Bab IV Hasil dan Pembahasan

dokumen-dokumen yang mirip
Bab II Tinjauan Pustaka

Analisis Kandungan β-karoten Beberapa Varietas Lokal Ubi Jalar (Ipomoea batatas) Asal Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

UBI JALAR. Seleksi Gulud Tunggal Klon-klon Ubi jalar. Berkadar Betakarotin Tinggi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran 1. Data Absorbansi dan Kurva Standar Pada Pengujian Kadar Amilosa

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai masalah yang berkaitan dengan pangan dialami banyak

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

BAB I PENDAHULUAN. Tepung tersebut digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kue tradisional

Koi merupakan salah satu ikan hias yang sejak dulu hingga saat ini sangat terkenal di masyarakat, khususnya pecinta ikan hias, hobiis, dan pebisnis

AKSESI PLASMA NUTFAH UBI JALAR BERKANDUNGAN BETA-KAROTEN TINGGI

KENDALI STABILITAS BETA KAROTEN SELAMA PROSES PRODUKSI TEPUNG UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) CHRISTINA MUMPUNI ERAWATI

UBI JALAR. 32 Laporan Tahun 2011 Penelitian Aneka Kacang dan Umbi PERBAIKAN GENETIK

BAB I PENDAHULUAN. melimpah dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan sumber daya alam. tersebut salah satunya adalah keanekaragaman tumbuhan yang tinggi

TINJAUAN PUSTAKA. berat kering beras adalah pati. Pati beras terbentuk oleh dua komponen yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Makanan tradisional merupakan wujud budaya yang berciri kedaerahan,

Teknologi Produksi Ubi Jalar

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

II. IKLIM, TANAH DAN WILAYAH PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Biologi yang sangat efektif, karena siswa dapat mempelajari hubungan

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing sebesar ton dan hektar. Selama lima

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

I. PENDAHULUAN. mempunyai keunggulan, yaitu kaya karbohidrat. Oleh karena itu, ubi jalar dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan palawija sumber karbohidrat yang memegang peranan penting kedua setelah beras.

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau

PENDAHULUAN. penduduk sehingga terjadi masalah hal ketersediaan pangan. Ketergantungan pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sumping merupakan makanan tradisional yang berasal dari Bali, pada di

Medan, November 2010 Ketua peneliti, Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP, MSc, PhD

KARYA ILMIAH PELUANG USAHA BUBUR DAN NASI GORENG YANG SEHAT

V. VARIETAS UNGGUL UBI KAYU

Lampiran 1. Metode analisis kolesterol, asam lemak dan Vitamin A A. Metode Analisis Kolesterol (Kleiner dan Dotti 1962).

Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ipomea Batatas adalah bahasa ilmiah dari ubi jalar yang memiliki kandungan

BAB I PENDAHULUAN. banyak disukai oleh segala kalangan dari anak-anak, remaja maupun orang

Lampiran 1. Denah Penelitian dan Bagan Plot Penelitian dan Letak Tanaman Sampel

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. familiar, selain familiar dodol juga terasa enak dan banyak macamnya. Di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN. Masalah utama dalam peningkatan ketahanan pangan adalah pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. seperti selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Karbohidrat pada ubi jalar juga

BAB I PENDAHULUAN. dan jagung, dan ubi kayu. Namun, perkembangan produksinya dari tahun ke tahun

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eva Tresnawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

Bab I. Pendahuluan I-10 BAB I PENDAHULUAN

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

LAPORAN PRAKTIKUM. ISOLASI DNA, Isolasi Protein dan PCR (Elektroforesis agarose dan Acrylamic)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim (annual) yang memiliki

PERBANDINGAN KANDUNGAN MINERAL DAN VITAMIN B1 BEBERAPA JENIS UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. fermentasi tercapai, sehingga harus segera dikonsumsi (Hidayat, 2006).

HASIL DAN PEMBAHASAN. Laju Respirasi Wortel Terolah Minimal

Lampiran 1 Hasil Determinasi Tanaman

1 I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

Lampiran 1. Perhitungan pembuatan larutan standar

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. lokal karena memiliki kandungan karbohidrat yang relatif tinggi. Zuraida dan

Fotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna Tanaman

TANAMAN PENGHASIL PATI

Lampiran 1. Persyaratan teknis minimal pupuk organik % % % ppm. Sel/ml %

PEMBUATAN ES KRIM UBI JALAR (Ipomea HOMOGENIZER

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik di daerah tropis salah satunya yaitu tanaman munggur. Tanaman ini

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoae batatas L) atau ketela rambat atau sweet potato atau dalam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan (BBM) Bahan Bakar Minyak untuk keperluan sehari-hari.

