BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI KETERLIBATAN AMERIKA SERIKAT DI KONFLIK LAUT CINA SELATAN THE FACTORS BEHIND THE INVOLVEMENT OF UNITED STATES OF

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara merupakan suatu kawasan di Asia yang memiliki sekitar

BAB IV KEPENTINGAN JALUR PERDAGANGAN AMERIKA SERIKAT DI LAUT CINA SELATAN. Semua negara yang terlibat di konflik Laut Cina Selatan memiliki klaim

DAFTAR ISI. I.6.1 Kelemahan Organisasi Internasional secara Internal I.6.2 Kelemahan Organisasi Internasional dari Pengaruh Aktor Eksternal...

BAB I PENDAHULUAN. makhluk individu, negara juga memiliki kepentingan-kepentingan yang harus

BAB V KESIMPULAN. Laut China Selatan sebagai perairan semi tertutup telah berstatus konflik. Konflik yang

BAB III KONFLIK LAUT CINA SELATAN. itu bernama Cina memproduksi peta LCS dengan 9 garis putus-putus dan

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Situasi politik keamanan di Laut Cina Selatan dalam beberapa tahun

KONFLIK LAUT TIONGKOK SELATAN [DEWI TRIWAHYUNI]

BAB I PENDAHULUAN. juta km² dan mempunyai kedalaman sekitar meter. 1 Laut China Selatan

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

BAB V KESIMPULAN. wilayah, tindakan atas hak dan kewajiban yang dilakukan di laut baik itu oleh

BAB II DINAMIKA KONFLIK LAUT CINA SELATAN. Konflik Laut Cina adalah konflik yang terjadi karena adanya perebutan

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

KONFLIK & MANAJEMEN KONFLIK DI ASIA TENGGARA PASKA PERANG DINGIN DALAM PERSPEKTIF KEAMANAN TRADISIONAL DEWI TRIWAHYUNI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB III BENTUK KETERLIBATAN AMERIKA SERIKAT DI LAUT CINA SELATAN. A. Keterlibatan Amerika Serikat secara Politik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

2 dunia. Kerjasama yang terjalin diantara negara-negara menjadikan status antar negara adalah partner bukan musuh sehingga keinginan untuk saling bers

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

2015 KETERLIBATAN AUSTRALIA DALAM PERANG VIETNAM

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat perusahaan merasa tidak aman bahkan di wilayah negaranya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang patut diperhitungkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laut Cina Selatan merupakan bagian dari Samudera Pasifik, yang meliputi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

91 menganut prinsip penyeleasaian sengketa dilakukan dengan jalan damai maka ASEAN berusaha untuk tidak menggunakan langkah yang represif atau dengan

Dari Kekuatan Ekonomi hingga Teknologi: Potensi China dan India Menyalip Amerika Serikat. Oleh: Hendra Permana

perdagangan, industri, pertania

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

PERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

BAB II KLAIM TIONGKOK TERHADAP LAUT CHINA SELATAN DAN NATUNA. Dalam bab ini akan dijelaskan alasan Tiongkok mengklaim wilayah Laut China Selatan

BAB I PENDAHULUAN. tidak boleh menyimpang dari konfigurasi umum kepulauan. 1 Pengecualian

KEPENTINGAN JALUR PERDAGANGAN YANG MELATARBELAKANGI KETERLIBATAN AMERIKA SERIKAT DI KONFLIK LAUT CINA SELATAN

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

HASIL BISNIS KUARTAL PRUDENTIAL INDONESIA MEMPERTAHANKAN FONDASI KOKOH UNTUK TERUS BERTUMBUH

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Energi saat ini merupakan kunci semua kegiatan dalam peradaban umat

Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, II, III

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS. Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

BAB I PENDAHULUAN. menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. 1

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF)

