KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT MENJADI PARAGRAF SISWA KELAS V SD NEGERI2 LAMPASEH KABUPATEN ACEH BESAR. Dina Rizkina, Adnan, M. Yamin

dokumen-dokumen yang mirip
KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONJUNGSI DALAM WACANA DESKRIPSI SISWA KELAS V SD NEGERI 51 BANDA ACEH. RahmiArianti, Adnan, M.Yamin.

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BAGAN DINDING (WALL CHART) DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

Oleh Rezki Agus Pandai Yani Tanjung

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP TAHUN AJARAN

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI

Rasmianti, Bukhari, M. Yamin. ABSTRAK

Kata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas

Jurnal Pendidikan, Pengajaran Bahasa dan Sastra ONOMA PBSI FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MEDIA KATALOG MODEL PAKAIAN DAN TAS PADA SISWA KELAS X SMA CITRA MEDIKA MAGELANG

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAHASA INDONESIA UMB Tata Paragraf

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI BACAAN DESKRIPSI SISWA KELAS V SDN LAMREUNG ACEH BESAR. Rahmi Masta, Adnan, M. Yamin ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

Peningkatan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Siswa Kelas II SDN Doda Melalui Metode Kartu Kata ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIRING QUESTION AND GETTING ANSWER

BAB III METODE PENELITIAN

Menulis Paragraf Induktif dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Quantum Writing

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN LIRIK LAGU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013.

Kata kunci: menulis, paragraf argumentasi, student teams achievement division

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS CERITA FABEL SISWA SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN ARTIKEL ILMIAH

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

KEMAMPUAN MENYEMPURNAKAN KALIMAT RANCUMELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BONE-BONE KABUPATEN LUWU UTARA

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 27 orang perempuan. membaca pemahaman (variabel Y) sebagai variabel terikat.

Ferawati

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDS WINDU PUTRA. Wiwin Widianti

pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan

PENERAPAN KEGIATAN MANAJEMEN KELAS OLEH GURU DI KELAS IV SD NEGERI LAMREUNG KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN DALAM BENTUK PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMPN 3 X KOTO SINGKARAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

Vol. 4, No. 1, Maret 2017 ISSN:

Oleh Desty Junita Sitohang Dra. Rosdiana, Siregar, M.Pd. Abstrak

PENYUSUNAN PARAGRAF DALAM KARYA TULIS ILMIAH 1) Oleh Wahya 2)

PENINGKATAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY MAHASISWA SEMESTER 1B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KEMAMPUAN MENULIS CERITA BIOGRAFI BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VIII SMPN 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk paragraf deduktif dan induktif belum ada. Penelitian yang digunakan

Kata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks.

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

KORELASI PENGUASAAN STRUKTUR KALIMAT DENGAN KEMAMPUAN MENGARANG NARASI SISWA KELAS X SMA BUDI MULIA CILEDUG. Evawani Elisa

RANI HANDAYANI NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM TULISAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA SOLOK

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

Oleh: Nandang Abdurachman

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS I

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat berperan penting perannya bagi kehidupan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUBAH KALIMAT LANGSUNG MENJADI KALIMAT TIDAK LANGSUNG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION (DI) PADA SISWA SD

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA BERDASARKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh : Suparti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo Pyo.Cute.yahoo.co.id

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

Oleh: Istiana Ita Saputri NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

KALIMAT EFEKTIF. Kalimat Efektif. Kalimat. Kalimat Efektif. Sri Hastjarjo, S.Sos., Ph.D.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

RINGKASAN PENELITIAN

Kata menduduki posisi yang sangat penting, dalam keterampilan berbahasa. Hal ini didukung oleh pendapat Keraf (2003:10) yang menyatakan bahwa,

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL OLEH

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN LINGUISTIK DENGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA DI KELAS V SD NEGERI LAMREUNG ACEH BESAR

Kata Kunci: Persepsi, Guru, Uji Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

Transkripsi:

FKIP Unsyiah Volume 2 Nomor 1, 12-21 Januari 2017 KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT MENJADI PARAGRAF SISWA KELAS V SD NEGERI2 LAMPASEH KABUPATEN ACEH BESAR Dina Rizkina, Adnan, M. Yamin dinarizkina93@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini berjudul Kemampuan Menyusun Kalimat menjadi Paragraf Siswa Kelas V SD Negeri 2 Lampaseh.Penelitian ini berupaya mengukur tingkat kemampuan menyusun kalimat menjadi paragraf siswa kelas V SD Negeri 2 Lampaseh. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsiskan kemampuan menyusun kalimat menjadi paragraf siswa kelas V SD Negeri 2 Lampaseh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitiannya yaitu deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui tes menyusun urutan kalimat acak menjadi sebuah paragraf. Tes yang diberikan berupa kalimat-kalimat acak yang berjumlah 10 soal, yang setiap soalnya berisikan 4-5 kalimat yang akan diurutkan menjadi sebuah paragraf. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Lampaseh yang berjumlah 20 siswa. Data diolah dengan menggunakan rumus persentase.rumus tersebut digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas V dalam menyusun kalimat menjadi paragraf.berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam menyusun kalimat menjadi paragraf berada dalam kategori baik dengan nilai rata-rata keseluruhan siswa dalam menyusun kalimat menjadi paragraf adalah 69.5. Maka dari data yang diolah, terdapat 5 siswa yang mendapatkan skor pada kategori baik sekali dengan nilai (80-100) dengan persentase 25%. Adapun siswa yang memperoleh skor pada katerogi baik dengan nilai (66-79) sebanyak 6 siswa dengan persentase 30%, siswa yang mendapatkan skor pada kategori cukup dengan nilai (56-65) sebanyak 6 siswa dengan persentase 30%, dan siswa yang mendapatkan skor kategori kurang dengan nilai (40-55) sebanyak 3 siswa dengan persentase 15%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V SD Negeri 2 Lampaseh mempunyai kemampuan untuk menyusun kalimat menjadi paragraf sesuai dengan yang diharapkan. Kata kunci: Menyusun kalimat, Paragraf 12

PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi antar anggota masyarakat, berupa lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat-alat ucap (Keraf, 1978: 16). Pemberian materi yang beragam dalam bahasa Indonesia yang meliputi aspek kebahasaan, keterampilan berbahasa dan sastra dapat meningkatkan pengetahuan siswa akan pentingnya bahasa Indonesia. Salah satu aspek kebahasaan tersebut adalah tentang bagaimana kemampuan siswa pada Sekolah Dasar dalam menyusun kalimat menjadi sebuah paragraf yang baik dan benar. Kalimat merupakan bagian ujaran yang didahului dan diikuti kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian itu sudah lengkap (Wiyanto, 2012:37).Kalimat memegang peranan penting dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan. Melalui penyusunan kalimat yang baik, seseorang dapat berbuat banyak dalam mengungkapkan perasaan atau mengkomunikasikan pesan kepada orang lain. Dalam pengajaran bahasa di sekolah, kalimat juga memegang peran penting bahkan sama pentingnya dengan peran kosa kata untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Menulis kalimat juga merupakan salah satu bentuk keterampilan menulis.menulis adalah menuangkan ide yang ada di dalam pikiran kita ke dalam sebuah rangkaian kata. Setiap siswa sangatlah penting untuk menguasai keterampilan menulis, karena dengan begitu siswa akan dengan mudah memahami cara membuat kalimat dan menyusun kalimat-kalimat tersebut menjadi sebuah paragraf yang baik dan benar. Dengan menguasai keterampilan menulis akan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat menjadi paragraf. Menurut Dalman (2013:1) kegiatan menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam proses pembelajaran. Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematis dan mengungkapkannya secara tersurat.menulis dapat berarti menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang.pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan ini ialah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung.menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir secara kritis. 13

