SISTEM PENULISAN DAN PENGAJARAN BAHASA CIA CIA DENGAN HANGUEL DI KOMUNITAS CIA-CIA LAPORO SORAWOLIO KOTA BAU-BAU OLEH ABIDIN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan Cipher Baru untuk Huruf Korea (Hangul)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian CAI (Computer Aided Instruction) tambahan didalam metode pengajaran tradisional (Cotton,2001).

BAB III LANDASAN TEORI

JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn:

BAB IV ANALISIS PERAN LEMBAGA KURSUS PENDIDIKAN (LKP) BINA MULIA BATANG DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR CALISTUNG PADA ANAK

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

2015 PENANAMAN NILAI-NILAI KESUND AAN MELALUI PROGRAM TUJUH POE ATIKAN ISTIMEWA D I LINGKUNGAN SEKOLAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Belajar Bahasa Korea Untuk Pemula Pengenalan Vokal Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budi Utomo, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki kekayaan budaya dan

BAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Salah satu bentuk peninggalan budaya yaitu aksara nusantara.

Penerapan Algoritma Hough Transform Untuk Pengenalan Goresan Tangan Huruf Korea

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai makna tertentu. Sebagai sistem lambang bunyi yang mempunyai makna,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Landasan Dasar, Asas, dan Prinsip K3BS Keanggotaan Masa Waktu Keanggotaan

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini, banyak orang mulai berpikir bahwa keahlian adalah hal yang

2014 SAJARAH CIJULANG

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB I PENDAHULUAN. Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Setiap kelompok etnik tersebut memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan nasional (national pride) bangsa Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENGAKUAN KEESAAN TUHAN DALAM MANTRA SAHADAT SUNDA DI KECAMATAN CIKARANG TIMUR KABUPATEN BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III AKSARA SUNDA

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan kepada orang lain. Sering disebut juga bahwa bahasa itu merupakan alat

PERANCANGAN ANIMASI PEMBELAJARAN HURUF KOREA UNTUK PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara agraris (terdiri dari banyak pulau)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peran orang tua sebagai generasi penerus kehidupan. Mereka adalah calon

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

SEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bermukim merupakan salah satu cerminan budaya yang. merepresentasikan keseluruhan dari teknik dan objek, termasuk didalamnya cara

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

BAB VII PEN UTUP. Dalam penelitian ini, berdasarkan data serta analisa di bab IV dan V, dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V MODEL PELESTARIAN NYANYIAN MBUE-BUE PADA MASYARAKAT MUNA SULAWESI TENGGARA

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

2015 KEHID UPAN MASAYARAKAT BAD UY LUAR D I D ESA KANEKES KABUPATEN LEBAK BANTEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian La Tike, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Manusia sudah menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sejak berabad-abad

BAB I PENDAHULUAN. Di setiap tempat di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ashriany Widhiastuty, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sastra lisan yang telah lama ada,lahir dan muncul dari masyarakat yang

D. Dinamika Kependudukan Indonesia

BIDANG KEGIATAN : PKM-M

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia memiliki beribu-ribu pulau di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dulu tanah sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia sehari hari

BAB I PENDAHULUAN. cenderung mengutamakan peneropongan kata-kata (leksikon) secara statistik, untuk

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

, 2015 KOMPLEKS MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA DALAM SITUS MASYARAKAT KOTA CIREBON

CAMPUR KODE DALAM IKLAN ACARA DI RADIO RRI SURAKARTA

Pentingnya Simbol Fonetik Braille. Bagi Para Tunanetra Indonesia. Drs. Didi Tarsidi. Desember 1999

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Indonesia merupakan negara di dunia ini yang memiliki ragam budaya

BAB I PENDAHULUAN. Suku bangsa Melayu di Sumatera Timur mendiami daerah pesisir timur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting keberadaanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebagai fakta sosial, manusia sebagai makhluk kultural (Ratna, 2005:14). Dalam

penelitian tentang pelaksanaan pengajaran bahasa Lampung

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Studi etnobotani

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat berkomunikasi yang sangat penting bagi manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kebudayaan masyarakat. Implikasinya, jika tuntutan zaman. harus diarahkan pada pencapaian kompetensi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan lambang bunyi yang mempunyai arti dan fungsi

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar

BAB I. Pendahuluan. Trap-trap di desa Booi kecamatan Saparua, Maluku Tengah.Booi merupakan salah satu

BAB I PASAR SENI DI WAIKABUBAK SUMBA BARAT NTT ARSITEKTUR TRADISIONAL SEBAGAI ACUAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usaha pemerintah ke arah ini telah dilaksanakan dengan menambah jumlah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dominan adalah Suku Dayak bukit sebagai penduduk asli kesamaan itu

BAB I PENDAHULUAN. yang biasanya diperoleh dari orang tuanya. Nama tersebut merupakan pertanda

BAB I PENDAHULUAN. dapat ditunjukkan oleh manusia lain sebagai pelaku komunikasi. berupa ekspresi, gerak tubuh, maupun simbol simbol tertentu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk generasi selanjutnya hingga sampai saat ini.

