BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Event Organizer yang diartikan sebagai penyedia jasa profesional penyelenggara acara merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Event Organizer sudah berkembang pesat di Indonesia khususnya di kota-kota besar, dari yang bergerak di bidang pertunjukan musik, pameran produk (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer sangat membantu pihak-pihak yang berminat mengadakan event seperti launching product, company gathering, anniversary, exhibitions, seminar, promosi, talkshow dan sebagainya, dari tahap persiapan sampai dengan event berjalan lancar dengan baik. Event organizer merupakan sebuah pihak yang mengelola dan mengatur suatu acara yang diselenggarakan atas permintaan klien. Event organizer merupakan seni mengatur dan mengelola (Beatrix, 2006). Event yang dimaksud dalam kategori media promosi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh pemilik brand sehingga terjalin interaksi antara pelanggan dengan produk dalam suatu aktivitas tertentu. Kondisi layanan jasa dalam dunia bisnis di bidang wedding and event organizer sangat berkembang pesat dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini. Gaya hidup masyarakat yang semakin modern menuntut segala kemudahan dan 1
efisiensi dalam segala aktivitas mereka. Apalagi jika berhubungan dengan layanan jasa, masyarakat terutama yang berada di kota besar pasti akan lebih kritis menilai segala bentuk jasa atau produk yang ditawarkan kepada mereka. Untuk itu perusahaan jasa seperti wedding and event organizer perlu memperhatikan beberapa aspek yang dapat menarik perhatian konsumen sehingga mereka tertarik dan berminat untuk menggunakan jasa atau service yang ditawarkan. Kotler (1994) mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak. Di dalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa juga bukan merupakan barang, jasa adalah suatu proses atau aktivitas, dan aktivitas-aktivitas tersebut tidak berwujud (Lupiyoadi, 2001) Berbicara masalah event organizer sebagai pengatur sebuah acara, maka faktor kepuasan pelanggan menjadi hal yang utama, oleh karena itu tak jarang pula mereka menggunakan strategi-strategi promosi yang dilakukan oleh satu unit dalam perusahaan yang disebut dengan marketing public relation. Marketing Public Relations sendiri timbul karena adanya tuntutan kebutuhan perusahaan dalam membentuk pencitraan. Dalam suatu organisasi atau perusahaan Marketing Public Relations mempunyai tujuan untuk menjembatani kebutuhan konsumen yang diharapkan dapat terpenuhi melalui jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan. Oleh sebab itu Marketing Public Relations merupakan sesuatu yang penting pada waktu sekarang ini dan dibutuhkan oleh suatu 2
organisasi atau perusahaan agar menarik simpati dan dapat menguntungkan organisasi atau perusahaan tersebut sehingga menjadi dikenal oleh publik. Belakangan ini, berbagai nama event organizer mulai bermunculan di Kota Solo. Meskipun pada dasarnya memiliki fungsi yang sama sebagai pengatur acara namun ada berbagai macam pelayanan tambahan yang disediakan oleh pengelola event organizer demi memuaskan pelanggannya. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti oleh perubahan gaya hidup masyarakat, maka muncul pula konsep-konsep baru dalam mengelola event organizer wedding. Berkembangnya Solo sebagai kota budaya turut mendorong munculnya berbagai event organizer yang menawarkan konsep baru dalam menarik pelanggannya. Konsep event organizer wedding one stop service yang pada awalnya difungsikan sebagai pengatur jalannya sebuah acara pernikahan, kini mulai berkembang memunculkan bisnis barunya seperti bridal, salon, fotografi, video shooting, dekorasi, tour & travel. Salah satu event organizer yang menggunakan strategi Marketing Public Relation di kota Solo adalah House of Hendrik. Keberadaan seorang Marketing Public Relations sangat terkait erat dengan promosi dan citra House of Hendrik di kalangan publik Solo. Hal-hal tersebut merupakan bagian dari strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh House of Hendrik, yang tentu saja menjadi tanggung jawab dari seorang praktisi Marketing Public Relations. Alasan peneliti memilih event organizer House of Hendrik diantara event-event organizer lainnya sebagai objek penelitian, yakni peneliti melihat bahwa House of Hendrik lebih peka terhadap media untuk 3