Kepentingan Vietnam Dalam Konflik Laut China Selatan

BAB I PENDAHULUAN. Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

BERITA RESMI STATISTIK

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

OEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika Perang Dunia Pertama terjadi, tren utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua terjadi Amerika Serikat merubah kebijakan luar negerinya untuk aktif mendukung sekutu. Franklin D. Roosevelt, Presiden Amerika Serikat kala itu, memimpin dibuatnya kebijakan Arsenal of Democracy, dimana Amerika Serikat akan memberikan bantuan dana dan perlengkapan militer, tanpa mengirim pasukan Amerika Serikat untuk ikut langsung berperang. Namun ketika Jepang menyerang Pearl Harbor, Presiden Roosevelt menyatakan Amerika Serikat akan berperang langsung dengan Jerman, Jepang, dan Italia. Presiden Roosevelt mengirimkan pasukan Amerika Serikat ke Teluk Pasifik untuk melawan Jepang, ke Afrika Utara untuk melawan Italia dan Jerman, dan terakhir di Eropa untuk melawan Jerman. Amerika Serikat pun didukung dengan perkembangan industri militer drastis di dalam negeri yang melahirkan bom atom yang dijatuhkan di Jepang. Bersama dengan sekutu, Amerika Serikat pun memenangkan Perang Dunia Kedua. Amerika Serikat merasakan dampak paling kecil dari Perang Dunia Kedua diantara negara sekutu, dan juga dengan tumbuh industri, Amerika Serikat pun naik menjadi negara adidaya. 1

Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, dunia terbagi menjadi dua kubu, satu kubu dipimpin oleh Amerika Serikat, dan satu kubu lagi dipimpin oleh Uni Soviet, yang disebut sebagai Perang Dingin. Perang ini dianggap sebagai persaingan kekuatan dan ideologi diantara kedua negara adidaya. Amerika Serikat membuat kebijakan containment untuk meredam ekspansi Uni Soviet, termasuk dengan ikut dalam Perang Korea dan Vietnam. Uni Soviet pun akhirnya jatuh dan terbelah menjadi beberapa negara dan Perang Dingin secara resmi berakhir. Setelah Perang Dingin Amerika Serikat berhasil mempertahankan statusnya sebagai negara adidaya. Namun pengaruh Amerika Serikat mulai berkurang terutama karena persaingan ekonomi dengan negara-negara yang mulai bangkit, termasuk Cina Di abad ke 21, Amerika Serikat masih melanjutkan kebijakan luar negerinya yg aktif dalam melakukan intervensi. Untuk melindungi kepentingan nasional. Menjadi salah satu produsen minyak bumi terbesar di dunia membuat sumber cadangan minyak menjadi kepentingan nasional bagi Amerika Serikat, termasuk mempertahankan hubungan baik dengan negara yg memiliki cadangan minyak besar seperti Arab Saudi. Dan dengan terjadinya perang antara Iraq dan Iran, pasukan Amerika Serikat pun dikirimkan untuk melindungi kepentingannya di Teluk Persia (Francona, 2007). Selain di Teluk Persia, Amerika Serikat terus melibatkan diri dengan konflik-konflik di luar negaranya, baik berupa diplomasi maupun bantuan militer, termasuk ke konflik Laut Cina Selatan. 2

