BAB 3 METODE PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Menurut Masri S. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan untuk maksud: Penjajagan (eksploratif) Deskriptif Penjelasan (eksplanatory) yakni menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Evaluasi Prediksi atau meramalkan kejadian tertentu dimasa yang akan datang. Penelitian operasional Pengembangan indikator-indikator sosial Unit analisis yang dituju adalah dosen-dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Kristen Krida Wacana dan informasi yang didapat dari para karyawan hanya dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan survey. Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Desain Penelitian Metode Penelitian Unit Analisis Time Horizon 24
T - 1 Asosiatif Survey Individu Dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Kristen Krida Wacana Cross Sectional T -2 Asosiatif Survey Individu Dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Kristen Krida Wacana Cross Sectional Sumber : Pengelolaan Penulis, 2012 Tabel 3.1 Desain Penelitian Keterangan: T-1: Untuk mengetahui dan menganalisa besarnya pengaruh antara beban kerja terhadap kepuasan kerja dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer pada Universitas Kristen Krida Wacana. T-2: Untuk mengetahui dan menganalisa besarnya pengaruh antara lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer pada Universitas Kristen Krida Wacana. III.2 Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel merupakan penjelasan mengenai pengertian dari teori variabel, sehingga dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Variabel Beban Kerja (X1) (Sumber : Konsep Variabel Beban Kerja adalah besaran pekerjaan yang harus Sub Variabel Faktor Eksternal Indikator Tugas-tugas yang bersifat fisik Tugas-tugas Ukuran Ordinal diubah menjadi Interval Skala Pengukuran Skala Likert 25
Aminah Soleman, 2011:85) Lingkungan Kerja (X2) (Sumber : Nasution dan Rodhiah, 2008:59) Kepuasan Kerja (Y) (Sumber : Robbin, 2012:14-15) dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang di bebankan. Kepuasan kerja adalah sikap puas yang ditunjukkan oleh karyawan terhadap pekerjaannya karena mereka merasa bahwa apa yang telah mereka berikan kepada perusahaan sesuai dengan imbalan yang diterima. Faktor Internal Fasilitas Kerja Gaji dan Tunjangan Hubungan Kerja The Work it Self Pay Growth and Upword Mobility yang bersifat mental Waktu kerja dan waktu istirahat dosen Kerja secara bergilir Pelimpahan tugas dan wewenang Faktor somatis Faktor psikis Kurangnya peralatan kerja dosen Kondisi ruang kerja dosen pengap Prosedur yang diberikan atasan tidak jelas Pemberian gaji yang sesuai Loyalitas dalam sebuah kelompok kerja berjalan dengan baik Keterbatasan dalam mengerjakan tugas Kesempatan untuk mengemban tanggung jawab Gaji yang diterima dosen Mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri Memperoleh kesempatan untuk menerima kenaikan jabatan Ordinal diubah menjadi Interval Ordinal diubah menjadi Interval Skala Likert Skala Likert 26
Kinerja Kerja (Z) (Sumber : Marliana Budhiningtias winanti, 2011:256) Kinerja merupakan sebuah pencapaian atau hasil kerja seorang karyawan sesuai dengan tugas, kemampuan, dan tanggung jawab yang dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan. Supervision Co-workes Attitude Toward Work Input Process Output Outcomes Kemampuan menyediakan bantuan teknis Kesempatan dalam memberikan dukungan Kerjasama dan dukungan dari rekan kerja Penilaian dosen terhadap pekerjaan Keterampilan yang dimiliki dosen Pengetahuan yang dimiliki dosen Keahlian yang dimiliki dosen Kepercayaan dosen dalam melaksanakan pekerjaannya Hasil kinerja dosen Dampak kinerja dosen terhadap mahasiswa dan fakultas Ordinal diubah menjadi Interval Skala Likert Sumber: Pengelolaan Penulis, 2012 Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel III.3 Jenis dan Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber data tanpa melalui perantara. Sedangkan data sekunder merupakan sumber 27
data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui perantara. Jenis data yang digunakan adalah kuantitatif, yaitu data yang berupa pandangan dan tidak berupa angka akan tetapi berupa kata-kata atau kalimat. Data Jenis Data Sumber Data Dasar pengukuran variabelvariabel dalam penelitian ini Kuantitatif Data sekunder dari studi kepustakaan dan internet, serta data primer dari wawancara dengan dosen Tujuan Penelitian T-1 T-2 T-3 T-4 T-5 T-6 T-7 Beban Kerja yang digunakan oleh Universitas Kristen Krida Wacana Kuantitatif Data primer dari kuesioner dosen Lingkungan Kerja yang digunakan oleh Universitas Kristen Krida Wacana Kuantitafif Data primer dari kuesioner dosen Kepuasan Kerja dosen di Universitas Kristen Krida Wacana Kuantitatif Data primer dari kuesioner dosen Kinerja Kerja dosen di Universitas Kristen Krida Wacana Kuantitatif Data primer dari kuesioner dosen Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Sumber : Pengelolaan Penulis, 2012 III.4 Teknik Pengumpulan Data Menurut Nasir dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:213), mengatakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan alat-alat ukur yang dipergunakan dalam 28
