PENENTUAN DIFUSIFITAS AKSIAL ZIRKONIUM PADA PROSES PERTUKARAN ION DENGAN RESIN DOWEX 50W-X8

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN ZIRKONIL NITRAT DARI ZIRKON OKSIKLORID UNTUK UMPAN EKSTRAKSI ZR-HF DENGAN MIXER-SETTLER (MS)

BAB 1 PENDAHULUAN. Zirkonium (Zr) merupakan unsur golongan IVB bersama-sama dengan

PENGARUH SENYAWA PENGOTOR Ca DAN Mg PADA EFISIENSI PENURUNAN KADAR U DALAM AIR LIMBAH

PEMISAHAN Ce DAN Nd MENGGUNAKAN RESIN DOWEX 50W-X8 MELALUI PROSES PERTUKARAN ION

KLASIFIKASI PADATAN MENGGUNAKAN ALIRAN FLUIDA

Before UTS. Kode Mata Kuliah :

UJI EFEKTIFITAS CANGKANG TELUR DALAM MENGADSORBSI ION Fe DENGAN PROSES BATCH. Faisol Asip, Ridha Mardhiah, Husna

Fenomena dan Kecepatan Minimum (Umf) Fluidisasi

E K U I L I B R I U M ISSN : Vol. 11. No. 2. Halaman : Juli 2012

Ngatijo, dkk. ISSN Ngatijo, Pranjono, Banawa Sri Galuh dan M.M. Lilis Windaryati P2TBDU BATAN

BAB II KERANGKA TEORI. Zirkonium (Zr) dalam daftar periodik mempunyai berat atom 91,22

BAB I DISTILASI BATCH

BAB III METODE PENELITIAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

VERIFIKASI KOEFISIEN TRANSFER MASSA UNTUK UJI FUNGSI UNIT PELINDIAN AIR SECARA KONTINYU

MIGRASI ZIRKONIUM PADA PROSES DESORPSI DALAM TUMPUKAN DIAM RESIN ANION DOWEX-1X8

BAB V EKSTRAKSI CAIR-CAIR

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

PROSES RE-EKSTRAKSI URANIUM HASIL EKSTRAKSI YELLOW CAKE MENGGUNAKAN AIR HANGAT DAN ASAM NITRAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATU APUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN CAIRAN LIMBAH LOGAM BERAT

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik

ADSORBSI Zr(SO 4 ) 3-2 DALAM RESIN PENUKAR ANION (DOWEX-1X8) PADA KROMATOGRAFI ANULAR ABSTRAK ABSTRACT

KAJIAN SELEKTIVITAS ION Pb +2 DAN Cr +3 PADA PROSES PERTUKARAN ION

ANALISIS DAN PENGENDALIAN KONDUKTIVITAS AIR PADA KOLOM RESIN CAMPURAN (MIX-BED) SISTEM AIR BEBAS MINERAL (GCA 01)

PENGAMBILAN ASAM PHOSPHAT DALAM LIMBAH SINTETIS SECARA EKSTRAKSI CAIR-CAIR DENGAN SOLVENT CAMPURAN IPA DAN n-heksan

PEMISAHAN ZIRKONIUM-HAFNIUM DENGAN KOLOM SILIKA GEL

PEMISAHAN 54 Mn DARI HASIL IRADIASI Fe 2 O 3 ALAM MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI. Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM :

STUDI PEMISAHAN URANIUM DARI LARUTAN URANIL NITRAT DENGAN RESIN PENUKAR ANION

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR UMPAN PROSES EVAPORASI

PEMISAHAN Zr-Hf DALAM ASAM SULFAT DENGAN RESIN PENUKAR ANION

KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR

PENENTUAN UNSUR Hf PADA TENAGA KARAKTERISTIK DENGAN METODA ANALISIS AKTIVASI NEUTRON (AAN)

KAJIAN DESALINASI LARUTAN SIMULASI TETES SECARA EKSKLUSI ION

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September - Desember 2013 di

