BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

dokumen-dokumen yang mirip
Strategi Tata Letak (Layout Strategy) I

MATERI 4 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS. e. Spesfifikasi Bahan Baku dan Hasil c. Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERTEMUAN #2 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

TATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PLANT LAY OUT. Iman P. Hidayat

BAB VIII PEMBAHASAN 8.1. Faktor Teknis Bahan Baku dan Bahan pembantu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Perancangan Tata Letak

perorangan ini menggunakan bentuk Usaha Dagang (UD). Jalannya suatu perusahaan secara keseluruhan adalah tanggung jawab direktur. Struktur organisasi

VII. TATA LETAK PABRIK

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

PERENCANAAN PENDIRIAN RUMAH POTONG AYAM (RPA) DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 500 EKOR / HARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN FASILITAS

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS

GRUP TEKNOLOGI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEXMACO DISUSUN OLEH : NELA RESA PUDIN RIFAN FATURAHMAN SOBANA SUPIANTO

BAB V ASPEK TEKNIS / OPERASI

Perancangan Tata Letak

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. penyimpanan, pencarian dan pengambilan barang. Pergudangan. memegang peran sangat penting dalam kehidupan setiap perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan hadirnya persaingan global di bidang bisnis sekarang ini, dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian proses produksi menurut beberapa ahli diantaranya adalah:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Perancangan Proses Produksi Penanganan Bahan dan Perancangan Tata Letak Fasilitas

VII. TATA LETAK PABRIK

Pembahasan Materi #10

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan tersebut bergerak menurut kegiatannya masingmasing,

PENENTUAN LUAS LANTAI PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PADA UKM ROTI SHENDY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era modern merupakan sebuah era yang sangat dinamis, baik dalam aspek

Optimalisasi Tata Letak Mesin Produksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. ABC Aceh Besar

SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TATA LETAK PABRIK. A. Lokasi Pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. menentukan efisiensi sebuah manajemen operasional perusahaan dalam jangka

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Manajemen Industri. Pengantar Teknologi Pertanian Mas ud Effendi, S.TP., MP

PERENCANAAN FASILITAS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN RANGKA MEJA PING-PONG PADA CV SHIAMIQ TERANG ABADI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Definisi ilmu seni memindahkan menyimpan melindungi mengontrol/ mengawasi material

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas sehingga dapat tercapai efektivitas dan efisiensi

BAB 1 PENDAHULUAN. secara umum ditinjau dari sudut pandang produksi adalah susunan fasilitas produksi

MANAJEMEN PEMELIHARAAN MESIN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

SISTEM PENANGANAN MATERIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini

BAB. VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

VII. LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

Perbaikan Sistem Persediaan Karpet dan Spon di UD Luas, Surabaya

MATERIAL HANDLING. Materi Kuliah Ke-7 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS. Dimas Yuwono Wicaksono, ST., MT.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN KEPUSTAKAAN. masyarakat umum (SNI, 1999). Tujuan utamanya didirikan RPU adalah untuk

Studi Kelayakan Bisnis (Aspek Teknis dan Operasi)

Pemilihan Lokasi BAB 6 PEMILIHAN LOKASI

BAB 3 STUDI LAPANGAN. Gambar 3.1 Kerangka pemikiran studi lapangan. pelaksanaannya segala sesuatu perlu direncanakan dengan tepat dan cermat.

Manajemen Persediaan. Material Handling. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 14Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipakai sebagai patokan untuk mengatur atau menata penempatan fasilitasfasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dalam teknologi telekomunikasi dan transportasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak perlu, mengurangi biaya operasi, dan dalam beberapa hal juga akan

BAB I PENDAHULUAN. lama, maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan

LUAS LANTAI KEGIATAN PRODUKSI & NON PRODUKSI/PELAYANAN

ANALISIS TATA LETAK FASILITAS PABRIK DENGAN METODE KUANTITATIF MEMPUNYAI PERAN PENTING DALAM KELANCARAN PROSES PRODUKSI PADA CV AGUNG KARYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DAN ALGORITMA BLOCPLAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN PABRIK: PENENTUAN LOKASI PABRIK

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan material (receiving), bagian pengiriman produk (shipping), bagian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

VII. TATA LETAK PABRIK

USULAN PEMILIHAN ALAT PEMINDAH DAN RAK PENYIMPANAN KACA DI GUDANG PT. MATAHARIJAYA MAKMUR, SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB III LANDASAN TEORI

USULAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI BARU GUNA MEMAKSIMUMKAN KAPASITAS DI PT. X

BAB 1 PENDAHULUAN. Definisi Tata Letak Fasilitas adalah suatu tata cara pengaturan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 6. Perencanaan Kapasitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di bidang manufaktur khususnya di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan dalam kancah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

TATA LETAK PABRIK. terhadap kelangsungan proses pabrik yang meliputi keberhasilan dan

VII. TATA LETAK PABRIK

Transkripsi:

BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK Mendirikan suatu pabrik harus diperkirakan dahulu mengenai lokasi dan tata letak pabrik. Lokasi dan tata letak pabrik itu menentukan keberhasilan suatu pabrik yang didirikan. 7.1 Lokasi Pabrik Lokasi pabrik merupakan lokasi yang ditetapkan untuk menjalankan maupun mendukung proses produksi melalui penyediaan fasilitas-fasilitas produksi. Fasilitas produksi yang harus tersedia antara lain sesuatu yang dibangun, diadakan, atau diinvestasikan untuk melaksanakan aktivitas produksi. Menurut Reksohadiprodjo dan Handoko (1990), pemilihan letak pabrik pada umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: 1. Lingkungan masyarakat Kesediaaan masyarakat suatu daerah menerima segala konsekuensi didirikannya suatu pabrik di daerah tersebut merupakan syarat untuk dapat atau tidaknya didirikan pabrik di daerah itu. 2. Sumber daya alam Biaya produksi sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya harga bahan dasar dan bahan lain yang diperlukan di dalam proses produksi. Harga bahan ini dipengaruhi juga oleh biaya yang harus ditanggung supplier, dengan lokasi berdekatan maka meminimalkan biaya pengangkutan dan distribusi bahan. 3. Sumber daya manusia Tersedianya tenaga kerja baik terdidik maupun terlatih yang cukup banyak merupakan faktor yang penting. Penentuan lokasi pabrik perlu dipertimbangkan besarnya kebutuhan baik tenaga kerja terdidik dan 30

31 cakap, terlatih dan tak cakap terhadap kemungkinan tersedianya tenagatenaga tersebut, di sekitar daerah yang dipilih sebagai alternatif lokasi, misalnya di kota-kota besar atau kota-kota industri akan lebih mudah untuk memperoleh tenaga terdidik meskipun biayanya cukup mahal. 4. Pasar Distribusi dan transportasi produk dari pabrik ke konsumen perlu diperhatikan untuk mendapatkan lokasi yang tepat. 5. Pengangkutan Tersedianya fasilitas angkutan yang baik, dapat mengatasi kelemahan daerah yang akan digunakan sebagai alternatif lokasi sebagai akibat tidak dimilikinya faktor-faktor yang telah disebutkan di atas. 6. Pembangkit tenaga Hampir setiap industri memerlukan tenaga yang mempengaruhi pula pemilihan lokasi pabrik. Perlu diperhatikan tersedianya pembangkit tenaga yang lebih mudah yang dimiliki oleh suatu daerah, baik tenaga yang dibangkitkan dari aliran listrik, diesel, air, angin, dan sebagainya. 7. Tanah untuk perluasan Tanah di daerah perkotaan sulit untuk diperoleh dan harganya pun lebih mahal dibandingkan di pedesaan. Pabrik-pabrik baru didirikan di luar kota sebagai alternatif disebabkan karena alasan bahwa kemungkinan perluasan di masa depan akan lebih mudah mendapatkan tanah. Penentuan lokasi harus diperhitungkan dengan baik supaya dapat meminimumkan beban biaya jangka panjang maupun jangka pendek, dan akan meningkatkan daya saing perusahaan. Lokasi pabrik yang ideal adalah terletak di suatu tempat yang mampu memberikan total biaya produksi rendah dengan keuntungan maksimum. Lokasi pendirian Rumah Potong Ayam (RPA) direncanakan didirikan di Jl. Raya Sukomanunggal, Surabaya,

