KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN KECEMASAN KELUARGA DI RUANG ICU RSTK-II KESDAM-IM BANDA ACEH COMMUNICATION THERAPEUTIC AND ANXIETY FAMILY IN THE ICU

dokumen-dokumen yang mirip
KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA

Gunawan*, Noor Hidayah**, Yulisetyaningrum***

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG

PERAN PERAWAT TERHADAP KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN INTENSIF RS Tri Mulia Herawati 1, Sarah Faradilla 2

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

Vivin Candra Ikawati* Sulastri**

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN KRITIS RUMAH SAKIT UNISMA

Purwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES Aisyiyah Yogyakarta

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA BANDA ACEH

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

PERANAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PENCABUTAN GIGI YANG BERUMUR 6-12 TAHUN DI PUSKESMAS NARAS TAHUN 2013

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Melki Usman 1. Sunarto Kadir. Iqbal D. Husain Jurusan Keperawatan. Fakultas FIKK. Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK

: VIVIN CANDRA IKAWATI J

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik Perawat, Kepuasan Pasien

PERSEPSI REMAJA TENTANG POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DI BANDA ACEH

KECEMASAN ANAK DALAM PEMASANGAN INFUS DI RSUD Dr. M.YUNUS BENGKULU. Susi Eriyani

PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN OLEH PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BANDA ACEH NURSING CARE PRACTICE OF NURSES IN BANDA ACEH HOSPITAL ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasien di ruang ICU (Intensive Care Unit) adalah pasien dalam keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasien yang dirawat diruang ICU (Intencive Care Unit) dilakukan secara terus menerus dalarn 24 jam. Perawatan diruang ICU

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Keluarga di Ruang High Care Unit (HCU) Rumah Sakit Immanuel Bandung

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN IMOBILISASI FISIK

HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT IGD DAN ICU DI RSUD CILACAP TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M

Komunikasi Terapeutik Perawat Berhubungan dengan Kepuasan Pasien. Nurse s Therapeutic Communications is Related with The Patient s Satisfaction

TINDAKAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ACEH

Oleh : Rahayu Setyowati

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DOKTER SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan merupakan bagian integral dari sistem kesehatan Nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sakit kritis adalah kejadian tiba-tiba dan tidak diharapkan serta

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

HUBUNGAN MASA KERJA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT DI RUANG AKUT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

SURAT PERNYATAAN HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN ICU DI RSUP H. ADAM MALIKMEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

Kun Ika Nur Rahayu Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri, Jl. Selomangleng No 1 Kediri

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN: KENYAMANAN PADA KASUS KEGAWATAN ONKOLOGI

HUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

RESPONSE TIME PERAWAT DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RESPONSE TIME NURSE IN EMERGENCY GENERAL INSTALLATION

HUBUNGAN DAMPAK HOSPITALISASI ANAK DENGAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA DI IRINA E ATAS RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN KATEGORI MODERATE CARE DI RUANG PERAWATAN KELAS VIP KELAS I DAN KELAS II DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROV.

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE PADA PASIEN STROKE DI RUANG KENANGA RUMAH SAKIT DR. SOEPRAOEN MALANG ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERATIVE DI RS MITRA HUSADA PRINGSEWU

RELATIONSHIP CHARACTERISTICS, KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF COMMUNICATION WITH NURSES IN THE THERAPEUTIC INPATIENT

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses belajar seumur hidup bagi perawat. Perawat terus

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA***

Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At RSUD Haji

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2,Mei 2015

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP (PROTAP) PERAWATAN LUKA OPERASI DI BLUD RSU CUT NYAK DHIEN MEULABOH TAHUN 2015

Vol.6 No.2, September Dwi Handayani 1, Armina 2 Program Studi S1 Keperawatan STIKBA Jambi 1,2) E Mail :

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KEMOTERAPI DENGAN KECEMASAN DALAM MENJALANI TINDAKAN KEMOTERAPI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN LABEL TRIASE DENGAN TINDAKAN PERAWAT BERDASARKAN LABEL TRIASE DI IGD RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK

BUDI HARTOYO NIM G2B Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2006). Ketika mahasiswa

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN KEHILANGAN GIGI TETAP DENGAN MINAT PEMAKAIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG INTENSIF RSUD KABUPATEN BULELENG

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

KOMUNIKASI PERAWAT DENGAN DAMPAK HOSPITALISASI PADA ANAK COMMUNICATION WITH IMPACT OF NURSE HOSPITALISASI IN CHILDREN

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA PADA PASIEN GANGGUAN ANSIETAS MENYELURUH DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI

DENNY KURNIAWAN NIM I

Transkripsi:

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN KECEMASAN KELUARGA DI RUANG ICU RSTK-II KESDAM-IM BANDA ACEH COMMUNICATION THERAPEUTIC AND ANXIETY FAMILY IN THE ICU RSTK-II KESDAM-IM BANDA ACEH Agus Nafdianto 1 ; Muhammad Armiyadi 2\ 1 Mahasiswa Program Studi Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2 Bagian Keilmuan Keperawatan Jiwa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh e-mail: agus.n@mhs.unsyiah.ac.id; Muhammad.armiyadi.signori@mail.com ABSTRAK Ruang Intensive Care Unit merupakan salah satu unit perawatan bagi pasien yang kritis, sehingga menyebabkan keluarga merasa cemas dengan kondisi pasien yang dirawat di ICU. Keterampilan perawat dalam berkomunikasi dapat membantu pasien dan keluarganya mengkomunikasikan pemikiran dan perasaan dengan lebih efektif. Sesuai studi pendahuluan didapatkan keluarga kurang mendapatkan informasi tentang kondisi pasien yang membuat keluarga merasa cemas dengan kondisi pasien. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 30 Juni sampai 22 Juli 2016. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh keluarga pasien di Ruang ICU Rumah Sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh yang berjumlah 104 orang pada bulan Maret sampai Mei 2016 dengan pengambilan sampel secara purposive sampling yang berjumlah 51 responden. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara terpimpin dengan analisis univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di ruang intensive care unit rumah sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh dengan nilai p-value 0.012 < α=0.05. Diharapkan perawat tetap mampu menjalankan dan meningkatkan ketarampilan komunikasi terapeutik verbal dan nonverbal dengan baik dan tepat. Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik, Kecemasan, Keluarg ABSTRACT Intensive Care Unit is a unit of care for critical patients, thus causing family were scared for the patients admitted to the ICU. Nurses in communication skills can help patients and their families to communicate ideas and feelings more effectively. Appropriate preliminary study found poor families to get information about the patient's condition that made families feel anxious about the condition of the patient. This research uses descriptive analytical research with cross sectional approach that aims to determine the relationship of therapeutic communication with the anxiety level of the patient's family in the Room Intensive Care Unit of the Hospital Level II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. The data collection was held on June 30 to July 22, 2016. The population in this study were all relatives of patients in the ICU Hospital Level II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh totaling 104 people from March to May 2016 with sampling purposive sampling numbering 51 respondents. Collecting data in this study using guided interviews with univariate and bivariate analysis. Based on this research, it was found that there is a relationship between therapeutic communication with the anxiety level of the patient's family in the intensive care unit of the hospital TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh with a p-value of 0.012 <α = 0.05. Expected nurses still able to run and improve therapeutic ketarampilan verbal and nonverbal communication properly and appropriately. Keywords : Therapeutic Communication, Anxiety, Family

