BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Melakukan perancangan dalam penelitian untuk membuat suatu alat merupakan langkah pertama yang harus dibuat agar dalam proses menuju realisasi pembuatan alat dapat berjalan dengan lancar. Dalam membuat perancangan dituntut untuk merencanakan konsepnya sebaik mungkin sehingga dalam proses pembuatannya akan berjalan secara efektif dari segi kemudahan dalam merealisasikannya dan efisien dari segi biaya dan memilih komponen-komponen yang akan dipergunakan. Perancangan yang akan dilakukan dalam proses pembuatan alat sistem kontrol penyakelaran kubikel menggunakan RTU UC-503G dan software intek gateway monitor melalui jaringan wi-fi terdiri dari beberapa proses penting, antara lain : 1. Mencari dan mengumpulkan data data pendukung dalam pelaksanaan pembuatan alat. 2. Merancang konsep alat sistem kontrol penyakelaran kubikel. 3. Menentukan komponen komponen yang akan dipergunakan dalam pembuatan alat sistem control penyakelaran kubikel. 4. Pengujian tiap tiap komponen yang akan menjadi kesatuan sistem. 5. Realisasi alat serta pengujian sistem kontrol penyakelaran kubikel. Dalam melakukan perancangan, penulis membuat beberapa kriteria atau 38
39 faktor yang harus dipenuhi dan dipertimbangkan dengan tujuan supaya proses dalam pembuatan alat mendapatkan perencanaan yang baik dan tepat sasaran. Kriteria atau faktor tersebut antara lain : 1. Keamanan, maksudnya alat yang dibuat tidak memiliki resiko yang dapat membahayakan penulis maupun orang orang di sekitar. 2. Kemudahan, maksudnya alat mudah dibuat dan dioperasikan. 3. Ketersediaan alat dan komponen, maksudnya agar memudahkan penulis dalam melakukan proses pembuatan alat. 4. Ekonomis, maksudnya agar biaya yang dikeluarkan tepat sasaran terhadap alat yang akan dibuat. 5. Selektif, maksudnya agar melakukan pemilihan alat dan komponen yang akan dipergunakan semurah mungkin dengan kualitas dan fungsi sebaik mungkin. Penulis membuat diagram alir proses atau flowchart untuk pembuatan alat, sehingga perancangan alat dapat direncanakan dengan konsep sistem yang baik. Dengan adanya diagram alir proses pembuatan alat juga diharapkan dapat menjadi acuan untuk melakukan proses pembuatan alat yang telah direncanakan sebaik mungkin agar alat dapat direalisasikan tepat waktu. Adapun diagram alir proses atau flowchart untuk pembuatan alat adalah sebagai berikut :
40 Mulai Perancangan Sistem dan Alat yang digunakan Pengadaan Alat dan Komponen Pembuatan Miniatur Kubikel Perbaiki Tidak Sesuai? Ya Ya Sesuai? Tidak Merancang Program RTU Ya Bagus? Tidak Pengecekan fungsi RTU, wireless access point dan software MTU Ganti Ganti Menghubungkan Wireless AP ke RTU dan RTU ke miniatur kubikel Setting Komunikasi Antara RTU dengan MTU Komunikasi Terhubung? Ya Pengujian Sistem Alat Tidak Perbaiki Analisa Sistem Alat Selesai Ya Sesuai Tujuan? Tidak Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Pembuatan Alat
41 3.2 Spesifikasi Alat Untuk merealisasikan pembuatan perancangan alat sistem kontrol penyakelaran kubikel menggunakan RTU Intek UC-503G dan software intek gateway monitor melalui jaringan wi-fi, sebelumnya harus mengetahui spesifikasi tiap tiap elemen, komponen ataupun alat yang memiliki fungsi masing masing dahulu, sehingga bisa membentuk suatu sistem kerja yang bisa menggerakan atau membuat manuver pada kubikel. Untuk menjadikan tiap tiap elemen, komponen ataupun alat ini menjadi suatu sistem, diperlukan pengetahuan terhadap spesifikasi serta karakteristik terhadap masing masing elemen, komponen atau alat tersebut sehingga