Bab IV Hasil dan Pembahasan

PENGARUH UKURAN GRANUL DAN KADAR SOLUTIO GELATIN SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP MIGRASI VITAMIN B6

EKSTRAKSI BAHAN NABATI (EKS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM PEB U3Siz-AI PASCA IRRADIASI MELALUI PEMISAHAN PENUKAR ANION DENGAN METODA SPEKTROMETER ALPHA

PREPARASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR EFLUEN PROSES PENGOLAHAN KIMIA UNTUK UMPAN PROSES EVAPORASI

ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr

PEMBUATAN PUPUK FOSFAT DARI BATUAN FOSFAT ALAM SECARA ACIDULASI. Faleh Setia Budi, Aprilina Purbasari *)

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Manado September 2011 LEMBAR JAWABAN. Ujian Praktikum. Bidang Kimia. 13 September 2011.

PEMODELAN SISTEM EKSTRAKSI PADAT CAIR TIPE UNGGUN TETAP

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK PERCOBAAN H-3 SOL LIOFIL

MODEL ABSORPSI MULTIKOMPONEN GAS ASAM DALAM LARUTAN K 2 CO 3 DENGAN PROMOTOR MDEA PADA PACKED COLUMN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER

PENGARUH UKURAN BUTIR PASIR DAN JUMLAH KOKAS PADA KHLORINASI PASIR ZIRKON

Bab III Metodologi Penelitian

OPTIMASI KONDISI OPERASI PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON MENGGUNAKAN ROTARY KILN

BAB I PENDAHULUAN. limbah organik dengan proses anaerobic digestion. Proses anaerobic digestion

MAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA ABSORPSI

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

PEMODELAN PENGERINGAN SLAB CABAI SECARA FLUIDISASI

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

Laporan Praktikum Teknik Kimia I Sedimentasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen.

besarnya polaritas zeolit alam agar dapat (CO) dan hidrokarbon (HC)?

Ion Exchange Chromatography Type of Chromatography. Annisa Fillaeli

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penurunan Bikarbonat Dalam Air Umpan Boiler Dengan Degasifier

PENUNTUN PRAKTIKUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II

PEMBUATAN BIODIESEL. Disusun oleh : Dhoni Fadliansyah Wahyu Tanggal : 27 Oktober 2010

Bab II Pemodelan. Gambar 2.1: Pembuluh Darah. (Sumber:

ION EXCHANGE DASAR TEORI

logo l RANCANG-BANGUN AKUISISI DATA DAN KONTROL UNTUK OPTIMASI PROSES PEMBUATAN GEL AMONIUM DIURANAT

Efektifitas Al 2 (SO 4 ) 3 dan FeCl 3 Dalam Pengolahan Air Menggunakan Gravel Bed Flocculator Ditinjau Dari Parameter Warna dan Zat Organik

KINETIKA REAKSI PEMISAHAN Zr Hf PADA EKSTRAKSI CAIR CAIR DALAM MEDIA ASAM NITRAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

tetapi untuk efektivitas ekstraksi analit dengan rasio distribusi yang kecil (<1), ekstraksi hanya dapat dicapai dengan mengenakan pelarut baru pada

PENGARUH POLUTAN ORGANIK TERHADAP KOEFISIEN PERPINDAHAN MASSA VOLUMETRIK OKSIGEN AIR PADA KOLOM GELEMBUNG

Ion Exchange. Shinta Rosalia Dewi

ION. Exchange. Softening. Farida Norma Yulia M. Fareid Alwajdy Feby Listyo Ramadhani Fya Widya Irawan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

EKSTRAKSI Th, La, Ce DAN Nd DARI KONSENTRAT Th LOGAM TANAH JARANG HASIL OLAH PASIR MONASIT MEMAKAI TBP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

PENURUNAN KADAR PHENOL DENGAN MEMANFAATKAN BAGASSE FLY ASH DAN CHITIN SEBAGAI ADSORBEN

PENGARUH ph DAN TEGANGAN PADA PEMBUATAN SERBUK ITRIUM DARI KONSENTRAT ITRIUM HASIL PROSES PASIR SENOTIM DENGAN ELEKTROLISIS

