Bab 3 Pendidikan Agama Islam (PAI) Berbasis Kompetensi Bertema Ibadah Membangun Akhlak Mulia
|
|
- Hadian Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab 3 Pendidikan Agama Islam (PAI) Berbasis Kompetensi Bertema Ibadah Membangun Akhlak Mulia Kurikulum memiliki empat kompenen yaitu komponen tujuan, komponen materi, komponen proses dan komponen evaluasi. Keseluruhan komponen tersebut dijadikan empat standar dari delapan standar Pendidikan Nasional. 3.1 Tujuan PAI Apa yang seharusnya menjadi tujuan PAI bagi generasi muda? Kalau pelaksanaan PAI didasarkan atas kelima aspek yang berfungsi seperti mata pelajaran, maka tujuan PAI membentuk lulusan sekolah menjadi calon ahli Qur an, calon ahli Hadits, calon ahli Fiqih, calon ahli Tarikh dan SKI? Bagaimana menurut Al Qur an? Allah Swt berfirman, yang artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-ku. *QS Adz Dzariyaat (51):56+. Ayat ini menegaskan bahwa tugas manusia di muka bumi ini adalah beribadah kepada-nya. Seluruh kegiatan sosial, ekonomi, politik, pertahanan, keagamaan dsbnya dari manusia dimuka bumi harus merupakan ibadah yaitu penghambaan kepada Allah Swt. Demikian juga shalat, zakat, shaum, haji yang merupakan ibadah mahdoh, harus diaplikasikan dalam kehidupan dalam bentuk amal shalih (akhlak mulia) agar mendapat pahala yang terus menerus sehingga terhindar dari azab neraka. Oleh karena itu maka pendidikan sebagai sarana pemberdayaan manusia harus bertujuan membangun manusia sebagai ahli ibadah. Lebih jauh tujuan penciptaan manusia adalah sebagai pemimpin (khalifah) di muka bumi [QS Al Baqarah (2): 30] oleh karena itulah Allah Swt membekali manusia dengan semua potensi yang diperlukan [Qs An Nahl (16): 78] untuk diberdayakan menjadi kompetensi khususnya sebagai pemikir (ulul albab) *QS Ali Imran (3): ] yang dapat menggunakan ilmunya dalam kehidupan dengan penuh manfaat (rahmatan lil alamin), sehingga dijanjikan Allah Swt untuk ditingkatkan derajatnya [Qs Al Mujadillah (58): 11]. Tujuan pendidikan ini digunakan oleh Yayasan Pendidikan Kewiraswastaan Ar Rafi dalam membangun lulusannya sebagai ulul albab calon khalifah yang abdullah. Tujuan PAI berdasarkan uraian singkat ini adalah: Agar siswa menjadi ahli ibadah sebagai calon khalifah. Dengan kata lain, tujuan PAI adalah : Membangun sosok abdullah (hamba Allah) yang khalifah (pemimpin dimuka bumi). Bab 3 PAI Berbasis Kompetensi Bertema Ibadah 23
2 3.2 Materi PAI Dari kelima aspek PAI yang bersifat materi keilmuan adalah : Qur an, Hadits, Fiqih, Tarikh/SKI, sedang aqidah/keilmuan merupakan nilai (afektif) dan ahlak merupakan unjuk kerja (ucapan dan tindakan). Untuk membangun sosok ahli ibadah akan diperlukan ilmu yaitu : ilmu Qur an, ilmu Hadits, ilmu Fiqih, ilmu Tarikh dan SKI yang dapat digunakan dalam kehidupan dalam bentuk akhlak mulia dengan berlandaskan nilai-nilai aqidah dan keimanan. Materi Qura n-hadits-fiqih-tarikh dan SKI begitu banyak. Bagaimana cara memilihnya agar efektif. Dalam Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Bertema Ibadah maka tema ibadah akan menjadi Integrator seperti yang digambarkan dalam bagan 1.1 berikut : Bagan 3.1 : Tema ibadah sebagai Integrator Kelima Aspek Bagan 3.1 menggambarkan bahwa : Pertama, tiga aspek PAI yang bersifat keilmuan yaitu : Qur an-hadits, Fiqih, Tarikh dan SKI, satu aspek PAI yang bersifat afektif (Aqidah-Keimanan) dan satu aspek PAI yang bersifat motorik (Akhlak) diintegrasikan kedalam tema ibadah (mahdoh/langsung) untuk siswa SD yaitu : thaharah, shalat, zakat dan shaum. Dalam hal ini tema ibadah berperan sebagai integrator yang menyatukan kelima aspek PAI. Kedua, tidak semua materi kelima aspek PAI diperlukan siswa untuk melaksanakan ibadah langsung, oleh karena itu perlu dipilih mana materi penting yang terkait langsung dengan ibadah. Dalam hal ini tema ibadah menjadi fokus bagi semua aspek PAI, yang memungkinkan PAI dapat dilaksanakan dengan proses pembelajaran berbasis kompetensi, yang dapat diilustrasikan sbb : Bab 3 PAI Berbasis Kompetensi Bertema Ibadah 24
