KECEMASAN ANAK DALAM PEMASANGAN INFUS DI RSUD Dr. M.YUNUS BENGKULU. Susi Eriyani
|
|
- Teguh Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KECEMASAN ANAK DALAM PEMASANGAN INFUS DI RSUD Dr. M.YUNUS BENGKULU Susi Eriyani STIKES Bhakti Husada Bengkulu Jl. Kinibalu 8 Kebun Tebeng Telp (0736) stikesbh03@gmail.com. ABSTRACT The purpose of this study was to determine the relationship teraupetik communication about the benefits and infusion procedure with pre-school age children anxiety diruangan edelweis Hospital Dr. M.Yunus Bengkulu. The method used is the method of analytic observational cross-sectional study design. Sampling technique in this study by means of accidental sampling. The sample in this study amounted to 31 pre-school age children. Data were collected by using a questionnaire with direct observation technique at the time of infusion. Analyzed using tables and chi-square distribution, the results are presented in tabular form and narrative. Results of univariate analysis, teraupetik communication frequency distribution of 31 patients there were 16 preschool children (51.6%) patients stated teraupetik communication is not performed and 15 (48.4%) patients stated teraupetik communication performed by nurses at the time to take action Edelwis infusion room of Hospital Dr. M. Yunus Bengkulu. Anxiety frequency distribution of preschool age children, there were 7 (22.6%) patients express panic at the time the action will be carried infusion, 10 (32.3%) patients were at the time of severe anxiety states will infusion action, 7 (22.6%) patients were express anxiety was at the time the action will be carried infusion, and 7 (22.6%) patients were preschool age children at the time of mild anxiety states wil l be action Edelwis infusion room of Hospital Dr. M. Yunus Bengkulu The results of the bivariate analysis, no significant association with anxiety therapeutic communication in pre-school age children in the room Edelwis Hospital Dr. M. Yunus Bengkulu., With test results chi-square, obtained value = Teraupetik needed improved communications about the benefits and infusion procedures. Keywords: Communication teraupetik, Benefits and Installation Procedures Infusion, Childhood Anxiety Pre School. PENDAHULUAN Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktivitas manajer keperawatan dan sebagai bagian yang selalu ada dalam proses manajemen keperawatan tergantung pada posisi manajer dalam struktur manajemen. Manajer harus mempunyai keterampilan komunikasi interpersonal yang baik, karena harus berkomunikasi dengan 28
2 staf, pasien, dan atasan setiap hari. Praktik keperawatan adalah praktik keperawatan pada kelompok atau hubungan interpersonal dalam mencapai suatu tujuan organisai. (Nursalam, 2012) Effendy O.U (2006), kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio, yang berarti pemberitahuan. Communication berasal pada kata communis yang berarti sama, yang dimaksudkan dengan kata sama di sini adalah sama arti atau sama makna. Suatu pemberitahuan akan membuat seseorang menjadi tahu jika terdapat kesamaan arti antara penyampaian pesan dengan orang yang menerima pesan. Komunikasi adalah sesuatu yang kompleks, sehingga banyak model yang digunakan dalam menjelaskan bagaimanana cara organisasi dan orang berkomunikasi. Dasar model umum komunikasi menunjukkan bahwa dalam setiap komunikasi pasti ada pengiriman pesan dan penerima pesan. Pesan tersebut dapat berupa verbal, tertulis, maupun nonverbal. Proses ini juga melibatkan suatu lingkungan internal dan eksternal, dimana komunikasi dilaksanakan (Nursalam, 2012) Komunikasi mempunyai lima komponen yaitu; komunikator, komunikan, pesan, media dan efek. Komunikator (pengirim pesan) menyampaikan pesan baik secara langsung atau melalui media kepada komunikan (penerima pesan) sehingga timbul efek atau akibat terhadap pesan yang telah diterima, selain itu komunikan juga dapat memberikan umpan balik kepada komunikator sehingga terciptalah suatu komunikasi yang lebih lanjut (Suryani, 2006). Komunikasi terapeutik merupakan proses yang dikembangkan oleh perawat untuk mempelajari pasien, dimana perawat menggunakan pendekatan terencana dan melakukan hubungan interpersonal yang terarah yang fokus pada pasien. Perawat harus membekali dirinya dengan kemampuan khusus yang terkait dengan berbagai interaksi dan tingkah laku nonverbal (Sumijatun, 2012) Komunikasi yang tidak baik bisa dikarenakan oleh proses adaptasi dengan lingkungannya sehari-hari, misalnya saja lingkungan di rumah sakit yang sebagian besar serba putih dan berbeda dengan rumah pasien yang bisa beraneka warna. Keadaan demikian menyebabkan pasien yang baru masuk terasa asing dan cenderung gelisah atau takut, tidak jarang pasien membuat ulah yang bermacam-macam dengan maksud mencari perhatian orang disekitarnya. Bentuk dari kompensasi ini biasanya berupa teriak-teriak, gelisah, mau lari, menjatuhkan barang atau alat-alat disekitarnya, yang sering terjadi pada anak - anak. METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, yaitu penelitian yang melakukan analisis terhadap data yang dikumpulkan untuk mencari hubungan antara variabel (Setiadi, 2013). Pendekatan yang digunakan yaitu cross sectional, dimana variabel 2