bisa menjadi acuan dalam membentuk sistem yang diinginkan. Adapun spesifikasi elemen, komponen ataupun alat yang akan digunakan untuk merealisasikan alat kontrol penyakelaran kubikel menggunakan RTU Intek UC-503G tipe concentrator melalui jaringan wi-fi, adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Spesifikasi alat yang dibutuhkan NO ELEMEN YANG DIBUTUHKAN SPESIFIKASI ALAT 1. Remote Terminal Unit InTek UC-503G produk Integra Teknik Asia Suplai Tegangan Input 7 28VDC Suplai Tegangan Digital Input 7 28VDC Port Komunikasi RS232 & RS485 Port Komunikasi Pemrograman TCP / IP Input dan Output 8DO, 16DI dan 2AI Tegangan Relay Output 7 48VDC Arus Relay Output 2A
42 2. Power Supply MEANWELL AD-55A Suplai Tegangan Input 100 240VAC Tegangan DC Output 13.8VDC Suplai Arus Input 0 1.6A Arus DC Output 0 3.5A Tegangan Baterai Charger 13.4VDC Arus Baterai Charger 0 0.23A 3. Miniatur Kubikel Suplai Tegangan Input 12VDC Kuat Hantar Arus Terminal 2A Tegangan Kontak Relay 220V Tegangan Sinyal Relay 12VDC Pengaman Arus 2A Arus Relay Output 2A Kuat Hantar Arus Selector Switch 2A 4. Wireless-N Access Point Linksys WAP610N CISCO Teknologi Wireless N Bands 2.4 GHz dan 5GHz Standard IEEE 802.11g Antena 3 Internal 5. Personal Komputer / Notebook Operating Systems Windows 7 64-Bit RAM 2GB Processor Intel Celeron VGA 512MB 6. Software File Transfer Protocol WinSCP Master Terminal Unit Intek Gateway Monitor Text Editor / Programming Notepad++ Command Prompt Device Putty
43 Pada Tabel 3.1 diatas merupakan elemen, komponen maupun alat utama atau secara garis besar merupakan bagian bagian utama yang dibutuhkan untuk menciptakan alat tersebut. Dengan adanya perincian spesifikasi alat, diharapkan bisa menjadi patokan yang akan memudahkan penulis dalam menyelesaikan proyek akhir ini sesuai dengan kebutuhan alat yang akan digunakan. 3.3 Perancangan Sistem Kerja Alat Perancangan prinsip kerja sistem kontol penyakelaran kubikel menggunakan RTU Intek UC503G tipe concentrator melalui jaringan wi-fi dapat digambarkan dengan blok diagram pada Gambar 3.2, sehingga secara garis besar akan mengetahui deskripsi yang jelas tentang sistem kerja alat tersebut. INPUT PROSES OUTPUT SET POINT MASTER TERMINAL UNIT REMOTE TERMINAL UNIT VIA WI-FI MINIATUR KUBIKEL PERUBAHAN KONDISI ATAU STATUS KUBIKEL FEEDBACK DIGITAL INPUT DAN OUTPUT Gambar 3.2 Blok Diagram Sistem Pada Gambar 3.2 merupakan gambaran secara garis besar tentang sistem kerja alat tersebut, untuk lebih detailnya dijelaskan sebagai berikut :
44 1. Set Point (SP) Set point merupakan sinyal pemicu berupa perintah terhadap digital output pada remote terminal unit melalui master terminal unit yang telah terintegrasi dengan merancang alamat tag yang dituju atau lebih dikenal IOA (Input Output Address) di kedua sisi baik itu master terminal unit maupun remote terminal unit. 2. Master Terminal Unit (MTU) Pada bagian ini merupakan sistem yang berperan untuk mengendalikan dan meninjau seluruh RTU yang terhubung dengan MTU tersebut. MTU ini berupa software yang diinstall pada unit komputer ataupun unit server. Software yang digunakan adalah intek gateway monitor produk dari INTEGRA TEKNIK ASIA. 3. Remote Terminal Unit (RTU) Bagian ini merupakan sistem yang berperan untuk melakukan perintah dari MTU, dimana antara RTU dan MTU dihubungkan melalui jaringan wi-fi. Selain itu, digital input dan digital output pada RTU dihubungkan ke miniatur kubikel. Digital input berfungsi untuk memberikan sinyal kondisi atau status pada kubikel ke MTU, sedangkan digital output berfungsi untuk memberikan sinyal manuver atau penyakelaran secara remote terhadap kubikel yang diperintahkan oleh MTU. Agar RTU bisa dihubungkan dengan MTU melalui jaringan wi-fi, RTU harus diprogram
