ANALISIS AVERAGE LENGTH OF STAY (AvLOS) PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS TYPHOID FEVER DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRI WULAN IV TAHUN 2008

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( )

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

PENILAIAN EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRIWULAN TAHUN 2011

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011

Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR

I. PENDAHULUAN. Demam tifoid merupakan masalah kesehatan yang penting di negara-negara

HUBUNGAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PERSENTASE PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI RSUD SRAGEN PERIODE TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6)

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

ANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN OPERASI (RM 16) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. penduduk tiap tahunnya. Insiden tertinggi demam thypoid terdapat pada anakanak. kelompok umur 5 tahun (Handini, 2009).

Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 2010

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN ABSTRAK

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

Tinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas berdasarkan Aspek Fisik, Isi, Anatomi dan Hukum Kesehatan di Puskesmas Ngargoyoso

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Salmonella typhi, suatu bakteri gram-negative. Demam tifoid (typhoid fever atau

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

Indikator pelayanan rumah sakit By : Setiadi

GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN 2011 DAN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

ANALISIS KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS UTAMA TYPHOID FEVER BERDASARKAN ICD-10 PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

Febrica Arydiana 1, dr. Rano Indradi Sudra, M.Kes 2. 1, 2

LATAR BELAKANG. 72 Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 72-78

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: diakses pada 25/04/2014 pukul WIB)

BAB I PENDAHULUAN. tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan yaitu harus sesuai

Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 2016.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan antibiotik pada saat dirawat di rumah sakit. Dari jumlah rekam medik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga

TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008

Ketepatan Penentuan Kode Penyebab Dasar Kematian Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga Triwulan IV Tahun 2010

Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain : a. Cakupan dan mutu pelayanan dilihat melalui indikator :

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. rendah, cenderung meningkat dan terjadi secara endemis. Biasanya angka

PEMANFAATAN DATA REKAM MEDIS DALAM PENGHITUNGAN BIAYA RAWAT INAP PENYAKIT SKIZOFRENIA PARANOID TAHUN 2010 DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Rekapitulasi SHRI :

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB I PENDAHULUAN. pada iklim, tetapi lebih banyak di jumpai pada negara-negara berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh salmonella typhi, salmonella paratyphi A, salmonella

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

BAB III METODE PENELITIAN. Indikator URI BOR LOS TOI BTO GDR NDR. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

BAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Hanjrah Fatmawati,Rano Indradi Sudra,Nurifa atul M.A APIKES Mitra Husada Karanganyar

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KARTASURA 2011 ABSTRAK

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

TINJAUAN ALUR PROSEDUR PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS IN AKTIF DI RSU PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE 2007

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN LAMA DIRAWAT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DI RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Demam Typhoid (typhoid fever) merupakan salah satu penyakit

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan (1, 2)

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

INFOKES, VOL. 3 NO. 3 November 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit mempunyai peran yang penting dalam memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang menyerang seperti typhoid fever. Typhoid fever ( typhus abdominalis, enteric fever ) adalah infeksi

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

PENDAHULUAN. derajat kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

2 Sumber daya manusia medis dan non medis merupakan kunci keberhasilan rumah sakit, karena rumah sakit adalah suatu bentuk organisasi yang berfungsi s

Perhitungan Jumlah Tenaga Perawat

BAB I PENDAHULUAN. bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga

BAB I PENDAHULUAN. besar di Indonesia bersifat sporadic endemic dan timbul sepanjang tahun. Kasus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. besar di Indonesia, kasus tersangka tifoid menunjukkan kecenderungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 melalui

Transkripsi:

ANALISIS AVERAGE LENGTH OF STAY (AvLOS) PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS TYPHOID FEVER DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRI WULAN IV TAHUN 2008 Richa Puspitarini 1, Tri Lestari 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar 2 ABSTRAK Penghitungan Average Leng Of Stay (AvLOS) sangat diperlukan untukmengukur efisiensi pelayanan rumah sakit. Penghitungan AvLOS harus bersumber dari data yang valid, reliable dan spesifik. Typhoid Fever masih merupakan penyakit endemik di Indonesia. Penyakit ini termasuk penyakit menular yang tercantum dalam Undang-Undang nomor 6 tahun 1962 tentang wabah. Berdasarkan studi pendahuluan diketahui bahwa penyakit Typhoid Fevertermasuk dalam 10 besar penyakit dan lama perawatan pada penyakit TyphoidFever sangat bervariatif ada yang 3 hari, 6 hari bahkan ada yang 17 hari. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui angka AvLOS pasien rawat inap pada kasus Typhoid Fever di RSUD Sragen. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Cara pengumpulan data dilakukan dengan observasi yaitu mengamati secara langsung obyek penelitian berupa kartu indeks penyakit Typhoid Fever. Populasi yangdigunakan adalah kartu indeks penyakit Typhoid Fever pasien rawat inap di RSUD Sragen Triwulan IV tahun 2008 dan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AvLOS berdasarkan golongan umur 0-1 tahun tidak terdapat pasien dengan penyakit Typhoid Fever, karena gejala klinis pada anak umumnya lebih ringan dan lebih bervariasi dibanding dengan orang dewasa. Sedangkan AvLOS pada umur 45-64 tahun termasuk paling tinggi yaitu 7 hari karena pada golongan umur ini, kasus Typhoid Fever biasanya disertai oleh penyulit/komplikasi. Jumlah pasien keluar pada kasus Typhoid Fever sebanyak 55 orang. Berdasarkan golongan umur angka AvLOS paling tinggi pada kasus TyphoidFever terdapat pada golongan umur 45-64 tahun yaitu 7 hari. Berdasarkan jenis kelamin angka AvLOS paling tinggi terdapat pada jenis kelamin perempuan sejumlah 34 pasien yaitu 7 hari. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dalam hal tata laksana perawatan dan pengobatan bagi pasien typhoid fever sehingga pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh. Hal tersebut akan mempengaruhi angka AvLOS pasien typhoid fever sesuai standar 3-12 hari. Kata Kunci : Statistik Kesehatan, Average Leng Of S Kepustakaan : 17 (1991-2009) LATAR BELAKANG Rumah sakit sebagai sarana pelayanan yang menyelenggarakan upayapelayanan kesehatan baik unit rawat jalan maupun rawat inap yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Penyelenggaraan rekam medis merupakansalah satu bagian pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam meningkatkan mutu pelayanankesehatan. Dalam hal ini diperlukan pencatatan dan pengolahan data secaralengkap dan benar agar menghasilkan informasi yang akurat dan berkesinambungan. Salah satu bagian unit rekam medis adalah unit indeksing yangbertugas mengindeks penyakit. Penghitungan Average Leng Of 1 84 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 84-93

Stay(AvLOS) sangat diperlukan untuk mengukur efisiensi pelayanan rumah sakit. Penghitungan Average Leng Of Stay (AvLOS) harus bersumber dari data yang valid, reliable, dan spesifik.typhoid Fever atau Demam tifoid masih merupakan penyakit endemik di Indonesia. Penyakit ini termasuk penyakit menular yang tercantum dalamundang-undang nomor 6 tahun 1962 tentang wabah. Kelompok penyakit menular ini merupakan penyakit yang mudah menular dan dapat menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan wabah (Widodo D, 2006). Berdasarkan survei pendahuluan, diketahui bahwa di RSUD Sragenpenyakit Typhoid Fever termasuk dalam 10 besar penyakit dan lama perawatan pada penyakit Typhoid Fever sangat variatif sekali ada yang 3 hari, 6 hari dan ada yang sampai 17 hari. Masa tunas dari penyakit Typhoid feverberlangsung antara 10-14 hari. Pada minggu pertama gejala klinis penyakit ini ditemukan keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut pada umumnya yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak enak diperut, batuk dan epistaksis.sifat demam adalah meningkat perlahan-lahan dan terutama pada sore hingga malam hari. Dalam minggu kedua gejalagejala menjadi lebih jelas berupa demam, bradikardia relatif (peningkatan suhu 10 C tidak diikuti peningkatan denyut nadi 8 kali per menit), lidah yang berselaput (kotor di tengah, tepi dan ujung merah serta tremor), hepatomegali, splenomegali, meteroismus, gangguan mental berupa somnolen, stupor, koma, delirium atau psikosis(widodo D, 2006).Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untukmengambil judul Analisis Average Leng of Stay (AvLOS) pasien rawat inap dengan kasus Typhoid Fever di RSUD Sragen periode tri wulan IV tahun 2008. Tujuan penelitian adalah mengetahui Average Leng of Stay (AvLOS) pasien rawat inap pada kasus Typhoid Fever di RSUD Sragen periode triwulan IV tahun 2008. Mengetahui jumlah pasien keluar pada kasus Typhoid Fever di RSUD Sragen periode triwulan IV tahun 2008. Mengetahui LOS, total LOS dan AvLOS berdasarkan golongan umur pada kasus Typhoid Fever di RSUD Sragen periode triwulan IV tahun 2008. Mengetahui LOS, total LOS dan AvLOS berdasarkan jenis kelamin pada kasus Typhoid Fever di RSUD Sragen periode triwulan IV tahun 2008. TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis Pengertian rekam medis menurut Permenkes 269/MenKes/Per/III/2008 adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis menurut Surat Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medik No 78 tahun 1991 tentang penyelenggaraan rekam medis dirumah sakit adalah berkas yangberisi catatan dan dokumen tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan,diagnosis, pengobatan, tindakan maupun pelayanan lain yang diberikan kepada seorang pasien selama dirawat di rumah sakit Analisis Average Leng Of Stay (Avlos)... (Richa Puspitarini,dkk) 85

