BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir EVA Kerangka pikir EVA sederhana yaitu suatu perusahaan dikatakan dapat meningkatkan kekayaan pemegang sahamnya bila tingkat pengembaliannya lebih besar daripada biaya kapitalnya. EVA mempertimbangkan biaya kapital dalam menghitung kinerja perusahaan, dimana nilai EVA yang berhasil diciptakan perusahaan adalah faktor yang paling relatif akurat dan relevan dalam pembentukan nilai tambah perusahaan. Dalam rangka mengukur kinerja manajemen PT. Bank Niaga, Tbk membentuk nilai tambah perusahaan yang diharapkan terus meningkat, dibutuhkan suatu penilaian kinerja yang cukup akurat. Maka, untuk mendapatkan keakuratan penilaian hasil kinerja yang tidak mengabaikan biaya kapital PT. Bank Niaga, Tbk, dilakukan perhitungan sesuai dengan konsep dan analisis metode EVA untuk melihat ada tidaknya nilai tambah yang diciptakan perusahaan selama periode penelitian.
Gambar 3.1 Kerangka Pikir EVA 3.2. Model dan Metode Analisis 3.2.1. Model Analisis dan Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model riset kepustakaan, dimana pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh langsung dari buku annual report PT. Bank Niaga, Tbk yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik dan dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM), serta website Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang digunakan berupa laporan keuangan konsolidasi perusahaan selama 5 tahun (2003 2007) dan harga saham di setiap akhir tahun periode penelitian.
Data meliputi neraca konsolidasi perusahaan, laporan laba rugi konsolidasi perusahaan, harga saham PT. Bank Niaga, Tbk per 31 Desember (2003 2007), dan datadata pendukung lainnya yang didapat dari buku referensi, jurnal, artikel maupun website di internet serta berbagai bahan bacaan yang berkaitan dengan konsep EVA. Adapun flow chart dari penelitian adalah seperti dibawah ini: Gambar 3.2 Flow Chart Penelitian
3.2.2. Metode Analisis Metode analisis dalam penelitian ini adalah secara analisa deskriptif dan uji statistika, yaitu melakukan perhitungan dengan bantuan tabel disertai penjelasan analisanya menggunakan konsep pengukuran kinerja keuangan perusahaan metode EVA. Kemudian dilakukan uji statistika untuk mencari korelasi nilai EVA dengan harga saham PT. Bank Niaga, Tbk. Metode analisis ini akan menganalisa beberapa hal yang terkait dengan konsep EVA. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah menghitung NOPAT (Net Operating Profit After Tax) yang merupakan laba operasi bersih setelah pajak yang sudah terbebas dari pengaruh hutang dan biaya non kas, lalu penghitungan modal atau capital. Analisis perhitungan NOPAT dan modal dilakukan dengan pendekatan finansial maupun pendekatan operasional yang disesuaikan dengan menambah equity equivalent. Kemudian hasil nilai dari NOPAT dibagi dengan modal untuk mendapatkan tingkat pengembalian atas modal (r). Modal yang dijadikan pembagi adalah modal pada tahun sebelumnya, dengan asumsi bahwa perusahaan menggunakan modal tersebut untuk mengelola perusahaan dalam satu tahun ke depan. Selanjutnya menghitung Cost of Debt (r d ) dan Cost of Equity (r e ) setelah pajak dengan mengikuti model Capital Asset Pricing Model (CAPM) untuk mendapatkan Weighted Average Cost of Capital (r WACC ). Dan Market Risk Premium yang digunakan adalah sebesar 9.29% untuk Indonesia sesuai dengan artikel penelitian Aswath Damodaran (2008). Untuk nilai beta (β) diambil dari Bloomberg.com. Dan untuk risk free rate (rf) diambil dari data SBI rate one month selama periode tahun penelitian. Kemudian Capital charge merupakan total biaya modal (total cost of capital) yaitu tingkat biaya
modal rata-rata tertimbang (r WACC ) dikalikan dengan modal yang diinvestasikan (invested capital). Setelah mendapatkan biaya modal rata-rata tertimbang (r WACC ), maka nilai EVA dapat dihitung dengan menggunakan spread method dan residual income method. Setelah mendapatkan nilai EVA, selanjutnya dilakukan uji statistik untuk melihat korelasi antara nilai EVA yang diciptakan dengan harga saham 3.2.2.1. Metode Analisis NOPAT Metode Analisis NOPAT akan melakukan perhitungan menggunakan pendekatan finansial dengan dua macam penyesuaian yaitu penyesuaian atas pendapatan (income available to common atau laba bersih) dan penyesuaian atas beban bunga (interest expense). Nilai NOPAT adalah penjumlahan yang sudah disesuaikan (adjusted income available to common), beban bunga setelah