PROSES PELUNAKAN AIR SADAH MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM LAMPUNG ABSTRAK

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI KOTORAN SAPI MENGGUNAKAN KOLOM FIXED BED SECARA KONTINYU

HASIL DAN PEMBAHASAN y = x R 2 = Absorban

PEMODELAN PEMISAHAN ZIRKONIUM DAN HAFNIUM MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI ANULAR

Recovery Logam Ag Menggunakan Resin Penukar Ion

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

PENGARUH DIAMETER BUTIR SILIKA DAN JENIS REAGEN PADA PENYERAPAN ZIRKONIUM DENGAN KOLOM SILIKA GEL

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 7 WETTED WALL COLUMN

Revisi BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

Koefisien Transfer Massa pada Ekstraksi Biji Pala dengan Pelarut Etanol

Sifat fisika kimia - Zat Aktif

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA SOLID-LIQUID MIXING

METODE PENGUJIAN PARTIKEL RINGAN DALAM AGREGAT

Transkripsi:

PROSIDING SEMINAR Yogyakarta, 26 September 212 PENENTUAN DIFUSIFITAS AKSIAL ZIRKONIUM PADA PROSES PERTUKARAN ION DENGAN RESIN DOWEX 5W-X8 Tri Handini, Suprihati, Sri Sukmajaya, BATAN Yogyakarta handini@batan.go.id ABSTRAK PENENTUAN DIFUSIFITAS AKSIAL ZIRKONIUM PADA PROSES PERTUKARAN ION DENGAN RESIN DOWEX 5W-X8. Zirkonium (Zr) dan hafnium (Hf) dikatakan sebagai elemen kembar bervalensi IV karena banyak kemiripan dalam sifat kimianya, sehingga mereka sulit dipisahkan. Pemisahan Zr dan Hf dari mineral zirkon melalui beberapa tahapan proses, sedangkan proses pertukaran ion diperuntukan untuk mendapatkan kemurnian Zr berderajad nuklir. Dalam usulan ini akan dilakukan penentuan harga difusifitas aksial Zr menggunakan kolom penukar ion. Penentuan difusifitas dilakukan dengan kolom tegak, umpan dibuat dalam bentuk ZrO +2 diumpankan pada resin kation Dowex 5W-X8 dengan variasi kecepatan alir dibuat,1ml/menit,,2ml/menit dan,3ml/menit. Variasi ukuran butir resin adalah 5-1 mesh, 1-2 mesh dan 4 mesh. Diperoleh kecepatan alir hasil terbaik pada debit,167 ml/detik sehingga kecepatan alir =,175 cm/detik, harga densitas bulk (ρ) =,613 gr/ml, diameter resin =,1125 mm =,1125 cm dan ε =,6166 sehingga diperoleh harga difusivitas aksial Zr = 9,5839 x 1-4 cm 2 /detik. ABSTRACT DETERMINATION OF AXIAL DIFUSIVITY OF ZIRCONIUM BY ION EXCHANGE PROCESS WITH DOWEX 5W-X8 RESIN. Zirconium (Zr) and hafnium (Hf) is said to be twin elements of valency IV because a lot of similarities in their chemical properties, making them difficult to separate. Zr and Hf separation of the mineral zircon through several stages of the process, while the ion exchange process is intended to obtain nuclear grade of purity Zr. In this proposal will be determined the difusivity value Zr using ion exchange fixed bed column. Determination of the difusivity was carried out by a fixed-bed column, the feed is made in the form of ZrO +2 cation resin is fed to a Dowex 5W-X8 with a variation of flow rate of.1 ml / min,.2 ml / min and.3 ml / min. The variation of resin grain size is 5-1 mesh, 1-2 mesh and 4 mesh. The flow rate obtained the best results in the debit of.167 ml / sec as the flow rate =.175 cm / sec, the values of bulk density (ρ) =.613 g / ml, resin diameter =,1125 mm =.1125 cm and ε =.6166 so the value of the axial diffusivity Zr obtained = 9.5839 x 1-4 cm 2 /detik. PENDAHULUAN C adangan Zr dari pasir zirkon dengan kadar ZrO 2 32% di Indonesia utamanya di daerah Kalimantan yang cukup prospektif untuk ditambang dan dikembangkan potensinya sebagai bahan industri nuklir dan non-nuklir terus dikaji sampai saat ini. BATAN sebagai salah satu Instansi pemerintah dalam membantu untuk merealisir program diversifikasi energi yang sesuai dengan kompetensinya berintensi untuk menyiapkan bahan baku dan bahan dukung elemen bakar reaktor nuklir generasi terbaru yakni reaktor suhu tinggi (RST/HTR) berbahan bakar kernel dengan unsur zirkonium sebagai salah satu bahan dukungnya. Zirkonium dipilih karena ketahanan fisis & kimianya yang tinggi, sehingga berpotensi untuk menggantikan fungsi unsur silikon dalam SiC dari partikel pelapis (coated particle) kernel dari elemen bakar reaktor HTR. Permasalahannya ialah keberadaan zirkonium selalu diikuti oleh hafnium Tri Handini, dkk. ISSN 141 8178 Buku I hal. 17