PENDAHULUAN Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri (instalasi di bawah direktur pelayanan), dengan staf khusus dan perlengkapan khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit dan cedera yang mengancam nyawa atau berpotensi mengancam nyawa dengan prognosis yang tidak tentu yang memerlukan intervensi segera untuk pengelolaan fungsi sistem organ tubuh secara terkoordinasi dan memerlukan pengawasan yang konstan secara kontinyu juga dengan tindakan segera (Kemenkes RI, 2010). Hal itu menuntut perawat diruang ICU agar cenderung cepat dan cermat dalam memberikan pelayanan serta kegiatannya dilakukan secara terus menerus dalam waktu 24 jam. Unit ini berbeda dengan unit lainnya, karena selain pasien dirawat oleh perawat terlatih atau tim medis khusus, unit ini juga membatasi kunjungan keluarga terhadap pasien (Komalasari, 2014). Hal ini menyebabkan keluarga merasa cemas dengan kondisi pasien yang dirawat di ICU diantaranya keluarga takut akan terjadi kecacatan pada pasien, takut akan kehilangan, masalah sosial ekonomi dan kurangnya pemberian sebuah informasi atau pendidikan kesehatan dari tenaga kesehatan (Rahmatiah, 2012). Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan saling memberikan pengertian antar perawat dengan pasien. Persoalan mendasar dan komunikasi ini adalah saling membutuhan antara perawat dan pasien, sehingga dapat dikategorikan ke dalam komunikasi pribadi di antara perawat dan pasien, perawat membantu dan pasien menerima bantuan (Indrawati, 2003). Komunikasi terapeutik bukan pekerjaan yang bisa dikesampingkan, namun harus direncanakan, dan dilakukan dengan profesional (Arwani, 2003). Keterampilan perawat dalam berkomunikasi dapat mempengaruhi keefektifan banyak intervensi. Oleh karena itu perawat harus mengevaluasi dan memperbaiki keterampilan komunikasinya secara berkesinambungan (Videbeck, 2008). Komunikasi terapeutik membutuhkan usaha sadar perawat dalam mencari cara untuk membantu pasien dan keluarganya mengkomunikasikan pemikiran dan perasaan dengan lebih efektif. Selain itu pemberian intervensi dengan teknik komunikasi yang sesuai latar belakang budaya, dan umur pasien juga harus diperhatikan. Keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan pasien dalam berkomunikasi tidak hanya tergantung pada partisipasi pasien, tetapi juga pada kemampuan perawat berkomunikasi untuk menetapkan hubungan dengan pasien. Penggunaan kemampuan komunikasi akan membantu perawat merasakan, bereaksi, dan menghargai kekhasan pasien (Potter & Perry, 2005). Komunikasi perawat yang kurang baik akan berdampak buruk bagi pasien maupun keluarga pasien diantaranya bisa menimbulkan kesalah-pahaman antara perawat dengan pasien maupun keluarga pasien. Perawat harus bisa menggunakan bahasa yang mudah di mengerti oleh pasien dan keluarga pasien, dimana dalam menerangkan tindakan komunikasi adalah menjawab pertanyaan siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya (Canggara, 2004). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ikawati (2011) tentang Hubungan Komunikasi Teraupetik Perawat Dengan Anggota Keluarga Terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga Pada Pasien Yang Dirawat Di Unit Perawatan Kritis Di RSUD dr. Moewardi Surakarta didapatkan bahwa ada hubungan komunikasi perawat dengan anggota keluarga terhadap kecemasan keluarga pada pasien yang dirawat di unit perawatan kritis di RSUD Dr. Moewardi Surakarta (p=0,005 (p<0,05). Berdasarkan permasalahan tersebut maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh METODE Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh keluarga pasien di Ruang ICU Rumah Sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. Pengambilan

sampel dalam penelitian ini secara purposive sampling sebanyak 51 responden. Alat ukur penelitian ini menggunakan kuesioner dengan bentuk pertanyaan tertutup. Variabel komunikasi terapeutik menggunakan dischotomous questions dan variabel tingkat kecemasan keluarga mengunakan alat ukur State Trait Anxiety Inventory (STAI). Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisis bivariat dengan uji chi Square (uji x 2 ). HASIL Karakteristik responden terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan hubungan dengan pasien. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Keluarga Pasien di Ruang ICU Rumah Sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Karakteristik Orang Tua Umur 26-35 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 56-65 tahun (Depkes RI 2009) Jenis Kelamin Perempuan Laki-Laki Pendidikan Rendah Menengah Tinggi Pekerjaan Petani PNS/POLRI/TNI Wiraswasta IRT Hubungan Dengan Pasien Anak Suami/Istri Orang Tua 9 14 16 12 29 22 14 24 13 8 10 22 11 f % 41 3 7 17.6 27.5 31.4 23.5 56.9 43.1 27.5 47.1 25.5 15.7 19.6 43.1 21.6 80.4 5.9 13.7 Tabel 1. menunjukkan bahwa mayoritas umur responden yaitu berumur 46-55 tahun sebanyak 16 responden (31.4%), jenis kelamin responden yaitu laki-laki sebanyak 29 responden (56.9%), pendidikan responden yaitu menengah sebanyak 24 responden (47.1%), pekerjaan responden yaitu Wiraswasta sebanyak 22 responden (43.1%) dan hubungan responden dengan pasien yaitu anak sebanyak 41 responden (80.4%). Adapun komunikasi terapeutik perawat di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2016, dibagi menjadi 2 kategori yaitu baik dan kurang, secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut: Distribusi Komunikasi Terapeutik Perawat di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh (n=51) Kategori f % Baik Kurang 34 17 67 33 Diketahui dari tabel 2 bahwa komunikasi terapeutik perawat di ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh, didapatkan responden mempersepsikan baik mengenai komunikasi terapeutik perawat sebanyak 34 responden (67%) dan responden mempersepsikan kurang mengenai komunikasi terapeutik perawat sebanyak 17 responden (33%). Adapun tingkat kecemasan keluarga pasien di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh, dibagi menjadi 3 kategori yaitu ringan, sedang dan berat, secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut: Distribusi Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh (n=51) Kategori f % Ringan Sedang 39 12 77 23 Diketahui dari tabel 3 di atas bahwa tingkat kecemasan keluarga pasien di ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh, didapatkan responden merasakan kecemasan ringan sebanyak 39 responden (77%) dan