45 terlebih dahulu database dan IOA (Input Output Address). 4. Miniatur Kubikel Pada perangkat atau bagian ini berperan sebagai objek yang dikendalikan oleh MTU dengan perantara RTU melalui jaringan wi-fi untuk melakukan perubahan status kubikel, misalnya dari kondisi open (buka saklar penghubung) menjadi kondisi close (tutup saklar penghubung) ataupun kondisi sebaliknya. Agar miniature ini terlihat mirip dengan aslinya, pada miniature kubikel ini dilengkapi pula lampu indikator open dan close serta selector switch untuk memilih local atau remote. Pada miniature kubikel ini menghasilkan output dari blok diagram pada Gambar 3.2 berupa perubahan kondisi atau status kubikel. 5. Digital Input dan Output Digital input dan output merupakan umpan balik atau feedback dari kubikel yang berada pada RTU. Setiap terjadi perubahan pada kubikel, digital input dan output pada RTU pasti akan mengalami perubahan juga, dan setiap perubahan tersebut akan dikirimkan kembali ke MTU oleh RTU. Sehingga dengan inilah MTU bisa memantau kondisi atau status kubikel. 6. Deskripsi Kerja Sistem Pada Gambar 3.2 Blok diagram sistem kontrol penyakelaran kubikel
46 menggunakan RTU Intek UC-503G dan software Intek Gateway Monitor menggambarkan dan menjelaskan mulai dari blok input dimana sinyal input diberikan atau dimulai oleh operator melalui MTU, kemudian MTU mengirimkan sinyal kepada RTU. Pada RTU merupakan blok proses dimana sinyal yang telah dikirimkan oleh MTU akan diproses untuk mengaktifkan sinyal digital output pada RTU sesuai dengan yang diinginkan atau dikirim oleh operator melalui MTU. Kemudian pada blok output dimana digital output pada RTU telah dihubungkan dengan saklar pada kubikel untuk melakukan manuver baik itu open maupun close, sehingga bisa dilihat hasil output dari sistem ini merupakan perubahan penyakelaran pada kubikel. Selain itu, setelah terjadi perubahan status saklar pada kubikel, kubikel juga dihubungkan dengan digital input pada RTU sehingga perubahan kondisi atau status pada kubikel akan memberikan feedback atau sinyal balik ke RTU. Kemudian oleh RTU akan diproses dari sinyal digital input yang terhubung dengan kubikel untuk dikirim menuju MTU sehingga operator dapat mengetahui perubahan yang terjadi pada kubikel. 3.4 Perancangan Perangkat Keras ( Hardware ) Perancangan hardware merupakan rencana untuk merancang suatu alat dan sistem dengan menentukan komponen-komponen dan alat yang digunakan sehingga bisa digabung menjadi kesatuan sistem. Pada bagian ini merupakan hal mendasar dalam melakukan perancangan
47 dan menentukan pula komponen dan alat yang akan digunakan sehingga bisa dibuatnya perancangan sistem penyakelaran kubikel menggunakan RTU UC- 503G melalui jaringan wi-fi. Perancangan alat dan sistem yang dibuat pada tugas akhir ini meliputi beberapa bagian penting yaitu : 1. Pembuatan topologi sistem penyakelaran kubikel menggunakan RTU UC- 503G melalui jaringan wi-fi. 2. Pembuatan miniatur kubikel 3. Konfigurasi sistem penyakelaran kubikel menggunakan RTU UC-503G melalui jaringan wi-fi. 3.4.1 Perancangan Topologi Alat Pada Gambar 3.3 dibawah ini merupakan rancangan topologi jaringan perancangan sistem kontrol penyakelaran kubikel menggunakan RTU UC- 503G dan software Intek Gateway Monitor sebagai MTU melalui jaringan wifi. Pada bagian ini bisa terlihat keseluruhan peralatan yang diperlukan untuk pembuatan sistem kontrol tersebut.
