BAB II KAJIAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat terhadap perbankan dan juga sebaliknya tanpa adanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI :

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.7 tahun 1992

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. laporan keuangan perusahaan. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007:1-2)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

AKTIVITAS DAN PRODUK BANK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam

SUMBER DAN ALOKASI DANA PERBANKAN. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Baridwan (2002:17), laporan keuangan didefinisikan sebagai

TINJAUAN PUSTAKA Bank

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

A. PENGERTIAN MANAJEMEN DANA BANK

PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP NET INTEREST MARGIN PADA BANK PEMERINTAH RANGKUMAN SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II PRINSIP ALIRAN DANA BANK

Sumber Dana dan Alokasi Dana dalam Perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KEUANGAN BANK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk dijadikan rujukan. Penelitian yang pertama yaitu penelitian yang dilakukan. 1. Sancha Carolina De. C. P.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berupa uang/surat-surat berharga lainnya. hidup krama desa untuk menunjang pembangunan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita

Perhitungan Rasio Keuangan BPR Konvensional. Kas (0%) Sertifikat Bank Indonesia (0%) 0 0 0

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

Manajemen dana bank syariah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Muchdarsyah Sinungan (2003;3) dalam bukunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang kekurangan dana dengan tujuan meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. untuk memotivasi individu-individu untuk mencapai keselarasan tujuan. Teori ini

M E T A D A T A INFORMASI DASAR CAKUPAN DATA

PERTEMUAN KE - 3 BANK

PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO MUDHARABAH TERHADAP PENYALURAN DANA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Hedy Kuswanto *) Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Dana yang besar seringkali menjadi patokan oleh sebagian masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Aktivitas Ekonomi Tanpa Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitianyang dilakukan oleh Lutfiatun Nukhus pada tahun 2010, Penelitian

PENGARUH DEPOSITO TERHADAP KREDIT DENGAN INFLASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA BANK UMUM DI INDONESIA M. Taufiq *) Abstrak

ANALISIS KINERJA BANK

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitan atau relevansi dengan penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk tabungan dan fasilitas lainnya serta menyalurkannya dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SUMBER-SUMBER DANA BANK

BAB I PENDAHULUAN. hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana dan atau kedua-duanya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

Secara umum aktiva bagi perusahaan merupakan sumber daya yang harus dikelola secara baik guna mendatangkan penghasilan. Menurut sifat dan jangka

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. telah menetapkan undang-undang mengenai Mortgage (Perumahan). Peraturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) Pengaruh LDR, IPR, NPL, APYD, IRR, BOPO, FBIR,NIM, PR, dan FACR

BAB II KERANGKA TEORITIS. Definisi bank dan perbankan menurut UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai financial intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

PT. BPR BUMIASIH NBP 13 STABAT ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian pedesaan mempunyai peran sangat penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rakyat (BPR) Jawa Timur (Periode ). Penelitian tersebut memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Berdasarkan Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, bank diartikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat didefinisikan oleh Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Menurut Triandaru dan Budisantoso (2006 : 86), Kegiatan-kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank perkreditan rakyat adalah: 1) Menghimpun dana dari maasyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 2) Memberikan kredit 3) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 4) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, dan atau tabungan pada bank lain. 10

Di samping kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh BPR di atas, terdapat juga kegiatan-kegiatan yang merupakan larangan bagi BPR, yaitu sebagai berikut: 1) Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran. 2) Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. 3) Melakukan penyertaan modal. 4) Melakukan usaha perasuransian. 5) Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud di atas. Berdasarkan kegiatan usaha dan larangan-larangan di atas, maka secara umum BPR mempunyai kegiatan usaha yang lebih terbatas dibandingkan dengan bank umum. Bank umum dapat menghimpun dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat berupa giro, tabungan, dan deposito. Sedangkan BPR tidak boleh menghimpun dana dalam bentuk giro dan juga tidak boleh ikut serta dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum dapat melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, sedangkan BPR tidak diperbolehkan. Bank umum dapat melakukan penyertaan modal pada lembaga keuangan dan untuk mengatasi kredit macet, sedangkan BPR sama sekali tidak boleh melakukan penyertaan modal. Dalam hal melakukan usaha perasuransian, BPR dan Bank Umum sama-sama tidak diperbolehkan. Lokasi atau penempatan operasional dari BPR diatur dalam pasal 4 Undang-undang No.7 tahun 1992 sebagai berikut: 1) BPR dapat didirikan di desa-desa, di wilayah-wilayah kecamatan, di luar ibukota negara, ibukota provinsi, ibukota kabupaten, dan kota madya. 11

