ANALISIS RESIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM TERHADAP PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM (Studi Kasus pada 8 saham dari LQ-45)

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIA N

Retno Dwi Sulistiani Topowijono Maria Gorreti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

OPTIMALISASI PORTFOLIO INDEKS SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERIODE AGUSTUS 2007 S/D JULI 2010

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Muhammad Fauzan Arif, 2014 Pengaruh Risiko Sistematis terhadap Return Ekspektasian Portofolio Saham

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

JIMKES. Keywords: return, risk, beta, Single Index Model, CAPM

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap

DAFTAR PUSTAKA. Alamsyah, Zulfiyan Z.A, 1997, Strategi Investasi di Pasar Modal, Makalah Seminar Pasar Modal, Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi return maksimal dengan risiko tertentu atau return tertentu

ANALISIS PENGARUH DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM YANG TERGOLONG JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL

ANALISIS KINERJA SAHAM UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PENGEMBALIAN DAN RISIKONYA PADA SAHAM SEKTOR INDUSTRI PERTANIAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

PENGGUNAAN SINGLE INDEX MODEL

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

DAFTAR PUSTAKA. Atmaja, Lukas Setia. (1994). Manajemen Investasi. Buku I. Andi Offset. Yogyakarta.

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

PENGGUNAAN ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK MENILAI SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

Arinda Sasmita Rahma Raden Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI TOBACCO MANUFACTURERS DENGAN MODEL MARKOWITZ

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan

Keywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii

DAFTAR PUSTAKA. Agus Sartono, Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Penerbit BPFE

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

Din Haidiati Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL BANK-BANK YANG TERCATAT PADA LQ45 DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

Pengaruh Return dan Varian Return Anggota LQ-45 Terhadap Bid-Ask Spread

ANALISIS PERTUMBUHAN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Studi Kasus Pada PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk dan PT MAYORA INDAH, Tbk

ANALISIS RISIKO PORTOFOLIO UNTUK PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN PENDEKATAN MARKOWITZ TAHUN

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen Pada Program Studi Manajemen Universitas Bakrie

(Studi Kasus Pada Saham Di Jakarta Islamic Index (JII) Periode Juni 2010 sampai Mei 2014).

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

DAFTAR PUSTAKA. Algifari Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi. BPFE UGM, Yogyakarta.

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pada penelitian ini yang berjudul Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva,

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM INDEKS LQ-45 DAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Restu Hidayah Sri Mangesti Rahayu Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip utama yang ada dalam investasi adalah resiko yang tinggi, akan

BAB I PENDAHULUAN. Melihat keadaan perekonomian Indonesia yang tidak stabil pada beberapa

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memperoleh penghasilan, banyak cara yang dapat dilakukan oleh

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

Analisis Portofolio dalam Investasi Saham Pada Pasar Modal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : model indeks tunggal, portofolio optimal

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM INDEKS IDX30 DI PT BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

APLIKASI CAPITAL ASSET PRICING MODEL SEBAGAI ALAT BANTU PEMBENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN (STUDI LQ45 DI BURSA EFEK INDONEISA PERIODE )

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT TEMPO SCAN PASIFIC, TBK DAN ENTITAS ANAK

BAB V PENUTUP. perusahaan (Earning per Share, Return On Equity, Debt to Equity Ratio, Price to Book

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

Dari investasi tersebut, investor mengharapkan adanya suatu tingkat

ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERGOLONG DALAM SAHAM LQ-45 SKRIPSI

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

Menentukan Return Portofolio yang Dikenakan Pajak terhadap Deviden dan Capital Gain Menggunakan Capital Asset Pricing Model

(Sanusi, 2004). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Investasi adalah suatu bentuk penanaman

Susanti 1 Syahyunan 2 Alumni FE USU Departemen Manajemen 1 Staf Pengajar FE USU Departemen Manajemen 2

Stock Portfolio Performance Analysis in Estate Crop Subsector Using Sharpe Measure, Treynor Measure, and Jensen Measure

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun )

DAFTAR PUSTAKA. Andy P Tambunan Menilai harga wajar saham ( stock valuation ). Jakarta

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

MANAJEMEN INVESTASI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA. SUTIA BUDI E: - W: sutiabudi.wordpress.

