Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Waktu Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian Tempat Penelitian dilaksanakannya kegiatan ini mengambil lokasi yang akan diteliti yaitu dikelas II SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Pada semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. 3.1.2.Waktu Penelitian Kegiatan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 ini membutuhkan waktu selama 4 bulan dan pelaksanaan kegiatan dalam proses pembelajaraan selama 2 minggu dalam 4 kali pertemuan dimana dalam perancangan perencanaan siklus 1 dalam 1 minggu 2 kali pertemuan dan pada siklus 2 dalam 1 minggu 2 kali pertemuan. Waktu kegiatan pelaksanaan penelitian ini adalah dimulai pada awal bulan Maret sampai akhir bulan Maret 2013/2014. Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti akan disajikan pada tabel dibawah ini sebagai berikut : No. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 Jenis Waktu Kegiatan Februari Maret April Mei Persiapan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 a. Penulisan proposal b. Penyusunan instrumen 2 Pelaksanaan a. Pelaksanaan siklus 1 b. Pelaksanaan 38

siklus 2 c. Analisis data d. Revisi 3 Pelaporan. Berdasarkan tabel 3.1 jadwal penelitian diatas, dapat dilihat jangka waktu penelitian. Penelitian dilakukan pada minggu ke 1 bulan Maret hingga minggu ke 4 dengan tetap melakukan bimbingan. 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan sendiri oleh peneliti dan dilakukan observasi oleh guru kelas dengan instrumen lembar observasi guru dan instrumen lembar observasi siswa yang dibuat oleh peneliti. Dimana peneliti bekerjasama dengan guru kelas II menerapkan model pembelajaran Tari Bambu dalam mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pokok bahasan Sumber Energi dan Kegunaannya pada materi semester II. Peneliti sebagai pemberi ide serta sebagai pelaksana pembelajaran dan guru kelas yang berfungsi sebagai observer. 3.3 Subyek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas II SDN Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga yang berjumlah 40 orang siswa yang dimana terdiri dari 21 orang siswa laki-laki dan 19 orang siswa perempuan dalam satu kelas. 3.4 Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai variasi antara orang dengan yang lain atau satu obyek dengan 39

obyek yang lain (Sugiyono 2010: 3). Sedangkan menurut Prayitno (2009: 8) variabel adalah suatu konsep yang beragam atau bervariasi. Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah: 3.4.1 Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu. Model pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu merupakan model pembelajaran yang memiliki sintaks, menuntut siswa mampu memahami materi pelajaran yang diberikan guru dan teman sebayanya (siswa lain). 3.4.2 Variabel terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel terikatnya adalah hasil belajar. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam usaha belajar yang dapat dinyatakan dalam suatu evaluasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. 3.5 Rencana dan Prosedur Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus, yang terdiri masingmasing 2 kali pertemuan. Arikunto (2010: 3) mengungkapkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Arikunto (2010: 16) mengatakan ada beberapa para ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui, yaitu: (1) Perencanaan; (2) Pelaksanaan Tindakan; (3) Pengamatan/observasi; (4) Refleksi. 40

berikut: Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan & Pengamatan Refleksi Perencanaan SIKLUS II Pelaksanaan & Pengamatan? Model PTK Kemmis dan Mc. Tagart Sumber: Suharsimi Arikunto (2010: 16) Tahap 1 : Menyusun rancangan tindakan (Planning) Tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara adalah kolaborasi. Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan (Acting) Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat 41

dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Tahap 3 : Pengamatan (Observing) Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Sebetulnya, sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Tahap 4 : Refleksi (Reflecting) Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. 3.5.1 Tahap Perencanaan (Planning) Perencanaan terdapat tiga tahap yaitu : a. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP ini disusun dengan penekanan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai. b. Membuat lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui bagaimana suasana pembelajaran ketika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu. c. Menyusun Asesmen untuk mengetahui seberapa besar tujuan pembelajaran itu dicapai, maka asesmen pmbelajaran dilakukan. Bentuk asesmen yang diberikan dalam bentuk soal evaluasi. Evaluasi yang diberikan bertujuan untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. 3.5.2 Tahap Implementasi atau Tindakan 1. Pelaksanaan pertama penulis melakukan pra siklus dengan melakukan observasi bagaimana cara mengajar guru di dalam kelas pada saat selama PBM berlangsung. Waktu pelaksanaan ketika peneliti melakukan PPL di SDN Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Kemudian 42