3 Penghambaan Kepada Allah Swt Qur an-hadits Fiqih Tarikh-SKI Aqidah-Keimanan Akhlak Satu Kesatuan (kaffah) Pendidikan Berbasis (Parsial) Mata Pelajaran Pendidikan (integral) Berbasis Kompetensi Bagan 3.2: Perubahan dari Kurikulum Mata Pelajaran yang Terpisah-pisah Menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi Bagan 3.2 menggambarkan bagaimana kelima aspek PAI yang berdiri sendirisendiri dan terpisah satu sama lain, menjadi satu kesatuan yang merupakan kompetensi sesuai dengan definisi dalam Kurikulum 2004 (KBK) yaitu : keseluruhan pengetahuan (ilmu /kognitif), nilai dan sikap (iman / afektif) yang dapat direfleksikan dalam kebiasaan berpikir (ucapan / psiko) dan bertindak (amal / motorik). Gambar 3.2 juga menggambarkan terjadinya perubahan dari pembelajaran berbasis mata pelajaran menjadi pembelajaran berbasis kompetensi. Terjadi perubahan dari pembelajaran lima mata pelajaran yang terpisah-pisah menjadi pembelajaran yang menyatukan kelima aspek dalam tema ibadah. Definisi ini sesuai dengan perintah Allah Swt kepada orang-orang yang beriman sebagai berikut, yang artinya : Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. [QS Al Baqarah (2): 208]. Keseluruhan dalam ayat tersebut adalah kesatuan dari : ilmu (head), iman (heart) dan amal (hand), yang dalam bahasa Sunda disebut kesatuan dari : tekad (afektif), ucap (kognitif) jeung lampah (motorik), dan kalau tidak menyatu antara Bab 3 PAI Berbasis Kompetensi Bertema Ibadah 25
4 ketiga domain tersebut, maka disebut sebagai orang munafik, yang dalam ayat tersebut disebut sebagai pengikut syetan. Ayat tersebut merupakan landasan teologis (keagamaan) dari definisi kompetensi dalam KBK 2004 yaitu : keseluruhan (kaffah) pengetahuan, nilai dan sikap yang dapat direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa tujuan PAI adalah: membangun sosok ahli ibadah, yang memiliki pengetahuan Al-Qur an, Hadits, Fiqih, Tarikh dan SKI, yang dapat direfleksikan dalam kebiasaan berpikir (ucapan) dan bertindak (amal), berdasarkan nilai keimanan (aqidah) Bagaimana mengintegrasikan kelima materi PAI kedalam tema ibadah mahdoh, secara operasional dapat digambarkan dalam tabel berikut : Tabel 3.1: Tabel Pemilihan Materi Esential untuk Tema Ibadah Di SD Ar Rafi Tema/Sub Tema Thaharah o Istinja o Wudhu o Tayamum o Mandi Shalat o Fardhu o Sunat o Berjama ah Zakat o Mal o Fitrah Shaum o Wajib o Sunat Al Qur an Kognitif Afektif Motorik Fiqih Tarikh/ SKI Aqidah Keimanan Akhlak Tabel 3.1 memudahkan guru-guru PAI untuk memilih materi Al Qur an, Hadits, Fiqih dan Tarikh/ SKI, sebagai pengetahuan yang harus dikuasai siswa untuk melaksanakan ibadah dalam sub tema tertentu. Demikian juga guru-guru dapat memilih materi Al Qur an atau Hadits yang terkait dengan nilai-nilai keimanan dan aqidah yang harus diyakini siswa dalam melakukan ibadah. Selanjutnya tidak sedikit materi akhlak yang Bab 3 PAI Berbasis Kompetensi Bertema Ibadah 26
5 ada dalam Al Qur an dan Hadits, yang merupakan perintah Allah Swt dan sabda rasul, yang dapat dipilih guru untuk bahan pelatihan siswa berakhlak mulia, dalam bimbingan guru PAI dan guru-guru lainnya. PAI yang bertujuan membangun sosok ahli ibadah ini diyakini dapat mengurangi dampak negatif dari pendidikan verbalis, dogmatis dan split personality, yang cenderung dapat menghasilkan kelompok geng motor, narkoba, free sex dan aliran sesat diantara remaja. 