3 independennya komunikasi teraupetik dan variabel dependennya kecemasan anak usia pra sekolah yang akan dilakukan pemasangan infus diruangan Edelweis RSUD. Dr. M. Yunus Bengkulu. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat, sedangkan uji yang digunakan adalah uji chi-square, adapun hasil penelitiannya sebagai berikut : Komunikasi Terapeutik Tidak Dilakukan Dilakukan Tabel 1 Kecemasan Anak Dalam Pemasangan Infus Diruag Edelweis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu tahun Kecemasan Anak Sekolah Panik F % Ansietas Berat % F Ansietas Sedang % F Ansietas Ringan F % 6 19,4 8 25,8 1 3,2 1 3,2 1 3,2 2 6,5 6 19,4 6 19,4 P.Value 0,003 Total 7 22, ,3 7 22,6 7 22,6 Tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa dari 31 responden, terdapat sebagian kecil dari responden (19,4%) orang pasien anak usia pra sekolah yang tidak dilakukan komunikasi teraupetik oleh perawat diruangan Edelwis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, menyatakan panik pada saat dilakukan tindakan pemasangan infus, sebagian kecil dari responden (25,8%) orang pasien anak usia pra sekolah yang tidak dilakukan komunikasi teraupetik oleh perawat menyatakan ansietas berat pada saat dilakukan tindakan pemasangan infus, sebagian kecil dari responden (3,2%) orang pasien anak usia pra sekolah yang tidak dilakukan komunikasi teraupetik oleh perawat menyatakan ansietas sedang pada saat dilakukan tindakan pemasangan infus, dan sebagian kecil dari responden (3,2%) orang pasien anak usia pra sekolah yang tidak dilakukan komunikasi teraupetik oleh perawat menyatakan ansietas ringan pada saat dilakukan tindakan pemasangan infus. Hasil uji chi-square didapat nilai value = 0,003 maka ada hubungan yang signifikan komunikasi terapeutik dengan kecemasan pada anak usia pra sekolah di ruangan Edelwis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Keeratan hubungan komunikasi terapeutik tentang manfaat dan prosedur pemasangan infus dengan kecemasan anak usia pra sekolah diruangan Edelweis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, karena nilai tersebut mendekati dari nilai C max = 0,707 3
4 maka hubungan tersebut sedang. PEMBAHASAN kategori Distribusi frekuensi komunikasi teraupetik dengan pasien anak usia pra sekolah diruangan Edelwis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu tahun 2014 Analisis univariat pada variabel ini menujukan bahwa dari 31 orang anak usia pra sekolah terdapat sebagian besar dari responden (51,6%) orang anak pra sekolah yang dirawat diruangan Edelwis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu menyatakan tidak dilakukan komunikasi teraupetik oleh perawat pada saat dilakukan tindakan pemasangan infus, hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan perawat tentang betapa pentingnya komunikasi teraupetik dilakukan terutama pada anak usia pra sekolah, dan juga dikarenakan keterbatasan waktu yang dirasakan perawat kurang karena pekerjaan atau tindakan lain yang masih mau dikerjakan. Anak usia pra sekolah yang dirawat diruangan Edelwis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu menyatakan komunikasi teraupetik dilakukan oleh perawat pada saat dilakukan tindakan pemasangan infus terdapat hampir setengah dari responden (48,4%) orang anak usia pra sekolah, hal ini disebabkan perawat menyadari komunikasi teraupetik harus dilakukan terutama pada anak usia pra sekolah yang merupakan salah satu syarat setiap kali memberikan tindakan perawatan, yang melihat dari pengalaman perawat lain jika memberikan tindakan pemasangan infus pada pasien anak usia pra sekolah tanpa adanya komunikasi teraupetik dapat menimbulkan rasa kecemasan kepada orang tua pasien terutama pada pasien dapat menimbulkan efek trauma. Analisis univaraiat pada variabel ini menujukan bahwa dari 31 orang anak usia pra sekolah terdapat sebagian kecil dari responden (22,6%) orang anak pra sekolah menyatakan panik dan hampir setengah dari responden (32,3%) orang anak pra sekolah menyatakan ansietas berat pada saat dilakukan tindakan pemasangan infus diruangan Edelwis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, hal ini disebabkan orang tua pasien dan pasien tidak mengerti kegunaan dari tindakan pemasangan infus, kebanyakan orang tua merasa jika anak mereka mau makan dan minum tidak harus memakai infus. Orang tua pasien juga merasa kasihan jika anaknya harus dipasang infus apalagi pemasangan infus dilakukan dengan dua kali penusukan atau lebih, terlebih lagi komunikasi teraupetik tidak dilakukan perawat sebelum melakukan pemasangan infus. Anak usia pra sekolah yang dirawat diruangan Edelwis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, terdapat sebagian kecil dari responden (22,6%) orang anak usia pra sekolah menyatakan ansietas sedang dan terdapat sebagian kecil dari responden (22,6%) orang anak usia pra sekolah menyatakan ansietas ringan pada saat dilakukan tindakan pemasangan infus, hal ini disebabkan 4