PROSIDING SEMINAR Yogyakarta, 26 September 212 selaku unsur kembarannya yang punya kemiripan dalam sifat kimianya. Keduanya mempunyai valensi sama yakni = 4, keberadaan hafnium dalam reaktor nuklir berpotensi menghambat berlangsungnya reaksi fisi, karena tampang lintang serapan neutron Hf cukup besar sekitar 115 barn dibandingkan dengan Zr sendiri yang bertampang lintang.18 barn, sehingga diperlukan tahapan pemisahan yang efisien dan efektif untuk mendapatkan kemurnian nuklir dari Zr dengan kandungan Hf tidak lebih dari 1 ppm. Proses pertukaran ion sebagai tahap akhir dari proses pemisahan (setelah proses ekstraksi, stripping dan scrubbing) diharapkan bisa dipakai sebagai teknologi alternatif untuk menghasilkan kemurnian nuklir Zr (1). Pada proses pemisahan dengan pertukaran ion biasanya terdapat dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak. Bahan yang digunakan untuk fasa diam harus dapat menyerap ion-ion yang dipisahkan dengan menukarkan ion-ion pada gugus fungsi yang terikat pada fasa diam. Mekanisme terjadinya reaksi pertukaran ion pada fasa diam berdasarkan afinitas ion yang dipertukarkan dan ekivalensi muatan. Fasa gerak atau eluen dalam proses pertukaran ion berfungsi mengambil kembali ion-ion yang terikat pada fasa diam dengan cara mengalirkan dari atas ke bawah dengan kecepatan tertentu melalui fasa diam (2). Penentuan difusivitas aksial zirkonium pada kolom penukar ion dapat digambarkan dengan Gambar 1. berikut : Gambar 1. Proses perpindahan massa Mekanisme peristiwa adsorbsi melalui tiga tahap yaitu pada lapisan film cairan, difusi pada butir padatan dan reaksi kimia. Difusi pada butir padatan terjadi pada pori-pori padatan tersebut kemudian terjadi reaksi kimia (pertukaran ion). Dalam peristiwa adsorbsi ini diambil anggapan sebagai berikut : Butiran resin seragam dan terdistribusi merata dalam kolom Proses isotermal (pada suhu kamar) Perpindahan massa dari cairan dalam pori ke dinding pori Difusi kearah aksial Untuk menentukan koefisien difusivitas pada proses difusi dapat digunakan Hukum Fick. Difusi adalah peristiwa berpindahnya suatu zat dalam suatu sistem dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. pertama menjelaskan bahwa fluks berjalan dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah, dengan kekuatan yang sebanding dengan gradien konsentrasi. Menurut Hukum Fick, untuk difusi yang hanya pada arah z persamaan laju massa yang berpindah adalah (3) : dc J = -D A dz Dengan : J = fluks difusi dalam dimensi [(jumlah zat) panjang -2 waktu -1 ], (mol/m 2 s) D = koefisien difusi atau difusivitas dalam dimensi [ panjang 2 waktu -1 ], (m 2 /s) C = konsentrasi dalam dimensi [(jumlah zat) panjang -3 ], (mol/m -3 ) z = posisi [panjang], (m) Menurut Shohreh (27), harga difusivitas aksial dapat dihitung menggunakan rumus : ( ) ( ) ( ) Dengan : U L = laju alir umpan d p = diameter resin Dowex 5W-X8 D L = koefisien difusi (difusifitas) Zr ε = porositas resin ρ = densitas resin µ = viskositas larutan umpan Dalam penelitian ini akan dicoba mencari harga koefisien difusifitas aksial Zr dengan kolom penukar ion. Analisis hasil dilakukan menggunakan XRF. TATA KERJA Peralatan yang digunakan antara lain Peralatan gelas laboratorium, Perangkaian kolom penukar ion, Stop watch, Timbangan Bahan yang digunakan Zr OCl 2 Merck, H 2 SO 4. Resin Dowex 5W-X8 (H) 1-2 mesh, Glass wool, Aquades Cara kerja 1. Dibuat larutan umpan ZrO +2 dari zirkon oksidklorid merck dengan konsentrasi 1 ppm dilarutkan dalam H 2 SO 4 yang divariasi keasamannya yaitu,1;,5; 1; 1,5; 1,7 N. 2. Masing-masing sebanyak 1 ml larutan umpan ZrO +2 dimasukkan dalam beker gelas yang telah diisi,2 gram resin kation Dowex 5W-X8 ukuran 1-2 mesh. Larutan diaduk selama 1 jam kemudian disaring. Hasil dianalisis dengan XRF. 3. Variasi ukuran butir resin. Kolom dengan diameter 11 mm diisi 1 gram resin Dowex 5W-X8 dengan variasi ukuran butir 5-1 Buku I hal. 18 ISSN 141 8178 Tri Handini, dkk

