BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pertumbuhan Candida albicans Pada Plat Resin Akrilik telah dilakukan bulan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Rerata Zona Radikal. belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap bakteri penyebab

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hand sanitizer berbahan aktif ekstrak kulit buah matoa konsentrasi 0,5%

IV. Hasil dan Pembahasan. A. Hasil penelitian. kamboja putih (Plumeria acuminataw.t.ait ) terhadap hambatan pertumbuhan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dengan konsentrasi 25%, 50%

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terkumpul dilakukan pengolahan serta analisis data dengan hasil sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menyebabkan infeksi karena jamur banyak ditemukan (Nasution, 2005).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Aktivitas antimikroba pada ekstrak sambiloto terhadap pertumbuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN. cacing Ascaris suum Goeze yang mati pada perendaman dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. orang di seluruh dunia, mulai dari anak kecil sampai orang dewasa. Menurut

I. PENDAHULUAN. antara lain: disebabkan oleh penyakit infeksi (28,1 %), penyakit vaskuler

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ekstrak kulit nanas (Ananas comosus) terhadap bakteri Porphyromonas. Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang buruk, kelainan berbicara apabila gigi yang hilang adalah gigi depan,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jamur Candida albicans diperoleh data yang menunjukkan bahwa F hitung > F tabel

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 0,1%, usia tahun 0,4 %, usia tahun 1,8%, usia tahun 5,9%

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak kulit buah dan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yaitu aquades sebagai variabel kontrol dan sebagai variabel pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan

BAB V PEMBAHASAN. graveolens L.), kemangi (Ocimum bacilicum L.) serta campuran keduanya. terhadap pertumbuhan Candida albicans in vitro yang

BAB V HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak tujuh plate dengan inkubasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) Daun Belimbing Wuluh mengandung flavonoid, saponin dan tanin yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya antibakteri

BAB I PENDAHULUAN. mamalia. Beberapa spesies Candida yang dikenal dapat menimbulkan penyakit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mulut. Ketidakseimbangan indigenous bacteria ini dapat menyebabkan karies gigi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jintan hitam (Nigella sativa) terhadap jumlah sel Neutrofil pada proses. Tabel 1. Hasil Perhitungan Angka Neutrofil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak 2-3 kali lipat dibandingkan dengan negara maju (Simadibrata &

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Untuk mengetahui efek pemberian ekstrak mengkudu terhadap daya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebelum dan sesudah perendaman dengan beberapa jenis sediaan susu telah

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak diganti dapat menimbulkan gangguan pada fungsi sistem stomatognatik

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL. (%) Kulit Petai 6.36 n-heksana 0,33 ± 0,06 Etil Asetat 0,32 ± 0,03 Etanol 70% 12,13 ± 0,06

Interpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada 24 ekor mencit betina strain C3H berusia 8

BAB IV HASIL PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kadar Air Ekstraksi dan Rendemen Hasil Ekstraksi

Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terutama resin akrilik kuring panas memenuhi syarat sebagai bahan basis gigi

BAB 4 METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU

BAB 5 HASIL. Hasil perhitungan perkembangan tumor disajikan pada tabel sebagai berikut :

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

DAFTAR PUSTAKA. Acandra, 2010, Sirih Merah, Obat Beragam Penyakit, Kompas, 11 Maret 2010,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Klasifikasi. Polimerisasi panas. Polimerisasi kimia. Waterbath Manipulasi microwave. Metil metakrilat. Cross lingking agent. Inhibitor hydroquinon

BAB I PENDAHULUAN UKDW. S.Thypi. Diperkirakan angka kejadian ini adalah kasus per

BAB V HASIL. masing kelompok dilakukan inokulasi tumor dan ditunggu 3 minggu. Kelompok 1

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk menggantikan permukaan pengunyahan dan struktur yang

I. PENDAHULUAN. penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi, karena memiliki protein yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan Neuron Pyramidal CA1 Hippocampus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jarak cina (Jatropha multifida Linn) sebagai pestisida nabati pengendali hama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gigi tiruan lepasan adalah protesis yang menggantikan sebagian ataupun

BAB I PENDAHULUAN. dari sistem stomatognasi gigi berfungsi sebagai alat mastikasi, estetika, fonetik

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada permukaan basis gigi tiruan dapat terjadi penimbunan sisa makanan

BAB V PEMBAHASAN. aktivitas antimikroba ekstrak daun panamar gantung terhadap pertumbuhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. SNI Selai Buah Syarat Mutu Selai Buah

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. lumut. Tumbuhan lumut merupakan sekelompok tumbuhan non vascular yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian tentang pengaruh jumlah volume filler wt% terhadap ketahanan

Lampiran 1. Surat Keterangan Hasil Determinasi Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.)

