Persepsi Masyarakat Tentang Program Pelaksanaan Gas LPG Di Kenagarian Pasar Sungai Tunu Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan Widia Arlaini*Slamet Rianto ** Ade Irma Suryani** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tentang Program Pelaksanaan Gas Lpg Di Kenagarian Pasar Sungai Tunu Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengungkapkan secara mendalam tentang Persepsi Masyarakat Tentang Penggunaan Gas, masyarakat yang Tidak Menggunakan Gas Elpiji, dan masyarakat Penjual Gas Elpiji. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang dilakukan Di Kenagarian Pasar Sungai Tunu Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Penarikan informan dilakukan dengan teknik bola salju (Snowball sampling). Informan dalam penelitian ini adalah camat, walinagari, pemungka masyarakat yang Penggunaan Gas Elpiji, masyarakat yang Tidak Menggunakan Gas Elpiji dan masyarakat Penjual Gas Elpiji yang merasa tahu dilibatkan dalam penelitian ini. Sumber data primer diperoleh dari informan penelitian yang telah disiapkan, data tersebut diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan atau pedoman wawancara. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulandan verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Persepsi masyarakat tentang Penggunaan gas elpiji memberikan respon yang positif, karena memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. 2). Persepsi masyarakat tidak menggunakan gas elpiji mereka merasa takut untuk menggunakan gas dan sebagian masyarakat tidak mendapat pembagian gas karena pelaksanaan gas elpiji belum merata oleh pemerintah dan 3). Persepsi masyarakat penjual gas elpiji memberikan respon yang baikkarena bisa berkesempatan pada masyarakat pasar sungai tunu untuk menambah penghasilan ekonomi. Kata Kunci: Persepsi, Program Pelaksanaan Gas LPG
Public Perceptions About the Program Implementation gas LPG in Kenagarian Pasar Sungai Tunu Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan Widia Arlaini*Slamet Rianto**Ade Irma Suryani** ABSTRACT This study aims to analyze on LPG Gas Program Implementation In Kenagarian Tunu River Market District of Domains Coastal South Coastal District. This study aims to determine and disclose in depth on Public Perceptions About Use of Gas, society does not use LPG gas, and LPG Gas Sellers community. This research is qualitative research, conducted in Kenagarian Tunu River Market District of Domains Coastal South Coastal District. Withdrawal informant was done by using a snowball (snowball sampling). Informants in this study is the district head, walinagari, pemungka LPG Gas Usage society, society does not use LPG gas and LPG Gas Sellers community who feel out were included in this study. Sources of primary data obtained from informants research that has been prepared, the data obtained through interviews using questionnaires or interview guidelines. Methods of data collection using observation, interviews and documentation. Techniques of data analysis through data reduction, data display, and making conclusions and verification. The results showed that 1). Public perception of the use of LPG provide a positive response, making it easier for the public to meet the needs of the household. 2). Public perception does not use LPG them feel afraid to use gas and some people do not get the distribution of LPG gas for implementation by the government to be uneven and 3). Public perception seller LPG gives good response because it could have the opportunity to market the community to increase revenue streams tunu economy. Keywords: Perception, LPG Gas Program Implementation
PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alamnya. Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat, dimana kekayaan sumber daya alam secara teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata. Dengan semakin bertambahnya populasi penduduk dunia, menyebabkan kebutuhan akan sumber daya alam, terutama masyarakat tidak mampu membeli minyak tanah yang semankin tinggi meningkat. Pembangunan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga dan usaha mikro merupakan salah satu program prioritas nasional yang bertujuan untuk mengurangi subsidi, penyediaan energi bersih dan murah serta program pelaksanaan ke LPG untuk percepatan pengurangan penggunaan minyak bumi. Pelaksanaan gas lpg bersubsidi ke LPG 3 Kg di wilayah sumatera barat khususnya pada Kenagarian Pasar Sungai Tunu Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan telah dimulai sejak akhir tahun 2013 dengan ditandai peresmian penyerahan paket perdana LPG 3 Kg kepada perwakilan masyarakatdi kenagarian pasar sungai tunu, Calon penerima paket perdana LPG 3 Kg diberikan tanpa biaya, berupa 1 unit kompor, regulator-selang dan tabung isi LPG 3 Kg beserta peralatan lainnya kepada rumah tangga dan usaha mikro, namun demikian dalam pembagian gratis kemasyarakat ini menimbulkan masalah, karena banyak masyarakat yang tidak dapat pembagian kompor gas karena masyarakat yang ditunjuk oleh masyarakat beralasan tidak memberikan Kk nya. (Maulana Pohan 2009) Sebelum adanya Gas Elpiji masyarakat masih memasak dengan kayu bakar, hal ini disebabkan karena mudahnya mendapatkan kayu bakar tanpa membelinya sumber kayu bakar masyarakat bisa diperoleh dari kebun sendiri, kawasan hutan, perkebunan. Meskipun kayu bakar mudah didapat, namun kenyataannya masyarakat memilih gas elpiji yang diberikan secara gratis oleh pemerintah, tapi sebagian masyarakat tidak tau cara penggunaan gas tersebut. Pemerintah harus memperhatikan masyarakat terutamamasyarakat yang belum memenuhi kebutuhan ekonominya dan masih menggunakan kayu bakar untuk kebutuhan rumah tangga. Program ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kebutuhan rumah tangga agar tidak ketinggalan dengan masyarakat lain, maka diadakan pelaksanaan gas elpiji oleh pemerintah yang ada Di Kenagarian Pasar Sungai Tunu, (Ikrimahnuri, 2012) Program memasak dari kayu bakar ke gas elpiji pertama kali dilaksanakan pada pertengahan tahun 2004 daerah Jakarta timur dan dilanjutkan dengan daerah lain, hingga sekarang sampai kedaerah Sumatra Barat dijadwalkan pada pertengahan tahun 2013. Kabarnya, sebanyak 971.420 paket konversi (tabung elpiji ukuran 3 kilogram dan kompor gas) sudah stand by, serta siap dibagikan ke 18 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat, termasuk Kecamatan Ranah Pesisir Di Kenagarian Pasar Sungai Tunu sebanyak 282 KK (kantor wali nagari). Ada sebagian masyarakat tidak mencalonkan dirinya untuk pembagian gas elpiji, Meskipun tabung dan kompornya diberikan gratis dan berukuran kecil masyarakat Di Kenagarian Pasar Sungai Tunu sangat senang karena mereka tidak susah-susah lagi mencari kayu bakar yang jauh terletak di bukit, sekarang dengan adanya pembagian gas elpiji masyarakat merasa terhindar dari keracunan asap dari memasak dengan kayu bakar karena masyarakat tidak sadar dengan asap dari hasil memasak dengan tungku kayu itu telah membuat gas beracun membumbung didalam rumah. Dengan diadakan Program Pelaksanaan Gas Elpiji masyarakat tidak merasa merugi dengan membeli elpiji satu tabung minimal 3 kg dengan harga sekitar Rp10.000 sampai Rp 18.000. Namun pembelian gas elpiji bisa dibeli enceran, dan sebagian masyarakat tidak mau menggunakan kayu bakar lagi untuk memasak karena lebih nyaman memakai kompor gas. (http:// hariansinggalang.co.id) Gas elpiji memiliki kesan positif dan negatif, dilihat dari dampak positifnya nyaman memasak dengan gas karena cepat, hemat, praktis, dan bersih menggunakan gas
elpiji lebih cepat daripada menggunakan bahan bakar lainnya seperti (kayu bakar). LPG baik untuk memasak air, nasi, sayur, maupun lauk. Memasak dengan gas elpiji tidak merubah rasa makanan (air, nasi, sayur, dan lauk). Dampak negatifnya menggunakan gas elpiji trauma bagi masyarakat, sebagian besar masyarakat mengalami ketakutan dalam menggunakan kompor gas, kita lihat faktor keamanannya, yaitu resiko meledak atau mudah terbakarnya tabung elpiji karena sebagian masyarakat tidak memeriksa terlebih dahulu selang gas karena masyarakat merasa senang dengan pembagian gas elpiji secara gratis dan masyarakat tidak mempedulikan akibat dari gas tersebut. Ada yang mengatakan bahwa perawatan elpiji lebih mudah dan aman