IMPLEMENTASI MEDIA MINIATUR KEYBOARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERMAIN KEYBOARD SISWA DI SMP EKA SAKTI SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field work

BAB I PENDAHULUAN. banyak penemuan-penemuan yang didapatkan khususnya dalam bidang teknologi.

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran memiliki pengertian tersendiri bagi orang-orang yang

PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

PENERAPAN KOMIK STRIP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pundi pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI TARI DI KELAS VII SMP NEGERI I KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 36. Edukatif, hlm.37

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

SILABUS. Mata Pelajaran Kelas/Semester : II/ 2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 5. Mengapresisasi karya seni rupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

Musik dan Lagu Anak Usia Dini

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAH MENENGAH

BAB III METODE PENELITIAN

dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. 84 popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015 M/1436 H

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN PIANIKA MELALUI METODE DRILL DI SMP NEGERI1 LUBUK ALUNG PADANG PARIAMAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI STIMULUS PADA PROSES MENGAJAR DI KELAS 4 DAN 5 SEKOLAH DASAR NEGERI LAMPAGEU ACEH BESAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terselesaikannya suatu penelitian. Adapun penelitian ini meliputi:

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB III METODE PENELITIAN. dicapai. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang: (1) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3)

JURNAL PENGARUH MODEL PEBELAJARAN BRAINSTROMING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT

PROSES PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER ANSAMBEL MUSIK DI SMP NEGERI 7 YOGYAKARTA. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo.

PENGEMBANGAN MEDIA PAPEGA (PAPAN PETAK BERGAMBAR) PEMBELAJARAN TEMATIK SUBTEMA MACAM-MACAM SUMBER ENERGI KELAS IV SD SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi Problematika Guru PAI dalam pelaksanaan penilaian autentik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Antara Praktek Otomotif Dengan Kesiapan. Praktek Kerja Industri Siswa

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Model Synectik Dalam Proses Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa KelasVII SMPN 7 Kota Bima Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi,

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 MAGELANG. Disusun oleh : Nama : Reva Saputra NIM : Prodi. : Pendidikan Seni Musik

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HaidarPputra Daulay, Pendidikan Islam, Kencana, Jakarta, 2004, hlm

PELAKSANAAN LAYANAN KLASIKAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 3 KANDANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119

ABSTRAK. sungguh-sungguh dari pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pemerintah telah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Laboratorium Media Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Sekolah

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SD Muhammadiyah 9 Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri terhadap aspek-aspek kehidupan dan lingkungan yang

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMPLB TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN. namun alat musik elektrikpun berkembang dengan sangat pesat. Salah satu contoh

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB III METODE PENELITIAN

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengembangan Sensor Air Hujan Menggunakan Hukum Archimedes Untuk Jemuran Pakaian Otomatis Berbasis Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Fisika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa.

ISSN: X 155 ASPEK HUMANISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT DAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MAHASISWA (STUDI KASUS DI AMIK PGRI KEBUMEN)

Problematika Pembelajaran Matematika Berbasis Pendekatan Scientific Pada Kurikulum 2013 di SMP

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia melalui aktivitas-aktivitas sehari-hari seperti dalam waktu berjalan,

In In Permatasari Pengayaan PAI di SMP Salman Alfarisi Sebagai lembaga tempat terjadinya pendidikan, sekolah merupakan sektor penting yang dapat menja

SKRIPSI MOCHAMMAD KHAERUL DHAHABUDIN

Transkripsi:

