IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT

Charlina Ribut Dwi Anggraini

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

Oleh: Naftalia Palimbong Alumni Prodi PPKn FKIP Universitas Tadulako Palu. Kata kunci: Model Pembelajaran, TGT, Hasil Belajar

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sri Irawati Program Studi Pendidikan Biologi JPMIPA FKIP UNIB

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: halaman 60-65

BAB II KAJIAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu,

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Kata kunci: Aktivitas, Hasil belajar Matematika, dan Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanggung jawab, kejujuran, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. subjek dengan lingkungannya dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS V SDN 07 SUMBERPUCUNG MALANG

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

Sarmin Siolan. Mahasiswa Program Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di sekolah dasar. Dalam mengajarkan mata pelajaran Ilmu

Edudikara, Vol 1 (2); 34-41,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT

Shinta Arwidya Pendidikan Sosiologi Antropologi,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII

PROSIDING ISBN :

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

PROSIDING ISBN :

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI SMA PADA ERA MEA

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Peneliti menerapkan desain penelitian model

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. satunya model pembelajaran kooperatif. Secara bahasa kooperatif berasal dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SDN JEJANGKIT MUARA 2

Oleh: Tety Roosliana SMA Negeri 1 Kauman-Tulungagung Kata Kunci: pembelajaran kooperatif, tipe Teams Games Tournaments (TGT)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki

ABSTRAK. Kata kunci: PTK, Team Game Tournamen (TGT), Media Gambar Cetak, Hasil Belajar, Geografi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V. Endah Tri Wahyuni

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

II. KAJIAN TEORI. 2.1 Belajar dan Pembelajaran Pengertian Belajar dan Pembelajaran. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

Transkripsi:

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Achmad Hasbi Ash Shiddiq. Program studi pendidikan teknik otomotif Email: hasbi275@hotmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran perbaikan sistem pengapian siswa kelas XI TKR 3 SMK Negeri 6 Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013. (2) untuk meningkatkan prestasi belajar perbaikan sistem pengapian siswa kelas XI TKR 3 SMK Negeri 6 Purworejo dengan diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian PTK kolaboratif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain: observasi, wawancara, dokumentasi, pengukuran tes, dan catatan lapangan Analisis yang digunakan peneliti menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Urutan kegiatan penelitian mencakup 4 tahap meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pelajaran perbaikan sistem pengapian ada 2 tahap yang di dalamnya mencakup penyajian kelas, kerja kelompok, game, turnamen, dan penghargaan kelompok. Penerapannya sangatlah bagus meskipun banyak hambatan yang didapat pada pelaksanaannya, hal ini sesuai dengan respon siswa dalam wawancara yang menyatakan bahwa siswa sangat senang mengikuti pelajaran dengan cara berkelompok dengan tipe TGT dengan teman-temannya. (2) penerapan belajar kooperatif dapat meningkatkan prestasi siswa, hal ini dibuktikan pada hasil tes pada sebelum diadakannya penelitian, siklus I dan siklus II yang porsentase lulus mulai 22,2%, 88,8% sampai 100%. Kata-kunci: Prestasi, Pembelajaran Kooperatif Model TGT Pendahuluan Berdasarkan hasil observasi terhadap pembelajaran memperbaiki sistem pengapian di kelas XI TKR 3 SMK N 6 Purworejo yang berjumlah 30 siswa, diketahui bahwa metode mengajar yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode ceramah diselingi tanya jawab. Penggunaan metode ini kurang melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa menjadi pasif. Selama proses pembelajaran terdapat 2 siswa yang menjawab pertanyaan dari guru, 8 siswa yang berbicara dengan teman, 4 siswa bermain sendiri dan tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran. Adapun ciri-ciri motivasi rendah antara lain ada yang acuh tak acuh, ada yang tidak memusatkan perhatian dan ada yang bermain sendiri selama proses pembelajaran (Dimyati dan Mudjiono, 1994:79). Dari uraian di atas terlihat korelasi yang jelas antara temuan masalah di kelas dengan teori mengenai ciri motivasi belajar rendah. Sementara hasil observasi pra siklus terhadap pembelajaran perbaikan sistem pengapian di kelas XI TKR 3 SMK N 6 Purworejo yang berjumlah 27 siswa menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa Memperbaiki sistem pengapian rendah. Hal