48 Gambar 3.3 Topologi Jaringan Alat Pada Gambar 3.3 melakukan perancangan topologi jaringan bertujuan untuk menghubungkan RTU dengan MTU agar dapat melakukan komunikasi data melalui media transmisi wi-fi. 3.4.2 Perancangan Miniatur Kubikel Dalam proses perancangan miniatur kubikel untuk memudahkan penulis dalam merealisasikan kubikel, maka diperlukan perancangan rangkaian diagram satu garis (One Line Diagram) kubikel. Tujuan alat miniatur kubikel bisa menggambarkan kondisi kubikel aktual secara nyata dalam hal melakukan remote penyakelaran kubikel, dimana akan diperlihatkan kondisi close dan open secara remote dan local serta ditambahkan pula lampu indikator kondisi close dan open.
49 Pada Gambar 3.4 merupakan gambar layout miniatur kubikel tampak depan dan Gambar 3.5 tampak bagian dalam kubikel. Gambar 3.4 Tampak Bagian Depan Miniatur Kubikel
50 Gambar 3.5 Tampak Bagian Dalam Miniatur Kubikel Untuk rangkaian diagram satu garis miniatur kubikel ini (one line diagram) akan dilampirkan pada bagian lampiran A tugas akhir ini. Sehingga akan terlihat jelas latar belakang membuat layout Miniatur kubikel seperti pada Gambar 3.5 dan Gambar 3.6. 3.4.2.1 Menentukan Komponen Miniatur Kubikel Pada Tabel 3.2 merupakan tabel komponen-komponen yang dibutuhkan untuk merealisasikan miniatur kubikel yang dapat digambarkan fungsinya seperti kondisi kubikel pada kenyataannya.
51 Tabel 3.2 Komponen Komponen Miniatur Kubikel No Komponen Spesifikasi Keterangan 1. Input V AC = 12VDC Untuk lampu indikator dan relay 2. Output V O = 12VDC Untuk digital input RTU 3. MCB Schneider C2 I = 2A V= 12VDC 4. Relay Omron MY2 Is max = 5A Vs = 12VDC Untuk pengaman pada kubikel (2 Pole) Untuk Penguat DO dan memberi sinyal ke DI 5. Selector Switch Kraus & Naimer Is = 6A Vs = 12VDC (3 buah) Untuk Pilihan Remote atau Local (1 Buah) 6. Lampu Indikator V = 12VDC I = 22mA Untuk Indikator close (merah) atau open (hijau) 7. Push Button Tipe NO (Normally Open) Untuk tombol open atau close pada saat local 8. Terminal I max = 2A V = 240V AC / 28V DC Untuk menghubungkan rangkaian kabel 9. Rel Outside P = 8 cm Untuk penopang komponen-komponen
52 10. Junction Box P = 25cm, L = 20Cm dan T = 10cm Untuk wadah / badan kubikel Komponen-komponen pada Tabel 3.2 ditentukan berdasarkan parameter beserta fungsi yang akan digunakan sehingga bisa membentuk suatu miniatur kubikel. Adapun parameter atau fungsi dari komponen komponen yang telah ditentukan adalah sebagai berikut : 1. MCB SCHNEIDER C2 berfungsi sebagai pengaman rangkaian miniatur kubikel dari bahaya hubung singkat ataupun arus lebih sehingga dalam percobaan miniatur kubikel akan lebih aman. Pemilihan pengaman sebesar 2A didasarkan atas penggunaan pada beban miniatur kubikel, beban tersebut untuk ke digital input RTU dan untuk lampu indikator dengan pertimbangan melihat data