BAB I PENDAHULUAN. peringkat investment grade dari lembaga pemeringkat kredit international fitch

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

Transkripsi:

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 11 No. 2, Oktober 2011 : 17-21 ANALISIS RESIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM TERHADAP PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM (Studi Kasus pada 8 saham dari LQ-45) Oleh * Ratih Puspitasari dan Defani Pramesti * Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRACT In 2007 the highest rate of return was the share of Astra International Tbk., amounting to 0,062204 and the lowest rate of return was Telekomunikasi Indonesia Tbk., amounting to 0,008778. While thw highest beta value was Astra International Tbk., amounting to 1,556123 and the lowest beta value was Aneka Tambang Tbk., amounting 0,017862. In 2008 the highest rate of return was the share of Telekomunikasi Indonesia Tbk., amounting to 0,019699 and the lowest rate of return was Perusahaan Gas Negara Tbk., amounting to 0,094074. While the highest beta value was United Tractors, amounting to 1,841033 and the lowest beta value was Telekomunikasi Indonesia Tbk., amounting to 0,806949. In 2009 the highest rate of return was the share of United Tractors, amounting to 0,114275 and the lowest rate of return was Telekomunikasi Indonesia Tbk., amounting to 0,040734. While the highest beta value was Astra International Tbk., amounting to 1599810 and the lowest beta value was Bank Danamon Indonesia Tbk., amounting to 0,239171. In 2007 there were six stocks of eight stocks that established optimal portofolio candidate. There were Aneka Tambang Tbk. with ERB s value amounting to 1,740976 and PO at 2,95%; Perusahaan Gas Negara Tbk. with ERB s value amounting to 0,101220 and PO at 31,23%; Medco Energi Internasional Tbk. ERB s value amounting to 0,037370 and PO at 19,25%; Astra International Tbk. with ERB s value amounting to 0,035366 ang PO at 27,21%; United Tractors with ERB s value amounting to 0,033108 and PO at 15,53%; Bank Danamon Indonesia Tbk. with ERB s value amounting to 0,027582 and PO at 3,84%. In 2008 none of the eight stocksformed optimum portfolio because in 2008 the companies stocks were not be able to give good return for investors. In 2009 there were six of eight shares that established optimum potfolio candidate. There were Bank Danamon Indonesia Tbk. with ERB s value amounting to 0,270912 and PO at 37,09%; United Tractors with ERB s value amounting to 0,071652 and PO at 44,07%; Telekomunikasi Indonesia Tbk. with ERB s value amounting to 0,061771 and PO at 3,57%; Aneka Tambang Tbk. with ERB s value amounting to 0,060349 and PO at 1,64%; Bank Mandiri Tbk. with ERB s value amounting to 0,059534 ang PO at 5,55%; Astra International tbk. with ERB s value amounting to 0,059024 and PO at 8,08%. Thereby, investors can invest their funds in stocks which will be able form optimum portfolio. Key words: rate of return; risk; optimum portfolio 17