5 karena perawat terlebih dahulu memberikan menjelasan tindakan pemasangan infus dengan komunikasi teraupetik pada keluarga pasien dan pasien sebelum memberikan tindakan pemasangan infus, menjelaskan kegunaan dan kerugian dalam pemasangan infus yang jelas dengan demikian pasien dan keluarga pasien (orang tua pasien) mengerti dan memahami prosedur pemasangan infus sehingga pasien dan keluarga pasien tidak cemas selama tindakan pemasangan infus dilakukan. Pengukuran komunikasi teraupetik dengan cara mengobservasi secara langsung tindakan pemasangan infus yang dilakukan perawat kepada pasien. Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan pengertian antar perawat dengan pasien. Persoalan mendasar dan komunikasi ini adalah adanya saling membutukan antara perawat dan pasien, sehingga dapat dikategorikan ke dalam komunikasi pribadi diantara perawat dan pasien, perawat membantu dan pasien menerima bantuan (Indrawati, 2007). Suasana yang menggambarkan komunikasi yang teraupetik adalah apabila berkomunikasi dengan pasien, perawat mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi pasien yang sedang dirawat, mengenai tanda dan gejala yang ditampilkan serta keluhan yang dirasakan. Gambaran tersebut dapat dijadikan acuan dalam menentukan masalah keperawatan dan tindakan keperawatan yang akan dilakukan, dengan harapan tindakan yang dilakukan sesuai dengan keluhan dan masalah keperawatan yang sedang dialami pasien atau bisa dikatakan bahwa tindakan keperawatan tepat sasaran sehingga membantu proses kesembuhan (Abdul Nasir, 2011). Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien, mengidentifikasi mengungkap perasaan dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat (Indrawati, 2007), adapun tujuan komunikasi teraupetik menurut Abdul Nasir (2011) yakni meliputi kesadaran diri, penerimaan diri, dan meningkatkan kehormatan diri, identitas pribadi yang jelas dan meningkatnya integritas pribadi, kemampuan untuk membentuk sesuatu keintiman, saling ketergantungan, hubungan interpersonal dengan kapasitas memberi dan menerima (Abdul Nasir,2011). Hubungan perawat dengan pasien merupakan hubungan dengan konsep simbiosis mutualisme, yang berarti hubungan yang saling menguntungkan antara pasien dengan perawat. Perawat dengan ikhlas memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien dengan berbagi, sedangkan pasien dengan bebas mengutarakan keluhannya sesuai dengan apa yang dirasakan tanpa ada sesuatu yang mengganjal. Perawat dan pasien tidak membawah ego masing-masing dan menyampingkan perbedaan dan yang ada hanyalah perawat dan pasien berkerja sama dalam membagun hubungan saling percaya dalam rangka menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi pasien. 5
6 Komunikasi teraupetik yang dilakukan pada anak usia pra sekolah pada saat pemasangan infus sangat la penting guna untuk memberikan kenyamanan pada anak anak supaya tidak terjadi kecemasan. Ansietas atau kecemasan adalah gejolak emosi seseorang yang berhubungan dengan sesuatu yang berada diluar dirinya dan mekanisme diri yang digunakan dalam mengatasi permasalahan (Asmadi, 2008). Cemas merupakan suatu reaksi emosional yang timbul oleh penyebab yang tidak pasti dan tidak spesifik yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan merasa terancam (Stuart dan Sundden, 2006). Kemampuan individu untuk merespon terhadap suatu ancaman berbeda satu sama lain. Perbedaan kemampuan ini berimplikasi terhadap perbedaan tingkat ansietas yang dialaminya. Respon individu terhadap ansietas beragam dari ansietas ringan, ansietas sedang, ansietas berat sampai panik. Tiap tingkatan ansietas mempunyai karakterustik atau manifestasi klinis yang berbeda satu sama lain. Manifestasi ansietas yang terjadi bergantung pada kematangan pribadi, pemahaman dalam menghadapi ketegangan, harga diri, dan mekanisme koping yang digunakan (Asmadi, 2008). Hubungan komunikasi teraupetik tentang manfaat dan prosedur pemasangan infus dengan kecemasan anak usia pra sekolah Hasil analisis bivariat variabel hubungan komunikasi teraupetik tentang manfaat dan prosedur pemasangan infus dengan kecemasan anak usia pra sekolah diruangan Edelweis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, yakni adanya hubungan yang signifikan, digunakan uji chi-square. Hasil uji didapat nilai value = 0,003, karena nilai p<0,05 maka ada hubungan yang signifikan komunikasi terapeutik dengan kecemasan pada anak usia pra sekolah di ruangan Edelwis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Keeratan hubungan komunikasi terapeutik tentang manfaat dan prosedur pemasangan infus dengan kecemasan anak usia pra sekolah diruangan Edelweis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, karena nilai tersebut mendekati dari nilai C