Transkripsi:

SISTEM PENULISAN DAN PENGAJARAN BAHASA CIA CIA DENGAN HANGUEL DI KOMUNITAS CIA-CIA LAPORO SORAWOLIO KOTA BAU-BAU OLEH ABIDIN i

ABSTRACT Sistem Penulisan dan Pengajaran Bahasa Cia Cia Dengan Menggunakan Hanguel Di Cia Cia Laporo Sorawolio Kota Baubau Abidin Guru SMA Negeri 6 Baubau abidinbaubau@yahoo.com Makalah ini bukanlah suatu karya ilmiah yang tersusun secara sistematik. Tulisan ini akan menjelaskan tentang situasi belajar mengajar bahasa Cia Cia dengan menggunakan hanguel di komunitas Cia Cia Laporo Sorawolio Kota Baubau, sejak diperkenalkan dan diajarkan di Sekolah Dasar di bulan Juli 2009 yang lalu. Sudah banyak persepsi dan pertanyaan yang muncul tentang kemajuan pembelajaran bahasa Cia Cia tersebut. Hal-hal yang akan dijelaskan adalah, bagaimana bahasa Cia Cia menggunakan aksara hanguel, bagaimana respon masyarakat Cia Cia Laporo Sorawolio dengan penggunaan hanguel sebagai bahasa tulis dalam bahasa Cia Cia, kemajuan belajar mengajar bahasa Cia Cia di beberapa sekolah dasar, hambatan hambatan, dan saran untuk perbaikan masa datang. Masih banyak upaya yang harus dilakukan oleh berbagai pihak yang terkait dalam hal sosialisasi dan percepatan pembelajaran bahasa Cia Cia dengan menggunakan hangul. Perhatian yang serius dari pemerintah, para institusi dan lembaga serta masyarakat Cia Cia itu sendiri masih sangat dibutuhkan. Jika tidak, ini dikhawatirkan tidak akan berjalan dengan baik bahkan bisa mengalami kemandekan. Hal lain sehubungan dengan perlunya sosialisasi pengenalan aksara Cia Cia secara menyeluruh di kalangan masyarakat, dan juga mengenai bahan ajar atau buku sebagai panduan dalam proses belajar mengajar di kelas. Sebagai kesimpulan, bahwa proses belajar mengajar bahasa Cia Cia dengan menggunakan hanguel masih tetap berjalan dimana sejauh ini masih tetap diajarkan di beberapa sekolah dasar di komunitas Cia Cia Laporo Sorawolio Kota Baubau sejak 5 tahun yang lalu, namun masi membutuhkan perhatian yang serius untuk tetap menjaga keberlanjutannya. ii

KATA PENGANTAR Aksara adalah merupakan bagian dari simbol peradaban dan jati diri suatu bangsa atau suatu kelompok masyarakat. Masih banyak suku di beberapa negaradi dunia ini yang mempunyai ragam bahasa daerah yang berbeda beda dan belum mempunyai aksara tersendiri, terutama Negara Indonesia yang tercatat sebagai negera yang mempunyai ragam bahasa daerah yang terbanyak di dunia. Seiring dengan perkembangan zaman, ragam bahasa yang ada sudah mulai terkikis dan memudar oleh modernisasi bahasa karena tuntutan kehendak zaman. Pudarnya bahasa suatu kelompok masyarakat berarti pudar pula simbol peradaban dan jati diri daripada masyarakat itu sendiri. Kiranya patutlah masyarakat Cia Cia laporo Sorawolio saat ini untuk bangkit mempertahankan jati diri mereka dari sisi aspek bahasa dengan penerapan aksara Cia Cia yang diadaptasi dari hangul. Hal ini memang tidaklah mudah dan banyak hambatan hambatan tetapi harus ada kemauan yang keras untuk mensukseskannya. Penerapan aksara Cia Cia yang diadaptasi dari hanguel ini tidak mempunyai kandungan maksud yang lain akan tetapi merupakan suatu upaya untuk melestarikan dan menjaga keaslian bahasa Cia Cia itu sendiri. Harapan besar akan kesuksesan upaya ini tentu harus memerlukan banyak dukungan dari berbagai pihak. Karena itu, saran dan masukan sangat kami harapkan demi keberlanjutan upaya yang telah lama dirintis ini. Penyusun iii