spesifikasi RTU dan lampu indikator pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 2. Relay OMRON MY2 berfungsi sebagai penguat untuk digital output pada RTU dan memberikan indikasi terhadap digital input pada RTU. Selain itu, relay OMRON MY2 berfungsi sebagai interlock antara local dengan remote. Maksud dari interlock adalah ketika selector switch memilih local, maka penyakelaran melalui push button bisa digunakan sedangkan untuk penyakelaran secara remote tidak bisa digunakan. Begitupun sebaliknya ketika selector switch memilih remote. Alasan memilih relay OMRON MY2 yaitu merupakan tipe relay DPDT (Double Pole Double Throw) dimana memungkinkan untuk menyambungkan atau memutuskan dua kondisi
53 rangkaian dalam waktu yang bersamaan. 3. Selector switch Kraus & Naimer CA10 berfungsi sebagai saklar untuk memilih mode local atau remote pada kubikel. Apabila memilih mode local, maka yang akan terjadi yaitu hanya bisa melakukan penyakelaran ditempat kubikel berada dan tidak bisa melakukan penyakelaran secara remote melalui RTU Intek UC-503G. Sedangkan apabila memilih mode remote, maka yang akan terjadi penyakelaran kubikel bisa dilakukan remote melalui RTU Intek UC-503G. 4. Lampu indikator berfungsi sebagai indikasi dari status atau kondisi kubikel pada posisi close ataupun open. Apabila kondisi kubikel pada posisi close, maka lampu indikator berwarna merah akan menyala. Sedangkan apabila kondisi kubikel pada posisi open, maka lampu indikator berwarna hijau akan menyala. 5. Push button berfungsi sebagai tombol untuk mengubah posisi kubikel menjadi close atau open pada saat mode local. Untuk mengubah posisi kubikel menjadi close diwakili dengan tombol berwarna merah sedangkan mengubah posisi kubikel menjadi open diwakili dengan tombol berwarna hijau. 6. Terminal berfungsi sebagai penghubung kabel dalam rangkaian miniatur kubikel. 7. Junction Box dan Rel Outside berfungsi sebagai wadah dan pondasi dalam pembuatan miniatur kubikel.
54 3.4.3 Konfigurasi Sistem Kontrol Penyakelaran Kubikel Konfigurasi sistem ini merupakan penyatuan seluruh komponen ataupun perangkat alat berupa hardware menjadi kesatuan sistem. Perangkat alat yang digunakan merujuk pada Tabel 3.1 yaitu : 1. Laptop sebagai media aplikasi MTU berupa software. 2. Intek UC-503G sebagai RTU. 3. Miniatur kubikel sebagai objek yang dikendalikan RTU. 4. Power Supply MEANWELL AD-55A sebagai sumber tegangan 12VDC yang menyuplai tenaga pada miniatur kubikel dan RTU Intek UC-503G. 5. Wireless Access Point WAP610N Linksys CISCO sebagai perangkat media transmisi data melalui jaringan wi-fi. Dari seluruh poin diatas, dibuatkan ataupun disusun menjadi kesatuan sistem yang dideskripsikan pada Gambar 3.6 yaitu gambar secara lengkap bentuk fisik konfigurasi sistem penyakelaran kubikel menggunakan RTU Intek UC-503G melalui jaringan wi-fi.