Volume umpan terjerap, ml PROSIDING SEMINAR Yogyakarta, 26 September 212 mesh, 1-2 mesh dan 4 mesh kemudian dimasukkan 1 ml umpan ZrO +2 dengan keasaman,5 N. Dilakukan elusi dengan H 2 SO 4 1 N. Eluat ditampung tiap 5 ml dan dianalisis dengan XRF. 4. Variasi kecepatan alir. Kolom dengan diameter 11 mm diisi 1 gram resin Dowex 5W-X8 dengan ukuran butir 1-2 mesh kemudian dialirkan 1 ml umpan ZrO +2 dengan keasaman,5 N dengan kecepatan aliran,1,,2 dan,3 ml/menit. Eluat ditampung tiap 5 ml dan dianalisis dengan XRF. 5. Penentuan porositas. Ditimbang sejumlah resin Dowex 5W-X8 dimasukkan dalam kolom, di ukur tinggi resin dalam kolom. Masukkan umpan kedalam resin, ukur tingginya. 6. Penentuan densitas bulk (ρb). Ditimbang sejumlah resin Dowex 5W-X8 dimasukkan dalam kolom, di ukur tinggi resin dalam kolom. HASIL DAN PEMBAHASAN Dilakukan proses penjerapan dengan resin kation Dowex 5W-X8 untuk membuktikan bahwa umpan yang dibuat dalam bentuk kation. Dari hasil penjerapan resin terhadap larutan umpan ZrO +2 dengan keasaman umpan,1;,5; 1; 1,5; 1,7 N diperoleh hasil terbaik pada keasaman umpan konsentrasi,5 N, sehingga untuk selanjutnya umpan yang digunakan adalah pada keasaman umpan,5 N. Tabel 1. Data penjerapan resin Keasaman umpan, N Berat resin, gr Volume, ml umpan setelah dijerap, ml,1,2 1 8, 2,,5,2 1 7,2 2,8 1,,2 1 8,2 1,8 1,5,2 1 8,2 1,8 1,7,2 1 8,2 1,8 3 2,75 2,5 2,25 2 1,75 1,5,1,5 1 1,5 1,7 Konsentrasi umpan, N Gambar 2. Kurva hubungan antara konsentrasi umpan (N) dengan volume umpan terjerap, ml. Tabel 2. Hubungan antara resin Dowex 5W-X8 dengan konsentrasi Zr keluar dari kolom. (Ukuran butir resin 5-1 mesh). No. Waktu, menit 1. 4 17,9 2. 8 164,4 3. 12 96,1 4. 16 51,5 5. 2 5,9 6. 24 66,3 7. 28 12,11 8. 32 2 15 1 5 4 8 12 16 2 24 28 32 Waktu, menit Gambar 3. Hubungan antara waktu dengan konsentrasi Zr (ukuran butir resin 5-1 mesh) Tabel 3. Hubungan antara resin Dowex 5W-X8 dengan konsentrasi Zr keluar dari kolom. (Ukuran butir resin 1-2 mesh). 1. 4 2. 8 7,2 3. 12 77,3 4. 16 279,4 5. 2 244,3 6. 24 66,3 7. 28 46,2 8. 32 47,4 9. 36 7,1 1. 4 Tri Handini, dkk. ISSN 141 8178 Buku I hal. 19