yang dilakukan di Unit Rawat Jalan termasuk Unit Gawat Darurat maupun Unit Rawat Inap.(Shofari, 2002) Menurut Huffman EK tahun 1992, rekam medis adalah rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperolehnya serta informasi yang cukup untuk mengidentifikasi pasien, membenarkandiagnosis dan pengobatan serta merekam hasilnya. Dan menurut Departemen Kesehatan tahun 1991 rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnesis penentuan fisik,laboratorium, diagnosis, tindakan medik yang diberikan pada pasien serta pengobatan, baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. (Depkes, 1991). B. Statistik Rumah Sakit Kata Statistik berasal dari status atau negara yang mencakup pengertian yaitu sebagai ilmu, kegiatan dan data. Statistik menurut Undang-Undang RI No. 7 tahun 1960 adalahketerangan berupa angkaangka yang memberikan gambaran yang wajar dari seluruh ciri-ciri kegiatan dan keadaan masyarakat indonesia. Secara umum statistik adalah disiplin ilmu yang mempelajari metode dan prosedur pengumpulan, penyajian, analisa dan penyimpulan suatu data mentah, agar menghasilkan informasi yang lebih jelas untuk keperluan suatu pendekatan ilmiah (scientific inferences), dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu statistik diskriptif dan statistik inferensial. Statistik rumah sakit adalah statistik kesehatan yang bersumber pada data rekam medik sebagai informasi kesehatan yang digunakan untukmemperoleh kepastian bagi praktisi kesehatan, manajemen dan tenaga medis dalam pengambilan keputusannya. C. Average Leng of Stay (AvLOS) 1. LOS (Lama Dirawat) Lama Dirawat (LOS) adalah jumlah hari kalender dari saat masih dirawat sampai keluar dari perawatan. Lama Dirawat seorang pasien dihitung dengan mengurangkan tanggal keluar dikurangi tanggal masukapabila masih dalam satu bulan (tambahkan hari berikutnya bila melewati batas bulan). Pasien masuk dan keluar pada hari yang sama dapat dihitung satu hari. 2. Total LOS atau Discharge Days Total Lama Dirawat/ LOS (Discharge Days) adalah jumlah lama dirawat (hasil) dari semua kelompok pasien yang keluar selama periode tertentu. Total LOS diperlukan untuk menghitung rata-rata lamaperawatan. 3. Average Leng Of Stay (AvLOS) Rata-rata lama perawatan ini menggambarkan rata-rata lama rawat inap pasien yang dipulangkan selama periode tersebut. Atau rata-rata lamadirawat seorang pasien. AvLOS merupakan total lamanya dirawat (termasuk pasien yang meninggal, tidak termasuk BBL dibagi jumlah pasien keluar termasuk pasien meninggal, tidak 86 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 84-93