2) Dalam hal di dalam ibukota kabupaten atau kota madya belum terdapat BPR, pemerintah daerah setempat dapat mendirikan BPR baik secara mandiri maupun bersama-sama dengan koperasi, BUMN dan/atau Bank Umum Milik Pemerintah Daerah. 2.1.2 Sumber Dana Sumber dana utama dalam sebuah bank adalah giro, tabungan, dan deposito maupun pinjaman lain, seperti: utang pada bank sentral, utang pada bank lain, bankers acceptance, sekuritas yang mereka jual dengan perjanjian akan ditebus kembali, repurchase agreement. Sedangkan sumber dana yang lain adalah berasal dari modal sendiri. Fungsi untuk mencari dan menghimpun dana dalam bentuk simpanan sangat menentukan pertumbuhan suatu bank, sebab volume dana yang berhasil dihimpun akan menentukan pola volume dana yang dapat dikembangkan oleh bank tersebut dalam bentuk penanaman dana yang menghasilkan, misalnya kredit, penanaman dana pada bank lain, dan pembelian surat-surat berharga dalam pasar uang. Menurut Sudirman (2000 : 81), dana-dana bank yang digunakan sebagai alat operasional suatu bank bersumber dari dana-dana sebagai berikut: 1) Dana pihak kesatu (dana dari modal bank sendiri) Dana pihak kesatu adalah dana dari modal sendiri yang berasal dari para pemegang saham. Dana modal sendiri terdiri atas modal disetor, agio saham, cadangan-cadangan, dan laba ditahan. 12

2) Dana pihak kedua (dana pinjaman dari pihak luar) Dana pihak kedua adalah dana-dana pinjaman yang berasal dari pihak luar yang terdiri atas call money, yaitu pinjaman dari bank lain yang berupa pinjaman harian antar bank, pinjaman biasa antar bank, pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dan pinjaman dari Bank Sentral (BI). 3) Dana pihak ketiga (dana dari masyarakat) Dana pihak ketiga adalah dana berupa simpanan dari masyarakat dan merupakan sumber dana terbesar yang diandalkan oleh bank. Dana dari masyarakat terdiri atas giro (demand deposit), deposito (time deposit),dan tabungan (saving). (1) Giro (demand deposit) Giro merupakan simpanan masyarakat di bank yang disimpan sekaligus atau terus-menerus dan penyimpanannya mendapatkan bunga, dan umumnya dengan bunga yang sangat rendah. Simpanan ini penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan surat perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan. Jenis rekening giro ini dapat berupa rekening atas nama perorangan, rekening atas nama suatu badan usaha atau lembaga, dan rekening bersama atau gabungan. (2) Deposito (time deposit) Deposito atau simpanan berjangka adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian. Jangka waktu dapat dipilih sesuai dengan 13

kebutuhan, yakni 1 (satu) bulan, 3 (tiga) bulan, 6 (enam) bulan, 12 (dua belas) bulan, dan 24 (dua puluh empat) bulan. Terdapat berbagai jenis deposito, yakni deposito berjangka merupakan bukti simpanan yang dikeluarkan oleh bank untuk nama, sertifikat deposito dikeluarkan oleh bank atas unjuk yang dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan, serta deposit on calls adalah sejenis deposito berjangka yang pengambilannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberitahuan dua hari sebelumnya. (3) Tabungan (saving) Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Dengan adanya berbagai deregulasi perbankan menyebabkan semua bank memiliki berbagai jenis produk tabungan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat tanpa adanya persetujuan dari BI, seperti tabungan harian, adanya penarikan undian berhadiah, kemudahan untuk menyetor maupun menarik dana serta berbagai fasilitas lainnya. Kegiatan penghimpunan dana adalah dimana bank akan mengumpulkan sejumlah dana masyarakat, baik masyarakat perorangan, kelompok, lembaga masyarakat atau badan hukum tertentu. Dana masyarakat ini juga sering disebut dengan dana pihak ketiga yang pada umumnya berwujud tabungan dan deposito. Penghimpunan dana menimbulkan biaya dana bagi bank yang juga merupakan komponen biaya operasional bank di samping biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Peningkatan jumlah tabungan dan deposito yang dihimpun oleh suatu 14