peneliti melakukan kegiatan pra siklus ini lagi sebagai tindak lanjut untuk megadakan penelitian. Kegiatan pra siklus yang dilaksanakan pada tanggal tanggal 20 Februari 2014. 2. Pelaksanaan kedua yaitu pada pelaksanaan siklus 1 rencana pembelajaran yang dibuat dalam bentuk RPP dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 06 dan Sabtu tanggal 08 Maret 2014 jam 06.50 08.00 di kelas II SDN Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Guru mengajar mapel IPA Sumber Energi dan Kegunaanya. Guru mengajar tanpa media pembelajaran, cendrung menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi dalam pembelajaran. 3. Pelaksanaan ketiga (siklus kedua) dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 27 dan Sabtu tanggal 29 Maret 2014 jam 06.50-08.45 tepatnya di kelas II SDN Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Pada siklus kedua ini, guru mencoba menggunakan penerapan model pembelajaran Tari Bambu dalam pembelajaran IPA dengan materi ajar. 3.5.3.Tahap Observasi Tahap kegiatan observasi ini peneliti mengamati jalannya proses kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru di dalam kelas bagaimana guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa agar materi yang disampaikan oleh guru tersebut dapat di terima dengan baik oleh siswa dan siswa dalam mengikuti pembelajaran merasa senang tidak ada beban yang mereka rasakan pada saat kegiatan proses PBM berlangsung. Selain itu juga bukan hanya mengamati cara guru menyampaikan pembelajaran di dalam kelas akan tetapi, peneliti mencatat hal-hal apa yang terjadi dalam proses pembelajaran tersebut seperti hasil yang dicapai oleh para siswa yang meliputi 3 aspek yaitu kognitif, apektif, dan psikomotorik. Adapun aspek yang diobservasi oleh peneliti pada saat melakukan pengamatan di kelas antara lain: 43

Guru: 1. Memperhatikan guru bagaimana cara memberikan motivasi kepada siswa pada saat kegiatan proses PBM dikelas. 2. Sebelum masuk kegiatan pembelajaran guru terlebih dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai siswa pada akhir kegiatan PBM. 3. Guru menggunakan sumber dan media belajar untuk membantu memudahkan menyampaikan pembelajaran kepada siswa agar siswa lebih mudah memahami dan mengerti materi yang akan disampaikan. 4. Guru pada saat menjelaskan materi pembelajaran harus jelas agar siswa bisa menangkap informasi yang disampaikan dengan baik. 5. Guru memberikan soal latihan kepada siswa ketika pada saat kegiatan proses pembelajaran berakhir dengan tujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman dan kemampuan siswa dalam memahami dan mengerti materi yang mereka peroleh, agar guru dan memberikan tindak lanjut kembali dalam memperbaiki kegiatan proses PBM yang selanjutnya. 6. Diakhir pembelajaran guru menyimpulkan pembelajaran. Siswa: 1. Memperhatikan minat atau motivasi siswa pada saat mengikuti kegiatan proses PBM dikelas yang sedang berlangsung. 2. Memperhatikan seberapa besar partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan proses PBM dikelas pada saat guru megajukan pertanyaan tentang pembelajaran yang mereka bahas 3. Memperhatikan keaktifan siswa pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas selama pembelajaran berlangsung apakah siswa itu aktif bertanya,aktif mejawab pertanyaan guru pada saat mengikuti kegiatan proses PBM. 4. Memperhatikan inisiatif siswa dalam mengikuti kegiatan proses PBM di kelas. 44

5. Memperhatikan bagaimana perhatian siswa terhadap guru ketika pada saat menjelaskan materi pembelajaran apakah perhatian siswa fokus mengikuti kegiatan proses pembelajaran. 6. Dari hasil observasi penelitian terhadap guru saat berlangsungnya proses kegiatan pembelajaran di kelas di dapat temuan sebagai berikut: 7. Pada saat menyampaikan kegiatan proses PBM dikelas untuk mempermudah dan membantu guru mengajar materi pembelajaran yang akan disampaikan ke siswa. Guru telah menggunakan alat bantu berupa sumber dan media belajar untuk memberikan pemahaman kepada siswa agar dapat menerima materi dengan baik akan tetapi masih media yang digunakan tersebut masih sangat terbatas. 8. Guru masih belum menjelasakan materi dengan secara detail sehingga siswa belum bisa memahami materi pembelajaran yang disampaikan tersebut. 9. Pada saat kegiatan proses PBM di kelas ketika pada saat guru menggunakan metode pembelajaran yang akan di terapkannya masih belum dapat mengaktifkan siswa karena terbatasnya alat peraga yang digunakan pada saat kegiatan pembelajaran. 10. Pada saat kegiatan proses PBM berlangsung di dalam kelas guru masih kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga tidak terjadi stimulus respon yang baik antara guru dan siswa. 11. Dari hasil observasi penelitian terhadap siswa saat berlangsungnya proses kegiatan pembelajaran di kelas di dapat temuan sebagai berikut: 12. Siswa ketika guru menjelaskan materi pembelajaran di kelas tentang sumber energi dan kegunaannya, pemahaman mereka sudah cukup meningkat untuk menerima dan mengerti materi yang mereka terima pada saat kegiatan belajar dikelas. 13. Masih ada beberapa siswa yang belum menguasai dan memahami materi yang disampaikan oleh guru ketika pada saat mengajarkan materi sumber energi dan kegunaannya. 45