3.3 Proses (Metoda) Pembelajaran Kalau kelima aspek PAI merupakan lima mata pelajaran yang padat dengan materi maka proses pembelajaran cenderung terjadi dalam bentuk ceramah. Metoda ceramah atau penyampaian informasi (transfer of knowledge) hanya akan membangun kemampuan kognitif tingkat rendah yaitu recall atau mengingat hasil hafalan, dan paling tinggi hingga pada tingkat comprehension (pemahaman) dan pengetahuan tentang aplikasi (application). Dalam metoda ceramah, kegiatan pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered), dimana guru aktif menyampaikan informasi kepada siswa, sedangkan siswa hanya menyimak guru dengan pasif. Besar kemungkinan hasil pembelajaran cenderung verbalis, dogmatis, dan split personality. Dengan kata lain lulusan yang cerdas, kompetitif, produktif dan berakhlak mulia sulit tercapai. Oleh karena itu pembelajaran harus berpusat pada siswa (student centered), antara lain istilah yang dikenal sebagai PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan), sesuai dengan firmannya, yang artinya : Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. [QS An Najm (53):39]. Ayat ini menjelaskan bahwa seseorang tidak akan memperoleh sesuatu seperti konsep-konsep keilmuan dan nilai-nilai personal, sosial dan spiritual, tanpa ia sendiri berusaha untuk memilikinya. Seorang siswa tidak akan menguasai konsep keilmuan tanpa ia sendiri belajar untuk menguasai (mastery learning) dengan metoda ilmiah (scientific method). Ayat ini merupakan landasan teologis dari PAIKEM, atau student active learning yang dulu dikenal dengan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Disisi lain nilai-nilai sosial, seperti tidak berbuat keji antar manusia dan tidak ingkar pada aturan Allah Swt, yang merupakan akhlak mulia hanya akan terbentuk melalui pembelajaran dan pelatihan serta pembiasaan. Membangun akhlak mulia (karakter) siswa dapat dilakukan dengan model belajar afektif antara lain seperti yang dikemukakan Bloom dan Krathwohl. Bab 3 PAI Berbasis Kompetensi Bertema Ibadah 27
6 3.4 Evaluasi Evaluasi pembelajaran berbasis kompetensi menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan bukan Penilaian Acuan Nilai (PAN). Penilaian dapat dilakukan pada satuan kompetensi terkecil yaitu Kompetensi Dasar (KD) dengan menetapkan indikator ketercapaian dari masing-masing domain (kognitif, afektif dan motorik). Untuk mengukur Kompetensi Dasar yang sudah dikuasai siswa, guru hanya bisa mengamati dan mengukur dari unjuk kerja siswa yang operasional. Oleh karena itulah ada teori yang mengemukakan bahwa dalam menetapkan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) yang sekarang dirumuskan dalam Kompetensi Dasar (KD) harus dinyatakan dalam kata-kata atau kalimat yang operasional dan dapat diamati (observable) dan dapat diukur (measurable). Rumusan KD yang benar adalah KD yang operasional, dapat diamati serta dapat diukur. Dengan kata lain rumusan KD yang benar adalah KD yang dapat dievaluasi ketercapaiaanya melalui indikator pencapaian unjuk kerja verbal, dan unjuk kerja fisik yang didalamnya terintegrasi nilai nilai sosial dan spiritual. Sebagai contoh tema Thaharah, terdiri dari sub tema ; istinja, wudhu, tayamum dan mandi. Sub tema wudhu dapat dijadikan satu KD dengan rumusan : siswa dapat berwudhu dengan benar dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kebenaran berwudhu siswa dapat diukur dari unjuk kerja domain kognitif, afektif dan motorik. Guru tidak dapat mengukur kompetensi secara langsung dan menyeluruh, namun hanya dapat mengukur dari unjuk kerja (performance) yang dilandasi oleh kompetensi. Bagaimana hubungan kompetensi dengan unjuk kerja? Performance atau unjuk kerja merupakan indikator kompetensi yang operasional yang dapat diamati dan dapat diukur, oleh karena itu dapat dijadikan indikator pencapaian tujuan yang dirumuskan dalam kompetensi. Unjuk kerja Verbal Unjuk kerja Fisik Unjuk kerja Bersikap Kompetensi Unjuk Kerja Bagan 3.3: Unjuk Kerja Sebagai Indikator Pencapaian Kompetensi Bab 3 PAI Berbasis Kompetensi Bertema Ibadah 28