55 Gambar 3.6 Konfigurasi Sistem Alat 3.5 Perancangan Perangkat Lunak ( Software ) Perancangan Software merupakan rencana untuk merancang suatu alat dan sistem di sisi software yang mendukung berjalan atau berfungsinya alat tersebut. Pada bagian perancangan software menjelaskan aplikasi atau software yang digunakan beserta fungsinya terhadap sistem penyakelaran kubikel ini. Untuk perancangan software terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu : 1. Perancangan program pada MTU 2. Perancangan program pada RTU
56 3.5.1 Perancangan Program Pada MTU MTU (Master Terminal Unit) yang digunakan pada kontrol penyakelaran kubikel yaitu aplikasi gateway monitor buatan developer dari Integra Teknik Asia. Tujuan melakukan pemrograman pada MTU dilakukan agar MTU bisa berfungsi dan terhubung dengan RTU, maksudnya terhubung disini adalah terhubung dengan fungsi - fungsi yang ada pada RTU seperti digital input, digital output, port communication dan analog input. Oleh karena itu, diperlukan menyetel konfigurasi pada MTU atau aplikasi gateway monitor dengan menggunakan media aplikasi untuk melakukan pemograman pada MTU yaitu aplikasi Intek User Interface. Pada Gambar 3.7 merupakan gambar aplikasi Intek User Interface yang diprogram ke MTU atau Intek Gateway Monitor. Gambar 3.7 Aplikasi Intekcon User Interface
57 Pada aplikasi intekcon user interface, fungsi atau fitur yang digunakan yaitu : 1. Device, berfungsi untuk membuat konfigurasi perangkat yang digunakan pada RTU. Konfigurasi tersebut adalah pilihan protocol yang digunakan pada RTU Intek UC-503G adalah IEC-60870-5-104 atau biasa disebut Slave_IEC104. Selain protocol, membuat grup kanal yang bisa diisi oleh 1-250 RTU ditiap kanalnya. Pada kasus ini dibuat 10 RTU pada satu kanal. Kemudian, pada fitur ini juga berfungsi untuk membuat pilihan database pada template yang tersedia. Database yang digunakan untuk alat ini yaitu DAEDTU dan INTEK UC-503G. 2. Database, berfungsi untuk menyimpan seluruh template database seluruh perangkat meter listrik, power meter, dan digital terminal unit. Penggunaan database untuk penyakelaran kubikel yaitu menggunakan database digital terminal unit. 3. Uplink, berfungsi untuk menyetel konfigurasi tag name, tipe data, dan input output address (IOA) serta source id. Banyak tag name, tipe data dan IOA pada uplink. Akan tetapi yang digunakan hanya beberapa tag name. Pada Tabel 3.3 merupakan daftar tag name yang digunakan untuk penyakelaran kubikel dalam perancangan MTU.
58 Tabel 3.3 Daftar Tag Name Untuk MTU NO TAG NAME TIPE DATA IOA 1 RTU1.DIA01 Single Point 10 2 RTU1.DIA02 Single Point 11 3 RTU1.DIA03 Single Point 12 4 RTU1.DIA04 Single Point 13 5 RTU1.DIA05 Single Point 14 6 RTU1.DIA06 Single Point 15 7 RTU1.DIA07 Single Point 16 8 RTU1.DIA08 Single Point 17 9 RTU1.DIA09 Single Point 18 10 RTU1.DIA10 Single Point 19 11 RTU1.DIA11 Single Point 20 12 RTU1.DIA12 Single Point 21 13 RTU1.DIA13 Single Point 22 14 RTU1.DIA14 Single Point 23 15 RTU1.DIA15 Single Point 24 16 RTU1.DIA16 Single Point 25 17 RTU1.DOA01 Single Command 10 18 RTU1.DOA02 Single Command 11 19 RTU1.DOA03 Single Command 12 20 RTU1.DOA04 Single Command 13
