BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Nasional, pengembangan jalur kereta api Yogyakarta Borobudur sudah direncanakan.

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN POTENSI PENUMPANG ANGKUTAN KERETA API LINTAS MADURA (BANGKALAN SUMENEP PP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terdahulu, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. telah tertuang rencana pembangunan jaringan jalur KA Bandara Kulon Progo -

KAJIAN POTENSI PERPINDAHAN PENUMPANG DARI BUS PATAS KE KERETA API EKSEKUTIF BIMA (RUTE MALANG-SURABAYA)DENGAN METODE STATED PREFERENCE

MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA KERETA API DAN BUS RUTE MAKASSAR PAREPARE DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. murah, aman dan nyaman. Sebagian besar masalah transportasi yang dialami

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai karakteristik

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALUR KERETA API ANTARA YOGYAKARTA BOROBUDUR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KOMPETISI PEMILIHAN MODA ANGKUTAN PENUMPANG BERDASARKAN MODEL LOGIT-BINOMIAL-SELISIH DAN LOGIT-BINOMIAL-NISBAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

STUDI DEMAND PADA RENCANA PEMBANGUNAN JALAN SORONG-KEBAR-MANOKWARI DENGAN MODEL GRAVITY

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

STUDI POTENSI JUMLAH PENUMPANG BUS PEMADU MODA RUTE MALANG BANDAR UDARA JUANDA PP ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DENGAN SEPEDA MOTOR DI JAKARTA

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi di Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat pada saat

BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA Statistic for Experimenters: An Introduction to Design, Data Analysis, and Model Building, Intruduction to Transportation Planning,

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

Karakteristik Pengguna Kereta Api Komuter Surabaya - Sidoarjo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KINERJA TEKNIS DAN ANALISIS ATP WTP ANGKUTAN TRANS JOGJA

KAJIAN JUMLAH ARMADA DAN JAM OPERASI ARMADA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN DAMRI -STUDI KASUS PADA JURUSAN KORPRI TANJUNG KARANG, BADAR LAMPUNG.

KAJIAN PERPINDAHAN MODA (MODE SHIFTING) DARI PENGGUNA KENDARAAN PRIBADI KE KENDARAAN UMUM (STUDI KASUS: KOTA BANDUNG)

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PROYEKSI PENUMPANG BANDARA PERINTIS SERAI LAMPUNG BARAT - PROVINSI LAMPUNG

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTO SEBAGAI BANDARA INTERNASIONAL

BAB V PENUTUP. Kesimpulan yang diperoleh dari analisis data dan pembahasan adalah. 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian pengguna jasa terhadap

LAMPIRAN 1 FORMAT KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk dikunjungi. Daerah Kabupaten Kulon Progo yang letaknya sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

Analisis Pelayanan Penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) Trayek Yogyakarta - Solo

BAB I PENDAHULUAN. pertengahan tahun 2015 ini," ujar Andi G Wirson. Hal tersebut menandakan bahwa

PERENCANAAN RUTE BUS PENUMPANG DARI BANDARA JUANDA MENUJU BEBERAPA KOTA DI SEKITAR SURABAYA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. 1Grafik Pertumbuhan Ekonomi terhadap Jumlah Perjalananan per Orang per Hari (Mohan, 2008)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA KINERJA LALU LINTAS AKIBAT DAMPAK DARI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN STUDI KASUS PADA PROYEK PERUMAHAN BANANA PARK RESIDENCE SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISIS DATA. 2015) oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah V dalam Bina Marga

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu tempat ke tempat lain untuk berbagai aktivitasnya, dan semua manusia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No Angkutan Jalan nasional, rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan provinsi, dan rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkuta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. transportasi yang menghubungkan kota Magelang dengan sebagian wilayah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN DI KELURAHAN TELING BAWAH KOTA MANADO Lintong Elisabeth

BAB I PENDAHULUAN. suatu bandara perlu didukung oleh sarana angkutan umum yang handal dan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi sebagai penggerak, pendorong dan penunjang. dan prasarana yang didukung oleh tata laksana dan sumber daya manusia

BAB. I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penumpang kereta api Prameks dan bus AKAP jurusan Yogyakarta Solo, maka

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat, di samping berbagai indikator sosial ekonomi lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2016, No Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (

ANALISA PROBABILITAS PENGGUNA JEMBATAN SURAMADU DAN KAPAL FERRY PADA RUTE SURABAYA MADURA

BAB VI. Berdasarkan analisis data pada bab IV melalui pendekatan Analytical Hierarchy

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebutuhan akan transportasi dan merangsang perkembangan suatu wilayah atau

BAB I PENDAHULUAN. kinerja (performance) dalam memfasilitasi mobilitas orang dan barang. Hal ini

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transportasi terdiri dari dua aspek, yaitu (1) prasarana atau infrastruktur seperti jalan raya, jalan rel, bandar udara dan pelabuhan laut; serta (2)

ALTERNATIF PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UMUM (STUDI KASUS: BUS DAN KERETA API TRAYEK KOTA PADANG- KOTA PARIAMAN)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGANTAR TRANSPORTASI

BAB III DATA LOKASI. Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Hotel Heritage & Convention. 3.1 Data Makro

LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Daerah Istimewah Yogyakarta dan Rancangan Induk Perkeretaapian Daerah dan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional, pengembangan jalur kereta api Yogyakarta Borobudur sudah direncanakan. Setelah melakukan penelitian ini diambil 3 rute alternatif pembangunan yaitu Lintas Barat (Gamping Borobudur), Lintas Tengah (Kota Yogyakarta Borobudur) dan Lintas Timur (Prambanan Borobudur). Potensi daerah di sepanjang rute masing-masing trase adalah: 1. Lintas Barat : merupakan jalur yang berada di daerah yang menjadi kawasan lahan pertanian sehingga berpotensi sebagai daerah penghasil sumber daya alam serta jalur dari lintas barat ini melintasi juga kawasan simpul ekonomi yang berada di Godean, Tempel dan sekitar Sleman 2. Lintas Tengah : merupakan jalur yang berada di daerah yang menjadi kawasan padat akan kebutuhan transportasi, dikarenakan jalur ini terhubung langsung ke jantung kota Yogyakarta. Di daerah tersebut simpul ekonomi, maupun kegiatan-kegiatan berskala nasional serta internasional terselenggara. 93

94 3. Lintas Timur : merupakan jalur yang berada langsung menghubungkan 3 objek wisata terkenal yaitu Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko. Potensi daerah wisata di kawasan ini sangatlah tinggi. Berdasarkan hasil analisis lalu lintas yang telah dilakukan kebanyakan pengendara motor yang melakukan perjalanan antara Yogyakarta Borobudur maupun sebaliknya. Sama halnya pada saat survey wawancara kebanyakan yang mendominasi adalah pengendara pribadi berupa motor dan angkutan umum berupa bus. Sesuai dengan penelitian yang telah dikaji ini ditarik kesimpulan bahwa jalur lintas tengah yang rencananya akan diaktifkan kembali tidak layak untuk dibangun maka dari itu disarankan memakai alternatif berupa jalur lintas barat yang telah memenuhi syarat analisis pada studi kelayakan ini. 6.2 Saran Setelah melakukan dan mengetahui hasil dari penelitian ini, ada beberapa saran dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. 1. Telah diketahui bahwa lintas barat merupakan jalur kereta api yang paling memungkinkan untuk di bangun, maka dari itu perlu adanya koordinasi dengan Pemerintah daerah dikarenakan rute yang di tempuh untuk jalur ini sangat singkat dibandingkan dengan 2 alternatif rute lainnya, pengadaan lahan juga bisa lebih rendah sebab pemukiman penduduk di sekitar jalur ini

95 masih sedikit serta apabila jalur ini jadi dibangun dapat dipastikan akan mengangkat roda perekonomian dan pemerataan pembangunan di sekitar kawasan barat dari Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta. 2. Adanya pembangunan Bandar Udara baru di Kulon Progo menjadi salah satu keuntungan besar bagi pembangunan jalur lintas barat ini karena, jika Bandar Udara baru itu jadi di bangun, bukan tidak mungkin pertumbuhan ekonomi serta wisata di daerah barat Yogyakarta dan Jawa Tengah khususnya Candi Borobudur akan semakin pesat. Permasalahannya disini adalah perlunya koordinasi instansi terkait dalam hal kebutuhan moda transportasi yang menghubungkan antara Bandar Udara di Kulon Progo dengan Stasiun Patukan di daerah Gamping.

