V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

dokumen-dokumen yang mirip
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Sejarah Perusahaan 5.2 Lokasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

Pematangan Gonad di kolam tanah

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

Panduan Singkat Teknik Pembenihan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Disusun oleh: ADE SUNARMA

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

II. METODOLOGI. a) b) Gambar 1 a) Ikan nilem hijau ; b) ikan nilem were.

AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT

BAB III BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Bandung pada bulan April hingga Mei 2013.

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)

V. DESKRIPSI TAUFAN S FISH FARM

II. METODOLOGI 2.1 Prosedur Pelaksanaan Penentuan Betina dan Jantan Identifikasi Kematangan Gonad

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

BAB III BAHAN DAN METODE

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

PEMIJAHAN LELE SEMI INTENSIF

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Balai Benih Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu

BAHAN DAN METODE. Tabel 1. Subset penelitian faktorial induksi rematurasi ikan patin

Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan

METODOLOGI PENELITIAN

VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL

GAMBARAN UMUM USAHA. Tabel 4. Penggunaan Lahan Pada Kecamatan Bekasi Utara Pada Tahun 2010

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

USAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan)


Pembenihan Jambal Siam (Pangasius sutchi )

Pembesaran udang galah Macrobrachium rosenbergii kini mengadopsi

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN TEKNOLOGI PEMIJAHAN IKAN DENGAN CARA BUATAN (INDUCE BREEDING)

Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)

III. METODOLOGI PENELITIAN

MODUL: PEMELIHARAAN LARVA SAMPAI UKURAN PASAR

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Persiapan Wadah Persiapan dan Pemeliharaan Induk Peracikan dan Pemberian Pakan

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var) menurut Kordi, (2010) adalah. Subordo : Siluroidae

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012, di Balai

Bab 3. Budidaya pembenihan ikan konsumsi

II. BAHAN DAN METODE 2. 1 Rancangan penelitian 2.2 Persiapan wadah 2.3 Penyediaan larva ikan patin

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

II. BAHAN DAN METODE

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan

MODUL: PEMIJAHAN INDUK IKAN TETRA

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT NASIONAL XXIII 2015 SERPONG INFORMATION SHEET BIDANG LOMBA FISHERY

Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) - Bagian 2: Produksi induk

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Ikan Bawal Air Tawar

LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

BAB III METODE PENELITIAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUDIDAYA IKAN KOI Cyprinus carpio DI KELOMPOK PETANI KOI SUMBER HARAPAN, KABUPATEN BLITAR, JAWA TIMUR

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga. Pendahuluan

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March :22

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK PEMBENIHAN IKAN MAS DI MN. FISH FARM CIJAMBE, SUBANG

II. BAHAN DAN METODE 2.1Prosedur Persiapan Wadah Persiapan dan Pemeliharaan Induk Pencampuran dan Pemberian Pakan

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

BAB III BAHAN DAN METODE

PEMBENIHAN TERIPANG PUTIH (Holothuria scabra)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

bio.unsoed.ac.id Dra. Sri Sukmaningrumo Msi di Thailand (Pangasius sutchi). Ikan patin termasuk golongan ikan yang paling banyak

Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Program

Pengaruh Dosis Ekstrak Hipofisis Ikan Patin (Pangasius hypothalamus) Terhadap Keberhasilan Pemijahan Ikan Bawal Air Tawar (Collosoma macropomum)

BAB III BAHAN DAN METODE

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

MODUL TEACHING FACTORY

APLIKASI PAKAN BUATAN UNTUK PEMIJAHAN INDUK IKAN MANDARIN (Synchiropus splendidus)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

I PENDAHULUAN Latar Belakang

MODUL: PEMANENAN DAN PENGEMASAN

Transkripsi:

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan Ben s Fish Farm mulai berdiri pada awal tahun 1996. Ben s Fish Farm merupakan suatu usaha pembenihan larva ikan yang bergerak dalam budidaya ikan konsumsi, terutama ikan bawal air tawar. Ben s Fish Farm merupakan usaha perorangan yang dimiliki oleh Bapak Adrian sebagai pemilik sekaligus kepala perusahaan di Ben s Fish Farm. Ben s Fish Farm dalam waktu 14 tahun sudah melakukan perluasan usaha dengan membuka cabang dan hingga saat ini berjumlah lebih dari 30 cabang usaha. Ben s Fish Farm pada awalnya bergerak dalam pembenihan ikan patin dan ikan hias, namun karena pembenihan ikan patin dan ikan hias kurang cocok dan banyaknya para pembenih yang memproduksi ikan tersebut, maka Ben s Fish Farm beralih dari pembenihan ikan patin dan ikan hias menjadi pembenihan larva ikan bawal air tawar sampai sekarang. Kemudian Ben s Fish Farm melakukan perluasan usaha dengan membuka cabang baru dan melakukan sistem plasma dengan petani sekitar. Usaha Ben s Fish Farm terletak di Kampung Cimanggu tiga, Desa Ciaruteun Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Saat ini perusahaan mempunyai luas lahan 1,2 ha yang terdiri atas 26 buah kolam, dua buah hatchery, satu buah rumah karyawan, satu buah rumah pemilik Ben s Fish Farm, satu buah dapur serta satu musholla karyawan. 5.2. Struktur Organisasi Struktur organisasi di Ben s Fish Farm sampai saat ini masih bersifat kekeluargaan yang dipimpin oleh Bapak Andrian sebagai pemilik Ben s Fish Farm. Secara garis besar terdapat tiga bagian pokok dalam struktur organisasi di Ben s Fish Farm yaitu bagian produksi, bagian transportasi dan bagian keamanan. Bagian produksi bertugas merawat induk dan memproduksi larva, bagian ini mempunyai jumlah karyawan sebanyak enam orang. Bagian transportasi bertugas mengantarkan larva pesanan dari para pelanggan, karyawan pada bagian ini berjumlah tiga orang. Bagian keamanan bertugas menjaga lingkungan perusahaan dari pencurian dan gangguan hama, karyawan pada bagian ini berjumlah 3 orang. 44

Gambaran umum mengenai struktur organisasi Ben s Fish Farm dapat dilihat pada Gambar 7. Pemilik Perusahaan Ka. Bagian Produksi Ka. Bagian Transportasi Ka. Bagian Keamanan Karyawan Karyawan Karyawan Gambar 7. Struktur Organisasi Ben s Fish Farm Tahun 2010 Struktur organisasi yang bersifat kekeluargaan di Ben s Fish Farm menyebabkan kurang berfungsinya job description yang telah di tetapkan. Job description tidak dilakukan secara tertulis oleh perusahaan sehingga karyawan pada bagian transportasi dan keamanan sering bekerja pada bagian produksi, begitu juga sebaliknya, hal ini menyebabkan adanya human eror pada bagian produksi. Perekrutan karyawan di Ben s Fish Farm dilakukan apabila ada karyawan lama yang berhenti dan peningkatan kapasitas produksi perusahaan, karyawan yang direkrut tidak didasari pada tingkat pendidikan, namun pengalaman dan kemauan yang lebih diutamakan perusahaan. 5.3. Fasilitas Pembenihan Fasilitas pembenihan merupakan sarana yang dibutuhkan dalam proses pembenihan larva ikan bawal air tawar. Fasilitas pembenihan yang ada di Ben s Fish Farm terdiri dari fasilitas utama dan fasilitas pendukung. 5.3.1. Fasilitas Utama Fasilitas utama merupakan fasilitas yang penting dan harus ada dalam kegiatan produksi larva ikan bawal air tawar. Fasilitas utama yang terdapat di Ben s Fish Farm meliputi wadah budidaya, bangunan, energi listrik, sumber air dan instalasi aerasi. 45