14. Masih ada siswa yang berdiam diri karena kurang mendapatkan kesempatan untuk menjawab dan bertanya kepada guru mengenai hal yang belum mereka pahami. 3.6 Teknik dan Istrumen Pengumpulan Data 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas II setelah menggunakan model pembelajaran Tari Bambu adalah : 3.6.1.1 Tes Tes dilakukan untuk megukur kemampuan siswa setelah menggunakan model Tari Bambu dalam proses kegiatan pembelajaran dikelas selama proses belajar, sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki pembelajaran. Pemberian tindakan dilakukan melalui dua siklus, sedangkan evaluasi dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa pada setiap siklus. Tes berbentuk pilihan ganda. 3.6.1.2 Observasi Data Penulis melakukan observasi dari awal pelaksanaan PPL, untuk melihat jalannya proses pembelajaran di kelas secara langsung. Dengan observasi, penulis dapat mengetahui keadaan sesungguhnya, serta dapat mengetahui gambaran secara umum tentang keadaan kelas khususnya dalam kegiatan proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPA di kelas II sekolah SDN Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. 3.6.1.3 Wawancara Melakukan wawancara terhadap guru kelas kelas II kepada Bu Siti Ambarukmi, S.Pd, beliau mengatakan bahwa terdapat beberapa orang siswa di kelas II yang kurang mampu dalam belajar. 3.6.1.4 Dokumentasi Dokumentasi di sini berupa nilai siswa yang penulis peroleh dari hasil evaluasi siswa yang telah dikoreksi oleh penulis setelah PBM berlangsung di 46

SDN Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga dan foto-foto kegiatan PBM. Daftar nilai siswa dan foto-foto terlampir. Tabel 3.2 Kisi- kisi Soal Pelajaran IPA No Standar Kompetensi 1 Siklus 1 3. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan seharihari dan kegunaannya. 2 Siklus 2 3. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan seharihari dan kegunaannya. Kompetensi Dasar 3.1 Mengidentifi kasi sumbersumber energi (panas, listrik, cahaya, dan bunyi) yang ada di lingkungan sekitar. 3.2 Mengidentifi kasi jenis energi yang paling sering digunakan di lingkungan sekitar dan cara menghematn Indikator Mencari contoh alat rumah tangga yang menghasilkan panas, bunyi, dan cahaya. Menunjukkan sumber energi yang menghasilkan panas, bunyi, dan cahaya. Mencari contoh alat rumah tangga yang menggunakan energi listrik. - Memberi contoh jenis energi yang sering digunakan sehari-hari Item soal No. Item soal 7, 15, 18, 19, 20 1, 4, 5, 6, 9, 10, 12, 14, 16, 17 2, 3, 8, 11, 13 1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 5 Juml ah Item 10 5 13 47

ya. Memberi alasan penggunaan energi listrik 2, 4, 6, 11, 18, 19, 20, 7 3.7 Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah harapan terjadinya kenaikan hasil belajar yang di tunjukan dengan adanya kenaikan nilai rata-rata kelas. Dengan penerapan strategi model pembelajaran Tari Bambu untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa,penelitian ini dikatakan berhasil apabila 80% siswa tuntas dengan nilai minimal 75. 75 Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Minimal Tuntas < 75 Tidak tuntas 3.8 Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis kuantitatif dan presentase. Terhadap perolehan hasil belajar IPA dianalisis secara kuantitatif dengan memberikan nilai pada hasil belajar siswa berupa nilai tes. Data-data tersebut dianalisis mulai dari siklus I dan siklus II untuk dibandingkan dengan memberikan teknik deskriptif prosentase dengan rumus % = 100% Keterangan n = Nilai yang diperoleh N = Nilai total % = Tingkat keberhasilan yang dicapai Hasil peghitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria deskriftif persentase yang dikelompokan dalam 5 kategori yaitu 48