Konsentrasi, ppm PROSIDING SEMINAR Yogyakarta, 26 September 212 3 25 2 15 1 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 Waktu, menit Gambar 4. Hubungan antara waktu dengan konsentrasi Zr (ukuran butir resin 1-2 mesh) Tabel 4. Hubungan antara resin Dowex 5W-X8 dengan konsentrasi Zr keluar dari kolom. (Ukuran butir resin 4 mesh). 1. 4 2. 8 3. 12 1,4 4. 16 13,2 5. 2 117,9 6. 24 137,8 7. 28 14, 8. 32 118,5 9. 36 77,1 1. 4 9,8 11. 44 15 12 9 6 3 4 8 12 16 2 24 28 32 36 4 44 Waktu, menit Gambar 5. Hubungan antara waktu dengan konsentrasi Zr (ukuran butir resin 4 mesh) Dari variasi ukuran butir resin dipilih ukuran butir 1-2 mesh karena pada ukuran butir ini memberikan hasil relatif baik. Umpan dapat terganti oleh resin dengan banyak dan waktu elusi tidak terlalu lama. Untuk variasi kecepatan digunakan ukuran butir resin 1-2 mesh, diameter kolom 11 mm, kecepatan dibuat,1 ml/menit;,2 ml/menit dan,3 ml/menit. Diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 5. Hubungan antara kecepatan alir =,1 ml/menit dengan konsentrasi Zr keluar dari kolom. 1. 5 2. 1 3. 15 6,19 4. 2 27,63 5. 25 66,4 6. 3 227,94 7. 35 378,26 8. 4 193,28 9. 45 14,1 1. 5 26,13 11. 55 13,78 12. 6 4 32 24 16 8 5 1 15 2 25 3 35 4 45 5 55 6 Waktu,menit Gambar 6. Hubungan antara waktu dengan konsentrasi Zr (kecepatan =,1ml/menit) Tabel 6. Hubungan antara kecepatan alir =,2 ml/menit dengan konsentrasi Zr keluar dari kolom. 1. 25 2. 5 65,41 3. 75 36,14 4. 1 192,85 5. 125 17,67 6. 15 82,18 7. 175 63,96 8. 2 9,92 9. 225 52,19 1. 25 Buku I hal. 11 ISSN 141 8178 Tri Handini, dkk