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan atau kepaduan.kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan.kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf. Menurut Wiyanto (2012:96) paragraf merupakan sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama-sama menjelaskan unit buah pikiran untuk mendukung buah pikiran yang lebih besar, yaitu buah pikiran yang diungkapkan dalam seluruh tulisan. Paragraf mempunyai peranan penting dalam pengajaran bahasa Indonesia di sekolah. Dengan menyusun paragraf yang baik, siswa dapat menentukan gagasan atau ide pokok dari paragraf tersebut, serta dapat mengekspresikan keseluruhan gagasan secara utuh, runtut, lengkap, menyatu dan sempurna sehingga dapat dipahami.paragraf juga dapat mendinamiskan sebuah karangan sehingga menjadi lebih hidup dan dapat menarik para pembaca.dalam wujudnya yang nyata, paragraf merupakan sekelompok kalimat yang tergabung dalam paragraf dan saling berhubungan, bersama-sama menjelaskan satu unit buah pikiran. Karangan yang terdiri dari beberapa paragraf, masing-masing berisi pikiran-pikiran utama dan diikuti oleh sub-sub pikiran penjelas, sebuah paragraf belum cukup untuk mewujudkan keseluruhan karangan.meskipun begitu, sebuah paragraf sudah merupakan satu sajian informasi yang utuh.ada kalanya, sebuah karangan terdiri hanya satu paragraf karena karangan itu hanya berisi satu pikiran. Untuk mewujudkan suatu satuan pikiran, sebuah paragraf yang terdiri satu pikiran utama dan beberapa pikiran pengembang (penjelas) dapat kita polakan sebagai berikut: pikiran utama, beberapa pikiran pengembang, pikiran penjelas, atau pikiran pendukung. Menurut Widjono (2005:162) salah satu untuk meran gkai kalimat-kalimat yang membangun paragraf ialah menempatkan kalimat utama pada awal paragraf (sebagai kalimat pertama) yang kemudian disusul dengan kalimat-kalimat pengembangnya ( pendukungdan penjelas). Setelah kita berikan pengembang yang memadai, dan ditutup dengan kesimpulan. 14

Pemahaman sistem tentang pembelajaran kalimat dan paragraf sangatlah penting dipelajari dan dipahami oleh para siswa dapat dilakukan dengan cara memberikan latihan dan tugas agar para siswa mampu menyusun kalimat dengan baik tanpa mengalami kesulitan ataupun hambatan. Selain itu faktor guru juga berperan penting untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar tentang kalimat ataupun paragraf khususnya berkaitan dengan menyusun kalimat menjadi sebuah paragraf yang baik. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru kelas V di SD Negeri 2 Lampaseh Kabupaten Aceh Besar terdapat permasalahan yang berkaitan dengan menyusun kalimat menjadi paragraf diantaranya: peserta didik masih kesulitan dalam menyusun kalimat menjadi paragraf yang baik dan benar. Hal ini dapat dilihat dari tugas yang diberikan oleh guru serta hasil ujian siswa. Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana tingkat kemampuan menyusun kalimat menjadi paragraf siswa kelas V SD Negeri 2 Lampaseh Kabupaten Aceh Besar? Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menyusun kalimat menjadi paragraf siswa kelas V SD Negeri 2 Lampaseh Kabupaten Aceh Besar. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk menyampaikan ide atau gagasan (Kunjana, 2009:76). Dapat dikatakan sebagai satuan bahasa terkecil karena sesungguhnya di atas tataran kalimat itu masih terdapat satuan kebahasaan lain yang lebih besar. Kalimat adalah ucapan bahasa yang mempunyai arti penuh dan batasan keseluruhannya ditentukan oleh turunnya suaru (Alwi, 1999:11). Ahli lain (Alek dan Achmad, 2011:244) menyebutkan kalimat adalah satuan yang terkecil dalam analisis gramatikal, satuan yang terbesar di samping yang lebih kecil frasa dan klausa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Muliyono (2012 : 41) kalimat dirumuskan sebagai berikut. 1. Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan. (batasan yang memberikan penekanan terhadap isi bahasa). 15

2. Satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. (bahasa yang memberikan penekanan terhadap wujud bahasa ujaran). Berdasarkan beberapa pendapat pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam ujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran secara utuh.dalam wujud lisan kalimat diungkapkan dengan suaru yang naik turun, lemah dan lembut, disela dengan jeda, dan diakhiri dengan intonasi. Jenis kalimat dapat ditinjau dari sudut (1) jumlah klausanya, (2) bentuk sintaksisnya, (3) kelengkapan unsurnya, (4) susunan subjek dan predikatnya.lebih lanjut (Alwi, dkk, 2010:343) mengataka n berdasarkan klausanya, kalimat dapat dibagi atas kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Menurut Wiyanto (2004:20), paragraf adalah sekelompok kalimat yang saling menghubungkan dan bersama-sama menjelaskan satu unit pokok pikiran. Penulis merakit paragraf demi paragraf untuk menyampaikan keseluruhan pokok pikirannya kepada pembaca.agar pembaca dapat menerima keseluruhan pokok pikiran dengan mudah, penulis harus menyusun paragraf-paragraf itu secara sistematis dan logis. Menurut Dalman (2012:49), paragraf ad alah satuan pengembangan terkecil dari suatu karangan. Paragraf mengandung suatu pikiran pokok.dalam hal ini, pikiran pokok paragraf ialah kesimpulan yang ditarik dari semua isi kalimat-kalimat yang membentuk paragraf itu.oleh sebab itu, seluruh paragraf harus dibaca dulu sebelum menyimpulkan pikiran pokok. Paragraf terbagi atas beberapa jenis, yaitu: paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif, paragraf ineraktif, dan paragraf tanpa kalimat utama.paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal paragraf (Wiyanto, 2004:59). Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di bagian akhir (Wiyanto, 2004:61).Paragraf deduktif -induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada pada awal dan sekaligus di akhir paragraf (Wiyanto, 2004:61).Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di tengah kalimat (Wiyanto, 2004:62).Paragraf tanpa kalimat 16

utama ini biasanya digunakan dalam cerita (narasi) atau lukisan (deskripsi).penulis penempatkan pokok pikiran dalam seluruh kalimat.untuk menemukan gagasan utamanya, pembaca harus mengambil kesimpulan dari seluruh kalimat yang ada. Paragraf mempunyai fungsi strategis dalam menjembatani gagasan penulis dan pembacanya ( Widjono, 2007 : 175) antara lain : 1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan kedalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan. 2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran. 3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya. 4. Memudahkan pengendalian variable terutama karangan yang terdiri atas beberapa variable. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini berupa pendekatan kualitatif.adapun pengertian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkapkan situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata dasar berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi alamiah (Satori, danaan, 2009:25). Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Lampaseh.Lokasinya di Desa Alui Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar.Sekolah ini dipilih sebagai tempat penelitian oleh peneliti untuk mengetahui bagaimana kemampuan menyusun kalimat menjadi paragrafpada siswa kelas V di SD Negeri 2 Lampaseh.Selain sebagai tempat melakukan observasi bagi peneliti, di SD tersebut belum pernah dilakukan penelitian tersebut. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDNegeri 2 Lamapseh Kabupaten Aceh Besar yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 9 laki-laki dan 11 siswa. 17

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang akan diberikan berjumlah 10 soal yang berisikan kalimat acak yang akan disusun menjadi sebuah paragraf. Setiap soal terdiri dari 4-5 kalimat acak dan siswa diminta untuk mengurutkan kalimat-kalimat acak tersebut menjadi sebuah paragraf yang padu sesuai dengan nomor urut kalimat yang benar. Data yang telah didapatkan kemudian dianalisis menggunakan rumus persentase, seperti yang telah dijelaskan oleh Sudijono (2008:43) = F N x 100 % Dimana : P = Angkapersentase F = Frekuensi yang sedangdicaripersentasenya N = JumlahFrekuensi Rumuspersentasetersebutdigunakanuntukmengetahuikemampuannmenyus unkalimatmenjadiparagrafsiswakelas V SD Negeri 2 LampasehKabupaten Aceh Besar, terhadapkeseluruhansiswa yang adadalamkelas yang sesuaidengan KKM SD Negeri 2 Lampasehadalah 65. Makaskorpenilaiandapatdilihatpadatabel 3.1 menurutarikunto (2009:245) adalahsebagaiberikut: No Angka 100 Keterangan 1 80-100 baik sekali 2 66-79 Baik 3 56-65 Cukup 4 40-55 Kurang 5 30-39 Gagal HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2016.Data penelitian ini berupa skor atau nilai yang diperoleh siswa kelas V SD Negeri 2 Lampaseh Aceh Besar mengenai kemampuan menyusun kalimat acak menjadi paragraf.siswa yang menjadi sampel penelitian (data penelitian) ini berju mlah 20 orang.data ini di peroleh melalui tes menyusun urutan kalimat acak menjadi paragraf yang padu. 18

Tes yang diberikan akan dikerjakan secara individual, sebelum guru memberikan tes kepada siswa terlebih dahulu guru menjelaskan cara mengerjakan soal. Soal berupa kalimat-kalimat acak yang setiap soalnya berisikan 4-5 kalimat yang akan diurutkan menjadi sebuah paragraf yang padu. Soal yang diberikan berbentuk pilihan ganda.siswa cukup memilih urutan kalimat yang benar yang terdapat pada pilihan jawaban. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan menunjukkan bahwa, tingkat kemampuan siswa dalam menyusun kalimat menjadi paragraf bidang studi Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 2 Lampaseh Aceh Besar berada dalam kategori baik. Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat peroleh nilai tertinggi yang mampu dicapai siswa adalah 100 dan nilai terendah adalah 50. Dengan demikian dapat kita lihat dari 20 orang siswa, terdapat 3 orang siswa yang tingkat kemampuan menyusun kalimat menjadi paragraf pada kategori kurang dengan persentase 15%, terdapat 6 orang siswa yang tingkat kemampuan menyusun kalimat menjadi paragraf pada kategori cukup dengan persentase 30%, terdapat 6 orang siswa yang tingkat kemampuan menyusun kalimat acak menjadi paragraf pada kategori baik dengan persentase 30%, dan terdapat 5 orang siswa yang tingkat kemampuan menyusun kalimat acak menjadi paragraf pada kategori sangat baik dengan persentase 25%. Maka jumlah persentasenya adalah 100%. Dalam tes menyusun kalimat menjadi paragraf yang dinilai adalah ketepatan jawaban siswa.dari 20 orang siswa kelas V SD Negeri 2 Lampaseh Aceh Besar terdapat 2 orang siswa yang mendaparkan skor maksimal yaitu 100. Ada 2 siswa yang mendapatkan skor 90, 1 siswa yang mendapatkan skor 80, 6 siswa mendapatkan skor 70, 6 siswa yang mendapatkan skor 60, dan yang terakhir terdapat 2 siswa yang mendapat skor terendah yaitu 50. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan yaitu: Nilai rata-rata keseluruhan siswa dalam menyusun kalimat menjadi paragraf adalah 69.5 dengan kategori baik. Siswa yang memperoleh nilai 19

40-55 sebanyak 3 orang siswa pada kategori kurang dengan persentase 15%, siswa yang memperoleh nilai 56-65 sebanyak 6 orang siswa pada kategori cukup dengan persentase 30%, sedang siswa yang memperoleh nilai 66-79 sebanyak 6 orang siswa pada kategori baik dengan persentase 30%. Pada kategori baik sekali dengan nilai 80-100 terdapat 5 orang siswa dengan persentase 25%.Maka dapat dikatakan siswa mempunyai kemampuan menyusun kalimat menjadi paragraf yang padu sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang kiranya dapat dipertimbangkan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dasar khusunya pada bidang studi Bahasa Indonesia, saran tersebut antara lain adalah : 1. Diharapkan kepada guru sekolah dasar SD Negeri 2 Lampaseh Aceh Besar agar dapat meningkatkan mutu pengajaran khususnya pada materi menyusun kalimat menjadi paragraf dalam pelajaran Bahasa Indoesia. 2. Guru hendaknya meningkatkan macam-macam pendekatan dalam pembelajaran agar dapat meningatkan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat menjadi paragraf, sehingga siswa dapat mencapai ketuntasan belajar khususnya dalam bidang studi Bahasa Indonesia. Diharapkan kepada siswa SD Negeri 2 Lampaseh Aceh Besar agar lebih giat belajar dan sering berlatih mengerjakan soal yang berkaitan dengan materi menyusun kalimat menjadi paragraf, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan berbahasa, khususnya pada keterampilan menulis. DAFTAR PUSTAKA Alek, dan Achmad. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana. Alwi, Hasan, dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: PT Raja Grafindo. Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi Grafindo Persada. FKIP Unsyiah. 2016. Pedoman Penulisan Skripsi. Banda Aceh: Universitas SyiahKuala. Kunjana, R Rahardi. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga. 20

Mulyono, Iyo. 2012. Ihwal Kalimat Bahasa Indonesia Dan Problematika Penggunaannya.Bandung: Yrama Widya. Putra, Nusa. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Satori, Djam an dan Aan Komariah. 2009. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Wijdono. 2007.Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo Wiyanto, Asul. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo 21