PENDAHULUAN Dalam perkembangannya, perekonomi-an Indonesia mulai memasuki babak baru. Menuju sistem ekonomi modern, dimana peran modal semakin penting. Dalam memasuki era globalisasi dimana suatu negara perlu meningkatkan industri maka diperlukan investasi yang besar yang dapat diperoleh melalui pasar modal, salah satu sumber dana yang dapat digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan adalah dengan melakukan penjualan saham kepada masyarakat luas melalui pasar modal. Dalam melakukan proses penanaman modal melalui kegiatan jual beli saham yang ditawarkan oleh perusahaan, seorang investor akan mengharapkan adanya suatu tingkat pengembalian atas saham yang dibelinya. Tingkat pengembalian dapat diperoleh melalui pembagian deviden dan Capital Gain yaitu selisih dari harga sewaktu membeli dan menjual saham. Selain dihadapkan pada tingkat pengembalian seorang investor juga akan menghadapi resiko dari sejumlah modal yang ditanamkan dalam suatu saham tertentu. Sebagai pemodal yang rasional, seorang investor akan mengharapkan tingkat pengembalian yang besar atas investasi yang memiliki resiko tinggi. Dalam melakukan suatu analisis investasi pada surat berharga perhatian seorang investor akan diarahkan pada tingkat pengembalian dan resiko investasi. Adapun resiko yang dihadapi adalah systematik risk dan unsystematic risk. Systematic risk yaitu resiko tetap walaupun telah dilakukan diversifikasi, sedangkan unsystematic risk dapat dieliminasi atau dikurangi dengan cara menambah jumlah surat berharga dalam portofolio. Dalam menetapkan pilihan investasi, seorang investor dapat menggunakan teori resiko dan tingkat pengembalian dimana investor akan memilih saham-saham yang diperkirakan akan mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi seperti saham LQ-45 tentu pula dihadapkan pada tingkat resikonya. Adapun tingkat pengembalian diukur berdasarkan perkembangan harga saham dari waktu ke waktu. Tingkat pengembalian dan resiko sangat penting bagi investor untuk memaksimumkan kekayaannya sehingga cara pemilihan portofolio optimal baik untuk menentukan saham-saham mana yang layak untuk menginvestasikan dananya. Dengan berdasarkan pada teori resiko dan tingkat pengembalian, seorang investor dapat melakukan diversifikasi atau penyebaran investasi pada berbagai saham, yang dapat mengurangi resiko dengan mendapatkan tingkat pengembalian yang tetap stabil. Oleh sebab itu penulis ingin melakukan penelitian yang dapat mengambarkan mengenai resiko dan tingkat pengembalian terhadap portofolio optimal dari saham LQ-45, penulis dalam hal ini hanya mengambil 8 (delapan) saham yang pergerakannya paling stabil dibandingkan saham-saham yang lainnya, yang dimaksud dengan stabil adalah saham yang pergerakannya maksimal dua keatas dan dua kebawah dan saham tersebut tidak pernah keluar dari indeks LQ-45 selama periode penelitian tahun 2007 hingga 2009 yang terdapat di BEI. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah kategori saham-saham LQ-45 pada periode Januari 2007 hingga Januari 2010. Yang kemudian dipilih 8 (delapan) saham yang dianggap paling stabil selama periode penelitian, sahamsaham ini tetap bertahan dalam peringkat LQ- 45 dan hanya sedikit mengalami pergeseran rangking. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah portofolio optimal. Jenis data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bank Indonesia (BI), juga melalui studi kepustakaan dengan membaca literatur-literatur yang ada diperpustakaan. Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan cara observasi karena pada pola pencatatan objek penelitian tanpa ada komunikasi dengan objek penelitian. Tipe observasi yang dipakai adalah tipe observasi langsung yang dilakukan dengan menggunakan seluruh alat indra melalui bantuan komputer dan internet. 18

Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 11 No. 1, April 2011 Metode analisis yang digunakan adalah dengan cara metode kuntitatif, berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Resiko dan Tingkat Pengembalian Terhadap Portofolio Optimal Portofolio optimal ditentukan oleh besaran return dan resiko, dimana resiko terbagi dua yaitu systematic dan unsystematic. Dari ketiga variasi itulah yang dapat menentukan besaran portofolio optimal, Resiko dan tingkat pengembalian memiliki hubungan yang tidak linier dengan portofolio optimal tetapi memiliki hubungan yang saling mendukung, dimana untuk tahun 2007 persentase portofolio optimal yang tertinggi adalah Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk sebesar 31.23% yang memiliki return rata-rata cukup besar yaitu 0.050706 dan memiliki resiko systematic (beta) yang sangat kecil sebesar 0.430108 dan resiko unsystematic sebesar 0.011301. untuk tahun 2007 yang memiliki persentase portofolio optimal terkecil adalah perusahaan Aneka Tambang (Persero) Tbk sebesar 2.95% yang memiliki retun rata-rata sebesar 0.038267 dan dimana memiliki resiko systematic sebesar 0.017862 dan resiko unsystematic sebesar 0.112381. No. Tabel 1 Tabel Persentase Portofolio Optimal, Return dan Resiko tahun 2007 Perusahaan Portofolio Optimal (X i ) R i Systematic (β i ) Resiko Unsystematic ( 2 ei ) 1 Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 31.23% 0.050706 0.430108 0.011301 2 Astra International Tbk 27.21% 0.062204 1.556123 0.006177 3 Medco Energi International Tbk 19.25% 0.041436 0.916926 0.006176 4 United Tractors Tbk 15.53% 0.048967 1.262436 0.006794 5 Bank Danamon Indonesia Tbk 3.84% 0.031225 0.872131 0.005400 6 Aneka Tambang (Persero) Tbk 2.95% 0.038267 0.017862 0.112381 No. Tabel 2 Tabel Persentase Portofolio Optimal, Return dan Resiko Tahun 2009 Perusahaan Portofolio Optimal (X i ) R i Systematic (β i ) Resiko Unsystematic ( 2 ei ) 1 United Tractors Tbk 44.07% 0.114275 1.511758 0.004600 2 Bank Danamon Indonesia Tbk 37.09% 0.070749 0.239171 0.013540 3 Astra International Tbk 8.08% 0.100381 1.599810 0.001884 4 Bank Mandiri (Persero) Tbk 5.55% 0.097025 1.529712 0.004009 5 Telekomunikasi Indonesia Tbk 3.57% 0.040734 0.563030 0.005779 6 Aneka Tambang (Persero) Tbk 1.64% 0.072884 1.109038 0.015310 Untuk tahun 2009 persentase portofolio yang tertinggi adalah perusahaan United Traktors Tbk sebesar 44.07% yang memiliki return rata-rata yang sangat besar yaitu 0.114275 dan memiliki resiko systematic (beta) sebesar 1.511758 dan resiko unsystematic yang cukup kecil yaitu 0.004600. untuk tahun 2007 yang memiliki persentase portofolio optimal terkecil adalah perusahaan Aneka Tambang (Persero) Tbk sebesar 1.64% yang memiliki retun rata-rata sebesar 0.072884 dan dimana memiliki resiko systematic sebesar 1.109038 dan resiko unsystematic sebesar 0.015310. Dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.30 dan 4.31 antara portofolio optimal dengan resiko dan tingkat pengembalian memiliki hubungan yang tidak linier hal ini disebabkan ada banyak faktor didalam resiko 19