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk

Bab IV Hasil dan Analisa 4.1 Ekstraksi likopen dari wortel dan pengukurannya dengan spektrometer NIR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas. L) merupakan salah satu tanaman. bagian timur Indonesia dijadikan sebagai makanan pokok masyarakat.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Fotosintesis

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Daftar Pustaka. Britton, G., Jensen, S. L., & Pfander, H Carotenoids Vol. 1A: Isolation and Analysis. Berlin, Germany.

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu tanaman jenis umbi-umbian yang dapat tumbuh dengan baik

TINJAUAN PUSTAKA. empat di dunia. Ubi jalar merupakan salah satu sumber karbohidrat dan memiliki

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

KERAGAMAN PAKET LAYANAN UBI JALAR SEBAGAI PANGAN ALTERNATIF DALAM MEMBANGUN DIVERSIFIKASI PANGAN DI PROVINSI JAMBI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. didasarkan pada nilai-nilai karakteristik lahan sangat diperlukan sebagai

Bab III Bahan dan Metode

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

Uraian Materi Anda suka makan ubi atau kentang rebus? Ubi jalar dan kentang sama-sama mengandung karbohidrat dalam bentuk amilum.

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Bab IV Hasil dan Pembahasan A. Area Serapan β-karoten dari Ketiga Varietas Lokal Ubi Jalar Hasil pengujian kandungan β-karoten terhadap ketiga varietas lokal ubi jalar dengan menggunakan HPLC, dan setelah dinormalisasi adalah sebagai berikut: 30 Puncak Area Serapan β-karoten 25 20 15 10 5 0 Ubi Jalar Putih Ubi Jalar Kuning Ubi Jalar Oranye 0 2 4 6 8 10 12 Waktu (menit) Gambar 1. Grafik Serapan β-karoten pada Ketiga Varietas Lokal Ubi Jalar Dari gambar 4 terlihat bahwa puncak area serapan β-karoten pada masing-masing ubi jalar berbeda. Untuk ubi jalar oranye (lauk loil kanalu) β- karoten terdapat pada area serapan 26,1, ubi jalar 15

kuning (lauk loil molo) β-karoten terdapat pada area serapan 20,5, dan ubi jalar putih (lauk loil muti) β- karoten terdapat pada area serapan 11. Dengan panjang gelombang 460 nm dan waktu tambat yang sama yaitu 10 menit. Berdasarkan ketiga puncak β-karoten yang muncul pada gambar 4, perbandingan serapan β- karoten ketiga varietas ubi jalar adalah 26 : 20 : 10, dengan ubi jalar oranye 2¼ kali lebih tinggi dari ubi jalar putih. Sedangkan ubi jalar kuning 2 kali lebih tinggi dari ubi jalar putih. Lebih tingginya puncak β- karoten pada ubi jalar oranye, menunjukkan bahwa kandungan β-karoten tertinggi berada pada ubi jalar oranye. Ini dapat dilihat dari kandungan β-karoten pada tiga varietas ubi Jalar yang disajikan pada tabel 1. B. Kandungan β-karoten dari Ketiga Varietas Lokal Ubi Jalar Dari grafik serapan β-karoten (gambar 4), dapat digunakan untuk memperoleh kandungan β-karoten yang lebih representatif. Total kandungan β-karoten akan ditunjukkan dalam tabel 1. 16