melaksanakan suatu penelitian. Data yang akan dikumpulkan dapat berupa angkaangka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti. Sehubungan dengan pengertian teknik pengumpulan data, maka dalam penelitian ini, peneliti ingin menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu: 1. Studi Kepustakaan Peneliti mengambil sumber data yang relevan dengan bahan penelitian dari berbagai literatur, baik dari buku-buku, jurnal, dan internet guna mendukung penelitian ini. 2. Kuesioner (Angket) Dalam penelitian ini, kuesioner yang disebarkan kepada dosen Universitas Kristen Krida Wacana sebagai responden, dibuat dalam bentuk pernyataan sesuai dengan skala likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu kejadian atau gejala sosial, dimana variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusul item-item pernyataan. (Haryadi Sarjono dan Winda Julianita, 2011:6). Setiap jawaban dalam skala Likert dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut : Nilai Pernyataan Positif Pernyataan Negatif 1 Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju 2 Tidak Setuju Setuju 3 Ragu-Ragu Ragu-Ragu 4 Setuju Tidak Setuju 29
5 Sangat Setuju Sangat Tidak Setuju Tabel 3.4 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Sumber : Pengelolaan Penulis, 2012 Jumlah interval kelas dan besar interval kelas dapat diketahui melalui rumus di bawah ini : R 4 I = = = 0,8 K 5 Keterangan : R = Range (rentang kelas) K = Jumlah Interval Kelas I = Besar Interval Kelas Berdasarkan kategori tersebut dapat diketahui bahwa nilai yang paling tinggi adalah 5 dan yang paling rendah adalah 1. Maka dapat diperoleh range dari selisih nilai tertinggi dan terendah, yaitu 5 1 = 4. Maka besar interval kelas dari penelitian ini adalah : R I = K 30
Berdasarkan ketentuan di atas maka penulis mengelompokkan tanggapan responden berdasarkan batas-batas penelitian sebagai berikut : Batasan Pernyataan Positif Pernyataan Negatif 1 1,8 Sangat tidak setuju Sangat Setuju 1,9 2,6 Tidak Setuju Setuju 2,7 3,4 Ragu-Ragu Ragu-Ragu 3,5 4,2 Setuju Tidak Setuju 4,3 5 Sangat Setuju Sangat Tidak Setuju Tabel 3.5 Batas-Batas Pengukuran Data Sumber : Pengelolaan Penulis, 2012 III.5 Teknik Pengambilan Sampel Dalam menetapkan jumlah anggota sampel, peneliti menetapkan dari populasi dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Kristen Krida Wacana, yang didapat dari data sekunder universitas dan mengggunakan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane dalam buku Haryadi Sarjono dan Winda Julianita (2011:30) dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: n = Jumlah sampel yang diambil N = jumlah anggota populasi d = presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%) Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan, jumlah populasi karyawan di Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer berjumlah 51 31
orang. Sehingga dengan menggunakan rumus yang ada diperoleh jumlah sampel untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka diketahui bahwa dalam penelitian ini, peneliti harus mengambil sampel sebanyak 34 responden. Namun dalam penelitian ini, peneliti memutuskan untuk mengambil sampel sebanyak 35 orang karyawan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas tersebut. Hal ini dilakukan untuk dapat memudahkan dalam pengujian dan pengolahan selanjutnya. Maka dari itu, jumlah kuesioner yang akan dibagikan kepada dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Kristen Krida Wacana adalah 35 responden. Teknik sampel yang digunakan adalah probability sampling, menurut Haryadi Sarjono dan Widia Julianita (2011:23), probability sampling adalah sebuah teknik sampling yang memberikan kesempatan ataupun peluang yang sama pada setiap populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam penelitian ini memakai simple random sampling, adalah cara pengambilan sampel secara acak dari anggota populasi tanpa mempedulikan tingkatan. Dalam hal ini adalah dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Kristen Krida Wacana. III.6 Metode Analisis Untuk keperluan analisis ini, penulis mengumpulkan dan mengolah data yang diperoleh dari kuesioner dengan cara memberikan bobot dari setiap pertanyaan berdasarkan skala likert. 32
Kuesioner ini disebarkan dengan tujuan untuk mengetahui pendapat mengenai beban kerja dosen, lingkungan kerja dosen, kepuasan kerja dan kinerja kerja dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Kristen Krida Wacana Setelah kuesioner dibagikan, maka akan dilakukan analisis terhadap hasil kuesioner tersebut. Berikut ini adalah tabel mengenai metode analisis data, yaitu: Tujuan Penelitian Metode Analisis Jenis Penelitian Teknik Analisis T 1 Asosiatif Path Analysis dan Pearson Correlation T 2 Asosiatif Path Analysis dan Pearson Correlation Tabel 3.6 Metode Analisis Data Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis, 2012 III.6.1 Transformasi Data Menurut Riduwan dan Kuncoro dalam buku Haryadi Sarjono dan Winda Julianita (2011:12) mentransformasikan data interval bertujuan untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik, dimana data settidaknya berskala interval. Data ordinal dapat di transformasi menjadi interval secara manual atau MSI (Method of Successive Interval) ataupun menggunakan bantuan software. Dalam hal ini penulis menggunakan software MSI (Method of Successive Interval) untuk mentransformasi data ordinal menjadi interval. Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval sebagai berikut: a. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angka angket yang disebarkan. b. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut sebagai frekuensi. 33