Konflik Laut Cina Selatan adalah konflik akibat adanya klaim maritim antara beberapa negara berdaulat di kawasan tersebut, yaitu Brunei Darussalam, Republik Rakyat Cina, Taiwan, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Sementara negara-negara yg tidak ikut melakukan klaim menginginkan Laut Cina Selatan untuk tetap sebagai perairan internasional. Cina selama beberapa tahun terakhir, telah berusaha mengambil kontrol yang semakin besar atas perairan yang jauh dari wilayah negara mereka sendiri yang sebelumnya dianggap sebagai perairan internasional atau diklaim oleh negara lain. Cina, menggunakan nine-dash line sebagai acuan klaim mereka. Hal ini menyebabkan konflik, karena zona yang Cina klaim begitu luas hingga memasuki ZEE termasuk Brunei Darussalam,Malaysia, Filipina, Taiwan, Vietnam bahkan hingga Indonesia. Negara lain juga memiliki klaim mereka masing-masing yang saling bertabrakan sehingga menyebabkan konflik, seperti perebutan wilayah perairan, kepulaun Pratas dan kepulauan Paracel. Secara geografis, Laut geopolitik Indo-Pasifik. Laut Cina Selatan memainkan peran penting dalam Cina Selatan berbatasan dengan Brunei, Kamboja, Cina, Indonesia, Malaysia, Filipina Singapura, Taiwan, Thailand dan Vietnam. Laut Cina Selatan juga mengandung sumber yang kaya akan perikanan, dan perkiraan menurut beberapa ahli, perikanan di Laut Cina Selatan merupakan 10 persen dari total perikanan global. Selain itu Laut Cina Selatan memiliki cadangan besar minyak dan gas. Badan Informasi dan Energi Amerika Serikat Serikat memperkirakan ada 11 3

miliar barel minyak dan 190 triliun kaki kubik gas alam tersimpan di bawah laut. Jumlah yg sangat besar ini lebih banyak daripada cadangan migas yg dimiliki beberapa negara eksportir energi terbesar dunia. Bisa dilihat banyaknya kekayaan yang dimiliki Laut Cina Selatan dan bagaimana pentingya Laut Cina Selatan. Hal inilah yg membuat negara-negara yg terlibat konflik ini berjuang keras melindungi klaim mereka. Namun ada satu negara yg tidak memiliki klaim di Laut Cina Selatan tetapi ikut berpartisipasi dalam konflik ini, yaitu Amerika Serikat Serikat. Amerika Serikat Serikat ikut terlibat baik secara diplomasi maupun bantuan militer. Pada masa kepresidenan George W. Bush, Amerika Serikat mengirimkan bantuna militer untuk membantu pertahanan militer Filipina, dan hingga kini pasukan Amerika Serikat masih terus membantu pertahanan Filipina sekaligus mengawasi keadaan Laut Cina Selatan. Tidak hanya di Filipina, Amerika Serikat terus meningkatkan kekuatan militernya di Asia Tenggara, terutama di sekitar Laut Cina Selatan. Kapal perang Amerika Serikat terus melakukan patroli laut melaui akses dari Singapura dan Malaysia. Dan Singapura juga diduga membangun pelabuhan yang bisa dijadikan pangkalan untuk Kapal Induk Amerika Serikat. (Mazza, 2016) Amerika Serikat juga melibatkan diri dengan Konflik Laut Cina selatan di bidang politik. Hillary Clinton,Menteri Luar Negeri Amerika Serikat kala itu, ikut mendukung dalam persetujuan kongres dari Law of the Sea Convention, yang akan 4

memperkuat kemampuan Amerika Serikat untuk mendukung negara-negara lain menentang klaim Cina untuk pulau-pulau di daerah tertentu. Selain itu pada Juli 2012, Senat Amerika Serikat Serikat mengeluarkan resolusi 524, yang awalnya disponsori oleh Senator John Kerry, yg salah satunya menyatakan dukungan penuh Amerika Serikat untuk 2002 Declaration of Conduct of Parties in the South China Sea, yg menunjukan komitmen Amerika Serikat Serikat untuk membantu negaranegara Asia Tenggara untuk tetap kuat dan independen dalam konflik Laut Cina Selatan melawan Cina B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti akan mengangkat permasalahan untuk dibahas, yaitu mengenai: Apa yg melatarbelakangi keterlibatan AS dalam konflik Laut Cina Selatan? C. Kerangka Pemikiran Kerangka berpikir ini bertujuan untuk membantu memahami dan menganalisa permasalahan Dalam mengangkat fenomena-fenomena yang ada dan terjadi dalam Hubungan Internasional, peneliti akan menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti sebagai sarana penopang dalam membentuk pengertian dan menjadikannya pedoman dalam objek penelitian ini. 5