DAFTAR ISI HALAM JUDUL ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN...1 1.1 LATAR BELAKANG...1 A. PERLUNYA BAHASA CIACIA MEMILIKI KARAKTER TERSENDIRI...1 B. MENGAPA AKSARA CIA CIA DIADAPTASI DARI HANGUEL...2 1.2 MENGENAL KOMUNITAS MASYARAKAT CIA CIA SORAWOLIO KOTA BAUBAU DAN SEBARAN PENDUDUK... 2 II. MASALAH...3 2.1. BAGAIMANA BAHASA CIACIA MENGGUNAKAN KARAKTER HANGUEL...3 2.2 ALPHABET BAHASA CIA CIA...4 2.3 RESPON MASYARAKAT CIA CIA LAPORO SORAWOLIO TERHADAP PENERAPAN AKSARA CIA CIA DENGAN MEMAKAI HANGUEL...7 2.4 PROSES PEMBELAJARAN BAHASA CIA CIA...7 2.5 KENDALA DALAM PENERAPAN AKSARA CIA CIA DALAM HANGUEL...8 III. PENUTUP...9 3.1 KESIMPULAN...9 3.2 SARAN...10 LAIN LAIN (GAMBAR)...11 iv

I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG A. PERLUNYA BAHASA CIACIA MEMILIKI KARAKTER TERSENDIRI Bahasa Cia Cia merupakan salah satu kelompok bahasa Austronesia yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan telah dijadikan sebagai alat komunikasi diantara kelompok masyarakat pada saat itu. Tentang asal usul dari Bahasa Cia Cia itu sendiri belum ada keterangan ataupun sejarah yang jelas yang dapat menjelaskan tentang asal muasalnya dan hingga kini masih dalam taraf penelitian. Dalam perkembangannya Bahasa Cia Cia sejak awal dijadikan sebagai alat komunikasi antara warga belum pernah ada kesepakatan untuk menetapkan salah satu karakter tersendiri sebagai bahasa tulis Bahasa Cia Cia. Transformasi bahasa Cia Cia dari para nenek moyang terdahulu hingga generasi seterusnya sampai saat ini hanya terjadi secara lisan. Proses transformasi bahasa seperti ini, dimana anak anak mengetahui bahasa lewat daya tangkap dan daya ingat (language acquisition) sebagaimana yang terjadi disetiap komunitas/kelompok masyarakat memang cukup cepat untuk ditangkap oleh anak anak karena disetiap detik dan waktu dari segala bentuk aktivitas anak telah dibiasakan dengan bunyi-bunyi bahasa dari bahasa ibu mereka sendiri. Namun demikian ketika anak anak mulai tersentuh dengan bahasa kedua atau bahasa asing yang dipelajari secara sistematik lewat bahasa tulis maka bahasa ibu atau bahasa daerah mereka akan mulai terpengaruh dan tercampur dengan bahasa kedua sehingga keaslian bahasa ibu mereka perlahan lahan mulai terlupakan dan bisa jadi pada generasi selanjutnya tidak akan bisa lagi menggunakannya. Beberapa kelemahan transformasi bahasa yang hanya dilakukan lewat lisan dan tidak melalui sistematika tulisan yang baik Pertama : Ketika anak anak mempelajari bahasa kedua perlahan-lahan mulai mencampur dan memasukan kata kata bahasa kedua tersebut ke dalam bahasa daerah mereka dan hal tersebut akan berakibat pada terlupakannya kosa kata asli bahkan terkadang anak anak ketika mengenal bahasa kedua kemudian mereka menganggapnya sebagai bahasa yang lebih bagus dan kemudian tidak ingin lagi mempelajari lebih dalam daripada bahasa asli atau bahasa ibu mereka. Hal ini dapat berujung pada semakain hilangnya keaslian bahasa daerah itu sendiri, dan jika proses itu tetap terus berlanjut kepada generasi selanjutnya maka bahasa tersebut bisa menjadi punah. Kedua : Para pengguna bahasa daerah tersebut tidak dapat melakukan komunikasi dalam ragam bahasa tulisan, kemudian banyak bahasa-bahasa sastra masyarakat, cerita rakyat, sejarah dan budaya tidak dapat terbukukan sehingga suatu ketika semuanya bisa hilang. Ketiga : Pengguna bahasa tidak bisa mengetahui tentang bagaimana aturan atau tata 1