59 21 RTU1.DOA05 Single Command 14 22 RTU1.DOA06 Single Command 15 23 RTU1.DOA07 Single Command 16 24 RTU1.DOA08 Single Command 17 3.5.2 Perancangan Program Pada RTU RTU (Remote Terminal Unit) yang digunakan pada penyakelaran kubikel yaitu RTU Intek UC-503G buatan developer dari Integra Teknik Asia. Tujuan melakukan pemrograman pada RTU adalah untuk menghubungkan serta melakukan sinkronisasi database pada RTU dengan database yang ada pada MTU. Maksud dari sinkronisasi database adalah tag name yang ada pada MTU bisa terhubung dengan bagian-bagian yang ada pada RTU tanpa tertukar fungsi atau IOAnya. Ada tiga media aplikasi atau software untuk melakukan pemrograman pada RTU Intek UC-503G : 1. WinSCP Aplikasi ini berfungsi untuk memindahkan file program yang ada pada RTU ke lokal komputer. Aplikasi ini berupa aplikasi FTP (File Transfer Protocol), sehingga untuk menggunakan aplikasi winscp harus disetting terlebih dahulu protokolnya. Protokol yang digunakan berupa TCP/IP. Default IP Address pada RTU Intek UC-503G untuk masuk ke dalam sistem adalah 192.168.3.127. Pada Gambar 3.8 merupakan tampilan gambar dari aplikasi winscp untuk
60 login ke dalam sistem RTU Intek UC-503G. Gambar 3.8 Login WinSCP Setelah masuk ke sistem file RTU Intek UC-503G, maka file file program pada RTU diambil untuk diprogram menggunakan aplikasi notepad++ di lokal komputer. File file yang diambil tersebut antara lain; GPIO.db, Uplink.db, intekmobile.cfg, dan rc.local. Pada Gambar 3.9 merupakan tampilan dari aplikasi WinSCP masuk ke dalam sistem file RTU Intek UC-503G.
61 Gambar 3.9 Tampilan WinSCP 2. Notepad++ Aplikasi ini berfungsi untuk mengedit file program yang telah dikirim dari RTU ke lokal komputer. File program yang diedit berupa listing program atau bahasa pemrograman. File-file yang diprogram adalah sebagai berikut : a. GPIO.db, berfungsi untuk menyetel database input dan output address terhadap digital input dan digital output yang ada pada RTU. b. Uplink.db, berfungsi untuk menyetel hubungan input dan output address dari RTU Intek UC-503G ke MTU Gateway Monitor. Dengan tujuan database yang ada pada RTU dengan MTU bisa sinkron. c. Intekmobile.cfg berfungsi untuk menyetel RTU ID yang digunakan pada MTU dan menyetel media transmisi melalui wi-fi berbasis IP Address. Segmen IP Address harus sama antara MTU dengan IP Address pada file ini,
62 supaya bisa terjadi komunikasi antara RTU dengan MTU. d. Rc.local berfungsi untuk mengaktifkan file system pada RTU. Pada Gambar 3.10 merupakan tampilan dari aplikasi notepad ++ yang digunakan sebagai editor program RTU. Gambar 3.10 Tampilan Notepad++ 3. Putty Aplikasi ini berfungsi untuk masuk ke dalam sistem pada RTU, mengecek database serta me-reboot sistem pada RTU yang sedang berjalan. Selain itu, hubungan komunikasi jaringan antara RTU dengan MTU dapat diperiksa melalui aplikasi ini. Pada Gambar 3.11 merupakan tampilan dari aplikasi putty yang mirip
63 dengan tampilan command prompt. Gambar 3.11 Tampilan Putty 3.6 Realisasi Alat Dalam merealisasikan penyakelaran kubikel menggunakan Remote Terminal Unit Intek UC-503G dan software Gateway Monitor melalui jaringan wi-fi, diperlukan pengujian alat dan komponen sebelum direalisasikan menjadi kesatuan sistem.