termasuk BBL). Rumus AvLOS = Total Lamanya Dirawat Pasien RI yang keluar Rumus BTO= Jml Pasien Keluar Hidup & Mati Jumlah tempat tidur AvLOS ideal adalah 3-12 hari. Apabila AvLOS lebih dari 12 hari, kemungkinan penyebabnya antara lain: a. Pasien kronis dirawat di rumah sakit yang diperuntukkan pasien akut. b. Adanya kelemahan dalam pelayanan medis antara lain komplikasi/tidak ada kemajuan hasil. c. Ada individu dokter yamg suka menunda layanan. Manfaat penghitungan AvLOS antara lain: a. Untuk mengukur efisiensi pelayanan rumah sakit. b. Untuk mengukur mutu pelayanan rumah sakit bila diterapkan pada suatu diagnosis. (Wuryanto, 2004) D. BOR (Bed Occupancy Ratio) BOR adalah angka yang menunjukkan prosentase penggunaan tempat tidur di unit rawat inap (bangsal). Rumus BOR = Keterangan: A: Jumlah tempat tidur (TT) yang tersedia t : Jumlah hari periode tertentu E. BOR (Bed Occupancy Ratio) BOR adalah angka yang menunjukkan prosentase penggunaan tempat tidur di unit rawat inap (bangsal). Pasien RI yang Keluar Hidup &Meninggal Jml HP periode tertentu Axt X100% F. TOI (Turn Over Interval) Angka TOI menunjukkan rata-rata jumlah hari sebuah tempat tidur(tt) tidak ditempati untuk perawatan pasien. Hari kosong ini terjadi antara saat TT ditinggalkan oleh seorang pasien hingga digunakan lagi oleh pasien berikutnya. Rumus TOI = G. Typhoid Fever Typhoid Feveradalah suatu penyakit sistemik akut yangdisebabkan oleh infeksi kuman Salmonella typhi. Kriteria Diagnosis : Demam naik secara bertangga lalu menetap selama beberapa hari,demam terutama pada sore/malam hari, Sulit buang air besar atau diare, sakit kepala, Kesadaran berkabut, bradikardia relatif, lidah kotor, nyeri abdomen,hepatomegali, ( TT- hari Periode terentu) -HP periodetertentu splenomegali.(zulkarnain I, 1999). atau Masa tunas typhoid fever berlangsung antara 10-14 hari. Gejala-gejala klinis yang timbul sangat bervariasi dari ringan sampai dengan berat, dari asimtomatik hingga gambaran penyakit yang khas disertai komplikasi hingga kematian. pasien Keluar Hidup & mati Pada minggu pertama gejala klinis penyakit ini ditemukan keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut pada umumnya yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah,obstipasi Analisis Average Leng Of Stay (Avlos)... (Richa Puspitarini,dkk) 87

atau diare, perasaan tidak enak diperut, batuk dan epistaksis. Sifat demam adalah meningkat perlahan-lahan dan terutama pada sore hingga malam hari. Dalam minggu kedua gejalagejala menjadi lebih jelas berupa demam, bradikardia relatif (bradikardia relatif adalah peningkatan suhu 10 C tidak diikuti peningkatan denyut nadi 8 kali per menit), lidah yang berselaput (kotor di tengah, tepi dan ujung merah serta tremor), hepatomegali, splenomegali, meteroismus, gangguan mental berupa somnolen, stupor, koma, delirium atau psikosis. Roseolae jarang ditemukan pada orang Indonesia (Widodo D, 2006). Masa inkubasi biasanya 7-14 hari, tetapi dapat berkisar antara 3 s.d 30 hari, tergantung terutama pada besar inokulum yang tertelan.manifestasi klinis Typhoid Fever/demam enterik tergantung umur. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian ini adalah secara deskriptif yaitu penelitian yanghasilnya menggambarkan keadaan objek penelitian tanpa memberikankesimpulan yang berlaku (Arief, M. 2003). Dengan pendekatan retrospektifdimana peneliti mengumpulkan data-data yang ada pada masa lalu atau yangpernah terjadi. Populasi yang diteliti yaitu kartu indeks penyakit Typhoid fever pasienrawat inap di RSUD Sragen. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arief M, 2003). Dalam penelitian ini pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah kartu indeks penyakit Typhoid fever pada periode triwulan IV tahun 2008.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedomanobservasi yang digunakan untuk melihat dan mencatat data yang berupa jumlah pasien keluar, total LOS, umur dan jenis kelamin yang diperlukan dalam perhitungan AvLOS yang diperoleh dari kartu indeks penyakit. Sumber data yang digunakan penelitian ini yaitu data primer dandata sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil observasi. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dalam kartu indeks penyakit typhoid fever meliputi no. RM, jenis kelamin, umur, tanggal masuk, tanggal keluar, LOS, penyakit lain dan komplikasi Cara pengumpulan data dengan metode observasi adalah suatuprosedur yang berencana meliputi melihat dan mencatat jumlah dan tingkat aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo S, 2002). Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati secara langsung obyek penelitian berupa kartu indeks penyakit di RSUD Sragen. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Penghitungan LOS (lama dirawat) seorang pasien di RSUD Sragen yaitu dengan cara mengurangi (tanggal keluar-tanggal masuk) + 1 hari. Misalnya: ada pasien datang pada tanggal 8 juni 2008 dan keluar rumah sakit tanggal 88 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 84-93