pajak (interest expense after taxes) dan hak minoritas atas anak perusahaan (minority interest of subsidiaries). Dalam perhitungannya untuk mencari nilai NOPAT PT. Bank Niaga, Tbk melalui pendekatan finansial sebagaimana diuraikan pada Tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1 Metode NOPAT Financing Approach NOPAT FINANCING APPROACH Laba bersih (+) Kenaikan pajak tangguhan (+) Kenaikan penyisihan aktiva produktif (+) Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Adjusted interest espenses agar tidak double counting NOPAT financing approach Untuk mencari nilai NOPAT melalui pendekatan operasional, NOPAT dihitung melalui penjualan dikurangi biaya operasi serta depresiasi sehingga didapat laba operasi. Kemudian dikurangi dengan pajak penghasilan (income tax) yang telah dikurangi dengan
kenaikan pajak yang ditangguhkan (increase in deferred income tax), lalu ditambahkan dengan penghematan pajak atas beban bunga (tax shield). Perhitungan NOPAT PT. Bank Niaga, Tbk melalui pendekatan operasional, diuraikan pada Tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Metode NOPAT Operating Approach NOPAT OPERATING APPROACH Pendapatan bunga Beban bunga (adjusted agar tidak double counting) Beban provisi dan komisi (Net) Pendapatan bunga Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya (Net) Pendapatan operasional (Net) Pendapatan non-operasional EBT (Earning Before Taxes) Operating taxes Pos-pos luar biasa Laba setelah pajak (+) Kenaikan pajak penangguhan NOPAT operating approach 3.2.2.2. Metode Analisis Modal Hal yang penting dalam menghitung modal (capital) adalah adanya penyesuaian atas hutang dan ekuitas. Hutang disesuaikan dengan menambah semua hutang dan kewajiban dengan hak minoritas pada anak perusahaan dan nilai sekarang dari leasing yang tidak dikapitalisasi. Langkah selanjutnya dilakukan penghitungan modal atau capital dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan finansial dan pendekatan operasional. Perhitungan capital PT. Bank Niaga, Tbk melalui pendekatan finansial sebagaimana diuraikan pada Tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.3 Metode Capital Financing Approach CAPITAL FINANCING APPROACH Nilai ekuitas
(+) Jumlah kewajiban hutang (+) Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan (-) Penyisihan penghapusan pada rekening administrative (-) Pajak tangguhan (+) Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah capital (awal & akhir) Average capital financing approach Perhitungan capital PT. Bank Niaga, Tbk melalui pendekatan operasional diuraikan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Metode Capital Operating Approach CAPITAL OPERATING APPROACH Aktiva Kas Giro pada Bank Indonesia (Net) Giro pada bank lain (Net) Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia (Net) Surat-surat berharga (Net) Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji di jual kembali (Net) Tagihan derivative (Net) Kredit yang diberikan - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga - Penyisihan penghapusan (Net) Tagihan akseptasi Obligasi pemerintah Penyertaan - (Net) Penyertaan sementara - (Net) Penyertaan jangka panjang (Net) Aktiva tetap (Net) Aktiva lain-lain dan biaya dibayar dimuka Jumlah Aktiva Penyisihan penghapusan atas transaksi pada rek. Administratif Jumlah capital (awal & akhir) Average capital operating approach 3.2.2.3. Metode Analisis Equity Equivalent Tidak semua penyesuaian terhadap equity equivalent digunakan pada perhitungan EVA PT. Bank Niaga, Tbk ada beberapa penyesuaian yang digunakan, sebagaimana diuraikan pada Tabel 3.5 berikut ini: Tabel 3.5 Metode Equity Equivalent
Equity Equivalent Add to NOPAT Add to Capital Deffered taxes reserve Δ increase in net deffered tax reserve ditambahkan ke kapital sehingga NOPAT hanya dibebani pajak yang sebenarnya dibayar akun ini lebih selayaknya diperlukan sebagai ekuitas Bad debt reserve Δ increase in Bad debt reserve ditambahkan ke kapital Minority interest in net income Δ increase in Inventory ditambahkan ke kapital of subsidiaries obsolescence reserve 3.2.2.4. Metode Analisis Cost of Debt Biaya modal atas hutang (r d ) setelah pajak dihitung dengan cara mengalikan tingkat bunga tahunan yang harus dibayar perusahaan atas pinjaman baru (1 - tingkat pajak). 