7 Bagan 3.3 menjelaskan bahwa pencapaian kompetensi yang merupakan integrasi dari kognitif (ilmu), afektif (nilai dan sikap, iman) dan motorik (tindakan, amal) dapat diukur dari unjuk kerja verbal (KI-3) dan tindakan, perbuatan (KI-4) dengan akhlak mulia yang bernilai sosial (KI-2) dan nilai spiritual (KI-1), yang disusun dalam Kartu Hasil Studi (KHS) untuk setiap tema dan sub tema. Bab 3 PAI Berbasis Kompetensi Bertema Ibadah 29
Bab 2 Peran Guru Dalam Pembangunan Karakter Bangsa
Bab 2 Peran Guru Dalam Pembangunan Karakter Bangsa Pemerintah menetapkan delapan standar nasional pendidikan yaitu : 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3. Standar Proses 4. Standar Evaluasi 5.
Lebih terperinciBab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa
Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa Guru PAI berperan sangat sentral dalam memberdayakan sekolah sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa.
Lebih terperinciBab 2 Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa
Bab 2 Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa Secara ideal, sekolah seharusnya berperan sebagai Pusat Pembangunan Masyarakat (Sosial Development
Lebih terperinciBab II Konsep Dasar Pendidikan Ar-Rafi Dalam Membangun Generasi Unggul
Bab II Konsep Dasar Pendidikan Ar-Rafi Dalam Membangun Generasi Unggul Bagaimana membangun manusia unggul, merupakan pertanyaan dari seorang filsuf Jerman yaitu Friedrich Nietzsche yang lahir pada tahun
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Rata-rata lama pendidikan di Indonesia hanya berdampak pada sepertiga GDP (gross domestic
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Ada pandangan bahwa tingkat pendidikan akan berkorelasi dengan tingkat pendapatan ekonomi. Hal ini sejalan dengan penilaian OECD (Organization for Economic Cooperation
Lebih terperinciBab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat
Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat Al Qur an merupakan petunjuk dari Allah Swt bagi makhluknya, jin dan manusia, yang harus diikuti sebagai pedoman dalam
Lebih terperinciBab IV Konsep Pendidikan Ar-Rafi Dalam Membangun Ahlak Mulia
Bab IV Konsep Pendidikan Ar-Rafi Dalam Membangun Ahlak Mulia Sejak tahun 2010 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mempromosikan pendidikan karakter dalam konteks pendidikan berbasis kompetensi. A. Apa
Lebih terperinciBab VII Pemberdayaan Sekolah Untuk Pembangunan SDM Bermutu
Bab VII Pemberdayaan Sekolah Untuk Pembangunan SDM Bermutu A. Reformasi Konsep Pendidikan Sejak tahun1970-an Indonesia telah melakukan enam kali perubahan kurikulum, namun pelaksanaannya di lapangan belum
Lebih terperinciBAB VII Pemberdayaan Sekolah sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa
BAB VII Pemberdayaan Sekolah sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa Education is againt verbalism and dogmatism, pendidikan menentang verbalisme dan dogmatisme, itulah ungkapan Marsha Weils and Joyce
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi salah satu sarana untuk membantu manusia menjadi insan yang lebih baik. Adapun tujuan pendidikan nasional menurut UUD Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan antara lain dengan perbaikan mutu belajarmengajar
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha yang mencetak seseorang menjadi generasi yang berkualitas dan memiliki daya saing. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan adalah investasi masa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa, baik buruknya peradaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2007, hlm.1. Republik Indonesia, Jakarta, 2003, hlm.1.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan pendidikan merupakan bagian yang integral dalam pembangunan nasional. Karena pada dasarnya proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia haruslah dilakukan dalam konteks