saat digunakan daripada kayu bakar, adanya masyarakat yang telah menerima paket perdana LPG 3 Kg yang belum mau beralih ke gas elpiji. Penulis berasumsi masalah pokok yang dihadapi dalam tahap pelaksanaannya adalah bahwa tidak mudah bagi masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan kayu bakar untuk beralih ke gas elpiji. Pemerintah tidak melihat bagaimana kesiapan masyarakat dan dampak setelah terjadinya perubahan tersebut apabila kayu bakar yang telah membudaya sejak lama sebagaikebutuhan rumah tangga mereka andalan tiba-tiba harus diganti dengan adanya pembagian gas elpiji gratis. Hal ini menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian tentang Persepsi Masyarakat Tentang Program Pelaksanaan Gas LPG Di Kenagarian Pasar Sungai Tunu Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. hal ini dikarenakan penelitian tertuju kepada pengungkapan masalah yang terjadi pada masa sekarang dan mengungkapkan masalah tersebut apa adanya, menurut Sudjana (2007:64). Menurut meleong (2010:9) kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen. metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan. pertama menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jaman. kedua metode ini menyajikan secara langsung hakekat hubungan antara peneliti dan responden. ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajamaan pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Kajian tentang definisi tersebut dapatlah diartikan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian minsalnya pelaku, secara holistik (keseluruhan), dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, suatu konstek khusus yang dialami dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. meleong (2010:6) HASIL PENELITIAN Pertama,Hasil temuan menggambarkan bahwa Persepsi Masyarakat Tentang Penggunaan Gas Elpiji memberikan respon yang positif. Gas elpiji memberikan kemudahan untuk memasak. Sebagian masyarakat tidak mau menggunakan gas elpiji karena mereka takut. Persepsi masyarakat adalah sebuah proses dimana sekelompok individu yang hidup dan tinggal bersama dalam wilayah tersendiri, memberikan tanggapan terhadap hal-hal yang dianggap menarik dari lingkungan mereka. Sedangkan Lpg ( liquefied petroleum gas) merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak dan kilang gas yang komponen adalah propane dan butana yang dicairkan. Penggunaan LPG ditunjukan pada masyarakat yang diutamakan masyarakat yang miskin. Jadi Persepsi Masyarakat Tentang Penggunaan Gas Elpiji adalah proses dimana masyarakat Kenagarian Pasar Sungai Tunu memberikan tanggapan terhadap program pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi subsidi minyak tanah. (Agresa Leo, 2012). Kedua, Hasil temuan menggambarkan Persepsi Masyarakat Tidak Menggunakan Gas Elpiji karena mereka merasa takut. Sebagian kecil masyarakat tidak mendapat pembagian gas karena pelaksanaaan pembagian gas elpiji belum merata. Masyarakat tidak mau meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan gas elpiji, karena merekatakut menggunakan gas elpiji karena selama ini masyarakat terbiasa
memasak dengan kayu bakar.dampak positif penggunaan gas elpiji masyarakat merasa nyaman memasak dengan gas karena mudah, cepat, bersih dan alat masak tidak jadi kotor, menggunakan gas elpiji proses memasak lebih cepat daripada menggunakan kayu bakar. Sebagian masyarakat tidak suka menggunakan memasak pakai gas karena selama ini mereka sudah nyaman memasak dengan kayu bakar. Mereka melihat di tv banyak rumah terbakar, itu yang menyebabkan mereka tidak menggunakan gas padahal mereka mendapat pembagian gas. Sebagian besar masyarakat mengalami ketakutan dalam menggunakan kompor gas, dilihat dari faktor keamanan, yaitu resiko meledak atau terbakarnya tabung elpiji. Sebagian masyarakat tidak memeriksa terlebih dahulu selang gas karena masyarakat merasa senang dengan pembagian gas elpiji dan masyarakat tidak mempedulikan akibat dari gas tersebut memang sebagian ada yang mengatakan bahwa perawatan elpiji mudah dan cukup aman digunakan. Beberapa masyarakat kalangan menengah ke bawah yang belum memahami teknik penggunaan elpiji 