3.2.2.5. Metode Analisis Cost of Equity Biaya modal atas ekuitas (r e ) dihitung dengan mengikuti Capital Asset Pricing Model (CAPM). Dalam penelitian ini risk free (r f ) merupakan rata-rata tahunan dari tingkat suku bunga Bank Indonesia (SBI) untuk jangka waktu satu bulan yang berlaku selama periode penelitian 2003-2007. MRP untuk Indonesia adalah 9.29%. (Damodaran, 2008) 3.2.2.6. Metode Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (WACC) Kemudian tingkat biaya modal rata-rata tertimbang (r wacc ) merupakan tingkat biaya gabungan keseluruhan dari sistem pembiayaan yang digunakan oleh perusahaan, yang menggambarkan tingkat pengembalian investasi minimum yang harus dicapai untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang diharapkan investor yaitu kreditor dan pemegang saham. Biaya modal rata-rata tertimbang merupakan gabungan antara biaya modal atas ekuitas dan biaya modal atas hutang. 3.2.2.7. Metode Analisis Capital charge
Kemudian Capital charge merupakan total biaya modal (total cost of capital) yaitu tingkat biaya modal rata-rata tertimbang (rwacc) dikalikan dengan modal yang diinvestasikan (invested capital). 3.2.2.8. Metode Analisis EVA Setelah mendapatkan biaya modal rata-rata tertimbang, maka nilai EVA dapat dihitung dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu dengan EVA Spread Method dan EVA Residual Income Method. EVA Spread Method dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: EVA = (r c*) x Average Capital Dimana, r = Tingkat pengembalian atas modal yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, yang diukur melalui produktifitas modal, dimana average capital sama dengan modal. c* = WACC = NOPAT Average capital EVA Residual Income Method dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut ini: EVA = NOPAT Capital charge Dimana, NOPAT = Net Operating Profit After Taxes Capital charge = Merupakan total biaya modal (total costs of capital) yaitu tingkat biaya modal rata-rata tertimbang (r WACC ) dikalikan dengan modal yang diinvestasikan (invested capital).
3.2.2.9. Metode Analisis Uji Regresi Nilai EVA dengan Harga Saham Setelah mendapatkan Nilai EVA dari setiap periode penelitian, maka akan dilakukan uji statistik dengan setiap harga saham per akhir tahun periode penelitian. Hal tersebut dimaksudkan untuk melihat bagaimana hubungan antara kedua variabel tersebut (variabel Nilai EVA dengan variabel harga saham). Uji statistik yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode analisis regresi yang berfungsi untuk mempelihatkan hubungan diantara kedua variabel apakah ada pengaruhnya perubahan Nilai EVA di setiap tahun terhadap harga saham per akhir tahun periode penelitian (tahun 2003-2007). Metode yang digunakan adalah t-test Method dengan mencari koefisien determinasi dan koefisien relasi dari 2 variable tersebut. Dan untuk membuktikan pernyataan SternStewart mengenai peningkatan nilai EVA secara terus-menerus akan membawa peningkatan nilai pasar bagi perusahaan yang berdampak pada peningkatan pada kekayaan pemegang saham. (DeMello, 2006, p.132) Banyak peneliti yang mengatakan bahwa EVA memiliki korelasi yang kuat untuk melakukan forecast terhadap stock performance, tapi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh John M Griffith yang dinyatakan dalam Journal of Applied Finance (2004) ditemukan bahwa tidak ada korelasi antara EVA dalam meramalkan stock performance dan bukan indikator yang baik dalam menilai kinerja perusahaan. Penelitian lain terhadap korelasi EVA terhadap performa saham yang dilakukan oleh David Sparling dan Calum G Turvey dalam jurnal Agribusiness (2003) menyatakan bahwa: In response to the article by Keefe and Roush (2002), we have revisited the topic of the value of EVA as a management tool. Using data for the 33 food companies from
the 2001 SternStewart Fortune 1000 database we evaluated the relationship between 2000 EVA and share performance over 3-, 5-, and 10-year periods. As in our 2000 article, the evidence that we found did not support that relationship, with very weak correlations across all three time horizons. Dengan adanya hasil berbagai penelitian yang memiliki hasil yang berbeda-beda, perlu dilakukan uji statistik terhadap performa saham PT. Bank Niaga, Tbk. Tetapi, untuk hasil dari uji statistik ini hanya sebagai support dari analisa kinerja keuangan perusahaan PT. Bank Niaga, Tbk dalam melakukan penilaian kinerja dengan menggunakan metode EVA. Hasil dari nilai EVA itu sendiri yang sebenarnya tetap menjadi acuan utama dalam penelitian ini. Dimana hasil dari nilai EVA yang akan menjadi variabel yang mempengaruhi dari harga saham.