c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi. d. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor. e. Gunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh. f. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan tabel Tinggi Densitas). g. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus: h. Tentukan nilai transformasi dengan rumus: III.6.2 Uji Validitas Menurut Sekaran dalam buku Haryadi Sarjono dan Winda Julianita (2011:35), validitas adalah bukti bahwa instrumen, teknik atau proses yang digunakan untuk mengukur sebuah konsep benar-benar mengukur konsep yang dimaksudkan. Suatu kuesioner dikatakan valid jika setiap butir-butir pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus: 34
Keterangan: r hitung n X Y = koefisien korelasi = jumlah data = variabel bebas = variabel terikat Dasar pengambilan keputusan adalah : Jika r hitung positif, serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel valid Jika r hitung positif, serta r hitung < r tabel, maka butir atau variabel valid Jika r hitung > r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid III.6.3 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliable). Instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2009:455). Uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpulan data (instumen) yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha. Berikut rumus Cronbach Alpha: 35
Keterangan: r11 = Reliabilitas kuesioner k = Banyaknya butir pertanyaan = Jumlah varians butir = Total varians III.6.4 Uji Normalitas Didalam buku Haryadi Sarjono dan Winda Julianita (2001:53), uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Pada dasarnya, uji normalitas adalah membandingkan antara data yang kita miliki dan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama dengan data kita. Uji normalitas menjadi hal penting karena salah satu syarat pengujian parametric-test (uji parametrik) adalah data harus memiliki distribusi normal (atau berdistribusi normal). III.6.5 Uji Korelasi Pearson Berdasarkan Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2008:61) untuk mengetahui hubungan antara variabel X 1 dengan Y, dan X 2 dengan Y, dan X 1 dan X 2 terhadap Y digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment, dengan rumus: Keterangan: 36
r = Koefisien korelasi X = Variabel bebas Y = Variabel terikat n = Jumlah data Correlation Pearson dilambangkan (r) dengan ketentuan r -1 dan r +1. Bila nilai r = -1, maka korelasinya negatif sempurna, sebaliknya bila nilai r = +1, maka korelasinya positif sempurna. Sedangkan apabila nilai r = 0, maka artinya tidak ada korelasi. Arti harga r akan diperlihatkan pada Tabel Interprestasi Nilai r sebagai berikut: Interval Koefisien 0,80 1,000 0,60 0,799 0,40 0,599 0,20 0,399 0,00 0,199 Tingkat Hubungan Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah Tabel 3.7 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2008:62) Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus Koefisien Determinan sebagai berikut: KD = r 2 x 100% Dimana KP adalah nilai koefisien determinasi, dan r adalah nilai koefisien korelasi (Haryadi Sarjono dan Winda Julianita 2011:148) III.6.6 Analisis Jalur (Path Analysis) Menurut Riduan dan Kuncoro, dalam buku Haryadi Sarjono dan Winda Julianita (2011:117), model path analysis (analisis jalur) digunakan untuk menganalisis pola hubungan di antara variabel. Model ini bertujuan untuk 37
mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Asumsi-asumsi path analysis: Pada model path analysis, hubungan antar variabel bersifat linier, adaptif dan bersifat normal Hanya sistem aliran kausal ke satu arah, artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan rasio Menggunakan sampel probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliable), artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan, artinya model teori yang dikaji atau diuji dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti III.6.6.1 Langkah-Langkah Pengujian Path Analysis Beberapa langkah pengujian path analysis menurut yaitu sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis dalam persamaan strukural. Struktur: 2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi. 38