32 Jawa Timur. Rumah Potong Ayam (RPA) memiliki luas area 140m 2 yang meliputi kantor, ruang produksi dan lahan untuk parkir. Denah lokasi dapat dilihat pada Gambar 7.1 7.2 Tata Letak Pabrik Tata letak pabrik adalah pengaturan fasilitas-fasilitas produksi dalam sebuah pabrik agar proses dapat berlangsung lancar terutama aspek aliran material dari satu proses ke proses berikutnya (Wignjosoebroto, 1991). Pengertian tata letak pabrik menurut Asdjudiredja (1990), merupakan pengaturan serta penempatan alat-alat, manusia maupun fungsi-fungsi lainnya dalam kegiatan produksi dengan tujuan untuk memperoleh penggunaan ruangan yang efisien dan aliran proses yang optimal. Pengaturan tempat yang sesuai untuk setiap fasilitas serta pekerja yang mendukung kelancaran proses produksi akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi semua kegiatan yang berlangsung dalam perusahaan dan mengoptimalkan hasil produksinya. U Rumah Potong Ayam (RPA) Gambar.7.1 Denah Lokasi Pendirian Rumah Potong Ayam (RPA)

33 Menurut Ahyari (1998), tata letak dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Process layout atau functional layout Process layout adalah pengelompokan mesin-mesin dan peralatan sejenis pada suatu tempat yang melaksanakan fungsi-fungsi yang sama. 2. Product layout atau line layout Product layout adalah pengaturan fasilitas produksi berurutan sesuai dengan jalannya proses produksi. 3. Fixed layout Fixed layout adalah semua komponen untuk proses produksi diletakkan di dekat tempat proses produksi. Sistem tata letak pabrik yang digunakan pada Rumah Potong Ayam (RPA) adalah sistem Product layout. Hal ini dapat terlihat dari susunan proses layout yang berurutan. Keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan product layout adalah sebagai berikut: 1. Aliran perpindahan material dapat berlangsung lancar, sederhana, logis dan biaya material handling rendah karena aktivitas perpindahan bahan didasarkan jarak yang terpendek. 2. Total waktu yang digunakan untuk produksi relatif singkat. 3. Tiap unit produksi memerlukan luas area yang minimal. 4. Pengendalian proses produksi mudah dilaksanakan. Tata letak dengan metode product layout juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain: 1. Adanya kerusakan salah satu mesin dapat menghentikan aliran proses produksi secara total. Beban tidak dapat dipindahkan ke mesin lain karena dapat mengganggu aliran untuk membuat produk lain tersebut. 2. Butuh investasi dalam jumlah besar untuk pengadaan mesin dari segi jumlah ataupun akibat spesialisasi fungsi yang harus dimilikinya.

34 Tujuan utama dari penataan fasilitas-fasilitas produksi adalah untuk memperoleh laba maksimum dengan jalan pengaturan semua fasilitas pabrik untuk manfaat sebesar-besarnya dari keseluruhan manusia, bahan, mesin, dan uang sehingga proses produksi berjalan lancar dan tidak terjadi kecelakaan kerja. Amrine dkk (1986) menyatakan bahwa dalam menata pabrik perlu diperhatikan beberapa sasaran, diantaranya adalah: 1. Memudahkan proses produksi. 2. Memperkecil penanganan bahan. 3. Menjaga keluwesan pengaturan dan operasi. 4. Menjaga perputaran kerja yang tinggi dalam proses produksi. 5. Menekan investasi dalam peralatan. 6. Mengusahakan penggunaan ekonomis dari ruang bangunan. 7. Memajukan utilisasi secara efektif dari tenaga kerja. 8. Menyediakan kenyamanan dalam melakukan pekerjaan bagi karyawan. Menurut Assauri (1980), tata letak yang baik dapat diartikan sebagai penyusunan semua fasilitas pabrik dan karyawan yang ada di dalam maupun di luar gedung perusahaan secara teratur dan efisien. Suatu pabrik tidak saja terdiri dari mesin-mesin, namun termasuk juga service area, tempat penerimaan dan pengiriman bahan, bengkel, penyimpanan suku cadang, gudang dan sebagainya. Tata letak juga harus memperhatikan efisiensi dan keamanan para pekerja (Peter dan Timmerhaus, 2003). Tata letak Rumah Potong ayam (RPA) dapat dilihat pada Gambar 7.2.

35 7 1 2 6 3 f f e e d d 5 c b b a 4 Gambar 7.2. Tata Letak Rumah Potong Ayam (RPA) Skala 1 : 150 Berikut keterangan mengenai Gambar 2.2 : 1. WC/Kamar mandi 2. WC/Kamar mandi 3. Kamar karyawan 4. Ruang penimbangan 5. Ruang produksi 6. Kantor direktur 7. Halaman parkir mobil/truck a. Stunning Machine b. Cone Blood c. Scalder d. Plucker e. Meja Stainless f. Bak Pencucian Alur Proses Produksi