kecemasan sedang sebanyak 12 responden (23%). Hubungan Komunikasi Terapeutik Dengan Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien Analisa bivariat digunakan untuk menganalisa hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2016 dapat dijelaskan dengan tabel berikut ini: Hubungan Komunikasi Terapeutik Dengan Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh (n=51) Komunikasi Terapeutik Kecemasan Total α p Ringan Sedang f % f % f % Baik 30 88 4 12 34 100 Kurang 9 53 8 47 17 100 Jumlah 39 77 12 23 51 100 0.05 0.012 Dari tabel 4 di atas diketahui bahwa dari 34 responden yang mendapatkan komunikasi terapeutik baik dengan 30 responden (88%) yang mengalami kecemasan ringan dan 4 responden (12%) yang mengalami tingkat kecemasan sedang. Sedangkan 17 responden yang mendapatkan komunikasi terapeutik kurang terdapat 9 responden (53%) yang mengalami kecemasan ringan dan 8 responden (47%) yang mengalami tingkat kecemasan sedang. Sesuai uji statistic chi square dengan taraf signifikan 95% didapatkan nilai p-value 0.012 < (α=0.05), hal ini disimpulkan bahwa H0 di tolak atau terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di ruang intensive care unit rumah sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di ruang intensive care unit rumah sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh dengan 51 responden, diketahui bahwa terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di ruang intensive care unit rumah sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ikawati (2011) tentang Hubungan Komunikasi Teraupetik Perawat Dengan Anggota Keluarga Terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga Pada Pasien Yang Dirawat Di Unit Perawatan Kritis Di RSUD dr. Moewardi Surakarta didapatkan bahwa 14 responden (46,7%) menilai komunikasi perawat banyak yang kurang, 23 orang responden (66,7%) mengalami kecemasan sedang. Hasil uji hipotesis penelitian menunjukan nilai r =-0,380 p=0,005 (p<0,05) dan disimpulkan ada hubungan komunikasi perawat dengan anggota keluarga terhadap kecemasan keluarga pada pasien yang dirawat di unit perawatan kritis di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Menurut Tamsuri (2006), faktor yang paling penting yang digunakan untuk menetapkan hubungan terapeutik antara perawat dan keluarga pasien adalah komunikasi. Komunikasi perawat yang kurang baik akan berdampak buruk bagi pasien maupun keluarga pasien diantaranya bisa menimbulkan kesalah-pahaman antara perawat dengan pasien maupun keluarga pasien (Canggara, 2004). Menurut Potter & Perry (2005), mendapatkan informasi tentang kondisi medis pasien dan interaktif antara keluarga pasien dengan perawat merupakan prioritas utama yang diharapkan dan diperlukan oleh keluarga pasien, dimana dapat membantu keluarga pasien mengatasi kecemasan. Menurut Gail & Stuart (2006) kecemasan dapat dipengaruhi faktor seperti lingkungan. Kondisi lingkungan seperti ruang ICU dapat meningkatkan tingkat kecemasan responden, dimana pasien yang dirawat di ruang ICU tidak membolehkan keluarga menunggu di samping pasien, sehingga responden tidak dapat mengikuti perkembangan kondisi pasien. Di ICU pasien hanya dapat diketahui melalui monitoring dan recording yang baik dan teratur. Perubahan yang terjadi harus dianalisis secara cermat untuk mendapatkan tindakan atau pengobatan yang tepat. Kecemasan yang dialami responden juga dipengaruhi oleh karakteristik responden. Usia mempengaruhi psikologi seseorang, semakin tinggi usia semakin baik tingkat kematangan emosi seseorang serta kemampuan dalam menghadapi barbagai persoalan.