ini ditunjukkan diantaranya dengan tidak adanya siswa yang bertanya hal-hal yang belum jelas kepada teman saat diskusi, ada 2 siswa yang tidak mengerjakan tugas dari guru, 18 siswa yang tidak mencatat penjelasan dari guru, tidak ada siswa yang bertanya pada guru mengenai materi yang belum dipahami pada saat pembelajaran, tidak ada siswa yang mendapat penghargaan dari guru, tidak ada siswa yang terlibat turnamen pada saat proses pembelajaran, terdapat 10 siswa yang gaduh/ramai di luar materi pelajaran, 8 siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru sehingga ketika guru memberi pertanyaan siswa tidak bisa menjawab, 5 siswa tidak membawa buku pegangan dan referensi Memperbaiki sistem pengapian, 6 siswa yang tidak mengerjakan ulangan sendiri dan meniru jawaban teman. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan adanya suatu variasi dalam metode pembelajaran. Salah satunya dengan menggunakan pembelajaran kooperatif TGT (Team Games Tournament). TGT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompokkelompok belajar yang beranggotakan 5-6 orang peserta didik yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku/ras yang berbeda. Pada pelaksanaanya TGT dibagi menjadi 5 komponen yaitu presentasi kelas (penyampaian materi), tim, game atau permainan, turnamen atau pertandingan dan penghargaan tim. Belajar sambil bermain tidak selalu berakibat buruk pada prestasi belajar siswa. Metode ini melibatkan siswa aktif dalam belajar dan bermain bersama kelompoknya, sehingga memberikan kontribusi pada peningkatan motivasi belajar. Berpijak pada uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih luas permasalahan, yaitu dengan penelitian dengan judul penelitian : Implementasi Model Pembelajaran TGT Pada Standar Kompetensi Perbaikan Sistem Pengapian Siswa Kelas XI TKR 3 SMK N 6 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. Tujuan Penelitian ini adalah: Untuk mengetahui penerapan Model Pembelajaran TGT Pada Standar Kompetensi Perbaikan sistem pengapian Siswa Kelas XI TKR 3 SMK N 6 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa Pada Standar Kompetensi Perbaikan sistem pengapian Siswa Kelas XI TKR 3 SMK N 6 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hakikat belajar menurut Drs. M Uzer Usman (1993:5) belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia. Perubahan tingkah laku ini bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisiologis atau proses kematangan.

