P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

KATA PENGANTAR. Semarapura, 30 Maret 2016 Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta, SE, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Bab II Perencanaan Kinerja

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja EKSEKUTIF SUMMARY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO UMUM

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik

PENDAHULUAN. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. I 1.1 LATAR BELAKANG

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA KANPUSDA KAB. SUKABUMI TAHUN 2015

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

AKUNTABILITAS KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

LKIP Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Magetan tahun Bab I Pendahuluan

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2015

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2014 BAB IV PENUTUP

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA KESBANGPOL KOTA SALATIGA TAHUN 2017

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

1. COVER LAKIP.doc 2. DAFTAR ISI, TABEL & GAMBAR.doc 3. IKHTISAR EKSEKUTIF.DOC 4. BAB I (PENDAHULUAN).DOC 5. BAB II (PERENCANAAN & PERJANJIAN

KATA PENGANTAR. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai bentuk pertanggungajawaban terhadap pelaksanaan. tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan maka pelaporan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pemerintah Daerah adalah Kepala

E X E C U T I V E S U M M A R Y

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

2011, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Le

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Wonogiri, Februari 2016 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. Akuntabilitas Kinerja Sekretariat DPRD Kota Bandung. merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 i

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

Transkripsi:

. AKUNTABILITAS KINERJA Kewajiban untuk menjawab dari perorangan badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas pemberi amanah adalah akuntabilitas kinerja. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban membuat sajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dan masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD 2016-2021 maupun RKPD Tahun 2016, sesuai ketentuan tersebut. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. adalah akuntabilitas. A. Evaluasi dan Analisis Pencapaian Kinerja Sasaran Indikator sasaran terhadap Indikator Kinerja utama (IKU) Kabupaten Lingga yang dituangkan didalam Penetapan Kinerja /Perjanjian Kinerja Kabupaten 2016 selama Tahun 2016 cukup variatif, ada sasaran yang menunjukkan persentase capaian cukup tinggi dan ada sasaran yang menunjukkan presentase capaian sangat rendah. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisa pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Nilai capaian kinerja sasaran dicerminkan oleh capaian kinerja dari indikator kinerja sasaran. Indikator kinerja yang digunakan dalam mengukur pencapaian sasaran merupakan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen indikator kinerja utama. Target pencapaian indikator kinerja ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja secara definitif setiap tahun. Pengukuran terhadap setiap pencapaian indikator kinerja tersebut dilakukan pada setiap akhir tahun yang diwujudkan dalam bentuk formulir pengukuran kinerja. Dengan demikian pengukuran kinerja sasaran sekaligus menggambarkan pengukuran pencapaian indikator kinerja utama. P a g e 21

Analisis pencapaian tujuan dan sasaran pemerintah kabupaten Lingga tahun 2016 adalah sebagai berikut : Misi VII : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pemerintah Daerah dan Pelayanan pada Masyarakt Tujuan : Mewujudkan Pemerintah daerah yang menerapkan good governance yang berorientasi pada kepentingan masyarakat Untuk mewujudkan tujuan 1 dari Misi 1 telah di tetapkan 4 (empat) sasaran strategis dengan tingkat pencapaian dijelaskan di bawah ini: Sasaran VII.1 : Meningkatkan kinerja dan transparasi penyelenggaraan pemerintah serta pengelolaan keuangan daerah Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan sasaran Meningkatnya kinerja dan transparasi penyelenggaraan pemerintah serta pengelolaan keuangan daerah dapat dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 1.1 Persentase Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase 1 2 3 4 5 % 1 ketepatan waktu menyerahkan laporan kinerja dan keuangan 2 Persentase pengelolaan keuangan daerah yang taat asas, tepat waktu dan akuntabel % 3 Persentase aset daerah yang diinventarisir % 20 20 Sumber : Badan pengelolaan keuangan dan aset daerah, 2016 Secara umum capaian idikator sasaran tahun 2016 ini rata-rata melampaui target, walaupun realisasi beberapa indikator kinerja yang ditetapkan belum mencapai target. Adapun capaian indikator kinerja tersebut diatas adalah sebagai berikut: Ada 7 program yang mendukung sasaran di atas, yaitu Program pelayanan administrasi perkantoran, Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, Program manajemen aset daerah. 1 Indikator Persentase pengelolaan keuangan daerah yang taat asas, tepat waktu dan akuntabel telah mencapai % dari target yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukan konsistensi P a g e 22

Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah yang mengikuti Standar Operasional Prosedur ( SOP )/ aturan yang telah ditetapkan. SOP/aturan ini menjadi standarisasi pelaksanaan tugas dan tanggungjawab aparatur Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah sehingga pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar, efektif dan efisien serta dapat dipertanggungjawab 2. Indikator ketepatan waktu menyerahkan laporan kinerja dan keuangan telah mencapai % dari target yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukan Hal ini menunjukan kedisiplinan,semangat dan budaya kerja serta dalam rangka menjaga konsistensi dan kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah yang memiliki integritas, produktivitas dan bertanggungjawab 3. Indikator Persentase aset daerah yang diinventarisir telah mencapai 20% dari target yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukan konsistensi PNS Badan Pengelolaan keuangan dan Aset Derah telah bekerja sesuai dengan target kerja yang ada. Sasaran VII.2 : Meningkatnya kinerja aparatur Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan sasaran Meningkatnya kinerja aparatur dapat dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 1.2 Persentase Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase 1 2 3 4 5 1 pemenuhan jasa % administrasi 2 ketersediaan sarana % 80 80 dan prasarana aparatur 3 Prosentase aparatur yang me mpunyai kompetensi dibidangnya % 20 20 Sumber : Badan pengelolaan keuangan dan asset daerah, 2016 Sasaran ini dicapai melalui Program Pelayanan jasa administrasi perkantoran, Program sarana dan prasarana aparatur, dan Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur. 1. Realisasi pemenuhan jasa administrasi tahun 2016 adalah sebesar % 2. Indikator ketersediaan sarana dan prasarana aparatur telah mencapai 80% dari target yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukan masih adanya sarana dan prasarana yang harus di penuhi untuk menunjang kinerja aparatur dalam melaksanakan tugas. 3. Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi dibidangnya telah mencapai % dari target yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukan peningkatan dan semangat memperbaiaki diri dari aparatur. Namun dengan persentase diatas menunjukkan masih banyak nya ASN yang hasrus mendapatkan pendidikan atau bimbingan untuk meningkat kan kemampuan masing-masing. P a g e 23

B. Akuntabilitas Keuangan Keberhasilan kinerja sasaran tahun 2016 didukung oleh tersedianya input berupa Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD). Dukungan anggaran tersebut dalam bentuk belanja langsung dan belanja tidak langsung. Belanja langsung adalah jumlah belanja untuk setiap program dan kegiatan yang mendukung keberhasilan Indikator Kinerja Sasaran. Realisasi belanja sebagai pendukung program dan kegiatan tahun 2016 adalah sebesar Rp 6.584.935.508,- atau 74,6 % dari total anggaran Rp 8.976.798.080,- untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.3. Rekapitulasi Biaya Per Sasaran Tahun 2016 No Sasaran Indikator Kinerja Program Anggaran (Rp) Indikator Realisasi (Rp) (5/4) 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Meningkatkan kinerja dan transparansi penyelenggaraa n pemerintah serta pengelolaan keuangan daerah ketepatan waktu menyerahkan laporan Persentase pengelolaan keuangan daerah yang taat asas, tepat waktu dan akuntabel Persentase aset daerah yang diinventarisir 20 dan pengembangan pengelolaan keuangan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Manajemen aset daerah 4.258.829.000 2.891.269.190 67,8.000.000 61.185.600 61,1 1.121.220.000 631.552.062 56,3 2 Meningkatnya kinerja aparatur pemenuhan jasa administrasi perkantoran ketersediaan sarana dan prasarana aparatur Pelayanan administrasi perkantoran 2.242.869.080 sarana dan prasarana aparatur 1.917.707.171 85,5 273.880.000 252.840.155 92,3 Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi di bidangnya kapasitas sumberdaya aparatur 980.000.000 830.381.330 84,7 P a g e 24

Sasaran di atas telah dilaksanakan secara efektif dan efisien dilihat dari pencapaian rata-rata sasaran mencapai 74,6% dan adanya penghematan penggunaan dana dilihat dari realisasi penggunaan dana untuk melaksanakan program-program yang mendukung pencapaian sasaran Tahun 2016 adalah sebesar Rp 6.584.935.508,-. (74,6%) dari pagu anggaran sebesar Rp 8.976.798.080,- C. Kondisi Sumber daya aparatur Sumber Daya Aparatur Kabupaten Lingga tercatat sampai dengan bulan Desember 2016 berjumlah 29 orang PNS. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pada berdasarkan pendidikan formal, pangkat/golongan dan Eselon, pendidikan jabatan struktural, dapat dilihat pada tabel 1, 2, dan 3 sebagai berikut: Tabel 1.: Jumlah Pegawai Negeri Sipil pada, menurut tingkat pendidikan formal tahun 2016. N O URAIAN JENJANG PENDIDIKAN (ORANG) S2 SI D3 SMA SMP SD JML 1 Golongan IV 2 2 2 Golongan 15 2 1 18 3 Golongan II 6 3 9 4 Pegawai Tidak Tetap 1 2 3 5 Honor Kantor 11 5 1 1 18 JUMLAH 29 8 11 1 1 50 Tabel 2. Jumlah Pegawai Negeri Sipil yang telah mengikuti pendidikan jabatan struktural pada Kabupaten Lingg tahun 2016 NO Jenjang Pendidikan Jumlah 1 PIM IV / ADUM 3 Orang 2 PIM / SPAMA - 3 PIM II / SPAMEN Jumlah - 3 Orang P a g e 25

Tabel 3 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil pada, Menurut Jabatan Struktural, tahun 2016. NO Jabatan/Eselon Kebutuhan (SOTK) Pengisi Jabatan Keterangan 1 IIb 1 1 2 a 1 1 3 b 3 3 4 IVa 9 9 5 IVb 0 0 JUMLAH 14 14 Kendala dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan adalah kurangnya koordinasi tiap- tiap bidang sehingga banyak kegiatan yang tumpang tindih yang satu dengan yang lainnya, serta kurangnya memahami Tupoksi masing-masing yang mengakibatkan tidak terlaksananya tugas dan tanggungjawab yang sebenarnya. D. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI SEBELUMNYA Tidak ada tindak lanjut tahun sebelumnya. P a g e 26