bank dari masyarakat akan meningkatkan biaya operasional dari bank tersebut dan seterusnya akan dapat meningkatkan rasio BOPO, sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan dana pihak ketiga yang terdiri dari tabungan dan deposito memiliki pengaruh yang positif terhadap rasio BOPO. 2.1.3 Penggunaan Dana Menurut Siamat (1995 : 132), penggunaan dana bank pada prinsipnya dapat diklasifikasikan berdasarkan prioritas dana dan sifat aktiva bank. Penggunaan dana bank menurut prioritasnya terdiri dari: 1) Cadangan primer (primary reserve), dimaksudkan antara lain untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib minimum dan untuk keperluan operasi bank seharihari termasuk untuk memenuhi semua penarikan simpanan dan permintaan kredit nasabah. Di samping itu cadangan ini digunakan untuk menyelesaikan kliring antar bank dan kewajiban-kewajiban lainnya yang segera harus dibayar. 2) Cadangan Sekunder (secondary reserve). Dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan likuiditas yang jangka waktunya diperkirakan kurang dari satu tahun. Cadangan sekunder ini semata-mata dimaksudkan untuk kebutuhan likuiditas dan untuk memperoleh keuntungan. 3) Penyaluran kredit. Penggunaan dana bank ketiga adalah pemberian kredit atau loan kepada nasabah yang memenuhi ketentuan kebijakan perkreditan bank. Penyaluran kredit merupakan kegiatan utama bank. Oleh karena itu, sumber pendapatan utama bank berasal dari kegiatan usaha ini. 15

4) Invesments. Penggunaan dana bank untuk invesments yaitu penanaman dana bank dalam surat-surat berharga yang berjangka panjang. Tujuan penggunaan dana ini semata-mata untuk memaksimalkan penghasilan. Penggunaan dana bank berdasarkan sifat aktiva dapat dibedakan sebagai berikut: 1) Aktiva tidak produktif Aktiva tidak produktif atau non earning assets adalah penanaman dana ke dalam aktiva yang tidak memeberikan hasil bagi bank, terdiri dari: (1) Alat Likuid. Alat likuid atau cash assets adalah aktiva yang dapat digunakan setiap saat untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank. Aktiva ini merupakan aktiva yang paling likuid dari seluruh aktiva bank. Yang tergolong ke dalam cash assets adalah kas, giro pada bank sentral dan giro pada bank-bank lain. (2) Aktiva tetap dan inventaris. Dalam membiayai aktiva tetap dan inventaris, bank hanya diperkenankan menggunakan 50 % dari total modalnya untuk membiayai seluruh kebutuhan aktiva tetap dan inventarisnya. 2) Aktiva produktif Aktiva produktif atau earning assets adalah semua penanaman dana dalam rupiah dan valuta asing yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Pengelolaan dana dalam aktiva produktif merupakan sumber pendapatan yang digunakan untuk membiayai keseluruhan biaya operasional bank termasuk biaya bunga, biaya tenaga kerja, dan biaya operasional lainnya. Komponen aktiva produktif bank terdiri dari: (1) Kredit yang diberikan. Kredit adalah penyediaan uang tagihan atau yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan 16

