Makalah Akuntasi Sektor Publik. Akuntansi Manajemen Sektor Publik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja. Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran

27/01/2015 AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK. Akuntansi Manajemen Sektor Publik PENDAHULUAN

KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK

AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur dengan

Value For Money. Arif Kurniawan Wahono ( ) Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batas

BAGIAN 1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN. STIE MAHARDIKA 2016 Prepared by Yuli Kurniawati

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena

BAB I PENDAHULUAN. mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas ekonomi dan tugas

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VIII. No. 1 Tahun 2009 Hal VALUE FOR MONEY AUDIT UNTUK MENILAI KINERJA LEMBAGA SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan suatu entitas yang aktivitasnya

MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK JENIS JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang dengan pesat. Upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan. masyarakat merupakan sebuah konsep yang sangat multi kompleks.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. birokrasi dalam berbagai sektor demi tercapainya good government. Salah

PERTEMUAN KE-1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Agus Widarsono, SE., M.Si, Ak Prodi Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan proses yang baik dari pengendalian manajemen.

Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB I PENDAHULUAN. digerakkan oleh sektor bisnis (Privat) dan sektor publik (entitas publik).

BAB I PENDAHULUAN. baik (Good Governance) menuntut negara-negara di dunia untuk terus

Sistem Informasi: Integrasi Sistem Informasi Dan Strategi Bisnis

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Purnomo (2015) melakukan penelitian tentang Penilaian Kinerja Berbasis

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengukuran kinerja adalah alat untuk menilai kesuksesan organisasi. Dalam konteks organisasi

BAB I PENDAHULUAN. diperkenalkannya pendekatan penganggaran berbasis kinerja (performance. based budgeting) dalam penyusunan anggaran pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan baru dari pemerintah Republik Indonesia yang mereformasi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.12 No.3 Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan secara maksimal sehingga laba diharapakan diperoleh juga secara

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan yang dilakukan oleh pihak manajemen. Manajemen pihak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Surabaya Kota. Alat analisis yang digunakan adalah analisis value for money.

BAB I PENDAHULUAN. 2004, manajemen keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Badung mengalami

pemisahan tugas, pengendalian akuntansi juga masih lemah dan biasanya ada kepercayaan yang besar dari pemilik kepada karyawannya. Orang-orang yang mel

70BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemerintah pusat dan daerah (propinsi, kabupaten, kota). Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. termasuk diantaranya pemerintah daerah. Penganggaran sector publik terkait

BAB 1 PENDAHULUAN. agar organisasi sektor publik memperhatikan value for money dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. terwujudnya good public and corporate governance (Mardiasmo, 2009:27).

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Struktur SIM. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

Perencanaan Strategis Pengendalian Manaajemen Pengendalian Operasi

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Otonomi daerah merupakan upaya pemberdayaan daerah dalam pengambilan

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN. masalah mulai dirasakan oleh banyak negara. Dalam konteks akuntansi maka

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran sektor publik merupakan alat ( instrument) akuntabilitas atas

BAB I PENDAHULUAN. yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat Indonesia untuk berasuransi sudah mulai tumbuh. Terbukti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. program bukan pada unit organisasi semata dan memakai output measurement

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sendiri berdasarkan pada prinsip-prinsip menurut Devas, dkk (1989) sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bougette (Perancis) yang berarti sebuah tas kecil. Menurut Indra Bastian (2006),

BAB 1 PENDAHULUAN. harus bisa menyediakan public goods and services dalam memenuhi hak setiap

BAB I PENDAHULUAN. Ateh (2016) dalam artikelnya mengungkapkan, pernah menyampaikan bahwa ada yang salah dengan sistem perencanaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. industri menengah maupun industri besar. Dalam perkembangannya saat ini nampak jelas

BAB II TARGET COSTING

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, perkembangan sektor publik dewasa

BAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY PADA PENGADILAN NEGERI TEBING TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Perumusan key..., Dino Andrian, FE UI, 2009

PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK

Transkripsi:

