Indonesia Outlook

dokumen-dokumen yang mirip
1 PENDAHULUAN Latar Belakang

MNC Gemesin CALL MNC CENTER Sekuritas :

Mudahnya berinvestasi dengan. Menabung Saham

BAB IV PEMBAHASAN. saham adalah Dividend Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio (PER)

Market outlook. Total Score Accuracy Stock Shoot Ticker Call Point Potential Open Close Score

Market outlook. Total Score Accuracy Stock Shoot Ticker Call Point Potential Open Close Score

LAPORAN September KINERJA 2016 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN Oktober 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

MARKET OUTLOOK OKTOBER 2013: FLAT SAMPAI AKHIR TAHUN (?) PT. Universal Broker Indonesia

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

LAPORAN Agustus 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN Juni 2016KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN Maret 2017 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Fundamental Analysis. Prepared by Research Team etrading Securities

Prospek Ekonomi & Indonesia 2010

LAPORAN April 2017KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan kepada shareholder-nya. Selain kenaikan harga saham dan

Fundamental analysis 2014

LAPORAN Februari 2017 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Fundamental analysis 2013

LAPORAN Februari 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN Juni 2015KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN Maret 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Himawan Hariyoga, dalam. 283,5 trilliun. Berikut data realisasi investasi hingga September 2012:

LAPORAN Juli 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

STATISTIK PASAR MODAL

LAPORAN November KINERJA 2014 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

STATISTIK PASAR MODAL

LAPORAN Mei 2017 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

MARKET OUTLOOK 2015: OPTIMIS MEMBAIK

LAPORAN May 2015KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

STATISTIK PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa. Perkembangan sektor ekonomi global saat ini yang didominasi

BAB I PENDAHULUAN. modal (IDX, 2016). Dibandingkan dengan investasi surat berharga lainnya di

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB 5 PENUTUP. moneter melalui jalur harga aset finansial di Indonesia periode 2005: :12.

RISET SAHAM HARIAN. IHSG nantikan earnings season 1Q16. Samuel Equity Research Thursday, 21 April 2016

Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015)

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

Boks 4. SURVEI KREDIT PERBANKAN JAMBI: TANTANGAN DI TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MARKET OUTLOOK APRIL: MENYAMBUT PEMILU LEGISLATIF

MARKET OUTLOOK MARET 2014: MENJELANG PEMILU. PT. Universal Broker Indonesia

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

Juni 2017 RESEARCH TEAM

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menarik investasi. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 menyebutkan bahwa. surplus tabungan kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana.

BAB III METODE PENELITIAN

Monthly Market Update

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

LAPORAN Januari 2018 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang

1.PENDAHULUAN. bentuk investasi adalah saham. Saham merupakan surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

Indonesia Market Outlook Weekly 2H17 Brief

LAPORAN Januari 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dananya adalah sektor properti. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan sektor properti

Tinjauan Ekonomi & Pasar Modal 2015

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

MARKET OUTLOOK JUNI: PRA-PILPRES VS PRA-PIALA DUNIA + PRA-PUASA. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia

TLKM 2,850 2,715 2,775 2,945 3,010 Bullish BOW Misc. Industry

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least

LAPORAN April 2016KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA BREXIT. Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Vol. 2. Pendahuluan. Pertumbuhan Ekonomi

BAB V. Simpulan dan Saran. sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Gambaran Tingkat Suku Bunga, Jumlah Uang Beredar dan Indeks

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik terhadap perusahaan. Meskipun instrumen-instrumen yang

RISET SAHAM HARIAN. IHSG diprediksi bergerak melemah

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

USD FIXED INCOME FUND

LAPORAN Februari 2018 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. Bursa global masih terkoreksi. jcii Wei mi S wwei uwei. Kamis, 07 Januari 2016.

BAB I PENDAHULUAN. tapak maupun apartemen yang dibangun oleh pengembang. Keputusan Bank Indonesia untuk menaikan Down Payment untuk kredit

ICBP 11,400 10,675 11,050 11,825 12,050 Bullish BOW Basic Industry

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Indonesia Outlook 2017-2018 PT. Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk June 2017

Peluang di tahun 2017-2018 Stabilitas suku bunga dan nilai tukar Rupiah Aliran modal masuk yang masih positif Hampir Rp30 T net foreign buy pada pasar saham dan Rp80 T pada pasar obligasi secara Ytd Kenaikan rating S&P Dapat mengundang lebih banyak investor asing, karena ukuran expected risk yang berkurang Dana Desa, BUM-Des, Kredit Usaha Rakyat, Program Sejuta Rumah, dan 35,000 MW pembangkit listrik Dapat menjadi katalis positif bagi sektor terkait (keuangan, konstruksi, pertambangan dan energi) Diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah sehingga meningkatkan konsumsi domestik Kelanjutan pertumbuhan start-up digital Keberadaan Gojek, Uber, Grab, dll telah meningkatkan pertumbuhan penjualan motor dan mobil, serta meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat kelas menengah ke bawah 2

Investing Indonesia 2017-2018 EPS Q12016 EPS Q12017 Chg IHSG 59 79 34% EPS 2016 EPS 2017E Chg IHSG 229 306 34% Apabila menggunakan tingkat pertumbuhan laba per saham (EPS) IHSG pada kuartal I-2017 yang mencapai 34% yoy, dengan menggunakan metode relative P/E Ratio, kami memiliki target IHSG tahun ini pada: 5800-6100 IHSG Target 2017 19x P/E 5,821 20X P/E 6,128 yang mengimplikasikan 19-20x rasio forward P/E 2017.

