PEMBANGUNAN MANUSIA Proses pembangunan yang sedang dilaksanakan terutama pada Negara berkembang hakikatnya adalah pembangunan terhadap manusianya. Taraf kualitas kehidupan manusia merupakan tujuan utama dari segala jenis pembangunan yang dilaksanakan. Untuk mengukur tingkat kualitas kehidupan tersebut dapat diukur dengan salah satu indikator yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI). Indeks ini pula lah yang biasa dipakai dalam mengukur tingkat keberhasilan pembangunan di suatu wilayah. IPM adalah indeks yang mengukur pembangunan manusia dari 3 aspek dasar, yaitu Umur panjang dan hidup sehat, Pengetahuan, dan Standar Hidup Layak. IPM dapat menentukan peringkat atau level suatu wilayah/negara, sehingga dapat diperbandingkan dengan wilayah/negara lainnya. Bagi Indonesia sendiri, IPM merupakan data strategis, karena selain sebagai ukuran kinerja pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU). Mulai tahun 2014 BPS menggunakan metode baru dalam penghitungan IPM. Perbedan metode baru saat ini dengan metode sebelumnya terletak pada dimensi Pengetahuan, di mana pada metode terdahulu indikator yang digunakan adalah Angka Melek Huruf dan Rata-Rata Lama Sekolah, sedangkan pada metode baru Indikator Angka melek huruf digantikan oleh indikator Harapan Lama Sekolah. Adapun mekanismen penghitungan IPM ditunjukkan oleh diagram berikut ini. 34
Gambar 5. Mekanisme Penghitungan IPM 35
Diagram penghitungan IPM menunjukkan bahwa penghitungan IPM didasarkan pada keberhasilan pembangunan dari aspek kualitas kehidupan yang dinyatakan dalam indeks harapan hidup, kualitas pendidikan yang dijabarkan melalui angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah serta kualitas pendapatan yang dinyatakan oleh pengeluaran per kapita riil disesuaikan. Jika ditinjau perkembangannya, Kabupaten Murung Raya sedikit namun pasti mengalami peningkatan. Secara series (berturut-turut) IPM Kabupaten Murung Raya disajikan dalam grafik di bawah ini. Gambar 6 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Murung Raya 2010 2014 Sumber: Badan Pusat Statistik 36
Grafik di atas menunjukkan bahwa peningkatan pembangunan di Murung Raya terus meningkat. Hal ini harus diimbangi pula dengan pembangunan yang berkualitas yang menitikberatkan perbaikan taraf kualitas kehidupan masyarakat Murung Raya. Pada tahun 2014 IPM Murung Raya mencapai 66,10 persen. Ini artinya proses pembangunan manusia yang dibangun dari empat indikatornya telah mencapai 66,10 persen dari standar maksimal nilai keempat indikator tersebut yang ditetapkan oleh United Nation Development Programme (UNDP) atau lembaga PBB yang menangani monitoring proses pembangunan di Negara-negara berkembang. Adapun nilai-nilai standar yang ditetapkan tersebut disajikan dalam tabel berikut. Tabel 5.1. Nilai Minimum dan Maksimum Indikator IPM Indikator Satuan Minimum Maksimum UNDP BPS UNDP BPS Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) Harapan Lama Sekolah (HLS) Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Tahun 20 20 85 85 Tahun 0 0 18 18 Tahun 0 0 15 15 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan 100 (PPP U$) 1.007.436 (Rp) 107.721 (PPP U$) 26.572.352 (Rp) Dari angka IPM sebesar 66,10 persen tersebut perlu diketahui lebih mendalam seberapa jauh capaian pembangunan dari setiap indikatornya. Dengan melihat besaran capaian dari setiap indikator IPM maka dapat diperoleh gambaran tingkat keberhasilan proses pembangunan pada sectorsektor tertentu serta dapat pula digunakan sebagai acuan pembangunan di 37
masa yang akan datang sehingga pembangunan yang akan dilaksanakan lebih efektif, efisien dan tepat sasaran serta berhasil guna. Untuk mempertajam gambaran capaian pembangunan dari setiap indikator IPM Murung Raya berikut disajikan nilai capaian keempat indikator tersebut. Tabel 5.2. Nilai Capaian Komponen Pembangun IPM Kabupaten Murung Raya 2013-2014 Angka Harapan Hidup Harapan Lama Sekolah Rata-rata Lama Sekolah Pengeluaran per Kapita (tahun) (tahun) (tahun) (ribu rupiah) 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 69,02 69,11 11,33 11,68 7,15 7,18 9.245,13 9.267,68 Sumber: Badan Pusat Statistik Dari 2013 ke 2014 setiap indikator IPM menunjukkan peningkatan, angka harapan hidup di Murung Raya 2014 mencapai 69,02 tahun, ini berarti bahwa dapat dikatakan perkiraan rata-rata lama hidup masyarakat Murung Raya adalah 69,02 tahun. Semakin berkualitasnya kehidupan masyarakat maka akan semakin tinggi pula angka harapan hidup. Oleh karena itu peningkatan taraf atau kualitas kehidupan mutlak dihasilkan dari proses pembangunan manusia yang berkesinambungan dan merata di seluruh wilayah Murung Raya. Harapan Lama Sekolah masyarakat Murung Raya pada tahun 2014 mencapai 11,68 tahun, ini merupakan capaian yang sangat bagus di tengah kondisi geografis wilayah Murung Raya yang sebagian wilayahnya masih tergolong sulit dalam hal aksesibilitas terhadap fasilitas pendidikan. Namun angka tersebut mutlak harus ditingkatkan agar 38
