Bab VI Konsep Pendidikan Ar-Rafi Membangun PemimpinMasa Depan

dokumen-dokumen yang mirip
GENERASI MUDA DAN KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM Oleh : Pitriani

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

BAB V PEMBAHASAN. yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan :

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Modul ke: Etos Kerja. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

*** Tunaikanlah Amanah

Bab IV Konsep Pendidikan Ar-Rafi Dalam Membangun Ahlak Mulia

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

BAB I PENDAHULUAN. mengalami goncangan jiwa (tingkat menengah). 2

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Perilaku Pemimpin dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Secara Simultan (Uji F)

Mendidik Anak di Zaman Yang Sulit

Kejayaan Umat Dalam Berhijrah. Dr. Tajuddin Pogo, Lc.MH

AKHLAK PRIBADI ISLAMI

Bab 2 Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

Masih Spiritualitas Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

Bab 3 Pendidikan Agama Islam (PAI) Berbasis Kompetensi Bertema Ibadah Membangun Akhlak Mulia

KOMPETENSI HAKIKAT KOMPETENSI. Kemampuan Profesional Guru. Mampu:

Para Hadirin yang saya hormati, Pemimpin adalah orang yang diberi wewenang untuk mengelola organisasi dalam rangka mencapai tujuan tertentu, dan

MENANGKAP PELUANG BISNIS BERDASARKAN KISAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BENGKALIS, 25 JULI 2017

BAB I PENDAHULUAN. Adanya perubahan lingkungan organisasi yang makin kompleks dan kompetitif,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini mengenai hubungan antara variabel Kecerdasan Spiritual,

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bab 2 Peran Guru Dalam Pembangunan Karakter Bangsa

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. proses pemanusiaan dan kemanusiaan sudah diterima sepanjang sejarah

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH

OLEH: DUSKI SAMAD. Ketua MUI Kota Padang

Mempersembahkan... SEQ. Training Kewirausahaan. Menjadi Pebisnis Amanah & Tawadhu

Modul ke: AKHLAK ISLAMI. Drs. SUMARDI, M. Pd. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kewajiban Menunaikan Amanah

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB VII. Kepemimpinan Wirausaha

Kepimpinan Mengikut Perspektif Islam

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

KODE ETIK GURU INDONESIA

KONSEP SEKOLAH ISLAM TERPADU. Oleh Rochmat Wahab Dosen FIP Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Pendidikan Agama Islam

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda-beda dalam menciptakan pakaian itulah yang disebut mode.

Dicari: Pemimpin yang Bisa Dipercaya 1. Oleh: Muhsin Hariyanto 2

BAB V PEMBAHASAN. A. Nilai pendidikan Agama Islam pada program Adiwiyata kegiatan bank. sampah di UPTD SMKN 2 Boyolangu Tulungagung

SALAM PADA TUHAN Oleh Nurcholish Madjid

Pendidikan Agama Islam

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR CERDAS BERBAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XI KARANGAN ENGKOS KOSASIH TERBITAN :

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

Bab VII Pemberdayaan Sekolah Untuk Pembangunan SDM Bermutu

BAB V PEMBAHASAN. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan.

Tafsir Surat Al-Kautsar

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pendidikan agama dari guru Pendidikan Agama Islam.

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

KONSEP KOMPETENSI GURU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN (Kajian Ilmu Pendidikan Islam)

TANGGUNGJAWAB ANAK TERHADAP IBU BAPA

KEPEMIMPINAN 1 Oleh: Dwi Harsono

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Remaja Rosdakarya, 2009, Hlm. 1 2 Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2015, hlm.339

BAB II KAJIAN TEORI. A. Konsep Teori. 1. Kemampuan guru. Secara etimologi kemampuan terambil dari kata mampu berarti kuasa

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut,

PERAN AUMKES BAGI DAKWAH DAN KADERISASI MUHAMMADIYAH

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Serial Akhlak Muslim : Amanah

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dalam penyelenggaraan pendidikan sangat penting. pengelolaan sumber daya manusia dapat berjalan sesuai dengan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan Agama Islam Bab : 1 Eksistensi Manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia itu lahir sampai meninggal dunia. Dengan kata lain pendidikan

Daftar Riwayat Hidup. : Sofian Efendi, S.Ag Tempat Tgl Lahir : Tenggarong, 06 Agustus 1976

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Kriteria Presiden Indonesia Dalam Pandangan Islam (576/M) Oleh : Zulkarnain Senin, 16 Juli :50

BAB IV PANDANGAN ULAMA TERHADAP KETELADANAN RASULULLAH SAW.