DAFTAR PUSTAKA Badan Perencanaan Nasional, Peraturan Daerah Provinsi Istimewa Yogyakarta No. 2/2010, Tentang: Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2009-2029. Badan Perencanaan Nasional, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 6/2010, Tentang: Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029. Mataputun, A., 2013, Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Rancang Ulang Stasiun Kereta Api Solobalapan, Universitas Atma Jaya Yogyakarta., Yogyakarta. Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Perhubungan No. 60/2012, Tentang: Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api. Nikmah, S. K. dan Wijiyati, V. S., 2008, Proyek Efisiensi Perkeretaapian, International NGO Forum on Indonesian Development., Jakarta. Ortuzar, J. D. dan Willumsen, L. G., 1994, Modelling Transport, Second Edition, John Wiley & Sons. PT. Pusparaya Karsa Perdana, 2014, Laporan Akhir Review Kajian Kelayakan Pembangunan Jalur KA Manado-Bitung. Sekretariat Direktorat Jendral Perkeretaapian, Kementrian Perhubungan, Jakarta. Rahardjo W., Sukandarrumidi dan Rosidi H. M. D., 1995, Peta Geologi Lembar Yogyakarta, Jawa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung. Robiana R., Cipta A. dan Omang A., 2010, Peta Kawasan Rawan Bencana Gempabumi Provinsi Jawa Tengah. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Bandung. Robiana R. dan Indra B., 2009, Peta Kawasan Rawan Bencana Gempabumi D. I. Yogyakarta. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Bandung. Sevilla, Consuelo G. et. al, 2007, Research Methods. Rex Printing Company, Quezon City. Syam, N., 2013, Studi Perencanaan Perkeretaapian di Provinsi Sulawesi Selatan, Universitas Islam Negri Alaudin Makassar., Makassar. Tamin, O.Z.. 1997, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung. Wachi, T., 2009, Studi Pembanguan Sistem Kereta Api Regional Wilayah Jawa Tengah di Republik Indonesia, Departemen Perhubungan Republik Indonesia, Jawa Tengah. 96

Wells, GR, 1975. Comprehensive Transport Planning. London: Charles Griffin & Company LTD. 97

LAMPIRAN

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112 Edgar M. La lang / 120214560 Bapak/Ibu yang saya hormati, Saya Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Dalam hal ini saya sedang melakukan penelitian dengan judul Studi Kelayakan Pembangunan Jalur Kereta Api Antara Yogyakarta Borobudur. Hasil kuesioner ini saya gunakan untuk keperluan penelitian semata. Atas bantuan, kesedian waktu dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih. KARAKTERISTIK RESPONDEN Petunjuk : Isilah titik dibawah ini atau berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban...dibawah ini sesuai dengan pertanyaan dan keadaan anda. 1. Jenis Kelamin : Pria Wanita 2. Umur :...Tahun 3. Alamat Domisili :...(Kecamatan)...(Kabupaten) 4. Berangkat Dari :... 5. Tujuan Ke :... 6. Biaya yang dibutuhkan :...(tarif karcis/tiket kendaraan umum)...(biaya bahan bakar kendaraan pribadi)

113 7. Pendidikan : SLTP SLTA Dipolma Lain-lain (...) Sarjana 8. Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa PNS Swasta Lain- lain (...) 9. Tujuan Perjalanan : Bekerja Belanja Sekolah/Kuliah Mengunjungi Saudara Rekreasi Lain- lain (...) 10. Pendapatan tiap bulan : < 1 juta 5,1 7 juta 1 3 juta 7,1 10 juta 3,1 5 juta > 10 juta 11. Moda transportasi yang sering anda gunakan untuk rute Yogyakarta Borobudur atau sebaliknya: Mobil Minibus/Travel Motor Lain-lain (...) Bus 12. Jumlah perjalanan yang anda lakukan per hari untuk rute Yogyakarta Borobudur atau sebaliknya : 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali (...) kali

114 13. Jumlah perjalanan yang anda lakukan per minggu untuk rute Yogyakarta Borobudur atau sebaliknya : 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali (...) kali 14. Apakah anda akan beralih menggunakan Kereta Api jika pada rute yang anda lewati diatas dibangun jalur Kereta Api? Pasti Tidak Mungkin Naik Mungkin Tidak Pasti Naik - Terima Kasih Atas Partisipasi anda -

115

116

117

118