Tabel 3.4 Klasifikasi Kategori Tingkatan dan Persentase Kriteria Persentase Penafsiran Baik sekali 91% - 100% Hasil belajar baik sekali Baik 81% - 90% Hasil belajar baik Cukup 71% - 80% Hasil belajar cukup Kurang 61% - 70% Hasil belajar kurang Kurang sekali < 60% Hasil belajar sangat kurang 3.9 Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Validitas Secara umum adalah mengukur apa yang harus diukur. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti ketepatan dan kecermatan suatu instrument yang digunakan untuk mengukur. Perhitungan validitas dari tes pilihan ganda dapat menggunakan korelasi product moment. Criteria validitas instrument menurut Arikunto Suharsimi (2013: 89) yang menyatakan bahwa koefisien korelasi selalu terdapat antara -1,00 sampai +1,00. Namun karena dalam menghitung sering dilakukan pembulatan angka-angka, sangat mungkin diperoleh koefisien lebih dari 1,00. Koefisien negative menunjukkan hubungan kebalikan sedangkan koefisien positif menunjukkkan adanya kesejajaran untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut: - Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi - Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi - Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup - Antar 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah - Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah Penafsiran harga koefisien korelasi ada 2 (dua) cara, yaitu: 1. Dengan melihat harga r dan diinterpretasikan misalnya korelasi tinggi, cukup, dan sebagainya. 2. Dengan berkonsultasi ke tabel harga kritik r product moment sehingga dapat diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut. Jika harga r lebih 49

kecil dari harga kritik dalam table, maka korelasi tersebut tidak signifikan. Begitu sebaliknya. Table 3.5 Hasil uji validitas post test evaluasi bentuk-bentuk energi dan sumbersumber energi serta penggunaan energi dalam kehidupan sehari-hari dan penghematan energi Koefisien corrected Kevalidan Jumlah Item item total correlation Instrumen Siklus I Siklus II <0,2 Tidak Valid 8 11 >0,2 Valid 12 9 Berdasarkan tabel 3.5 maka diperoleh : pada siklus I ada 12 item post test yang dinyatakan valid sedangkan yang tidak valid ada 8 item. Pada siklus II ada 9 yang dinyatakan valid sedangkan yang tidak valid ada 11 item. 3.9.2 Reliabilitas Suatu alat ukur dikatakan reliable bila mampu menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut memberikan hasil yang relative tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang serupa. Reliabilitas instrument menggunakan rumus KR-20 (cronbach s Alpha). Uji reliabilitas dilakukan pada instrument tes uraian. Kriteria alat ukur dikatakan reliabel dengan ketentuan : α 0,7 = tidak dapat diterima 0,7 < α 0,8 = dapat diterima 0,8 < α 0,9 = reliabilitas bagus α > 0,9 = reliabilitas memuaskan Table 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Reliabilitas Siklus I Reliabilitas Siklus II Cronbach s Alpha Cronbach s Alpha 0,768 0,764 50

Berdasarkan tabel 3.6 uji reliabilitas terhadap soal post Test di atas, soal pada siklus I memiliki 0,768 dan pada siklus II post test memiliki nilai 0, 764 dan sehingga dinyatakan reliabilitas soal dapat diterima. 3.10 Uji Tingkat Kesukaran Soal Menurut Arikunto (2007: 207-210), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah : P = B JS Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria tingkat kesukaran soal : P : 0,00 0,30 adalah soal sukar P : 0,30 0,70 adalah soal sedang P : 0,70 1,00 adalah soal mudah Tabel 3.7 Indeks Kesukaran Soal siklus 1 Tingkat No Item Jumlah Kesukaraan Mudah 3, 4, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20 14 Sedang 1, 2, 5, 9 4 Sukar 8, 15 2 Berdasarkan tabel 3.7 terlihat jelas bahwa indeks kesukaran soal dengan 3 kategori tingkat kesukaran yaitu mudah, sedang, dan sukar. Soal yang kategori mudah pada siklus 1 berjumlah 14 soal yang terdapat pada nomor soal 3, 4, 6, 7, 51

10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20 soal yang termasuk kategori sedang berjumlah 9 soal yang terdapat pada nomor soal 1, 2, 5, 9, sedangkan soal yang termasuk kategori sukar berjumlah 2 soal yang terdapat pada nomor soal 8, 15 dengan jumlah total soal sebanyak 20 pada siklus 1. Tabel 3.8 Indeks Kesukaran Soal Siklus 2 Tingkat No Item Jumlah Kesukaraan Mudah 1, 3, 4, 6, 10, 12, 13, 15, 18, 20 9 Sedang 2, 5, 8, 9, 11, 17, 19 8 Sukar 7, 14, 16 3 Seperti pada tabel 3.6 terlihat jelas bahwa indeks kesukaran soal dengan 3 kategori tingkat kesukaran yaitu mudah, sedang, dan sukar. Soal yang kategori mudah pada siklus 2 berjumlah 9 soal yang terdapat pada nomor soal 1, 3, 4, 6, 10, 12, 13, 15, 18, soal yang termasuk kategori sedang berjumlah 8 soal yang terdapat pada nomor soal 2, 5, 8, 9, 11, 17, 19, 20, sedangkan soal yang termasuk kategori sukar berjumlah 3 soal yang terdapat pada nomor soal 7, 14, 16 dengan jumlah total soal sebanyak 20 pada siklus 2. 52