max = 0,707 maka hubungan tersebut kategori sedang. Hasil analisis bivariatnya terdapat dari 31 orang anak usia pra sekolah, sebagian kecil dari responden (19,4%) orang pasien anak usia pra sekolah yang tidak dilakukan komunikasi teraupetik menyatakan panik pada saat dilakukan tindakan pemasangan infus, hal ini disebabkan pasien merasa ketidaknyamanan pada perawat yang melakukan tindakan pemasangan infus dengan tidak adanya komunikasi teraupetik kepada pasien dan keluarga pasien tentang manfaat dan prosedur pemasangan infus sehingga pasien dan keluarga pasien merasa panik selama proses pemasangan infus berlangsung. Komunikasi teraupetik yang tidak dilakukan pada saat dilakukan tindakan pemasangan infus terdapat sebagian kecil dari responden (25,8%) orang pasien anak usia pra sekolah menyatakan ansietas berat, hal ini disebabkan pasien dan keluarga pasien tidak mengetahui 6
7 pentingnya pemasangan infus selama perawatan dirumah sakit, pasien juga tidak mengetahui dan merasakan sebelumnya tindakan pemasangan infus yang dilakukan perawat dikarenakan pasien belum pernah mendapatkan tindakan pemasangan infus, sehingga pasien merasa ansietas berat pada saat dilakukan tindakan pemasangan infus. Pada anak usia sekolah yang dirawat diruangan Edelwis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu terdapat sebagian kecil dari responden (3,2%) orang pasien menyatakan ansietas sedang, hal ini disebabkan pasien sudah pernah mendapatkan tindakan pemasangan infus yang pernah dilakukan sebelumnya sehingga pasien tidak begitu merasa cemas walaupun kecemasan itu ada dengan rasa ketakutan yang ditunjukan pada saat pemasangan infus berlangsung. Pada anak usia pra sekolah juga terdapat sebagian kecil dari responden (3,2%) orang pasien menyatakan ansietas ringan, hal ini dirasakan anak usia pra sekolah yang dilawat tersebut merasakan bahwa pemasangan infus hal yang tidak perlu ditakutkan karena pemasangan infus dirasakan mudah dan tidak begitu lama. Pada saat pemasangan infus dilakukan anak tersebut mengalihkan pikirannya dengan bernain handphone karena hal seperti itu sudah sering anak tersebut lakukan ketika dia masuk rumah sakit. Pada komunikasi teraupetik yang dilakukan terdapat sebagian kecil dari responden (3,2%) orang pasien anak usia pra sekolah menyatakan panik pada saat dilakukan tindakan pemasangan infus, hal ini disebabkan pasien dan keluarga pasien merasa trauma pada saat pemasangan infus yang pernah dilakukan perawat sebelumnya terhadap pasien karena tindakan pemasangan infus tidak berhasil sehingga harus dilakukan pemasangan infus lagi dengan lebih dari dua kali penusukan infus terhadap pasien. Pemasangan infus yang berulang yang terjadi pada pasien dengan dilakukan komunikasi teraupetik sebelum dilakukan tindakan pemasangan infus tetap dapat menimbulkan kecemasan terhadap pasien. Komunikasin teraupetik yang dilakukan pada anak usia pra sekolah terdapat sebagian kecil dari responden (6,5%) orang pasien, menyatakan ansietas berat pada saat dilakukan tindakan pemasangan infus, hal ini disebabkan pasien dan keluarga pasien merasa penjelasan atau komunikasi teraupetik yang dilakukan perawat sebelum melakukan tindakan pemasangan infus, terlebih jika pasien sering melakukan pemasangan infus yang sudah pernah dilakukan dengan adanya trauma pada saat pemasangan infus sebelumnya dan terkadang pasien merasa pemasangan infus merupakan proses yang harus dilakukan jika dirawat dirumah sakit. Pada anak usia pra sekolah yang dilakukan komunikasin teraupetik pada saat dilakukan tindakan pemasangan infus terdapat sebagian kecil dari responden (19,4%) orang pasien menyatakan ansietas sedang, hal ini disebabkan komunikasi teraupetik yang dilakukan perawat belum dimengerti dan belum dapat membuat anak merasa tenang pada saat pemasangan infus walaupun komunikasi teraupetik dilakukan oleh perawat. 7
8 Pada saat dilakukan tindakan pemasangan infus terdapat sebagian kecil dari responden (19,4%) orang pasien anak usia pra sekolah menyatakan ansietas ringan, hal ini disebabkan anak merasa dengan adanya komunikasi teraupetik yang dilakukan perawat tersebut untuk membantu proses kesembuhan sehingga cepat sembuh dan cepat pulang kerumah. Komunikasi terapeutik bukan pekerjaan yang bisa dikesampingkan, namun harus direncanakan, disengaja, dan merupakan tindakan professional, akan tetapi jangan sampai karena terlalu asyik bekerja, kemudian melupakan pasien sebagai manusia dengan beragam latar belakang dan masalahnya (Arwani, 2006). Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang mempunyai efek penyembuhan, karena komunikasi terapeutik merupakan salah satu cara untuk memberikan informasi yang akurat dan membina hubungan saling percaya terhadap pasien, sehingga pasien akan merasa puas dengan pelayanan yang diterimanya, apabila perawat dalam berinteraksi dengan pasien tidak memperhatikan sikap dan teknik dalam komunikasi terapeutik dengan benar dan tidak berusaha untuk menghadirkan diri secara fisik yang dapat memfasilitasi komunikasi terapeutik, maka hubungan yang baik antara perawat dengan pasienpun akan sulit terbina (Anggraini, 2009). Cara berkomunikasi pada anak berbeda dengan komunikasi terapeutik pada orang dewasa. Komimikasi terapeutik pada anak hendaknya selalu memperhatikan nada suara, jarak interaksi dengan anak, sentuhan yang diberikan kepada anak harus atas persetujuan anak (Mundakir, 2006). Analisis bivariat diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara komunikasi teraupetik tentang manfaat dan prosedur pemasangan infus dengan kecemasan anak usia pra sekolah diruangan Edelweis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Hubungan komunikasi teraupetik tentang manfaat dan prosedur pemasangan infus dengan kecemasan anak usia pra sekolah komunikasi teraupetik tentang manfaat dan prosedur pemasangan infus dengan kecemasan anak usia pra sekolah dikatagori sedang, hal ini disebabkan bahwa ada penyebab lain yang mempengaruhi perawatan anak di rumah sakit yang merupakan pengalaman penuh dengan kecemasan bagi anak maupun orang tua. Faktor yang mempengaruhi kecemasan anak yang dirawat di rumah sakit antara lain lingkungan rumah sakit, bangunan fisik, bau khas rumah sakit, obat-obatan, alatalat medis, petugas kesehatan, warna seragam, dan sikap petugas kesehatan seperti dokter dan perawat (Moersintowati, dkk 2008). Kecemasan yang dialami oleh masing masing anak sangat bervariasi dan membawa dampak yang berbeda-beda sesuai dengan tahapan usia perkembangan anak, terlebih pada anak usia prasekolah,yaitu antara 3 6 tahun (Potter & Perry, 2006). SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN 8
9 Ada hubungan antara komunikasi teraupetik tentang manfaat dan prosedur pemasangan infus dengan kecemasan anak usia pra sekolah diruangan Edelweis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Tahun SARAN Bagi Rumah Sakit Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan komunikasi teraupetik diruangan Edelweis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, dengan cara : 1)menilai kinerja perawat dan tenaga medis lainnya dengan observasi secara langsung disetiap tindakan yang dilakukan perawat terutama tindakan pemasangan infus pada anak anak. 2)mengadakan pelatihan khusus untuk perawat pelaksana tentang komunikasi teraupetik dan keterampilan tindakan keperawatan secara berkala.3)mengikut sertakan perawat perawat yang memiliki kinerja baik pada pelatihan pelatihan tingkat nasional dan internasional. Bulletin kesehatan, 2014.manfaat dan prosedur pemasangan infus. Potter, P.A & Perry, A.G.2006.Fundamental of Nursing Concepts, Process and Practice. Third edition. St.Louis: Mosby Year Book. Purba, Konsep Dasar Komunikasi Teraupetik. Jakarta: EGC Setiadi, 2013.Konsep Dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan, Edisi II. Yogyakarta: Graha Ilmu Stuart, G.W & Sundeen S.J Principles and Practise of Psychiatric Nursing. St. Louis: Mosby Year Book. Unpad, Komunikasi dalam kehidupan.padang.universitas padang DAFTAR PUSTAKA Asmadi, Kecemasan dalam kehidupan sehari-hari. Jakarta: EGC. Alimul,A.Azizdkk.2011.Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:EGC. Arwani, Konsep komunikasi teraupetik. Jakarta: EGC. Musrifah,2008. Keuntungan dan Kerugian pemasangan infus. Asmadi, Kecemasan dalam kehidupan sehari-hari. Jakarta: EGC. 9
10 10
HUBUNGAN PELIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT
HUBUNGAN PELIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT Liane Sandy Koba 1 ; Tina Shinta P 2 STIKes Santo Borromeus, Padalarang Kabupaten
Lebih terperinciMUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK
MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK Dyah Ayu Wulandari 1, Nadhifah 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang
Lebih terperinciIJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016
Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Bangsal Tjan Timur Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru (The Correlation Therapeutic Communication with Patient Satisfaction Level in Tjan
Lebih terperinciEndah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri.
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Mekanisme Koping Mahasiswa Semester II D-III Keperawatan Dalam Menghadapi Praktek Klinik Keperawatan Di Universitas Nusantara PGRI Kediri Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016
PAYAKUMBUH TAHUN Dosen Pembimbing: 1. Ns. Zifriyanthi Minanda Putri, M.Kep 2. Ns. Windy Freska, S.Kep.,M.Kep PAYAKUMBUH TAHUN PAYAKUMBUH TAHUN Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang
Lebih terperinciFUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain
FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU Zulkarnain STIKES Bhakti Husada Bengkulu Jl. Kinibalu 8 Kebun Tebeng Telp (0736) 23422 Email : stikesbh03@gmail.com
Lebih terperinciIbnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3
PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H.
