Valid VAR00002.615 Valid VAR00017.599 Valid VAR00003.129 Tidak Valid VAR00018.180 Tidak Valid VAR00004.624 Valid VAR00019.492 Valid VAR00005.122 Tidak Valid VAR00020.761 Valid VAR00006.711 Valid VAR00021.480 Valid VAR00007.251 Tidak Valid VAR00022.591 Valid VAR00008.432 Valid VAR00023.181 Tidak Valid VAR00009.067 Tidak Valid VAR00024.630 Valid VAR00010.158 Tidak Valid VAR00025.482 Valid VAR00011.211 Tidak Valid VAR00026.691 Valid VAR00012.727 Valid VAR00027.752 Valid VAR00013.158 Tidak Valid VAR00028.534 Valid VAR00014.123 Tidak Valid VAR00029.311 Valid VAR00015.024 Tidak Valid VAR00030.542 Valid Sumber: data yang diolah Tabel 3.1 diatas dapat dilihat bahwa, rancangan instrumen validitas soal siklus I yang telah diuji cobakan pada siswa kelas 5 SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang diperoleh bahwa 19 instrumen soal valid. Maka dari itu ke-19 soal tersebut dapat digunakan untuk menguji tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran melalui tes, namun peneliti hanya menggunakan 15 soal untuk tes evaluasi pembelajaran. Adapun soal yang tidak valid ada berjumlah 11 soal yaitu soal nomor 3, 5, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 18, dan 23. Sedangkan ke-19 soal yang valid adalah soal nomor 1, 2, 4, 6, 8, 12, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30.

31 Hasil perhitungan ini dilihat dari kolom corrected item-total correlation yang nilainya lebih dari atau sama dengan 0,30. Rancangan instrumen validitas soal siklus II yang telah diuji cobakan pada siswa kelas 5 SD Negeri Padaan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang dapat dilihat pada Tabel 3.6 di bawah ini. No. Soal Corrected Item-Total Correlation Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II Keterangan No. Soal Corrected Item-Total Correlation Keterangan VAR00001.485 Valid VAR00016.414 Valid VAR00002.599 Valid VAR00017.595 Valid VAR00003 -.049 Tidak Valid VAR00018.048 Tidak Valid VAR00004.413 Valid VAR00019.354 Valid VAR00005.014 Tidak Valid VAR00020.728 Valid VAR00006.220 Tidak Valid VAR00021.484 Valid VAR00007.127 Tidak Valid VAR00022.385 Valid VAR00008.465 Valid VAR00023.242 Tidak Valid VAR00009.050 Tidak Valid VAR00024.579 Valid VAR00010.051 Tidak Valid VAR00025.502 Valid VAR00011.249 Tidak Valid VAR00026.668 Valid VAR00012.728 Valid VAR00027.766 Valid VAR00013.169 Tidak Valid VAR00028.472 Valid VAR00014.177 Tidak Valid VAR00029.260 Tidak Valid VAR00015.004 Tidak Valid VAR00030.381 Valid Sumber: data yang diolah Tabel 3.2 dapat dilihat bahwa ke-17 soal namun peneliti hanya menggunakan 15 soal untuk menguji tingkat keberhasilan siswa pada siklus II. Adapun soal yang tidak valid antara lain soal nomor 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 18, 23, dan 29. Sedangkan ke-17 soal yang valid antara lain 1, 2, 4, 8, 12, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, dan 30. Hasi perhitungan ini dilihat dari kolom corrected item-total correlation yang nilainya 0,30. 3.7.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator variabel bentukan menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengidikasikan variabel bentukan yang umum.

32 Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. Uji reliabilitas dilakukan oleh SPSS 16.0. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien Alpha sekurang-kurangnya 0,7 (Widoyoko, 2009:155). Adapun uji reabilitas soal yang telah diujikan dapat dilihat pada Tabel 3.7 dan 3.8 dibawah ini. Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Siklus I Cronbach s N of Items Alpha.882 30 Tabel 3.3 diatas, perhitungan melalui program SPSS versi 16.0 for windows maka hasil reliabilitas instrumen hasil belajar dinyatakan reliabel karena nilai koefisien Alpha menunjukkan lebih dari 0,7 (0,882 0,7). Dengan melihat nilai cronbach s alfa yaitu 0,882 maka instrumen evaluasi hasil belajar siklus I dinyatakan reabel dan dapat digunakan. Selain itu soal evaluasi siklus II juga diuji cobakan untuk mengetahui tingkat kereabelan suatu instrumen. Berikut Tabel 3.8 merupakan hasil uji reliabilitas instrumen siklus II. Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Siklus II Cronbach s N of Items Alpha.838 30 Tabel 3.4 diatas, perhitungan melalui program SPSS versi 16.0 maka hasil reliabilitas instrumen hasil belajar dinyatakan reliabel karena nilai koefisien Alpha menunjukkan lebih dari 0,7 (0,838 0,7). Dengan melihat nilai cronbach s alfa yaitu 0,838 maka instrumen evaluasi hasil belajar dinyatakan reabel dan dapat digunakan.