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI KEPEMUDAAN 1 Oleh: Dwi Harsono 2

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta

Pendidikan Agama Islam

A. LATAR BELAKANG MASALAH

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO PADA ACARA PENGAJIAN AKBAR BERSAMA PROF. HM AMIEN RAIS DI BALAI DESA BROSOT, GALUR KABUPATEN KULONPROGO

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

BAB II KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU. madrasah. Kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu

PROFIL KEPEMIMPINAN YANG AMANAH DAN PROFESIONAL

Transkripsi:

Bab VI Konsep Pendidikan Ar-Rafi Membangun PemimpinMasa Depan A. Apa yang Disebut Dengan Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kecakapan seorang pemimpin dalam mengubah motivasi dan mind set bawahannya agar dapat bekerjasama dalam mencapai tujuan yang ditetapkan organisasi. Sebelum seorang pemimpin mampu mempengaruhi orang lain dan mengubah motivasi serta mind set mereka, maka ia sendiri harus memiliki sikap kepemimpinan, antara lain seperti yang dikemukakan oleh Cohen (1990:17) sebagaiberikut: 1. Be Willing to Take Risks 2. Be Innovative 3. Take Charge 4. Have High Expectations 5. Maintain a Positive Attitude 6. Get Out in Front Pertama, seorang pemimpin harus berani mengambil resiko, sudah pasti resiko yang terperhitungkan (countable risk). Seeko rkura-kura baru bisa bergerak ke depan apabila terlebih dahulu ia mengeluarkan kepalanya untuk melihat situasi. Berarti kura-kura tersebut telah berani mengambil resiko dengan mengeluarkan kepalanya untuk melihat situasi agar ia dapat berjalan maju kedepan. Kedua, seorang pemimpin harus kreatif dan inovatif, karena banyak cara untuk menarik orang-orang dalam organisasi untuk maju. Kepemimpinan lebih banyak menarik dari depan, dibanding mendorong dari belakang (Tut Wuri Handayani). Bab VI Pendidikan Ar-Rafi Membangun Pemimpin Masa Depan 95

Ketiga, seorang pemimpin harus mau memulai kerja untuk menyelesaikan tugas agar diikuti oleh orang-orang dalam organisasi, bukan hanya sekedar memerintah. Dalam Islam disebut sebagai prinsip keteladanan. Keempat, seorang pemimpin harus memiliki keyakinan bahwa pekerjaan akan terselesaikan dan target akan tercapai, sehingga orang-orang dalam organisasi juga akan terpengaruhi untuk memiliki keyakinan dan akan menyelesaikan seluruh tugasnya. Kelima, seorang pemimpin harus memiliki sikap positif dengan selalu berfikir positif. Keenam, tidak bisa memimpin dari belakang melainkan dari depan. Pola kepemimpinan yang baik adalah ingngarso sung tulodo didepan, seorang pemimpin memberikan keteladanan. Keenam pola kepemimpinan yang dikemukakan oleh Cohen tersebut, dapat dilatihkan kepada peserta didik sejak di Sekolah Dasar. Demikian juga pola kepemimpinan Angkatan Darat Amerika yang dikutip oleh Hesselbeindan Shinseki (2004:9), yaitu bahwa masyarakat menginginkan seorang pemimpin yang berkarakter: Honest Competent Forward looking Inspiring Hal tersebut sama dengan harapan masyarakat Indonesia tentang perlunya pemimpin yang jujur dan adil, karena ada keyakinan yang tumbuh di masyarakat bahwa:tunggulah kehancurannya apabila kita salah memilih dan menunjuk pemimpin. Maksudnya adalah meskipun pemimpin kita cerdas dan produktif tetapi apabila ia tidak jujur dan tidak adil, tidak mungkin dapat mensejahterakan masyarakat. Kejujuran dan Bab VI Pendidikan Ar-Rafi Membangun Pemimpin Masa Depan 96

