BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rekapitulasi SHRI :

BAB III METODE PENELITIAN. Indikator URI BOR LOS TOI BTO GDR NDR. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

INDIKATOR KINERJA UTAMA

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr.

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR

BAB III METODE PENELITIAN

GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN 2011 DAN 2012

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

BAB III. METODyE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR BERDASARKAN STANDAR BOR DEPKES DI BANGSAL RAWAT INAP RSUD PROF DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan yang ada di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

HUBUNGAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PERSENTASE PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI RSUD SRAGEN PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan

Indikator pelayanan rumah sakit By : Setiadi

BAB I PENDAHULUAN. tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan yaitu harus sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM PENGOLAHAN DATA RAWAT INAP DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN BERBASIS MULTIUSER

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN

Analisis Pemanfaatan Data Sensus Harian Rawat Inap Untuk Pelaporan Indikator Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

INDIKATOR KINERJA UTAMA

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: diakses pada 25/04/2014 pukul WIB)

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. dan Undang-undang No. 36 tahun 2010 tentang kesehatan, membawa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Dokumentasi berupa data harian, bulanan, dan tahunan yang dilakukan di Rumah

PENILAIAN EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRIWULAN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit mempunyai peran yang penting dalam memberikan

INDIKATOR KINERJA UTAMA

2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu

BAB I PENDAHULUAN. tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan kesehatan. (1) pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan maupun

Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain : a. Cakupan dan mutu pelayanan dilihat melalui indikator :

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR MENURUT STANDAR EFISIENSI BOR DEPKES TIAP BANGSAL RAWAT INAP RSUD KABUPATEN KUDUS BULAN JUNI DESEMBER TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam

ANALISIS EFISIENSI PENGELOLAAN TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi tempat kerja merupakan wadah dimana para pegawai melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

BAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan. penelitian dan manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu :

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. kelima Pancasila serta Undang-Undang Dasar Negara Republik. kebutuhan dasar hidup yang layak dan memberikan kepastian

BAB I PENDAHULUAN. Rekam Medis mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan di rumah

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan (1, 2)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (health service). Sarana Pelayanan Kesehatan merupakan tempat

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

Tinjauan Keakuratan Data pada Sensus Harian Rawat Inap Di Rumah Sakit Khusus Bedah Banjarmasin Siaga

BAB I PENDAHULUAN. agar staf medis di RS terjaga profesionalismenya. Clicinal governance (tata kelola

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan. rawat darurat. Rustiyanto (2010), mengatakan bahwa pelayanan

TINJAUAN PELAKSANAAN SENSUS HARIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2013

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAPORAN INDIKATOR KINERJA RAWAT INAP RSUD TIDAR KOTA MAGELANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

2 Sumber daya manusia medis dan non medis merupakan kunci keberhasilan rumah sakit, karena rumah sakit adalah suatu bentuk organisasi yang berfungsi s

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.

DAFTAR ISI. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka B. Landasan Teori C. Kerangka Konsep Penelitian D. Pertanyaan Penelitian...

PENDAHULUAN. derajat kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh rumah sakit bersangkutan.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. terutama oleh badan layanan umum seperti rumah sakit. (SIRS) seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan tempat tidur rawat inap,

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

RSUD DATU SANGGUL RANTAU KABUPATEN TAPIN

BAB I PENDAHULUAN. perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan

BAB III METODE PENELITIAN. berpengaruh pada kinerja keuangan yang diukur dalam tingkat Return On

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit Rumah sakit adalah bagian yang integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dihubungkan melalui rencana pembangunan kesehatan. (1) B. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis a. Rekam Medis menurut Huffman EK, 1992. Rekam medis adalah rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana, dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperoleh serta memuat informasi yang cukup untuk mengidentifikasi pasien, membenarkan diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6) b. Rekam Medis menurut Permenkes 269/MENKES/PER/III/2008 Bab 1 Pasal 1. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identifikasi pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (7) 2. Tujuan Rekam medis Tujuan utama rekam medis adalah untuk secara akurat dan lengkap mendokumentasikan sejarah kehidupan dan kesehatan pasien, penyakit masa lalu dan sekarang, serta pengobatan dengan 10

11 penekanan kejadian kejadian yang mempengaruhi pasien selama periode perawatan. (8) C. Unit Rawat Inap Rawat inap (opname) merupakan proses perawatan pasien akibat penyakit tertentu, dimana pasien diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit. (9) D. Analising / Reporting 1. Deskripsi Pokok Kegiatan A/R Dalam Pelayanan Rekam Medis a. Menerima sensus harian dari fungsi asembling b. Meminjam indeks penyakit rawat jalan dan rawat inap dari fungsi K/I untuk menyusun pelaporan c. Mengkalkulasi data rekam medis dari laporan-laporan tersebut dianalisis data statistiknya d. Membuat laporan-laporan khusus untuk keperluan manajemen rumah sakit e. Bersama-sama fungsi lain yang terkait f. Mengolah data rekam medis untuk analisis statistik rumah sakit g. Menyusun dan menyiapkan laporan-laporan untuk dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota, Dinas Kesehatan Propinsi dan Dapertemen Kesehatan serta Pemilik Rumah Sakit yang bersangkutan 2. Peran dan Fungsi Analising/Reporting a. Sebagai pengumpul dan pengolah data rekammedis sehingga dapat menghasilkan informasi untuk mengambil keputusan manajemen.