IMPLEMENTASI MEDIA MINIATUR KEYBOARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERMAIN KEYBOARD SISWA DI SMP EKA SAKTI SEMARANG Retno Widowati, Udi Utomo, Hartono Program Studi S2 Pend. Seni - Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang Retnopascasarjana91@gmail.com Abstrak Dalam pembelajaran seni musik anggapan bahwa pelajaran kesenian merupakan pelajaran selingan, membuat siswa kurang bersungguh-sungguh mempelajarinya. Untuk itu seorang guru harus memiliki strategi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Terkadang siswa jenuh dengan metode pembelajaran yang monoton dengan teori dan ceramah. Dalam hal ini peran kreativitas guru sangat diperlukan. Pengetahuan tentang unsur-unsur musik yang kaya akan mendorong murid untuk menciptakan irama dan melodi-melodi baru mulai dari tingkat paling sederhana secara kreatif. Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah implementasi media miniatur keyboard untuk meningkatkan keterampilan bermain keyboard pada siswa SMP Eka Sakti Semarang. Pengambilan data berupa pedoman observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Kemudian data yang diperoleh dianalisis melalui pendekatan analisis deskriptif. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berupa miniatur keyboard sangat membantu proses belajar siswa tentang permainan alat musik tersebut. Siswa dapat mengetahui letak nada-nada pada miniatur keyboard sebelum mereka memainkan alat musik keyboard yang sebenarnya. Kata Kunci: Implementasi, Media, Miniatur Keyboard Pendahuluan Perkembangan alat musik di dunia sudah semakin pesat dengan berbagai jenis dan bentuknya. Pengetahuan mengenai alat-alat musik di dunia dengan pengaruhnya satu sama lain disebut organologi. Atau secara singkat organologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari alat-alat musik (Joseph, 2007:66). Klasifikasi alat musik dibagi menjadi lima golongan yaitu idiophone, membranophone, aerophone, chordophone, dan electrophone. Klasifikasi alat musik tersebut berdasarkan pada bahan yang menyebabkan suara atau sumber bunyinya. Dari sekian banyak jenis alat musik yang ada dewasa ini, keyboard termasuk salah satu alat musik yang digemari khalayak. Alat musik ini termasuk jenis alat musik electrophone, yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari daya listrik. Tak jarang pembelajaran keyboard diajarkan di sekolah-sekolah guna pengenalan akor, melodi, dan lagu. Dewasa ini permasalahan yang ada di sekolah adalah tidak semua siswa menyukai pelajaran seni musik. Anggapan bahwa pelajaran kesenian hanyalah pelajaran selingan membuat siswa kurang bersungguh-sungguh mempelajarinya. Untuk itu seorang guru harus mempunyai strategi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Terkadang siswa jenuh dengan metode pembelajaran yang monoton dengan teori dan ceramah. Kegiatan tersebut membuat siswa kurang tertarik dengan mata pelajaran yang diajarkan sehingga respon yang disampaikan juga tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pembelajaran keyboard di SMP Eka Sakti Semarang diajarkan kepada siswa kelas IX sesuai dengan kurikulum 2013 pada kompetensi dasar Memahami teknik bermain lalu menampilkan musik ansamble. Indikator dalam pencapaian kompetensi di atas yaitu siswa mampu memainkan atau menyajikan musik ansamble yang terdiri dari alat musik ritmis, melodis dan harmonis. Pengajaran tersebut bertujuan untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi materi berikutnya, yaitu tentang pergelaran yang menuntut siswa untuk menampilkan atau menyajikan karya seni musik lagu mancanegara baik secara kelompok maupun individu di kelas atau sekolah. 814 SNEP II Tahun 2014 ISBN 978-602-14215-5-0