keadilan adalah kompetensi kepribadian yang merupakan salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin, yang dapat dilatihkan sejak peserta didik berada di SD. Seorang pemimpin juga harus kompeten yaitu memiliki ilmu yang dapat diamalkannya dengan salih. Pemimpin yang kompeten menggambarkan kepribadian yang integral (integrated personality), yang digambarkan oleh satu kesatuan antara ucapan, sikap dan perbuatan. Dengan kata lain pemimpin yang kompeten bukanseorang yang munafik. Seorang pemimpin yang forward looking adalah pemimpin yang visioner, yang pandangannya jauh kedepan kearah visi yang merupakan elaborasi dari keyakinannya. Visinya berintikan nilai-nilai agama atau keyakinannya sehingga akan menjadi source of power (sumber kekuatan) bagi para pengikutnya. Inspiring leader adalah pemimpin yang dapat menjadi sumber inspirasi para pengikutnya, kaya dengan kreasi dan inovasi sehingga kreasi dan inovasinya turun keparapengikutnya. Dalam kepemimpinan Angkatan Darat Amerika yang dikemukakan oleh Hesselbeindan Shinseki (2004:11) nilai-nilai yang haru dimiliki seorang pemimpin membangun akronim LDRSHIP yaitu: Loyality Duty Respect Selfless service Honor Integrity Personal coverage Loyalitas, disiplin dalam tugas, simpati dan empati, layanan yang ikhlas, memiliki harga diri dan menghargai orang, berpribadi integral (integrated personality) dan memiliki keberanian, merupakan sistem nilai yang harus dimiliki seorang pemimpin, bukan hanya pemimpin di Bab VI Pendidikan Ar-Rafi Membangun Pemimpin Masa Depan 97

angkatan bersenjata (ABRI) melainkan juga pemimpin pada umumnya. Sistem nilai seorang pemimpin akan mempengaruhi tindakannya yang akan diteladani oleh pengikutnya. Sistem nilai kepemimpinan lain yang harus dimiliki antara lain adalah percaya diri, kesadaran budaya, disiplin diri sendiri, inisiasi, penguasaan diri, keseimbangan atau stabilitas, yang keseluruhan dapat dilatihkan sejak di SD. Itulah sekelumit contoh pembelajaran yang berorientasi pada kepemimpinan. Bab VI Pendidikan Ar-Rafi Membangun Pemimpin Masa Depan 98

B. Mengapa Harus Belajar Kepemimpinan? Pada hakikatnya setiap manusia adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. Setiap kalian adalahpemimpin, dan kalian akandimintaipertanggungjawabanataskepemimpinannya (H.R. Bukhori). Manusia sebagai pemimpin minimal harus mampu memimpin dirinya sendiri. Dalam lingkungan organisasi harus ada pemimpin yang secara ideal dipatuhi dan disegani oleh bawahannya. Kepemimpinan dapat terjadi melalui dua bentuk, yaitu: kepemimpinan formal (formal leadership) dan kepemimpinan informal (informal leadership). Kepemimpinan formal terjadi dilingkungan organisasi dimana setiap jabatan memiliki otoritas formal. Jabatan dalam organisasi tersebut yang di isi oleh orang-orang yang ditunjuk atau dipilih melalui proses seleksi sesuai tuntutan jabatan (job requirement). Sedangk napemimpinan informal terjadi, di mana kedudukan pemimpin dalam suatu kelompok di isioleh orang-orang yang muncul dan berpengaruh terhadap orang lain karena kecakapan khusus atau berbagai kompetensi yang dimilikinya, dinilai mampu memecahkan persoalan kelompok atau organisasi informal, serta memenuhi kebutuhan dari anggota organisasi yang bersangkutan. Kepemimpinan dalam Islam pertama kali di contohkan oleh Rasulullah Saw, kepemimpinan Rasulullah tidak bisa di pisahkan dengan fungsi kehadirannya sebagai pemimpin spiritual masyarakat. Prinsip dasar kepemimpinan beliau adalah keteladanan.dalam kepemimpinannya mengutamakan uswatunhasanah yaitu pemberian contoh kepada parasahabatnya yang dipimpin. Rasulullah memang mempunyai kepribadian yang sangat agung, hal ini seperti yang digambarkan dalam Al-Qur'an: Bab VI Pendidikan Ar-Rafi Membangun Pemimpin Masa Depan 99