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan
Lebih terperinciKISI-KISI DAN PEDOMAN PENILAIAN UJIAN PRAKTIK. UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL Pendidikan Agama Islam (PAI) Tahun Pelajaran 2016/2017
KISI-KISI DAN PEDOMAN PENILAIAN UJIAN PRAKTIK UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL Pendidikan Agama Islam (PAI) Tahun Pelajaran 2016/2017 SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KEMENTERIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap
resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam kegiatan proses belajar mengajar
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET A
Lampiran 1 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET A 01. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia pada dasarnya adalah mengembangkan individu sebagai manusia. Sehingga dapat hidup optimal, baik sebagai pribadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional Bab
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mendukung kemajuan bangsa dan negara. Undang-undang Republik Indonesia No. 20
Lebih terperinciKISI-KISI DAN PEDOMAN PENILAIAN UJIAN PRAKTIK. UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL Pendidikan Agama Islam (PAI) Tahun Pelajaran 2016/2017
KISI-KISI DAN PEDOMAN PENILAIAN UJIAN PRAKTIK UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL Pendidikan Agama Islam (PAI) Tahun Pelajaran 2016/2017 KURIKULUM 2006 SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar terutama pendidikan dari tingkat dasar dan menengah. Bahkan ranah pendidikan saat ini menuai berbagai
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS I - SEMESTER 1
PROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS I - SEMESTER 1 1 MATA PELAJARAN : Agama Islam Standar Kompetensi : 1. Menghafal Al Quran surat pendek pilihan Aspek : Al Qur an PROGRAM SEMESTER Kompetensi Dasar
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL USBN PAI
KISI-KISI PENULISAN USBN PAI Jenjang Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum : Kurikulum 2013 Alokasi Waktu : 120 Menit Bentuk Soal : Pilihan Ganda Nomor 1.s.d.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan. konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik 1.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULIAN. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa
BAB I PENDAHULIAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa yang merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan bangsa melalui proses belajar.
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C
Lampiran 3 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C 01. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
Lebih terperinciBerhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama
Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????: (????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????)??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Lebih terperinci46 Bab 4 Landasan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Bab IV Landasan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Salah satu agenda reformasi dalam dunia pendidikan adalah perubahan pendekatan dalam pengembangan kurikulum, yaitu dari pendekatan pengembangan
Lebih terperinciKedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim
Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Temuan Penelitian 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran beribadah siswa Perencanaan yang dilakukan guru Pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kesadaran
Lebih terperinciFIQH IBADAH; PENGERTIAN FIQH, IBADAH, DASAR, PRINSIP-PRINSIP DAN KEDUDUKANNYA DALAM ISLAM. Oleh: Nilna Fauza, M.HI.