Perubahan yang terjadi karena belajar dapat berupa perubahan-perubahan dalam kebiasaan, kecakapan atau dalam ketiga aspek yakni pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan ketrampilan (psikomotorik). Sementara itu Dr. Arief S. Sadiman (2003 :1-2) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses komplek yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup sejak dia masih bayi hingga keliang lahat nanti. Belajar dalam penelitian ini diartikan segala usaha yang diberikan oleh guru agar mendapat dan mampu menguasai apa yang telah diterimanya dalam hal ini pada standar kompetensi memperbaiki sistem pengapian. Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi tiga bidang yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ketiganya tidak berdiri sendiri tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, bahkan membentuk hubungan hierarki. Sebagai 8 tujuan yang hendak dicapai, ketiganya harus nampak sebagai hasil belajar siswa di sekolah. Oleh sebab itu ketiga aspek tersebut, harus dipandang sebagai hasil belajar siswa, dari proses pengajaran. Hasil belajar tersebut nampak dalam perubahan tingkah laku. Ketiga tipe hasil belajar tersebut dijelaskan (Nana Sudjana, 2005: 8). Metode Penelitian Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian PTK kolaboratif. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 6 Purworejo. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada 3 September 2012 sampai dengan tanggal 29 September 2012 pada kelas XI TKR 3, di SMK Negeri 6 purworejo tahun pelajaran 2012/2013. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain: observasi, wawancara, dokumentasi, pengukuran tes, dan catatan lapangan Analisis yang digunakan peneliti menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Urutan kegiatan penelitian mencakup 4 tahap meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pelajaran perbaikan sistem pengapian ada 2 tahap yang di dalamnya mencakup penyajian kelas, kerja kelompok, game, turnamen, dan penghargaan kelompok. Hasil Penelitian dan pembahasan Pengukuran hasil belajar siswa dilakukan pada uji awal, akhir siklus I dan akhir siklus II. Rata-rata nilai siswa sebelum memanfaatkan Pembelajaran TGT adalah 52,5 dengan ketuntasan kelas sebesar 22,2%. Rata-rata nilai siswa setelah memanfaatkan model Pembelajaran TGT siklus I meningkat menjadi 68,5 dengan ketuntasan kelas sebesar 88,8% dan lebih meningkat lagi pada siklus II yaitu menjadi 81,4 dengan ketuntasan kelas sebesar 100%.

100 80 60 40 20 0 Grafik Hasil belajar siswa tiap siklus Data hasil observasi menggunakan analisis persentase. Skor yang diperoleh masing-masing indikator dijumlahkan dan hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini untuk analisis aktivitas guru dan hasil analisis aktivitas siswa. 100 80 60 40 20 0 Grafik Hasil Analisis Aktivitas Guru dan Siswa Pembahasan. 81,4 68,5 52,5 Hasil Belajar 22,2 100 88,8 Ketuntasan Kelas 88,6 89,3 91,4 94,9 77,1 77,5 Siklus 1 Siklus 2 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT dalam Pembelajaran Perbaikan sistem pengapian siswa kelas XI TKR 3 SMK Negeri 6 Purworejo. Ada 2 tahap Nilai aw Nilai sik Nilai Sik observer aktivitas guru observer aktivitas guru Aktivitas siswa yaitu pra kegiatan pembelajaran dan detail kegiatan pembelajaran. Pra kegiatan pembelajaran TGT :(1) Persiapan, Peneliti mempersiapkan soal-soal kelompok dengan kunci jawabannya dan juga mempersiapkan soal-soal/kartu turnamen dengan kunci jawabannya. Selain mempersiapkan pembuatan soal-soal, peneliti juga membagi siswa kedalam beberapa kelompok, peneliti mengelompokkan siswa mejadi 5 kelompok yang berkemampuan akademik heterogen. (2) Membagi siswa kedalam meja turnamen, pada kelompok turnamen terdiri dari 5-6 siswa yang mempunyai kemampuan homogen dan berasal dari kelompok berlainan. Detail kegiatan pembelajaran: Penyajian kelas, Belajar kelompok, Validasi kelas, Turnamen. Penghargaan kelompok, peneliti mengumumkan tiga kelompok yang mempunyai poin tertinggi diantara kelompok yang lain yang akan mendapatkan hadiah dan piagam penghargaan dari peneliti. Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, dan hasil tes atas penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran sistem pengapian, sebagaimana dijabarkan pada Sub Bab IV diatas telah menunjukkan bahwa hipotesis yang dirumuskan di bab pendahuluan yang berbunyi, Jika pembelajaran kooperatif tipe