a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan. Hipotesis: naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh variabel eksogen (X1 dan X2). b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan: Persamaan regresi ganda: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + ε 1 Pada dasarnya koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi yang distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku atau Z-score (data yang diset dengan nilai rata-rata = 0 dan standar deviasi = 1). Koefisien jalur yang distandarkan (standardized path coefficient) digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh (bukan memprediksi) variabel bebas (eksogen) terhadap variabel lain yang diberlakukan sebagai variabel terikat (endogen). Koefisien part ditunjukkan oleh output yang dinamakan Coefficient yang dinyatakan sebagai Standardized Coefficient atau dikenal dengan nilai Beta. Jika ada diagram jalur sederhana mengandung satu unsur hubungan antara variabel eksogen dengan variabel endogen, maka koefisien part-nya adalah sama dengan koefisien korelasi sederhana. 3. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan). a. Kaidah pengujian signifikansi secara manual: Menggunakan Tabel F 39
Keterangan: N K = jumlah sampel = jumlah variabel eksogen R 2 XYk = R square Jika F hitung F tabel, maka Ho ditolak atau Ha diterima yang artinya signifikan. Jika F hitung F tabel, maka Ho diterima yang artinya signifikan. Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 Carilah Nilai F tabel menggunakan Tabel F dengan rumus: F tabel = F {(1-α)(dk = k), (dk = n-k-1)} Atau F tabel = F {(1-α)(v1 = k), (v2 = n-k-1)} Cara mencari F tabel : Nilai (dk = k) atau v1 disebut nilai pembilang Nilai (dk = n-k-1) atau v2 disebut nilai penyebut b. Kaidah Pengujian signifikansi: Program SPSS Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. 40
Jika probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 4. Menghitung koefisien jalur secara individu. Secara individual uji statistik yang digunakan uji t yang dihitung dengan rumus (Schumacker dan Lomax, 1996:44) dalam Kusnendi (2005:12): Keterangan: Statistic sepx 1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk analisa regresi setelah data ordinal ditransformasikan ke interval. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas 0,1 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika nilai probabilitas 0,1 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,1 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,1 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,1 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya signifikan. III.6.6.2 Model dan Persamaan Struktural Path Analysis 41
Model struktural yaitu bila setiap variabel endogen (Y) secara unik keadaannya ditentukan oleh seperangkat variabel eksogen (X). Diagram jalur menunjukkan struktur hubungan kausal antar variabel Gambar 3.1 Diagram Jalur Sumber: Haryadi Sarjono dan Winda Julianita (2011:139) Persamaan struktural untuk diagram jalur yaitu: Y = ρyx1 + ρyx2 + ρyx3 + ε1 (Persamaan Sub-Struktural 1) Y = ρyx1 + ρyx2 + ρyx3 + ε1 (Persamaan Sub-Struktural 2) Keterangan: ρ = koefisien jalur (path coefficient), yang menunjukkan pengaruh langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen. ε = faktor residual, yaitu menunjukkan pengaruh variabel lain yang tidak dapat diteliti atau kekeliruan pengukuran variabel. Kategori seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam Path Analysis: Nilai Koefisien Beta Kategori Pengaruh 0,05 0,09 Lemah 0,10 0,29 Sedang >0,30 Kuat Tabel 3.7 Kategori Pengaruh Variabel dalam Path Analysis 42
Sumber: Suwarno dalam Sarjono Haryadi dan Julianita Winda (2011:117) III.7 Rancangan Uji Hipotesis Berdasarkan asumsi-asumsi penelitian sebagaimana diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Dasar pengambilan keputusan: Sig > 0,1 : HO diterima, Ha ditolak Sig < 0,1 : Ho ditolak, Ha diterima a. Untuk T 1 Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dosen dan lingkungan kerja dosen terhadap kepuasan kerja dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Kristen Krida Wacana. Ha = Ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dosen dan lingkungan kerja dosen terhadap kepuasan kerja dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Kristen Krida Wacana. b. Untuk T 2 Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dosen dan lingkungan kerja dosen terhadap kepuasan kerja serta dampaknya terhadap kinerja dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Kristen Krida Wacana. Ha = Ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dosen dan lingkungan kerja dosen terhadap kepuasan kerja serta dampaknya terhadap kinerja dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Kristen Krida Wacana. 43
III.8 Rancangan Pemecahan Masalah Hasil penelitian tentang Pengaruh Beban Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Dosen dan dampaknya terhadap Kinerja Kerja Dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Kristen Krida Wacana sangat diharapkan dapat membantu universitas tersebut dalam mengembangkan dan memperbaiki permasalahan yang ada untuk mendapatkan hasil kinerja yang maksimal. Hasil implikasi tersebut diharapkan dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi pihak Universitas untuk dapat mengetahui pengaruh beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja dan dampaknya pada kinerja dosen universitas tersebut. 44