Tabel 1. Kandungan β-karoten dari Ketiga Varietas Lokal Ubi Jalar Ubi Jalar Area Kromatogram Sampel Konsentrasi Sampel dari Standar (µg/ml) Volume Larutan Sampel dan Faktor Pengenceran (FP) Putih 35781 22,29 2 ml (FP= -) Kuning 126645 79,84 5 ml (FP= -) Oranye 103818 65,38 10 ml (FP= 2x) Keterangan: Data hasil analisa merupakan rerata 2 kali ulangan β- Karoten (µg/g) 14,16 128,02 411,26 β-karoten yang terdapat dalam ubi jalar menyebabkan daging umbi berwarna kuning, oranye hingga jingga. Berdasarkan tabel 1, dapat dilihat bahwa ketiga sampel ubi jalar memiliki kandungan β-karoten yang berbeda. Ubi jalar oranye lebih banyak mengandung β-karoten dari pada kedua jenis ubi jalar kuning maupun putih. Ubi jalar oranye (lauk loil kanalu) mengandung β-karoten sebesar 411,26 µg/g, ubi jalar kuning (lauk loil molo) mengandung β-karoten sebesar 128,02 µg/g dan ubi jalar putih (lauk loil muti) mengandung β-karoten sebesar 14,16 µg/g. Disajikan juga dalam grafik batang perbandingan kandungan β- karoten antara ketiga varietas ubi jalar (gambar 5). 17

β-karoten (μg/g) 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 Ubi Jalar Putih Ubi Jalar Kuning Ubi Jalar Oranye Varietas Lokal Ubi Jalar Gambar 2. Grafik Perbandingan Kandungan β-karoten dari Ketiga Varietas Lokal Ubi Jalar Secara kualitatif kandungan β-karoten juga dapat diketahui. Semakin pekat intensitas warna kuning atau oranye, akan semakin tinggi pula kandungan β-karoten dari ubi jalar (Woolfe 1992; Simonne dkk. 1993). Daging umbi yang berwarna oranye dan kuning, mengandung β-karoten sebagai komponen utamanya (Tumuhimbise dkk. 2010). Untuk ubi jalar kuning kadar β-karoten berkisar antara 0 4000 µg/100 g, dan pada ubi jalar oranye 3000 20.000 µg/100 g (Jusuf dkk. 2012). Kadar β-karoten varietas lokal ubi jalar kuning (lauk loil molo) dan oranye (lauk loil kanalu) asal Desa Oelbubuk Kecamatan Mollo Tengah Kabupaten TTS Provinsi NTT secara umum bernilai tinggi. Sebagai bahan perbandingan, kadar β-karoten ubi jalar varietas unggul Beta-1 dan Beta-2 yang dikeluarkan oleh Balai 18

Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbiumbian (Balitkabi) di Malang adalah 12.032 μg/100 g dan 4.629 μg/100 g (Ginting dkk. 2012). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jusuf dkk. (2007), kandungan β-karoten memiliki keterkaitan erat dengan kadar air. Ubi jalar yang memiliki kandungan β-karoten yang tinggi memiliki kadar air yang tinggi. Selain memiliki kadar air yang tinggi, bahan keringnya rendah (lebih kecil dari 30 %), tekstur umbinya lembek dan kurang disukai. Aywa dkk. (2013) melaporkan bahwa ubi jalar oranye memiliki kandungan karbohidrat, mineral, dan vitamin yang lebih tinggi dibandingkan dengan ubi jalar kuning dan putih. Dalam penelitian ini juga dilaporkan bahwa kandungan β-karoten pada ubi jalar oranye lebih tinggi (4619-4889 μg/100 g) dari ubi jalar kuning (2017-2628 μg/100 g). Pada penelitian yang dilakukan oleh Rose dan Vasanthakaalam (2011), yaitu membandingkan kandungan glukosa dan β-karoten pada daging ubi jalar putih dan daging ubi jalar kuning disebutkan bahwa kandungan β-karoten dan glukosa pada ubi jalar kuning lebih banyak dari ubi jalar putih. Perbedaan kandungan pigmen β-karoten antara satu ubi dengan ubi lainnya tergantung pada perbandingan dari perbedaan genotipe dengan lingkungan, dan juga teknologi budidaya. Selain itu 19

untuk intensitas warna kuning, oranye hingga jingga sangatlah bergantung pada perbedaan waktu dan musim tanam, umur panen, lokasi maupun kecukupan air irigasi. Sedangkan untuk dapat meningkatkan kandungan pigmen β-karoten dalam ubi jalar harus diperhatikan lingkungan tumbuh optimalnya, seperti kecukupan air, unsur hara, udara (CO2), dan jarak tanam yang tidak terlalu rapat (Wahyuni dkk. 2007; Ginting dkk. 2012). 20