11 juni 2008, jadi LOS (lama dirawatnya) yaitu 3 hari + 1 hari = 4 hari. 2. Jumlah Pasien Keluar Hidup dan Mati di RSUD Sragen Tabel 1 Data Rekapitulasi Jumlah Pasien Keluar Hidup dan MatiRSUD Sragen Triwulan IV Tahun 2008 N o. Perio de Triwu lan IV 2008 2 8 h r Pasien Keluar Hidup dan mati Menurut Golongan Umur 28 hr- 1 1-4 5-14 15-0- 24 45 (H&M) - 25-44 64 Pasie n Kelu 65+ ar Menurut Seks L k Pr Pasie n Kelua r 1. Okt - - - 4 6 3 5 1 9 10 19 2. Nov - - - 6 5-1 2 5 9 14 3. Des - - 1 5 7 3 4 2 7 15 22 Jmlh - - 1 15 18 6 10 5 21 34 55 Sumber data: RL-2a1 periode triwulan IV tahun 2008 3. Total LOS dan AvLOS Berdasarkan Golongan Umur Pada Kasus TyphoidFever di RSUD Sragen Tabel 2. Data Total LOS dan AvLOS Berdasarkan Golongan Umur Pada Kasus Typhoid Fever RSUD Sragen Periode Triwulan IV tahun 2008 Golongan Umur Lama Rerata Pasien dirawat Lama Keluar (LOS) dirawat (AvLOS) Lk Pr Lk Pr Lk Pr 5-14 6 9 2 5 4 5 7 1 15-24 6 1 3 6 5 5 2 3 6 25-44 4 2 2 1 6 6 6 3 45-64 4 6 1 9 4 6 4 7 65 ke atas 1 4 8 2 5 8 6 Sumber data primer periode tahun 2008 Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa jumlah rerata lamadirawat (AvLOS) golongan umur 0 hr- 1 tahun tidak terdapat pasien Typhoid Fever. Golongan umur 1-4 tahun terdapat 1 pasien perempuan dengan AvLOS 6 hari. Golongan umur 5-14 tahun terdapat 15 pasien, 6 laki-laki dengan AvLOS 4 hari dan 9 perempuan dengan AvLOS 5 hari. Golongan umur 15-24 tahun terdapat 18 pasien, 6 laki-laki dengan AvLOS 5 hari dan 12 perempuan dengan AvLOS 5 hari. Golongan umur 25-44terdapat 6 pasien, 4 lakilaki dengan AvLOS 6 hari dan 2 perempuan dengan AvLOS 6 hari. Golongan umur 45-64 terdapat 10 pasien, 4 laki-laki dengan AvLOS 4 hari dan 6 perempuan dengan AvLOS 7 hari. Golongan umur 65 ke atas terdapat 5 pasien, 1 Laki-laki dengan AvLOS 8 hari dan 4 pasien dengan AvLOS 6 hari. 4. Total Lamanya Dirawat dan AvLOS Berdasarkan Jenis Kelamin PadaKasus Typhoid Fever di RSUD Sragen 0-28 hr 0 0 0 0 0 0 28 hr- 1 0 0 0 0 0 0 1-4 - 1-6 - 6 Analisis Average Leng Of Stay (Avlos)... (Richa Puspitarini,dkk) 89

Tabel 3. Data Total LOS dan AvLOS Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Kasus Typhoid Fever RSUD Sragen Periode Triwulan IV Tahun 2008 Jenis Kelamin Pasien keluar ΣLama Dirawat (LOS) Rerata Lama Dirawat (AvLOS) Perempuan 34 207 6 Laki-laki 21 113 5 Sumber data primer periode tahun 2008 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa jumlah rerata lama dirawat (AvLOS) pada jenis kelamin perempuan adalah 6 hari. Sedangkan pada jenis kelamin laki-laki adalah 5 hari. B. Pembahasan Total LOS dan AvLOS Berdasarkan Golongan Umur dan JenisKelamin pada Kasus Penyakit Typhoid Fever: 1. Anak Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa pasien typhoid fever padaumur 0-28 hari, 28 hari- 1 tahun tidak terdapat pasien dengan penyakit typhoid fever. Dan pada umur 1-4 tahun terdapat 1 pasien dengan jenis kelamin perempuan dengan AvLOS 5 hari. Penyakit Typhoid Fever jarang terjadi pada umur 0-28 hari, 28 hari- 1 tahun dan 1-4 tahun karena gejala klinis pada anak umumnya lebih ringan dan lebih bervariasi dibandingkan dengan orang dewasa, misalnya batuk, flu, diare dan gasteroenteritis. Walaupun gejala demam tifoid padaanak lebih bervariasi, tetapi secara garis besar terdiri dari demam satu minggu/lebih, terdapat gangguan saluran pencernaan dan gangguan kesadaran. Pada golongan umur 5-14 tahun terdapat 15 pasien, 6 laki-lakidengan AvLOS 4 hari dan 9 perempuan dengan AvLOS 5 hari. Pada umur ini diantaranya terdapat pasien yang mempunyai penyakit komplikasi dan penyakit-penyakit lainnya. Perforasi usus halus dilaporkan dapat terjadi pada 0,5-3%, sedangkan perdarahan usus pada 1-10% kasus demam tifoid pada anak. Penyulit/komplikasi ini biasanya terjadi pada minggu ke-3 sakit, walau pernah dilaporkan terjadi pada minggu pertama. Komplikasi didahului dengan penurunan suhu, tekanan darah dan peningkatan frekuensi nadi. Pada perforasi usus halus ditandai oleh nyeri abdomen lokal pada kuadran kanan bawah akan tetapi dilaporkan juga nyeri yang menyelubung. Kemudian akan diikuti muntah, nyeri pada perabaan abdomen, defancemuskulare, hilangnya keredupan hepar dan tanda-tanda peritonitis yang lain. Beberapa kasus perforasi usus halus mempunyai manifestasi klinis yang tidak jelas. Pada golongan umur 0 hari-14 tahun AvLOSnya sudah efisienantara 4-5 hari. Hal ini menunjukkan tingkat penggunaan tempat tidur (BOR) di rumah sakit tinggi, maka TOInya menjadi rendah dan BTO makin tinggi. 2. Dewasa Pada golongan umur 15-24 tahun terdapat 18 pasien, 6 laki-lakidengan AvLOS5 hari dan 12 perempuan dengan AvLOS 5 hari. Jumlah 90 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 84-93