Dan sesungguhnya engkau Muhammad benar-benar berada dalam akhlak yang agung. [Qs.Al Qalam (68):4] Dari ayat di atas menunjukkan bahwa rasullullah memang mempunyai kelebihan yaitu berupa ahlak mulia, sehingga dalam hal memimpin dan memberikan teladan memang tidak lagi diragukan.kepemimpinan Rasullullah memang tidak dapat ditiru sepenuhnya, namun setidaknya sebagai umat Islam harus berusaha meneladani kepemimpinannya.karena Rasulullah ditugasi Allah Swt sebagai penyebar rahmat. Dan Tiadalah Kami mengutuskamu, melainkanuntuk (menjadi) rahmat bagi semestaalam. [Qs. Al Anbiyaa' (21): 107] Pada umumnya seseorang yang diangkat menjadi pemimpin didasarkan atas kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dibandingkan dengan orang-orang yang dipimpinnya, dimana kelebihan-kelebihan tersebut diantaranya sifat-sifat yang dimiliki berkaitan dengan kepemimpinannya. Kelebihan sifat ini merupakan syarat utama menjadi seorang pemimpin yang sukses. Kepemimpinan dalam pandangan Islam merupakan amanah dan tanggung jawab yang tidak hanya dipertanggung jawabkan kepada anggota-anggota yang dipimpinnya, tetapi juga akan di pertanggung jawabkan di hadapan Allah Swt. Jadi, pertanggung jawaban kepemimpinan dalam Islam tidak hanya bersifat horizontal - formal sesama manusia, tetapi bersifat vertikal-spiritual, yakni tanggung jawab kepada Allah Swt di akhirat. Kepemimpinan merupakan tanggung jawab sekaligus amanah yang amat berat dan harus diemban sebaik-baiknya. Hal tersebut dijelaskan dalam Al Qur an surat Al Mu minun: Bab VI Pendidikan Ar-Rafi Membangun Pemimpin Masa Depan 100

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janji merekadan orang-orang yang memelihara sholatnya, mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi surga Firdaus, mereka kekal di dalamnya. [Qs. AlMukminun (23): 8-11] Rasulullah mengingatkan umatnya untuk tidak menyianyiakan amanah, karena hal tersebut akan membawa kehancuran, seperti sabdanya: Apabila amanah disia-siakan maka tunggulah saat kehancuran. (Waktuitu) ada seorang sahabat yang bertanya, apa (indikasi) menyia-nyiakan amanah itu ya Rasul? Beliau menjawab: Apabila suatu perkara diserahkan pada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancurannya. (H. R. Bukhori) Dari penjelasan Al Qur an surat AlMukminun (23) ayat 8-11 dan hadits tersebut dapat diambil suatu benang merah bahwa dalam ajaran Islam seorang pemimpin harus mempunyai sifat amanah, karena seorang pemimpin akan diserahi tanggung jawab. Jika pemimpin tidak memiliki sifat amanah, tentu yang terjadi adalah penyalahgunaan jabatan dan wewenang untuk hal-hal yang tidak baik.oleh karena itu, kepemimpinan sebaiknya tidak dilihat sebagai fasilitas untuk menguasai, tetapi justru dimaknai sebuah pengorbanan dan amanah yang harus diemban sebaik-baiknya. Selain bersifat amanah seorang pemimpin harus mempunyai sifat yang adil. Hal tersebut d itegaskan oleh Allah Swt dalam firmannya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruhkamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik- Bab VI Pendidikan Ar-Rafi Membangun Pemimpin Masa Depan 101

baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat [Qs. An Nisa (4): 58] Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan [Qs. An Nahl(16): 90] Dari penjelasan dua ayat tersebut dapat diambil suatu simpulan bahwake pemimpinan adalah sebuah amanah yang harus diemban dengan sebaik-baiknya, dengan penuh tanggung jawab, profesional dan keikhlasan. Sebagai konsekuensinya pemimpin harus mempunyai sifat amanah, profesional dan juga mampu memikultanggung jawab, baik tanggung jawab sosial-spiritual maupun tanggung jawab personal-profesional. Kepemimpinan bukan kesewenangwenangan untuk bertindak, tetapi kewenangan melayani untuk mengayomi dan berbuat seadil-adilnya. Kepemimpinan adalah keteladanan dan kepeloporan dalam bertindak yang seadil-adilnya. Kepemimpinan semacam ini hanya akan muncul jika dilandasi dengan semangat amanah, keikhlasan dan nilai-nilai keadilan. Bab VI Pendidikan Ar-Rafi Membangun Pemimpin Masa Depan 102