Lampiran 1. Diagram Alir Pembuatan Kefir dan Uji Kualitas Susu Sapi. Pasteurisasi susu sapi. Pendinginan susu pasteurisasi

BAB I PENDAHULUAN. folikel rambut dan pori-pori kulit sehingga terjadi peradangan pada kulit.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pemanfaatan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan berkembang dengan

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pestisida nabati perasan daun kayu kuning (Arcangelisia flava L.) terhadap

Perhitungan Uji Keseragaman & Keseragaman Data Menggunakan Excel Nama. Dicatat Oleh: Waktu Penyelesaian (detik)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap efektivitas hand hygiene berdasarkan angka kuman di RSUD Kota

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan di kedokteran gigi adalah hydrocolloid irreversible atau alginat

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Sentral bagian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. negatif Escherichia coli ATCC 25922, bakteri gram positif Staphylococcus aureus

BAB V HASIL PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Total Bakteri Daging Sapi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Myrmecodia pendens Merr. & Perry) terhadap bakteri Lactobacillus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Identifikasi Masalah Apakah daun beluntas menghilangkan bau badan.

PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS DALAM EKSTRAK BONGGOL NANAS

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan menggunakan plat resin akrilik yang direndam selama 8 jam pada ekstrak buah salak pondoh (Salacca zalacca) konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100% dan aquades sebagai kontrol negatif maka dilakukan perhitungan angka jamur dan diperoleh hasil seperti berikut : Tabel 1. Jumlah koloni Candida albicans yang telah dikonversikan kedalam rumus No Aquades 25% 50% 75% 100% 1 0,0096 0,008 0,0048 0,0024 0,0004 2 0,01 0,0076 0,0052 0,0028 0,0008 3 0,0112 0,0072 0,0056 0,0032 0,0004 4 0,0112 0,0076 0,006 0,0024 0,0012 5 0,0116 0,0084 0,0052 0,0036 0,0016 Jml 0,0536 0,0388 0,0268 0,0144 0,0044 Setelah didapat data jumlah koloni Candida albicans, selanjutnya dilakukan uji statistik dengan menggunakan program SPSS 15.0 for Windows Evaluation Version. 1. Rerata dan standar deviasi angka jamur Candida albicans Hasil perhitungan rerata dan standar deviasi angka jamur Candida albicans setelah direndam dalam ekstrak buah salak pondoh (Salacca zalacca) konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% dapat dilihat pada tabel 2. 34

35 Tabel 2. Rerata pertumbuhan Candida albicans Kelompok N Mean Std. Deviation Kontrol (Aquades) 5,01072000,000867179 Konsentrasi 25% 5,00776000,000456070 Konsentrasi 50% 5,00536000,000456070 Konsentrasi 75% 5,00288000,000521536 Konsentrasi 100% 5,00088000,003592585 Tabel diatas menunjukkan hasil rerata angka jamur Candida albicans tertinggi pada aquades sebagai kontrol sebesar 0,01072000, lalu ekstrak Salacca zalacca konsentrasi 25% sebesar 0,00776000 dan angka jamur Candida albicans terendah pada konsentrasi 100% sebesar 0,00088000. 2. Uji Normalitas Data koloni candida albicans diuji normalitasnya dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Hasilnya menunjukkan data berdistribusi normal (p>0,05). Tabel 3. Uji Normalitas Perlakuan df Sig Kontrol (aquades) 5,272 Konsentrasi 25% 5,814 Konsentrasi 50% 5,814 Konsentrasi 75% 5,421 Konsentrasi 100% 5,421 Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi data, apakah distribusi datanya normal atau tidak secara analitik. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 25 buah, sehingga uji normalitas dilihat dengan membaca angka pada tabel Shapiro-Wilk. Berdasarkan data pada tabel, kelompok perlakuan kontrol dengan aquades