sistematis dan resiko tidak sistematis dan begitu pula dengan besaran tingkat pengembalian yang tidak dapat dikendalikan seluruhnya oleh investor. KESIMPULAN Dalam penelitian ini penulis mengambil 8 (delapan) saham yang pergerakannya paling stabil dibandingkan saham-saham yang lainnya, yang dimaksud dengan stabil adalah saham yang pergerakannya maksimal dua keatas dan dua kebawah dan saham tersebut tidak pernah keluar dari indeks LQ-45 selama periode penelitian tahun 2007 hingga 2009 yang terdapat di BEI. Dari pembahasan, dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1. Tahun 2007 yang memiliki tingkat pengembalian tertinggi adalah ASII sedangkan yang memiliki nilai beta terendah adalah ANTM. setelah diketahui nilai tingkat pengembalian dan beta dilanjutkan dengan menghitung Excess Return to Beta. Nilai ERB dirangking dari yang memiliki nilai ERB terbesar hingga yang memiliki nilai ERB terkecil untuk mengetahui saham yang masuk dalam portofolio optimal. Untuk tahun 2007 rangking menurut ERB adalah (1) ANTAM, (2) PGAS, (3) MEDC, (4) ASII, (5) UNTR, (6) BDMN, (7) BMRI, (8) TLKM. Tahun 2008 yang memiliki tingkat pengembalian tertinggi adalah TLKM, sedangkan yang memiliki nilai beta terendah adalah TLKM. Tahun 2008 rangking menurut ERB adalah (1) BMRI, (2) UNTR, (3) TLKM, (4) MEDC, (5) BDMN, (6) ASII, (7) PGAS, (8) ANTM. Tahun 2009 yang memiliki tingkat pengembalian tertinggi adalah UNTR, sedangkan yang memiliki nilai beta terendah adalah BDMN. Rangking menurut ERB adalah (1) BDMN, (2) UNTR, (3) TLKM, (4) ANTM, (5) BMRI, (6) ASII, (7) PGAS, (8) MEDC. 2. Pada penelitian ini saham-saham yang dianalisis yaitu 8 (delapan) saham. Dan saham yang membentuk kandidat portofolio optimal untuk tahun 2007 hanya terdapat 6 saham yang membentuk portofolio optimal, saham tersebut adalah PGAS, ASII, MEDC, UNTR, BDMN, ANTM. Sedangkan pada tahun 2008 dari 8 (delapan) saham tidak satu pun yang membentuk portofolio optimal, hal ini disebabkan karena pada tahun 2008 saham perusahaan tersebut kurang mampu memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi investor. Dan untuk tahun 2009 terdapat 6 saham yang membentuk portofolio optimal, dan saham-saham tersebut adalah UNTR, BDMN, ASII, BMRI, TLKM, ANTM. 3. Dalam penelitian ini dapat dilihat antara portofolio optimal dengan resiko dan tingkat pengembalian memiliki hubungan yang tidak linier (bahwa didalam portofolio optimal yang tinggi belum tentu diikuti oleh return yang tinggi dan resiko yang kecil) hal ini disebabkan ada banyak faktor didalam resiko sistematis dan resiko tidak sistematis dan begitu pula dengan besaran tingkat pengembalian yang tidak dapat dikendalikan seluruhnya oleh investor. DAFTAR PUSTAKA Aan Soelehan. Manajement Investasi Portofolio. Bogor: STIE Kesatuan Bogor (diktat kuliah) Anuraga, Pandji. 2001. Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi. Penerbit Rineka Cipta, Brigham, Eugene F. dan Houston Joel. 2006 Dasar-dasar manajemen keuangan.edisi sepuluh. Penerbit Salemba Empat, Jakarta Brigham, Eugene F. and Houston Joel. 2002. Fundamental Of Financial Management. Third Edition, South- Western. Fabozzi, Frank J.and Franco Modigliani. 2003. Capital Markets.Third Edition.Prentice Hall. Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Penerbit Salemba Patria, 20

Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 11 No. 1, April 2011 Haugen, Robert A. 2001. Modern Investment Theory. Fifth Edition. Prentice Hall. Husnan, Suad. 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yogjakarta : UPP AMP YKPN. Jones, Charles P.2007. Investment Analysis And Management. Tenth Edition. John Wiley and Sons,Inc. Komarudin, Ahmad. 2004. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Edisi Revisi. Penerbit Rineka Cipta, Margaretha, Farah. 2005. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan. Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Sharpe, William F and Alex Bailey. 1999. Invesment. New Jersey : Prentice Hall. Sharpe, William F., Gordon J. Alexander and Jeffery V. Bailey. 2005. Investasi. Edisi Bahasa Indonesia. Indeks Kelompok Gramedia. Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Keempat. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Sofyan, Iban. 2005. Manajemen Risiko. Edisi pertama. Penerbit Graha Ilmu, Yogjakarta. Tandelin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. BPFE, Yogjakarta Taswan. 2006. Manajemen Perbankan. Penerbit UPP STIM YKPN, Yogjakarta. www.bi.go.id www.idx.co.id 21