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014 Dalam mempelajari keyboard, siswa harus mengenal notasi musik. Selain itu, pengenalan akor juga merupakan hal vital dalam permainan keyboard yang pada akhirnya akan dipraktikan dengan memainkan alat musik tersebut. Sebelum siswa memainkan keyboard, mereka harus mengetahui beberapa hal sebagai berikut: letak notasi musik pada tuts (papan) keyboard, cara menyusun akor, letak akor pada keyboard serta penjarian yang benar. Pengalaman musik ini telah dipraktikan oleh salah satu guru musik di SMP Eka Sakti Semarang. Fasilitas keyboard di sekolah tidak mencukupi untuk dijadikan media bagi tiap siswa yang ingin memegang alat musik satu persatu. Disamping tidak memiliki keyboard lebih, SMP Eka Sakti juga belum memiliki ruangan khusus musik. Oleh karena itu beliau menggunakan media miniatur keyboard untuk membantu mempermudah serta menarik keinginan siswa dalam mempelajari keyboard. Tiap siswa harus membuat miniatur keyboard secara individu dengan bahan kertas karton yang digambar menyerupai bentuk-bentuk tuts keyboard. Sebelum siswa mempraktikan bermain musik di alat musik electrophone tersebut, mereka dikenalkan dulu dengan bagian-bagian tuts keyboard, beserta nada dan letak akor pada miniatur yang telah dimiliki oleh masing-masing siswa, setelah itu siswa akan mempraktikan langsung pada alat musik keyboard yang sebenarnya. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah ( Sugiyono, 2013:6). Menurut (Sugiyono, 2013: 15) penelitian kualitatif mengandung pengertian bahwa metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen), pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Seperti yang dikemukan di atas penelitian ini berobyek alamiah yaitu masalah yang dihadapi oleh guru dalam mengajarkan alat musik keyboard kepada siswanya di SMP Eka Sakti Semarang. Penelitian ini dilakukan di SMP Eka Sakti Semarang, Jl. Karangrejo Raya 64 Banyumanik, Semarang, 50263. Sasaran penelitian ini sesuai dengan permasalahan penelitian yang telah diungkapkan (Implementasi Media Miniatur Keyboard untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Keyboard Siswa di SMP Eka Sakti Semarang) yang mana sasaran penelitian meliputi kepala sekolah, guru mata pelajaran Seni Musik, dan siswa kelas IX. Data atau dokumen yang diperoleh dalam penelitian kualitatif perlu diperiksa keabsahannya (trustworthiness). William (dalam Sumaryanto, 2010:112), menyarankan empat macam standar atau kriteria keabsahan data kualitatif, yaitu; (1) derajat kepercayaan (credibility), (2) keteralihan (transferability), (3) kebergantungan (dependability), dan (4) kepastian (confirmability). Teknik yang dipakai dalam penelitian ini memakai kriterium derajat kepercayaan (kredibility), yaitu pelaksanaan inkuiri dengan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti sehingga tingkat kepercayaan penemuan dalam kriterium ini dapat dipakai. Kriteria derajat kepercayaan menuntut suatu penelitian kualitatif agar dipercaya oleh pembaca yang kritis dan dapat dibuktikan oleh orang-orang yang menyediakan informasi yang dikumpulkan selama penelitian berlangsung. Hasil dan Pembahasan SMP Eka Sakti Semarang, Jl. Karangrejo Raya 64 Banyumanik, Semarang, 50263. Sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah swasta di Semarang yang bernaung pada yayasan Eka Sakti, yang mana yayasan tersebut membangun dua lembaga pendidikan yaitu SMP Eka Sakti dan SMK Hidayah. SMP Eka Sakti telah terakreditas A. Visi sekolah tersebut adalah mendidik siswa menjadi manusia Indonesia seutuhnya, pandai intelektualnya, luhur budi pekertinya dan menjadi kader umat yang beriman dan berakhlak mulia serta tumbuh dan ISBN 978-602-14215-5-0 SNEP II Tahun 2014 815