TGT diterapkan dalam proses pembelajaran sistem pengapian, maka dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI TKR 3 SMK Negeri 6 Purworejo Teruji. Data-data secara kuantitatif menunjukkan bahwa berdasarkan hasil tes individual pada sebelum penelitian, siklus I, dan siklus II terjadi peningkatan yang signifikan. Peningkatan Prestasi Belajar Perbaikan sistem pengapian Siswa Kelas XI TKR 3 SMK Negeri 6 Purworejo dengan Diterapkannya Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT. Hasil tes akhir siklus menunjukkan prestasi belajar perbaikan sistem pengapian siswa meningkat setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT jika dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas belajar. Dari data awal diketahui 22,2% siswa yang tuntas belajar dan setelah pelaksanaan siklus I siswa yang tuntas belajar naik menjadi 88%. Pada siklus II semua siswa naik menjadi 100%, meskipun masih ada beberapa siswa yang mendapatkan hasil yang minim. Sedangkan jika dilihat dari kriteria ketuntasan belajar secara klasikal maka pada siklus I belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Karena hanya 88% siswa yang tuntas belajar tetapi pada siklus II sudah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal karena terdapat 90% siswa yang tuntas belajar. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Rahardi yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan model belajar kooperatif tipe TGT lebih baik dari siswa yang menggunakan model konvensional. Simpulan. Ada 2 tahap dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu : (1) Pra kegiatan pembelajaran TGT; Persiapan membuat soal kelompok dan soal turnamen beserta kunci jawabannya kemudian mengelompokkan siswa mejadi 5 kelompok yang berkemampuan heterogen, setelah itu membagi siswa kedalam meja turnamen, pada kelompok turnamen terdiri dari 6-7 siswa yang mempunyai kemampuan homogen. (2) Detail kegiatan pembelajaran; guru memberikan penjelasan materi sistem pengapian konvensional secara detail, kemudian belajar kelompok dilanjutkan dengan mempresentasikan hasil diskusi kemudian guru menyimpulkan jawaban dari masing-masing kelompok untuk didiskusikan bersama. Turnamen, masing-masing siswa yang berkemampuan homogen berada dalam meja turnamen kemudian guru membagikan satu set seperangkat soal turnamen dan dikerjakan secara individu. Kemudian mencocokkan jawabannya dan jawaban yang benar mendapatkan poin smile. Setelah selesai turnamen, masing-masing kelompok 71 menjumlahkan poin-poin tersebut, yang mendapatkan hadiah dan piagam

penghargaan yaitu dari kelompok 5, 3, dan 4 pada siklus I sedangkan pada siklus II yaitu kelompok 1, 4 dan 2. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan prestasi belajar sistem pengapian pada siswa kelas XI TKR 3 SMK Negeri 6 Purworejo. Berdasarkan hasil tes individual pada sebelum penelitian, siklus I, dan siklus II terjadi peningkatan yang signifikan, mulai dari tingkat keberhasilan sebelum diadakannya penelitian sebesar 22,2%, setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT tingkat keberhasilan yang dicapai siswa pada siklus I meningkat menjadi 88,8%, kemudian pada siklus II meningkat lagi menjadi 100% lulus KKM. Hal ini menunjukkan 100% siswa berhasil mempelajari sistem pengapian dan terjadi peningkatan prestasi belajar siswa. Saran Untuk turut serta dalam menyumbangkan pemikiran guna meningkatkan hasil belajar siswa, maka disampaikan saran-saran sebagai berikut: Bagi Guru, Guru dapat mengaplikasikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran perbaikan sistem pengapian sebagai alternatif pembelajaran agar siswa tidak jenuh karena pembelajaran tersebut berguna untuk melatih siswa dalam bekerja sama dan berdiskusi sehingga pemahaman siswa terhadap materi menjadi lebih baik. Guru hendaknya mampu memilih model pembelajaran yang tepat sehingga materi pelajaran yang diberikan mudah diterima dan dipahami oleh siswa. Bagi Sekolah Pihak sekolah hendaknya memberikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sebagai pendukung proses pembelajaran guna mencapai hasil belajar siswa yang lebih baik. Melatih para guru agar kompetensinya lebih meningkat sesuai dengan kurikulum terbaru. Daftar Pustaka Anita Lie. 2008. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo. Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Moh. Uzer Usman. 2003. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sadiman, Arief. S., dkk. 2003. Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan Manfaatnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.