pinjam meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. (2) Penempatan pada bank lain (antarbank aktiva). Penempatan pada bank lain antara lain dalam bentuk call money, deposito berjangka, deposito on call, dan sertifikat deposito. (3) Surat-surat berharga. Penanaman dana dalam surat-surat berharga meliputi surat-surat berharga jangka pendek dan jangka panjang yang dimaksudkan untuk mempertinggi profitabilitas bank. Menurut Sudirman (2000 : 23), penggunaan, penanaman, dan penempatan dana bank yang dapat mendatangkan penghasilan bagi bank disebut dengan aktiva produktif, seperti bentuk kredit, surat berharga, penyertaan, dan bentuk penanaman lainnya. Peningkatan pendapatan bank dengan cara memperbanyak jumlah aktiva produktif (seperti kredit, penanaman lain dan penyertaan) dibanding dengan bentuk aktiva lainnya (seperti rupa-rupa aktiva, kas, dan sejenisnya) akan meningkatkan pendapatan bank dan seterusnya akan dapat menurunkan rasio BOPO, sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan aktiva produktif yang terdiri dari realisasi kredit dan penanaman lain (antarbank aktiva) memiliki pengaruh yang negatif terhadap rasio BOPO. 2.1.4 Rentabilitas Bank (Earning) Menurut Reksoprayitno (1997 : 123), penilaian kesehatan rentabilitas didasarkan pada posisi laba/rugi menurut pembukuan, perkembangan laba/rugi tiga tahun terakhir dan laba/rugi yang diperkirakan. 17

Menurut Sudirman (2000 : 192), tingkat keuntungan yang dicapai oleh sebuah bank dengan seluruh dana yang ada di bank, disebut rentabilitas. Rentabilitas bank dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu: (1) ROA = Laba bersih setelah pajak selama 12 bulan terakhir Jumlah seluruh pasiva bank selama 12 bulan terakhir...(1) (2) BOPO = Biaya operasional bank selama 12 bulan terakhir Pendapatan operasional bank selama 12 bulan terakhir...(2) Rasio BOPO juga merupakan ukuran efektifitas bank karena rasio BOPO ini bereaksi terhadap biaya yang dikeluarkan oleh sebuah bank. Meningkatkan pendapatan bank dengan cara memperbanyak jumlah aktiva produktif (seperti kredit, penanaman lain dan penyertaan) dibanding dengan bentuk aktiva lainnya (seperti rupa-rupa aktiva, kas, dan sejenisnya) akan meningkatkan pendapatan bank dan seterusnya akan meningkatkan rentabilitas. Bank akan mendapat keuntungan jika biaya operasionalnya lebih kecil daripada pendapatan operasional yang diperoleh dari aktiva produktif. Rasio BOPO dipengaruhi oleh kredit dan penanaman modal pada bank lain (antarbank aktiva) sebagai sumber pendapatan operasionalnya dan dipengaruhi juga oleh dana pihak ketiga sebagai sumber dana yang akan digunakan sebagai sumber pembiayaan operasional bank. Pertumbuhan aktiva produktif yang tidak disertai dengan pertumbuhan dana pihak ketiga, dalam arti pertumbuhan dana pihak ketiga stabil atau lebih kecil dari pertumbuhan kredit dan pertumbuhan antarbank aktiva, maka hal tersebut akan dapat menekan rasio BOPO. Sebaliknya bila pertumbuhan dana pihak ketiga lebih tinggi daripada pertumbuhan aktiva produktif akan menyebabkan rasio BOPO menjadi lebih tinggi. 18

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya 1) Penelitian yang dilakukan oleh Romilda (2006), dengan judul Pengaruh Pertumbuhan Realisasi Kredit dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Efektivitas di PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Singaraja. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulan Januari 2002 samapai dengan Desember 2004 dengan menggunakan model Regresi Linear Berganda, diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Pertumbuhan realisasi kredit, pertumbuhan tabungan, dan pertumbuhan deposito secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap efektifitas PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Singaraja periode 2002 2004 sebesar 24 %. (2) Secara parsial ada pengaruh signifikan variabel pertumbuhan realisasi kredit, pertumbuhan tabungan, dan pertumbuhan deposito terhadap efektifitas di PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Singaraja periode 2002 2004, dan kredit yang diberikan mempunyai pengaruh dominan sebesar 75,1 %. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada objek penelitiannya yaitu rasio BOPO. Terdapat juga persamaan pada beberapa variabel bebas yang digunakan diantaranya pertumbuhan kredit yang diberikan (realisasi kredit), tabungan, dan deposito. Selain itu, teknik analisis data yang digunakan juga sama yaitu menggunakan model analisis regresi linear berganda. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada periode dan lokasi penelitian yang digunakan, serta 19