Jenis kelamin mempengaruhi kecemasan yang dialami responden, dalam penelitian ini sebagaian besar adalah perempuan sebanyak 56.9% sedangkan 43.1% merupakan laki-laki. Menurut Issac (2004), menyebutkan bahwa gangguan lebih sering dialami perempuan dari pada laki-laki. Karena perempuan lebih peka terhadap emosinya yang dapat akhirnya peka juga terhadap perasaan cemasnya. Pekerjaan akan mempengaruhi timbulnya stres dan lebih lanjut dapat mencetuskan terjadinya ansietas. Orang dengan status ekonomi yang kuat akan jauh lebih sukar mengalami stres dibanding mereka yang status ekonominya lemah. Hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi seseorang mengalami ansietas, demikian pula fungsi integrasi sosialnya menjadi terganggu yang pada akhirnya mencetuskan terjadinya ansietas. Mayoritas hubungan responden dengan pasien yaitu anak sebanyak (80.4%), suami/istri sebanyak (5.9%) dan orang tua sebanyak (13.7%). Menurut Hudak & Gallo (1997), apabila salah satu anggota keluarga yang sakit maka ikatan emosional anggota keluarga yang lain akan timbul yang menginpretasikan dalam bentuk saling merasakan. Peneliti berpendapat bahwa dimana mayoritas responden yang mendapatkan komunikasi terapeutik baik maka berdampak pada tingkat kecemasan ringan biarpun. Begitu juga dengan responden yang mendapatkan komunikasi terapeutik kurang yang berdampak pada tingkat kecemasan sedang. Masih terdapat penilaian responden bagi perawat dengan komunikasi yang kurang ini, menunjukkan bahwa komunikasi yang diberikan perawat belum terlaksana dengan baik, artinya bahwa komunikasi yang dilakukan perawat masih belum cukup baik dimengerti oleh keluarga dimana keluarga mempunyai penilaian berbeda terhadap komunikasi yang diberikan perawat. Terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pada pasien yang dirawat di Ruang intensive care unit. Disebabkan oleh pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat yang tidak terlepas dari standar operasional yang telah ditentukan oleh pihak rumah sakit. Komunikasi yang terjalin baik akan menimbulkan kepercayaan sehingga terjadi hubungan yang lebih hangat dan mendalam. Kehangatan suatu hubungan akan mendorong pengungkapan beban perasaan dan pikiran yang dirasakan selama hospitalisasasi yang dapat menjadi jembatan dalam menurunkan tingkat kecemasan yang terjadi. Diharapkan bagi perawat harus lebih kreatif dan inisiatif dalam mencari informasi yang dibutuhkan mengenai kebutuhan keluarga dan pasien yang dirawat di ICU dengan menggunakan teknik komunikasi yang tepat sehingga mampu menurunkan tingkat kecemasan keluarga yang mempunyai pasien di ruang ICU. Dalam melaksanakan komunikasi terapeutik, perawat mempunyi tugas penting dalam pendidikan dan konseling tidak hanya untuk pasien tetapi juga untuk kelurga pasien. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Ruang ICU Rumah Sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh dengan 51 keluarga pasien, didapatkan bahwa terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di ruang intensive care unit rumah sakit TK II Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh dengan nilai p-value 0.012 < α=0.05. Adapun saran bagi perawat tetap mampu menjalankan dan meningkatkan ketarampilan komunikasi terapeutik verbal dan nonverbal dengan baik dan tepat. Bagi tenaga kesehatan yang berperan sangat penting dalam memberikan layanan kesehatan perlu memperhatikan kondisi anggota keluarga pasien yang memiliki tingkat kecemasan berbeda-beda, sehingga informasi mengenai kondisi pasien dapat diberikan secara hati-hati. REFERENSI Cangara, H. (2004). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Ikawati. (2011). Hubungan Komunikasi Teraupetik Perawat Dengan Anggota Keluarga Terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga Pada Pasien Yang Dirawat Di Unit Perawatan Kritis Di RSUD dr. Moewardi Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kemenkes RI. (2010). Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) Di Rumah Sakit, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1778/Menkes/SK/XII/2010. Komalasari. (2014). Tingkat Kecemasan Anggota Keluarga Pasien ICU Berdasarkan Karakteristik Demografi. Universitas Pelita Harapan. Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses & praktek. Jakarta: EGC. Rahmatiah. (2012). Faktor-Faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU RSUD Dr. M.M Dunda Limboto. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan. Universitas Negeri Gorontalo. Sadock BJ & Sadock VA. (2010). Sinopsis psikiatri. (Widjaja Kusuma). Jakarta: Binarupa Aksara. Sadock BJ, Sadock VA. (2007). Kaplan & Sadock s, Synopsis of Psychiatry. Behavior Sciences/Clinical Psychiatry. Stuart, G. W. (2007). Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC Videbeck, S.L. (2008). Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta: EGC.