Makalah Akuntasi Sektor Publik Akuntansi Manajemen Sektor Publik Disusun oleh: Sinta Okta Irma (14043022) Suci Ardiryanti (14043024) UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS EKONOMI 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi manajemen sektor publik sangat dibutuhkan dalam pengelolaan organisasi sektor publik. Akuntansi manajemen memberikan informasi-informasi tidak hanya informasi keuangan tetapi juga informasi secara keseluruhan. Akuntansi manajemen mambantu organisasi sektor publik dalam proses perencanaan dan pengendalian. Pada zaman globalisasi yang semakin kompleks permasalahan yang muncul, maka organisasi publik harus bisa menyesuaikan diri. Dengan adanya akuntansi manajemen maka bisa membantu organisasi dalam pencapaian tujuannya dan membantu organisasi membangun hubungan baik antar bagian dalam organisasi. Proses perencanaan bisa memberikan gambaran yang jelas tentang target yang akan dicapai organisasi. Akuntansi manajemen sektor publik berfungsi sebagai penyedia informasi untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik. Pengaruh aspek-aspek tersebut sangat besar pada organisasi sektor publik. Akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik berperan dalam merencanakan strategi, memberikan informasi biaya, penilaian investasi, penganggaran, dan penentuan biaya pelayanan, dan tarif pelayanan. Sehingga dengan adanya akuntansi manajemen seluruh kegiatan dalam organisasi sektor publik dapat dikelola dengan baik. B. Rumusan Masalah 1. Mengapa Akuntansi Manajemen Sebagai Alat Perencanaan Organisasi? 2. Mengapa Akuntansi Manajemen Sebagai Alat Pengendalian Organisasi? 3. Bagaimana Proses Perencanaan Dan Pengendalian Manajerial Organisasi Sektor Publik? 4. Apakah Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik? C. Tujan Penulisan 1. Mengetahui Penjelasan Terkait Akuntansi Manajemen Sebagai Alat Perencanaan Organisasi.

2. Mengetahui Penjelasan Terkait Akuntansi Manajemen Sebagai Alat Pengendalian Organisasi. 3. Mengetahui Dan Memahami Proses Perencanaan Dan Pengendalian Manajerial Organisasi Sektor Publik. 4. Mengetahui Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik. BAB II PEMBAHASAN A. Akuntansi Manjemen Sebagai Alat Perencanaan Organisasi

Perencanaan adalah suatu cara sebuah organisasi dalam menetapkan tujuan dan sasaran organisasi. Perencanaan meliputi : 1. Aktivitas yang sifatnya strategik 2. Aktivitas yang sifatnya taktis 3. Aktivitas yang sifatnya operasional Peran akuntansi menajemen dalam perencanaan adalah memberikan informasi historis dan prospektif. Informasi historis memberikan informasi tentang bagaimana masa lalu organisasi, apakah semua tujuan dan sasaran organisasi tercapai atau tidak. Sedangkan informasi prospektif lebih memberikan informasi tentang rencana masa depan, sehingga bisa memberikan motivasi untuk peningkatan kinerja. Proses perencanaan meliputi: 1. pengembangan sistem perencanaan 2. penerapan tujuan 3. pemilihan alat yang paling tepat untuk memonitor perkembangan pencapaian tujuan Pada organisasi sektor publik, lingkungan yang mempengaruhi sangat heterogen. Tingkat kestabilan lingkungannya dipengaruhi faktor politik dan ekonomi. Informasi akuntansi diperlukan untuk membuat prediksi-prediksi dan estimasi mengenai kejadian ekonomi di masa mendatang dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik saat ini. Faktor politik terkadang dapat meracuni organisasi sektor publik dan tidak berbeda dengan faktor ekonomi. Kedua faktor ini bisa menimbulkan adanya praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Selain itu, globalisasi juga menyebabkan semakin tingginya ketidakpastian. Negara satu dengan negara lain seakan-akan sudah tidak ada batas. Peristiwa-peristiwa di suau negara akan dengan cepat diketahui oleh negara lain. Oleh karena itu akuntansi sebagai alat perencanaan memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan arah organisasi. Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu: 1. Informasi sifatnya rutin ataukah ad hoc 2. Informasi kuantitatif ataukah kulaitaif 3. Informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah informal Berdasarkan cara penyampaiannya informasi akuntasi terdiri dari: 1. Informasi akuntansi disampaikan secara formal 2. Informasi akuntansi disampaikan secara informal B. Akuntansi Sebagai Alat Pengendalian Organisasi