Lebih terperinciKata Kunci : Komunikasi Terapeutik Perawat, Kepuasan Pasien
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG PERAWATAN BEDAH RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR Oleh : SLAMET JULIYANTO Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program
Lebih terperinciOleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners
EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMED CONSENT DENGAN TINGKAT KECEMASAN BAGI KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU PURWODADI Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2)
Lebih terperinciGAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN
54 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 3. (1) Januari 2017 ISSN. 2407-7232 GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC
Lebih terperinciKOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN KECEMASAN KELUARGA DI RUANG ICU RSTK-II KESDAM-IM BANDA ACEH COMMUNICATION THERAPEUTIC AND ANXIETY FAMILY IN THE ICU
KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN KECEMASAN KELUARGA DI RUANG ICU RSTK-II KESDAM-IM BANDA ACEH COMMUNICATION THERAPEUTIC AND ANXIETY FAMILY IN THE ICU RSTK-II KESDAM-IM BANDA ACEH Agus Nafdianto 1 ; Muhammad Armiyadi
Lebih terperinciKECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL
98 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2. (2) Agustus 2016 ISSN. 2407-7232 KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL CHILD ANXIETY TODDLER VIEWS FROM THE HOSPITAL
Lebih terperinciGAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK
GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK EKA FEBRIANI I32111019 NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU TAHUN 2014 ALINI Dosen STIKes Tuanku
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE
Jurnal Kesehatan Masyarakat HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE RITA YUSNITA Mahasiswi D-III Kebidanan
Lebih terperinciPENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK
PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG 6 Eni Mulyatiningsih ABSTRAK Hospitalisasi pada anak merupakan suatu keadaan krisis
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN KRITIS RUMAH SAKIT UNISMA
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN KRITIS RUMAH SAKIT UNISMA Elvina Goveia Leite 1), Farida Halis Dyah Kusuma 2),
Lebih terperinciHUBUNGAN MASA KERJA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT DI RUANG AKUT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
HUBUNGAN MASA KERJA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT DI RUANG AKUT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Mahasiswa Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta Staff Pengajar Prodi S-1 Keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN BELAJAR KLINIK DENGAN KECEMASAN MAHASISWA SAAT PRAKTEK KLINIK DI RSJD DR AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN BELAJAR KLINIK DENGAN KECEMASAN MAHASISWA SAAT PRAKTEK KLINIK DI RSJD DR AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Dwi Indah Iswanti 1 ; Kanthi Suratih 2 ; Wenni Winasti 3 1,2,3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan yang dialami pasien dan keluarga biasanya terkait dengan segala macam prosedur asing yang harus dijalani pasien dan juga ancaman terhadap keselamatan jiwa
Lebih terperinciPERANAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PENCABUTAN GIGI YANG BERUMUR 6-12 TAHUN DI PUSKESMAS NARAS TAHUN 2013
1 PERANAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PENCABUTAN GIGI YANG BERUMUR 6-12 TAHUN DI PUSKESMAS NARAS TAHUN 2013 Aljufri, Eka Sukanti, Yustina Sriani (Politeknik Kesehatan Kemenkes
Lebih terperinciPerformance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak
Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Erni Nuryanti Suharto Endang Nurnaningsih Jurusan Keperawatan Poltekkes
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERATIVE DI RS MITRA HUSADA PRINGSEWU
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERATIVE DI RS MITRA HUSADA PRINGSEWU Diny Vellyana 1, Arena Lestari 2, Asri Rahmawati 3 1,2,3 STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG Fega Cristera Tumbuan Mulyadi Vandri D. Kallo Program Studi Ilmu
Lebih terperinciHUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK PRASEKOLAH DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUD AMBARAWA
HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK PRASEKOLAH DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUD AMBARAWA Hannan*), Eko Susilo**), Suwanti **) *) Mahasiswa STIKES Ngudi Waluyo
Lebih terperinciKOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA
KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA Rina Budi Kristiani 1, Alfia Nafisak Dini 2 Akademi Keperawatan Adi Husada Surabaya
Lebih terperinciGunawan*, Noor Hidayah**, Yulisetyaningrum***
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAUPETIK VERBAL DAN NON VERBAL PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KUDUS Gunawan*, Noor Hidayah**, Yulisetyaningrum***
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI THE OVERVIEW OF THE PARENTS ANXIETY LEVEL OF CHILDREN HOSPITALIZATION AT Dr. MOEWARDI HOSPITAL Sugihartiningsih STIKES
Lebih terperinciHUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.
HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG Ibrahim N. Bolla, S.Kp.,MM Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi ABSTRAK Perawat perlu
Lebih terperinciKun Ika Nur Rahayu Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri, Jl. Selomangleng No 1 Kediri
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT The Relationship Between Therapeutic Communication and Family Patient Anxiety in The Intensive
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengirim pesan kepada penerima. Komunikasi merupakan aspek. pencapaian kesembuhan pasien (Siti Fatmawati, 2009:1)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Komunikasi Terapeutik a. Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi dari pengirim pesan kepada penerima. Komunikasi merupakan
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015 Fransisca Imelda Ice¹ Imelda Ingir Ladjar² Mahpolah³ SekolahTinggi
Lebih terperinciSKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM
HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KESESUAIAN HARAPAN ORANG TUA DENGAN DIRI DALAM PILIHAN STUDI LANJUT DENGAN TINGKAT STRES PADA SISWA KELAS XII DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI oleh Dita Dityas Hariyanto NIM 092310101015
Lebih terperinciKOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP PERILAKU ANAK DALAM PENCABUTAN GIGI DI PUSKESMAS SINDANG JATI. Yovita Nefri Asuis
KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP PERILAKU ANAK DALAM PENCABUTAN GIGI DI PUSKESMAS SINDANG JATI Yovita Nefri Asuis STIKes Bhakti Husada Bengkulu Jl.Kinibalu 8 Kebun Tebeng Bengkulu Telp (0736) 23422 email
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh perawat dan tenaga kesehatan lain yang direncanakan