FIQH IBADAH; PENGERTIAN FIQH, IBADAH, DASAR, PRINSIP-PRINSIP DAN KEDUDUKANNYA DALAM ISLAM Oleh: Nilna Fauza, M.HI. PEMBAHASAN Pengertian Fiqh Pengertian Ibadah Dasar Fiqh Ibadah Hakikat Ibadah Macam-Macam
Lebih terperinciKhutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah
Allah Swt Mengingatkan Orang Beriman dan Rasulullah Saw Menganjurkan Tentang Pentingnya Puasa Ramadhan Khutbah Pertama Adapu judul khutbah pada siang ini yaitu: Allah Swt Mengingatkan Orang Beriman dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tugas untuk memberikan pengenalan dan pengetahuan dasar keagamaan kepada anak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar, sebagai salah satu lembaga pendidikan formal mengemban tugas untuk memberikan pengenalan dan pengetahuan dasar keagamaan kepada anak tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah suatu sistem, artinya suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang berinterelasi dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya unutuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagaimana dirumuskan dalam UU Sisdiknas no 20 tahun 2003, bahwa pendidikan national
Lebih terperinciANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SEKOLAH DASAR DALAM MENGEMBANGKAN KURIKULUM DAN RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN HOLISTIC INTEGRATIVE
ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SEKOLAH DASAR DALAM MENGEMBANGKAN KURIKULUM DAN RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN HOLISTIC INTEGRATIVE BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM DI SD AR RAFI KOTA BANDUNG Fanny Sumirat*
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teras, 2009, hlm Juwariyah, Dasar-dasar Pendidikan Anak dalam AlQur an, Yogyakarta: Teras, 2010, hlm.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dengan segala cara dan bentuknya merupakan kebutuhan setiap makhluk bernama manusia, dan manusia akan selalu mencari model atau bentuk, serta sistem
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET B
Lampiran 2 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET B 01. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
Lebih terperinciPROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KELAS I SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD)/MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KELAS I SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD)/MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) 1 TAHUN PELAJARAN :... SEKOLAH KELAS SEMESTER : : Pendidikan Agama Islam : I : 1 (Ganjil) Standar Kompetensi
Lebih terperinciBab VI Pembelajaran Berbasis Kompetensi yang Mencerdaskan danberkarakter
Bab VI Pembelajaran Berbasis Kompetensi yang Mencerdaskan danberkarakter A. Pembelajaran yang Mencerdaskan Ilmu tidak dapat di"transfer" dari "kepala guru" kepada "kepala siswa". Hal tersebut merupakan
Lebih terperinciMarhaban Yaa Ramadhan 1434 H
Pengantar: Ramadhan 1434 H segera tiba. Sepantasnya kaum Muslim bergembira menyambutnya. Sebab di dalamnya penuh dengan pahala. Apa yang harus dilakukan dan bagaimana kaum Muslim bisa meraih ketakwaan.