36 menunjukkan angka signifikansi 0,272 (p>0,05), kelompok konsentrasi 25% dan konsentrasi 50% menunjukkan angka signifikansi 0,814 (p>0,05) dan kelompok konsentrasi 75% dan konsentrasi 100% menunjukkan angka signifikansi 0,421 (p>0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa distribusi data normal sehingga dapat dilanjutkan ke uji homogenitas data dan One way anova. 3. One-way ANOVA Sebelum dilakukan uji anova, maka dilakukan uji homogenitas terlebih dahulu. Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah data tersebut dapat dilakukan uji parametrik (one-way ANOVA) atau harus dilakukan uji non-parametrik. Pada penelitian kali ini didapatkan data sebagai berikut : Tabel 4. Test Levene s homogeneity Levene Statistic df1 df2 Sig. 2,206 4 20,105 Tabel 4 menunjukkan angka signifikansi 0,105 (p>0,05), sehingga data tersebut memiliki homogenitas normal dan dapat dilanjutkan ke uji parametrik (one-way ANOVA). Uji ANOVA bertujuan untuk menguji apakah rata-rata lebih dari dua sampel berbeda secara signifikan atau tidak, dan menguji apakah dua buah sampel memiliki varians populasi yang sama ataukah tidak (Bondan, 2006). Setelah dilanjutkan uji one-way ANOVA, maka didapat data sebagai berikut:

37 Tabel 5. Uji one-way ANOVA df Sig. Between Groups 4,000 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa angka signifikansi menunjukkan angka 0,000 (p>0,05) yang berarti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Masing-masing kelompok memiliki perbedaan yang bermakna dalam penghambatan laju pertumbuhan Candida albicans pada plat resin akrilik atau dengan kata lain ekstrak buah salak pondoh (Salacca zalacca) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan Candida albicans pada plat resin akrilik. 4. Post Hoc Post Hoc bertujuan untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki perbedaan yang bermakna. Hasil tes Post Hoc adalah sebagai berikut : Tabel 6. Uji Post Hoc Kelompok uji perlakuan A B C D E A -,002960000*,005360000*,007840000* B,002960000* -,002400000*,004880000* C,005360000*,005360000* -,002480000* D,007840000*,004880000*,002480000* E,009840000*,006880000* Keterangan : (*) terdapat perbedaan bermakna,009840000*,006880000*,004480000* -,002000000*,004480000*,002000000* - Dari tabel diatas diketahui A adalah aquades (kontrol), B adalah ekstrak buah salak pondoh konsentrasi 25%, C adalah ekstrak buah salak

38 pondoh konsentari 50%, D adalah ekstrak buah salak pondoh konsentrasi 75% dan E adalah ekstrak buah salak pondoh konsentrasi 100%. Hasil yang diperoleh terdapat kelompok kontrol dengan kelompok konsentrasi 25% memiliki nilai signifikansi 0,000. Kelompok kontrol dengan kelompok konsentrasi 50% memiliki nilai signifikansi 0,000. Kelompok kontrol dengan kelompok konsentrasi 75% memiliki nilai signifikansi 0,000. Kelompok kontrol dengan kelompok konsentrasi 100% memiliki nilai signifikansi 0,000. Sedangkan kelompok konsentrasi 25% dengan kelompok konsentrasi 50% memiliki nilai signifikansi 0,000. Kelompok konsentrasi 25% dengan kelompok konsentrasi 75% memiliki nilai signifikansi 0,000. Kelompok konsentrasi 25% dengan kelompok konsentrasi 100% memiliki nilai signifikansi 0,000. Kelompok konsentrasi 50% dengan kelompok konsentrasi 75% memiliki nilai signifikansi 0,000. Kelompok konsentrasi 50% dengan kelompok konsentrasi 100% memiliki nilai signifikansi 0,000. Kelompok konsentrasi 75% dengan kelompok konsentrasi 100% memiliki nilai signifikansi 0,000. Dari perbandingan yang dilakukan antar masing-masing kelompok menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna dari setiap kelompok perlakuan. B. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas konsentrasi ekstrak buah salak pondoh (Salacca zalacca) dalam mengurangi atau menghambat pertumbuhan Candida albicans pada plat resin akrilik. Dari hasil perhitungan angka jamur pada kelompok kontrol atau aquades memiliki jumlah

39 jamur Candida albicans yang lebih banyak dari pada kelompok konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%, hal ini karena aquades tidak memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans, sedangkan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% menunjukkan jumlah koloni Candida albicans yang semakin rendah. Banyak faktor dan keadaan yang mempengaruhi kerja zat antimikroba dalam menghambat atau membasmi organisme patogen. Salah satunya adalah pengaruh konsentrasi atau intensitas zat antimikroba. Semakin tinggi konsentrasi zat antimikroba, maka banyak bekteri akan terbunuh lebih tepat bila konsentrasi zat tersebut lebih tinggi (Pelczar, dkk., 1988).