12 b. Sebagai penganalisis statistik dari data rekam medis. (10) E. Statistik Rumah sakit 1. Statistik Rumah Sakit Statistik rumah sakit mengolah sumber data dari pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk menghasilkan informasi, fakta, dan pengetahuan berkaitan dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit. (11) 2. Manfaat Statistik Rumah Sakit Ada beberapa manfaat statistik rumah sakit diantaranya adalah : a. Untuk membandingkan kinerja rumah sakit yang dulu dan yang akan datang. b. Perencanaan masa mendatang. c. Menilai kinerja petugas rumah sakit (rekam medis, dokter, perawat dan tenaga lain). d. Dasar untuk permohonan pengambilan dana. e. Riset (penelitian). (8) F. Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Sensus harian rawat inap adalah kegiatan pencacahan / perhitungan pasien yang dilakukan tiap hari pada suatu ruang rawat inap. Berisi tentang mutasi keluar masuk pasien selama 24 jam mulai dari pukul 00.00 sampai dengan 24.00.

13 G. Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap 1. Pengertian rekapitulasi sensus harian rawat inap Formulir perantara untuk menghitung dan merekap jumlah pasien rawat inap selama satu bulan yang diterima dari masing-masing ruang rawat inap. 2. Tujuan Untuk memperoleh informasi semua pasien yang dirawat di rumah sakit selama satu bulan secara keseluruhan maupun data masingmasing ruang rawat inap yang diperlukan bagi perencanaan, pengawasan dan penilaian kinerja. 3. Kegunaan a. Untuk mengetahui jumlah pasien dirawat selama satu bulan atau satu triwulan b. Untuk mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur selama periode bulanan dan triwulan. c. Merupakan data dasar mengenai pasien rawat inap yang perlu dilaporkan kepada Departemen Kesehatan setiap triwulan. (8) H. Pengolahan Data Dan Indikator Statistik Rumah Sakit 1. Pengolahan Data Secara Komputerisasi Pengolahan data statistik ini dilakukan dengan cara menginput/entry data, baik dari data rekam medis yang berisi catatan/diagnosa dokter yang dikodefikasi. Dan akan diolah oleh komputer oleh programnya masing-masing, sehingga akan muncul laporan RL4a (keadaan morbiditas pasien RI) dan 4b (keadaan morbiditas pasien RJ). (12)

14 2. Indikator Statistik Rumah Sakit Informasi dari statistik rumah sakit untuk perencanaan, memantau pendapatan dan pengeluaran dari pasien oleh pihak manajemen rumah sakit. (8) Indikator yang bisa digunakan untuk menilai rumah sakit yaitu : a. Bed Occupancy Rate (BOR) menunjukkan prosentase penggunaan tempat tidur unit rawat inap. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. BOR : x 100% Nilai parameter BOR yang ideal adalah 60-85% b. Average Length of Stay (ALOS) yaitu rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini selain memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan. ALOS : Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hari. c. Bed Turn Over (BTO) menunjukkan frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam periode 1 tahun biasanya. Indikator ini memberikan tingkat efisiensi pada pemakaian tempat tidur. BTO :

15 Nilai BTO setahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali d. Turn Over Interval (TOI) merupakan rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati untuk terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. TOI : Idealnya tempat tidur kosong/tidak terisi kisaran 1-3 hari. (12) I. Analisa Trend 1. Pengertian Trend Kata trend berarti kecenderungan atau kecondongan sesuatu variabel dalam jangka waktu tertentu. Jika kecenderungan sesuatu variabel dari waktu ke waktu dalam jangka panjang dinamakan Sculler Trend. Analisis trend adalah suatu analisis menunjukkan perubahan rata-rata suatu variabel tertentu dari waktu ke waktu 2. Trend Linear Trend linear menentukan nilai proyeksi suatu variabel pada periode yang akan datang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rumus sebagai berikut. (13) Y = a + bx Mencari nilai a dan b dengan rumus : a = b =

16 Keterangan : X : Independent variabel (Variaebel Bebas) Y : Dependent variabel (Variabel terikat) a : konstanta, besarnya tetap tak dipengaruhi nilai variabel b : koefisien arah garis yang menentukan tingkat kemiringan garis J. Mutu Pelayanan Mutu pelayanan kesehatan menunjuk pada tingkat kesempurnaan playanan kesehatan, di mana di satu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk. (14)

17 K. Kerangka Teori URI SHRI REKAPITULASI SHRI : 1. Jumlah kapasitas tempat tidur ( TT per bangsal 2011-2015 2. Jumlah hari perawatan ( HP per bangsal 2011-2015 3. Jumlah hari/periode waktu tahun 2011-2015 4. Jumlah pasien keluar (H+M) tahun 2011-2015 PREDIKSI INDIKATOR UNIT KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR RAWAT INAP : BOR, LOS, TOI, BTO MUTU PELAYANAN KESEHATAN Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber : 9, 6, 6, 9, 10, 14