PROSIDING SEMINAR Yogyakarta, 26 September 212 25 2 15 1 5 Gambar 7. Hubungan antara waktu dengan konsentrasi Zr (kecepatan =,2ml/menit) Tabel 7. Hubungan antara kecepatan alir =,3 ml/menit dengan konsentrasi Zr keluar dari kolom. 1. 17 137,8 2. 34 162,96 3. 51 2,51 4. 68 19,24 5. 85 44,23 6. 12 37,89 7. 119 14,96 8. 136 11,51 9. 153 25 2 15 1 5 25 5 75 1 125 15 175 2 225 25 waktu, menit 17 34 51 68 85 12 119 136 153 Waktu,menit Gambar 8. Hubungan antara waktu dengan konsentrasi Zr (kecepatan =,3ml/menit) Dari variasi kecepatan alir dipilih kecepatan,1 ml/menit hal ini karena pada kecepatan ini konsentrasi Zr yang diperoleh relatif lebih besar. Dari variasi kecepatan alir yang dilakukan diperoleh hasil terbaik pada debit,167 ml/detik sehingga kecepatan =,175 cm/detik. Harga densitas bulk (ρ) =,613 gr/ml, diameter resin =,1125 mm =,1125 cm dan ε =,6166. Difusivitas aksial Zr dihitung dengan menggunakan rumus : ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) DL = 9,5839 x 1-4 cm 2 /detik KESIMPULAN Dari hasil penelitian diperoleh harga difusi aksial (D L ) Zr = 9,5839 x 1-4 cm 2 /detik untuk diameter kolom 11 mm, kecepatan =,175 cm/detik, densitas bulk (ρ) =,613 gr/ml, diameter resin =,1125 mm =,1125 cm dan ε =,6166. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kepada Bapak Ir. Ign. Djoko Sardjono, MSc, Ir. R. Subagiono dan Ir. Muhadi AW, MEng yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini. DAFTAR PUSTAKA 1. DJOKO SARDJONO, dkk, 21, Kajian Pemisahan Zirkonium Dan Hafnium Dengan Proses Pertukaran Ion, Yogyakarta, PTAPB. 2. DORFNER, K dan KARTOMO, 1995, Iptek Penukar Ion, Yogyakarta, Andi Offset. 3. BENEICT, M. and PIGFORD, 1981, Nuclear Chemical Engineering, McGraw-Hill book Company, New York. 4. TREYBAL, R. E., 1985, Mass Transfer Operation, third edition, Singapore, Mc. Grow- Hill Book Company. 5. ATKINS, P.W., 199, Kimia Fisika, Jilid 2 Edisi keempat, Jakarta, Penerbit Erlangga. 6. PERRY, R.H. and GREEN, D., 1999, Perry s Chemical Engineers Handbook Seventh Edition Bab 16 Adsorbtion and Ion Exchange, New York, Mc Graw Hill International Edition. 7. SETYADJI, M., 1994, Model Matematik Pada Proses Adsorbsi Secara Fixed Bed, Yogyakarta, PTAPB 8. SHOHREH, F., HAMID, FS., MASOUD, K, and ZEYNAB, S., 27, Ion Exchange Column Performance Model for Separation of Zr (IV) And Hf (IV) in Elution Process, Tehran, Iran, Departement of Chemical Engineering, Faculty of Engineering, University of Tehran. Tri Handini, dkk. ISSN 141 8178 Buku I hal. 111

PROSIDING SEMINAR Yogyakarta, 26 September 212 TANYA JAWAB Maskur Mengapa pengaruh kec. Alir,1 ml/menit lebih bagus dibandingkan yang lain? Apa aplikasi selanjutnya dari hasil penelitian ini? Tri Handini Karena pada kecepatan itu U kontak resin dengan ion yang dipertukarkan semakin lama, sehingga dapat terjadi pertukaran dengan lebih sempurna Harga D L digunakan pada pemodelan kolom penukar ion Buku I hal. 112 ISSN 141 8178 Tri Handini, dkk