Lebih terperinciANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)
ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) Abstrak :Peranan tenaga kesehatan dalam penyelenggarraan pelayanan
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG
JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 213 218 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG Liliana Dewi Purnamasari 1),
Lebih terperinciPENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN
PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN Iis Suwanti Program Studi Keperawatan, Akademi Keperawatan Dian Husada Mojokerto Email : iis_suwanti@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian. A. Latar belakang Rumah sakit adalah
Lebih terperinciKOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT
Ismi Maulida R dkk, Komunikasi Terapeutik Perawat... KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT Ismi Maulida Rezki, Dhian Ririn Lestari, Anggi Setyowati
Lebih terperinciPurwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES Aisyiyah Yogyakarta
HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG FLAMBOYAN RSUD MUNTILAN Purwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES
Lebih terperinciRELATIONSHIP CHARACTERISTICS, KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF COMMUNICATION WITH NURSES IN THE THERAPEUTIC INPATIENT
Journal Endurance 1(3) October 2016 (107-112) RELATIONSHIP CHARACTERISTICS, KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF COMMUNICATION WITH NURSES IN THE THERAPEUTIC INPATIENT Susi Widiawati *, Loriza Sativa Yan, Endah Program
Lebih terperinciPROGRAM STUDI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
TEBING TINGGI TAHUN 2014 SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRA OPERASI DI RUMAH SAKIT TENTARA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2014 Oleh EVA SIDABUTAR 12 02 218 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Anak adalah individu yang masih memiliki ketergantungan pada orang dewasa dan lingkungan sekitarnya, anak memerlukan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam kebutuhan
Lebih terperinciGAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN Oleh : Arni Wianti
GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Arni Wianti ABSTRAK Pendahuluan. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi
Lebih terperinciTERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH
TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH (Games Therapy Towards to Psychologic Adaptation in School Age Children) Retno Twistiandayani*, Siti Mahmudah** * Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif ditujukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pelayanan keperawatan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN Di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1-31 Januari 2012 JURNAL PENELITIAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana diteliti hubungan variabel dengan variabel
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER Fitriana Putri fitput81@gmail.com Susi Wahyuning Asih fikes@unmuhjember.ac.id Dian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawat mempunyai kontak paling lama dalam menangani persoalan pasien dan peran perawat dalam upaya penyembuhan pasien menjadi sangat penting. Seorang perawat dituntut
Lebih terperinciLilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK
ATRAUMATIC CARE MENURUNKAN KECEMASAN HOSPITALISASI PADA ANAK PRASEKOLAH DI RUANG ANGGREK RSU dr. SOEGIRI LAMONGAN (The Atraumatic Care Reduce Anxiety Hospitalization Preschool Children in Anggrek Room
Lebih terperinciSiti Nursondang 1, Setiawati 2, Rahma Elliya 2 ABSTRAK
JURNAL KESEHATAN HOLISTIK Vol 9, No 2, April 2015: 59-63 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG ALAMANDA RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK
Lebih terperinciHUBUNGAN DAMPAK HOSPITALISASI ANAK DENGAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA DI IRINA E ATAS RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO
HUBUNGAN DAMPAK HOSPITALISASI ANAK DENGAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA DI IRINA E ATAS RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Mia Audina Franly Onibala Ferdinand Wowiling Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Merupakan Rumah Sakit Umum (RSU) terbesar yang ada di Wilayah Provinsi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA Naskah Publikasi Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
Lebih terperinciPERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO
PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO Abdul Muhith *, Sulusul Hasanah ** *Dosen Sekolah Tinggi Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya bahaya (Mulyono, 2008). Beberapa kasus kecemasan (5-42%),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecemasan merupakan salah satu emosi yang sering menimbulkan stres yang paling banyak dirasakan oleh banyak orang. Kadang-kadang kecemasan juga disebut dengan
Lebih terperinciPERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN IMOBILISASI FISIK
JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 169 174 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU dr. H. KOESNADI BONDOWOSO SKRIPSI oleh Ervina Novi Susanti NIM 082310101008
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi
TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI Nugrahaeni Firdausi Abstrak Permasalahan yang sering dijumpai saat ini banyak pasien mengalami kecemasan saat baru pertama kali mengalami rawat inap. Cemas
Lebih terperinci*) Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN POST OPERASI DENGAN SPINAL ANASTESI DI RSUD TUGUREJO SEMARANG *) Puji Lestari, S.Kep., Ns., M.Kes.**), Fitria Primi Astuti,
Lebih terperinciejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2,Mei 2015
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD DR. H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE Sutrisno Aswad Mulyadi Jiil J. S. Lolong Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAKARTA A. KOMPETENSI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memperhatikan sikap non-verbal saat berinteraksi. sekedar hubungan saling menguntungkan (mutualisme) tetapi juga kedua
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan cara seseorang untuk mengungkapkan sesuatu ataupun memberikan informasi kepada individu (Suryani, 2006). Komunikasi ini dilakukan setiap hari, karena
Lebih terperinciIndrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT
HUBUNGAN FAKTOR PERSEPSI MAHASISWA DALAM PENGELOLAAN RUANG RAWAT INAP TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DALAM PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DI RSUP M. JAMIL PADANG Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT GIGI DENGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DI BP GIGI PUSKESMAS KABUPATEN AGAM. Zulfikri *