bahasa mereka sendiri karena tidak terkaji secara baik. Dengan demikian bahasa Cia Cia sangatlah penting untuk memiliki karakter tersendiri untuk menjaga keaslian dan kelestariannya. B. MENGAPA AKSARA CIA CIA DIADAPTASI DARI HANGUEL Sejumlah kalangan kerap sekali mempertanyakan tentang kenapa aksara Cia Cia menggunakan hanguel. Kenapa tidak memakai aksara latin saja yang yang sudah lebih dikenal oleh masyarakat. Hal lain yang selanjutnya juga menjadi kekhawatiran oleh berbagai kalangan adalah pengaruh penerapan aksara Cia Cia dari hangul terhadap budaya masyarakat ada. Beberapa alasan mendasar mengapa aksara Cia Cia diadaptasi dari hangul; Pertama; Bahwa bahasa Cia Cia sejak awal dijadikan sebagai alat komunikasi belum ada yang menetapkan bentuk aksara yang lebih tepat untuk bahasa Cia Cia yang telah dikaji secara ilmiah berdasarkan ilmu kebahasaan. Kedua; Ada beberapa fonem dalam bahasa Cia Cia yang pengucapannya lebih tepat direpresentasikan oleh fonem yang ada dalam aksara hanguel. Selanjutnya, tinjauan mengenai pengaruh yang dapat terjadi terhadap budaya lokal dari penerimaan aksara dimaksud, akan tergantung dari sudut pandang yang melihat. Adaptasi aksara Cia Cia bukan perpaduan budaya dimana masyarakat Cia Cia harus mengikuti budaya yang ada di Korea. Tidak ada pula perubahan tatanan budaya yang disyaratkan untuk penerimaan aksara dimaksud. Akan tetapi penerapan aksara Cia Cia ini adalah untuk pelestarian Bahasa Cia Cia itu sendiri. 1.2 MENGENAL KOMUNITAS MASYARAKAT CIA CIA SORAWOLIO KOTA BAUBAU DAN SEBARAN PENDUDUK Masyarakat cia cia yang bermukim di Sorawolio Kota Babau adalah kelompok masyarakat cia cia yang dikenal dengan masyarakat suku Laporo. Kelompok masyarakat ini adalah bagian dari masyarakat kerajaan Buton yang awal mulanya bermukim di sebuah perkampungan di atas perbukitan yang disebut Liwu mongau yang berjarak kurang lebih 60 kilometer dari pusat kerajaan Buton di Baubau. Ini diperkirakan jauh sebelum masuknya kolonial Belanda di Indonesia beberapa abad yang silam. Kata Liwu mongau yang berarti kampung yang terbakar. Pada saat itu masyarakat membakar sendiri kampung yang mereka huni karena ingin dikuasai oleh sekelompok pemberontak. Mereka berpikir bahwa milik mereka daripada diambil alih oleh pemberontak lebih baik mereka bakar. Setelah mereka melakukan pembakaran kemudian meninggalkan kampung tersebut ke sebuah perkampung baru yang tidak terlalu jauh yang juga di daerah pegunungan yang disebut Bugi Lama. Ada pula diantara mereka yang membentuk perkampungan di sekitar perkampungan yang telah 2