Investing Indonesia 2017-2018 T12M EPS 52-week High Highest P/E IHSG 245 5,746 23.4 Dow Jones 1,135 21,169 18.7 Shanghai Comp 184 3,301 17.9 Nikkei 936 19,939 21.3 Euro Stoxx 15 396 26.2 Expected GDP Growth 2017 PEG Ratio Indonesia 5.2 4.5 AS 2.2 8.5 Tiongkok 6.6 2.7 Jepang 1.2 17.8 Uni Eropa 1.8 14.6 Apabila hanya melihat dari P/E Ratio, maka valuasi IHSG memang terlihat sebagai salah satu yang termahal diantara indeks lainnya, namun tingkat pertumbuhan ekonomi yang tergolong tinggi diatas 5% menjadikan Indeks Saham Indonesia sebagai salah satu yang termurah apabila dilihat dari PEG Ratio.

Press Release Article Indonesia Outlook 2017-2018 PT. Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk Kami masih optimis terhadap potensi pertumbuhan investasi pasar modal domestik di tahun 2017-2018 ini, terutama apabila melihat beberapa faktor antara lain 1) Stabilitas suku bunga dan mata uang, dimana BI 7DRR Rate diperkirakan masih akan bertahan pada 4,75% serta pergerakan nilai tukar Rupiah yang sudah mulai stabil pada rentang 13200-13400 per Dollar AS 2) Aliran modal masuk yang masih positif dengan aksi beli investor asing yang mencapai hampir Rp 30T pada pasar saham dan hampir Rp 80T pada pasar obligasi secara Ytd 3) Kenaikan rating S&P yang dapat mengundang lebih banyak investor asing, karena ukuran expected risk yang berkurang 4) Program Dana Desa, BUM-Des, Kredit Usaha Rakyat, Sejuta Rumah, dan 35,000 MW pembangkit listrik, yang dapat menjadi katalis positif bagi sektor terkait (keuangan, konstruksi, pertambangan dan energi), serta diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah sehingga akan turut meningkatkan konsumsi domestik. 5) Kelanjutan pertumbuhan start-up digital, dimana keberadaan Gojek, Uber, Grab, dll telah meningkatkan pertumbuhan penjualan motor dan mobil, serta pemerataan pendapatan masyarakat kelas menengah ke bawah sebagai target SDM sekaligus konsumennya. Apabila menggunakan tingkat pertumbuhan laba per saham (EPS) IHSG pada kuartal I-2017 yang mencapai 34% yoy, dengan menggunakan metode relative P/E Ratio, kami memiliki target IHSG tahun ini pada 5800-6100 yang mengimplikasikan 19-20x rasio forward P/E 2017. Apabila hanya melihat dari P/E Ratio, maka valuasi IHSG memang terlihat sebagai salah satu yang termahal diantara indeks lainnya, namun tingkat pertumbuhan ekonomi yang tergolong tinggi diatas 5% menjadikan Indeks Saham Indonesia sebagai salah satu yang termurah apabila dilihat dari PEG Ratio. Kami merekomendasikan Overweight pada beberapa sektor antara lain 1) Pertambangan, terutama UNTR sebagai pemilik lini bisnis terlengkap dari hulu hingga hilir, dan PTBA sebagai BUMN utama penyedia batubara bagi pembangkit listrik PLN, serta ITMG HRUM dan ADRO yang memiliki pangsa pasar ekspor cukup besar. 2) Perbankan, terutama BBTN yang akan banyak memperoleh manfaat dari program sejuta rumah, BBRI sebagai penyalur KUR, Dana Desa, dan BUM-Des, serta BBCA sebagai emiten yang paling prudent di sektornya dengan menjaga NPL di level terendah 5

Rekomendasi OVERWEIGHT Sektor Pertambangan UNTR: pemilik lini bisnis terlengkap dari hulu ke hilir. PTBA: BUMN penyedia batubara bagi PLN, 35.000 MW. ITMG HRUM ADRO: pemilik pangsa pasar ekspor. Sektor Perbankan BBTN: program sejuta rumah. BBRI: Kredit Usaha Rakyat (KUR), Dana Desa, BUM-Des. BBCA: penjaga NPL terendah. BMRI BBNI: koordinator pembiayaan proyek infrastruktur, cash management BUMN. Sektor Konsumer, Retail, dan consumer-related INDF ICBP ROTI MAPI RALS: potensi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi domestik. JPFA CPIN SIMP TBLA: potensi peningkatan konsumsi ayam, minyak goreng, dan gula domestik, terutama menjelang hari raya. OVERWEIGHT Sektor Properti Konstruksi ADHI WIKA WSKT PTPP: kejelasan skema pembiayaan LRT, kelanjutan pembangunan jalan tol, fly over, pelabuhan, bandara, dll. UNDERWEIGHT Sektor Infrastruktur, terkait migas dan transportasi PGAS: selama belum bisa meningkatkan porsi pendapatan dari PLTG. GIAA: kinerja keuangan yang masih merugi. ELSA: harga minyak yang terus melemah. Sektor Properti Residensial ASRI SMRA BSDE CTRA: menurunnya minat beli kelas menengah-atas terhadap properti pasca tax amnesty.

End of presentation, Thank You.