Pengendalian adalah suatu bentuk pengawasan untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan secara ekonomis, efisian dan efektif. Pola pengendalian organisasi tergatung pada jenis dan karakteristik organisasi. Organisasi sektor publik yang sifatnya tiak mengejar laba serta adanya pengaruh politik yang besar, maka alat pengendaliannya berupa peraturan birokrasi. Akuntansi manajemen memiliki peran utama dalam pengendalian organisasi yang mengkuantifikasi keseluruhan kinerja terutama dalam ukuran moneter. Informasi akuntansi, umumnya dinyatakan dalam bentuk ukuran finansial, sehingga memungkinkan pengintegrasian informasi dari tiap-tiap unit organisasi yang akhirnya membentuk gambaran kinerja organisasi secara keseluruhan. Informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan (financial control) berbeda dengan akuntansi sebagai alat pengendalian organsiasi. Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau sistem aliran uang dalam organisasi, khusunya memastikan likuiditas dan solvabilitas organisasi. Pengendalian organisasi terkait dengan pengintegrasian aktivitas fungsional ke dalam sistem organisasi secara keseluruhan. Pengendalian organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa organisasi tidak menyimpang dari tujuan dan strategi organisasi yang telah ditetapkan. Pengendalian organisasi membutuhkan informasi yang lebih luas dibandingkan pengendalian keuangan. C. Proses Perencanaan Dan Pengendalian Manajerial Organisasi Sektor Publik Perencanaan dan pengendalian adalah dua hal yang perlu dipertimbangkan bersama-sama. Pengendalian tanpa perencanaan tidak akan berarti karena tidak ada tindak lanjut untuk mengidentifikasi apakah rencana organisasi telah dicapai. Perencanaan tanpa pengendalian juga tidak akan berarti karena tidak ada target atau rencana yang digunakan sebagai pembanding. Jones and Pendlebury (1996) membagi proses perencanaan dan pengendalian manajerial pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap yaitu: 1. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar. 2. Perencanaan operasional 3. Penganggaran 4. Pengendalian dan pengukuran 5. Pelaporan, analisis, dan umpan balik Perencanaan tujuan dan sasaran dasar merupakan langkah utama dalam perencanaan. Dengan adanya tujuan dan sasaran dasar organisasi maka akan diketahui dengan jelas organisasi harus dibawa ke arah mana dan tujuan apa yang harus dicapai.

Perencanaan operasional memberikan rincian tentang kegiatan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Penganggaran membantu organisai untuk mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil, dan merata. Pengendalian dan pengukuran merupakan cara dalam mengawasi pelaksanaan kegiatan dalam organisasi untuk meminimalisir dan mendeteksi adanya kecurangan. Pelaporan merupakan bentuk penyampaian hasil dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Analisis diperlukan untuk mengetahui apakah laporan tersebut sudah sesuia dengan keadaan organisaai ataukah ada praktek manipulasi. Umpan balik berperan penting untuk evaluasi kinerja organisasi. Dengan adanya umpan balik maka akan membantu organisasi dalam memperbaiki kekurangan-kekurangan. D. Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sector public adalah memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi sector public, perencanaan dimulai sejak dilakukannya perencanaan strategic, sedangkan pengendalian dilakukan terhadap pengendalian tugas (task control). Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sector public : 1. Perencanaan strategic; 2. Pemberian informasi biaya; 3. Penilaian investasi; 4. Penganggaran; 5. Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan (charging for service); dan 6. Penilaian kerja a) Perencanaan Strategik Pada tahap perencanaan strategic, manajemen organisasi membuat alternativealternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi, yang telah diseleksi dan dipilih program yang sesuai dengan skala prioritas dan sumber daya yang dimiliki. Peran akuntansi manajemen adalah memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya program (cost of program) dan berapa biaya suatu aktivitas (cost of actifity), sehingga manager dapat menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan berkaitan dengan sumberdaya yang dimiliki.

Untuk memberikan jaminan dialokasikannya sumber daya input secara ekonomis, efisien, dan efektif, maka perlu informasi akuntansi manajemen yang akurat, relefan, dan handal untuk menghitung besarnya biaya program, aktivitas, atau proyek. System informasi akuntansi manajemen yang baik adalah dapat mengurangi peluang terjadinya pemborosan, kebocoran dana, dan mendeteksi program-program yang tidak layak secara ekonomi. Tiga masalah utama pada akuntansi manajemen sektor publik adalah efisiensi biaya, kualitas produk, dan pelayanan ( cost, quality, and service ). Kualitas pelayan publik yang tinggi dan murah dapat diperoleh jika pemerintah mengadopsi system informasi akuntansi manajemen yang modern. Meskipun pada dasarnya organisasi public dapat menerapkan teknik akuntansi manajemen yang diterapkan sector swasta untuk menentukam biaya produk atau pelayanan, tetapi terdapat sedikit perbedaan antara sector public dengan sector swasta dalam hal penentuan biaya produk/pelayanan. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar biaya pada sector swasta cenderung merupakan engineered cost yang memiliki hubungan secara langsung dengan output yang dihasilkan, sementara biaya pada sector public sebagian besar merupakan discretionarycosts yang ditetapkan di awal periode anggaran dan sering tidak memiliki hubungan langsung antara aktivitas yang dilakukan dengan output yang dihasilkan. Kebanyakan output yang dihasilkan di sector public merupakan intangible output yang sulit di ukur. b) Pemberian Informasi Biaya Biaya (cost) dalam konteks organisasi sector public dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu : 1) Biaya input, adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan pelayanan. Bisa berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku. 2) Biaya output, adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantar produk hingga sampai ke tangan pelanggan. 3) Biaya proses, yang dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi, biaya diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi. Akuntansi manajemen sector public memiliki peran yang strategis dalam perencanaan finansial terkait dengan identifikasi biaya-biaya yang terjadi. Dalam hal ini akuntansi manajemen sector public membutuhkan cost accounting untuk pengambilan keputusan biaya serta untuk memberikan informasi mengenai pengeluaran pulik yang