mereka bakar. Setelah beberapa dekade mereka tinggal di Bugi Lama, di tahun 1969 pemerintah memindahkan masyarakat Cia Cia Bugi Lama ke perkampungan baru di Kecamatan Sorawolio. Alasan pemindahan oleh pemerintah karena menganggap masyarakat Cia Cia Laporo pada saat itu sangat terisolir dan jauh dari pemerintahan. Di saat pemindahan itu tidak semua masyarakat Cia Cia Laporo Bugi Lama bersedia pindah di Sorawolio akan tetapi banyak pula diantara mereka mencari perkampunagan lain dalam wilayah Kabupaten Buton bahkan ke luar daerah. Karena itulah komunitas masyarakat Cia Cia Laporo saat ini ada terdapat di mana mana. Penutur Bahasa Cia Cia La Poro di kecamatan Sorawolio tersebar di 4 wilayah kelurahan yang secara asal usul berasal dari kelompok masyarakat yang sama, dialeg yang sama dan hanya terpisah secara administrasi pemerintahan. Penduduk Cia Cia Laporo di Sorawolio Kota Baubau adalah masyarakat agraris dimana sekitar 85 % penduduknya adalah petani dan sisanya bekerja serabutan dan sebagian pegawai negeri. Berikut data penduduknya; Nama Kelurahan Karya Baru Bugi Gonda Baru Kaisabu Baru Jumlah Jumlah Penduduk 1.908 Orang 1.840 Orang 1.826 Orang 60 Orang 5.634 Orang (Sumber:: masing masing data penduduk kelurahan bulan Agustus 2014) : Mengenai komunitas masyarakat Cia Cia Laporo yang lain, diperkirakan telah mencapai lebih dari seratus ribuh penduduk namun tersebar di berbagai tempat seperti pulau Buton dan pulau pulau lainnya yang terus berkembang dari tahun ke tahun. II. MASALAH 2.1 BAGAIMANA BAHASA CIACIA MENGGUNAKAN KARAKTER HANGUEL Kekhawatiran akan semakin pudarnya penggunaan bahasa Cia Cia yang asli di kalangan masyarakat sudah muncul sejak lama dan sampai saat ini pula solusi untuk menjawab kekhawtiran tersebut masih penuh tanda tanya. Tercatatlah sebuah era baru untuk bahasa Cia Cia dengan adanya hubungan kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan antara Pemerintah Kota Seoul dengan Pemerintah Kota 3

Baubau di tahun 2009. Dengan diprakarsai oleh Prof. Dr. Chun Tai Hyun, guru besar di Hanguk University Of Foriegn Students dan Prof. Dr. Lee Hoo Young, guru besar di Seoul National University yang tergabung dalam Yayasan Hunminjongeum Society berinisiatif untuk melakukan penelitian tentang bahasa Cia Cia. Di awal tahun 2009, Prof. Dr. Lee Hoo Young memulai penelitiannya dengan memanggil kami di Korea Selatan untuk belajar Bahasa Korea di Seoul National University sambil beliau melakukan penelitian. Sekitar 6 bulan lamanya penelitian dilakukan telah dirumuskan bahwa bunyi kata kata yang terdapat dalam bahasa Cia Cia dapat direpresentasikan dengan bunyi kata kata dengan karakter hangul. Karena itu Prof. Dr. Lee Hoo Young menyarankan untuk menggunakan karakter Hanguel tersebut sebagai aksara Cia Cia. Di masa itu pula telah disusun sebuah buku untuk bahan ajar pembelajaran bahasa Cia Cia yang berjudul Cia Cia 1. Di tahun yang sama bulan Juni 2009 setelah saya kembali ke Baubau, atas hasil peneltian tersebut oleh pemerintah Kota Baubau pada saat itu Drs. MZ. AMIRUL TAMIM, M.Si mengambil kebijakan menyetujui penggunaan aksara Cia Cia yang diadaptasi dari Hanguel untuk bahasa tulis Bahasa Cia Cia dan mengintruksikan kepada saya untuk memulai mengajarkannya di sekolah sekolah yang berkomunitas masyarakat Cia Cia di Sorawolio. 2.2 ALPHABET BAHASA CIA CIA Berdasarkan hasil penelitian dan kajian kami bersama Prof. Lee Hoo Young disimpulkan bahwa tidak semua karakter hanguel dalam Bahasa Korea yang terdiri dari 21 huruf vokal dan 19 huruf konsonan langsung diadopsi secara keselurahan menjadi karakter/alphabet dalam Bahasa Cia Cia tetapi berdasarkan analisa kajian linguistiknya hanya ada 27 fonem karakter yang terdiri dari 10 huruf vokal dan 17 huruf konsonan yang ada dalam bahasa Cia Cia. 4

Karakter Bahasa Cia Cia yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. HURUF VOKAL Bentuk Huruf Nama Huruf Bunyi ㅏ 아 (a) / a / ㅣ 이 (i) / i / ㅜ 우 (u) / u / ㅔ 에 (e) / e / ㅗ 오 (o) (o) ㅡ 으 (i) / i / ㅑ 야 (ya) / ya / ㅠ 유 (yu) / yu / ㅖ 예 (ye) / ye / ㅛ 요 (yo) / yo / b. HURUF KONSONANT Bentuk Huruf Nama Huruf Bunyi ㅂ (b) / b / ㅉ (c) /c / ㄷ (d) / d / ㄱ (g) / g / ㅎ (h) / h / ㅈ (j) / j / ㄲ (k) / k / ㄹ (l/r) / l/r / ㅁ (m) / m / ㄴ (n) / n / 5