64 3.6.1 Pengujian Alat dan Komponen Pengujian alat dan komponen ini bertujuan supaya dalam merealisasikan alat ini tidak menemukan kendala teknis yang diakibatkan cacat atau rusaknya alat dan komponen yang digunakan menjadi kesatuan sistem. Pada Tabel 3.4 merupakan tabel pengujian fungsi alat dan komponen yang digunakan untuk alat. Tabel 3.4 Pengujian Fungsi Alat dan Komponen NO ALAT & CARA PENGUJIAN FUNGSI KOMPONEN 1. RTU Intek UC-503G Test Digital Input dan Output Bagus melalui software Gateway Monitor 2. MCB Schneider C2 Short Circuit (Hubung Singkat) Bagus 3. Relay MY2 12VDC Test Switching Relay Bagus 4. Power supply MEANWELL AD-55A 5. Access Point Linksys WAP610N CISCO Ukur Tegangan Output hasilnya 12VDC Tes komunikasi antara RTU dengan Laptop melalui access point Bagus Bagus
65 3.6.2 Realisasi Perangkat Keras (Hardware) Setelah melakukan pengujian fungsi alat dan komponen dengan hasil yang bagus atau sesuai dengna fungsinya, maka selanjutnya dilakukan realisasi alat. Untuk merealisasikan alat ini, diperlukan objek utama yang dijadikan sebagai sasaran dari sistem penyakelaran kubikel. Objek utama tersebut adalah miniatur kubikel. Miniatur kubikel ini terbuat dari beberapa komponen yang dirakit menjadi suatu alat miniatur kubikel. Pada Gambar 3.12 merupakan realisasi tampak depan miniatur kubikel. Gambar 3.12 Realisasi Miniatur Kubikel Tampak Depan Kemudian, pada Gambar 3.13 merupakan realisasi bagian dalam miniatur
66 kubikel yang terdiri dari komponen komponen yang telah direncanakan pada Tabel 3.2 Gambar 3.13 Realisasi Miniatur Kubikel Bagian Dalam Setelah dibuatkan alat miniatur kubikel, selanjutnya dibutuhkan alat alat lainnya yang membentuk kesatuan sistem, yaitu pada Gambar 3.14 merupakan RTU Intek UC-503G sebagai terminal unit yang dikontrol melalui media transmisi wi-fi.
67 Gambar 3.14 RTU Intek UC-503G Pada Gambar 3.15 merupakan wireless access point Linksys WAP610N CISCO sebagai alat memunculkan media transmisi wi-fi. Gambar 3.15 Wireless Access Point Linksys CISCO
68 Pada Gambar 3.16 merupakan power supply MEANWELL AD-55A sebagai suplai tegangan 12VDC. Power supply ini merupakan rectifier yaitu mengkonversi tegangan dari 220VAC menjadi 12VDC. Gambar 3.16 Power Supply MEANWELL AD-55A Setelah semua perangkat atau alat ini lengkap, kemudian seluruh perangkat atau alat tersebut disusun dan dirangkai menjadi kesatuan sistem alat seperti pada Gambar 3.17 merupakan alat sistem kontrol penyakelaran kubikel menggunakan RTU Intek UC-503G dan software Gateway Monitor melalui jaringan wi-fi.
69 Gambar 3.17 Alat Penyakelaran Kubikel 3.6.3 Realisasi Perangkat Lunak (Software) Setelah infrastruktur perangkat keras sudah lengkap dan siap untuk digunakan, maka selanjutnya adalah melakukan pemrograman pada RTU Intek UC-503G dan MTU software Intek Gateway Monitor. Realisasi pada perangkat lunak (software) ini adalah menghubungkan komunikasi antara RTU dengan MTU atau biasa disebut kondisi online. Pada Gambar 3.18 merupakan gambar pada MTU atau software Intek Gateway Monitor yang mengindikasikan bahwa RTU terhubung dengan MTU atau online.
70 Gambar 3.18 Indikasi Online Pada MTU Ketika RTU dihubungkan komunikasi data dengan MTU pada software Intek Gateway Monitor, maka daftar RTU pada MTU yang telah ditentukan melalui pemrograman akan berubah berwarna hijau atau mengindikasikan online. Begitupun sebaliknya, ketika RTU gagal dihubungkan komunikasi data dengan MTU maka daftar RTU pada MTU yang telah ditentukan melalui pemrograman akan berubah berwarna merah atau mengindikasikan offline.