5.3.1.1. Wadah Budidaya Wadah budidaya merupakan tempat yang digunakan selama proses pembenihan larva ikan bawal air tawar berlangsung. Wadah budidaya yang digunakan di Ben s Fish Farm terdiri atas kolam perawatan induk, bak penampungan air, bak pemijahan, wadah penetasan telur, wadah pemeliharaan larva dan wadah penetasan Artemia sp. a. Kolam Pemeliharaan Induk Kolam pemeliharaan induk merupakan tempat yang digunakan untuk memelihara induk atau calon induk yang sudah matang kelamin sampai induk siap dipijahkan. Kolam pemeliharaan induk bisa pula disebut sebagai tempat pematangan gonad. Di Ben s Fish Farm induk ikan bawal air tawar dipelihara di kolam berbentuk persegi empat, yang berukuran 6,5 m x 5,5 m x 1,6 m dengan dasar kolam berupa tanah dan pematang dari semen, kolam pemeliharaan induk ini berjumlah 26 buah. Kolam pemeliharaan induk ikan bawal jantan dan betina dipisah, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam seleksi kematangan gonad. Air yang digunakan untuk pemeliharaan induk berasal dari sungai Cisaladak. Kolam pemeliharaan induk pada usaha pembenihan larva ikan bawal air tawar di Ben s Fish Farm dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Kolam pemeliharaan Induk Ikan Bawal Air tawar di Ben s Fish Farm Tahun 2010 b. Bak Penampungan Air Bak penampungan air berfungsi untuk menampung dan mengendapkan air yang berasal dari kolam maupun sumur. Bak penampungan air berbentuk persegi panjang yang berukuran 4 m x 2 m x 1 m, yang terletak di dalam ruangan pembenihan yang berfungsi untuk menjaga suhu air tidak menurun dan menghindari masuknya kontaminan atau debu dari luar. Untuk mensuplai oksigen 46

ke dalam air sebelum digunakan maka dipasang selang aerasi selama 24 jam, dan untuk menyalurkan air ke ruang pembenihan maka dipasang pompa hisap. c. Bak Pemijahan Kegiatan pemijahan di Ben s Fish Farm menggunakan wadah pemijahan berupa bak semen berbentuk persegi empat sebanyak dua buah dengan ukuran 2 m x 2 m x 1 m yang berjumlah lima buah. Pengisian air setinggi 60 cm dan bak pemijahan dilengkapi dengan terpal sebagai penutup serta selang aerasi sebagai penyuplai oksigen ke dalam air. Bak pemijahan induk di Ben s Fish Farm dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Bak Pemijahan Induk Ikan Bawal Air Tawar di Ben s Fish Farm Tahun 2010 d. Wadah Penetasan Telur Wadah penetasan atau inkubasi telur di Ben s Fish Farm menggunakan wadah berupa akuarium kaca yang berbentuk persegi panjang dan berukuran 90 cm x 40 cm x 35 cm yang berjumlah 100 buah. Wadah inkubasi telur dilengkapi dengan selang aerasi yang diberi pelekat kaca pada ujung selang agar tidak mengapung tetapi tidak menggunakan batu aerasi sehingga oksigen yang dihasilkan nantinya besar dan mampu mengaduk telur ikan bawal pada saat diinkubasi. Wadah penetasan telur dapat dilihat pada Gambar 10. 47

Gambar 10. Akuarium Penetasan Telur Ikan Bawal Air Tawar di Ben s Fish Farm Tahun 2010 e. Wadah Pemeliharaan Larva Wadah pemeliharaan larva di Ben s Fish Farm menggunakan akuarium berbentuk persegi panjang yang berukuran 90 cm x 30 cm x 35 cm dan diisi air setinggi 30 cm berjumlah 200 buah. Ruang pemeliharaan larva dibuat tertutup dengan terpal dan diberi kompor gas sebanyak 2 buah yang bertujuan agar suhu ruangan tetap stabil, dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. Akuarium Pemeliharaan Larva Ikan Bawal Air Tawar di Ben s Fish Farm Tahun 2010 f. Wadah Penetasan Artemia sp Wadah yang digunakan dalam penetasan Artemia sp berupa galon air mineral bervolume 20 liter yang berjumlah lima buah. Galon dipotong pada bagian bawahnya dan dipasang selang aerasi untuk mengaduk siste pada saat ditetaskan. Galon tersebut diletakkan di atas kayu berbentuk persegi empat yang berfungsi untuk menyangga galon tersebut dengan posisi galon bagian bawah dibalik menjadi di atas, dapat dilihat pada Gambar 12. 48