dapat digunakan oleh pihak internal maupun eksternal untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Proses penentuan biaya meliputi lima aktifitas, yaitu : a. Cost finding : pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau jasa pelayanan b. Cost recording : dilakukan setelah cost finding berhasil yang meliputi kegiatan pencatatan data kedalam system akuntansi organisasi c. Cost analyzing : melakukan analisis biaya yang telah di catat, yaitu mengidentifikasi jenis dan perilaku biaya, perubahan biaya, dan volume kegiatan. Manajemen organisasi harus dapat menentukan pemicu biya agar dapat dilakukan strategi efisiensi biaya. d. Strategic cost reduction : melakukan strategi penghematan biaya agar tercapai value for money. Karakteristik pendekatan strategi dalam pengurangan biaya adalah sbb : - Berjangka panjang - Berdasarkan kultur perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) dan berfokus pada peayanan masyarakat - Manajemen harus bersifat proaktif dalam penghematan biaya - Keseriusan pada manajemen puncak e. Cost reporting : memberikan informasi biaya secara lengkap kepada pimpinan dalam bentuk internal report yang kemudian diagregasikan ke dalam satu laporan yang akan disampaikan kepada pihak eksternal. c) Penilaian Investasi Dalam hal ini akuntansi manajemen berperan untuk menilai kelayakan investasi secara ekonomi dan finansial, misalkan saja dalam mengidentifikasi biaya, risiko, dan manfaat atau keuntungan dari suatu investasi. Dalam penilaian suatu investasi, faktor yang harus diperhatikan oleh akuntan manajemen adalah tingkat diskonto, tingkat inflasi, tingkat risiko dan ketidakpastian dan sumber pendanaan untuk investasi yang akan dilakukan. Penilaian investasi pada sektor public pada dasarnya lebih rumit dibandingkan dengan di sektor swasta. Teknik-teknik penilaian investasi pada sektor swasta didesain untuk organisasi yang berorientasi pada laba. Sementara organisasi publik merupakan organisasi yang tidak berorientasi pada upaya mengejar laba, sehingga terkadang teknikteknik tersebut tidak dapat diterapkan untuk sektor publik Penilaian investasi dalam organisasi public dilakukan dengan menggunakan analisis biaya manfaat (cost benefit analysis). Tetapi analisis ini terkadang sulit untuk

dilakukan, sehinggan untuk memudahkan kemudian menggunakan anailis efektifitas biaya (cost-effectiveness analysis). Analisis efektifitas biaya ini menekankan seberapa besar dampak yang dicapai dari suatu proyek atau investasi dengan biaya tertentu. d) Penganggaran Akuntansi manajemen sangat erat hubungannya dengan penganggaran. Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran public yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber daya public, alat distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen merupakan alat yang vital untuk mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana public secara ekonomis, efisien, efektif, adail, dan merata. Untuk mencapai hal tersebut harus didukung dengan manajemen sumber daya manusia yang handal. e) Penentuan Biaya Pelayanan (Cost of Service) dan Penentuan Tarif Pelayanan (Charging for Services) Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dengan tarif yang akan dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan public, termasuk menghitung subsidi yang diberikan. Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan (charging for service) merupakan satu rangkaian yang keduanya sama-sama membutuhkan informasi akuntansi. Dengan informasi akuntansi manajemen, sumber-sumber inefisiensi di organisasi dapat dideteksi dan dihilangkan. f) Penilaian Kinerja Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini, akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indicator kinerja kunci (key performance indicator) dan satuan ukur untuk masing-masing aktifitas yang dilakukan.

BAB III PENUTUP Kesimpulan Akuntansi sebagai alat perencanaan organisasi membantu organisasi sektor publik untuk mendapatkan informasi historis dan prospektif. Informasi historis memberikan informasi tentang kinerja organisasi masa lalu, sedangkan informasi prospektif memberikan informasi tentang rencana masa depan yang ingin dilakukan. Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sector public meliputiperencanaan strategic, pemberian informasi biaya yang di dalamnya terdapat lima aktivitas (cost finding, cost recording, cost analyzing, strategic cost reduction, dan cost reporting), penilaian investasi, penganggaran, penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan (charging for service) serta penilaian kerja.

Daftar Pustaka Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Penerbit Andi. Apriliana, fitri.2011. Akuntansi Manajemen Sektor Publik. http://fitriaprliana.blogspot.co.id/2011/11/akuntansi-manajemen-sektor-publik.html. Diakses pada tanggal 27 November 2015.