Teori Geopolitik Friedrich Ratzel adalah ahli geografi yg menjadi salah satu satu pencetus teori Geopolitik. Ratzel terkenal dengan essaynya yang berjudul Lebensraum. Kontribusi utama Ratzel adalah penerapan konsep biologi yaitu pertumbuhan dan perkembangan pada geografi. Di dalam essaynya, Ratzel mencetuskan teori Raum yang berarti ruang. Ratzel berkata Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang makin memungkinkan kelompok politik itu tumbuh. (Ratzel, 1940). Ratzel menganggap negara membutuhkan ruang untuk terus berkembang melewati perbatasannya. Menurutnya, semakin tinggi budaya bangsa, semakin besar kebutuhan atau dukungan sumber daya alam yg diperlukan Pada zaman itu, negara dengan perbatasan mereka dianggap statis, terikat ke lokasi geografis tertentu. Namun, negara menurut Ratzel, adalah sesuatu yg bersifat organik dan terus tumbuh, dengan batas-batas yang mewakili hanya penghentian sementara dalam gerakan mereka. Sama seperti organisme biologis tumbuh dan berkembang, tidak alami bagi negara-negara untuk menjadi statis. Menurutnya, adalah sifat alami untuk suatu negara melakukan ekspansi di luar perbatasannya Dari Teori Raum-nya, Ratzel melanjutkan bahasannya ke Teori Geopolitik. Di dalam essaynya Ratzel mengatakan States as spatial organisms require the room or space in which growth is possible. Borders become insignificant in that a developing state or one that is advancing is likely to require annexation of territories that are 6

controlled by other less powerful states.. Negara akan terus tumbuh berkembang keluar dari ruang:-nya, dan menurut Ratzel untuk memenuhi kebutuhannya negara harus berusaha mengambil kontrol teritori yang bernilai strategis. Teritori ini bisa bernilai strategis secara ekonomi maupun militer. Hal ini harus dilakukan, meskipun harus melibatkan diri dengan konflik ke negara lain, atau wilayah yang dikontrol oleh negara lain. Penulis mengaplikasikan teori Raum ini dengan kebijakan luar negeri Amerika Serikat secara umum. Amerika Serikat merupakan negara yang masih fokus berkembang di wilayahnya sendiri sebelum Perang Dunia Kedua. Namun setelah memenangkan Perang Dunia Kedua bersama sekutu, Amerika Serikat tumbuh menjadi negara adidaya. Dan semakin besar Amerika Serikat tumbuh, semakin besar kebutuhan yang Amerika Serikat miliki, baik secara ekonomi maupun politik. Untuk memenuhi kebutuhan ini, Amerika Serikat tumbuh keluar dari wilayahnya, dan mulai memasuki wilayah negara lain. Hal ini bisa dilihat dengan berbagai kebijakan luar negeri Amerika Serikat, seperti mengirimkan pasukan ke Vietnam dan Korea untuk memerangi ideologi komunisme yg bertentangan ideologi Amerika Serikat. Atau bisa dilihat dimana Amerika Serikat mengirimkan pasukan militer ke teluk Persia dengan misi mengamankan cadang minyak yang merupakan kebutuhan penting bagi negaranya. Dan termasuk juga keterlibatan Amerika Serikat di konflik Laut Cina Selatan. 7