berkembang menjadi generasi khoiru ummah. Motto Unggul dalam Prestasi, Santun dalam pekerti, dan tulus dalam berbakti. Di SMP SMP Eka Sakti Semarang terdiri atas 18 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 laboratorium IPA, 1 laboratorium bahasa, ruang UKS, ruang OSIS, ruang BK, mushola, lapangan basket, toilet guru, toilet siswa, koperasi sekolah, dan kantin. Dari sarana dan prasarana yang sederhana, proses pembelajaran di sekolah tersebut berjalan lancar. Media miniatur keyboard adalah variasi dalam pembelajaran keyboard di SMP Eka Sakti Semarang. Selain agar siswa tidak jenuh dalam mempelajari keyboard, media miniatur keyboard lebih efektif karena, miniatur keyboard dimiliki oleh setiap siswa. Tiap siswa harus membuat miniatur keyboard secara individu dengan bahan kertas karton yang digambar menyerupai bentuk-bentuk tuts keyboard. Dengan miniatur keyboard siswa dapat mengetahui bagaimana penjarian yang benar dan tepat dalam bermain keyboard. Satu persatu teknik bermain keyboard diajarkan pada siswa seperti, bagian-bagian tuts keyboard, beserta nada dan letak akor pada miniatur yang telah dimiliki oleh masing-masing siswa. Dalam mempelajari keyboard, siswa harus mengenal notasi musik. Selain itu, pengenalan akor juga merupakan hal vital dalam permainan keyboard yang pada akhirnya akan dipraktikan dengan memainkan alat musik tersebut. Sebelum siswa memainkan keyboard, mereka harus mengetahui beberapa hal sebagai berikut: letak notasi musik pada tuts (papan) keyboard, cara menyusun akor, letak akor pada keyboard serta penjarian yang benar. Kegiatan pembelajaran yang monoton dengan ceramah dan teori akan membuat siswa hanya bisa membayangkan akor dan melodi tersebut, sehingga akan membuat mereka merasa kurang tertarik dan jenuh dalam mengikuti pelajaran seni musik. Media miniatur keyboard adalah pilihan yang tepat sebagai variasi pembelajaran keyboard yang menarik siswa untuk lebih memahami cara bermain keyboard yang benar dan tepat. Media miniatur yang dimiliki masing masing siswa, membuat siswa lebih fokus pada pembelajaran keyboard karena siswa tidak perlu bergantian memakai keyboard dengan teman yang lain. Kesulitan siswa menggunakan media miniatur keyboard adalah ketika siswa belajar keyboard dengan media miniatur, siswa tidak dapat menguasai bunyi dari masing masing nada yang terdapat dalam keyboard elektrik. Kurangnya penguasaan siswa terhadap bunyi yang ada ditiap nada, menyebabkan siswa miskin imajinasi tentang nada nada yang terdapat didalam keyboard elektrik, dan siswa tidak dapat menebak nada apa saja yang terdapat dalam akor. Selain siwa kesulitan dalam menebak nada, siswapun masih kesulitan menerapkan teori dan metode pembelajaran keyboard pada miniatur keyboard ke keyboard elektrik. Siswa masih ragu memainkan metode penjarian pada miniatur keyboard ke keyboard elektrik. Keuntungan siswa menggunakan media miniatur keyboard dalam pembelajaran keyboard yaitu media miniatur keyboard dapat mensiasati terbatasnya keyboard yang tersedia di sekolah. Siswapun lebih fokus dalam mempelajari keyboard karena masing masing siswa dapat membuat sendiri miniatur keyboard. Media miniatur keyboard dapat meringankan beban orangtua dan siswa karena tidak diwajibkan untuk membeli keyboard. Dengan media miniatur keyboard, waktu yang tersedia dalam pembelajaran otomatis dapat lebih efektif dan dimanfaatkan secara maksimal karena siswa tidak perlu mengantri bergantian menggunakan keyboard elektrik di sekolah. Dengan media miniatur keyboard, siswa yang tidak memiliki keyboard di rumah, dapat kapan saja, dimana saja, untuk mempelajari keyboard dengan media miniatur. Simpulan Dari hasil penelitian yang sudah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media miniatur keyboard dapat membantu proses pelaksanaan pembelajaran keyboard di sekolah. Selain itu masing-masing siswa tidak dituntut untuk harus mempunyai keyboard di rumah sebagai media pembelajaran karena sudah disiasati dengan menggunakan miniatur keyboard tersebut. Daftar Pustaka Bahari, Nooryan. 2008. Kritik Seni, Wacana Apresiasi dan Kreasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 816 SNEP II Tahun 2014 ISBN 978-602-14215-5-0

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014 Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Sumaryanto, Totok. 2010. Metodologi Penelitian 2. Semarang: Jurusan Pendidikan Sendratasik, Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D). Semarang: Alfabeta Rohidi, Rohendi. 2011. Metodologi Penelitian Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Joseph, Wagiman. 2007. Akustik dan Organologi. Semarang: UNNES. Sadiman, Arief S. 1984. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta:Rajawali Pers. Soewito. 1992. Teknik Termudah Bermain Organ. Jakarta: Titik Terang. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sumaryanto, Totok. 2010. Metodologi Penelitian 2. Semarang: Jurusan Pendidikan Sendratasik, --------.2014. Silabus Mata Pelajaran: Seni Budaya (seni muik) wajib pilihan. Semarang: Dinas Pendidikan Kota Semarang Susetyo, Bagus. 2011. SAP SILABUS HAND OUT MEDIA PEMBELAJARAN. Semarang: Jurusan Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni UNNES, Kementrian Pendidikan Nasional. Joseph, Wagiman. 2008. Hand Out Akustik. Semarang: Jurusan Pendidikan Sendratasik, Joseph, Wagiman. 2005. Teori Musik 1. Semarang: Fakultas Bahasa dan Seni UNNES. Joseph, Wagiman. 2005. Teori Musik 2. Semarang: Fakultas Bahasa dan Seni UNNES ISBN 978-602-14215-5-0 SNEP II Tahun 2014 817

818 SNEP II Tahun 2014 ISBN 978-602-14215-5-0