Gambar 12. Wadah Penetasan Artemia di Ben s Fish Farm Tahun 2010 5.3.1.2. Sumber dan Distribusi Air Kegiatan pembenihan di Ben s Fish Farm menggunakan sumber air yang berasal dari sungai Cisaladak yang mengalir melalui irigasi kecil dan air sumur. Air tawar yang berasal dari sungai tersebut dapat langsung digunakan untuk pemeliharaan induk, sedangkan untuk kebutuhan dalam hatchery air berasal dari sungai dan sumur yang terlebih dahulu diberi perlakuan dengan melalui penyaringan. Air sumur juga digunakan untuk keperluan karyawan sehari-hari dan sebagainya. 5.3.1.3. Sistem Aerasi Ben Fish Farm, dalam memenuhi kebutuhan oksigen dalam kegiatan pembenihan digunakan blower yang berkekuatan 1,3 PK (Gambar 13). Tujuan dari pemberian oksigen adalah sebagai salah satu sumber oksigen yang dapat mensuplai oksigen dalam kegiatan pembenihan, sehingga keberadaannya sangat diperlukan untuk respirasi, dan merombak sisa metabolisme. Oksigen disalurkan ke tempat penetasan telur, pemeliharaaan, menggunakan pipa PVC yang berukuran 1,5 inchi, yang disalurkan ke akuarium dengan menggunakan selang aerasi berukuran 0,5 cm yang dilengkapi dengan pengatur tekanan aerasi, sedangkan untuk pemijahan menggunakan selang berukuran 3/8 inchi. 49

Gambar 13. Sistem Aerasi (Blower) Kapasitas 1,3 PK di Ben s Fish Farm Tahun 2010 5.3.1.4. Sumber Energi Sumber energi utama yang digunakan untuk aktivitas produksi adalah energi listrik dari PLN dengan daya 1.300 watt. Energi listrik tersebut digunakan untuk kebutuhan pembenihan, meliputi pengoperasian pompa, blower, dan sekaligus sebagai penerangan. Sementara sebagai cadangan energi ketika listrik dari PLN mati, menggunakan Generator set dengan merk Staike dengan spesifikasi voltase 220 volt dan output 5-6 KVA dapat dilihat pada Gambar 14 Gambar 14. Generator Set Daya 1.300 Watt di Ben s Fish Farm tahun 2010 5.3.2. Fasilitas Pendukung Fasilitas pendukung yang terdapat di Ben s Fish Farm antara lain bangunan hatchery, kamar karyawan dua buah, kamar mandi satu buah, tempat parkir, musholla satu buah, dapur dan sumur. 5.4. Kegiatan Pembenihan Larva Kegiatan pembenihan larva di Bens Fish Farm dimulai dari tahapan pemeliharaan induk, pematangan gonad, pemijahan induk, penetasan telur, 50

pemeliharaan larva, pemanenan larva, dan pengepakan dan transportasi larva serta penyediaan pakan hidup. 5.4.1. Pemeliharaan Induk Kegiatan pemeliharaan induk bawal di Bens Fish Farm dimulai dari persiapan wadah pemeliharaan, penebaran induk, pemberian pakan hingga pengelolaan kualitas air. a. Persiapan Wadah Pemeliharaan Kolam yang digunakan Bens Fish Farm untuk pemeliharaan induk yaitu berukuran 15 m x 7 m x 1,5 m dengan ketinggian air 1 sampai dengan 1,3 meter. Pengairan air ke setiap kolam dilakukan secara seri yakni air mengalir pada kolam pertama kemudian dilanjutkan kolam kedua dan seterusnya. b. Penebaran Induk Penebaran induk dilakukan setelah semua kolam terisi air 1 sampai dengan 1,3 meter. Kondisi air kolam harus terus mengalir agar induk yang baru dimasukkan tidak mudah stres. Induk betina dan induk jantan harus dipisah supaya memudahkan dalam penyeleksian induk, ukuran induk bawal yang digunakan di Bens Fish Farm memiliki ukuran 3 sampai dengan 4 kilogram per ekor. c. Pemberian Pakan Pakan yang digunakan untuk induk bawal air tawar berupa pelet, pakan diberikan sebanyak dua kali sehari, yaitu pada pagi hari jam 08:00 WIB dan sore pada pukul 15:00 WIB. Selain pelet, induk bawal juga diberi pakan tambahan berupa oncom dan keong. Pemberian pakan tambahan bertujuan untuk mengurangi kadar lemak pada induk betina dan menambah kecukupan protein. d. Pengelolaan Kualitas Air Dalam hal menjaga kualitas air, Bens Fish Farm menggunakan sumber air dari sungai Cisaladak. Penggunaan air sungai ini bertujuan agar kebutuhan air di kolam dapat mengalir 24 jam. Selain menggunakan air sungai yang mengalir 24 jam, Bens Fish Farm juga membuat air pancuran yang dihisap dengan pompa air, dengan demikian tingkat stres pada induk dapat dikurangi. 51