Lebih terperinciBAB IV PENERAPAN TEORI DISCRIMINATION LEARNING PERSPEKTIF ROBERT M. GAGNE DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BAB IV PENERAPAN TEORI DISCRIMINATION LEARNING PERSPEKTIF ROBERT M. GAGNE DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Teori Belajar Discrimination Learning Dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan
Lebih terperinciKhutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1
Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Jamaah Jum at yang dirahmati Allah, Hari demi hari kita lalui, hingga kita bertemu dengan Jum'at kembali. Sebuah hari yang agung, sayyidul ayyam, yang penuh dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang berkembang pendidikan dipandang sebagai suatu kebutuhan penting dan sarana demi memajukan pembangunan negara. Pendidikan menjadi tuntutan wajib
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ranah kognitif, sehingga ranah-ranah yang lain menjadi terabaikan. Tuntutan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kualitas pendidikan tidak hanya diukur dari keberhasilan dalam ranah kognitif saja, melainkan keterpaduan antara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sementara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja Rosdakarya, 2009, Hlm. 1 2 Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2015, hlm.339
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan manusia yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hayat. Selain itu, pendidikan sangat mempengaruhi manusia
Lebih terperinciMeneladani Kepemimpinan Rosululloh Solawahualaihi wassalam
Meneladani Kepemimpinan Rosululloh Solawahualaihi wassalam Oleh: Estu Miyarso 03/09/2012 Estu Miyarso - Disampaikan dalam Kajian Rutin KMIP UPP 2 PGSD FIP UNY Mukadimah Segala puji bagi Allah. Kepada-Nya
Lebih terperinciMendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan
Mendidik Anak Menuju Surga Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Tugas Mendidik Generasi Unggulan Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam proses perubahan dan pertumbuhan manusia. Perubahan dan pertumbuhan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, hlm Endang Poerwanti, dkk, Perkembangan Peserta didik, Malang: UMM Press, 2002, hlm.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pengertian UU SISDIKNAS NO 20
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SD, MI, DAN SDLB
Lampiran 1 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SD, MI, DAN SDLB 1. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Agama memiliki peran
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pertama, strategi pengintegrasian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Menurut Dimyati Mudjiono
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah antara guru sebagai pihak pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Menurut Dimyati Mudjiono bahwa pembelajaran adalah
Lebih terperinci1. lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi;
5. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB-E) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Ajaran islam bukan semata-mata mengandung aspek teologi saja seperti tauhid, aqidah, dan akhlak melainkan mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk ilmu pengetahuan
Lebih terperinciSTANDAR ISI PAI SMP AL-QUR`AN & HADITS. No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas/Semester
STANDAR ISI PAI SMP AL-QUR`AN & HADITS 1. 1. Menerapkan Hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah 2. 2. Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati 3. 1. Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju yang
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB
Lampiran 2 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB 1. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta didik. Diasumsikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aktivitas belajar sangat terkait dengan proses pencarian ilmu. Belajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas belajar sangat terkait dengan proses pencarian ilmu. Belajar adalah suatu aktivitas di mana terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas akan dihasilkan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan manusia akan belajar mengenai hal hal baru sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang begitu penting, dengan mendapatkan pendidikan manusia akan belajar mengenai hal hal baru sehingga mampu bertahan
Lebih terperinciSEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG
TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (PPA) SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan menjadi sarana yang paling penting dan efektif untuk membekali siswa dalam menghadapi masa depan. Oleh karena itu, proses pembelajaran yang bermakna sangat
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Upaya membuat peserta didik mencintai Al Qur an dan Hadits merupakan tugas orang tua ketika di rumah dan tugas guru ketika di sekolah. Apapun dan bagaimanapun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini menjadikan motivasi pemerintah untuk selalu memperbaiki sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta perkembangan zaman sangat begitu cepat, bahkan cenderung tidak terkendali. Perkembangan tersebut
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam Modul ke: 04Fakultas Ekonomi dan Bisnis EKSISTENSI MARTABAT MANUSIA Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen UNTUK APA KITA ADA DI DUNIA? Proses lahir dan keberadaan manusia
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SD, MI, DAN SDLB
Lampiran 1 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SD, MI, DAN SDLB 1. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Agama memiliki peran
Lebih terperinciDiterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono א א א.
Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono א א א א www.ikhwahmedia.wordpress.com א א א. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Saya memohon kepada Allah Yang Maha Mulia Rabbnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cerdas dalam menghadapi kehidupan modern sekarang ini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah lembaga pendidikan yang menampung peserta didik sekaligus tempat pembinaan agar mereka memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menghadapi zaman yang serba mengglobal ini, pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Peningkatan kecerdasan bangsa adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana utuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagaimana dinyatakan pada pasal 1 Undang-Undang No. 20/2003. tentang Sistem pendidikan Nasional, sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah proses yang melekat pada setiap kehidupan bersama dan berjalan sepanjang perjalanan umat manusia. John Dewey mengemukakan sebagaimana
Lebih terperinciMata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII /1-2. Nama Guru :... Sekolah :...
PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII /1-2 Nama Guru :... Sekolah :... KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah kenyataan yang memprihatinkan, yang terjadi dikalangan anak didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas, mempunyai
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN, dan TOPIK BAHASAN PAI
VISI, MISI, TUJUAN, dan TOPIK BAHASAN PAI Oleh: DRS. H. ACENGKOSASIH,M.Ag. Visi PAI Visi matakuliah Pendidikan Agama Islam adalah menjadikan para lulusan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai sarjana
Lebih terperinciUJIAN PRAKTIK. UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL Pendidikan Agama Islam. Tahun Pelajaran 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
KISI-KISI DAN PEDOMAN PENILAIAN UJIAN PRAKTIK UJIAN SEKOLAH BER NASIONAL Pendidikan Agama Islam Tahun Pelajaran 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KEMENTERIAN AGAMA RI Pedoman Pelaksanaan USBN PAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Artinya : Terjemahnya, Diponegoro, Bandung, 2005, hlm. 6.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia merupakan salah satu komponen kehidupan yang paling urgen. Aktivis ini telah dimulai sejak manusia pertama ada di dunia sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar sistematis, dilakukan orang-orang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan
Lebih terperinciHakikat Hidup Sukses: Tafsir QS. Ali Imran 185
Hakikat Hidup Sukses: Tafsir QS. Ali Imran 185 Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai proses dimana sebuah bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efisien.
Lebih terperinciDi antaranya pemahaman tersebut adalah:
MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMA, MA, SMALB, SMK DAN MAK
Lampiran 3 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMA, MA, SMALB, SMK DAN MAK 1. Mata Pelajaran Pendidikan Agama untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Agama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (beribadah) kepada penciptanya. Oleh karena itu Islam memandang kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan dan tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciRajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran dan fungsi ganda, pertama peran dan fungsinya sebagai instrumen penyiapan generasi bangsa yang berkualitas, kedua, peran serta fungsi sebagai
Lebih terperinciBAB. I. Pendahuluan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan
BAB. I Pendahuluan A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif,
Lebih terperinciOleh Marwanti Guru SDM Ambarbinangun ABSTRACT
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IBADAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO PADA PESERTA DIDIK KELAS IV A SD MUHAMMADIYAH AMBARBINANGUN KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA Oleh Marwanti Guru SDM Ambarbinangun
Lebih terperinci2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)
2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm Adri Efferi, Materi dan Pembelajaran Qur an Hadits MTs-MA, STAIN Kudus, Kudus, 2009, hlm. 2-3
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 Bab I, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciPENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Nama Siswa : Kelas : MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI Kode Modul : PAI&BP 7/4/2014 Tema : Semua Bersih, Hidup Jadi Nyaman Kelas : VII ( Tujuh ) Waktu : 3 JTM DISUSUN OLEH DEDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti merupakan sumber aqidah (keimanan), syari'ah, ibadah, muamalah, akhlak. 1 Umat manusia diwajibkan
Lebih terperinciREVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI
REVIEW Modul ke: Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK Fakultas EKONOMI Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Akhlak Sosial Islami Manusia sejak
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Kurikulum KTSP (2006) KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS VI - SEMESTER 2
PROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS VI - SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Agama Islam KELAS / SEMESTER : VI (Enam) / 2 (dua) Standar Kompetensi : 6. Membaca dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan pendidikan yang memperbaiki sikap dan tingkah laku manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran, keadilan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ruzz Media Group, 2009), hlm Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi secara tidak langsung memberikan dampak pada perubahan sistem pendidikan, seperti halnya terjadinya perubahan kurikulum.
Lebih terperinciHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWt yang memiliki peranan penting dalam kehidupan di muka bumi. Manusia juga dipandang sebagai makhluk yang paling tinggi derajatnya
Lebih terperinciFAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PELAKSANAAN METODE ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN FIQIH BAGI SISWA KELAS VIII PROGRAM KHUSUS MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinci