HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN LINGUISTIK DENGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA DI KELAS V SD NEGERI LAMREUNG ACEH BESAR
|
|
- Ida Makmur
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN LINGUISTIK DENGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA DI KELAS V SD NEGERI LAMREUNG ACEH BESAR Ninda Riana, Monawati, Bakhtiar Hasan nindariana@gmail.com ABSTRAK Beragam kemampuan siswa menyelesaikan soal. Ada siswa yang cepat dalam mengerjakan soal matematika dan pintar berbicara saat menjelaskan. Ada siswa yang pintar matematika tetapi tidak pintar berbicara, sebaliknya ada siswa yang pintar berbicara tetapi tidak pintar dalam matematika. Bahkan ada siswa yang tidak pintar kedua-duanya. Penelitian ini mengangkat masalah adakah hubungan kecerdasan linguistik dengan kecerdasan logis matematis siswa di kelas VSD Negeri Lamreung Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan linguistik dengan kecerdasan logis matematis siswa.hipotesis penelitian yakni terdapat hubungan antara kecerdasan linguistik dengan kecerdasan logis matematis siswa di kelas V SD Negeri Lamreung Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif.penelitian ini dilakukan di SDNegeri LamreungAceh Besar dengan populasi sebanyak 44 siswa dan sampel sebanyak 44 siswa.populasi diambil dari 2 kelas, yaitu kelas VA dan VB. Instrumen yang digunakan adalah tes berbentuk soal pilihan ganda, data yang diperoleh dari hasil tes kemudian dianalisis menggunakan tabel kategori kemampuan siswa.pengujian hipotesis menggunakan uji statistik korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh gambaran kecerdasan linguistik siswa pada kategori cukup dengan rata-rata 55,68 dan kecerdasan logis matematis pada kategori cukup dengan perolehan rata-rata 47,38. Dari hasil analisis korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kecerdasan logis matematis diperoleh nilai korelasi r hitung sebesar 0,575 yang termasuk kriteria sedang dan diperoleh r tabel sebesar 0,304.Dengan demikian, r hitung lebih besar dari r tabel, maka dinyatakan ditolak dan dinyatakan diterima kebenarannya, artinya ada hubungan antara kecerdasan linguistik dengan kecerdasan logis matematissiswa di kelas V SD Negeri Lamreung Aceh Besar. Kata Kunci : hubungan, kecerdasan, linguistik, logis matematis PENDAHULUAN Kecerdasan yang dimiliki peserta didik merupakan salah satu anugerah besar dari Allah swt yang menjadikannya sebagai salah satu kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dengan kecerdasannya, manusia dapat terus 15
2 menerus mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya yang semakin kompleks melalui proses berpikir dan belajar secara terus menerus. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, orang tidak hanya berbicara tentang kecerdasan intelektual saja, melainkan juga kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual.setiap kecerdasan ini mempunyai wilayahnya sendiri di dalam otak.menurut Gardner (dalam Arifuddin, 2010:265) otak manusia terdiri dari sembilan jenis kecerdasan yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logis matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetis, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan naturalis, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan eksistensialis. Sembilan kecerdasan tersebut dikenal sebagai kecerdasan majemuk (Multiple Intelligences). Jenis kecerdasan yang dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar.belajar matematika dapat melatih otak seseorang untuk berfikir dan bernalar, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kecerdasan. Belajar matematika akan efektif jika pembelajaran matematika yang diberikan memperhatikan dan sesuai dengan kesiapan kecerdasan siswa. Kecerdasan logis matematis adalah kemampuan seseorang dalam berpikir secara induktif dan deduktif, kemampuan berfikir menurut aturan logika, memahami dan menganalisa pola angka-angka serta memecahkan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir (Indragiri, 2010:15).Kecerdasan logis-matematis (logika matematika) juga terkait erat dengan kecerdasan linguistik, terutama dalam kaitannya dengan penjabaran alasan-alasan logis matematis (logika matematika).armstrong (2005:19) menyatakan bahwa kecerdasan linguistik adalah kemampuan menggunakan kata-kata 16
3 secara efektif.kecerdasan linguistik memuat kemampuan seseorang untuk menggunakan bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan dalam berbagai bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya. Anak-anak yang memiliki kecerdasan linguistik secara maksimal akan meningkatkan keterampilannya dalam membaca, menulis, membangun pembawaan diri, dan berbicara serta mendengarkan, terutama di depan umum. Kedua kecerdasan ini dikategorikan sebagai kecerdasan akademik, karena dukungannya yang tinggi dalam keberhasilan studi seseorang. Kecerdasan linguistik dan logis matematis menjamin keberhasilan dalam tes kecerdasan intelektual dan Student Aptitude Test / Tes Bakat Kecerdasan Siswa (SAT), hal ini dikarenakan linguistik dan logis matematis adalah kecerdasan yang menjadi sasaran tes pertama kali ketika tes-tes itu dirancang (Jasmine, 2007:16). Matematika merupakan ilmu yang absrak dan fokus pada kemampuan menalar. Hal ini berpengeruh pada proses penyelesaian masalah yang dilakukan. Yaitu dengan menganalisis komponen masalah matematika tersebut hingga membuat kesimpulan dari penyelesaiannya. Memecahkan suatu permasalahan matematika membutuhkan pemahaman, analisis, perhitungan dan imajinasi yang tinggi sehingga membutuhkan kecerdasan linguistik. Ketika memecahkan suatu masalah siswa harus memahami terlebih dahulu permasalahan yang dihadapi, ini membutuhkan kemampuan bahasa yang baik.penyusunan kesimpulan dalam persoalan matematika disusun dari penyelesaian masalah yang menggunakan rumus dalam simbol matematika. Penyusunan kesimpulan ini menggunakan kemampuan kecerdasan linguinstik agar mudah dimengerti oleh orang lain. Kemampuan itu merupakan 17
4 upaya seseorang untuk menjelaskan maksud solusi matematika dari pemecahan masalah dan usaha mengungkapkan pikiran, keinginan,maupun pendapat seseorang. Berdasarkan hasil pengamatan di SD Negeri Lamreung terdapat beragam kemampuan siswa menyelesaikan soal. Ada siswa yang cepat dalam mengerjakan soal matematika dan pintar berbicara saat menjelaskan kesimpulan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh orang lain. Ada siswa yang pintar matematika tetapi tidak pintar berbicara, sebaliknya ada siswa yang pintar berbicara tetapi tidak pintar dalam matematika. Bahkan ada siswa yang tidak pintar keduaduanya.berdasarkan latar belakang, penelitian ini diberi judul Hubungan Antara Kecerdasan Linguistik dengan Kecerdasan Logis Matematis Siswa di Kelas V SD Negeri Lamreung Aceh Besar. Berdasarkan uraian di atas maka yangmenjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalahadakah hubungan antara kecerdasan linguistik dengan kecerdasan logis matematis siswa di kelas V SD Negeri Lamreung Aceh Besar. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuanuntuk mengetahuihubungan antara kecerdasan linguistik dengan kecerdasan logis matematis siswa di kelas V SD Negeri Lamreung Aceh Besar Gardner (dalam Uno, 2005:60) menjelaskan kecerdasan sebagai: (1) kemampuan menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia; (2) kemampuan dalam menghasilkan persoalan-pesoalan baru untuk diselesaikan; (3)Kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan jasa yang akan menimbulkan penghargaan dalam budaya seseorang. 18
5 Menurut Gardner (dalam Indragiri, 2010:15), kecerdasan linguistik ialah kemampuan untuk mengguna kata-kata atau bahasa secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan.kecerdasan linguistik meliputi kepekaan terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme, dan intonasi dari kata yang diucapkan.termasuk kemampuan untuk mengerti kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan menyampaikan informasi. Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya pintar dalam beragumentasi dan menggunakan kata kata. Seperti yang di ungkapkan Gardner, dkk (Dalam Sinatra, 2012)mendeskripsikan ciri orang yang memiliki kecerdasan linguistik sebagaiberikut: sensitif terhadap pola, teratur, sistematis, mampu berargumentasi,suka mendengarkan, suka membaca, suka menulis, mengeja dengan mudah,suka bermain kata, memiliki ingatan yang tajam tentang hal-hal sepele,pembicara publik dan tukang debat. Menurut Gardner (dalam Indragiri, 2010:15), Kecerdasan logis matematis memuat kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal). Ia suka angka, urutan, logika, dan keteraturan. Ia mengerti pola hubungan, maupun melakukan proses berpikir deduktif dan induktif. Peserta didik dengan kecerdasan logis matematis tinggi cenderung menyenangi kegiatan menganalisis dan mempelajari sebab akibat terjadinya sesuatu. Ia menyenangi berpikir secara konseptual, misalnya menyusun hipotesis dan mengadakan kategorisasi dan klasifikasi terhadap apa yang dihadapinya. Peserta didik semacam ini cenderung menyukai aktivitas berhitung dan memiliki kecepatan tinggi dalam menyelesaikan problem matematika. 19
6 Berdasarkan uraian teoritis yang telah dikemukakan, maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu Terdapat hubungan antara kecerdasan linguistik dengan kecerdasan logis matematis siswa di kelas V SD Negeri Lamreung Aceh Besar. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014:14), kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Adapun asosiatif menurut Sugiyono (2014:57) ialah Rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas VA dan VB SD Negeri Lamreung Aceh Besar, yang berjumlah 44 orang siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan tes. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes pilihan ganda. Setelah data terkumpul melalui hasil penelitian, maka selanjutnya adalah menganalisis semua data.setelah nilai tes diperoleh, akan dihitung nilai rata-ratanya. Kemudian data tersebut dapat diklasifikasikan dan ditentukan bagaimana hubungankecerdasan linguistik dan kecerdasan logis matematis siswa di kelas V SD Negeri LamreungAceh Besar dengan menggunakan interprestasi koefisien 20
7 korelasi.pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji statistik korelasi produck moment.analisis korelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kecerdasan linguistik dengan kecerdasan logis matematis. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD kelas V Negeri Lamreung Aceh Besar, pada tanggal 4 dan 5 Januari 2017,Hasil tes linguistik siswa menunjukkan bahwa mayoritas siswa memiliki kecerdasan linguistik pada katagori cukup, yaitu sebanyak 20. Kemampuan siswa yang lainnya adalah katagori baik sebanyak 14 siswa, dan katagori kurang sebanyak 10 siswa serta nilai rata-rata 55,68. Hasil tes logis matematis siswa diketahui bahwa mayoritas sampel berada pada katagori cukup, yaitu sebanyak 21 siswa. Siswa yang memperoleh nilai kategori baik sekali adalah 1 siswa, kategori baik 6 siswa, serta siswa yang memperoleh katagori kurang 12 siswa dan gagal adalah 4 siswa dan nilairata-rata adalah 47,39. Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas V SD Negeri Lamreung Aceh Besar diketahui bahwa hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi product momentdiperoleh r hitung 0,575.Hasil terakhir diperoleh atau 0,575. Karena maka, Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecerdasan linguistik dengan kecerdasan logis matematis siswa di kelas V SD Negeri Lamreung Aceh Besar. 21
8 SIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data, pembahasan serta tujuan dari penelitian ini, dapat disimpulkan hal sebagai berikut. Terdapat hubungan yang positif antara variabel x (kecerdasan linguistik) dengan variabel y (kecerdasan logis matematis) terletak pada koefisien korelasi 0,400 0,599 kriteria sedang. Nilai r hitung yang diperoleh pada penelitian ini adalah 0,575 dan nilai r tabel adalah 0,297. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ada hubungan antaran kecerdasan linguistik dengan kecerdasan logis matematis siswa di kelas V SD Negeri Lamreung Aceh Besar. DAFTAR PUSTAKA Arifuddin Neuropsikolinguistik. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. Arikunto,Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PTBumi Aksara., 2006.Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arsmtrong, Thomas Setiap Anak Cerdas. (Alih Bahasa: Rina Buntran). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Djufri, dkk Pedoman Penulisan Skripsi. Banda Aceh: FKIP Unsyiah. Hariwijaya Meningkatkan Kecerdasan Matematika. Yogyakarta : TUGU. Indragiri A Kecerdasan Optimal. Jogjakarta. Starbooks Jasmine, Julia Mengajar dengan Kecerdasan Majemuk: Implementasi Multiple Intelligences. Bandung: Nuansa. Riyadi Materi Pokok Gizi dankesehatan Keluarga. Jakarta :Universitas Terbuka. Safitri Anita Hubungan Antara Kecerdasan Logika-Matematika dengan Kedisiplinan Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Gugus III Kecamatan Pengasih Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi Yogyakarta: FKIP Universitas Negeri Yogyakarta. Sinatra, Frank Kecerdasan Linguistik Verbal pada Anak Usia Dini,(online), ( diakses pada 5 Desember 2016). Sudijono, Anas Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono, 2014.Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 22
9 , Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.Bandung: Alfabeta. Sunartini, Valeria Fransisca Menggali kemampuan Akademik Peserta Didik Melalui Aplikasi Multiple Intelegensi dalam Proses Pembelajaran. Jurnal. Yogyakarta: UNY. Yusuf, Syamsu dan Juntika Nurihsan, 2006.Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Yusuf, Syamsu, Psikologi perkembangan anak dan Remaja.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Uno B., Hamzah.2005Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Waridah, dkk Kamus Bahasa Indonesia.Bandung : Ruang kata inprint kawan pustaka 23
BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Materi fisika dalam IPA terpadu pada dasarnya merupakan salah satu pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang menganggap pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riva Lesta Ariany, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu pelajaran yang penting untuk dipelajari, oleh sebab itu matematika diajarkan disetiap jenjang pendidikan. Pada jenjang sekolah menengah,
Lebih terperinciKONTRIBUSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD NEGERI 5 BANDA ACEH. Guntari, Bukhari, Syarifah Habibah
KONTRIBUSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD NEGERI 5 BANDA ACEH Guntari, Bukhari, Syarifah Habibah Universitas Syiah Kuala guntari555@gmail.com ABSTRAK Membaca
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS V SD NEGERI 29 BANDA ACEH. Zahratul Adami, M. Husin Affan, Hajidin
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS V SD NEGERI 29 BANDA ACEH Zahratul Adami, M. Husin Affan, Hajidin Zahra2639@gmail.com ABSTRAK Gaya belajar adalah salah satu cara bagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar merupakan suatu performance dan kompetensinya dalam suatu mata pelajaran setelah mempelajari materi untuk mencapai tujuan pengajaran. Performance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa Yunani, yaitu paedagogiek. Pais artinya anak, gogos artinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh manusia dewasa untuk membina kepribadian anak didik yang belum dewasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecerdasan bagi anak usia dini memiliki manfaat yang besar bagi dirinya sendiri dan bagi perkembangan sosialnya karena tingkat kecerdasan anak yang berkembang
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Ika Fitriana Lestari; Budiyono Program Studi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: iqhazlaluztia@gmail.com;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, manusia membutuhkan pendidikan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dan pertama dalam rangka memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan kemajuan masyarakat itu
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan penyajian data dan hasil analisis data, maka pada bab ini akan. Tabel 5.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian
BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan penyajian data dan hasil analisis data, maka pada bab ini akan dideskripsikan temuan temuan penelitian dan hasil pengujian hipotesis yang telah di uji pada bab sebelumnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (Q.S. At-Tin/95: 5). 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Seperti yang disebutkan dalam firman-nya: Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
Lebih terperinciUmi Rochayati (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT-UNY)
PENDEKATAN INTELEGENSI GANDA DALAM PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK DIGITAL DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FT-UNY Umi Rochayati (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT-UNY) ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN NATURALIS ANAK KELOMPOK B RA AL HIKMAH PANINGGARAN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN NATURALIS ANAK KELOMPOK B RA AL HIKMAH PANINGGARAN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 26 BANDA ACEH
HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 26 BANDA ACEH Aisyah Sukma, Bukhari, Said Darnius Sukmaaisyah20@yahoo.com ABSTRAK Kemampuan pemahaman siswa terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional yang ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal tersebut dikarenakan bahwa pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Mengacu pada rumusan masalah dalam penelitian ini, maka penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciOleh: Sinta Anggun Destyanningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Korelasi Antara Kebiasaan Membaca dan Peran Orang Tua terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Wacana Berbahasa Jawa Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 013/014 Oleh: Sinta Anggun Destyanningrum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA) dirasakan penting untuk dipelajari karena materi-materi tersebut sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ada kecenderungan perbedaan kemampuan antara pria dan wanita dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ada kecenderungan perbedaan kemampuan antara pria dan wanita dalam hal hasil belajar terutama di bidang matematika dan sains. Menurut Eriba dkk (Lisma, 2009)
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS VIII SMPN 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI
ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Bimbingan dan Konseling OLEH: SUNARYO NPM:11.1.01.01.0494 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SUBTEMA INDONESIAKU, BANGSA YANG BERBUDAYA KELAS V BANDA ACEH.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SUBTEMA INDONESIAKU, BANGSA YANG BERBUDAYA KELAS V BANDA ACEH. Fatimah 1*, Soewarno 2, Suci 3 1,2,3 Universitas Syiah Kuala ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak pernah terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan, seni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan dijadikan sebagai dasar manusia untuk. yang timbul dalam diri manusia. Pembelajaran matematika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dijadikan sebagai dasar manusia untuk mengembangkan dirinya sehingga mereka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
Lebih terperinciPENGARUH KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PAGAR AIR KABUPATEN ACEH BESAR
PENGARUH KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PAGAR AIR KABUPATEN ACEH BESAR Dina Triwinarni, Fauzi, Monawati Universitas Syiah Kuala dina.triwinarni@gmail.com
Lebih terperinciAbstrak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan
KORELASI KECERDASAN VISUAL SPASIAL DAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DI SMA NEGERI 1 KEJURUAN MUDA Ariyani Muljo IAIN Langsa, Langsa, Kota Langsa Ariyanimulyo41@gmail.com
Lebih terperinciKata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks.
0 PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKSSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHETAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Hot Seri Yanti Br L Drs. Basyaruddin,
Lebih terperinciPROFIL PEMECAHAN MASALAH SPLDV DENGAN LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA
Bidang Kajian Jenis Artikel : Pendidikan Matematika : Hasil Penelitian PROFIL PEMECAHAN MASALAH SPLDV DENGAN LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA Setyati Puji Wulandari 1), Imam
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN SPASIAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS 5 SD NEGERI 5 BANDA ACEH
HUBUNGAN KECERDASAN SPASIAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS 5 SD NEGERI 5 BANDA ACEH Hayatul Mardiah, Monawati, Fauzi ABSTRAK Mempelajari bangun ruang merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci kesuksesan pembangunan suatu bangsa, karena itu berbagai upaya pengembangan sumber daya manusia haruslah merupakan
Lebih terperinciKORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak
KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH Binti Asrah 1, Rita Novita 2, Fitriati 3 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI MATERI PADA TEMA PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP SUBTEMA 1 KELAS IV SD NEGERI 51 BANDA ACEH
KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI MATERI PADA TEMA PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP SUBTEMA 1 KELAS IV SD NEGERI 51 BANDA ACEH Warzatun Riza, Alfiati Syafrina, Mislinawati Riza.Arsya@yahoo.com ABSTRAK Peningkatanpemahaman
Lebih terperinciMENINGKATKAN POTENSI KECERDASAN ANAK MELALUI PENDEKATAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh Linda Kholidatunnur Abstrak
MENINGKATKAN POTENSI KECERDASAN ANAK MELALUI PENDEKATAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCE Oleh Linda Kholidatunnur 82321112083 Abstrak Beragam kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu merupakan anugerah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI 18 BANDA ACEH. Rizawati, Sulaiman, Alfiati Syafrina
FKIP Unsyiah Volume 2 Nomor 1, 113-112 Januari 2017 HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI 18 BANDA ACEH Rizawati, Sulaiman, Alfiati Syafrina Rizawati51@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa (peserta didik) untuk memperoleh kedewasaan, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak Usia Dini merupakan aset bangsa yang akan menentukan baik buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan pendidikan dan nilai-nilai yang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN LOGIS MATEMATIKA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PAGAR AIR KABUPATEN ACEH BESAR. Fauzi 1, Monawati 2
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN LOGIS MATEMATIKA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PAGAR AIR KABUPATEN ACEH BESAR Fauzi 1, Monawati 2 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unsyiah fauzibilora@gmail.com
Lebih terperinciPEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI
i PEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan antara
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan antara kecerdasan emosi dengan prestasi belajar siswa kelas V MIN Bawan Kecamatan Barabai, maka dapat disimpulkan
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT MENJADI PARAGRAF SISWA KELAS V SD NEGERI2 LAMPASEH KABUPATEN ACEH BESAR. Dina Rizkina, Adnan, M. Yamin
FKIP Unsyiah Volume 2 Nomor 1, 12-21 Januari 2017 KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT MENJADI PARAGRAF SISWA KELAS V SD NEGERI2 LAMPASEH KABUPATEN ACEH BESAR Dina Rizkina, Adnan, M. Yamin dinarizkina93@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. arah yang positif baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Pendidikan bukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan berfungsi membantu siswa dalam perkembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya ke arah yang positif baik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Kecerdasan Logis Matematis Anak anak yang cerdas secara matematis sering tertarik dengan bilangan dan pola dari usia yang sangat muda. Mereka menikmati berhitung dan dengan cepat belajar
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS I SD NEGERI 5 BANDA ACEH. Nova Rizki, Awaluddin,Tursinawati.