40 Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari ekstrak buah salak pondoh (Salacca zalacca) terhadap pertumbuhan Candida albicans, hal ini dibuktikan dengan hasil uji one-way ANOVA yang menunjukkan angka 0,00 (p<0,05) yang berarti H0 ditolak atau yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna antara konsentasi 25%, konsentrasi 50%, konsentrasi 75% dan konsentrasi 100% dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans pada plat resin akrilik. Uji Post Hoc digunakan untuk melihat kelompok manakah yang memiliki perbedaan yang bermakna. Pada uji Post Hoc kelompok yang dibandingkan adalah kelompok kontrol atau aquades, kelompok konsentrasi 25%, kelompok konsentrasi 50%, kelompok konsentrasi 75% dan kelompok konsentrasi 100%. Hasil yang didapat yaitu kelompok kontrol yang dibandingkan dengan kelompok konsentrasi 25%, konsentrasi 50%, konsentrasi 75% dan konsentrasi 100% memiliki P = 0,00 (p<0,05), hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna dalam penurunan angka jamur Candida albicans pada kelompok tersebut. Pada kelompok konsentrasi 25% dibandingkan dengan kelompok konsentrasi 50%, konsentrasi 75% dan konsentrasi 100% memiliki nilai P = 0,00 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok tersebut dalam penurunan angka jamur Candida albicans. Pada kelompok konsentrasi 50% dibandingkan dengan kelompok konsentrasi 75% dan konsentrasi 100% memiliki nilai P = 0,00 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok tersebut dalam penurunan angka jamur Candida

41 albicans. Pada kelompok konsentrasi 75% dibandingkan dengan kelompok konsentrasi 100% memiliki nilai P = 0,00 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok tersebut dalam penurunan angka jamur Candida albicans. Kesimpulan dari hasil uji Post Hoc adalah terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penurunan angka jamur Candida albicans pada ekstrak buah salak pondoh (Salacca zalacca) konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%. Nilai signifikansi pada penurunan angka jamur Candida albicans dikarenakan dari hasil uji fitokimia ekstrak buah salak pondoh (Salacca zalacca) memiliki zat aktif yang terkandung seperti flavonoid, saponin, tanin dan alkaloid yang berperan dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Flavonoid memilliki fungsi dalam menghambat pembentukan spora fungi patogen. Flavonoid juga efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans (Obongoya, dkk., 2010). Flavonoid memiliki fungsi dalam merusak dinding selfungi. Flavonoid dapat berikatan dengan dinding sel melalui sebuah kompleks protein-fenol, yang melibatkan adanya ikatan hidrogen antara protein dan fenol. Kompleks ini nantinya akan dapat menyebabkan kerusakan (denaturasi) ikatan hidrogen dalam protein pada dinding sel. Selanjutnya, kerusakan inilah yang membuat matriks intraseluler fungi keluar. Keluarnya matriks ini akan mengakibatkan kematian sel (Cushnie, dkk., 2005).

42 Tanin memiliki aktivitas antibakteri, secara garis besar mekanisme yang diperkirakan adalah toksisitas tanin dapat merusak membran sel bakteri, senyawa astringent tanin dapat menginduksi pembentukan kompleks ikatan tanin terhadap ion logam yang dapat menambah daya toksisitas tanin itu sendiri. Mekanisme kerja tanin diduga dapat mengkerutkan dinding sel atau membran sel sehingga mengganggu permeabilitas sel itu sendiri. Akibat terganggunya permeabilitas, sel tidak dapat melakukan aktivitas hidup sehingga pertumbuhannya terhambat dan mati (Ajizah, 2004). Mekanisme kerja saponin sebagai anti bakteri adalah menurunkan tegangan permukaan sehingga mengakibatkan naiknya permeabilitas atau kebocoran sel dan mengakibatkan senyawa intraseluler akan keluar (Nuria, dkk., 2009). Senyawa ini berdifusi melalui membran luar dan dinding sel yang rentan, lalu mengikat membran sitoplasma dan mengganggu dan mengurangi kestabilan itu. Hal ini menyebabkan sitoplasma bocor keluar dari sel yang mengakibatkan kematian sel. Agen antimikroba yang mengganggu membran sitoplasma bersifat bakterisida (Cavalieri, et al., 2005). Senyawa alkaloid memiliki mekanisme penghambatan dengan cara mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut (Juliantina, 2008).