berpromosi, disamping House of Hendrik memakai MPR sebagai strategi membentuk citra serta dikuatkan dengan House of Hendrik sudah berkiprah lama dalam bisnis event organizer dan sudah banyak menangani klien yang memakai layanan jasa House of Hendrik. Maka peneliti semakin yakin bahwa House of Hendrik memiliki data-data yang kuat untuk pengolahan data. Citra merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan, tentu saja selain pendapatan dari penjualan produknya. Citra perusahaan tidak dapat terbentuk dengan sendirinya, namun citra harus dibentuk dengan cara mengenalkan perusahaan atau mempromosikan produk-produk sebuah perusahaan kepada masyarakat yang menjadi target marketnya. Citra sangat mempengaruhi ketertarikan konsumen terhadap perusahaan tersebut. Baik buruknya citra perusahaan dan juga positioning-nya sangat bergantung kepada peran serta seorang Marketing Public Relations. Penulis berpendapat bahwa strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh seorang Marketing Public Relations pada suatu perusahaan akan sangat mempengaruhi pencitraan masyarakat terhadap suatu perusahaan. Mengingat begitu eratnya hubungan antara Marketing Public Relations dan citra sebuah perusahaan, oleh karena itu Penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai langkah-langkah strategi komunikasi pemasaran yang dapat dilakukan oleh perusahaan, dalam hal ini adalah praktisi Marketing Public Relations dalam rangka membentuk citra di House of Hendrik. 4
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah Penulis uraikan diatas, maka dalam penelitian ini, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Marketing Public Relations House of Hendrik dalam membentuk citra perusahaan? 2. Seberapa besar pengaruh strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Marketing Public Relations House of Hendrik dalam membentuk citra perusahaan? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Menggambarkan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Marketing Public Relations House of Hendrik dalam membentuk citra perusahaan. 2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pencitraan oleh Marketing Public Relations House of Hendrik. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi kajiankajian teori komunikasi pemasaran dalam hal penerapan teori-teori yang ada, sehingga mampu menambah wawasan bagi penulis dan pembaca. 1.4.2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi penulis dalam rangka menempuh pendidikan program strata 1 ilmu komunikasi, 5
serta mampu memberikan saran tentang bagaimana strategi komunikasi yang baik kepada House Of Hendrik Event Organizer pada khususnya dan para pelaku bisnis event organizer lain pada umumnya. 1.5. Konsep-konsep 1.5.1. Komunikasi Pemasaran Menurut Nickles (Dharmmesta, 1990 : 56), komunikasi pemasaran merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran, serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Definisi ini menyatakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Pihak-pihak yang terlibat akan mendengarkan, beraksi dan berbicara sehingga tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan. 1.5.2. Strategi Fred R. David dalam bukunya Strategic Management: Concepts and Cases mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture. Sedangkan manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan- 6
keputusan lintas fungsional yang memungkinkan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. 1.5.3. Marketing Public Relation Marketing Public Relations (MPR) merupakan proses perencanaan dan pengevaluasian program-program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen. (Ruslan,2002). 1.5.4. Citra atau Pencitraan Citra merupakan hal yang sangat penting, citra yang positif akan menguntungkan perusahaan dan citra yang buruk akan merugikan perusahaan dengan demikian citra mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian produk. Menurut Kotler ( 2005 : 338 ) yang dialihbahasakan oleh Hendra Teguh, dan Ronny adalah : Citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya yang di pengaruhi oleh banyak faktor diluar kontrol perusahaan. 1.5.5. Periklanan Periklanan atau Promosi (Advertising) adalah suatu bentuk komunikasi yang ditujukan untuk mengajak orang yang melihat, membaca atau mendengarnya untuk melakukan sesuatu. Promosi biasanya mencakup nama produk atau layanan dan bagaimana produk dan layanan itu bisa bermanfaat bagi pembeli, untuk 7
mengajak calon pembeli potensial untuk membeli atau mengkonsumsi produk tertentu. Karakteristik iklan : Iklan memiliki beberapa karakteristik, antara lain: a. Suatu bentuk komunikasi yang berbayar. b. Nonpersonal komunikasi. c. Menggunakan media massa sebagai massifikasi pesan. d. Menggunakan sponsor yang teridentifikasi. e. Bersifat mempersuasi khalayak. f. Bertujuan untuk meraih audiens sebanyak-banyaknya. Tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelangggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Intinya promosi memperkenalkan atau menginformasikan kepada konsumen bahwa saat ini ada produk baru yang tidak kalah dengan produk yang lama. Setelah konsumen mengetahui produk yang baru, diharapkan konsumen akan terpengaruh dan terbujuk sehingga beralih ke produk tersebut. Dan pada akhirnya,perusahaan hanya sekedar mengingatkan bahwa produk tersebut tetap bagus untuk dikonsumsi. Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi,yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan. 8