masyarakat lebih siap di tengah era globalisasi ini serta proses menuju Murung Raya emas 2030 mendatang. Indikator berikutnya adalah capaian rata-rata lama sekolah menunjukkan angka 7,18 tahun. Ini berarti bahwa secara umum masyarakat Murung Raya menempuh pendidikan sekolah dalam tempo 7,18 tahun. Jika distandarkan dalam jenjang pendidikan maka dapat disimpulkan setara dengan SMP kelas satu. Ini merupakan preseden yang kurang baik mengingat program wajib belajar yang terus ditingkatkan menjadi wajib belajar 12 tahun. Maka usaha ekstra keras mutlak harus ditempuh penentu kebijakan, praktisi pendidikan serta kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan sehingga partisipasi masyarakat akan pendidikan akan lebih tinggi. Adapun capaian nilai pengeluaran per kapita adalah Rp 9.267.68. Angka ini masih jauh dari angka maksimum yang ditetapkan UNDP, di samping itu tingginya harga barang kebutuhan sehari-hari di Murung Raya semakin menunjukkan daya beli masyarakat yang masih rendah. Penjelasan singkat mengenai capaian pembangunan manusia Kabupaten Murung Raya di atas akan lebih lengkap lagi jika didukung dengan data-data capaian indikator-indikator IPM seperti kependidikan dan kesehatan. Adapun data-data capaian sector kesehatan dapat disajikan fasilitas kesehatan yang terdapat di Kabupaten Murung Raya sebagaimana disajikan tabel di berikut: 39
Tabel 5.3 Fasilitas Kesehatan menurut Jenis dan Kecamatan di Kecamatan Kabupaten Murung Raya 2014 Puskes mas Puskesmas Pembantu Rumah Bersalin Posyandu Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Permata Intan 1 11-11 23 02. Sungai Babuat 1 5-6 12 03. Murung 3 14 1 35 53 04. Laung Tuhup 3 15-34 52 05. Barito Tuhup Raya 1 7-8 16 06. Tanah Siang 2 21-27 50 07. Tanah Siang Selatan - 6 - - 6 08. Sumber Barito 1 6-8 15 09. Seribu Riam 1 6-6 13 10. Uut Murung 1 4-3 8 Jumlah/Total 14 95 1 138 248 Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Murung Raya Tabel di atas menunjukkan bahwa fasilitas Puskesmas merupakan fasilitas penting bagi masyarakat. Hanya Kecamatan Tanah Siang Selatan yang belum terdapat puskesmas. Hal ini perlu menjadi perhatian pihak terkait demi meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat utamanya Kecamatan Tanah Siang Selatan. Sementara itu fasilitas rumah sakit hanya tersedia di Beriwit Kec. Murung dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 65 tempat. Di samping ditinjau dari fasilitas kesehatan, capaian sektor kesehatan juga perlu ditelaah ketersediaan tenaga kesehatan. Adapun tenaga kesehatan yang tersedia di Murung Raya disajikan dalam tabel berikut ini. 40
Tabel 5.4. Jumlah Tenaga Kesehatan menurut Jenis dan Kecamatan di Murung Raya 2014 Kecamatan Dokter Farmasi Bidan Pengatur Rawat (1) (2) (3) (4) (5) 01. Permata Intan 1 1 6 13 02. Sungai Babuat - - 4 10 03. Murung 22 1 38 92 04. Laung Tuhup 3-15 23 05. Barito Tuhup Raya 1-3 13 06. Tanah Siang 2 1 16 34 07. Tanah Siang Selatan - - - - 08. Sumber Barito - - 7 6 09. Seribu Riam - - 4 10 10. Uut Murung - - 2 11 Jumlah 29 3 95 212 Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Murung Raya Dari total 29 orang dokter yang terdapat di Kabupaten Murung Raya, hanya Kecamatan Sungai Babuat, Kecamatan Tanah Siang Selatan, Kecamatan Seribu Riam, dan Uut Murung yang tidak tersedia dokter.hal ini perlu menjadi perhatian lebih dalam hal peningkatan kualitas kesehatan di wilayah tersebut. Porsi tenaga kesehatan terbesar berada di kecamatan Murung, hal ini dikarenakan adanya rumah sakit di kecamatan tersebut. Adapun di Tanah Siang Selatan tidak terdapat tenaga kesehatan dikarenakan baru pada 2016 nanti pemerintah akan membangun Puskesmas di daerah tersebut. 41
Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai pelaksana pembangunan tersebut. Salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan pendidikan, karena kecerdasan dan ketrampilan manusia dapat ditingkatkan. Kualitas pendidikan yang baik diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja yang semakin kompetitif. Pendidikan level dasar yakni sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) merupakan sorotan awal dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap aksesibilitas pendidikan. Berikut disajikan ketersediaan fasilitas pendidikan di Kabupaten Murung Raya tahun 2013. Tabel 5.5. Fasilitas Pendidikan di Murung Raya 2014 Jenis Sekolah Murid Guru Sekolah Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. TK 1 159 82 4 797 5 449 2. SD 163 17 16 978 885 1 537 109 3. SMP 58 8 5 572 600 614 67 4. SMA/MA 23 2 3 260 101 347 29 5. SMK 2-428 - 44 - Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Murung Raya 42