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT GIGI DENGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DI BP GIGI PUSKESMAS KABUPATEN AGAM Zulfikri * ABSTRAK Standar kompetensi perawat gigi, salah satu diantaranya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu, gelisah yang dapat menimbulkan ketegangan fisik yang tinggi. Hal ini ditimbulkan sebagai reaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan pemenuhan kebutuhan dasar yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016
HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016 Suriani Ginting Jurusan Keperawatan Poltekkes Medan Abstrak Caring adalah
Lebih terperinciejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK USIA SEKOLAH 6-12 TAHUN DI IRINA E BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Nelko Rudini Henwil Tewuh Greta J.P Wahongan Franly
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi & Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo pada bulan Mei tahun 2013. 3.2. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan
Lebih terperincie-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN TOTAL CARE DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Erdianti Wowor Linnie Pondaag Yolanda Bataha Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORETIS
BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan pustaka 2.1.1 Komunikasi Teraupetik Menurut Stuart (1998), mengatakan komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat dengan klien dalam memperbaiki
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA***
HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA*** dillaherfina@rocketmail.com, Hp 085263333536 Abstract The purpose of this
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kecemasan a. Pengertian Kecemasan Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut
Lebih terperinciKUALITAS PERSONAL MENDUKUNG KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA
72 KUALITAS PERSONAL MENDUKUNG KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA Budi Utami 1, Nuryandari 2, Puji Sutarjo 3 1 STIKES Jenderal A. Yani Yogyakarta 2 AKPER Yayasan Keperawatan Yogyakarta
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI KLIEN ISOLASI SOSIAL DI RSJD DR.AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
PENGARUH TERAPI KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI KLIEN ISOLASI SOSIAL DI RSJD DR.AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Astia Siskayanti*, Arief Nugroho**, Mugi Hartoyo ** *Mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciBEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN. Iin Inayah dan Wahyuni
11 BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN Iin Inayah dan Wahyuni Stikes Jenderal A.Yani Cimahi RSK. Bhakti Wara Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Hospitalisasi merupakan proses karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai
Lebih terperinciOleh : Muskhab 2 ABSTRACT
HUBUNGAN ANTARA LAMA WAKTU TERPASANG KATETER URETRA DENGAN TINGKAT KECEMASAN KLIEN DI BANGSAL RAWAT INAP DEWASA KELAS III RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT Background: Urinary catheterization
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peranan komunikasi menjadi lebih penting dalam pemberian asuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan paradigma dalam keperawatan, dari konsep keperawatan individu menjadi keperawatan paripurna serta kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi kedokteran, menyebabkan
Lebih terperinciFitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...
Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU
Lebih terperinciHUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO 1 Megarista Aisyana, 2 Iin Rahayu Abstrak Hubungan yang harmonis antara perawat rumah sakit
Lebih terperinciHUBUNGAN ORIENTASI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN DI RUANG PERAWATAN ANGGREK LANTAI II RSUD POLEWALI MANDAR
HUBUNGAN ORIENTASI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN DI RUANG PERAWATAN ANGGREK LANTAI II RSUD POLEWALI MANDAR Andan Firmansyah, Rusman LPPM STIKES Bina Generasi Polewali Mandar, Jl. Mr. Muh yamin Manding,
Lebih terperinciPENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: AGUNG SUPRASTYO 201210201150 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciWindi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.
HUBUNGAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP (ANGGREK, BOUGENVILLE, CRISAN, EDELWEIS) RSUD KEPULAUAN TALAUD CORELATIONS BETWEEN NURSE SERVICE AND
Lebih terperinciDAMPAK KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS WARAKAS JAKARTA UTARA
DAMPAK KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS WARAKAS JAKARTA UTARA Fiora Ladesvita*, Nabella Khoerunnisa** *Dosen Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Jakarta **Mahasiswa
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN
ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN (Analysis Of Nursing Documentation Application Standard With The Quality Of Service
Lebih terperinciKOMUNIKASI PERAWAT DENGAN DAMPAK HOSPITALISASI PADA ANAK COMMUNICATION WITH IMPACT OF NURSE HOSPITALISASI IN CHILDREN
KOMUNIKASI PERAWAT DENGAN DAMPAK HOSPITALISASI PADA ANAK COMMUNICATION WITH IMPACT OF NURSE HOSPITALISASI IN CHILDREN Desi Liana Sari 1 ;Imelda 2 1 Mahasiswa Prodi Fakultas Keperawatan Universitas Syiah
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN Ika Agustina*Nur Asnah Sitohang** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD SALEWANGAN MAROS
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD SALEWANGAN MAROS Working Motivation Relationship with Nurse Performance in Hospitalization Unit RSUD Salewangan Maros Hasniah, Nurhayani,
Lebih terperinciWacana Kesehatan Vol.1, No.1,Juli 2017 HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRAOPERASI ELEKTIF DIRUANG BEDAH
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRAOPERASI ELEKTIF DIRUANG BEDAH RELATIONSHIP BETWEEN ANXIETY RATE WITH THE IMPROVEMENT OF BLOOD PRESSURE IN PATIENTS OF ELEKTIF
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang menyampaikan dan mendapatkan respon. Terdapat lima kompenen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu proses sosial karena melalui komunikasi seseorang menyampaikan dan mendapatkan respon. Terdapat lima kompenen dalam komunikasi diantaranya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR
ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR ASTATI Sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan krisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses belajar seumur hidup bagi perawat. Perawat terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Komunikasi merupakan proses belajar seumur hidup bagi perawat. Perawat terus berhubungan dengan klien dan keluarganya sejak kelahiran sampai kematian. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Lebih terperincie- Journal Keperawatan e-kp Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGANKECEMASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH PADA SAAT AKAN DILAKUKAN PEMASANGAN INFUS DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Iloh Devi Yanni Adrian Umboh Amatus Yudi Ismanto Program
Lebih terperinci