3kg yang benar, beranggapan bahwa penggunaan Elpiji 3kg lebih berbahaya dibandingkan minyak tanah atau kayu bakar karena faktor ketahanan dan keamanan tabung elpiji yang belum baik. Faktor ketersediaan. Elpiji 3kg di pasaran sangat mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses alih energi tersebut karena ketersediaan elpiji 3kg di pasaran sangat mempengaruhi stabilitas harga dan kemudahankonsumen dalam memperoleh elpiji 3kg tersebut. (http:// hariansinggalang.co.id). Ketiga, Hasil temuan menggambarkan bahwa masyarakat penjual gas elpiji memberikan respon yang baik, karena meningkatkan kesempatan pada masyarakat pasar sungai tunu mendapatkan penghasilan tambahan. Masyarakat banyak mengandalkan penjual gas untuk membantu memasangkan tabung yang baru didapat tersebut siap untuk dipakai. Dan masyarakat penjual gas elpiji sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Persepsi adalah pengamatan tentang objek, peristiwa atau hubungan hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan beberapa pengertian persepsi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu rangkaian kesatuan yang diawali oleh pengalaman, dimana pengalaman itu seseorang akan dapat memberikan tanggapan tersebut akan mempengaruhi tingkah laku dan sikap terhadap kenyataan yang ada menurut (Rakhmat 2007:51). Hal-hal yang menjadi perhatian masyarakat dalam menggunakan elpiji, diantaranya adalah faktor harga, faktor ketahanan tabung (keamanan), dan faktor ketersediaan elpiji 3kg. Faktor harga elpiji 3kg di pasaran yang cenderung tidak stabil sangat mempengaruhi perilaku konsumen untuk tetap menggunakan elpiji atau beralih kembali ke minyak tanah. Selain itu karena target pasar dari program konversi energi minyak tanah ke elpiji 3kg adalahkalangan ekonomi menengah ke bawah, maka faktorharga menjadi hal yang sangat sensitif dan berpengaruh. A. Kesimpulan Sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan Persepsi Tentang Penggunaan Gas Elpiji maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Masyarakat memberikan respon yang positif. Gas Elpij memberikan kemudahan untuk memasak. Sebagian masyarakat tidak mau menggunakan gas elpiji karena mereka takut. 2. Masyarakat Tidak Menggunakan Gas Elpiji karena mereka merasa takut. Sebagian kecil masyarakat tidak mendapat pembagian gas karena pelaksanaan pembagian gas elpiji belum merata. 3. Masyarakat Penjual Gas Elpiji memberikan respon yang baik, karena meningkatkan kesempatan pada masyarakat Pasar Sungai Tunu mendapatkan penghasilan tambahan. Masyarakat banyak mengandalkan penjual gas untuk membantu memasangkan requlator tabung yang baru didapat tersebut siap untuk dipakai.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diberikan bebarapa saran sebagai berikut: 1. Diharapkan kepada masyarakat menyambut dengan baik program pelaksanaan gas elpiji yang diberikan oleh Pemerintah karena masyarakat yang menggunakan gas elpiji untuk kemajuan teknologi yang ada saat ini. 2. Diharapkan kepada Pemerintah agar pemerataan pembagian gas elpiji secepat mungkin direalisasikan sehingga masyarakat banyak bisa merasakan cara menggunakan gas dan masyarakat yang belum mendapatkan pembagian gas agar tidak merasa kecewa dengan pelaksanaan gas elpiji yang belum dibagikan secara merata oleh Pemerintah. 3. Diharapkan kepada masyarakat penjual gas elpiji diberikan oleh Pemerintah bisa membantu masyarakat setempat untuk mengirit pengeluaran masyarakat Pasar Sungai Tunu. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek ( edisi revisi v) PI Rineka Cipta Yogyakarta. Kotler, philip and Keller, Kevin lane.2006. Marketing manajemen. Person education inc Leo,Agresa, 2012.Dampak setelah pelaksanaan Program Konversi Minyak Tanah Ke Gas Lpg terhadap Masyarakat. Meleong J Lexy. 2010. Metode Penelitian kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Rakhmat, Jalaluddin 2007. Psikologi komonikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Slameto.2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka cipta. Sudjana.2007. Metodologi Penelitian. Bandung: Mestika Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.Bandung :Alfabeta