ditambahkannya satu variabel bebas lagi pada penelitian ini yaitu pertumbuhan antarbank aktiva. 2) Penelitian yang dilakukan oleh Eka Wahyundari (2008), dengan judul Pengaruh Pertumbuhan Aktiva Produktif dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Rasio BOPO pada PT. BPD. Bali Periode 2003-2007. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulan Januari 2003 sampai dengan Desember 2007 dengan menggunakan model Regresi Linear Berganda sebagai teknik analisis datanya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa: (1) Pertumbuhan Aktiva Produktif dan Dana Pihak Ketiga secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap rasio BOPO pada PT. BPD. Daerah Bali periode 2003-2007 sebesar 20,9 %. (2) Secara parsial variabel pertumbuhan kredit yang diberikan berpengaruh signifikan terhadap rasio BOPO PT. BPD. Daerah Bali periode 2003-2007, sedangkan untuk variabel pertumbuhan penempatan, surat-surat berharga, penyertaan, giro, tabungan, dan deposito tidak berpengaruh signifikan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitiannya yaitu rasio BOPO. Terdapat juga persamaan pada beberapa variabel bebas yang digunakan diantaranya pertumbuhan kredit yang diberikan (realisasi kredit), penempatan (antarbank aktiva), tabungan, dan deposito. Selain itu, teknik analisis data yang digunakan juga sama yaitu menggunakan model analisis regresi linear berganda. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada periode dan lokasi penelitian yang digunakan, serta pada beberapa variabel bebas yang digunakan pada penelitian 20

sebelumnya yang tidak digunakan pada penelitian ini diantaranya variabel pertumbuhan surat-surat berharga, penyertaan, serta giro. 3) Penelitian yang dilakukan oleh Nila (2008), dengan judul Pengaruh Pertumbuhan Aktiva Produktif dan Dana Pihak Ketiga Pada Kinerja Operasional Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Badung. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulan Januari 2003 samapai dengan Desember 2007 dengan menggunakan model Regresi Linear Berganda sebagai teknik analisis datanya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa: (1) Pertumbuhan aktiva produktif dan dana pihak ketiga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja operasional yang diukur dengan rasio BOPO pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Badung sebesar 4,9 %. (2) Secara parsial variabel pertumbuhan kredit yang diberikan berpengaruh signifikan terhadap rasio BOPO pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Badung, sedangkan untuk variabel pertumbuhan tabungan dan deposito tidak berpengaruh signifikan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitiannya yaitu rasio BOPO. Terdapat juga persamaan pada beberapa variabel bebas yang digunakan diantaranya pertumbuhan kredit yang diberikan (realisasi kredit), tabungan, dan deposito. Selain itu, teknik analisis data yang digunakan juga sama yaitu menggunakan model analisis regresi linear berganda. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada periode dan lokasi penelitian yang digunakan, serta 21

ditambahkannya satu variabel bebas lagi pada penelitian ini yaitu pertumbuhan antarbank aktiva. 2.3 Rumusan Hipotesis Berdasarkan pokok permasalahan, tujuan penelitian, dan kajian pustaka, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1) Pertumbuhan realisasi kredit, pertumbuhan antarbank aktiva, pertumbuhan tabungan, dan pertumbuhan deposito berpengaruh signifikan secara simultan terhadap rasio BOPO PT. BPR. Raga Jayatama periode Januari 2004 Desember 2008. 2) Pertumbuhan realisasi kredit dan pertumbuhan antarbank aktiva berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap rasio BOPO PT. BPR. Raga Jayatama periode Januari 2004 Desember 2008. Sedangkan pertumbuhan tabungan dan pertumbuhan deposito berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap rasio BOPO PT. BPR. Raga Jayatama periode Januari 2004 Desember 2008. 22