Penulis lalu mengaplikasikan teori Geopolitik secara khusus dengan apa yg menjadi kepentingan Amerika Serikat untuk ikut terlibat di konflik Laut Cina Selatan. Meskipun Laut Cina Selatan secara geografis berada jauh dari wilayah Amerika Serikat, dan Amerika Serikat sendiri tidak memiliki klaim di konflik Laut Cina Selatan, tetapi Amerika Serikat tetap mempunyai kepentingan di konflik ini. Laut Cina Selatan menjadi nilai penting bagi Amerika Serikat karena jalur perdagangannya. Kira-kira pada tahun 2015, 5,3 trilliun dollar senilai barang bergerak melalui Laut Cina Selatan laut setiap tahun, yaitu sekitar 30 persen dari perdagangan maritim global. Jumlah itu sebagian besar adalah minyak dan juga $ 1,2 triliun hasil dari perdagangan tahunan dengan Amerika Serikat. Amerika Serikat akan mengalami kerugian yg sangat besar jika ada negara, seperti kemungkinan besar adalah Cina, mendapat klaim atas wilayah perairan Laut Cina Selatan dan mengontrol jalur perdagangan tersebut. Sehingga menjadi kepentingan nasional untuk Amerika Serikat, meskipun harus ikut terlibat dalam konflik yang berada di luar wilayahnya, agar berusaha membuat Laut Cina Selatan tetap menjadi perairan internasional yang terbuka untuk jalur perdagangan semua negara, termasuk Amerika Serikat sendiri D. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah, kerangka pemikiran, dan asumsi, penulis dapat menarik suatu hipotesis sebagai berikut: 8

Amerika Serikat melibatkan diri dalam konflik Laut Cina Selatan karena adanya kepentingan nasional untuk melindungi jalur perdagangan yaitu Selat Malaka di daerah tersebut E. Metode Penulisan Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka guna mengumpulkan data-data sekunder yang berupa informasi-informasi yang berada dalam literatur-literatur yang relevan dengan topik yang diambil oleh penulis. Teknik pengumpulan data bersifat kualitatif dimana penulis mendapatkan data penelitian dari buku, jurnal, berita, pidato, dan internet. Tujuan penelitian ini bersifat analitik dimana penulis berusaha untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan mengapa dengan menghubungkan antara fakta yang ada dengan fenomena yang terjadi dengan menggunakan metode kualitatif F. Tujuan Penulisan 1. Untuk memberikan gambaran umum tentang konflik Laut Cina Selatan 2. Untuk memberikan informasi tentang apa saja bentuk keterlibatan Amerika Serikat di konflik Laut Cina Selatan 3. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang melatarbelakangi keterlibatan Amerika Serikat di konflik Laut Cina Selatan G. Jangkauan Penelitian 9

Agar tidak terjadi pembahasan yang meluas, dalam tulisan ini penulis membatasi pembahasan mulai dari awal terjadinya Perang Dunia Kedua pada tahun 1939 lalu dibatasi sampai tahun 2016. Hal ini dilakukan penulis mengingat konflik Laut Cina Selatan yang masih terus berkelanjutan. Namun tidak menutupi kemungkinan, pembahasan penulisan di luar dari jangkauan tersebut. H. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan ini terdiri diri dari 5 bab yang masing bab akan berisikan tentang hal-hal sebagai berikut: Bab I berisi garis besar penelitian meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, kerangka teori, hipotesis, metode penelitian serta sistematika penulisan untuk bab-bab selanjutnya Bab II mengkaji tentang Konflik Laut Cina Selatan secara umum, mulai dari keadaan geografis, nilai penting Laut Cina Selatan hingga klaim dari negara-negara yang terlibat Bab III berisi tentang apa saja keterlibatan Amerika Serikat di Konflik Laut Cina Selatan, baik keterlibatan melalui politik maupun militer Bab IV bertujuan untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi keterlibatan Amerika Serikat Serikat di konflik Laut Cina Selatan yaitu Nilai 10

perdagangan yang melewati jalur perdagangan Laut Cina Selatan dan dampak yang terjadi bila jalur perdagangan tersebut terganggu atau tertutup Bab V merupakan penutup dari tulisan skripsi ini yang berisi kesimpulan. Kesimpulan ini adalah inti dari isi bab-bab sebelumnya yang telah diteliti hingga rumusan masalah yang telah dipaparkan dapat terjawab dengan jelas. 11