Pert 5. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Pert 4. Team Teaching

PENENTUAN BIAYA PROSES: AKUNTANSI KERUGIAN PRODUKSI

Akuntansi Biaya PROCESS COSTING II. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE., M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

Bab 12. Sistem Kos Proses. Transi 1

LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. I

HARGA POKOK PROSES LANJUTAN

Pert 12. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

Penentuan Biaya Proses

Penentuan Biaya Proses. Penentuan Biaya Proses. Perhitungan Berdasarkan Proses 5/1/2012

Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses. Kelompok 6

Pert 11. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

Latihan Soal Akuntansi Biaya & Praktek (1)

Selamat belajar dan sukses selalu!

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Pert 13 BIAYA TENAGA KERJA. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Clara Susilawati,MSi

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Metode Harga Pokok Proses. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

PROCESS COSTING LANJUTAN

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES II: Pengaruh tambahan bahan dan unit hilang dalam proses produksi

HARGA POKOK PROSES. Kasus:

PENGGUNAAN METODE HARGA POKOK PROSES SEBAGAI DASAR UNTUK PENENTUAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN TAHU BANDUNG DIAH INDRIANI

BAB II BAHAN RUJUKAN

Metode Harga Pokok Proses Lanjutan. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

Akuntansi Biaya PROCESS COSTING. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

PROCESS COSTING (Biaya Berdasarkan Proses)

METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES

BAB II CATATAN ATAS LAPORAN ALIRAN KAS DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapai. Begitu juga dengan organisasi bisnis/jasa, dimana

AKUNTANSI BIAYA MAKALAH HARGA POKOK PROSES

Modul ke: Process Costing. Biaya produksi dengan metode process costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

= $ = $9 = $4 = 50% = $3

SISTEM BIAYA TAKSIRAN A. PENGERTIAN DAN TUJUAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN Pengertian Sistem Biaya Taksiran Sistem biaya taksiran adalah salah satu harga

BAB 1 PENDAHULUAN. implikasi pada pelimpahan wewenang antara pusat dan daerah dalam berbagai bidang.

2016, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12

PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INVESTASI, DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER

PRODUK HILANG & PRODUK RUSAK (For E- Learning Akuntansi Biaya)

RANGKUMAN Bab 18 Perhitungan Biaya Standar: Penetapan Standar dan Analisis Varians

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB VIII PEMROGRAMAN DINAMIS

COST ACCOUNTING. Material, Labor, FOH, ABC. SOAL /QUIS : Joint product, Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BUPATI MALUKU TENGGARA

ii Akuntansi Biaya: Kajian Teori dan Aplikasi

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK

DASAR-DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 BEBAN POKOK PRODUKSI PROSES (PROCESS COSTING)

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

EVALUASI PENERAPAN KALKULASI HARGA POKOK PROSES DALAM KAITANNYA DENGAN PENILAIAN PERSEDIAAN

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU

BAB 4. SISTEM HARGA POKOK PROSES- WEIGHTED AVERAGE. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG. Diskusi, dan 3. Cara penggolongan biaya

SISTEM INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENJUALAN

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

BAB II DASAR TEORI Konsep dan Definisi Konsep. 1. Sistem Akuntansi. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang

BAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 88 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENYUSUTAN ASET TETAP DAN ASET TAK BERWUJUD PEMERINTAH DAERAH

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

Metode Harga Pokok. oleh: Ani Hidayati

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya jaman, kehidupan dunia usaha semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal di sekolah dan diluar sekolah,

Bab 5. Sistem Harga Pokok Proses-FIFO. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

Proyeksi Penjualan 2008 Produk Unit Harga DairinOne Rp ,- DairinTwo Rp ,-

BAB II UKM DAN BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pada penyelenggaraan pemerintahan desa banyak mengalami. kendala khususnya dalam hal keuangan. Untuk mengatasi perihal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis pun semakin tinggi. Untuk itu, agar dapat bersaing, efisiensi dan

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena itu perlu kita ketahui terlebih dahulu apa itu biaya dan bagaimana

AKUNTANSI MANAJERIAL AGRIBISNIS [AMA]

MAKALAH PRODUK HILANG PADA AKHIR PROSES

iii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PENENTUAN ALOKASI BIAYA BERSAMA DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PRODUK PADA PERUSAHAAN PERCETAKAN DUTA GRAPHIA OLEH Puteri Ekasari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Standar Costing PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DAN KOTA DI PULAU JAWA DAN KALIMANTAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Nama Mata Kuliah : Akuntansi Biaya Kode Mata Kuliah : AKU506 Jumlah SKS : 3

Gambar 4.5 Diagram Alir Penilaian Kinerja Mesin

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

BAB 19 PERHITUNGAN BIAYA STANDAR: MEMASUKKAN STANDAR DALAM CATATAN AKUNTANSI

Acuan Pelaksanaan Pemenuhan Kewajiban Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan Sebagaimana Tertuang Dalam Pasal 6 Permendiknas Nomor 39 Tahun 2009 Tentang

CONTOH SOAL ASET TETAP BERWUJUD LANJUTAN (TANGIBLE ASSETS)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mempengaruhi variabel terikat yaitu tingkat kemiskinan.

Akuntansi Biaya. Materials : Controlling, Costing, and Planning. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

BAB I PENDAHULUAN. persediaan obat. Adanya persediaan obat yang cukup untuk melayani permintaan

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN UJIAN KULIAH KERJA PROFESI MP.UJM.JSE.FP.UB.04-18

SISTEM HARGA POKOK STANDAR

BAB II LANDASAN TEORI. keakuratan data dan penelitian yang dilakukan saat ini. Dalam penelitian

PRAKTIKUM AKUNTANSI MANAJEMEN AANG KUNAIFI

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

Transkripsi:

Pert 5 Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

Biaya produksi yang harus dipertanggungjawabkan di suatu departemen dalam suatu periode apabila departemen tersebut mempunyai persediaan unit dalam proses awal terdiri atas dua unsur, yaitu: 1. Biaya yang terjadi pada periode sebelumnya yang sudah dibebankan ke persediaan unit dalam proses awal 2. Biaya yang ditambahkan pada periode yang bersangkutan

Tingkat efisiensi dan harga sumber daya produksi dapat berbeda setiap periode sehingga untuk menentukan jumlah biaya yang dibebankan ke unit produk selesai dan dalam proses perlu asumsi aliran biaya. Asumsi aliran biaya diperlukan untuk menentukan urutan biaya yang ditransfer dari suatu departemen ke departemen berikutnya atau ke persediaan barang jadi. Ada 2 asumsi aliran biaya yang dapat digunakan, yaitu (1) Metode rata-rata (2) Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP).

Dalam metode rata-rata, unit dalam proses awal diperlakukan seolah-olah dimasukkan ke dalam proses pada periode bersangkutan dan bercampur dengan unit masuk proses pada periode tersebut. Dalam metode rata-rata, biaya tidak dibedakan menurut waktu terjadinya. Biaya persediaan unit dalam proses awal yang terjadi pada periode sebelumnya diperlakukan seolah-olah biaya tersebut terjadi pada periode bersangkutan.

Untuk mengalokasikan biaya produksi yang diakumulasi dalam suatu departemen ke unit selesai dan unit dalam proses, perlu informasi biaya per unit. Untuk menghitung biaya per unit, harus terlebih dahulu dihitung jumlah unit ekuivalen. Unit ekuivalen dalam metode rata-rata merupakan jumlah unit setara produk selesai yang dihasilkan oleh biaya unit dalam proses awal dan biaya yang ditambahkan pada periode bersangkutan.

Rumus perhitungan biaya per unit dalam metode rata-rata: Biaya per unit = Biaya persediaan unit + Biaya ditambahkan selama satu dalam proses awal periode yang bersangkutan Unit ekuivalen

Dalam metode MPKP, persediaan unit dalam proses awal diperlakukan terpisah dengan unit masuk proses dalam periode bersangkutan. Dalam metode MPKP, unit selesai dalam suatu periode dibedakan menjadi dua: (1) unit selesai yang berasal dari unit dalam proses awal, (2) unit selesai yang berasal dari unit masuk proses pada periode bersangkutan. Dalam metode MPKP, terdapat 2 unsur biaya produk selesai yang harus dipisahkan, yaitu: (1) biaya total dan per unit produk selesai yang berasal dari unit dalam proses awal, (2) biaya total dan per unit produk selesai yang berasal dari unit masuk proses periode bersangkutan.

Dalam metode MPKP, untuk mengalokasi biaya total yang diakumulasikan dalam suatu departemen selama satu periode ke unit selesai dan unit dalam proses akhir, perlu dihitung biaya per unit. Unit ekuivalen dalam metode MPKP adalah jumlah setara unit selesai yang dihasilkan oleh biaya yang ditambahkan selama satu periode

Rumus perhitungan biaya per unit dalam metode MPKP: Biaya per unit : Biaya ditambahkan selama satu periode yang bersangkutan Unit Ekuivalen

Metode Rata-Rata MPKP Deskripsi Laporan Biaya Produksi Tidak membedakan antara unit selesai dari persediaan barang dalam proses awal dan unit selesai dari unit masuk proses pada periode yang bersangkutan Unit dan biaya persediaan barang dalam proses awal dilaporkan terpisah dari unit dan biaya periode yang bersangkutan 1. Data Kuantitas Prosedurnya sama dalam kedua metode

Metode Rata-Rata MPKP 2. Unit Produksi Ekuivalen Semua unit selesai selama satu periode dimasukkan ke dalam unit ekuivalen sebesai 100% selesai, berapun tingkat penyelesaian yang sudah dicapai oleh persediaan barang dalam proses awal 3. Biaya yang harus dipertanggungjawabkan Biaya persediaan barang dalam proses awal dijumlahkan dengan biaya yang ditambahkan selama periode yang bersangkutan untuk memperoleh biaya yang harus dipertanggungjawabkan Persediaan barang dalam proses awal dimasukkan ke dalam unit ekuivalen sebesar yang diperlukan untuk menyelesaikan unit tersebut pada periode yang bersangkutan Biaya persediaan barang dalam proses awal disendirikan dan tidak dimasukkan dalam perhitungan biaya per unit ekuivalen

Metode Rata-Rata MPKP 4. Pertanggungjawaban biaya Keterangan Biaya yang ditransfer keluar dihitung dengan mengalihkan unit ditransfer dengan biaya per unit ekuivalen (hanya ada satu jumlah biaya per unit ekuivalen) Biaya ditransfer keluar diasumsikan pertamatama berasal dari persediaan barang dalam proses awal dan kemudian dari unit masuk proses periode yang bersangkutan (terdapat dua jumlah biaya per unit ekuivalen unit selesai dari persediaan barang dalam proses awal dan unit selesai dari unit masuk proses periode yang bersangkutan) MPKP emberikan informasi biaya produk lebih baik dibandingkan rata-rata karena lebih mendekati aliran fisik.

Satu Departemen: Ada persediaan unit dalam proses awal dan akhir Bahan Pabrik Barang Jadi

Dua Departemen: Ada persediaan unit dalam proses awal dan akhir Bahan Dept. Pertama Dept. Kedua Barang Jadi