ㅇ (o) / ng / ㅃ (p) / p / ㅍ (ph) / ph / ㅅ (s) / s / ㄸ (t) / t / ㅌ (th) / th / ㅸ (w) / w / Keterangan: Konsonan ㅇ : Apabila digabungkan dengan vokal, maka konsonan ㅇ menjadi huruf mati yang hanya berfungsi untuk membunyikan vokal yang digabungkan dengannya, Namun apabila digabungkan menjadi satu suku kata yang diletakkan dibawah maka akan berbubyi /ng/. Secara umum dari ke 27 karakter hangul yang diadaptasi tersebut adalah sama pengucapannya dalam bahasa cia cia. Kemudian ada 1 karakter yaitu huruf r yang dalam hangul dilambangkan dengan ㄹ yang mana kebanyakan kata kata dalam bahasa Cia Cia baik kata kerja, kata benda maupun kata sifat dan kata kata lainnya tidak diucapkan seperti huruf / r / biasa melainkan diucapkan seperti /gha/ kerenanya selain karakter ㄹ diucapkan sebagai huruf / r / biasa, maka untuk merepresentasikan bunyi /gha/, dimungkinkan perlu adanya modifikasi huruf ㄹ berupa penambahan kode tertentu pada huruf tersebut atau penambahan karakter lain yang sesuai. Selanjutnya ada kelebihan tersendiri dari karakter hangul sehingga dapat dikatakan lebih cocok untuk diadaptasi menjadi karakter bahasa Cia Cia yang mana dalam Bahasa Cia Cia ada 2 fonem yaitu /ph / dan /dh / yang dalam karakter Hangul dapat diwakili dgn ( ㅍ = ph ) dan ( ㅌ = th ), yang mana dalam bahasa yang lain karakter yang merepresentasikan kedua fonem tersebut tidak dijumpai, misalnya saja dalam huruf latin. 6

Contoh : - 타네에 = ada - 까테세 = pisang - 모텡꼬 = kurus - 뽀타타 = menawar - 사팡까 = teman - 삐파호 = mandi - 파에 = beras - 까페페 = pemukul 2.3 RESPON MASYARAKAT CIA CIA LAPORO SORAWOLIO TERHADAP PENERAPAN AKSARA CIA CIA DENGAN MEMAKAI HANGUEL Pada awal pertama kali disosialisasikan tentang penggunaan bahasa tulisan dalam bahasa Cia Cia dengan huruf hangul banyak pendapat yang muncul baik dari masyakarakat lokal maupun masayarakat luar dan mempertanyakan mengapa kita menggunakan hangul dan bagaimana latar belakangnya. Namun menyadari akan arti pentingnya perlunya bahasa tulisan dari sebuah bahasa setelah melalui sosialisasi dan percobaan penerapan hangul di Sekolah Dasar selama kurun beberapa waktu dengan melihat beberapa kemudahan yang dibuktikan dengan cepatnya anak anak bisa membaca dan menulis dengan karakter hangul tersebut maka masyarakat Cia Cia di Sorawolio sudah menerima dengan baik. Hal ini pula dibuktikan dengan sudah ditanda tanganinya persetujuan penerimaan aksara cia cia yang diadaptasi dari hangul tersebut oleh masing masing pimpinan masyarakat Adat tertinggi masyarakat Cia Cia di masing masing kelurahan di kecamatan Sorawoilo pada tanggal 30 September 2010. 2.4 PROSES PEMBELAJARAN BAHASA CIA CIA Pembelajaran bahasa Cia Cia dengan penerapan karakter hangul telah berlangsung selama kurang lebih 5 tahun dan mulai diajarkan pada bulan Juli tahun 2009 sampai sekarang pada sekolah dasar di komunitas masyarakat Cia Cia Sorawolio sebagai mata pelajaran muatan lokal. Proses pembelajaran tersebut pada awalnya dimulai di salah satu sekolah Dasar yaitu SD Negeri Karya Baru pada tingkatan kelas IV dengan jumlah siswa pada saat itu sebanyak 50 orang. Waktu untuk pembelajaran Bahasa Cia Cia dalam seminggu sebanyak satu kali pertemuan dengan durasi waktu 70 menit. Dalam satu tahun ajaran jumlah pertemuan sekitar 32 kali pertemuan atau setara dengan 37 jam. 7

Dalam satu tahun ajaran pertama pada tingkatan kelas IV SD, kompetensi atau kemampuan keterampilan berbahasa daripada pembelajaran Bahasa Cia Cia ini lebih difokuskan pada keterampilan membaca dan menulis. Berdasarkan penilaian kami selaku pengajar terhadap kemampuan anak didik pada saat itu, hasil capaian selama kurung waktu satu tahun ajaran telah menunjukan perkembangan yang memuaskan dimana sekitar 95 % dari jumlah murid 50 orang telah dapat membaca dengan baik dan benar dan dari jumlah 50 orang tersebut pula sekitar 80 % telah dapat menulis dengan baik dan benar. Kemudian proses pembejaran Bahasa Cia Cia ini tetap berlanjut di kelas V sampai kelas 6 hingga tamat dari Sekolah Dasar. Selanjutnya di tahun kedua, bulan Juli 2010 hingga Juni 2011 pembelajaran Bahasa Cia Cia dengan karakter hangul ini mulai diajarkan pada 2 buah sekolah dasar yang lain di Sorawolio pada tingkatan kelas IV, yang juga peserta didiknya adalah penutur asli bahasa Cia Cia yaitu Sekolah Dasar Negeri 1 Bugi dan Sekolah Dasar Negeri 2 Bugi dan tinggal satu Sekolah Dasar Negeri lagi yang belum dilakukan pembelajaran Bahasa Cia Cia yaitu SD Negeri Gonda Baru yang juga komunitas masyarakatnya adalah Cia Cia. Hal ini dikarenakan keterbatasan tenaga pengajar. Di tahun ketiga, bulan Juli 2011 hingga Juni 2012 proses pembelajaran yang efektif hanya berlangsung di Sekolah Dasar Negeri Karya Baru dan Sekolah Dasar Negeri Bugi 2. Kemudian di tahun ke-4, bulan Juli 2012 hingga Juni 2013 proses pembelajaran yang efektif hanya berlangsung di SD Negeri Bugi 2. Terus kemudian di tahun kelima, sejak bulan Juli 2013 hingga sekarang pembelajaran yang efektif berlangsung di SD Negeri Bugi 2 dan SD Negeri Karya Baru. Dalam perjalanan proses pembelajaran Bahasa Cia Cia dalam kurun waktu 5 tahun situasi pembelajaran berjalan cukup variatif. Di tahun pertama sampai tahun ketiga terasa cukup baik dan setelah tahun keempat sampai sekarang sedikit menurun karena pengajar hanya dilakukan dua orang guru.. Berikut data murid murid SD di Sorawolio yang sudah belajar Bahasa Cia Cia : Nama Sekolah Kelas IV V VI SD Negeri Karya Baru 65 Orang 59 Orang 47 Orang SD Negeri Bugi 1-31 Orang 19 Orang SD Negeri Bugi 2 27 Orang 40 Orang 31 Orang Jumlah 92 Orang 130 Orang 97 Orang (Sumber data; guru pengajar bahasa Cia Cia, La Ali & Muhamad Rasyid) 8

2.5 KENDALA DALAM PENERAPAN AKSARA CIA CIA Meskipun proses pembelajaran telah dilaksanakan lebih dari 5 tahun namun belum menunjukan suatu pencapain yang cukup memuaskan. Hal ini menurut pendapat saya disebabkan masih kurangnya keseriusan dari berbagai pihak yang berkepentingan baik pemerintah, lembaga-lembaga lain maupun kepedulian dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat Cia Cia Sorawolio sendiri selaku obyek dari penerapan aksara Cia Cia dengan menggunakan hanguel, sejauh ini baru sebatas mengetahui tentang penerapannya di sekolah tetapi mereka belum mengenal dengan baik mengenai bentuk dan penulisan aksara Cia Cia dimaksud. Dalam hal ini masyarakat bukan berarti tidak peduli dengan keadaan bahasa mereka sendiri akan tetapi karena kesibukan dan pemahaman akan arti pentingnya aksara dimaksud masih kurang. Karena itu masih butuh perhatian dan upaya yang harus dilakukan secara serius dan intensif dalam bentuk sosialisasi langsung kepada masyarakat dan sedapat mungkin agar dapat diajarkan melalui tutorial atau dengan melalui media pembelajaran lainnya. Selanjutnya terkait dengan ketersediaan buku atau bahan ajar yang dapat dijadikan pedoman bagi guru ataupun murid. Bahan ajar yang dimaksud sebaiknya disusun secara sistematik dengan cakupan materi yang didasarkan atas suatu rumusan tujuan dan kompetensi kebahasaan yang ingin dicapai. Sejauh ini buku atau bahan ajar yang digunakan di sekolah dalam pembelajaran Bahasa Cia Cia adalah buku Cia Cia 1. Sementara itu sudah perlu adanya tambahan bahan ajar yang cakupan materinya sudah didasarkan pada tujuan dan kompetensi kebahasaan yang ingin dicapai. Hal lain yang paling penting dan menjadi perhatian kami saat ini bahwa komunitas penutur asli bahasa Cia Cia yang ada di luar Sorawolio saat ini jauh lebih banyak daripada yang ada di Sorawolio seperti yang ada di Kabupaten Buton yang mayoritas penduduknya adalah penutur asli bahasa Cia Cia. Sejauh ini mereka baru sebatas mendengar informasi tentang penerapan aksara Cia Cia dengan menggunakan hangul di Cia Cia Laporo Sorawolio dan dari itu muncullah berbagai pertanyaan bahkan kritikan bahwa kenapa harus menggunakan hanguel. Inilah pentingnya untuk kemudian menjadi perhatian bahwa jika pengelanan aksara ini di masyarakat Cia Cia Sorawolio sekaligus penerepannya di sekolah sekolah sudah sukses maka program ini akan semakin kuat sehingga kemungkinan penerimaan aksara Cia Cia dengan menggunakan hanguel akan dapat pula diterima dengan mudah oleh komunitas Cia Cia di luar Sorawolio. 9