5.4.2. Pematangan Gonad Untuk mendapatkan tingkat kematangan dan kualitas gonad yang dihasilkan sangat ditentukan oleh kualitas dan cara pemberian pakan. Pakan yang diberikan harus berupa pelet tenggelam dan disebar di satu titik. Seleksi kematangan gonad di Bens Fish Farm dilakukan setiap hari pada pagi dan sore. Induk yang akan diseleksi ditangkap menggunakan jaring hapa, kemudian induk ditangkap satu persatu dan dilakukan pemeriksaan tingkat kematangan gonad. Kegiatan tersebut menggunakan metode kanulasi untuk induk betina dan pengurutan (stripping) untuk induk jantan. Metode kanulasi yaitu dengan memasukkan selang kanula lalu dihisap dan dicabut secara berlahan-lahan dan diamati kondisi telurnya. Telur yang siap dibuahi bewarna putih kebiruan dan ukuran yang seragam. Metode pengurutan pada induk jantan dilakukan dengan mengurut dari bagian perut ke arah lubang genital, induk jantan yang siap dipijahkan akan keluar cairan sperma berwarna putih susu dan kental. 5.4.3. Pemijahan Induk Pemijahan induk dilakukan setiap hari, namun waktu yang paling ideal untuk melakukan pemijahan yaitu pada musim hujan. Untuk mengatasi masalah musim, Bens Fish Farm menggunakan perangsang (Ovaprim) walau hasilnya kurang maksimal. Penyuntikan hormon Ovaprim dilakukan pada bagian sirip punggung, dosis Ovaprim yang dipakai adalah 0,7 mililiter per kilogram berat induk betina, sedangkan untuk dosis induk jantan 0,5 mililiter per kilogram berat induk. Khusus induk betina dilakukan dua kali penyuntikan dengan selang waktu 10 jam, dosis penyuntikan ke dua lebih tinggi dari penyuntikan pertama ( 70 persen dari total dosis). Pada musim hujan, Bens Fish Farm melakukan teknik pemijahan semi alami yaitu induk bawal dibiarkan memijah secara alami pada wadah yang terkontrol. 5.4.4. Pemanenan dan Penetasan Telur Pemanenan telur dilakukan pada pagi hari sekitar jam 08:00-09:00 WIB, telur yang siap dipanen mempunyai ciri-ciri telur-telur tersebut tidak menempel 52

pada tangan jika dipegang. Telur dipanen dari bak pemijahan dengan serokan, kemudian ditampung dalam baskom lalu dipindahkan ke dalam akuarium penetasan. Penebaran telur dilakukan secara merata di setiap akuariumnya, telur akan menetas selama 18-20 jam dengan daya tetas sampai 80 persen. 5.4.5. Pemeliharaan Larva Pemeliharaan larva ikan bawal air tawar di Bens Fish Farm menggunakan akuarium. Akuarium yang dipakai harus dibersihkan dan diseterilkan dengan cara dicuci, dikeringkan lalu dipanaskan. Pemeliharaan larva dilakukan sampai umur 7-9 hari dari penetasan. Pemberian pakan dilakukan pada hari ke-4 setelah penetasan, jenis pakan yang dipakai adalah artemia 5.4.6. Pemanenan Larva Pemanenan larva dilakukan setelah berumur tujuh hari. Pemanenan pada akuarium pemeliharaan dengan cara membuang sebagian air, kemudian larva diserok dengan menggunakan seser dan larva yang dipanen ditampung dalam baskom. 53