pasien keluar pada penyakit typhoid fever pada umur ini paling tinggi pada jenis kelamin perempuan dibanding dengan laki-laki. Pada jenis kelaminperempuan sering terkena penyakit typhoid fever karena faktor keseharian perempuan yang sering terkena kontak langsung pada anak. Pada umur ini mulainya gejala tersembunyi. Gejala awal demam,malaise, anoreksia, mialgia, nyeri kepala dan nyeri perut berkembang selama 2-3 hari. Walaupun diare berkonsistensi mungkin ada selama awal perjalanan penyakit, konstipasi kemudian menjadi gejala yang lebihmencolok. Mual dan muntah adalah jarang dan memberi kesan komplikasi, terutama jika terjadi pada minggu kedua atau ketiga. Batukdan epistaksis mungkin ada. Kelesuan berat dapat terjadi pada beberapaanak. Demam yang terjadi secara bertingkat menjadi tidak turun-turun dantinggi dalam satu minggu, sering mencapai 40 C (104 F). Pada golongan umur 25-44 tahun terdapat 6 pasien, 4 laki-lakidengan AvLOS 6 hari dan 2 perempuan dengan AvLOS 6 hari. Pada umur 45-64 tahun terdapat 10 pasien, 4 lakilaki dengan AvLOS 3 hari dan 6 perempuan dengan AvLOS 7 hari. Pada umur 45-64 tahun angkaavlosnya termasuk tinggi karena pada umur ini terdapat pasien yang mempunyai penyakit-penyakit lain selain penyakit typhoid fever. Pada golongan umur 45-64 tahun kasus typhoid fever biasanya disertai oleh penyulit atau komplikasi, sehingga lama parawatannya lebih lama.pada golongan umur 15-64 tahun AvLOSnya termasuk tinggi yaitu7 hari pada jenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan tingkat penggunaan tempat tidur (BOR) di rumah sakit rendah, maka TOInya menjadi tinggi dan BTO makin rendah. Angka LOS lebih dipengaruhi pada mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga medis serta didukung peralatan dan fasilitas yang disediakan di rumah sakit. Maka jika mutu perawatan dan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga medis tersebut ditingkatkan secara langsung akan menaikkan angka kunjungan pasien rawat inap ke rumah sakit. 3. Orang Tua Pada golongan umur 65 tahun ke atas terdapat 5 pasien, 1 Laki-laki dengan AvLOS 8 hari dan 4 pasien dengan AvLOS 6 hari. Pada golongan umur 65 tahun ke atas AvLOSnya tinggi yaitu hari pada jenis kelamin laki-laki. Hal ini menunjukkan tingkat penggunaantempat tidur (BOR) di rumah sakit rendah. Fasilitas kesehatan meliputi bangsal rawat inap, alat-alat pemeriksaan kesehatan yang disediakan, fasilitas kesehatan (pelayanan obat dan pembayaran biaya rumah sakit) mempunyai pengaruh yang besar terhadap minat pasien lama untukberkunjung ulang ke rumah sakit. Dengan semakin meningkatnya angka kunjungan pasien rawat inap ke rumah sakit maka tingkat penggunaan tempat tidur di rumah sakit secara otomatis juga akan meningkat. Sehingga TOInya menjadi tinggi dan BTO makin rendah. Analisis Average Leng Of Stay (Avlos)... (Richa Puspitarini,dkk) 91

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Jumlah pasien keluar pada kasus typhoid fever periode triwulan IV tahun2008 sebanyak 55 pasien. 2. Berdasarkan golongan umur AvLOS paling tinggi pada kasus typhoidfever terdapat pada golongan umur 65 tahun ke atas dengan AvLOS 8 haripada laki-laki dan umur 45-64 tahun dengan AvLOS 7 hari padaperempuan. 3. Berdasarkan jenis kelamin AvLOS paling tinggi pada kasus typhoid feverterdapat pada jenis kelamin perempuan sejumlah 34 pasien dengan AvLOS6 hari. B. Saran Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dalam hal tata laksanaperawatan dan pengobatan bagi pasien typhoid fever sehingga pasienmendapatkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh. Hal tersebut akan mempengaruhi angka AvLOS pasien typhoid fever sesuai standar 3-12 hari. DAFTAR PUSTAKA Arief M. 2003. Pengantar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan.Surakarta: CSGF (Community of Self help Group Forum). Depkes RI. 1991. Buku Pedoman Pencatatan Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.. 2003. Sistem Informasi Rumah Sakit di Indonesia (Sistem Pelaporan Rumah Sakit Revisi V). Jakarta: Depkes RI. Huffman EK. 1992. Heal Information Management. Phisichian Record Company Berwin Illionis, USA. Mansjoer A. Dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aescolapius Notoatmodjo S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Poorwo Soedarmo S. Dkk. 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Shofari B. 1999. Pengelolaan Sistem Rekam Medis. Bapelkes Gombong, Semarang.. 2002. Pengolahan Sistem Rekam Medis (PSRM 01) Buku 01. Pormiki, Semarang.. 2003. Statistik Rekam Medis Rumah Sakit dan Analisis SIM-RS.Kumpulan Makalah Pelatihan Rekam Medis untuk Rumah Sakit Umum dan Khusus. Sudoyo Aru W. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Sugeng. 2004. Registrasi dan Indeks Utama Pasien. Materi Pada PelatihanManajemen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. 26 Agustus 4 September 2004. Yogyakarta: PORMIKI DIY. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Wahab S. dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 92 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 84-93

Widodo D. 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Fakultas Kedokteran UniversitasIndonesia. Wuryanto S. 2004. Pengantar Statistik Pelayanan Kesehatan. Materi Pada Pelatihan Manajemen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. 26 Agustus - 4 September 2004. Yogyakarta: PORMIKI DIY. Zulkarnain I. dkk. 1999. Pedoman Diagnosis dan Terapi di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Analisis Average Leng Of Stay (Avlos)... (Richa Puspitarini,dkk) 93