III. PENUTUP 3.1 KESIMPULAN: 1. Mengingat pentingnya aksara sebagai bahasa tulis dalam sebuah bahasa dan untuk tetap menjaga kelestarian dan keasliannya maka patutlah Bahasa Cia Cia saat ini memiliki aksara tersendiri. 2. Bahwa program pembelajaran bahasa Cia Cia di Sorawolio Kota Baubau dengan mengunakan hanguel yang diajarkan di beberapa sekolah dasar sejak tahun 2009 yang lalu masih tetap berjalan sampai saat ini. 3. Untuk lebih memaksimalkan program penerapan aksara Cia Cia dengan menggunakan hangul di komunitas Cia Cia Sorawolio Kota Baubau masih sangat memerlukan upaya dan perhatian yang lebih serius dari berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga, masyarakat Cia Cia Sorawolio sendiri, maupun pihakpihak lain yang berkepentingan. 3.2 SARAN: 1. Bahwa program peningkatan kapasitas tenaga guru oleh pemerintah Kota Seoul dengan menghadirkan 4 orang guru setiap tahunnya di Korea untuk dilatih, dipandang sudah cukup baik namun sejauh ini belum memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap pengembangan pembelajaran bahasa Cia Cia maupun Bahasa Korea di Baubau. Karena itu, kami menyarankan perlu adanya program tambahan lain yang lebih bisa memungkinkan percepatan pengenalan dan pengembangan pembelajaran Bahasa Cia Cia tersebut, misalnya sosialisasi dan pengenalan langsung kepada masyarakat. 2. Mengingat masih ada beberapa hal yang perlu penyempurnaan terkait dengan aksara Cia Cia itu sendiri maka kami menyarankan agar penelitian tentang bahasa Cia Cia dapat dilanjutkan sebagaimana yang sudah pernah dikaukan oleh Prof. Dr. Lee Hoo Young selaku perumus aksara Cia Cia. Selaku masyarakat Cia Cia tentu kami sangat berterima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Korea Selatan, lebih khusus Pemerintah Kota Seoul beserta beberapa lembaga atau yayasan yang sejauh ini telah bekerja keras membantu masyarakat Cia Cia Sorawolio Kota Baubau dalam percepatan penerapan aksara Cia Cia dengan menggunakan hangul, mulai dari peningkatan kapasitas tenaga pengajar, pemberian bantuan beasiswa serta bantuan lain baik berupa fisik atau benda maupun pikiran. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Terima Kasih. 10

Lain-Lain (gambar-gambar) Nama-Nama Sekolah Dasar Tempat Pengajaran Aksara Cia Cia dengan Hangul 11

Beberapa Jalan Lingkungan Dalam Pemukiman Masyarakat Yang Disertakan dengan Aksara Cia Cia, 12

13

Dokumentasi Penandatanganan Kesepakatan Penerimaan Aksara Cia Cia Yang Diadaptasi dari Hangeul Oleh 4 Parabela Selaku Pimpinan Adat Cia Cia Laporo di Sorawolio. 14

15

Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Baubau yang menerapkan pengajaran Bahasa Korea sampai saat ini di Kota Baubau. 16