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS I SD NEGERI 5 BANDA ACEH Nova Rizki, Awaluddin,Tursinawati novarizki26@gmail.com ABSTRAK Anak sekolah termasuk kelompok rentan gizi sehingga memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD yaitu suatu upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupannya. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan perhatian utama dan pertama dalam rangka memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan kemajuan masyarakat. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dapat menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Lembang. Lembaga formal dalam pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada umumnya berada pada rentang usia antara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian merupakan sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, baik secara teori maupun praktik. Penelitian juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya orang berpendapat bahwa IQ merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan performansi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu eksak yang menjadi dasar perkembangan segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dalam tatanan kehidupan manusia.
Lebih terperinciAdakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?,
Dengan apakah Siswa Anda CERDAS? PENDAHULUAN Adakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?, Apakah ada yang mahir dibidang olah raga yang mampu membuat gerakan gerakan fisik
Lebih terperinciPENGARUH KREATIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANJARMASIN
ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2, No. 2, Mei - Agustus 2016 STKIP PGRI Banjarmasin PENGARUH KREATIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANJARMASIN
Lebih terperinciPROSES BERPIKIR DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS- MATEMATIS
JURNAL BUANA MATEMATIKA. Vol. 5, No. 1, Tahun 2015 PROSES BERPIKIR DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS- MATEMATIS Ika Sulistyowati 1, Sri Rahayu 2, Nur Fathonah 3 (SMP Negeri 1 Driyorejo)
Lebih terperinciJURNAL PENGARUH PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 PAPAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017
JURNAL PENGARUH PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 PAPAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE EFFECT OF DIVORCE OF PARENTS TO THE EMOTIONAL INTELLIGENCE ON THE NINE GRADE
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SRI SUMARMI A53B090201
PENGEMBANGAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKAMELALUI KARTU ANGKA PADA KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK ABA 1 GADEN KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012-2013 ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Tinggi rendahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan agar mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihanpelatihan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia memperoleh sebagian besar dari kemampuannya melalui belajar. Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi dan keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa anak usia dini merupakan tahun-tahun kehidupan yang sangat aktif. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan oleh lingkungannya.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan kesiapan dalam menghadapi dunia kerja, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut undang undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 1 butir 14 merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu pondasi dalam kemajuan suatu bangsa, semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu bangsa, maka akan diikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diukur dengan test dan dinyatakan dalam bentuk nilai. Hasil belajar mempunyai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hasil belajar merupakan tolak ukur yang menentukan tingkat keberhasilan peserta didik dalam memahami suatu materi pelajaran dari proses belajarnya yang diukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Secara sederhana Flavell mengartikan metakognisi sebagai knowing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah metakognisi pertama kali dikemukakan oleh Flavell pada tahun 1976. Secara sederhana Flavell mengartikan metakognisi sebagai knowing about knowing, yaitu
Lebih terperinciTitis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK
1 HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS XI-MIA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Titis Fitri Putri Astuti (11500048) Pembimbing
Lebih terperinciPROSES BERPIKIR SISWA DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN LOGIS MATEMATIS DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
PROSES BERPIIR SISWA DENGAN ECERDASAN LINGUISTI DAN LOGIS MATEMATIS DALAM MEMECAHAN MASALAH MATEMATIA Rudis Andika Nugroho, Sutinah 2, Rini Setianingsih Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya
Lebih terperinci2014 PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN MATEMATIKA-LOGIS SISWA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia pendidikan tidak terlepas dari proses pembelajaran dan pembelajaran erat kaitannya dengan perubahan tingkah laku dan pola pikir seseorang. Pembelajaran
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut
Lebih terperinciABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran mengenai profil Multiple Intelligence pada siswa kelas 4 SD Kuntum Cemerlang Bandung. Sampel diperoleh dengan metode purposive sampling sebanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Grenita, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penilaian merupakan salah satu aspek yang penting dalam pendidikan. Menurut Sumarna Surapranata (2004: 19), penilaian pendidikan erat kaitannya dengan academic
Lebih terperinciOPTIMALISASI KECERDASAN MAJEMUK DALAM PEMBELAJARAN LITERASI
OPTIMALISASI KECERDASAN MAJEMUK DALAM PEMBELAJARAN LITERASI Riskha Arfiyanti Mira Nuryanti Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon Abstrak Literasi menjadi salah satu keterampilan yang harus dimiliki
Lebih terperinciPengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Maria Silalahi 1), Hidayat ), Wawan Kurniawan 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang memusatkan perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan kebutuhan mutlak yang harus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan pembangunan nasional secara bertahap yang dijadikan
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA MATEMATIKA SEMESTER III DALAM MENYELESAIKAN SOAL STATISTIK DASAR
ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA MATEMATIKA SEMESTER III DALAM MENYELESAIKAN SOAL STATISTIK DASAR Soleman Saidi Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Khairun E-Mail : emangkman@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciKECERDASAN LINGUISTIK
PENGARUH KECERDASAN LINGUISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PENYELESAIAN SOAL CERITA MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA BAB PROGRAM LINIER KELAS XI DI SMK AR-RAHMAH PAPAR KEDIRI SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan itu merupakan hal yang penting dalam pendidikan. Dengan adanya tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting peranannya dalam upaya membina dan membentuk manusia berkualitas tinggi. Tujuan itu merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam seluruh rangkaian tumbuh kembang manusia, usia dini merupakan usia yang sangat menentukan. Pada usia dini itulah seluruh peletak dasar tumbuh kembang fisik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Anak anak yang cerdas secara matematis sering tertarik dengan bilangan dan
12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Logis Matematis Anak anak yang cerdas secara matematis sering tertarik dengan bilangan dan pola dari usia yang sangat muda. Mereka menikmati berhitung dan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa depan. Perkembangan masyarakat dalam pendidikan sekarang banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah faktor penting dalam pembangunan suatu bangsa. Kualitas suatu sistem pendidikan dapat memengaruhi kualitas suatu bangsa di masa depan. Perkembangan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR
HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR Warkintin STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Jl. Pertamina Sengkuang Sintang warkintin@hotmail.com Abstract: Keyword: Abstrak: Tujuan dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan merupakan upaya untuk membangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persoalan baru untuk diselesaikan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kecerdasan merupakan alat untuk belajar, menyelesaikan masalah, dan menciptakan semua hal yang bisa digunakan manusia. Gardner (2003) tidak memandang kecerdasan manusia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya berupa angka-angka dan
57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
HUBUNGAN MOTIVASI, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Indra Adhitama 1, Abdul Taram 2 1,2 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UAD indranisa69@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (survei) dengan pendekatan kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
Lebih terperinciHUBUNGAN INTELEGENSI, KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD/MI
HUBUNGAN INTELEGENSI, KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS Eka Ririn Haryati; Budiyono Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: eka.ririn71@yahoo.com;
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN DAN HASIL BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA
HUBUNGAN KECERDASAN DAN HASIL BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA Anggit Afiati Budi Utami, Amir, Sadiman. PGDS FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. . Kata Kunci: Kecerdasan Majemuk, Hasil Belajar Fisika
ISSN 2338 3240 Hubungan Antara Kecerdasan Majemuk Dengan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMP Negeri di Kota Palu Hiqmatiar Husni, Kamaluddin dan Amiruddin Kade email : ata_1002753@yahoo.com Program
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kecerdasan Logis-Matematis 1. Pengertian Kecerdasan Logis-Matematis Kecerdasan logis-matematis adalah salah satu dari delapan jenis kecerdasan manusia yang dikemukakan oleh Howard
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan. yang lebih baik, pendidikan ini berupa pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Blakang Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan kemampuan untuk menghadapi setiap perubahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Setelah peneliti memaparkan data dan menghasilkan temuan temuan, pelajaran Matematika pada materi pembagian
95 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Temuan Penelitian Setelah peneliti memaparkan data dan menghasilkan temuan temuan, maka kemudian mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Masing masing temuan penelitian
Lebih terperinci